Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA PALU

BADAN RUMH SAKIT UMUM


Jln. Kangkung No. I Telp (0451) 460570, Faks (0451) 461567
Kode Pos 94226

BRSU KOTA PENATALAKSANAAN RETENSIO/REST PLASENTA


PALU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan


PROSEDUR Direktur
TETAP 3 Juni 2005

Dr. Reny A. Lamadjido, Sp..PK


NIP 140 255 100
PENGERTIAN Retensio plasenta adalah: tertahannya atau belum lahirnya plasenta
hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir

Rest Plasenta adalah:


Tertinggal sebagian/ sisa placenta didalam kavum uteri.

TUJUAN 1. Mengenali dan melakukan tindakan yang tepat ketika terjadi


retensio plasenta
2. Mencegah terjadinya perdarahan pervaginam
3. Mencegah terjdinya infeksi

KEBIJAKAN Penanganan retensio plasenta dan rest plasenta harus mengikuti


langkah-langkah yang terdapat pada standar operasional prosedur

PROSEDUR Persiapan Alat


- Handscoen
- Klem
- Kateter
- 1 Set alat pasang infus
- 1 Set alat kuretase

Persiapan Obat
- Obat Uterotonika
- Obat Antibiotik

Cara kerja :
Bidan :
1. Menerima pasien dari UGD dengan keluhan plasenta belum
lahir
2. Mencuci tangan diair mengalir
3. Mengevaluasi konsistensi uterus, TFU, bentuk uterus,
perdarahan pervaginam, ostium uteri, separasi plasenta
4. Memasang infus
5. Memberikan obat uterotonika
6. Mengatur posisi pasien yaitu posisi litotomi
7. Mengosongkan kandung kemih dengan cara katerisasi
8. Mencoba melahirkan plasenta secara PTT (bila tidak berhasil
lakukan manual plasenta)
9. Menghubungi petugas laboratorium untuk pemeriksaan Hb
10. Jika HB 8 gr% lakukan transfusi darah
11. Meminta tanda-tangan persetujuan tindakan medik pada
keluarga pasien
12. Mengukur tanda-tanda vital
13. Memberi sedatif dan analgetik melalui karet infus
14. Melakukan manual plsenta, bila tidak berhasil masih ada
jaringan yang tertinggal (rest plasenta)
15. Membersihkan dan merapikan pasien
16. Mencuci tangan diair mengalir
17. Mengukur kembali tanda-tanda vital
18. Mencatat kondisi pasien dan buat laporan tindakan di status
19. Memberitahu pasien dan keluarga bahwa tindakan telah
dilakukan tetapi pasien masih memerlukan perawatan
20. Menjelaskan pada psien dan keluarga tentang keadaan
pasien sehubungan dengan plasenta lahir tidak lengkap,
perawatan apa yang masih diperlukan, lama perawatan dan
kelengkapan lainnya
21. Melapor dokter Asisten Obgin

Dokter Asisten Obgin memberikn advis:


1. Memeriksa pasien
2. Memberikan advis
- Drips oxytosin
- Injeksi Antibiotik
- Cek HB bila 8 gr%, Transfusi darah
- Rencana kuret bila plasenta lahir tidak lengkap dan HB 8
gr%
- Observasi perdarahan
3. Melakukan kuretase

Bidan:
1. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
dan keluarga
2. Melakukan drips oxytosin
3. Melakukan Inj. Antibiotik
4. Mengisi blanko permintaan darah
5. Mengambil contoh darah dan diberikan kepada pasien
6. Mengecek ketersediaan darah di Laboratorium, bila darah
tidak tersedia keluarga pasien diarahkan untuk mengambil
darah di PMI
7. Memberikan transfusi darah sesuai kebutuhan
8. Meminta tanda tangan persetujuan tindakan medis
(informad consent)
9. Menyiapkan pasien untuk kuret, puasa 6 - 8 jam
10. Menghubungi dan memberitahukan rencana kuretase pada
petugas anastesi
11. Mempersiapkan ruangan kuret
12. Mempersiapkan alat-alat kuret
13. Mempersiapkan sarrung, pakaian dalam, softex pasien
masing-masing 1 buah
14. Menempatkan pasien di tempat tidur
15. Mengatur posisi pasien dengan posisi litotomi
16. Mendekatkan alat
17. Menjadi asisten kuret dokter
18. Membersihkan dan merapikan pasien setelah selesai
kuretase
19. Merendam alat dalam larutan klorin dan mencucinya
20. Melakukan observasi keadaan pasien
21. Memindahkan pasien ke nifas bila keadaan umumnya baik
22. Memberikan terapi orall sesuai advis dokter

UNIT 1. Anastesi
TERKAIT 2. Laboratorium
3. PMI

Anda mungkin juga menyukai