Karya Ilmiah GTD
Karya Ilmiah GTD
Disusun oleh:
Marendra Mahathir
Tahap 2A
Pembimbing:
dr. Muhammad Haekal, SpOG
Jaringan trofoblastik gestasional terbentuk dari sel perifer blastokista beberapa hari
setelah konsepsi. Jaringan tersebut dibagi menjadi 2 lapisan yaitu; lapisan luar
sinsitiotrofoblas yang dibentuk oleh sel-sel besar multinucleated dan lapisan dalam
dari sel mononuclated yang membentuk sitotrofoblas. Sinsitiotrofoblas menginvasi
endometrium secara agresif membentuk suatu hubungan antara fetus dan ibu yang
dikenal sebagai plasenta. Normalnya pertumbuhan trofoblas diatur secara ketat oleh
mekanisme yang belum bisa ditentukan untuk mencegah perkembangan metastasis
lebih lanjut. Penyakit trofoblastik gestasional ganas muncul ketika mekanisme
pengontrol ini gagal, menghasilkan invasi dari jaringan trofoblas yang mencapai
miometrium, yang mengizinkan penyebaran secara hematogen
Di amerika serikat kasus mola hidatidosa dijumpai satu dari 1500 kehamilan dan
diklasifikasikan menjadi mola komplit ataupun mola parsial berdasarkan klinis,
morfologis, dan genetic. Di Indonesia sendiri dianggap sebagai salah satu penyakit
yang membutuhkan perhatian khusus dengan insidensi yang tinggi, yaitu 1:40
persalinan dengan faktor resiko, seperti gizi buruk, riwayat obstetri, etnis, dan genetik
serta sering terjadi pada usia kurang dari 20 tahun dan pada usia lebih dari 35 tahun.
Berdasarkan penelitian retrospektif yang dilakukan di Makassar, periode januari 2002
sampai dengan desember 2005 didapatkan sebanyak 72 kasus mola hidatinosa. Mola
hidatidosa dapat menimbulkan penyakit trofoblas gestasional persisten yaitu sekitar
10-30% kasus setelah terjadinya mola komplit dan 0,5-5% setelah terjadinya mola
parsial. Sedangkan Koriokarsinoma juga muncul sekitar 3% setelah terjadinya mola
komplit dan jarang dilaporkan terjadi setelah mola parsial. Dalam bab selanjutnya
akan dibahas lebih detail mengenai definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi,
diagnosis, dan penanganan dari penyakit trofoblastik gestasional.