Anda di halaman 1dari 2

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN BELAJAR

Abstrak:
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Status Sosial Ekonomi serta
perbedaan gender pada kebiasaan belajar siswa kelas VII. Hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh gender terhadap kebiasaan belajar yang signifikan. Namun pengaruh Status Sosial
Ekonomi terhadap kebiasaan belajar ditemukan tidak signifikan.

Introduction:
Status Sosial Ekonomi (SES) dan lembaga pendidikan memainkan peran penting dalam
membentuk kebiasaan belajar siswa. Plowden (1967) mengungkapkan bahwa ketika kedua orang
tua dan guru memberikan dukungan untuk menuntun pertumbuhan anak, anak memiliki
kesempatan yang lebih besar untuk berprestasi. Kebiasaan belajar, dengan lingkungan yang
tepat, umpan balik dan bimbingan dapat membantu individu untuk mengembangkan kepribadian
yang seimbang.
Guru dan orang tua harus membimbing kebiasaan belajar anak. Dengan demikian, tugas
guru dan orang tua adalah mengidentifikasi kebiasaan belajar yang baik dan membimbing
mereka agar memiliki kebiasaan belajar yang baik pula. Kebiasaan belajar dan Status Sosial
Ekonomi seorang individu harus berjalan beriringan. Mereka dapat dianggap sebagai dua wajah
dari mata uang yang sama. Jika salah satu dari faktor-faktor ini tidak ada atau kurang, maka
perkembangan kepribadian individu dianggap tidak lengkap.
Rendahnya prestasi siswa mungkin dikarenakan kebiasaan belajar yang buruk dan
kondisi sosial ekonomi yang rendah. Bajwa dan Jindail (2005) menyimpulkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara tinggi rendahnya Status Sosial Ekonomi terhadap rendahnya
prestasi.

Tujuan :
1. Menyelidiki pengaruh Status Sosial Ekonomi siswa terhadap kebiasaan belajar.
2. Menyelidiki pengaruh perbedaan gender terhadap kebiasaan belajar.
3. Menyelidiki pengaruh perbedaan gender dan Status sosial ekonomi terhadap kebiasaan
belajar.

Metode
Sampel terdiri dari 50 siswa laki-laki dan 50 siswa perempuan. Sampel selanjutnya dibagi
atas dasar tinggi dan rendahnya Status sosial ekonomi. Random sampling dipergunakan untuk
penelitian ini. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data skala status sosial-ekonomi
yang diadaptasi dari Dr. S.P. Kulshrestha dan menggunakan Raos Study Habits Inventory

Hasil dan Pembahasan

Nilai rata-rata menunjukkan bahwa siswa laki-laki (M = 38,74) dan perempuan (M =


36,87) dari Status Sosial Ekonomi yang tinggi memiliki kebiasaan belajar yang lebih baik
daripada siswa laki-laki dan perempuan dari Status Sosial Ekonomi yang rendah. Hasil penelitian
juga menggambarkan bahwa siswa laki-laki dari Status Sosial Ekonomi yang tinggi memiliki
rata-rata skor tertinggi (M = 38,74).
Hasil menunjukkan bahwa gender mempengaruhi kebiasaan belajar secara signifikan.
Sementara itu tidak ada pengaruh yang signifikan dari Status Sosial Ekonomi terhadap kebiasaan
belajar, hal ini didukung oleh Showkeen dan Khan (2014A, 2015). Hari ini, orang tua (baik dari
Status Sosial Ekonomi yang tinggi atau rendah) menjadi lebih sadar untuk pendidikan dan
perkembangan anak-anak mereka. Orang tua dari Status Sosial Ekonomi rendah bekerja keras
untuk mengirim anak-anak mereka ke sekolah yang baik karena mereka berpikir bahwa anak-
anak yang lebih terdidik bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan kesuksesan dalam
hidup. Anak-anak meyakini bahwa kebiasaan belajar tidak dipengaruhi oleh Status Sosial
Ekonomi keluarga mereka yang rendah.
Di dalam keluarga India, anak laki-laki mendapat lebih banyak kesempatan, dorongan
dan dukungan untuk perkembangannya dibandingkan dengan anak perempuan. Anak perempuan
harus membantu pekerjaan rumah dan merawat saudara kandungnya. Hal ini mengakibatkan
adanya pengaruh gender terhadap kebiasaan belajar.

Anda mungkin juga menyukai