Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 1 EKONOMI MANAJERIAL

1. Jelaskan bagaimana cara meningkatkan nilai perusahaan!


a. Untuk mencapai nilai perusahaan dengan menyerahkan pengelolannya kepada para
profesional dimana para profesional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris.

b. Meningkatkan laba sebesar-besarnya dengan menekan biaya produksi, yaitu dengan


menggunakan mesin atau bahan baku yang lebih murah agar dapat menjual dengan
harga sama tetapi mendapat untung lebih besar namun tetap mempertimbangkan
kualitas. Meningkatkan promosi agar pemasaran produk bisa lebih menjangkau
masyarakat baik itu dengan memberikan promo berupa diskon agar masyarakat lebih
tertarik dan ingin membeli produk lebih banyak.

c. Penerapan Good Corporate Governance dimana secara definitif Good Corporate


Governance merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang
menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder (Monks, 2003).
Penerapan Good Corporate Governance diharapkan perusahaan akan memiliki
kinerja yang baik sehingga dapat menciptakan nilai tambah dan meningkatkan nilai
perusahaan yang dapat memberikan keuntungan bagi para pemegang saham atau
pemilik perusahaan. Ada empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep good
corporate governance yaitu kewajaran (fairness), keterbukaan (transparency),
akuntabilitas (accountability), dan responsibilitas (responsibility). Keempat
komponen tersebut penting karena dalam penerapan prinsip Good Corporate
Governance secara konsisten dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan dan juga
dapat menjadi penghambat dalam aktivitas rekayasa kinerja yang dapat
mengakibatkan laporan keuangan tidak menggambarkan nilai fundamental
perusahaan.
d. Memberdayakan strategi komunikasi yang berguna untuk melaksanakan strategi
perusahaan sedangkan strategi perusahaan berkaitan erat dengan pencapaian visi,
misi, obyektif, dan goal-goal perusahaan dengan memperhitungkan segala sumber
daya yang ada serta semua kondisi eksternal dan internal yang ada.
e. Pembagian deviden ke pemegang saham dengan teratur, dengan teraturnya
perusahaan membagikan ke pemegang saham, dapat menimbulkan spekulasi bahwa
prospek dari perusahaan tersebut baik dan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
f. Meminimalkan resiko finansial, dengan rendahnya resiko finansial di suatu
perusahaan banyak investor yang akan berinvestasi, sehingga permintaan saham
meningkat dan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

2. Apa saja yang mempengaruhi harga makanan naik?


a. Cuaca yang tidak menentu
b. Tingginya permintaan
c. Berkurangnya hasil panen
d. Beralih fungsinya lahan tanaman pangan dari tadinya untuk sumber makanan manusia
menjadi bahan bioenergi.

3. Jelaskan tentang principal agent problems dan berikan contohnya!


Principal agent problem adalah masalah yang muncul karena perbedaan informasi
(asymmetric information) antara pemegang saham (principal) sebagai pihak yang
memberikan amanat dengan manajemen (agent) sebagai pihak yang menerima amanat
untuk mengelola perusahaan. Dengan asumsi bahwa kedua pihak adalah rational-
economic maximizing individual maka pada saat tujuan kedua pihak tidak selaras akan
menimbulkan dua macam problema. Pertama. dysfunctional behavior atau moral hazard.
Problema ini terjadi pada sisi agen Agen akan cenderung memaksimalkan utilitinya
karena memiliki kesempatan melakukannya. Misalnya ketika agen diberi kesempatan
berpartisipasi untuk menyusun anggarannya akan cenderung melakukan overestimate
pengeluaran atau underestimate pendapatan.

4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas produk dan berikan contohnya!


Elastisitas produksi adalah perbandingan antara nilai marginal produksi dengan rata-rata
produksi. Adapun faktor yang memengaruhi elastisitas produk adalah jumlah faktor input
(tenaga kerja, modal, sumber daya lainnya) indeks efisiensi. Contohnya jika MP (produk
marginal) > AP (produk rata-rata) maka produksi akan bersifat elastic. Bila ini terjadi
maka penambahan faktor input layak untuk dilakukan karena untuk setiap penambahan 1
faktor input akan memberikan penambahan lebih dari 1 jumlah produksi.

5. Bagaimana cara seorang konsumen mengoptimalkan utiliti-nya?


a. Membeli barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan yang dikaji terlebih dahulu
sebelum pembelian dilakukan sehingga daya guna lebih efisien dan optimal.
b. Membeli barang atau jasa yang multiguna.

TUGAS 1 rantai pasokan


Teman-teman....
Coba Anda buat rangkuman mengenai teknik-teknik peramalan yang Anda ketahui.
Jelaskan masing-masing teknik lengkapi dengan contoh.
Jawab
Rangkuman
Peramalan adalah data di masa lalu yang digunakan untuk keperluan estimasi data yang akan
datang. Peramalan atau Forecasting merupakan bagian terpenting bagi setiap perusahaan
ataupun organisasi bisnis dalam setiap pengambilan keputusan manajemen. Peramalan itu
sendiri bisa menjadi dasar bagi perencanaan jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang suatu perusahaan. Menurut Supranto (2000), ramalan pada dasarnya merupakan
dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan
datang. Ramalan bisa bersifat kualitatif, artinya tidak berbentuk angka dan bisa bersifat
kuantitatif, artinya berbentuk angka, dinyatakan dalam bilangan. Aktivitas peramalan
merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan dan penggunaan
produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan
demikian peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang
berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis
(Gasperzs, 2005).
Terdapat dua jenis model peramalan yang utama, yaitu: model deret berkala (time series) dan
model regresi (kausal). Pada jenis pertama, pendugaan masa depan dapat dilakukan
berdasarkan nilai masa lalu dari suatu variabel dan kesalahan masa lalu. Tujuan metode
peramalan deret berkala seperti itu adalah menemukan pola dalam deret data historis dan
mengekstrapolasikan pola tersebut ke masa depan. Model kausal di pihak lain
mengasumsikan bahwa faktor yang diramalkan menunjukkan suatu hubungan sebab-akibat
dengan satu atau lebih variabel bebas (Pinem, 2012).
Teknik Peramalan
Purwanto (2007) menyatakan untuk memperoleh ramalan yang akurat, maka diperlukan alat
bantu sehingga mendapatkan informasi ramalan yang benar-benar sahih dan andal. Untuk itu,
ada suatu teknik ramalan yang dikelompokkan pada dua kategori, yaitu peramalan kuantitatif
dan peramalan kualitatif. Peramalan kuantitatif digunakan untuk menerangkan serangkaian
kaidah matematis pada serangkaian data masa lalu untuk meramalkan hasil masa depan.
Sedangkan peramalan kualitatif penggunaannya didasarkan pada pertimbangan individu-
individu yang ahli atau berpengalaman untuk meramalkan hasil di masa depan.
Ada enam faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode
peramalan (Pinem, 2012) yaitu:
1) Horizon Waktu
Ada dua aspek dari horizon Waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode
peramalan. Pertama adalah cakupan waktu dimasa yang akan datang, kedua adalah
jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.
2) Pola Data
Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam-macam
dari pola yang didapati didalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.
3) Jenis dari Model
Model-model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsure yang
penting untuk menentukan perubahan-perubahan dalam pola. Model-model perlu
diperhatikan karena masing-masing model mempunyai kemampuan yang berbeda
dalam analisis keadaan untuk pengambilan keputusan.
4) Biaya
Umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup didalam penggunaan suatu
prosedur peramalan, yaitu biaya-biaya pengembangan, penyimpanan (Storage) data,
operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik lainnya.
5) Ketepatan metode peramalan
Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian
yang dibutuhkan ddalam suatu peramalan.
6) Kemudahan dalam penerapan
Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah merupakan
suatu prinsip umum bagi pengambilan keputusan.

Selain itu ada beberapa teknik peramalan yang dapat digunakan (Anonim,
2011) :
1) Teknik peramalan untuk data stationer
Data stationer merupakan data yang tidak berubah dari waktu ke waktu dan bersifat
stabil untuk nilai rata-ratanya. Seperti situasi yang berkembang ketika ada
peningkatan pola data yang mempengaruhinya maka teknik ini akan relatif stabil.
2) Teknik peramalan untuk data trend
Untuk teknik peramalan data trend digunakan jika data yang nilai rata-ratanya
berubah ubah dari waktu ke waktu. Seperti dalam daya produksi teknologi yang
meningkat mendorong perubahan gaya hidup misalnya menurunnya penjualan buku
dikarenakan semua bisa di akses melalui internet.
3) Teknik peramalan untuk data musiman
Rangkaian musiman didefinisikan sebelumnya sebagai runtun waktu dengan pola
pergantian yang berulang dari tahun ke tahun. Satu cara untuk mengembangkan
peramalan musiman melibatkan pemilihan metode dekomposisi perkalian atau
pembagian dan kemudian mengestimasi indeks musiman dari sejarah / histori
rangkaian. Indeks ini kemudian digunakan untuk memasukkan musiman pada ramalan
atau menghilangkan efek dari nilai yang diobservasi. Proses terakhir diarahkan
sebagai pengaturan data musiman.
4) Teknik peramalan untuk data siklis
Efek siklis didefinisikan sebelumnya sebagai fluktuasi bergelombang disekitar Trend.
Pola siklis sulit untuk dimodelkan karena pola mereka secara tipikal tidak stabil/
tetap. Fluktuasi seperti gelombang yang naikturun disekitar Trend jarang terulang di
interval waktu yang tetap dan besarnya fluktuasi cenderung bervariasi. Metode
dekomposisi dapat diperluas untuk menganalisis data siklis. Akan tetapi, karena sifat
yang tidak teratur dari siklus, penganalisaan komponen siklis dari rangkaian sering
memerlukan penemuan kejadian yang kebetulan atau kepemimpinan indikator
ekonomi.

TUGAS 1 pengembangan jasa


Berikut merupakan materi dan soal TUGAS I yang membahas tentang penguasaan materi
inisiasi 1-3. Harap dikerjakan dengan baik.
1. Jelaskan Tiga Karakterisk Jasa dan Implikasi Pemasarannya!
Tjiptono (2004:18) mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa bagi pembeli
pertamanya.
a. Intangibility (tidak berwujud) Jasa bebeda dengan barang. Bila barang merupakan
suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan,
pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak
dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.
Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi karena
terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi pembeli
sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan bagaimana yang akan
diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa bersangkutan
dikonsumsi.
Implikasinya:
Karena sifatnya yang intangible, dalam memasarkan jasa produsen cukup
menekaankan perhatian konsumen kepada kategori-kategori tertentu yang tangible,
untuk menonjolkan realitas jasa yang ditawarkannya. Contohnya : jika seseorang
berkehendak menyewa mobil, maka jangan menawarkan jenis mobilnya; tetapi
menekankan pada elemen-elemen seperti berapa banyak penumpang yang bisa di
angkut, mobil yang akan digunakan sudah diasuransikan atau belum, mengambil
sendiri atau diantar, sopirnya sudah ada atau belum, dan sebagainya.
b. Perishability (tidak tahan lama) Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi
pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang
tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.
Implikasinya:
Adanya karakteristik kerentanan tesebut membuat jasa sulit untuk disimpan.
Persediaan jasa sulit dilakukan. Karena itu peramalan permintaan dan perencanaan
yang kreatif dalam menggunakan fasilitas jasa merupakan hal yang sangat peting dan
memerlukan keputusan yang bijaksana. Kenyataan bahwa jasa itu biasanya tidak bisa
dikembalikan atau dijual kembali mengimplikasikan perlu disusunnya strategi
perbaikan (recovery) yang akan digunakan ketika terjadi kekeliruan. Contohnya ialah
karena potong rambut tidak bisa dikembalikan seperti semula maka si tukang cukur
semestinya mempunyai strategi untuk memperbaiki good will konsumen bila problem
salah potong terjadi.
c. Variability/ Heterogeneity (berubah-ubah) Jasa bersifat variabel karena merupakan
non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung
kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa
melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang cenderung
tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
Implikasinya:
Karena proses dan penyajian jasa itu heterogen, maka muncullah tantangan berupa :
bagaimana mempertahankan kualitas jasa yang konsisten ?. karena begitu
kompleksnya pemasaran jasa, sehingga terkadang menyulitkan manajer untuk
mengetahui dengan pasti apakah jasa yang disampaikan kepada konsumen itu masih
konsisten dengan apa yang sebelumnya direncanakan dan dipromosikan kepada
konsumen atau tidak. Seringkali, pembeli Jasa menyadari akan keberagaman ini dan
membicarakannya pada orang lain dan sebelum memilih dan memutuskan akan ke
penyedia jasa yang mana. Dalam hal ini penyedia jasa harus selalu memantau
kepuasan pelanggan atas nilai melalui sitem kotak saran dan keluhan, survey
pelanggan dan comparation shopping sehingga pelayanan yang kurang baik dapat di
deteksi dan dikoreksi.
2. Marketing Mix jasa terdiri dari product, price, place dan promotion, ditambah dengan
people, process dan customer service. Jelaskan yang Anda mengerti dari people, process
dan customer service!
a. People adalah orang yang memiliki andil dalam memberikan atau menunjukkan
pelayanan yang diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang.
b. Process adalah serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memberikan produk atau
jasa dengan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Suatu proses bisa berisi
tentang metode atau prosedur yang diberlakukan untuk memperoleh produk yang
dibutuhkan konsumen. Proses pelayanan yang cepat, mudah dan ramah memberikan
nilai lebih konsumen terhadap suatu produk.
c. Customer service segala aktivitas yang memberikan kegunaan waktu dan tempat (time
and place utilities) termasuk pelayanan pra-transaksi, saat transaksi dan pasca-
transaksi.
3. Ada 8 dimensi pengukuran kualitas jasa. Uraikan 4 dimensi pengukuran kualitas jasa
berikut contohnya!
a. Kehandalan (reliability )
Suatu kemampuan memberikan jasa yang di janjikan secara akurat dan terpercaya .
contohnya sebuah perusahaan membuktikan janjinya yaitu tentang penghantaraan
jasa, seperti service provision, penyesaian masalah dan tentang harga.
b. Ketanggapan (responsiveness)
Merupakan keinginan untuk membantu pelanggan dan memberikan kecepatan dalam
memberikan pelayanan. contohnya sebuah perusahaan harus meliat proses proses
service delivery dan mengatasi permintaan dari sudut pelanggan dari pada sudut
pandang perusahaan.
c. Jaminan (Asurance)
Pengertahuan dan keramahan karyawan serta kemampuan melaksanakan tugas secara
sepontan yang dapat menjamin kerja yang baik, sehingga menimbulkan kepercayaan
dan keyakinan pelanggan. Contohnya perbankan, asuransi , asuransi kesehatan, dan
legal service.

d. Empati (empaty)

Didefinisikan kepeduliaan, perhatian yang di berikan perusahaan kepada masing


masing pelangganya , inti dari empaty adalah memberikan perhatian yang bersifat
individual atau pribadi kepada pelanggan dan berupaya untuk memahami keinginan
konsumen.contoh suatu perusahaan kecil berkompetisi dengan perusahaan yang besar
kemampuan menunjukan empati dan memungkinkan perusahaan kecil memiliki
keunggulan bersaing.

4. Anda telah mengetahui tentang 4 ciri jasa yang membedakannya dengan barang, yaitu
intangible, heterogenity, inseparability (tidak dapat dipisahkan) dan perishability (tidak
dapat disimpan). Internet pun sebagai jasa juga memenuhi 4 hal tersebut. Jelaskan 4 ciri
tersebut pada internet!
a. Intangibility.
Internet bersifat Intangibility artinya tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, atau diraba
sebelum dibeli dan dikonsumsi. Seorang konsumen belum bisa mengetahui sebelum
konsumen menggunakan internet karena memiliki banyak manfaat apalagi dari segi
informasi.
b. Heterogeneity.
Internet bersifat Heterogeneity karena merupakan nonstandardized output artinya
terbanyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana
internet tersebut di produksi.
c. Inseparability
Internet bersifat Inseparability artinya internet di gunakan terlebih dahulu kemudian
baru mengetahui efeknya dan menggunakan pada waktu dan tempat yang sama.
d. Perishability
internet bersifat Perishability artinya internet merupakan komuditas yang tidak tahan
lama (dan menggunkan prabayar yang harus dibayar agar internet tersebut aktif, dan
dapat di gunakan).
5. PT. Telkomsel merupakan perusahaan pemimpin pasar (di industrinya), hal ini bisa
dilihat dari segi penggunanya. Bagaimana PT. Telkomsel menjaga eksistensinya tersebut
apabila di daerah pedesaan/terpencil masih belum ada atau menyediakan signal/jaringan
yang bagus/kuat? Apa yang seharusnya dilakukan PT. Telkomsel untuk menyiasati
kelemahan tersebut?
a. Menarik investor
b. Menurunkan tarif

Anda mungkin juga menyukai