Anda di halaman 1dari 22

BAB III

Tinjauan Kasus

A. Pengkajian Keperawatan.
Pada bab ini akan diuraikan mengenai asuhan keperawatan pada keluarga Tn. S dengan
masalah Hipertensi khususnya Tn. S di Pekayon Jaya rt 003 / rw 002 kelurahan Pekayon
Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan. Pada tanggal 19 juli 2016 sampai dengan 21 juli 2016,
asuhan keperawatan keluarga yang dilakukan adalah proses keperawatan keluarga yang
meliputi lima tahapan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi.

1. Data Dasar Keluarga


Kepala keluarga bernama Tn. S berusia 58 tahun jenis kelamin laki-laki, pendidikan
terakhir SD, pekerjaan wiraswasta , alamat rt 003 / rw 002 kelurahan Pekayon jaya,
Kecamatan Bekasi Selatan.
a) Komposisi Keluarga
Ny. N hubungan dengan kepala keluarga sebagai istri yang berusia 45 tahun,
pendidikan SD, pekerjaan ibu rumah tangga, An. B hubungan dengan kepala
keluarga sebagai anak pertama berusia 28 tahun, pendidikan SMA, Karyawan
Swasta. An. N hubungan dengan kepala keluarga sebagai anak kedua berusia 19
tahun, tamatan terakhir SD, tidak melanjutkan sekolah. An. R hubungan dengan
kepala keluarga sebagai anak ketiga berusia 7 tahun, belum sekolah.

b) Genogram ----------------------------------------
Keterangan :

: Klien : Ikatan pernikahan

: Perempuan : Garis Keturunan

: Laki-laki ----------- : Tinggal serumah

c) Tipe Keluarga
Keluarga Tn. S termasuk dalam tipe keluarga inti ( Nuclear Family ),adalah
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak anak. Tn. S ( 58 tahun )sebagai
KK, Ny. N ( 45 tahun ) sebagai istri, An. B ( 28 tahun ) sebagai anak pertama. An.
N ( 19 tahun ) sebagai anak kedua, An. R ( 7 tahun ) sebagai anak ketiga. Dalam
keluarga Tn. S tidak ada suku bangsa yang bertentangan terkait dengan kesehatan.
Dari makanan juga tidak ada pertentangan dalam kesehatan pada keluarga Tn. S.
d) Latar belakang Tn. S adalah Betawi, bahasa yang digunakan sehari hari adalah
bahasa indonesia. Seluruh anggota keluarga Tn. S adalah WNI. Kebiasaan Tn. S
bila ada yang sakit dalam keluarganya biasanya minum obat warung, dan dalam
keluarga tidak ada kebiasaan dan adat istiadat yang bertentangan dengan
kesehatan.
e) Agama yang dianut keluarga Tn. S adalah agama islam, keluarga Tn. S selalu
menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan seperti sholat lima waktu,
meskipun tidak selalu bersama sama. Didalam keluarga Tn. S tidak ada
perbedaan berkeyakinan atau beragama.
f) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. S mengatakan penghasilan dirinya untuk mencukupi kebutuhan sehari
harinya sekitar 1.500.000,-/bulan. Tn. S mengatakan penghasilannya cukup untuk
mencukupi kebutuhan sehari hari. Keluarga Tn. S ada sanak saudara yang
memberikan bantuan pada keluarga Tn. S, yaitu anaknya.
g) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluaraga Tn. S jarangmelakukan rekreasi. Aktivitaskeluarga diwaktu senggang
biasanya digunakan untuk nonton telivisi.
h) Tahapan dan Tugas perkembangan Keluarga
1) Tahapan Perkembangan Keluarga saat ini.
Saat ini tahapan perkembangan keluarga adalah keluarga dengan tahapan masa
tua. Dengan tugas perkembangan saling memberikan perhatiannya yang
menyenangkan atara pasangan, memperhatikan kesehatan masing masing
pasangan, merencanakan kegiatan untuk mengisi waktu tua seperti mengasuh
cucu. Pada masa tua saling mengingatkan akan adanya kehidupan yang kekal
setelah kehidupan ini.Tn. S dan Ny. N saling memberikan perhatian dalam
menjaga kondisi kesehatannya
2) Tugas Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi.
Ny. N mengatakan karena perekonomiannya kurang untuk mencukupi
kebutuhan sehari hari, ia merasa belum bisa menyekolahkan anak anaknya
yang masih putus sekolah.
i) Riwayat Keluarga Inti
Ny. N mengatakan suami adalah pilihan sendiri dan disetujui oleh orang tua dan
akhirnya menikah. Selama pernikahan mereka dikaruniai 3 orang anak, dimana
ketiga anaknya belum menikah. Saat ini Ny. N tinggal satu rumah bersama suami,
dan ketiga anaknya.
j) Riwayat Keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua dari pihak suami / istri tidak ada kebiasaan kawin cerai.
Dikeluarga Tn. S memiliki penyakit keturunan dimana orang tua nya Tn. S
memiliki Hipertensi. Tn. S baru mengetahui bahwa dirinya memiliki riwayat
penyakit hipertensi, dari pemeriksaan yang dilakukan oleh mahasiswa yang
sedang praktek laapangan pada tanggal 20 juli 2016. Tn. S masih belum
mengetahui bagaimana cara pengobatannya.
2. Lingkungan
a. Perumahan
Jenis rumah Tn. S adalah permanen dengan luas 10 x 15 m2, tidak memiliki
perkarangan, status rumah Tn. S adalah milik sendiri, atap rumah terbuat dari
genteng, ventilasi rumah ada tetapi 10% luas lantai, cahaya matahari dapat masuk
ke rumah pada siang hari, penerangan yang digunakan adalah listrik, lantai rumah
terbuat dari keramik, kondisi rumah secara keseluruhan kurang rapih.

b. Denah Rumah

15m
3

2
10m 1

Keterangan:
1 : kamar mandi
2. Lemari Tv
3. Kamar tidur

c. Pengolahan Sampah
Keluarga Tn. S mempunyai tempat pembuangan sampah terbuka, cara pengolahan
sampah rumah tangga Tn. S yaitu diambil oleh petugas. Sampah dilingkungan
keluarga Tn. S diambil oleh petugas tiga kali sehari. Sampah tersebut sebelum
diambil oleh petugas dikumpulkan terlebih dahulu didalam tong sampah.

d. Sumber Air
Jenis sumber air yang digunakan oleh keluarga Tn. S adalah air sumur, kondisi air
bersih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa, sehingga digunakan juga
untuk sumber air minum, cuci piring, cuci baju, dan mandi.

e. Jamban keluarga
Keluarga Tn. S mempunyai WC sendiri, jenis jamban yang digunakan adalah
leher angsa, jarak antara sumber air dan tempat penampungan tinja > 10 meter.

f. Pembuangan air limbah


Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah dan aliran langsung
dibuang keselokan rumah (GOT) dan sebelumnya ditampung terlebih dahulu
didalam septic tank, kondisi saluran selokan baik.

g. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan


Dalam lingkungan keluarga terdapat perkumpulan sosial seperti pengajian,
sedangkan fasilitas kesehatan yaitu rumah sakit, puskesmas, posyandu dan
praktek bidan. Jika ada keluarga Tn. S yang sakit maka keluarga hanya membeli
obat warung. Fasilitas kesehatan dapat dijangkau dengan semua jenis kendaraan

h. Karakteristik tetangga dan komunitas


Karakteristik tetangga dilingkungan rumah Tn. S mempunyai jenis perumahan
permanen. Suku bangsa yang dominan yaitu betawi, hubungan keluarga dengan
tetangga baik, mayoritas tetangga beragama islam dan sebagai besar tetangga
bekerja.

i. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Tn. S sudah tinggal di rt 002 selama 35 tahun

j. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga mengetahui adanya perkumpulan yang ada seperti karang taruna, dan
anak anaknya mengikuti kegiatan tersebut.
k. Sistem pendukung keluarga
Seluruh anggota keluarga Tn. S saling mendukung satu sama lain, dan jika ada
masalah atau kekurangan dapat diselesaikan dengan baik dan saling membantu.

3. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga sangat terbuka dan berlangsung baik, jika ada
masalah keluarga langsung menyelesaikannya secara musyawarah, keluarga tidak
memiliki hambatan dalam berkomunikasi dengan masyarakat, karena bahasa yang
digunakan sehari hari dilingkungan masyarakat adalah bahasa indonesia.

b. Struktur kekuatan keluarga


Didalam keluarga Tn. S yang mengambil keputusan paling penting adalah Tn. S,
dan bermusyawarah kepada semua anggota keluarga.

c. Struktur peran
Dalam keluarga Tn. S yang mengambil keputusan adalah Tn. S, pengambil
keputusan masalah dalam menyelesaikan masalah, melindungi dan mendidik
anaknya.
1) Peran Tn. S (46 tahun) berperan sebagai suami dari istrinya dan ayah dari
anak anaknya. Secara informal berperan sebagai kepala rumah tangga.
2) Peran Ny. N (45 tahun) sebagai istri dari suaminya dan ibu dari anak
anaknya. Secara informal berperan sebagi ibu rumah tangga.
3) Peran An. B (28 tahun) sebagai anak pertama dari pasangan Tn. S dan Ny. N,
sedangkan secara informal bersosialisasi dengan teman sebayanya.
4) Peran An. N (19 tahun) sebagai anak kedua dari pasangan Tn. S dan Ny. N,
sedangkan secara informal bersosialisasi dengan teman sebayanya.
5) Peran An. R (7 tahun) sebagai anak kedua dari pasangan Tn. S dan Ny. N,
sedangkan secara informal bersosialisasi dengan teman sebayanya.
d. Nilai dan Norma Budaya
Nilai dan norma budaya yang dianut oleh keluarga Tn. S adalah betawai, sehari
hari dalam berkomunikasi keluarga menggunakan bahasa Indonesia, sehingga
tidak terjadi masalah dalam berkomunikasi dan juga tidak ada timbulnya konflik
dan dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang ada dikomunitasnya.

4. Fungsi Keluarga.

a. Fungsi Afektif.
Keluarga Tn. S saling memberikan perhatian yang saling menyayangi satu sama
lain dan tidak ada konflik yang berarti dalam keluarga. Tempat tinggal keluarga
bersama dengan saudara yang lainnya, dalam keluarga juga selalu menanamkan
kebersamaan dengan anggota keluarga yang lain, hal ini terlihat jika dalam
mengisi waktu senggang keluarga sering nonton televisi bersama.

b. Fungsi Sosialisasi.
Keluarga Tn. S bekerjasama dengan istrinya dalam membesarkan anak mereka
dan rasa tanggung jawab keduanya sama, Tn. S juga bekerjasama dengan istrinya
dalam mengontrol anak-anaknya baik dalam perilaku dan bergaul. Tn. S
menanamkan kedisiplinan dalam keluarga terutama pada anak-anaknya serta
membesarkan mereka dengan kasih sayang.

c. Fungsi Reproduksi.
Keluarga Tn. S mempunyai 3 anak dan semuanya sudah direncanakan. Keluarga
ini tidak menggunakan alat kontrasepsi dalam pengendalian jumlah anak.

5. Stress dan Kopling Keluarga.

a. Stress jangka pendek dan jangka panjang.


1) Stressor jangka pendek.
Stressor jangka pendek yang dipikirkan keluarga Tn. S yaitu bagaimana
menyembukan penyakit Tn. S yang memiliki penyakit hipertensi.
2) Stressor jangka panjang.
Ny. N mengatakan tidak ada masalah tentang keuangan keluarga karena Tn. S
masih bisa bekerja dan juga Tn. S bertanya apakah penyakitnya dapat segera
disembuhkan.

b. Kemampuan keluarga merespon masalah.


Kemampuan Tn. S bila ada masalah kesehatan / anggota keluarga yang sakit,
maka keluarga akan membeli obat di warung dan bila ada masalah lain keluarga
akan menyelesaiakan dengan cara musyawarah sehingga setiap masalah mudah
diselesaikan.

c. Strategi kopling yang digunakan.


Bila ada masalah yang timbul di keluarga Tn. S, maka akan diselesaikan dengan
musyawarah dan berdoa menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.

d. Strategi adaptasi disfungsional.


Keluarga Tn. S tidak ada strategi adaptasi yang menyimpang untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi keluarga.

e. Pemeriksaan fisik.
1) Tn. S (58 tahun) TTV : tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 86x/menit, suhu
37 0C, pernafasan 20x/menit, rambut hitam pendek, bersih, tidak ada benjolan,
mata berbentuk simetris, konjungtiva anemis, sclera aniterik, pupil isokor,
hidung berbentuk simetris tidak ada secret, penciuman baik, telinga berbentuk
simetris tidak ada serumen dan lesi, pendengaran kurang baik. Mulut mukosa
lembab tidak ada kelainan menelan, leher normal tidak ada benjolan, dada
berbentuk simetris, bunyi nafas vesikuler, bunyi jantung lup-dup. Abdomen
berbentuk simetris tidak kembung, ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
tidak ada keluhan.
2) Ny. N (45 tahun) TTV : tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu
360C, pernafasan 20x/menit, rambut hitam panjang, bersih, tidak ada benjolan,
mata berbentuk simetris, konjungtiva anemis, sclera aniterik, pupil isokor,
hidung berbentuk simetris tidak ada secret, penciuman baik, telinga berbentuk
simetris tidak ada serumen dan lesi, pendengaran baik. Mulut mukosa
lembab tidak ada kelainan menelan, leher normal tidak ada benjolan, dada
berbentuk simetris, bunyi nafas vesikuler, bunyi jantung lup-dup. Abdomen
berbentuk simetris tidak kembung, ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
tidak ada keluhan, kulit elastis. Kesimpulan dari hasil pemeriksaan ada
keluhan yaitu diabetes dan hipertensi.
3) An. B (28 tahun) TTV : tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu
360C, pernafasan 20x/menit, rambut hitam lurus, bersih, tidak ada benjolan,
mata berbentuk simetris, konjungtiva anemis, sclera aniterik, pupil isokor,
hidung berbentuk simetris tidak ada secret, penciuman baik, telinga berbentuk
simetris tidak ada serumen dan lesi, pendengaran baik. Mulut mukosa
lembab tidak ada kelainan menelan, leher normal tidak ada benjolan, dada
berbentuk simetris, bunyi nafas vesikuler, bunyi jantung lup-dup. Abdomen
berbentuk simetris tidak kembung, ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
tidak ada keluhan, kulit elastis. Kesimpulan dari hasil pemeriksaan tidak ada
kelainan atau sehat.
4) An. N (19 tahun) TTV : tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 80x/menit, suhu
360C, pernafasan 20x/menit, rambut hitam lurus, bersih, tidak ada benjolan,
mata berbentuk simetris, konjungtiva anemis, sclera aniterik, pupil isokor,
hidung berbentuk simetris tidak ada secret, penciuman baik, telinga berbentuk
simetris tidak ada serumen dan lesi, pendengaran baik. Mulut mukosa
lembab tidak ada kelainan menelan, leher normal tidak ada benjolan, dada
berbentuk simetris, bunyi nafas vesikuler, bunyi jantung lup-dup. Abdomen
berbentuk simetris tidak kembung, ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
tidak ada keluhan, kulit elastis. Kesimpulan dari hasil pemeriksaan tidak ada
kelainan atau sehat.
5) An. R (7 tahun) TTV : tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 80x/menit, suhu
36,20C, pernafasan 20x/menit, rambut hitam lurus, bersih, tidak ada benjolan,
mata berbentuk simetris, konjungtiva anemis, sclera aniterik, pupil isokor,
hidung berbentuk simetris tidak ada secret, penciuman baik, telinga berbentuk
simetris tidak ada serumen dan lesi, pendengaran baik. Mulut mukosa
lembab tidak ada kelainan menelan, leher normal tidak ada benjolan, dada
berbentuk simetris, bunyi nafas vesikuler, bunyi jantung lup-dup. Abdomen
berbentuk simetris tidak kembung, ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
tidak ada keluhan, kulit elastis. Kesimpulan dari hasil pemeriksaan tidak ada
kelainan atau sehat.

6. Harapan Keluarga.
Keluarga berharap dengan datangnya petugas kesehatan ke rumah dapat membantu
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga Tn. S khususnya hipertensi yang diderita
Tn. S keluarga juga berharap dapat bertukar pikiran sehingga memberikan solusi
terbaik untuk menambah pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan.

7. Fungsi Perawatan Kesehatan (penjajakan tahap II).


a. Mengenal masalah kesehatan.
Keluarga mengatakan bahwa Tn. S menderita penyakit hipertensi sejak lama, juga
mengatakan kurang begitu tahu tentang penyakit diabetes mellitus dan hipertensi.
b. Mengambil keputusan.
Keluarga mengatakan baru mengetahui penyakit hipertensi yang diderita Tn. S
sejak Bulan Januari 2010. Keluarga tidak mengetahui penyakit hipertensi yang
diderita Tn. S itu akibat nutrisi yang dikonsumsi sehari-hari sehingga keluarga
menyuruh Tn. S untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan tekanan
darahnya. Keluarga sangat merasakan masalah Tn. S sehingga harus segera
diatasi, tetapi keluarga juga menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.
c. Merawat anggota keluarga.
Keluarga Tn. S mengatakan masalah diabetes mellitus dan hipertensi Tn. S sudah
menganggu aktivitasnya, keluarga tidak pernah memeriksakan tekanan darah ke
klinik maupun rumah sakit terdekat. Keluarga sangat memikirkan penyakit yang
diderita Tn. S selain itu keluarga juga tidak tahu cara merawat hipertensi di
rumah.
d. Modifikasi lingkungan.
Keluarga Tn. S mengatakan selalu berusaha supaya Tn. S menghindari atau
mengurangi makanan yang berlemak tinggi karena takut berpengaruh terhadap
tekanan darahnya. Keluarga menganggap kebersihan lingkungan sangatlah
penting agar terhindar dari berbagai penyakit. Keluarga Tn. S juga saling
mengingatkan untuk menghindari makanan yang bias meningkatkan tekanan
darah Tn. S.
e. Pemanfaatan fasilitas kesehatan.
Keluarga Tn. S sangat jarang menggunakan fasilitas kesehatan, jika sakit keluarga
Tn. S hanya membeli obat-obatan di warung saja untuk diminum.
8. Analisa Data
NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF MASALAH TTD
1 2 3 4 5
1. - Tn. S mengatakan sering - Tn. S terlihat sering Nyeri
mengeluh sakit kepala memegangi kepala bagian
- Tn. S mengatakan nyeri skala belakang.
2 - Wajah Tn. S kadang-
- Keluarga mengatakan kurang kadangterlihat menyeringai
memahami cara merawat - TD : 180/100 mmHg
- Makanan Tn. S sama dengan - N : 80x/mnt
keluarga yang lain - RR: 20 x/mnt
- Pola tidur Tn. S tidak sesuai
dan kurang dari kebutuhan
- Kontrol secara teratur Tn. S -
mengatakan khawatir tensinya
semakin tinggi
2. - Keluarga kurang memahami - Tn. S terlihat bingung Cemas
cara mengenal masalah Tn. - Wajah Tn. S kadang
S yang khawatir tensinya kadang terlihat pucat
akan bertambah tinggi - TD : 150/100 mmHg
- Keluarga mengatakan kurang - N : 80x/mnt
memahami cara merawat Tn. - RR: 20 x/mnt
S
- Makanan Tn. S sama dengan
keluarga yang lain
- Pola tidur Tn. S tidak sesuai
dan kurang dari kebutuhan
- Kontrol secara teratur
SKALA PRIORITAS
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan keluarga I


Gangguan rasa nyaman ( nyeri) berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan hipertensi.

NO KRITERIA Bobot SCORE PEMBENARAN


1 Sifat masalah 1 2/3x1=2/3 Bila keadaan tersebut tidak segera
tidak /ancaman diatasi akan membahayakan
kesehatan kesehatan
2 Kemungkinan 2 2/2x2=2 Masalah dapat dengan mudah di
masalah dapat ubah karena keluarga kooperatif
diubah
sebagian
3 Potensial 1 2/3x1=2/3 Keluarga mempunyai kesibukan
masalah untuk sendiri sendiri.
dicegah cukup
4 Menonjolnya 1 2/2x1=1 Keluarga menyadari Tn. S:
masalah- hipertensi mempunyai masalah
masalah berat dampak sehingga keluarga segera
harus segera mengatasi masalah tersebut
ditangani
Jumlah 4 3/3

Diagnosa keperawatan keluarga II


Gangguan rasa aman ( cemas ) terhadap kompliksi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat dam mengenal masalah anggota keluarga dengan hipertensi
NO KRITERIA Bobot SCORE PEMBENARAN
1 Sifat masalah 2/3 2/3x1=2/3 Rasa cemas
keadaan masalah menyebabkan
peningkatan TD yang
dapat memperburuk
keadaan
2 Kemungkinan 1 1/2x2=1 Pemberian penjelasan
masalah dapat yang tepat dapat
diubah sebagian membantu menurunkan
rasa cemas
3 Potensial masalah 2/3 2/3x1=2/3 Penjelasan dapat
untuk dicegah membantu mengurangi
cukup rasa cemas
4 Menonjolnya 1/2 1/2x1=1/2 Keluarga menyadari
masalah-masalah dengan mematuhi diet
tidak perlu yang dianjurkan dapat
ditangani mengrangi rasa cemas
Tn. S
Jumlah 2 5/6

9. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. ganguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubugan dengan ketidakmampuan merawt anggota keluarga
dengan hipertensi yang ditandai dengan
DS:
Tn. S mengatakan sering mengeluh sakit kepala
Tn. S mengatakan nyeri skala 2
Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat
- Makanan Tn. S sama dengan keluarga yang lain
- Pola tidur Tn. S tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan
DO :
Tn. S terlihat sering memegangi kepala bagiab belakang
Wajah Tn. S kadang-kadang terlihat menyeringai
TD : 150/100 mmHg
N : 80x/mnt
RR: 20 x/mnt
2. Gangguan rasa aman (cemas ) terhadap kompliksi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat dam mengenal masalah anggota keluarga dengan hipertensi yang ditandai dengan :
DS:
Tn. S mengatakan khawatir tensinya semakin tinggi dan stroke semakin parah
Keluarga kurang memahami cara mengenal masalah Tn. S yang khawatir tensinya akan
bertambah tinggi
Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat Tn. S
Makanan Tn. S sama dengan keluarga yang lain
Pola tidur Tn. S tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan
Kontrol secara teratur

DO :
Tn. S terlihat bingung
Wajah Tn. S kadang kadang terlihat pucat
TD : 150/100 mmHg
N : 80x/mnt
RR: 20 x/mnt
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

DX. KEP TUJUAN KRITERIA EVALUASI


N
KELUAR KRITERI INTERVENSI
O UMUM KHUSUS STANDART
GA A
1 I Setelah Setelah Demonstra Keluarga dapat
1. Berikan
dilakukan dilakukan si mendemonstrasi penjelasan pada
tindakan kunjungan kan cara keluarga
keperawata rumah 3x mengurangi dan tentang cara
n rasa nyeri diharapaka mencegah mengurangi/me
teratasi/hila n keluarga trerjadinya nyeri ncegah
ng mampu dengan benar terjadinya nyeri
memberik dengan teknik
2. Demonstrasik
an relaksasi, an pada
keperawat kompres dingin keluarga
an pada pada kepala tentang cara
Tn. S bagian belakang mengurangi
dengan dan menghindari nyeri
nyeri perubahan posisi
3. Berikan
sekunder secara mendadak penjelasan pada
hipertensi dan pengobatan keluarga
secara teratur tentang diet
yang sesuai
dengan
penderita
hipertensi yaitu
diet rendah
garam, rendah
lemak dan
kolesterol
4. Anjurkan pada
keluarga untuk
mengkonsumsi
makanan sesuai
dengan diet
hipertensi
5. Anjurkan pada
keluarga untuk
jadwal tidur
Tn. S
6. Anjurkan
pada keluarga
memeriksakan
Tn. S secara
teratur

II Setelah Setelah Demonstra - Adanya usaha


1. Berikan
dilakukan dilakukan si untuk tidur penjelasan pada
tindakan kunjunnga sesuai kebutuhan keluarga
keperawata n rumah - Periksa secara tentang diet
n 3x teratur ke yang sesuai
diharapkan diharapak pelayanan untuk penderita
rasa takut n keluarga kesehatan hipertensi yaitu
teratasi/hila mampu - Ungkapan Tn. diet rendah
ng memberik S tidak takut garam, rendah
an - Wajah Tn. S lemak dan
perawatan tamapak relaks kolesterol
pada Tn. S 2. Anjurkan
pada keluarga
untuk
mengkonsumsi
makanan sesuai
dengan diet
hipertensi

3. Anjurkan
pada keluarga
untuk jadwal
tidur Tn. S

4. Anjurkan
kepada
keluarga
memeriksakan
Tn. S secara
teratur

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

No Tanggal Dx Tujuan Khusus Implementasi TTD


Keperawatan
1 I, II Setelah dilakukan
1. Memberikan penjelasan
kunjungan rumah 3x pada keluarga tentang cara
diharapkan keluarga mengurangi dan mencegah
mampu memberikan terjadinya nyeri dengan
perawatan bagaimana benar, dengan teknik
cara mengurangi rasa relaksasi, kompres dingin
nyeri pada kepala bagian
belakang dan menghindari
perubahan posisi secara
mendadak
2. Mendemonstrasikan pada
keluarga tentang cara
mengurangi nyeri dengan
Setelah dilakukan cara : pada saat ada nyeri
kunjungan rumah 3x menarik nafas panjang
diharapkan keluarga ditahan sebentar kemudian
mampu memberikan dikeluarkan secara
perawatan pada Tn. S perlahan-lahan
dengan hipertensi
3. Menganjurkan pada
dengan memperhatikan keluarga memerikasakan
diet, pola tidur dan Tn. S secara teratur setiap
control secara teratur minggu dan minum obat
secara teratur.
4. Memberikan penjelasan
pada keluarga tentang diet
yang sesuai dengan
hipertensi pada makanan
yang diberikan Tn. S harus
benar-benar rendah garam,
mengurangi makanan
berlemak
5. Menganjurkan pada
keluarga untuk mengatur
jadwal tidur pada sore hari
sebaiknya digunakan untuk
istirahat
CATATAN PERKEMBANGAN

Dx
No Tanggal Catatan Perkembangan TTD
Keperawatan
1. I S :Keluarga mengatakan sudah memahami tentang
cara mengurangi/mencegah terjadinya nyeri
kepala
O : Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara
mengurangi/mencegah terjadinya nyeri kepala
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan Tn. S dan keluarga melakukan
teknik relaksasi
- Anjurkan Tn. S dan keluarga menghindari
perubahan posisi secara mendadak
- Anjurkan Tn. S dan keluarga untuk
mengkonsumsi makanan sesuai diet hipertensi
- Anjurkan pada Tn. S dan keluarga untuk
mengatur jadwal tidur
- Anjurkan pada keluarga mengontrol secara
teratur
I : Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi sebagian
R : -
2. II S : Keluarga mengatakan sudah memahami tentang
cara merawat keluarga dengan hipertensi
dengan memperhatikan diet, pola tidur dan
control secata teratur
O : - Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara
merawat keluarga hipertensi dengan
memperhatikandiet, pola tidur dan control
teratur
- Makanan yang disajikan untuk Tn. S sama
dengan anggota keluarga yang lain
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan Tn. S dan keluarga untuk
mengkonsumsi sesuai diet hipertensi
- Anjukan pada Tn. S dan keluarga untuk
mengatur jadwal tidur Tn. S
- Anjurkan pada keluarga mengontrol secara
teratur
I : Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi sebagian
R : -
I S : Keluarga mengatakan Tn. S sering melakukan
teknik relaksasi
O : - Tn. S dapat menjawab, mendemonstrasikan
teknik relaksasi
- T : 150/100 mmHg
- N : 80x/menit
- Wajah Tn. S tampak lebih relaks
A : Tujuan Tercapai sebagaian
P : Lanjutkan Intervensi
Anjurkan pada keluarga untuk mengontrolkan
Tn. S secara teratur
I : Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi sebagian
R : -
II S : - Keluarga mengatakan sudah menyendirikan
makanan Tn. S dengan anggota keluarga
- Tn. S mengatakan sudah tidak takut lagi
dengan tensinya
O : - Makanan yangdisajikan untuk v nasi, sayur
asam, lauk tahu, tempe garing
- Makanan untuk Tn. S dan anggota keluarga
yang lain tersendiri
- Wajah Tn. S tamapak lebih relaks
A : Tujuan tercapai
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan Tn. S dan keluarga
mengkonsumsi diet hipertensi
- Anjurkan pada Tn. S dan keluarga
mengatur pola tidut Tn. S
I : Melaksanakan tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi
R :-

Anda mungkin juga menyukai