BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang
ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga. Kalkulus
adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan
aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya.
Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta
dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang saling
berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang menuju
pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan limit, yang
secara umum dinamakan analisis matematika. Integral adalah kebalikan dari proses diferensiasi.
Integral ditemukan menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan
harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi.
Integral terbagi dua yaitu integral tak tentu dan integral tertentu. Bedanya adalah integral tertentu
memiliki batas atas dan batas bawah. Integral tertentu biasanya dipakai untuk mencari volume benda
putar dan luas.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu panjang busur?
2. Bagaimana cara menghitung panjang busur menggunakan integral tentu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui panjang busur.
2. Untuk mengetahui cara menghitung panjang busur dengan integral tentu.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Panjang Busur
Panjang suatu busur dapat ditentukan dengan menggunakan integral tentu. Suatu busur
(ruas dari suatu kurva) dapat didekati dengan menggunakan ruas garis lurus yang panjangnya
dapat ditentukan dengan menggunakan rumus jarak,
Gb.9 menunjukkan kurva y = f(x) yang berabsis x=a dan x=b. Untuk menghitung panjang
busur AB, pada kurva itu antara titik A dan B ditentukan dua titik sebarang P (x,y) dan Q (x +
x, y + y) yang berdekatan letaknya. Perhatikan segitiga siku-siku PRQ dengan PR = X
dan RQ = Y.
Q B
y P R
a = x0 x1 x2 b
3
s = ()2 + ()2
= 1 + ( )2 .
lim = as = 1 + ( )2 . dx
0
Panjang busur AB sama dengan jumlah panjang ruas-ruas garis PQ, jika x 0.
Jadi, S = 1 + ( )2 . dx
Contoh :
Jawab :
2 + 2 = 2
2 = 2 - 2
= 2 2
4
Maka :
2 2
= = 1 + ( )2 = 1 + =
2 2 2 2 2 2
Sehingga :
1
S = a 0
4 2 2
Substitusi = a sin t
Untuk = 0, sin t = 0, t = 0
Untuk = a, sin t = 1 , t = 2
cos
Jadi, S = 4a 02 cos dt = 4a [ ]02 = 2 .
Contoh :
= a ( t sin t ) , = a ( 1 cos t )
Jawab :
1 1
sin 2 sin cos 1
2 2
= = 1 = 2
( 1cos ) 2 2
2
Jadi,
1 1
1 + ( )2 = 1 + cot 2 = cosec 2
2 2
2 1
Maka, S = 0 . a ( 1 cos t ) dt
2
2 1
= 2a 0 2 dt
1
= -4a [cos 2 ]2
0
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Panjang suatu busur dapat ditentukan dengan menggunakan integral tentu. Suatu busur
(ruas dari suatu kurva) dapat didekati dengan menggunakan ruas garis lurus yang
panjangnya dapat ditentukan dengan menggunakan rumus jarak,
S = 1 + ( )2 . dx
6
DAFTAR PUSTAKA
http://hidupmatematika.blogspot.co.id/2014/03/materi-menentukan-panjang-busur.html