Anda di halaman 1dari 25

12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

Lainnya Blog Berikut Buat Blog Masuk

selamat datang
Kamis, 14 Mei 2015 Arsip Blog

2017 (1)
makalah tiang pancang rekayasa Pondasi 2016 (1)
2015 (7)
Agustus (1)

MAKALAH TIANG PANCANG & TIANG BOR PILE Mei (1)

REKAYASA PONDASI II makalah tiang pancang rekayasa


Pondasi
D
I April (1)

S Februari (4)

U 2014 (3)
S 2013 (6)
N
OLEH :
NAMA : Gracesia Elisabeth Simanjuntak Mengenai Saya

KELAS : SI 4F Gracesia elisabeth simpo


NIM : 1305022116 Ikuti 0
DOSEN : Ir. Ependi Napitu , M.T
Lihat profil lengkapku

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
TA.2014/2015

I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pembangunan suatu konstruksi, pertama tama sekali yang dilaksanakan dan
dikerjakan dilapangan adalah pekerjaan pondasi ( struktur bawah ) baru kemudian
melaksanakan pekerjaan struktur atas. Pembangunan suatu pondasi sangat besar fungsinya
pada suatu konstruksi. Secara umum pondasi didefinisikan sebagai bangunan bawah tanah
yang meneruskan beban yang berasal dari berat bangunan itu sendiri dan beban luar yang
bekerja pada bangunan ke tanah yang disekitarnya.
Bentuk dan struktur tanah merupakan suatu peranan yang penting dalam
suatu pekerjaan konstruksi yang harus dicicermati karena kondisi ketidaktentuan dari
tanah berbedabeda. Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam suatu
pekerjaan teknik sipil, karena pondasi inilah yang memikul dan menahan suatu beban
yang bekerja diatasnya yaitu beban konstruksi atas. Pondasi ini akan menyalurkan

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 1/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

tegangan-tegangan yang terjadi pada beban struktur atas kedalam lapisan tanah yang keras
yang dapat memikul beban konstruksi tersebut.
Pondasi sebagai struktur bawah secara umum dapat dibagi dalam 2 (dua) jenis,
yaitu pondasi dalam dan pondasi dangkal. Pemilihan jenis pondasi tergantung kepada
jenis struktur atas apakah termasuk konstruksi beban ringan atau beban berat dan juga
tergantung pada jenis tanahnya. Untuk konstruksi beban ringan dan kondisi tanah cukup
baik, biasanya dipakai pondasi dangkal, tetapi untuk konstruksi beban berat biasanya jenis
pondasi dalam adalah pilihan yang tepat.
Secara umum permasalahan pondasi dalam lebih rumit dari pondasi
dangkal. Pondasi tiang pancang adalah batang yang relative panjang dan langsing yang
digunakan untuk menyalurkan beban pondasi melewati lapisan tanah dengan daya dukung
rendah kelapisan tanah keras yang mempunyai kapasitas daya dukung tinggi yang relative
cukup dalam dibanding pondasi dangkal. Daya dukung tiang pancang diperoleh dari daya
dukung ujung ( end bearing capacity ) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang, dan daya
dukung geser atau selimut ( friction bearing capacity ) yang diperoleh dari daya dukung
gesek atau gaya adhesi antara tiang pancang dan tanah disekelilingnya.
Secara umum tiang pancang dapat diklasifikasikan antara lain: dari segi bahan ada
tiang pancang bertulang, tiang pancang pratekan, tiang pancang baja, dan tiang pancang
kayu. Dari segi bentang penampang, tiang pancang bujur sangkar, segitiga, segi enam,
bulat padat, pipa, huruf H, huruf I, dan bentuk spesifik. Dari segi teknik pemancangan,
dapat dilakukan dengan palu jatuh (drop hammer), diesel hammer, dan hidrolic hammer.

B.Rumusan Masalah
1. Apa keuntungan serta kerugian pemakaian tiang pancang beton,kayu, dan baja serta bor
pile?
2. Alat-alat berat apa yang digunakan dalam pemancangan?
3. Berapa tegangan ijin masing-masing tiang pancang beton,baja,dan kayu?
4. Beban Max / Dimensi yang lazim pada tiang pancang beton, kayu, dan baja !
5. Alat alat berat apa saja yang digunakan dalam tiang bor?

C.Tujuan
Setelah membaca makalah ini diharapkan para pembaca :
1. Mengetahui keuntungan serta kerugian pemakaian tiang pancang beton,kayu,dan baja
serta bor pile.
2. Mengetahui alat-alat berat yang digunakan dalam pemancangan.
3. Dapat menghitung tegangan ijin tiang pancang.
4. Mengetahui alat alat berat untuk tiang bor pile.
5. Dimensi / beban max/ daya dukung tiang pancang.

II. PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang
digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke
tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya
panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama
dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini
adalah dipukul, dibor atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan pile cap
(poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteristik penyebaran beban tiang
pancnag diklasifikasikan berbeda-beda.
Pondasi tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer beban
bertahun-tahun. Pada awal peradaban, dari komunikasi, pertahanan, dan hal-hal yang
strategik dari desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau. Oleh sebab itu perlu
memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang. Tiang yang terbuat dari kayu

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 2/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

(timber pile) dipasang dengan dipukul ke dalam tanah dengan tanah atau lubang yang
digali dan diisi dengan pasir dan batu.
Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan pile driving yang
mana menyerupai mekanisme Pile driving saat ini. Tiang baja (steel pile) sudah digunakan
selama 1800 dan tiang beton (concrete pile) sejak 1900. Revolusi industri membawa
perubahan yang penting pada sistem pile driving melalui penemuan mesin uap dan mesin
diesel. Lebih lagi baru-baru ini, meningkatnya permintaan akan rumah dan konstruksi
memaksa para pengembang memanfaatkan tanah-tanah yang mempunyai karakteristik
yang kurang bagus. Hal ini membuat pengembangan dan peningkatan sistem pile driving.
Saat ini banyak teknik-teknik instalansi tiang pancang bermunculan.
Seperti tipe pondasi yang lainnya, tujuan dari pondasi tiang adalah:
1. Untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras
2. Untuk menahan beban vertikal, lateral, dan beban uplift.
Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar tidak
mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil pemeriksaan tanah
menunjukkan bahwa tanah dangkal tidak stabil dan kurang keras apabila besarnya hasil
estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang pancang dapat menjadi bahan
pertimbangan. Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat menjadi indicator bahwa pondasi
tiang pancang biayanya lebih murah daripada jenis pondasi yang lain dibandingkan
dengan biaya perbaikan tanah.
Dalam kasus konstruksi berat, sepertinya bahwa kapasitas daya pikul dari tanah
dangkal tidak akan memuaskan, dan konstruksi seharusnya di bangun di atas pondasi
tiang. Tiang pancang juga digunakan untuk kondisi tanah yang normal untuk menahan
beban horizontal. Tiang pancang merupakan metode yang tepat untuk pekerjaan diatas air,
seperti jertty atau dermaga.
Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang
berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang
cukup untuk memikul berat bangunan beban yang bekerja padanya (Sardjono HS, 1988).
Atau apabila tanah yang mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat
bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari
permukaan tanah kedalaman > 8 m (Bowles, 1991). Fungsi dan kegunaan dari pondasi
tiang pancang adalah untuk memindahkan atau mentransfer beban-beban dari konstruksi
di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam.
Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus dalam
tanah, tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan gaya-gaya
horizontal yang bekerja. Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga dimana terdapat
tekanan kesamping dari kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang
tergantung dari alat yang dipergunakan serta disesuaikan pula dengan perencanaannya.
Pondasi tiang digolongkan berdasarkan kualitas bahan material dan cara
pelaksanaan. Menurut kualitas bahan material yang digunakan, tiang pancang dibedakan
menjadi empat yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang beton, tiang pancang baja, dan
tiang pancang composite (kayu beton dan baja beton).
Tiang pancang umumnya digunakan:
Untuk mengangkat beban-beban konstruksi diatas tanah kedalam atau melalui sebuah
stratum/lapisan tanah. Didalam hal ini beban vertikal dan beban lateral boleh jadi terlibat.
Untuk menentang gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak ruangan bawah
tanah dibawah bidang batas air jenuh atau untuk menopang kaki-kaki menara terhadap
guling.
Memampatkan endapan-endapan tak berkohesi yang bebas lepas melalui kombinasi
perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan. Tiang pancang ini dapat ditarik
keluar kemudian.
Mengontrol lendutan/penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak berada pada
tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang kemampatannya tinggi.
Membuat tanah dibawah pondasi mesin menjadi kaku untuk mengontrol amplitudo
getaran dan frekuensi alamiah dari sistem tersebut.
Sebagai faktor keamanan tambahan dibawah tumpuan jembatan dan atau pir, khususnya
jika erosi merupakan persoalan yang potensial.

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 3/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

Dalam konstruksi lepas pantai untuk meneruskan beban-beban diatas permukaan air
melalui air dan kedalam tanah yang mendasari air tersebut. Hal seperti ini adalah
mengenai tiang pancang yang ditanamkan sebagian dan yang terpengaruh oleh baik beban
vertikal (dan tekuk) maupun beban lateral (Bowles, 1991).
Pondasi tiang pancang dibuat ditempat lain (pabrik, dilokasi) dan baru dipancang
sesuai dengan umur beton setelah 28 hari. Karena tegangan tarik beton adalah kecil,
sedangkan berat sendiri beton adalah besar, maka tiang pancang beton ini haruslah diberi
tulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu
pengangkatan dan pemancangan.

Kriteria dan jenis pemakaian tiang pancang


Dalam perencanaan pondasi suatu konstruksi dapat digunakan beberapa macam
tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi yang digunakan berdasarkan atas beberapa hal, yaitu:
Fungsi bangunan atas yang akan dipikul oleh pondasi tersebut;
Besarnya beban dan beratnya bangunan atas;
Kondisi tanah tempat bangunan didirikan;
Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas.
Kriteria pemakaian tiang pancang dipergunakan untuk suatu pondasi bangunan sangat
tergantung pada kondisi:
Tanah dasar di bawah bangunan tidak mempunyai daya dukung
(misalnya pembangunan lepas pantai)
Tanah dasar di bawah bangunan tidak mampu memikul bangunan yang
ada diatasnya atau tanah keras yang mampu memikul beban tersebut
jauh dari permukaan tanah
Pembangunan diatas tanah yang tidak rata
Memenuhi kebutuhan untuk menahan gaya desak keatas (uplift)

A. Penggolongan Pondasi Tiang Pancang


Pondasi tiang pancang dapat digolongkan berdasarkan pemakaian bahan, cara
tiang meneruskan beban dan cara pemasangannya, berikut ini akan dijelaskan satu
persatu.
1. Pondasi tiang pancang menurut pemakaian bahan dan
karakteristik strukturnya
Tiang pancang dapat dibagi kedalam beberapa kategori (Bowles, 1991) antara lain:

a. Tiang Pancang Kayu


Tiang pancang dengan bahan material kayu dapat digunakan sebagai tiang
pancang pada suatu dermaga. Tiang pancang kayu dibuat dari batang pohon yang cabang-
cabangnya telah dipotong dengan hati-hati, biasanya diberi bahan pengawet dan didorong
dengan ujungnya yang kecil sebagai bagian yang runcing. Kadang-kadang ujungnya yang
besar didorong untuk maksud-maksud khusus, seperti dalam tanah yang sangat lembek
dimana tanah tersebut akan bergerak kembali melawan poros. Kadang kala ujungnya
runcing dilengkapi dengan sebuah sepatu pemancangan yang terbuat dari logam bila tiang
pancang harus menembus tanah keras atau tanah kerikil.
Pemakaian tiang pancang kayu ini adalah cara tertua dalam penggunaan tiang
pancang sebagai pondasi. Tiang kayu akan tahan lama dan tidak mudah busuk apabila
tiang katu tersebut dalam keadaan selalu terendam penuh di bawah muka air tanah. Tiang
pancang dari kayu akan lebih cepat rusak atau busuk apabila dalam keadaan kering dan
basah yang selalu berganti-ganti. Sedangkan pengawetan serta pemakaian obat-obatan
pengawet untuk kayu hanya akan menunda atau memperlambat kerusakan daripada kayu,
akan tetapi tetap tidak akan dapat melindungi untuk seterusnya. Pada pemakaian tiang
pancang kayu ini biasanya tidak diijinkan untuk menahan muatan lebih besar dari 25
sampai 30 ton untuk setiap tiang.
Tiang pancang kayu ini sangat cocok untuk daerah rawa dan daerah-daerah
dimana sangat banyak terdapat hutan kayu seperti daerah Kalimantan, sehingga mudah

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 4/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

memperoleh balok/tiang kayu yang panjang dan lurus dengan diameter yang cukup besar
untuk digunakan sebagai tiang pancang.
Persyaratan dari tiang pancang tongkat kayu tersebut adalah : bahan kayu yang
dipergunakan harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak cacat, contohnya kayu berlian.
Semula tiang pancang kayu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk
memastikan bahwa tiang pancang kayu tersebut memenuhi ketentuan dari bahan dan
toleransi yang diijinkan. Semua kayu lunak yang digunakan untuk tiang pancang
memerlukan pengawetan, yang harus dilaksanakan sesuai dengan AASHTO M133 86
dengan menggunakan instalasi peresapan bertekanan.
Bilamana instalasi semacam ini tidak tersedia, pengawetan dengan tangki terbuka
secara panas dan dingin, harus digunakan. Beberapa kayu keras dapat digunakan tanpa
pengawetan, tetapi pada umumnya, kebutuhan untuk mengawetkan kayu keras tergantung
pada jenis kayu dan beratnya kondisi pelayanan.
http://2.bp.blogspot.com/-
HR7fcDHdcEY/Tj47b_1OYUI/AAAAAAAAAAQ/MGAl3m4bmyE/s320/pondasi%
2BTP%2Bkayu.jpg

Gambar Pondasi Tiang Pancang Kayu

Kepala Tiang Pancang


Sebelum pemancangan, tindakan pencegahan kerusakan pada kepala tiang
pancang harus diambil. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemangkasan kepala tiang
pancang sampai penampang melintang menjadi bulat dan tegak lurus terhadap panjangnya
dan memasang cincin baja atau besi yang kuat atau dengan metode lainnya yang lebih
efektif. Setelah pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap
panjangnya sampai nagian kayu yang keras dan diberi bahan pengawet sebelum pur (pile
cap) dipasang.
Bilamana tiang pancang kayu lunak membentuk pondasi struktur permanen dan
akan dipotong sampai di bawah permukaan tanah, maka perhatian khusus harus diberikan
untuk memastikan bahwa tiang pancang tersebut telah dipotong pada atau di bawah
permukaan air tanah yang terendah yang diperkirakan. Bilamana digunakan pur (pile cap)
dari beton, kepala tiang pancang harus tertanam dalam pur dengan kedalaman yang cukup
sehingga dapat memindahkan gaya. Tebal beton di sekeliling tiang pancnag paling sedikit
15 cm dan harus diberi baja tulangan untuk mencegah terjadinya keretakan.

Sepatu Tiang Pancang


Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu yang cocok untuk melindungi
ujung tiang selama pemancangan, kecuali bilamana seluruh pemancangan dilakukan pada
tanah yang lunak. Sepatu harus benar-benar konsentris (pusat sepatu sama dengan
pusat tiang pancang) dan dipasang dengan kuat pada ujung tiang. Bidang kontak antara
sepatu dan kayu harus cukup untuk menghindari tekanan yang berlebihan selama
pemancangan.

Pemancangan
Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung
dan menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh palu
dan jumlah penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat palu harus sama dengan
beratnya tiang untuk memudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan
selama pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada
sesumbu dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang
pancang dalam posisi yang relatif pada tempatnya.

Penyambungan
Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari dua
batang atau lebih, permukaan ujung tiang pancang harus dipotong sampai tegak lurus
terhadap panjangnya untuk menjamin bidang kontak seluas seluruh penampang tiang
pancang. Pada tiang pancang yang digergaji, sambungannya harus diperkuat dengan kayu
atau pelat penyambung baja, atau profil baja seperti profil kanal atau profil siku yang dilas
menjadi satu membentuk kotak yang dirancang untuk memberikan kekuatan yang

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 5/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

diperlukan. Tiang pancang bulat harus diperkuat dengan pipa penyambung. Sambungan
di dekat titik-titik yang mempunyai lendutan maksimum harus dihindarkan.
Keuntungan pemakaian tiang pancang kayu
1. Tiang pancang dari kayu relatif lebih ringan sehingga mudah dalam
pengangkutan.
2. Kekuatan tarik besar sehingga pada waktu pengangkatan untuk pemancangan
tidak menimbulkan kesulitan seperti misalnya pada tiang pancang beton
precast.
3. Mudah untuk pemotongannya apabila tiang kayu ini sudah tidak dapat masuk
lagi ke dalam tanah.
4. Tiang pancang kayu ini lebih baik untuk friction pile dari pada untukend
bearing pile sebab tegangan tekanannya relatif kecil.
5. Karena tiang kayu ini relatif flexible terhadap arah horizontal dibandingkan
dengan tiang-tiang pancang selain dari kayu, maka apabila tiang ini menerima
beban horizontal yang tidak tetap, tiang pancang kayu ini akan melentur dan
segera kembali ke posisi setelah beban horizontal tersebut hilang. Hal seperti
ini sering terjadi pada dermaga dimana terdapat tekanan kesamping dari kapal
dan perahu.
Kerugian pemakaian tiang pancang kayu:
1. Karena tiang pancang ini harus selalu terletak di bawah muka air tanah yang
terendah agar dapat tahan lama, maka kalau air tanah yang terendah itu
letaknya sangat dalam, hal ini akan menambah biaya untuk penggalian.
2. Tiang pancang yang di buat dari kayu mempunyai umur yang relatif kecil di
bandingkan dengan tiang pancang yang di buat dari baja atau beton terutama
pada daerah yang muka air tanahnya sering naik dan turun.
3. Pada waktu pemancangan pada tanah yang berbatu (gravel) ujung tiang
pancang kayu dapat berbentuk berupa sapu atau dapat pula ujung tiang tersebut
hancur. Apabila tiang kayu tersebut kurang lurus, maka pada waktu
dipancangkan akan menyebabkan penyimpangan terhadap arah yang telah
ditentukan.
4. Tiang pancang kayu tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif dan jamur
yang menyebabkan kebusukan.

b. Tiang Pancang Beton


1. Precast Reinforced Concrete Pile
Precast renforced concrete pile adalah tiang pancang dari beton bertulang yang
dicetak dan dicor dalam acuan beton (bekisting), kemudian setelah cukup kuat lalu
diangkat dan dipancangkan. Karena tegangan tarik beton adalah kecil dan praktis
dianggap sama dengan nol, sedangkan berat sendiri dari pada beton adalah besar, maka
tiang pancang beton ini haruslah dieri penulangan-penulangan yang cukup kuat untuk
menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan.
Karena berat sendiri adalah besar, biasanya pancang beton ini dicetak dan dicor di tempat
pekerjaan, jadi tidak membawa kesulitan untuk transport.
Tiang pancang ini dapat memikul beban yang besar (>50 ton untuk setiap tiang),
hal ini tergantung dari dimensinya. Dalam perencanaan tiang pancang beton precast ini
panjang dari pada tiang harus dihitung dengan teliti, sebab kalau ternyata panjang dari
pada tiang ini kurang terpaksa harus dilakukan penyambungan, hal ini adalah sulit dan
banyak memakan waktu.
Reinforced Concrete Pile penampangnya dapat berupa lingkaran, segi empat, segi
delapan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 6/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

Gambar 1. Tiang pancang beton precast concrete pile (Bowles, 1991)


Keuntungan pemakaian Precast Concrete Reinforced Pile:
Precast Concrete Reinforced Pile ini mempunyai tegangan tekan yang besar,
hal ini tergantung dari mutu beton yang di gunakan.
Tiang pancang ini dapat di hitung baik sebagai end bearing
pile maupun friction pile.
Karena tiang pancang beton ini tidak berpengaruh oleh tinggi muka air tanah
seperti tiang pancang kayu, maka disini tidak memerlukan galian tanah yang
banyak untuk poernya.
Tiang pancang beton dapat tahan lama sekali, serta tahan terhadap pengaruh
air maupun bahan-bahan yang corrosive asal beton dekkingnya cukup tebal
untuk melindungi tulangannya.
Kerugian pemakaian Precast Concrete Reinforced Pile
Karena berat sendirinya maka transportnya akan mahal, oleh karena
itu Precast reinforced concrete pile ini di buat di lokasi pekerjaan.
Tiang pancang ini di pancangkan setelah cukup keras, hal ini berarti
memerlukan waktu yang lama untuk menunggu sampai tiang beton ini dapat
dipergunakan.
Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih sulit
dan memerlukan waktu yang lama.
Bila panjang tiang pancang kurang, karena panjang dari tiang pancang ini
tergantung dari pada alat pancang ( pile driving ) yang tersedia maka untuk
melakukan panyambungan adalah sukar dan memerlukan alat penyambung
khusus.

2. Precast Prestressed Concrete Pile


Precast Prestressed Concrete Pile adalah tiang pancang dari beton prategang yang
menggunakan baja penguat dan kabel kawat sebagai gaya prategangnya.

Gambar 2 Tiang pancang Precast Prestressed Concrete Pile ( Bowles, 1991 )

Keuntungan pemakaian Precast prestressed concrete pile:


1. Kapasitas beban pondasi yang dipikulnya tinggi.
2. Tiang pancang tahan terhadap karat.
3. Kemungkinan terjadinya pemancangan keras dapat terjadi.
Kerugian pemakaian Precast prestressed concrete pile:
1. Pondasi tiang pancang sukar untuk ditangani.
2. Biaya permulaan dari pembuatannya tinggi.
3. Pergeseran cukup banyak sehingga prategang sukar untuk disambung.

3. Cast in Place Pile


Pondasi tiang pancang tipe ini adalah pondasi yang di cetak di tempat dengan jalan
dibuatkan lubang terlebih dahulu dalam tanah dengan cara mengebor tanah seperti pada
pengeboran tanah pada waktu penyelidikan tanah. Pada Cast in Place ini dapat
dilaksanakan dua cara:
1) Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan beton dan
ditumbuk sambil pipa tersebut ditarik keatas.
2) Dengan pipa baja yang di pancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan beton,
sedangkan pipa tersebut tetap tinggal di dalam tanah.
Keuntungan pemakaian Cast in Place
http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 7/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

Pembuatan tiang tidak menghambat pekerjan.


Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi tidak ada resiko rusak dalam transport.
Panjang tiang dapat disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
Kerugian pemakaian Cast in Place
Pada saat penggalian lubang, membuat keadaan sekelilingnya menjadi
kotor akibat tanah yang diangkut dari hasil pengeboran tanah tersebut.
Pelaksanaannya memerlukan peralatan yang khusus.
Beton yang dikerjakan secara Cast in Place tidak dapat dikontrol.

c. Tiang Pancang Baja


http://1.bp.blogspot.com/-J_2mXeuQYgw/ULzB7tz-
FTI/AAAAAAAAAM0/eJTtZxOFiu4/s320/tiang-pancang.jpg

Pada umumnya, tiang pancang baja struktur harus berupa profil baja gilas biasa,
tetapi tiang pancang pipa dan kotak dapat digunakan. Bilamana tiang pancang pipa atau
kotak digunakan, dan akan diisi dengan beton, mutu beton tersebut minimum harus K250.
Kebanyakan tiang pancang baja ini berbentuk profil H. Karena terbuat dari baja
maka kekuatan dari tiang ini sendiri sangat besar sehingga dalam pengangkutan dan
pemancangan tidak menimbulkan bahaya patah seperti halnya pada tiang beton precast.
Jadi pemakaian tiang pancang baja ini akan sangat bermanfaat apabila kita memerlukan
tiang pancang yang panjang dengan tahanan ujung yang besar.
Tingkat karat pada tiang pancang baja sangat berbeda-beda terhadap texture tanah,
panjang tiang yang berada dalam tanah dan keadaan kelembaban tanah.
a. Pada tanah yang memiliki texture tanah yang kasar/kesap, maka karat yang
terjadi karena adanya sirkulasi air dalam tanah tersebut hampir mendekati
keadaan karat yang terjadi pada udara terbuka.
b. Pada tanah liat (clay) yang mana kurang mengandung oxygen maka akan
menghasilkan tingkat karat yang mendekati keadaan karat yang terjadi
karena terendam air.
c. Pada lapisan pasir yang dalam letaknya dan terletak dibawah lapisan tanah
yang padat akan sedikit sekali mengandung oxygen maka lapisan pasir
tersebut juga akan akan menghasilkan karat yang kecil sekali pada tiang
pancang baja.

Pada umumnya tiang pancang baja akan berkarat di bagian atas yang dekat dengan
permukaan tanah. Hal ini disebabkan karenaAerated-Condition (keadaan udara pada pori-
pori tanah) pada lapisan tanah tersebut dan adanya bahan-bahan organis dari air tanah. Hal
http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 8/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

ini dapat ditanggulangi dengan memoles tiang baja tersebut dengan (coaltar) atau dengan
sarung beton sekurang-kurangnya 20 ( 60 cm) dari muka air tanah terendah.
Karat /korosi yang terjadi karena udara (atmosphere corrosion) pada bagian tiang
yang terletak di atas tanah dapat dicegah dengan pengecatan seperti pada konstruksi baja
biasa.

Perlindungan Terhadap Korosi


Bilamana korosi pada tiang pancang baja mungkin dapat terjadi, maka panjang
atau ruas-ruasnya yang mungkin terkena korosi harus dilindungi dengan pengecatan
menggunakan lapisan pelindung yang telah disetujui dan/atau digunakan logam yang
lebih tebal bilamana daya korosi dapat diperkirakan dengan akurat dan beralasan.
Umumnya seluruh panjang tiang baja yang terekspos, dan setiap panjang yang terpasang
dalam tanah yang terganggu di atas muka air terendah, harus dilindungi dari korosi.

Kepala Tiang Pancang


Sebelum pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap
panjangnya dan topi pemancang (driving cap) harus dipasang untuk mempertahankan
sumbu tiang pancang segaris dengan sumbu palu. Sebelum pemancangan, pelat topi,
batang baja atau pantek harus ditambatkan pad pur, atau tiang pancang dengan panjang
yang cukup harus ditanamkan ke dalam pur (pile cap).

Perpanjangan Tiang Pancang


Perpanjangan tiang pancang baja harus dilakukan dengan pengelasan. Pengelasan
harus dikerjakan sedemikian rupa hingga kekuatan penampang baja semula dapat
ditingkatkan. Sambungan harus dirancang dan dilaksanakan dengan cara sedemikian
hingga dapat menjaga alinyemen dan posisi yang benar pada ruas-ruas tiang pancang.
Bilamana tiang pancang pipa atau kotak akan diisi dengan beton setelah pemancangan,
sambungan yang dilas harus kedap air.

Sepatu Tiang Pancang


Pada umumnya sepatu tiang pancang tidak diperlukan pada profil H atau profil
baja gilas lainnya. Namun bilamana tiang pancang akan dipancang di tanah keras, maka
ujungnya dapat diperkuat dengan menggunakan pelat baja tuang atau dengan
mengelaskan pelat atau siku baja untuk menambah ketebalan baja. Tiang pancang pipa
atau kotak dapat juga dipancang tanpa sepatu, tetapi bilamana ujung dasarnya tertutup
diperlukan, maka penutup ini dapat dikerjakan dengan cara mengelaskan pelat datar, atau
sepatu yang telah dibentuk dari besi tuang, baja tuang atau baja fabrikasi.

Keuntungan pemakaian Tiang Pancang Baja:


Tiang pancang ini mudah dalam dalam hal penyambungannya.
Tiang pancang ini memiliki kapasitas daya dukung yang tinggi.
Dalam hal pengangkatan dan pemancangan tidak menimbulkan bahaya
patah.
Kerugian pemakaian Tiang Pancang Baja:
Tiang pancang ini mudah mengalami korosi.
Bagian H pile dapat rusak atau di bengkokan oleh rintangan besar.

TIANG BOR PILE


Pondasi bored pile adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan
dengan mengebor tanah lebih dahulu (Hary Christady Hardiyatmo, 2010).

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 9/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi
Pemasangan pondasi bored pile ke dalam tanah dilakukan dengan cara
mengebor tanah terlebih dahulu, yang kemudian diisi tulangan yang telah
dirangkai dan dicor beton. Apabila tanah mengandung air, maka dibutuhkan
pipa besi atau yang biasa disebut dengan temporary casing untuk menahan
dinding lubang agar tidak terjadi kelongsoran, dan pipa ini akan dikeluarkan
pada waktu pengecoran beton
Tiang bor pile merupakan salh satu pondasi yang dipergunakan untuk bangunan,
apabila tanah dasarnya tidak mempunyai daya dukung tanah untuk memikul berat
bangunan. Bor pile ialah pondasi dalam yang masih satu tipe dengan tiang pancang, yang
membedakan adalah cara pemasangannya / pembuatannya.

Cara pembuatan bor pile


Bor pile , dengan cara dibuat lubang terlebih dahulu, mengebor tanah lalau dimasukkan
besi tulangan yang sudah di install, kemudian dimasukkan adukan beton atau pengecoran
setempat (cast in situ concrete pile)

System pembuatan bor pile ada 2 macam :


1. Bor kering
Pelaksananannya menggunakan mata bor biasa ( spiral plat) diputar sambil dimasukkan
kedalam tanah dengan menggunakkan alat bor crane, dengan menggunakan mesin diesel
dan as mata diatur, dikendalikkan kaki tripot sebagai penyangga untuk menaikan dan
menurunkan mata bor.

2. Bor Basah
System ini memerlukan casing untuk menahan tanah dari kelongsoran ,pompa air untuk
sirkulasi dan airSystem ini memerlukan casing untuk menahan tanah dari kelongsoran
,pompa air untuk sirkulasi dan airnya yang dipakai untuk pengeboran, persedian air harus
cukup untuk mencapai kedalaman penggeboran yang direncanakan.

Bor pile adalah alternative lain apabila dalam pelaksanaan lokasi sangat sulit atau
beresiko apabila menggunakan tiang pancang (spoon pile). Seperti masalah mobilisasi
peralatan, dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitar (getaran, kebisingan ,dll)
dan kondisi lain yang dapat mempengaruhi kegiatan pekerjaan.

Ada beberapa keuntungan dalam pemakaian pondasi bored pile jika


dibandingkan dengan tiang pancang, yaitu:

1. Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran yang


2. membahayakan bangunan sekitarnya.
3. Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat penutup tiang
4. (pile cap). Kolom dapat secara langsung diletakkan di puncak bored pile.
5. Kedalaman tiang dapat divariasikan.
6. Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboratorium.
7. Bored pile dapat dipasang menembus batuan, sedang tiang pancang akan
8. kesulitan bila pemancangan menembus lapisan batuan.
9. Diameter tiang memungkinkan dibuat besar, bila perlu ujung bawah tiang
10. dapat dibuat lebih besar guna mempertinggi kapasitas dukungnya.
11. Tidak ada risiko kenaikan muka tanah.

Kerugian menggunakan pondasi bored pile yaitu:

1. Pengecoran bored pile dipengaruhi kondisi cuaca.


2. Pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton
3. tidak dapat dikontrol dengan baik.
4. Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya di
5. sepanjang badan bored pile mengurangi kapasitas dukung bored pile,
6. terutama bila bored pile cukup dalam.
7. Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa
8. pasir atau tanah yang berkerikil.
9. Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan
10. tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung tiang.
11. Akan terjadi tanah runtuh jika tindakan pencegahan tidak dilakukan, maka
12. dipasang temporary casing untuk mencegah terjadinya kelongsoran.

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 10/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

Alat Pancang
Alat Pancang Tiang
Dalam pemasangan tiang kedalam tanah, tiang dipancang dengan alat pemukul
yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar atau pemukul yang
hanya dijatuhkan. Skema dari berbagai macam alat pemukul diperlihatkan dalam Gambar
2.4a sampai dengan 2.4d. Pada gambar terebut diperlihatkan pula alat-alat perlengkapan
pada kepala tiang dalam pemancangan. Penutup (pile cap) biasanya diletakkan menutup
kepala tiang yang kadang-kadang dibentuk dalam geometri tertutup.
1. Pemukul Jatuh (drop hammer)
Drop Hammer adalah palu berat yang diletakkan pada ketinggian tertentu di atas
tiang. Palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai tiang. Pada kepala tiang
dipasang semacam topi/cap (shock absorber) untuk menghindari tiang rusak akibat
tumbukan hammer. Cap ini biasanya terbuat dari kayu.Pemukul jatuh terdiri dari blok
pemberat yang dijatuhkan dari atas. Pemberat ditarik dengan tinggi jatuh tertentu
kemudian dilepas dan menumbuk tiang. Pemakaian alat tipe ini membuat pelaksanaan
pemancangan berjalan lambat, sehingga alat ini hanya dipakai pada volume pekerjaan
pemancangan yang kecil.
http://backup.beton.co.id/wp-content/uploads/2012/08/drophammer3.jpg

2. Pemukul Aksi Tiang (single-acting hammer)

(b)
(a)
Pemukul aksi tunggal berbentuk memanjang dengan ram yang bergerak naik oleh
udara atau uap yang terkompresi, sedangkan gerakan turun ram disebabkan oleh beratnya
sendiri. Energi pemukul aksi tunggal adalah sama dengan berat ram dikalikan tinggi jatuh

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 11/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

(c) (d)
Skema pemukul tiang : (a) Pemukul aksi tunggal (single acting hammer), (b)
Pemukul aksi double (double acting hammer), (c) Pemukul diesel (diesel hammer), (d)
Pemukul getar (vibratory hammer) ( Hardiyatmo,H.c., 2002

3. Pemukul Aksi Double (double-acting hammer)


Pemukul aksi double menggunakan uap atau udara untuk mengangkat ram dan
untuk mempercepat gerakan ke bawahnya Kecepatan pukulan dan energi output biasanya
lebih tinggi daripada pemukul aksi tunggal.
4. Pemukul Diesel (diesel hammer)
Diesel Hammer adalah alat pemancang tiang yang paling sederhana. Alat ini
memiliki satu silinder dengan dua mesin diesel, piston/ram, tangki bahan bakar, tangki
pelumas, pompa bahan bakar, injector, dan mesin pelumas. Pada pengoperasiannya,
energi alat didapat dari berat ram yang menekan udara di dalam silinder.Pemukul diesel
terdiri dari silinder, ram, balok anvil dan sistem injeksi bahan bakar. Pemukul tipe ini
umumnya kecil, ringan dan digerakkan dengan menggunakan bahan bakar minyak. Energi
pemancangan total yang dihasilkan adalah jumlah benturan dari ram ditambah energi hasil
dari ledakan (gambar c).
http://tk-steelcom.com.au/wp-
content/uploads/2013/02/Delmag-Diesel-
Hammer-D19_onTM1417.jpg

5. Pemukul Getar (vibratory hammer)


Vibratory Pile Driver merupakan alat yang memiliki beberapa batang horizontal
dengan beban eksentris. Pada saat pasangan batang berputar dengan arah yang
berlawanan, berat yang disebabkan oleh beban eksentris menghasilkan getaran pada alat.
Getaran yang dihasilkan tersebut menyebabkan material di sekitar pondasi yang terikat
pada alat, akan ikut bergetar. Alat ini sangat sesuai digunakan pada tanah yang
lembab.Pemukul getar merupakan unit alat pancang yang bergetar pada frekuensi tinggi
(Gambar d).
http://1.bp.blogspot.com/-
T-
7v2WpIoYQ/TwvcmHZHuJI/AAAA
AAAAAFg/Uc3FiFTvh1I/s1600/ala
ttiangpancang.jpg

6. Hydraulic Hammer
Alat ini memiliki cara kerja berdasarkan perbedaan tekanan pada cairan hidrolis.
Hidraulic Hammer ini dimanfaatkan untuk memancangkan pondasi tiang baja H dan
pondasi lempengan baja dengan cara dicengkeram, didorong, dan ditarik. Alat ini sesuai
digunakan ketika ada keterbatasan daerah operasi karena tiang pancang yang dimasukkan
cukup pendek. Untuk memperpanjang tiangnya dapat dilakukan penyambungan pada
ujung-ujungnya

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 12/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

http://www.hydraulic-
breaker.net/sites/default/files/slike_vsebina/BAT_b
reaker.jpg

Alat Bor Pile


Untuk mengerjakan sebuah proyek pekerjaan bor pile dibutuhkan alat bor pile
yang memadai agar diameter dan kedalaman yang di inginkan bisa tercapai,tenaga yang
terampil juga mutlak dibutuhkan agar hasil pekerjaan bisa maksimal.

Untuk menjalankan sebuah alat bor pile dibutuhkan seorang operator yang dibantu
dua sampai tiga tenaga yang harus sudah terbiasa bekerja dimedan yang berat agar
pekerjaan berjalan lancar.

Berikut adalah jenis alat bor pile yang kami gunakan dalam mengerjakan pekerjaan bor
pile

1.Alat mini crane


bor pile mini crane

2.Alat Gawangan
alat bor pile gawang

Semoga bisa memberi sedikit gambaran bagi anda yang sedang mencari kebutuhan bor
pile.Jika ingin ada yang ditanyakan bisa menghubungi kami.

Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan Bored Pile
Pada dasarnya pelaksanaa bored pile pada tanah yang tidak mudah longsor
adalah:
1. Tanah digali dengan mesin bor sampai kedalaman yang dikehendaki.

2. Dasar lubang bor dibersihkan


.
3. Tulangan yang telah dirakit dimasukkan ke dalam lubang bor.

4. Lubang bor diisi atau dicor beton.

Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang


Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya,
aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam
penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan
mutu sebagaimana ditetapkan dapat tercapai.
Langkah - langkah dari pekerjaan untuk dimensi kubus/ ukuran dan tiang pancang:
1. Menghitung daya dukung yang didasarkan pada karakteristik tanah dasar yang
diperoleh dari penyelidikan tanah. Dari sini, kemudian dihitung kemungkinan
nilai daya dukung yang diizinkan pada berbagai kedalaman, dengan
memperhatikan faktor aman terhadap keruntuhan daya dukung yang sesuai,
dan penurunan yang terjadi harus tidak berlebihan.
2. Menentukan kedalaman, tipe, dan dimensi pondasinya. Hal ini dilakukan
dengan jalan memilih kedalaman minimum yang memenuhi syarat keamanan
terhadap daya dukung tanah yang telah dihitung. Kedalaman minimum harus
diperhatikan terhadap erosi permukaan tanah, pengaruh perubahan iklim, dan
perubahan kadar air. Bila tanah yang lebih besar daya dukungnya berada dekat

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 13/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

dengan kedalaman minimum yang dibutuhkan tersebut,dipertimbangkan untuk


meletakkan dasar pondasi yang sedikit lebih dalam yang daya dukung
tanahnya lebih besar. Karena dengan peletakan dasar pondasi yang sedikit
lebih dalam akan mengurangi dimensi pondasi, dengan demikian dapat
menghemat biaya pembuatan pelat betonnya.
3. Ukuran dan kedalaman pondasi yang ditentukan dari daya dukung diizinkan
dipertimbangkan terhadap penurunan toleransi. Bila ternyata hasil hitungan
daya dukung
ultimit yang dibagi faktor aman mengakibatkan penurunan yang berlebihan,
dimensi pondasi diubah sampai besar penurunan memenuhi syarat.
Tahapan pekerjaan pondasi tiang pancang adalah sebagai berikut :

A. Pekerjaan Persiapan

1. Membubuhi tanda, tiap tiang pancang harus dibubuhi tanda serta tanggal saat
tiang tersebut dicor. Titik-titik angkat yang tercantum pada gambar harus
dibubuhi tanda dengan jelas pada tiang pancang. Untuk mempermudah perekaan,
maka tiang pancang diberi tanda setiap 1 meter.
2. Pengangkatan/pemindahan, tiang pancang harus dipindahkan/diangkat dengan
hati-hati sekali guna menghindari retak maupun kerusakan lain yang tidak
diinginkan.
3. Rencanakan final set tiang, untuk menentukan pada kedalaman mana
pemancangan tiang dapat dihentikan, berdasarkan data tanah dan data jumlah
pukulan terakhir (final set).
4. Rencanakan urutan pemancangan, dengan pertimbangan kemudahan manuver
alat. Lokasi stock material agar diletakkan dekat dengan lokasi pemancangan.
5. Tentukan titik pancang dengan theodolith dan tandai dengan patok.
6. Pemancangan dapat dihentikan sementara untuk peyambungan batang berikutnya
bila level kepala tiang telah mencapai level muka tanah sedangkan level tanah
keras yang diharapkan belum tercapai.
Proses penyambungan tiang :
a. Tiang diangkat dan kepala tiang dipasang pada helmet seperti yang
dilakukan pada batang pertama.
b. Ujung bawah tiang didudukkan diatas kepala tiang yang pertama
sedemikian sehingga sisi-sisi pelat sambung kedua tiang telah berhimpit
dan menempel menjadi satu.
c. Penyambungan sambungan las dilapisi dengan anti karat
d. Tempat sambungan las dilapisi dengan anti karat.
7. Selesai penyambungan, pemancangan dapat dilanjutkan seperti yang dilakukan
pada batang pertama. Penyambungan dapat diulangi sampai mencapai kedalaman
tanah keras yang ditentukan.
8. Pemancangan tiang dapat dihentikan bila ujung bawah tiang telah mencapai
lapisan tanah keras/final set yang ditentukan.
9. Pemotongan tiang pancang pada cut off level yang telah ditentukan.

B. Proses Pengangkatan

1. Pengangkatan tiang untuk disusun ( dengan dua tumpuan )


Metode pengangkatan dengan dua tumpuan ini biasanya pada saat penyusunan
tiang beton, baik itu dari pabrik ke trailer ataupun dari trailer ke penyusunan
lapangan.Persyaratan umum dari metode ini adalah jarak titik angkat dari kepala tiang
adalah 1/5 L. Untuk mendapatkan jarak harus diperhatikan momen maksimum pada
bentangan, haruslah sama dengan momen minimum pada titik angkat tiang sehingga
dihasilkan momen yang sama.
Pada prinsipnya pengangkatan dengan dua tumpuan untuk tiang beton adalah
dalam tanda pengangkatan dimana tiang beton pada titik angkat berupa kawat yang

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 14/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

terdapat pada tiang beton yang telah ditentukan dan untuk lebih jelas dapat dilihat oleh
gambar.

2. Pengangkatan dengan satu tumpuan


Metode pengangkatan ini biasanya digunakan pada saat tiang sudah siap akan
dipancang oleh mesin pemancangan sesuai dengan titik pemancangan yang telah
ditentukan di lapangan.
Adapun persyaratan utama dari metode pengangkatan satu tumpuan ini adalah
jarak antara kepala tiang dengan titik angker berjarak L/3. Untuk mendapatkan jarak ini,
haruslah diperhatikan bahwa momen maksimum pada tempat pengikatan tiang sehingga
dihasilkan nilai momen yang sama.

C. Proses Pemancangan
1. Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as hammer jatuh pada patok
titik pancang yang telah ditentukan.
2. Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap lubang.
3. Tiang didirikan disamping driving lead dan kepala tiang dipasang pada helmet
yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan pegangan kepala tiang.
4. Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok pancang yang
telah ditentukan.
5. Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjangbackstay sambil
diperiksa dengan waterpass sehingga diperoleh posisi yang betul-betul vertikal.
Sebelum pemancangan dimulai, bagian bawah tiang diklem dengancenter
gate pada dasar driving lead agar posisi tiang tidak bergeser selama
pemancangan, terutama untuk tiang batang pertama.
6. Pemancangan dimulai dengan mengangkat dan menjatuhkan hammer secara
kontiniu ke atas helmet yang terpasang diatas kepala tiang.

D. Quality Control
1. Kondisi fisik tiang
a. Seluruh permukaan tiang tidak rusak atau retak
b. Umur beton telah memenuhi syarat
c. Kepala tiang tidak boleh mengalami keretakan selama pemancangan
2. Toleransi
Vertikalisasi tiang diperiksa secara periodik selama proses pemancangan
berlangsung. Penyimpangan arah vertikal dibatasi tidak lebih dari 1:75 dan penyimpangan
arah horizontal dibatasi tidak leboh dari 75 mm.

3. Penetrasi

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 15/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

Tiang sebelum dipancang harus diberi tanda pada setiap setengah meter di
sepanjang tiang untuk mendeteksi penetrasi per setengah meter. Dicatat jumlah pukulan
untuk penetrasi setiap setengah meter.
4. Final set
Pamancangan baru dapat dihentikan apabila telah dicapai final set sesuai
perhitungan.

D. Tiang Dukung Ujung dan Tiang Gesek

Ditinjau dari cara mendukung beban, tiang dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam
(Hardiyatmo, 2002), yaitu :
1. Tiang dukung ujung (end bearing pile) adalah tiang yang kapasitas dukungnya
ditentukan oleh tahanan ujung tiang. Umumnya tiang dukung ujung berada dalam zone
tanah yang lunak yang berada diatas tanah keras. Tiang-tiang dipancang sampai mencapai
batuan dasar atau lapisan keras lain yang dapat mendukung beban yang diperkirakan tidak
mengakibatkan penurunan berlebihan. Kapasitas tiang sepenuhnya ditentukan dari
tahanan dukung lapisan keras yang berada dibawah ujung tiang .
2. Tiang gesek (friction pile) adalah tiang yang kapasitas dukungnya lebih ditentukan oleh
perlawanan gesek antara dinding tiang dan tanah disekitarnya (Gambar 2.9b). Tahanan
gesek dan pengaruh konsolidasi lapisan tanah dibawahnya diperhitungkan pada hitungan
kapasitas tiang.

Kapasitas Daya Dukung

Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Bor Pile


Dari Hasil SPT
Standard Penetration Test (SPT) adalah sejenis percobaan dinamis dengan
memasukkan suatu alat yang dinamakan split spoon ke dalam tanah. Data
tanah sangat diperlukan dalam merencanakan kapasitas daya dukung
(bearing capacity) dari tiang sebelum pembangunan dimulai.
Tahanan ujung ultimit tiang (Qb) dihitung dengan persamaan:

Qb = Ab.fb ................................................................................................(6)

Tahanan gesek dinding tiang (Qs) dihitung dengan persamaan:

Qs = As.fs .................................................................................................(7)

Kapasitas daya dukung ultimit tiang (Qu) adalah jumlah dari tahanan
ujung ultimit tiang (Qb) dan tahanan gesek dinding tiang (Qs) antara sisi
tiang dan tanah di sekitarnya dinyatakan dalam persamaan berikut ini
(Hardiyatmo, 2010):

Qu = Qb + Qs = Ab.fb + As.fs ................................................................(8)


http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 16/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

Keterangan:
Qb = Tahanan ujung ultimit tiang
Qs = Tahanan gesek dinding tiang
Ab = Luas ujung tiang bawah
As = Luas selimut tiang
fb = Tahanan ujung satuan tiang
fs = Tahanan gesek satuan tiang

Kapasitas dukung ultimit tiang dapat dihitung secara empiris dari nilai N
hasil uji SPT.
1. Tahanan ujung tiang berdasarkan data pengujian SPT dihitung dengan
persamaan Meyerhof (Bowles, 1993), yaitu:

Qb = Ab (40N) Ab (400N) .............................................................(9)

Keterangan:
N = Nilai rata-rata statistik dari bilangan-bilangan SPT dalam
daerah kira-kira 8B di atas sampai dengan 3B di bawah titik
tiang
B = Lebar atau diameter tiang
Lb/B = Perbandingan kedalaman rata-rata dari sebuah titik

2. Tahanan gesek selimut tiang berdasarkan data pengujian SPT dihitung


dengan persamaan Meyerhoff (Bowles, 1993), yaitu:

Qs = Xm.N.p.Li .................................................................................(10)

Keterangan:
Xm = 0,2 untuk bored pile
Li = Panjang lapisan tanah (m)
P = Keliling tiang (m)
N = Banyaknya perhitungan pukulan rata-rata statistic

3. Untuk tahanan ujung tiang dengan memperhatikan faktor kedalaman


dihitung dengan persamaan Meyerhof (Hardiyatmo, 2010), yaitu:

Qb = Ab.fb

Dengan nilai fb yaitu :


a. Untuk tiang dalam pasir dan kerikil:

fb = 0,4 N(L/d) r 4 N r......................................................(11)

b. Untuk tiang dalam lanau tidak plastis:

fb = 0,4 N(L/d) r 3 N r......................................................(12)

Keterangan:
fb = Tahanan ujung satuan tiang (kN/m2)
N = N-SPT yang dikoreksi terhadap pengaruh prosedur lapangan dan
tekanan overburden
L = Kedalaman penetrasi tiang (m)
d = Diameter tiang (m)
r = Tegangan referensi = 100 kN/m2

Untuk menghitung fb, nilai N-SPT yang digunakan harus mewakili


kondisi tanah di sekitar ujung tiang yaitu dalam kisaran 1D di atas
dasar tiang dan 2D di bawahnya.

4. Tahanan gesek satuan dihitung dengan persamaan Meyerhof


(Hardiyatmo, 2010)

Qs = As.fs

Briaud et al. (Hardiyatmo, 2010) menyarankan persamaan tahanan


ujung satuan, yaitu:

fs = 0,224 r (N)0,29 .........................................................................(13)

fb = 19,7 r (N)0,36 ..........................................................................(14)

Keterangan:
fs = Tahanan gesek satuan tiang (kN/m2)
fb = Tahanan ujung satuan tiang (kN/m2)
N = N-SPT yang dikoreksi terhadap pengaruh prosedur lapangan dan
tekanan overburden.
http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 17/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi
r = Tegangan referensi = 100 kN/m2

Dalam pengujian SPT ini juga akan diperoleh kepadatan relatif


(relative density), sudut gesek dalam () berdasarkan nilai jumlah
pukulan (N). Untuk tanah granuler, seperti pasir faktor-faktor Nq, N
adalah fungsi dari , karena itu sangat tergantung dari besarnya
kerapatan relatif (Dr).

Dengan memperhatikan bentuk pondasi, kemiringan beban dan kuat


geser tanah di atas dasar pondasinya Meyerhof dan Brinch Hansen
(Hardiyatmo, 1996) memberikan juga persamaan daya dukung yaitu:

Qu = ScDciccNc + SqDqiqPoNq + SDi0,5N .............................(15)

Keterangan:
Qu = Kapasitas daya dukung ultimit
Nc, Nq, N= Faktor kapasitas dukung untuk pondasi memanjang
sc, sq, s = Faktor bentuk pondasi
19
dc, dq, d = Faktor kedalaman pondasi
ic, iq, i = Faktor kemiringan beban
= Lebar pondasi efektif
po = Tekanan overbuden pada dasar pondasi
Df = Kedalaman pondasi
= Berat volume tanah

Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang


Diantara perbedaaan tes dilapangan, sondir atau cone penetration test (CPT)
seringkali sangat dipertimbangkan berperanan dari geoteknik. CPT atau sondir ini tes
yang sangat cepat, sederhana, ekonomis dan tes tersebut dapat dipercaya dilapangan
dengan pengukuran terus-menerus dari permukaan tanah-tanah dasar. CPT atau sondir ini
dapat juga mengklasifikasi lapisan tanah dan dapat memperkirakan kekuatan dan
karakteristik dari tanah. Didalam perencanaan pondasi tiang pancang (pile), data tanah
sangat diperlukan dalam merencanakan kapasitas daya dukung (bearing capacity) dari
tiang pancang sebelum pembangunan dimulai, guna menentukan kapasitas daya dukung
ultimit dari tiang pancang. Kapasitas daya dukung ultimit ditentukan dengan persamaan
sebagai berikut :
Qu = Qb + Qs = qbAb + f.As ........................................................... (2.1)

dimana :
Qu = Kapasitas daya dukung aksial ultimit tiang pancang.
Qb = Kapasitas tahanan di ujung tiang.
Qs = Kapasitas tahanan kulit.
qb = Kapasitas daya dukung di ujung tiang persatuan luas.
Ab = Luas di ujung tiang.
f = Satuan tahanan kulit persatuan luas.
As = Luas kulit tiang pancang.

Dalam menentukan kapasitas daya dukung aksial ultimit (Qu) dipakai Metode
Aoki dan De Alencar.
Aoki dan Alencar mengusulkan untuk memperkirakan kapasitas dukung ultimit dari data
Sondir. Kapasitas dukung ujung persatuan luas (qb) diperoleh sebagai berikut :

dimana :
qca (base) = Perlawanan konus rata-rata 1,5D diatas ujung tiang, 1,5D dibawah ujung
tiang dan Fb adalah faktor empirik tergantung pada tipe tanah.Tahanan kulit persatuan
luas (f)diprediksi sebagai berikut :

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 18/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

dimana :
qc (side) = Perlawanan konus rata-rata pada masing lapisan sepanjang tiang.
Fs = Faktor empirik tahanan kulit yang tergantung pada tipe tanah.
Fb = Faktor empirik tahanan ujung tiang yang tergantung pada tipe tanah.
Faktor Fb dan Fs diberikan pada Tabel 2.1 dan nilai-nilai faktor empirik s diberikan pada
Tabel 2.2

Tabel 2.1 Faktor empirik Fb dan Fs (Titi & Farsakh, 1999 )


Tipe Tiang Pancang Fb Fs
Tiang Bor 3,5 7,0
Baja 1,75 3,5
Beton Pratekan 1,75 3,5

Tabel 2.2 Nilai faktor empirik untuk tipe tanah yang berbeda ( Titi dan Farsakh, 1999)
Tipe Tanah s(%) Tipe Tanah s(%) Tipe Tanah s(%)

Pasir 1,4 Pasir 2,2 Lempung 2,4


berlanau berpasir
Pasir 2,0 Pasir 2,8 Lempung 2,8
kelanauan berlanau berpasir
dengan dengan
lempung lanau
Pasir 2,4 Lanau 3,0 Lempung 3,0
kelanauan berlanau
dengan dengan
lempung pasir
Pasir 2,8 Lanau 3,0 Lempung 4,0
berlempung berlempung berlanau
dengan lanau dengan
pasir
Pasir 3,0 Lanau 3,4 Lempung 6,0
berlempung berlempung

Pada umumnya nilai s untuk pasir = 1,4 persen, nilai s untuk lanau = 3,0 persen
dan nilai s untuk lempung = 1,4 persen.
Untuk menghitung daya dukung tiang pancang berdasarkan data hasil pengujian
sondir dapat dilakukan dengan menggunakan metode Meyerhoff.
Daya dukung ultimate pondasi tiang dinyatakan dengan rumus :
Qult = (qc x Ap)+(JHL x K11) ........................................................ (2.4)
dimana :
Qult = Kapasitas daya dukung tiang pancang tunggal.
qc = Tahanan ujung sondir.
Ap = Luas penampang tiang.
JHL = Jumlah hambatan lekat.
K11 = Keliling tiang.

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 19/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

Daya dukung ijin pondasi dinyatakan dengan rumus

dimana :
Qijin = Kapasitas daya dukung ijin pondasi.
qc = Tahanan ujung sondir.
Ap = Luas penampang tiang.
JHL = Jumlah hambatan lekat.
K11 = Keliling tiang.

Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang

1. Daya Dukung berdasarkan Kekuatan bahan


P=(Ap*Tbk)+(As*Tau) ; dimana ; P = daya dukung tiang pancang ijin (kg)
Ap = Luas penampang tiang pancang (cm2)
As = Luas tulangan tiang pancang (cm2)
Tbk = Tegangan ijin beton (kg/cm2)
Tau = Tegangan ijin tulangan (kg/cm2)

2. Daya dukung tiang pancang berdasarkan data sondir (CPT/Cone Penetration


Test)
P =(qc*Ap)/3 + (JHL*Ka)/5 ;
dimana ; P = Daya dukung tiang pancang ijin (kg)
qc = Nilai konus (kg/cm2)
Ap = Luas penampang tiang pancang (cm2)
Ka = Keliling penampang tiang (cm1)
JHL = Jumlah hambatan lekat
SF = Safety factor ; 3 dan 5

3. Daya dukung tiang pancang berdasarkan Data SPT/ Standart Penentration Test

Qu = (40*Nb*Ap)

dimana ; Qu = Daya dukung batas pondasi tiang pancang


Nb = nilai N-SPT rata-rata pada elevasi dasar tiang pancang
Nb = (N1+N2)/2 ;
N1 = Nilai SPT pada kedalaman 3B pada ujung tiang ke bawah
N2 = nilai SPT pada kedalaman 8B pada ujung tiang ke atas
Ap = luas penampang dasar tiang pancang (m2)

Qsi = qs*Asi; dimana ;

Qsi = Tahanan limit gesek kulit


qs = 0.2N untuk tanah pasir
0.5N untuk tanah lempung
Asi = keliling penampang tiang*tebal lapisan

Daya Dukung Tiang Pancang (SPT)

P = (Qu +Qsi)/3

Kapasitas Ijin Fondasi Tiang


Beban fondasi yang mendekati kapasitas ultimatnya akan
menyebabkan fondasi pada kondisi kritis. Hal ini tidak boleh terjadi pada
suatu bangunan, sehingga perlu nilai keamanan agar beban bangunan yang
bekerja tidak membahayakan bangunan. Besarnya kapasitas fondasi tiang
haruslah cukup menjamin terhadap beban yang mungkin bekerja. Untuk

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 20/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

keperluan tersebut kapasitas yang diijinkan pada saat desain tidaklah


sebesar kapasitas ultimat (Qu), melainkan sebesar Qa (kapasitas ijin
fondasi). Besarnya kapasitas ijin didefinisikan sebesar Qu dibagi dengan
suatu nilai kemanan (safety factor) yang disimbolkan dengan SF. Besarnya
nilai SF 2,5 sampai 3.

Faktor Aman
Faktor Aman Tiang Pancang
Untuk memperoleh kapasitas ijin tiang, maka diperlukan untuk membagi kapasitas
ultimit dengan faktor aman tertentu. Faktor aman ini perlu diberikan dengan maksud :
a. Untuk memberikan keamanan terhadap ketidakpastian metode hitungan yang
digunakan.
b. Untuk memberikan keamanan terhadap variasi kuat geser dan kompresibilitas tanah.
c. Untuk meyakinkan bahwa bahan tiang cukup aman dalam mendukung beban yang
bekerja.
d. Untuk meyakinkan bahwa penurunan total yang terjadi pada tiang tunggal atau
kelompok masih tetap dalam batas-batas toleransi.
e. Untuk meyakinkan bahwa penurunan tidak seragam diantara tiang-tiang masih dalam
batas toleransi.
Sehubungan dengan alasan butir (d), dari hasil banyak pengujian-pengujian beban
tiang, baik tiang pancang maupun tiang bor yang berdiameter kecil sampai sedang (600
mm), penurunan akibat beban bekerja (working load) yang terjadi lebih kecil dari 10 mm
untuk faktor aman yang tidak kurang dari 2,5 (Tomlinson, 1977).
Besarnya beban bekerja (working load) atau kapasitas tiang ijin (Qa) dengan
memperhatikan keamanan terhadap keruntuhan adalah nilai kapasitas ultimit (Qu) dibagi
dengan faktor aman (SF) yang sesuai. Variasi besarnya faktor aman yang telah banyak
digunakan untuk perancangan pondasi tiang pancang, sebagai berikut :

Tabel 2.3 Harga Effisiensi Hammer dan koef. Restitusi Tabel 2.3 Harga Effisiensi
Hammer dan koef. Restitusi
Tipe Hammer Efficiency, E
Single and double acting hammer 0.7 - 0.8
Diesel Hammer 0.8 - 0.9
drop Hammer 0.7 - 0.9

Pile Material Coefficient of restitution, n


Cast iron hammer and concrette pile ( whitout cap 0.4 - 0.5

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 21/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

)
Wood cushion on steel pile 0.3 - 0.4
Wooden pile 0.25 - 0.3

Pemakaian pondasi tiang pancang beton mempunyai keuntungan dan kerugian


antara lain adalah sebagai berikut:
Keuntungannya yaitu:
1. Karena tiang dibuat di pabrik dan pemeriksaan kualitas ketat, hasilnya lebih
dapat diandalkan. Lebih-lebih karena pemeriksaan dapat dilakukan setiap saat.
2. Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah.
3. Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang pancang sehingga
mempermudah pengawasan pekerjaan konstruksi.
4. Cara penumbukan sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung vertikal.

Kerugiannya yaitu:
1. Karena dalam pelaksanaannya menimbulkan getaran dan kegaduhan maka pada
daerah yang berpenduduk padat di kota dan desa, akan menimbulkan masalah
disekitarnya.
2. Pemancangan sulit, bila diameter tiang terlalu besar.
3. Bila panjang tiang pancang kurang, maka untuk melakukan penyambungannya
sulit dan memerlukan alat penyambung khusus.
4. Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih sulit dan
memerlukan waktu yang lama.
Metode pelaksanaan:
1. Penentuan lokasi titik dimana tiang akan dipancang.
2. Pengangkatan tiang.
3. Pemeriksaan kelurusan tiang.
4. Pemukulan tiang dengan palu (hammer) atau dengan cara hidrolik.

Faktor Keamanan Tiang Bor Pile


Untuk memperoleh kapasitas ijin tiang, maka diperlukan untuk membagi
kapasitas ultimit tiang dengan faktor aman tertentu. Fungsi faktor aman
adalah:

1. Untuk memberikan keamanan terhadap ketidakpastian dari nilai kuat geser dan
kompresibilitas yang mewakili kondisi lapisan tanah.

2. Untuk meyakinkan bahwa penurunan tidak seragam di antara tiang-tiang masih dalam
batas-batas toleransi.

3. Untuk meyakinkan bahwa bahan tiang cukup aman dalam mendukung beban yang
bekerja.

4. Untuk meyakinkan bahwa penurunan total yang terjadi pada tiang tunggal atau kelompok
tiang masih dalam batas-batas toleransi.

5. Untuk mengantisipasi adanya ketidakpastian metode hitungan yang digunakan


(Hardiyatmo, 2010).

Menurut Tomlinson (1977) dalam buku Analisis dan Perencanaan Pondasi 2


faktor aman dinyatakan:

Untuk dasar tiang yang dibesarkan dengan diameter < 2 m:

Qa = .......................................................................................................(22)

Untuk tiang tanpa pembesaran di bagian bawahnya:

Qa = .......................................................................................................(23)

Bila diameter tiang lebih dari 2 m, kapasitas tiang ijin perlu dievaluasi dari
pertimbangan penurunan tiang. Selanjutnya, penurunan struktur harus pula
dicek terhadap persyaratan besar penurunan toleransi yang masih diijinkan.

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 22/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

Faktor aman (F) untuk tiang bor juga bergantung terutama pada informasi
dari hasil uji beban statis, keseragaman kondisi tanah, dan ketelitian program
penyelidikan tanah. Nilai-nilai tipikal faktor aman untuk tiang bor yang
disarankan, ditunjukkan dalam Tabel . Nilai-nilai dalam tabel tersebut berlaku
untuk bangunan-bangunan pada umumnya. Untuk bangunan-bangunan yang
khusus, maka nilai-nilai faktor amannya dapat ditambah atau dikurangi.

Tabel 9. Faktor Aman

Sumber : Hardiyatmo, 2010

Pada umumnya, faktor aman untuk beban tarik lebih besar dari beban tekan.
Hal ini, dikarenakan keruntuhan akibat beban tarik lebih bersifat segera dan
merusakkan terutama pada saat gempa.
Perbandingan Jenis Pondasi Dalam (Deep Foundation) Berdasarkan Metode
Konstruksinya Pengeboran (Drilled)
Kelebihan:
1. Tidak menimbulkan getaran dan kegaduhan yang dapat mengganggu
lingkungan sekitar.
2. Cocok untuk pondasi yang berdiameter besar.
3. Pondasi dapat dicetak sesuai kebutuhan.
Kekurangan:
1. Pekerjaan agak rumit karena pondasi dicetak di lapangan.
2. Lebih banyak memerlukan alat bantu seperti mesin bor, casing,cleaning
bucket dan alat bantu pengeboran sehingga mengeluarkan biaya yang lebih
besar.
3. Rentan terhadap pengaruh tanah dan lumpur di dalam lubang.
4. Waktu pengerjaan lebih lama.
Pemancangan
Kelebihan:
1. Pemeriksaan kualitas pondasi sangat ketat sesuai standar pabrik.
2. Pemancangan lebih cepat, mudah dan praktis.
3. Pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah.
4. Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang.
5. Sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung vertikal.
Kekurangan:
1. Pelaksanaannya menimbulkan getaran dan kegaduhan.
2. Pemancangan sulit, bila diameter tiang terlalu besar.
3. Kesalahan metode pemancangan dapat menimbulkan kerusakan pada
pondasi.
4. Bila panjang tiang pancang kurang, maka untuk melakukan penyambungan
sulit dan memerlukan alat penyambung khusus.
5. Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih sulit
dan memerlukan waktu yang lama.

Tekan (Pressed)
Kelebihan:
1. Tidak menimbulkan getaran dan kegaduhan yang dapat mengganggu
lingkungan sekitar.

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 23/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

2. Tidak menimbulkan kerusakan pada pondasi akibat benturan.


3. Pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah.
4. Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang.
5. Sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung vertikal.
6. Pemeriksaan kualitas pondasi sangat ketat sesuai standar pabrik.
7. Pemancangan lebih cepat, mudah dan praktis.
Kekurangan:
1. Bila panjang tiang kurang, maka untuk melakukan penyambungannya sulit
dan memerlukan alat penyambung khusus.
2. Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih sulit
dan memerlukan waktu yang lama.
3. Tidak cocok untuk pondasi dengan diameter yang agak besar.
4. Memerlukan mesin hydraulic press untuk menekan pondasi.

Perhitungan efisiensi kelompok tiang pancang dihitung sesuai dengan jenis,


dimensi, jarak, jumlah, dan susunan kelompok tiang pancang yang digunakan. Alasan
penggunaan pondasi tiang pancang ini adalah:
1. Pengerjaannya relatif cepat dan pelaksanaannya juga relatif lebih mudah.
2. Biaya yang dikeluarkan lebih murah dari pada tipe pondasi dalam yang lain
(bored pile).
3. Kualitas tiang pancang terjamin. Tiang pancang yang digunakan merupakan
hasil pabrikasi, sehingga kualitas bahan yang digunakan dapat dikontrol
sesuai dengan kebutuhan serta kualitasnya seragam karena dibuat massal.
(Kontrol kualitas/kondisi fisik tiang pancang dapat dilakukan sebelum tiang
pancang digunakan).
4. Dapat langsung diketahui daya dukung tiang pancangnya, pemancangan yang
menggunakan drop hammer dihentikan bila telah mencapai tanah keras/final
set yang ditentukan (kalendering). Sedangkan bila menggunakan Hydrolic
Static Pile Driver (HSPD),terdapat dial pembebanan yang menunjukkan
tekanan hidrolik terdiri dari empat silinder untuk menekan tiang pancang ke
dalam tanah sampai ditemui kedalaman tanah keras.

PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Penggolongan pondasi tiang pancang menurut bahan terbagi atas : beton,baja, kayu,
dan komposit
2. Pemasangan tiang pancang dapat dilakukan dengan cara dicetak dari luar ataupun di
bor di lokasi kerja
3. Alat berat pemancang tiang pancang yaitu : pemukul jatuh, pemukul aksi tiang,
pemukul aksi double, pemukul diesel, pemukul getar, hydraulic hammer.
4. Metode pelaksanaan tiang pancang dimulai dari tahap persiapan, pengangkatan, dan
pemancangan

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 24/25
12/6/2017 selamat datang: makalah tiang pancang rekayasa Pondasi

5. Kapasitas daya dukung tiang pancang dapat dihitung berdasarkan kekuatan baahan,
data sondir, data SPT, dan daya dukung tiang pancang

B.Saran
Disarankan kepada pembaca agar membaca isi makalah dari awal hingga akhir
agar isi makalah dapat dimengerti dengan baik.

Diposting oleh Gracesia elisabeth simpo di 20.34

7 komentar

Tambahkan komentar sebagai Galih Novenda

Komentar teratas

Gracesia elisabeth simpo melalui Google+


2 tahun yang lalu - Dibagikan kepada publik

**
MAKALAH TIANG PANCANG & TIANG BOR PILE REKAYASA PONDASI II D I S
U S N OLEH : NAMA : Gracesia Elisabeth Simanjuntak KELAS : SI 4F
NIM : 1305022116 DOSEN : Ir. Ependi Napitu , M.T JURUSAN
TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI TEKNIK SIP...

Rikardo Ramos Simbolon 1 bulan yang lalu - Dibagikan kepada publik



terimkasih seniorrr,,,, lengkap sekali. saya jurusan teknik sipil juga, prodi
teknik perancangan jalan dan jembatan. terimakas

+1 1 Balas

Lihat semua 5 balasan

Rikardo Ramos Simbolon


1 bulan yang lalu
rikardo_simbolon@yahoo.com

Elham Budiman 1 bulan yang lalu


Boleh minta juga ya... :)
Elham.budiman@gmail.com

Semoga berkenan dan Salam kenal :)

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Tema Kelembutan. Diberdayakan oleh Blogger.

http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html 25/25

Anda mungkin juga menyukai