Anda di halaman 1dari 4

Apa yang biasanya Anda lakukan saat baru gajian?

Sebagian orang langsung menyisihkan


uang untuk membayar tagihan. Ada yang langsung menggunakannya untuk membeli barang
yang sudah lama diidamkan.

Apapun prioritas Anda, jangan sampai gaji bulanan hanya numpang lewat. Membuat
anggaran sebelum menerima gaji bisa membuat Anda menikmati gaji lebih lama. Akan tetapi
bagaimana caranya? Simak tips agar gaji tak hanya numpang lewat seperti dikutip dari
www.cekaja.com, Senin (26/9/2016):

1. Bagi-bagi

Bukan berarti Anda membagi-bagikan gaji Anda ke orang lain. Namun segera setelah
menerima gaji, bagilah pendapatan menjadi beberapa bagian antara lain cicilan, kehidupan
sehari-hari, tabungan, amal, dan hiburan. Kemudian tentukan presentase dari setiap bagian.

Menurut perencana keuangan, porsi yang pas untuk mengatur gaji adalah menyisihkan 40
persen untuk kebutuhan pokok, 20 persen untuk simpanan masa depan, dan 10 persen untuk
pengeluaran tak terduga, 10 persen untuk amal dan investasi, dan 10 persen untuk hiburan.

Pilih-pilih Prioritas
2. Memilih prioritas

Membayar cicilan atau utang merupakan prioritas utama karena jika tidak langsung dibayar,
Anda akan dikenai denda. Setelah mengurangi untuk cicilan, prioritas kedua biasanya
terdapat pada kebutuhan sehari-hari seperti uang makan, transportasi, tagihan listrik, air, dan
lain sebagainya.

3. Pisahkan tabungan

Supaya uang tabungan tidak terpakai, sebaiknya pisahkan rekening tabungan dengan
rekening uang belanja. Bila tidak mau uang tabungan terpotong uang administrasi setiap
bulannya, saat ini sudah ada produk perbankan syariah tanpa biaya administrasi dan bunga.

Karena murni sebagai dana simpanan, Anda tidak perlu membawa kartu ATM rekening
tabungan ke mana-mana. Ini untuk menghindari agar Anda tidak tergoda memakai uang
tabungan tersebut.

Siapkan Dana Cadangan


4. Menyiapkan dana cadangan

Salah satu hal yang membuat gaji numpang lewat adalah saat terjadi kejadian tak terduga.
Misalnya Anda jatuh sakit dan asuransi kesehatan tidak menanggung biaya, maka mau tidak
mau Anda harus merogoh kocek sendiri. Oleh karenanya, penting untuk memiliki dana
cadangan supaya uang tabungan tidak terkuras.

5. Menyisihkan untuk amal dan berinvestasi

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sisihkan lima persen untuk investasi dan lima
persen untuk amal. Misalnya untuk membantu masyarakat yang tidak punya akses kesehatan,
kegiatan keagamaan, dan sumbangan untuk bencana alam.

Kemudian supaya masa depan keuangan Anda makin terjamin, salurkan 10 persen gaji
melalui saluran investasi, deposito, atau unit-link.

Jika Anda tipe konservatif, pilihlah reksa dana pendapatan tetap atau pasar uang. Sedangkan
jika Anda suka risiko, belilah reksa dana saham atau saham.

Selain mempraktikkan kelima tips di atas, hal paling penting yang harus Anda lakukan adalah
konsisten dan disiplin. Jadi, sudah bukan alasan lagi kalau jadi cuma numpang lewat.
(Ahm/ndw)
Pasar properti telah banyak mencetak banyak investor yang sukses dengan profit yang begitu
besar. Tidak heran jika saat ini sebagian orang lebih tertarik untuk mengalihkan investasinya
ke sektor properti. Namun, seperti jenis investasi pada umumnya, sebelum memulai ada
baiknya jika kita mengetahui seluk beluk properti.

Keuntungan yang Anda raup juga tidak hanya sebatas ratusan ribu namun bisa mencapai
jutaan rupiah hanya dengan satu unit properti yang dimiliki. Penasaran trik apa saja yang
harus dicoba ketika mulai mencoba bisnis yang satu ini? Simak artikel yang diadaptasi dari
Rumah.com berikut ini.

Miliki Keterampilan Reparasi


Apakah Anda punya keterampilan mengecat dinding? Atau mereparasi toilet yang mampet?
Ya, beberapa pekerjaan tersebut memang bisa Anda alihkan kepada tukang atau orang lain.
Tapi, ketika Anda sudah memiliki lebih dari dua properti untuk investasi, tentu Anda tak
ingin menghabiskan banyak biaya untuk perbaikan. Akan lebih baik jika Anda memiliki
keterampilan reparasi sendiri.

Lunasi Hutang Terlebih Dulu


Investor yang terampil banyak yang mengambil metode menghutang untuk memulai langkah
investasi mereka. Namun jika Anda masih pemula, ada baiknya uang yang digunakan untuk
membeli properti investasi bukan dari uang pinjaman. Selain itu, lupakan untuk membeli
sebuah unit properti untuk investasi jika Anda masih memiliki tunggakan hutang.

Punya Uang Muka?

Para investor properti umumnya memiliki dana lebih untuk membayar uang muka dan biaya
ekstra lainnya. Dengan begitu pengajuan KPR (kredit pemilikan rumah) bisa lebih mudah
disetujui oleh pihak Bank.

Hati-hati dengan suku bunga tinggi


Biaya meminjam uang mungkin terlihat sangat ringan saat ini, namun angka suku bunga
ketika hendak mengajukan KPR bisa lebih tinggi lagi. Pastikan Anda menekan cicilan
perbulan dengan mencari bank yang menawarkan suku bunga paling rendah.

Hitung Keuntungan Anda


Untuk perusahaan sebesar Wall Street, mereka selalu menargetkan keuntungan (balik modal)
sekitar 5 sampai 7 persen karena mereka juga harus membayar gaji karyawan.

Sementara untuk individu, mereka harus memasang target keuntungan setidaknya 10 persen.
Sisihkan biaya sekitar 1 persen untuk biaya perawatan setiap tahunnya. Ada juga pengeluaran
lain seperti asuransi dan pajak properti yang harus Anda persiapkan bujetnya.

Jangan beli rumah seken


Mungkin Anda akan tergoda membeli rumah seken dengan harga miring, dan berharap
mendapat pendapatan sewa setelah rumah tersebut direnovasi. Padahal jika Anda belum
berpengalaman, ini bukanlah ide yang bagus. Kecuali kalau Anda memiliki kolega seorang
arsitek atau tukang berpengalaman yang bisa dimintai tolong. Pastikan Anda tidak membuang
banyak biaya untuk renovasi atau hanya membutuhkan sedikit perbaikan.
Hitung biaya operasi
Hal ini kerap luput dari perhatian para investor properti. Untuk menghindari kerugian,
pastikan Anda menghitung dengan rinci biaya operasional yang dibutuhkan setiap unitnya.
Mulai dari perbaikan, biaya pajak dan lain-lain.

Temukan lokasi yang tepat


Ketika membidik lokasi untuk berinvestasi, pastikan Anda mencari area yang biaya pajaknya
rendah. Selain itu faktor lain seperti dekat sekolah, perbelanjaan, taman dan restoran juga
patut diperhatikan. Lingkungan yang rendah kriminalitas dan bersahabat juga menjadi
pertimbangan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai