PENDAHULUAN
Gigi dan rongga mulut dapat menjadi fokus infeksi apalagi bila terdapat
ketidakseimbangan antara faktor host, agen, dan lingkungan yang kemudian
mempengaruhi kondisi sistemik seseorang. Salah satu faktor yang menyebabkan
hal tersebut adalah penjalaran atau penyebarannya ke organ lain.
Hal ini menjadi sangat penting untuk dipelajari karena seorang dokter
diharuskan menatalaksana pasien secara holistik, di mana di dalamnya termasuk
eradikasi sumber infeksi, menghentikan penyebaran infeksi, dan mengatasi infeksi
yang telah timbul. Jika tidak, infeksi bisa meluas hingga menyerang organ tubuh
lain. Salah satunya bisa menyerang sinus. Akibatnya, pasien menderita sinusitis
maksilaris, yakni radang pada rongga sinus yang letaknya di pipi. Sinusitis bisa
disebabkan komplikasi kelainan di dalam rongga hidung (rinogen). Penyebab lain
adalah komplikasi kelainan gigi (dentogen).
2.2. Anamnesis
a. Keluhan utama :
Hidung tersumbat dan masih keluar darah dari lubang hidung sebelah kiri.
b. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien kontrol Poli THT-KL, saat ini datang dengan keluhan hidung
tersumbat sejak 3 minggu yang lalu dan memberat 1 minggu terakhir.
Keluhan ini juga disertai pilek dengan ingus agak kental yang sering turun
ke tenggorokkan dan terkadang mengakibatkan pasien susah bernafas.
Batuk (+) kadang-kadang, sakit kepala, pusing, lemas dan mual serta
penciuman terganggu. Menurut pasien, dirinya sering batuk pilek karena
pekerjaannya sebagai tukang ojek sehingga dirinya sering terpapar debu
dan asap saat di jalan. Pasien juga perokok aktif.
Pasien juga mengeluhkan darah yang masih keluar dari lubang hidung
sebelah kiri. keluarnya darah dari lubang hidung sebelah kiri yang hilang
timbul sejak 3 minggu yang lalu. Darah yang keluar berupa darah segar
Normal
Normal
Edema Edema
Retro aurikuler Hiperemis Hiperemis
Nyeri tekan Nyeri tekan
Uvula
Tonsila palatina
Alergen
Odem
Vasodilatasi Pe permeabilitas kapiler
Rinore
Odem
Gangguan ventilasi
pH sinus
Nyeri
3.10 Prognosis
Prognosis sinusitis sangat baik dengan kurang lebih 70% pasien sembuh tanpa
pengobatan. Prognosis untuk penderita sinusitis akut yaitu sekitar 40 % akan
sembuh secara spontan tanpa pemberian antibiotik. Terkadang juga penderita bisa
mengalami relaps setelah pengobatan namun jumlahnya sedikit yaitu kurang dari
5 %. Komplikasi dari penyakit ini bisa terjadi akibat tidak ada pengobatan yang
adekuat yang nantinya akan dapat menyebabkan sinusitis kronik, meningitis,
brain abscess, atau komplikasi extra sinus lainnya (Piccirillo, dkk, 1997).
Sedangkan prognosis untuk sinusitis kronik yaitu jika dilakukan pengobatan yang
dini maka akan mendapatkan hasil yang baik. Untuk komplikasinya bisa berupa
orbital cellulitis, cavernous sinus thrombosis, intracranial extension (brain
abscess, meningitis) dan mucocele formation.
akut. Penyakit ini dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
Diharapkan laporan kasus ini dapat dijadikan suatu pedoman dalam mengenal dan
menjadi komplikasi.