Anda di halaman 1dari 7

.

Perencanaan Keperawatan

Hari/ No Rencana Perawatan TTD


Tgl Dx Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil

1 Setelah 1. Kaji kebiasaan pola 1. Untuk dapat


berkemih dan gunakan mengkaji intervensi yang
diberikan
catatan berkemih sehari, diberikan selanjutnya
asuhan 2. Pertahankan catatan
harian untuk mengkaji 2. untuk dapat
keperawatan
efektifitas program yang mengetahui perkembangan
selama x24 direncanakan. dari terapi-terapi yang sudah
3. Intruksikan klien batuk diberikan
jam diharapkan
dalam posisi litotomi, 3. posisi litotomi dapat
inkontinensia jika tidak ada kebocoran, membantu mencegah
ulangi dengan posisi kebocoran
teratasi dengan
klien membentuk sudut
kriteria hasil 45, lanjutkan dengan
klien berdiri jika tidak
1. Klien akan bisa
ada kebocoran yang lebih
melaporkan dulu.
4. Pantau masukan dan 4. untuk mencegah terjadinya
suatu
pengeluaran, pastikan dehidrasi
pengurangan / klien mendapat masukan
cairan 2000 ml, kecuali
penghilangan
harus dibatasi 5. Kolaborasi dapat
inkonteninsia 5. Kolaborasi dengan mempercepat penyembuhan
dokter dalam mengkaji pasien.
2. Klien dapat
efek medikasi dan
menjelaskan tentukan kemungkinan
perubahan obat, dosis /
penyebab
jadwal pemberian obat
inkonteninsia untuk menurunkan
frekuensi inkonteninsia.
dan rasional
penatalaksanaan
.
2 Setelah 1. Berikan perawatan 1. Untuk mencegah
diberikan kontaminasi uretra
perineal dengan air sabun
tindakan asuhan
keperawatan setiap shift. Jika pasien
selama .x24
inkontinensia, cuci
jam diharapkan
risiko infeksi daerah perineal sesegera2. Kateter memberikan jalan
dapat dihindari pada bakteri untuk memasuki
mungkin.
dengan kriteria kandung kemih dan naik ke
hasil: 2. Jika di pasang kateter saluran perkemihan
1. Klien bebas dari
tanda dan gejala indwelling, berikan
infeksi
perawatan kateter 2x
2. Mendeskripsika
n proses sehari (merupakan 3. Untuk mencegah terjadinya
penularan kontaminasi silang
bagian dari waktu mandi
penyakit, faktor
yang pagi dan pada waktu
mempengaruhi
akan tidur) dan setelah
penularan serta
penatalaksanaan buang air besar.
ya
3. Ikuti kewaspadaan
3. Menunjukkan
kemampuan umum (cuci tangan
untuk mencegah
sebelum dan sesudah
timbulnya 4. Untuk mencegah stasis urine
infeksi kontak langsung,
4. Jumlah leukosit
pemakaian sarung
dalam batas
normal tangan), bila kontak
Menunjukkan
dengan cairan tubuh atau
perilaku hidup
darah yang terjadi
(memberikan perawatan
perianal, pengososngan
kantung drainse urine,
5. Asam urine menghalangi
penampungan spesimen
tumbuhnya kuman. Karena
urine).
jumlah sari buah berri
4. Pertahankan teknik
diperlukan untuk mencapai
asepsis bila melakukan
dan memelihara keasaman
kateterisasi, bila
urine. Peningkatan masukan
mengambil contoh urine
cairan sari buah dapat
dari kateter indwelling.
berpengaruh dalam
Kecuali
pengobatan infeksi saluran
dikontraindikasikan,
kemih.
ubah posisi pasien setiap
2jam dan anjurkan
masukan sekurang-
kurangnya 2400 ml /
hari. Bantu melakukan
ambulasi sesuai dengan
kebutuhan.
5. Lakukan tindakan untuk
memelihara asam urine.
Tingkatkan masukan sari
buah beri. Berikan obat-
obat, untuk
meningkatkan asam
urine.

3 Setelah 1. Yakinkan apakah 1. Memberikan informasi


dilakukan
konseling dilakukan dan tentang tingkat pengetahuan
Tindakan
keperawatan atau perlu diversi pasien / orang terdekat
Selama x 24
urinaria, diskusikan pada tentang situasi individu dan
jam diharapkan
gangguan saat pertama. Pasien menerimanya(contoh;
Body image
inkontinensia tak sembuh,
Pasien teratasi
dengan infeksi)
Kriteria hasil:
2. Memberikan kesempatan
1. Body image
positif menerima isu / salah konsep.
2. Mampu
2. Dorong pasien / orang Membantu pasien / orang
3. Mengidentifikas
i terdekat untuk terdekat menyadari bahwa
4. Kekuatan
mengatakan perasaan. perasaan yang dialami tidak
personal
5. Mendiskripsika Akui kenormalan biasa dan bahwa perasaan
n
perasaan marah, depresi, bersalah pada mereka tidak
6. Secara faktual
7. Perubahan dan kedudukan karena perlu / membantu. Pasien
fungsi
kehilangan. Diskusikan perlu mengenali perasaan
8. Tubuh
9. Mempertahanka peningkatan dan sebelum mereka dapat
n
penurunan tiap hari menerimanya secara efektif.
10. Interaksi sosial
yang dapat terjadi setelah3. Dugaan masalah pada
pulang. penyesuaian yang
memerlukan evaluasi lanjut
3. Perhatikan perilaku dan terapi lebih efektif. Dapat
menarik diri, peningkatan menunjukkan respon
ketergantungan, kedukaan terhadap
manipulasi atau tidak kehilangan bagian / fungsi
terlibat pada asuhan. tubuh dan kawatir terhadap
penerimaan orang lain, juga
rasa takut akan
ketidakmampuan yang akan
datang / kehilangan
selanjutnya pada hidup
karena kanker.
4. Meskipun integrasi stoma ke
dalam citra tubuh
memerlukan waktu berbulan-
4. Berikan kesempatan bulan / tahunan, melihat
untuk pasien / orang stoma dan mendengar
terdekat untuk komentar (dibuat dengan cara
memandang dan normal, nyata) dapat
menyentuh stoma, membantu pasien dalam
gunakan kesempatan penerimaan ini. Menyentuh
untuk memberikan tanda stoma meyakinkan klien /
positif penyembuhan, orang terdekat bahwa stoma
penampilan, normal, dsb. tidak rapuh dan sedikit
gerakan stoma secara nyata
menunjukkan peristaltic
normal.
5. Kemandirian dalam
perawatan memperbaiki
harga diri.
5. Berikan kesempatan
pada klien untuk
menerima keadaannya
melalui partisipasi dalam
perawatan diri. 6. Membantu pasien / orang
terdekat menerima perubahan
6. Pertahankan pendekatan tubuh dan menerima akan diri
positif, selama aktivitas
perawatan, menghindari sendiri. Marah paling sering
ekspresi menghina atau
ditunjukkan pada situasi dan
reaksi mendadak. Jangan
menerima ekspresi kurang kontrol terhadap apa
kemarahan pasien secara
yang terjadi (tidak terduga),
pribadi.
bukan pada pemberi asuhan.
7. Rencanakan / jadwalkan
7. Meningkatkan rasa kontrol
aktivitas asuhan dengan
dan memberikan pesan bahwa
orang lain.
pasien dapat mengatasinya,
meningkatkan harga diri.
8. Diskusikan fungsi
8. Pasien mengalami ansietas
seksual dan implan penis,
bila ada dan alternatif diantisipasi, takut gagal
cara pemuasan seksual.
dalam hubungan seksual
setelah pembedahan, biasanya
karena pengabaian, kurang
pengetahuan. Pembedahan
yang mengangkat kandung
kemih dan prostat (diangkat
dengan kandung kemih) dapat
mengganggu syaraf
parasimpatis yang
mengontrol ereksi pria,
meskipun teknik terbaru ada
yang digunakan pada kasus
individu untuk
mempertahankan syaraf ini.

4 Setelah Mandiri
diberikan
tindakan asuhan1. Pantau penampilan kulit1. Untuk mengidentifikasi
keperawatan kemajuan atau penyimpangan
periostomal setiap 8 jam.
selama .x24 dari hasil yang diharapkan.
jam diharapkan
kerusakan 2. Peningkatan berat urine dapat
2. Ganti wafer stomehesif
integritas kulit merusak segel periostomal,
dapat teratasi setiap minggu atau bila memungkinkan kebocoran
dengan kriteria urine. Pemajanan menetap
bocor terdeteksi.
hasil: pada kulit periostomal
1. Perfusi jaringan Yakinkan kulit bersih terhadap asam urine dapat
baik menyebabkan kerusakan kulit
dan kering sebelum
2. Integritas kulit dan peningkatan resiko
yang baik bisa memasang wafer yang infeksi.
dipertahankan Mempertahankan insisi
baru. Potong lubang
(sensasi, bersih, meningkatkan
elastisitas, wafer kira-kira setengah sirkulasi atau
temperatur, penyembuhan. Catatan:me
inci lebih besar dar
hidrasi, manjat keluar dari bak
pigmentasi) diameter stoma untuk mandi memerlukan
3. Mampu penggunaan lengan dengan
menjamin ketepatan
melindungi kulit otot pektoral, yang dapat
dan ukuran kantung yang menimbulkan stres yang tak
mempertahanka perlu pada sternotomi.
benar-benar menutupi
n kelembapan
kulit dan kulit periostomal.
perawatan alami
Kosongkan kantung
4. Menunjukkan
pemahaman urostomi bila telah
dalam proses 3. Membantu untuk
seperempat sampai
perbaikan kulit mempertahankan volume
dan mencegah setengah penuh. sirkulasi yang baik untuk
terjadinya perfusi jaringan dan
cedera berulang memenuhi kebutuhan energi
5. Kulit 3. Ajarkan pasien untuk seluler untuk memudahkan
periostomal proses regenerasi atau
meningkatan nutrisi dan
tetap utuh. penyembuhan jaringan.
masukan cairan adekuat.

5 Setelah 1. Kaji ulang rencana diet/1. Nutrisi adekuat perlu untuk


pembatasan. Termasuk meningkatkan penyembuhan /
diberikan
lembar daftar makanan regenerasi jaringan dan
asuhan yang dibatasi kepatuhan pada pembatasan
2. Kaji tingkat pengetahuan dapat mencegah komplikasi
keperawatan
pasien dan keluarga 2. Mengetahui sejauh mana
selama x 24
pengetahuan yang dimiki
jam diharapkan
3. Sediakan bagi keluarga pasien dan keluarga dan
pasien mengerti informasi tentang
kebenaran informasi yang
kemajuan pasien dengan
tentang penyakit
cara yang tepat didapat.
yang diderita
3. Penyediaan informasi yang
4. Berikan gambaran dan
dengan dengan
penjelasan proses baik memudahkan keluarga
kriteria hasil : penyakit dengan tepat
untuk mendapat informasi
1. Pasien dan
tentang kondisi pasien
keluarga
4. Penjelasan yang
5. Dorong pasien untuk
menyatakan mengobservasi tepat tentang kondisi yang
karakteristik urine dan
pemahaman sedang dialami dapat
jumlah/ frekuensi
tentang pengeluaran membantu menambah
6. Diskusikan/ kaji ulang
penyakit, wawasan pasien dan keluarga
pengguanaan obat.
kondisi, Dorong pasien untuk 5. Perubahan dapat menunjukan
mendiskusikan semua gangguan fungsi ginjal/
prognosis dan
obat( termasuk obat kebutuhan dialysis
program dijual bebas) dengan
dokter 6. Obat yang terkonsentrasi/
pengobatan.
7. Tekankan perlunya dikeluarkan oleh ginjal dapat
2. Pasien dan perawatan evaluasi, menyebabkan reaksi toksik
pemeriksaan kumulatif dan/ atau kerusakan
keluarga mampu
laboratorium permanen pada ginjal
melaksanakan
7. Fungsi ginjal dapat lambat
prosedur yang
sampai gagal akut( sampai 12
dijelaskan 8. Kolaborasi dengan bulan) dan defisit dapat
dokter dalam penjelasan menetap, memerlukan
secara benar
pengobatan yang akan perubahan dalam terapi untuk
3. Pasien dan dilakukan kepada pasien menghindari kekambuhan/
komplikasi
keluarga mampu
8. Menambah pemahaman
menjelaskan keluarga tentang medikasi
yang diberikan
kembali apa
yang dijelaskan
perawat/tim
kesehatan
lainnya

Anda mungkin juga menyukai