CVA MR Dr. Dre
CVA MR Dr. Dre
Cerebrovaskular accident (CVA), atau stroke merupakan gejala neurologis atau kumpulan gejala yang
disebabkan oleh kejadian iskemia atau perdarahan. Gambaran klinisnya adalah onset mendadak
atau subakut dan defisit neurologis fokal. Bergantung pada kondisi klinis dan penyebabnya, defisit
mungkin menetap, progresif, atau menghilang. Penyakit serebrovaskular merupakan kelompok
gangguan dengan gejala yang beragam yang diklasifikasikan lebih lanjut sesuai dengan etiologi,
lokasi, dan durasi gejala (Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations.
3rd edition.Walker HK, Hall WD, Hurst JW, editors.Boston: Butterworths; 1990.)
stroke (CVA) penyakit serebral vaskuler menunjukkan adanya beberapa kelainan otak baik secara
fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh keadaan patologis dan pembuluh darah serebral
atau dari seluruh sistem pembuluh darah (Dongoes, 2012).
Table.1 Etiologi
Ischemic Hemorrhage
Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan lokal
(trombus, emboli, perdarahan, dan spasme vaskular) atau karena gangguan umum (hipoksia
karena gangguan paru dan jantung). Aterosklerosis sering kali merupakan faktor penyebab
infark pada otak, trombus dapat berasal dari flak arterosklerosis, sehingga terjadi
thrombosis serebral, thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi
sehingga menyebabkan iskemik jaringan otak yang dapat menimbulkan odema dan kongesti
disekitarnya
Aterosklerosis sering melibatkan pembuluh darah besar extracranial yang berasal dari aortic
notch seperti pada bifurcatio aorta maupun arteri karotis komunis. proses atherosclerosis
dapat menyebabkan gejala gejala iskemik melalui beberapa mekanisme. salah satunya
adalah aktivasi dan agregasi dari platelet pada pembuluh darah yang mengalami perlukaan
akibat turbulensi aliran darah. agregasi dan aktivasi platelet tersebut dapat menyebabkan
proses embolisasi.
Pada proses perdarahan yang berperan salah satunya adalah adanya AVM. Malformasi
arteri kongenital serebral (AVMs) terdiri dari pembuluh darah berdinding tipis berhyalin
dengan gliosis dan adanya degenerasi neuron. AVM mungkin tidak akan pecah dan sering
menjadi perhatian klinis sebagai penyebab gangguan kejang daripada karena perdarahan.
Kejadian perdarahan dari AVM terjadi pada usia dibawah 30 tahun, sementara kejadian
aneurisma ruptur terjadi antara usia 40 dan 60 tahun.
Komplikasi
1) Hipoksia serebral
2) Hipertensi/hipotensi
3) Gangguan pada aliran darah serebral
4) Kejang
5) Emboli serebral
6) Peningkatan tekanan intrakranial
7) Imobilitas
8) Kontraktur
9) Trombosis vena
10) Inkontinensia urine
11) Abrasi kornea
12) Hemiparese atau defisit neurologi
Pemeriksaan Diagnostik
1) CT scan memperlihatkan adanya edema, hematoma, iskemia dan adanya infark, CT
scan dapat digunakan untuk infark dengan perdarahan.
2) Angiografi serebral membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik.
3) MRI : menunjukkan daerah yang mengalami infark, haemoragik.
4) EEG : mengindetifikasi masalah didasarkan pada gelombang otak.
5) Lumbal pungsi menunjukkan adanya tekanan normal dan biasanya ada trombosis,
emboli serebral dan TIA. Tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah
menunjukkan adanya hemoragik subaraknoid atau perdarahan intra kranial.