Geomorfologi yang telah disitir, secara singkat dapat dijelaskan bahwa Geomorfologi
membicarakan tentang bentuk lahan dan proses yang terjadi di permukaan bumi
termasuk pergerakan materilal, air dan drainase serta faktor lain yang memicu
terjadinya proses geomorfik. Geomorfologi bukan hanya sekedar mempelajari bentuk
lahan yang tampak saja, tetapi juga mentafsirkan bagaimana bentuk-bentuk tersebut
bisa terjadi, proses apa yang mengakibatkan pembentukan dan perubahan muka bumi.
Jadi meliputi bentuk lahan (landform), proses-proses yang menyebabkan
pembentukan dan perubahan yang dialami oleh setiap bentuk lahan yang dijumpai di
permukaan bumi termasuk yang terdapat di dasar laut/samudera serta mencari
hubungan antara bentuk lahan dengan proses-proses dalam tatanan keruangan dan
kaitannya dengan lingkungan. Dengan demikian bahwa dalam mempelajari
geomorfologi terkait pada geologi, fisiografi, dan proses geomorfologi yang menjadi
faktor yang tidak dapat diabaikan dalam perubahan bentuk lahan.
Gambar 1. Hubungan antara Geomorfologi dengan ilmu-ilmu lain dan daerah gerak
Geomorfologi
Fisiografi. Pada awalnya fisiografi mencakup studi tentang atmosfir, hidrologi dan
bentang alam dan studi yang mempelajari ketiga ketiga objek tersebut umumnya berkembang
di benua Eropa, sedangkan geomorfologi merupakan salah satu cabang dari Fisiografi.
Dengan semakin majunya perkembangan studi tentang atmosfir (meteorologi) dan hidrologi
di Amerika menyebabkan objek studi Fisiografi menjadi lebih terbatas, yaitu hanya
mempelajari bentang alam saja, sehingga di Amerika istilah Fisiografi identik dengan
Geomorfologi.
Geologi mempunyai objek studi yang lebih luas dari geomorfologi, karena
mencangkup studi tentang seluruh kerak bumi, sedangkan geomorfologi hanya terbatas pada
studi permukaan dari pada kerak bumi. Oleh karena itu maka geomorfologi dianggap sebagai
cabang dari geologi dan kemudian dalam perkembangannya geomorfologi menjadi suatu
ilmu tersendiri, terlepas dari geologi. Geologi struktur dan geologi dinamis adalah cabang-
cabang ilmu geologi yang sangat membantu dalam mempelajari geomorfologi. Dengan
geologi dinamis dapat membantu untuk menjelaskan evolusi permukaan bumi, sedangkan
geologi struktur membantu dalam menjelaskan jenis-jenis dari bentuk-bentuk bentang alam.
Banyak bentuk bentang alam dicerminkan oleh struktur geologinya. Oleh karena itu untuk
mempelajari geomorfologi maka diperlukan pengetahuan dari ilmu-ilmu tersebut.
3. Geografi Fisik (juga dikenal sebagai geosystems atau fisiografi) adalah salah satu dari
dua sub-utama geografi, yang bertentangan dengan lingkungan budaya atau dibangun,
domain geografi manusia. Dalam tubuh fisik geografi, bumi sering terpecah baik dalam
beberapa bidang atau lingkungan, ruang-ruang utama yang atmosfer, biosfer, cryosphere,
geosfer, hidrosfer, litosfer dan pedosphere. Penelitian di geografi fisik sering inter disipliner
dan menggunakan pendekatan sistem.
4. Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuk
lahan dan struktur geologi dicerminkan oleh bentuk lahannya.
Konsep ini mengatakan bahwa faktor yang menyebabkan perbedaan pada bentang lahan
adalah struktur geologi, proses-proses geomorfologi, dan tahap-tahap perkembangannya.
Tetapi beberapa ahli geomorfologi sekarang ini meragukan tahap-tahap
perkembangan sebagai faktor pembeda bentang lahan namun tidak ada geologis yang
meragukan betapa pentingnya struktur geologi dan proses geologi dalam pembentukan
bentang lahan tersebut. Struktur geologi yang dimaksud adalah ciri-ciri dari batuan tersebut
seperti; kehadiran kekar, lipatan, patahan, kekerasan dari unsur-unsur pokok mineral
pembentuk batuan, dan ketahanan mineral terhadap perubahan kimia. Struktur geologi juga
dapat digunakan sebagai penunjuk stratigrafi atau hubungan antar strata batuan. Sedangkan
proses geomorfologi dapat digunakan untuk menunjukkkan kekerasan dan ketahanan atau
kelemahan dan ketidaktahanan batuan. Suatu batuan dapat tahan terhadap suatu proses namun
tidak tahan terhadap terhadap proses lainnya. Iklim yang bervariasi dapat menyebabkan
ketahanan yang berbeda-beda dari batuan.
Lain halnya dengan istilah deskriptif seperti plateau yang juga merupakan dataran, tetapi
bagi orang yang mempelajarinya sudah mengenal bahwa yang dimaksud di sini adalah
dataran tinggi. Demikian juga istilah sand dune, barchan, sama-sama mempunyai
pengertian bukit, tatapi istilah yang diberikan telah lebih lengkap dibanding dengan bukit.
Istilah sand dune, barchan merupakan timbunan pasir (bukit pasir/sand dune, dan bukit pasir
berbentuk sabit/barchan). Berdasarkan apa yang telah dikemuka bahwa dalam mempelajari
geomorfologi lebih banyak menggunakan istilah-istilah yang tergolong ke dalam istilah
deskriptif yang sering digunakan, namun demikian istilah empiris masih dipergunakan.