Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang Manajemen Energi di Indonesia

Krisis manajemen energi adalah keadaan dimana sumber energi yang ada tidak
mampu dikelola untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah tertentu. Indonesia
adalah salah satu negara yang saat ini sedang dalam dalam ancaman krisis manajemen
energi. Hal ini disebabkan oleh lemahnya pengelolaan energi, baik itu dari sisi produksi
maupun sisi konsumsi, yang berbanding terbalik dengan konsumsi energi final yang
terus meningkat dari tahun ke tahun (Grafik1). Dari sisi produksi, pembangunan
pembangkit listrik cenderung tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk dan
perkembangan industri. Melihat hal tersebut, solusi yang paling efektif adalah
mengoptimalkan pengelolaan dari sisi konsumsi energi.

Grafik 1. Konsumsi Energi Final di Indonesia


Sumber: (Handbook of Energy and Economy Statistic of Indonesia, 2014)

Pengelolaan konsumsi energi berarti melakukan efisiensi konsumsi energi. Salah


satu teknik yang sering dipakai untuk melakukan efisiensi pemakaian energi listrik
adalah konservasi energi. Konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan
terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan
efisiensi pemanfaatannya (PP No.70 Tahun 2009). Konservasi energi terkait dengan
penghematan energi yang bertujuan pada berkurangnya biaya, meningkatkan efisiensi
energi dan keuntungan. Konservasi energi juga terkait dengan manajemen energi, yang
merupakan serangkaian kegiatan yang kontinyu dengan tujuan mencapai efisiensi
energi yang optimal. Salah satu bagian manajemen energi adalah kegiatan audit energi.
Audit energi adalah proses evaluasi pemanfaatan energi dan identifikasi peluang
penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna sumber
energi dan pengguna energi dalam rangka konservasi (PERMEN ESDM No. 14 2012).
Audit energi listrik dilakukan untuk mendapatkan data sebenarnya pada kondisi
eksisting yang ada, biaya operasional untuk kebutuhan energi listrik, dan manajemen
energi yang diterapkan. Analisis data hasil audit energi listrik akan menghasilkan
seberapa besar peluang penghematan energi dengan langkah-langkah yang sesuai
dengan kondisi eksisting.
United Nation Industrial Development (UNINDO) beserta 44 negara anggota
ISO (Standart International of Organizations) mengembangkan Standar Manajemen
Energi (EnMS) yaitu ISO 50001 Energy Management pada tahun 2011, menggunakan
model Sistem Manajemen dengan pendekatan empat siklus yaitu Plan, Do, Check, Act
memberikan petunjuk bagi organisasi di sektor publik ataupun swasta untuk menyusun
strategi manajemen agar dapat meningkatkan efisiensi energi, mengurangi biaya dan
meningkatkan kinerja energi.
Mengacu pada ISO 50001, langkah awal guna melakukan penerapan efisiensi
energi listrik industri melalui pendekatan Plan yaitu melakukan tinjauan kebutuhan
energi listrik agar tujuan utama audit energi atau efisiensi energi listrik berjalan lancar
sehingga peningkatan hasil produksi dapat terlaksana.

Anda mungkin juga menyukai