Anda di halaman 1dari 22

Perancangan Balance Scorecard Pada Perum Perumnas Cabang Palembang

Proposal Skripsi Oleh :

Apryandi Kurniawan
01031381320013
Akuntansi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
I. Latar Belakang Masalah

Sekarang ini, perkembangan ekonomi yang semakin pesat

menyebabkan persaingan yang ketat dalam segala bidang usaha. Hal inilah

yang mau tak mau membuat semua perusahaan harus dapat beradaptasi

sehingga mendorong perusahaan untuk dapat berkembang secara fleksibel

terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran operasional

perusahaan dan agar tujuan utama yang telah ditetapkan dapat tercapai

serta mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang dinamis. Salah satu

cara yang tepat dalam mengatasi hal tersebut adalah membuat

perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang tepat bagi

perusahaan tersebut. Dengan adanya perencanaan, pengkoordinasian serta

pengendalian tersebut diharapkan perusahaan mampu menyesuaikan diri

dengan perkembangan lingkungan serta lebih efektif dan efisien untuk

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.Untuk mencapai tujuan-

tujuan tersebut maka perusahaan juga harus meningkatkan kinerja

manajemen. Diperlukan suatu sistem berbasis kinerja yang memiliki

pengukuran yang andal dan berkualitas. Pengukuran tersebut tidak hanya

mementingkan aspek keuangan saja melainkan harus mempertimbangkan

aspek-aspek nonkeuangan lain yang nantinya memiliki pengaruh terhadap

perbaikan kinerja manajemen.

Salah satu sistem pengukuran baru yang menghubungkan ukuran

ukuran finansial dan non finansial adalah Balanced Scorecard. Menurut

Anthony and Govindarajan (2005) dalam buku Management Control

1
System, Balanced Scorecard adalah suatu alat sistem untuk memfokuskan

perusahaan, meningkatkan komunikasi antar tingkatan manjemen,

menentukan tujuan organisasi dan memberikan umpan balik yang terus-

menerus guna keputusan yang strategis.

Dalam penelitian ini sendiri objek yang akan diteliti adalah Perum

Perumnas cabang Palembang, objek ini sendiri berlokasi di jalan Radial

simpang empat 26 ilir Palembang. Objek ini menjadi objek yang menarik

untuk diteliti adalah karena objek ini sekarang sedang melakukan berbagai

aktivitas bisnis yang sedang gencar dilakukan, seperti rencana

pembangunan perumahan di daerah sekitaran bandara, apartemen di

jakabaring, hingga rencana pembangunan dan penataan ulang rumah

susun.

Dalam membantu menunjang semua kegiatan tersebut maka

Perumnas perlu melaksanakan berbagai aktifitas yang akan membantu

dalam kelancaaran kegiatan tersebut seperti membuat perencanaan,

pengkoordinasian, dan pengendalian yang tepat bagi perusahaan tersebut.

Dengan adanya perencanaan, pengkoordinasian serta pengendalian

tersebut diharapkan perusahaan mampu menyesuaikan diri dengan

perkembangan lingkungan serta lebih efektif dan efisien untuk

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Oleh karena persoalan tersebutlah maka penulis sekaligus peneliti

merasa tertarik untuk mengangkat persoalan ini menjadi penelitiannya

guna sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan dan meraih gelar S1.

2
Dengan membuat penelitian dengan judul Perancangan Balance

Scorecard Pada Perum Perumnas Cabang Palembang. Dengan bidang

ilmu teori akuntansi sebagai bidang ilmu untuk penelitiannya.

II. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat dirumuskan bahwa rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana merencanakan penerapan balancescorecard yang

tepat pada Perumnas cabang Palembang?

2. Apa keuntungan dan kekurangan yang akan dapat diperoleh

Perumnas cabang Palembang apabila menerapkan

balancescorecard yang telah direncanakan?

III. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dibuat oleh peneliti ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk menilai sejauh mana strategi yang telah dilakukan untuk

mencapai visi misi dan tujuan yang telah ditetapkan pada

Perumnas cabang Palembang.

2. Mengidentifikasi gambaran perencanaan balance scorecard

yang tepat untuk digunakan oleh Perumnas cabang Palembang.

3
3. Untuk coba mengaplikasikan ilmu akuntansi manajemen

mengenai balance scorecard yang telah diperoleh penulis pada

suatu badan

IV. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang ditulis oleh peneliti ini antara

lain adalah :

1. Bagi Perusahaan
Bagi perumnas cabang palembang penelitian ini bermanfaat bagi
manajemen untuk melihat dan meninjau kondisi perusahaan serta
menentukan langkah kedepan untuk membuat perusahaan lebih
baik lagi..
2. Bagi Penyusun
Bagi penyusun penelitian ini bermanfaat menambah pengetahuan
sekaligus pengalaman dalam mempelajari dan memahami tentang
penerapan balance scorecard pada suatu badan usaha
3. Bagi Ilmu Pengetahuan
Bagi ilmu pengetahuan penelitian ini berguna untuk menambah
kepustakaan dibidang akuntansi khususnya akuntansi manajemen
dan penelitian ini juga bermanfaat sebagai landasan teori dan acuan
dalam penelitian berikutnya dimasa mendatang.

4
V. Studi Kepustakaan

1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah salah satu cabang ilmu yang memiliki
berbagai pengertian. Pengengertian akuntansi sendiri terus
berkembang dari waktu ke waktu, namun secara umum akuntansi
adalah seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan pada suatu organisasi dengan
suatu cara yang sistematis dan dapat dimengerti. Untuk lebih
jelasnya mengenai pengertian akuntansi, berikut adalah pengertian
akuntansi menurut beberapa ahli dan sumber :
A. Menurut American Accounting Association
Accounting as the process identifiying, measuring,
and communicating economic information to permit
informed judgements and decisions by users of the
information
B. Menurut AICPA
Accounting is the art of recording, classifying, and
summarizing in a significant manner and in terms of
money, transaction and events which are in part at least, of
a financial character, and interpreting the results thereof.
C. Menurut Scott (2003)
The environment of accounting is both very
complex and very challenging. It is complex because the
product of accounting is information a powerful and
important comodity
D. Menurut Warren dkk (2005)
Akuntansi adalah sistem informasi yang
menghasilkan laporan kepada pihak pihak yang
berkepentinganmengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
perusahaan

5
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa :
A. Akuntansi menyediakan jasa yang penting di dalam
lingkungan bisnis untuk membantu pengambilan
keputusan alokasi sumber daya yang terbatas
B. Informasi yang disediakan akuntansi bersifat
kuantitatif yang dapat digunakan dengan evaluasi
kualitatif dalam pengambilan keputusan ekonomi;
C. Meskipun akuntansi melaporkan apa yang telah
terjadi tetapi berguna untuk pengambilan keputusan
di masa mendatang

Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi merupakan salah
satu cabang ilmu yang keberadaannya sangat vital dalam suatu komoditi atau
organisasi, yang mana akuntansi memegang peran yang erat kaitannya dengan
fungsi keuangan yang secara langsung mempengaruhi pengambilan keputusan
dalam suatu perusahaan atau komoditi.

2. Jenis Akuntansi
Akuntansi secara umum dapat dibagi menjadi beberapa bagian
yaitu :
A. Akuntansi Keuangan
Akuntansi yang tujuan utamanya mengolah data
transaksi keuangan menjadi laporan keuangan untuk
diinformasikan kepada pihak-pihka diluar perusahaan.
B. Akuntansi Biaya
Akuntansi yang tujuan utamanya menyediakan data
yang diperlukan untuk penetapan dan pengendalian biaya
C. Akuntansi Pemeriksaan
Akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan
independent terhadap catatan akuntansi pendukung laporan

6
keuangan perusahaan dan memberikan pendapat mengenai
keandalan dan kelayakan laporan keuangan.
D. Akuntansi Manajemen
Akuntansi yang tujuannya menyediakan informasi
untuk pihak manajemen perusahaan sebagai dasar
menjalankan tugas perencanaan, pengawasan dan kebijakan
yang harus diambil.
E. Akuntansi Perpajakan
Akuntansi yang tujuan utamanya menyusun laporan
keuangan yang diperlukan untuk penetapan pajak yang
dibebankan oleh perusahaan.
F. Akuntansi Anggaran
Akuntansi yang tujuan utamanya menyusun rencana
keuangan dalam suatu perusahaan untuk periode tertentu,
pada saat yang akan datang dan membandingkan hasil
operasi kegiatan dengan rencana yang telah ditentukan.
G. Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi yang mengkhususkan dalam pencatatan
dan pelaporan data keuangan yang terjadi pada badan-
badan pemerintahan

3. Akuntansi Manajemen
Menurut Rudianto (2006) Akuntansi manajemen
merupakan sistem alat, yakni jenis yang informasi yang
dihasilkannya ditujukan kepada pihak- pihak internal organisasi,
seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran
dan sebagainya guna pengambilan keputusan internal organisasi.
Akuntansi manajemen sendiri menyediakan kerangka
acuan untuk mengevaluasi informasi dari segi tujuan- tujuan
organisasi, dan memberikan informasi kepada manajer dan pihak-
pihak lainnya dalam organisasi

7
Hal ini terkait dengan fungsi, tujuan dan ruang lingkup
utama akuntansi manajemen yaitu menyajikan data-data atau
informasi penting terkait berdasarkan data historis dalam rangka
melaksanakan proses manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan penilaian kinerja.

4. Balanced Scorecard
Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi
manajemen yang dikembangkan oleh Drs. Robert Kaplan (Harvard
Business School) dan David Norton pada awal tahun 1990.
Balanced Scorecard berasal dari dua kata yaitu balanced
(berimbang) dan scorecard (kartu skor).
Balanced berarti adanya keseimbangan antara performa
keuangan dan performa nonkeuangan dalam jangka pendek
maupun jangka panjang, antara performa yang bersifat internal dan
performa yang bersifat eksternal. Sedangkan scorecard yaitu kartu
yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja perusahaan.
Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang
hendak diwujudkan oleh perusahaan dimasa depan.
Norton dan Kaplan menekankan pentingnya pelatihan
melalui penataan sasaran yang lebih ambisius, menetapkan definisi
pengukuran-pengukuran strategis, dan integrasi strategi jangka
panjang terkait dalam proses penganggaran tahunan. Dengan tetap
mempertahankan ukuran keuangan dari performance sebelumnya,
Balanced Scorecard memperkenalkan pendorong tambahan yang
meliputi perspektif konsumen, perspektif proses bisnis internal,
dan perspektif pembelajaran dan bertumbuh.
Perusahaan dapat membangun Balanced Scorecard mula-
mula dengan tujuan yang terbatas, misalnya untuk mendapatkan
klarifikasi, konsensus, dan fokus terhadap strategi mereka, lalu
mengkomunikasikan strategi tersebut kepada seluruh anggota

8
perusahaan. Keempat perspektif menawarkan suatu keseimbangan
antara tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang, yaitu hasil
yang diinginkan pemicu kinerja dan tolok ukur kinerja.
Perusahaan menggunakan fokus pengukuran scorecard
untuk menghasilkan berbagai proses manajemen penting seperti:
A. Memperjelas dan menerjemahkan visi dan
strategi.
B. Mengkomunikasikan dan mengkaitkan
berbagai tujuan dan ukuran strategis.
C. Merencanakan, menetapkan sasaran, dan
menyelaraskan berbagai inisiatif strategis.
D. Meningkatkan umpan balik dan
pembelajaran strategis.
Berbagai ukuran pada Balanced Scorecard yang dibangun
dengan tepat seharusnya berisikan serangkaian tujuan dan ukuran
yang saling berkaitan, konsisten dan saling mendukung.
Analoginya adalah seperti sebuah simulator penerbangan yang
berisi serangkaian hubungan sebab akibat yang kompleks antara
berbagai variabel penting, termasuk kelebihan (lead),
ketertinggalan (lag), dan putaran umpan balik yang menjelaskan
arah perjalanan dan rencana penerbangan dari strategi. Keterkaitan
yang ada harus merupakan hubungan sebab akibat serta gabungan
berbagai ukuran hasil dan faktor pendorong kinerja perusahaan.
Dibandingkan konsep manajemen strategis umum, BSC
memiliki beberapa konsep penting yaitu:
A. Menambahkan tiga perspektif tambahan, selain
perspektif keuangan.
B. Penggunaan indikator lead dan lag.
C. Hubungan sebab-akibat.
D. Penerapan BSC secara berjenjang keseluruh organisasi.
E. Pembelajaran double loop learning.

9
Balanced scorecard sendiri memiliki beberapa
keuntungan dalam sistem perencanaan strategis yaitu
mampu menghasilkan rencana strategis yang komprehensif,
koheren, seimbang, dan terukur. Balanced Scorecard juga
mengubah pandangan bahwa hal intangible juga berperan
dalam kemajuan organisasi, sehingga perusahaan harus
menginvestasikan dan mengelola aset intelektual
mereka.Hal ini disebabkan karena aset intelektual
memampukan perusahaan untuk:

1. Membangun hubungan baik dan memelihara kesetiaan


dengan konsumen yang ada, juga memungkinkan untuk
memperluas segmen konsumen dan area pasar yang
baru untuk dilayani secara efektif dan efisien.
2. Memperkenalkan produk dan jasa inovatif berkualitas
tinggi yang diinginkan oleh target segmen konsumen
pada tingkat biaya yang rendah dan dengan waktu
tunggu yang singkat.
3. Mengerahkan kemampuan dan motivasi karyawan
untuk melakukan peningkatan secara terus menerus
dalam kapabilitas proses, kualitas, dan waktu respon.
4. Mengembangkan teknologi informasi, database, dan
sistem.

5. Prespektif dalam balanced scorecard


1. Perspektif Keuangan (Financial Perspective)
Setiap ukuran terpilih pada setiap perspektif harus
merupakan bagian dari hubungan sebab akibat yang pada
akhirnya meningkatkan kinerja keuangan. Didalam BSC
pengukuran keuangan mempunyai dua peranan penting, yang
pertama adalah semua perspektif tergantung pada pengukuran

10
keuangan yang menunjukkan implementasi dari strategi yang
sudah direncanakan. Yang kedua, memberikan dorongan pada
ketiga perspektif lainnya tentang target yang harus dicapai
dalam tujuan organisasi.
Menurut Kaplan dan Norton, siklus bisnis terbagi menjadi 3
tahap dengan tujuan keuangan yang berbeda yaitu:
1. Bertumbuh (Growth)
2. Bertahan (Sustain)
3. Menuai (Harvest)

Pada dasarnya strategi keuangan sangat sederhana,


perusahaan menghasilkan dengan cara meningkatkan penjualan
dan mengurangi pengeluaran. Maka kinerja keuangan suatu
perusahaan dapat ditingkatkan dengan dua pendekatan dasar,
yakni revenue growth dan productivity. Profitable revenue
growth dapat dilakukan dengan mempererat hubungan
perusahaan dengan pelanggan. Sedangkan peningkatan
produktivitas dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu
mengurangi biaya dengan cara mengurangi direct dan indirect
expense, menggunakan asset perusahan dengan lebih efisien,
mengurangi working dan fixed capital yang diperlukan.
Menurut Hardiyanto (2005), perspektif keuangan memberikan
petunjuk apakah strategi organisasi serta implementasinya
meningkatkan pendapatan organisasi berdasarkan konsekuensi
ekonomi yang dilakukan.

2. Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)


Dalam perspektif pelanggan, revenue growth strategy
membutuhkan proposisi nilai khusus yang akan menjelaskan
bagaimana perusahaan menciptakan nilai yang berbeda dan
bertahan untuk segmen yang ditargetkan. Ada dua kelompok
pengukuran dalam perspektif pelanggan, yaitu:

11
1. Kelompok Pengukuran Inti.
Lima tolak ukur dalam kelompok
pengukuran inti yaitu:
a. Pangsa pasar
b. Perolehan pelanggan
c. Retensi pelanggan (pelanggan
yang dipertahankan)
d. Kepuasan pelanggan
e. Profitabilitas pelanggan
2. Kelompok Pengukuran Nilai Pelanggan.
Terdiri dari:
a. Atribut produk/jasa,.
b. Hubungan dengan pelanggan,
c. Citra dan reputasi

3. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Bussiness Process


Perspective)
Perspektif proses bisnis internal menampilkan proses kritis
yang memungkinkan unit bisnis untuk memberi value
proposition yang mampu menarik dan mempertahankan
pelanggannya disegmen pasar yang diinginkan dan memuaskan
harapan para pemegang saham melalui financial retums. Tiap-
tiap perusahaan mempunyai seperangkat proses penciptaan
nilai yang unik bagi pelanggannya. Secara umum, Kaplan dan
Norton membaginya dalam tiga prinsip dasar yaitu proses
inovasi, proses operasi, dan pelayanan purna jual.

4. Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan (Learning & Growth


Perspective)
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mencakup tiga
prinsip kapabilitas yang terkait dengan kondisi internal

12
perusahaan, yaitu kapabilitas pekerja, sistem informasi, dan
motivasi. Perspektif ini mengidentifikasikan struktur yang
harus dibangun dalam meningkatkan pertumbuhan dan
peningkatan kinerja jangka panjang.

6. Kinerja Perusahaan
Mulyadi (2006) mengatakan kinerja merupakan penentuan
efektifitas operasional pada suatu waktu tertentu dalam organisasi
dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dari beberapa pendapat yang
dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan kondisi
yang harus diketahui dan diinformasikan untuk mengetahui tingkat
pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi dari suatu
organisasi serta mengetahui dampak positif dan negatif suatu
kebijakan operasional yang diambil. Suatu sistem pengukuran
kinerja harus membuat hubungan diantara berbagai tujuan dan
ukuran perusahaan, serta meliputi berbagai perspektif eksplisit,
sehingga dapat dikelola dan divalidasi

7. Analisis SWOT
Menurut Gamble dan Thompson (2009 p.82) bagian
terpenting dari analisis SWOT adalah: a. Drawing conclusions
from the SWOT listings about the company overall situation. b.
Translating these conclusions into strategic actions to better match
the companys strategy to its resource strengths and market
opportunities correcting problematic weakness, and defending
against worrisome external threats. Dengan menganalisa kekuatan
(strengh) dan kelemahan (weakness) yang dimiliki serta
pemahaman akan ancaman (threat) dan peluang (opportunity)
dimaksudkan untuk mengetahui secara lebih detail kondisi internal
dan eksternal perusahaan. Dengan mengenali karakteristik

13
lingkungan usahanya, diharapkan setiap bisnis unit mampu
memanfaatkan setiap peluang yang timbul dan dapat
mengantisipasi setiap kemungkinan buruk yang akan dihadapi oleh
perusahaan dengan core competencies yang dimilikinya.

8. Penelitian Terdahulu
Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu terkait dengan
balanced scorecard :
1. Suhendra, Maman.(2004)
o Judul penelitian : Evaluasi Atas Penerapan
Balanced Scorecard Sebagai Sistem Pengukuran
Kinerja Perusahaan: Studi Kasus Pt x.
o Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Evaluasi atas Proses Penyusunan
Balanced Scorecard
Evaluasi atas Proses Penerapan
Balanced Scorecard.
Evaluasi atas Faktor-Faktor
Keberhasilan Penyusunan dan
Penerapan Balanced Scorecard.
o Hasil penelitian menunjukkan setelah membangun
model scorecard-nya, PT. X kemudian menyiapkan
program aplikasi untuk operasionalisasi ukuran-
ukuran yang ada pada scorecard-nya. Program yang
digunakan oleh PT X adalah program Oracle yang
didisain secara khusus untukpenerapan Balanced
Scorecard di PT X. Program aplikasi ini memiliki
dua fungsi sebagai berikut:
Fungsi pengelolaan data. Keluaran
yang dihasilkan dari fungsi ini adalah

14
bentuk-bentuk laporan baik berupa
tabel, grafik, maupun diagram.
Fungsi pemantauan. Keluaran yang
dihasilkan adalah laporan
perkembangan kinerja perusahaan
pada periode tertentu. Manajemen
dapat mengetahui sampai tingkat
mana pencapaian kinerja perusahaan
untuk periode yang diinginkan setiap
saat. Umpan balik dari fungsi ini
adalah timbulnya perhatian
manajemen untuk peningkatan
kinerja secara berkesinambungan.
Pengelolaan data Balanced Scorecard
dilakukan oleh bagian QAD dengan
rincian pekerjaan sebagai berikut:
Melakukan pengumpulan data
Balanced Scorecard, Pembuatan
laporan Balanced Scorecard,
Mengirimkan laporan Balanced
Scorecard ke perusahaan.

2. Rusdiyanto, Falah Ahmad (2010)


o Judul penelitian Analisis Kinerja Dengan
Pendekatan Balanced Scorecard Pada Pdam
Kabupaten Semarang.
o Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini:
Bagaimana jika PDAM Kabupaten Semarang diukur
dengan menggunakan Balanced Scorecard?.
o Hasil penelitian dari penelitian ini :

15
Hasil pengukuran untuk perspektif
keuangan, yaitu Current Ratio, Profi
Margin, Operating Ratio, diperoleh
hasil bahwa kinerja perusahaan bisa
dikatakan baik, jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Hasil pengukuran kinerja perspektif
pelanggan terhadap tingkat
pemerolehan pelanggan, tingkat
retensi pelanggan, tingkat
profitabilitas pelanggan, serta tingkat
kepuasan pelanggan, menunjukkan
tingkat kinerja yang baik, dan hanya
retensi pelanggan yang mengalami
penurunan.
Hasil pengukuran Perspektif Internal
Bisnis, yaitu inovasi perusahaan dan
layanan purna jual, secara
keseluruhan kinerja perusahaan
menunjukkan hasil yang baik.
Hasil pengukuran perpektif
pembelajaran dan pertumbuhan,
mengenai produktivitas karyawan
dan retensi karyawan dapat dkatakan
cukup. Sementara tingkat kepuasan
karyawan juga menunjukan hasil
yang cukup baik, meskipun ada
beberapa kekurangan yang perlu
diperbaiki.
Hasil pengujian validitas pada
tingkat kepuasan karyawan dapat

16
disimpulkan bahwa dari keenam
karakteristik pengukuran,
menunjukkan hasil valid. Sementara
hasil pengujian terhadap uji
reliabilitas juga menunjukkan hasil
yang cukup reliabel.

3. Imelda R. H. N. (2004)
o Judul penelitian Implementasi Balanced Scorecard
Pada Organisasi Publik.
o Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: organisasi publik harus dapat
menterjemahkan misinya kedalam strategi, tujuan,
ukuran serta target yang ingin dicapai. Yang kemudian
dikomunikasikan kepada unit-unit yang ada untuk
dapat dilaksanakan sehingga semua unit mempunyai
tujuan yang sama yaitu pencapaian misi organisasi.
o Hasil penelitian secara ringkas tahapan yang digunakan
dalam membangun suatu balanced scorecard adalah
sebagai berikut: permintaan konsumen memicu
organisasi untuk menghasilkan produk atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Misi, visi, dan core
values yang dimiliki organisasi membentuk budaya
bagi organisasi tersebut.

9. Kerangka Pemikiran
Berikut ini adalah langkah- langkah yang akan digunakan sebagai
kerangka pemikiran bagi penulis dalam melakukan penelitian ini. Langkah
tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Observasi dan pengamatan

17
Melakukan observasi dan pengamatan ke Perumnas cabang
Palembang selaku objek guna untuk mengetahui latar belakang,
visi, misi dan berbagai hal terkait perusahaan

2. Menyusun Data
Mempelajari dan menganalisa serta menyusun data yang
diperoleh guna membantu dalam menentukan langkah yang
akan dilakukan terkait perencanaan balanced scorecard.

3. Analisis dan Interprestasi Data


Setela data disusun maka data akan dipelajari secara lebih
mendalam, hal ini guna mendukung agar rencana balanced
scorecard yang direncanakan dapat berfungsi dengan baik dan
optimal.
4. Penyajian Data
Hal ini merupakan tahap akhir daripada penelitian ini,
dimana penulis akan menyajikan data yang diperoleh dan
menunjukkan rancangan balanced scorecard yang telah
direncanakan penulis

VI. Metode Penelitian


1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua,
antara lain adalah sebagai berikut :
A. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan
langsung dari objek penelitian. Data primer dalam
penelitian ini diperoleh dengan cara observasi dan
wawancara dengan pihak Perumnas cabang Palembang.

18
B. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui
literature-literatur yang berkaitan dengn pengendalian
internal, prosedur, tugas-tugas bagian penjualan PT
Pupuk Kujang

2. Sumber Data
Sumber data diperoleh melalui beberapa cara seperti :
A. Wawancara ( Interview )
Dilakukan melalui proses tanya jawab yang
dilakukan kepada pihak-pihak terkait seperti
manajemen perusahaan, divisi bagian pemasaran, dan
karyawan yang bertugas secara langsung melakukan
kegiatan pemasaran.
B. Observasi
Data yang diperoleh melalui pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
langsung pada obyek yang diteliti sehingga diperoleh
gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi
perusahaan, dengan proses pencatatan pola perilaku
orang, benda, atau kejadian yang sistematik tanpa ada
pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu
yang diteliti.
C. Dokumentasi
Cara mendapatkan data yang dilakukan melalui
kegiatan memperoleh dan mendapatkan dokumen-
dokumen, laporan-laporan, serta catatan-catatan yang
terdapat di perusahaan, misalnya struktur organisasi,
lokasi perusahaan, dan lainnya khususnya dokumen-
dokumen atau data terkait fungsi pemasaran.

19
3. Teknik Analisis
Teknik analisis data yang akan digunakan adalah teknik
deskriptif kualitatif. Yang mana dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Observasi dan pengamatan
Melakukan observasi dan pengamatan ke Perumnas cabang
Palembang selaku objek guna untuk mengetahui latar belakang,
visi, misi dan berbagai hal terkait perusahaan

2. Menyusun Data
Mempelajari dan menganalisa serta menyusun data yang
diperoleh guna membantu dalam menentukan langkah yang
akan dilakukan terkait perencanaan balanced scorecard.

3. Analisis dan Interprestasi Data


Setela data disusun maka data akan dipelajari secara lebih
mendalam, hal ini guna mendukung agar rencana balanced
scorecard yang direncanakan dapat berfungsi dengan baik dan
optimal.
4. Penyajian Data
Hal ini merupakan tahap akhir daripada penelitian ini,
dimana penulis akan menyajikan data yang diperoleh dan
menunjukkan rancangan balanced scorecard yang telah
direncanakan penulis

20
VII. Daftar Pustaka

Hariadi Bambang, 2002. Akuntansi Manajemen, Edisi 1, Cetakan Pertama, BPFE,


Yogyakarta.

Mulyadi, 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga. Salemba


Empat. Jakarta.

Rudianto, 2006. Akuntansi Manajemen : Informasi untuk Pengambilan Keputusan


Manajemen, Editor Surya Ubha, Grasindo, Jakarta.

Abdul Halim dan Bambang Supomo, 2005. Akuntansi Manajemen, Edisi 1,


Cetakan Kesebelas, BPFE, Yogyakarta.

Supriyono, 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, BPFE,


Yogyakarta.

Suprioyono R. A, 2001. Akuntansi Biaya, Perencanaan Dan Pengendalian Biaya


Serta Pembuatan Keputusan, Buku dua, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.

About PT Samchem Prasandha, http://www.samchemprasandha.com/, diakses 16


Agustus 2016. Haffianto, Bambang, 2009, Perancangan Sistem Pengukuran
Kinerja PT Samudra Indonesia SMP Management Dengan Menggunakan Konsep
Balanced Scorecard, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Kaplan, Robert S. dan Norton, David P., 1992, Strategy Maps: Converting
Intangible Assets Into Tangible Outcomes, Harvard Business School Press.

Handriani, Inge, 2010, Perancangan Strategy Map dan Balanced Scorecard


dengan Fokus Learning And Growth, Studi Kasus Pada PT Sinar Pasific Indah,
Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Nazir, M., 2009, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Niven, Paul R., 2006, Balanced Scorecard Step by Step: Maximizing Performance
and Maintaining Results, John Wiley & Son, 2nd Edition, New York. Nadine,
2008, Perancangan Balanced Scorecard Untuk PT X, Skripsi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia, Jakarta.

Subekty, 2011, Perancangan Balanced Scorecard Untuk Induk Koperasi ABC,


Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Wahyuni, Sri, 2011, Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran


Kinerja Pada PT Semen Bosowa Maros, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Hasanuddin, Makassar.

21

Anda mungkin juga menyukai