Keluarga Tn. Arif tinggal di RT 001/RW 001 Desa Koper. Di rumah ini Tn. Arif
tinggal bersama dengan istri, 1 anak, kedua mertua dan adik ipar. Tn. Arif yang saat ini
berusia 33 tahun bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan sekitar Rp
800.000/bulan, dengan latar belakang pendidikan SD. Istrinya Ny. Sanijah yang berusia
35 tahun saat ini tidak bekerja karena sibuk mengurusi anak laki-lakinya yang bernama
andri. Tn. Arif memiliki 1 orang anak. Anak pertamanya bernama Andri, berjenis
kelamin laki-laki dan berusia 3 tahun. Selain itu Tn. Arif juga tinggal bersama kedua
mertua yaitu Tn. Saadi dan Ny. Sanah yang saat ini sudah pensiun dan tidak bekerja lagi
dan juga seorang adik ipar bernama Ny. Salpiah yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan memiliki seorang anak bernama annisa, saat ini suami Ny. Salpiah tinggal dijakarta
untuk bekerja.
Keluarga Tn. Arif tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas 10 x 5 m.
Rumah terdiri dari sebuah ruang tamu berukuran 3 x 3 m, terdapat ventilasi dan jendela
untuk pencahayaan. Disebelah ruang tamu terdapat kamar tidur untuk anak perempuan
Tn. Tari berukuran 2x2 m, tidak terdapat jendela, namun terdapat 1 ventilasi permanen
yang terbuat dari kaca dengan ukuran 30x30cm. Di belakang ruang tamu terdapat 2
kamar tidur. Kamar tidur Tn. Tari dan Ny. Sapnah berukuran 2x1,8 m, tidak terdapat
jendela di kamar tidur, namun terdapat 1 ventilasi permanen yang terbuat dari kaca
dengan ukuran 30x30cm yang ditutupi kain. Di samping tempat tidur Tn. Tari dan Ny.
Sapnah terdapat kamar tidur untuk anak laki-laki Tn. Tari berukuran 2x1,8 m, tidak
terdapat jendela, namun terdapat 1 ventilasi permanen yang terbuat dari kaca dengan
ukuran 30x30cm yang ditutupi kain. Disamping kamar anak laki-laki terdapat sebuah
dapur dengan 1 pintu yang menuju keluar rumah dengan sebuah ventilasi berukuran
80x30cm diatasnya dan tanpa jendela. Dibelakang dapur terdapat kamar mandi dengan 1
pintu tanpa ventilasi maupun jendela. Rumah ini mempunyai 1 pintu depan, 1 pintu di
dapur, 1 jendela di ruang tamu (bagian depan rumah) dengan 5 ventilasi berukuran
masing-masing 15x15cm diatasnya. Hampir seluruh ruang di rumah ini teralasi dengan
lantai ubin. Pada dapur dan kamar mandi masih beralaskan semen. Dinding rumah sudah
terbuat dari batubata, kemudian langit-langit ditutupi triplex dengan atap rumah terbuat
dari genteng tanah liat.
Keluarga Tn. Tari menggunakan air sumur sebagai sumber air untuk keperluan
mandi dan memasak serta untuk keperluan mencuci baju. Keluarga Tn. Tari
menggunakan air galon isi ulang untuk memenuhi kebutuhan air minum. Keluarga Tn.
Tari mengaku selalu mencuci tangan setelah melakukan aktivitas dan setelah BAB
dengan sabun batangan.
Rumah Tn. Tari terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian depan
terdapat jalan setapak dengan paving block, dan berseberangan dengan bangunan sekolah
dasar. Disamping kiri dan belakang rumah Tn. Tari terdapat rumah tetangga. Disamping
kanan terdapat tanah kosong. Terdapat selokan untuk mengalirkan limbah cair. Tidak
terdapat tempat pembuangan sampah pada rumah Tn. Tari sehingga mereka sering
membuang sampah di kebun.
Ny. Sapnah memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Ia sering memasak
makanan dengan menu seperti tahu, tempe, dan sayur-mayur. Sehari-harinya mereka
makan besar 2 sampai 3 kali. Mereka juga mengatakan bahwa mereka mencuci
tangannya dengan menggunakan sabun batangan sebelum dan sesudah makan.
Ketiga anak pertama Tn. Tari lahir di rumah sendiri dengan bantuan dukun beranak
di desa Koper. Anak keempat dilahirkan dirumah dengan bantuan bidan desa di desa
Koper. Setiap kehamilan, Ny. Sapnah mengaku selalu rutin untuk mengontrol
kandungannya ke bidan minimal 4 kali. Untuk imunisasi, Ny. Sapnah rutin mambawa
anak ketiganya untuk dilakukan imunisasi di bidan. Ny. Sapnah mengaku anaknya
diberikan ASI eksklusif sampai usia anak usia 6 bulan, kemudian setelah 6 bulan anaknya
diberikan makanan tambahan selain ASI. Dahulu Ny. Sapnah menggunakan KB pil
namun saat ini sudah tidak menggunakan KB dengan alasan adanya efek samping yang
menyebabkan sering merasa pusing.
Dalam segi kesehatan, keluarga Tn. Tari belum pernah mengalami sakit yang berat
yang serius yang membutuhkan pengobatan di Rumah Sakit. Gangguan kesehatan yang
sering dialami anggota keluarganya antara lain batuk, pilek, dema dan gatal-gatal.
Menurut Ny. Sapnah, mereka biasanya meminum obat warung terlebih dahulu, jika tidak
membaik baru dibawa ke bidan desa dan kemudian ke puskesmas atau ke klinik dokter
umum.
Tn. Tari, memiliki kebiasaan merokok, dalam satu hari mampu menghabiskan 1
bungkus rokok. Kebiasaan berolahraga tidak dilakukan dengan alasan tidak ada waktu
akibat bekerja. Didalam rumah dan diluar rumah Tn. Tari tidak memiliki tempat
pembuangan sampah, istri Tn. Tari mengaku bahwa mereka membuang sampah di kebun
depan rumah bersama tumpukan sampah-sampah rumah tangga dari tetangga lainnya.
No Kriteria Permasalahan
10. Lingkungan sekitar Di samping kiri dan belakang rumah terdapat rumah
rumah tetangga yang hanya berjarak satu meter. Disamping
kanan rumah terdapat perkarangan kosong dan
didepan rumah berseberangan dengan bangunan
sekolah dasar. Empat meter dari tumah tersebut
terdapat kali yang kotor.