Daun dewa menurut Hyne merupakan tanaman obat yang berasal dari Burmadan Cina.
Perkembangan lebih lanjut mencapai negara-negara di Asia seperti juga di lndonesia. Dipantai
timur dikenal orang dengan setawar barah, di Jawa Tengah dinamakan sambung nyawa.
Tanaman daun dewa mengandung berbagai unsur kimia, antara lain : saponin, minyak
atsiri, flavonoid, koagulan dan senyawa kimia lainnya. Tanaman ini telah terkenal sebagai
tanaman antikanker. Sebuah percobaan di luar negeri terhadap tikus yang baru lahir, memperkuat
anggapan itu. Daun dewa memiliki efek menghambat pertumbuhan sel-sel penyakit mematikan itu.
Ini berkat kandungan asparaginase, semacam enzim yang menghambat protein dengan cara
menghidrolisis asparaginasam amino yang sangat dibutuhkan oleh sel-sel kanker atau tumor
menjadi asam aspartat dan amonia. Akibatnya sel-sel tak diundang itu terhambat
pertumbuhannya dan mati. Kandungan alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin juga erat
kaitannya dengan khasiat antikanker dan antioksidan.