Anda di halaman 1dari 2

Isotop-Isotop Stronsium

Isotop-isotop Stronsium yang utama adalah 87Sr dan 86Sr. Menurut Faure (1986),
nisbah 87Sr/86Sr di samudera dikontrol oleh erosi kimia batuan vulkanik muda di daratan dan
cekungan samudra, batuan Prakambrium sialik dalam kerak benua, dan batuan karbonat bahari
Fanerozoikum. Karena nisbah 87Sr/86Sr dalam setiap batuan sumber berbeda-beda, maka laju
pelapukan batuan-batuan itu akan menyebabkan bervariasinya nisbah 87Sr/86Sr di samudra.
Pelapukan karbonat bahari secara khusus banyak menghasilkan Stronsium. Nisbah isotop
Stronsium dalam air laut bersifat konstan di semua bagian samudra untuk satu rentang waktu
tertentu, namun bervariasi dari waktu ke waktu akibat berubahnya jumlah Stronsium yang
dipasok ke laut akibat proses-proses pelapukan. Stronsium keluar dari laut melalui presipitasi
mineral kalsium dan kalsium karbonat. Karena itu, analisis karbonat bahari yang umurnya
bervariasi memungkinkan ditentukannya komposisi isotop Stronsium dalam air laut dari waktu
ke waktu.

Gambar 15.14 memperlihatkan variasi nisbah 87Sr/86Sr dalam karbonat bahari


Fanerozoikum. Nilai-nilai itu mencerminkan variasi nisbah isotop-isotop tersebut dalam air laut
sejak akhir Prakambrium. Perhatikan bahwa nisbah 87Sr/86Sr secara umum mengalami penurunan
sejak Prakambrium hingga Jura, meskipun pada trend penurunan global itu masih ditemu-kan
sejumlah excursion, misalnya pada Ordovisium, Devon, Mississippian, dan Perm. Sejak Jura,
nisbah isotop Stronsium secara umum makin meningkat hingga sekarang.

Major 87Sr/86Sr excursions selama Paleozoikum dan Mesozoikum (gambar 15.14) berlangsung
dalam rentang waktu yang terlalu panjang untuk dapat dimanfaatkan dalam kronokorelasi satuan
stratigrafi berskala kecil, meskipun kurva 87Sr/86Sr dapat digunakan sebagai geokronometer
untuk memperkirakan umur batuan sedimen bahari (Faure, 1982). Di lain pihak, korelasi
berdasarkan isotop Stronsium berhasil diterapkan pada beberapa formasi Tersier. Sebagai
contoh, Depaola dan Finger (1988) memakai isotop Stronsium untuk mengkorelasikan strata
bahari dalam Monterey Formation (Miosen) di California dengan resolusi yang lebih kurang
sama dengan resolusi korelasi yang didasarkan pada metoda biostratigrafi. Dengan
mengkorelasikan nisbah 87Sr/86Sr dalam strata itu dengan kurva air laut seperti yang diperoleh
dari inti bor DSDP di baratdaya dan tengah Samudra Pasifik, mereka mampu menentukan umur
strata itu dengan resolusi mulai dari sekitar 0.1 hingga sekitar 2.5 Ma.

Anda mungkin juga menyukai