Anda di halaman 1dari 3

1.

Sereh wangi (Cymbopogon nardus)


Produk metabolit sekunder bagi tumbuhan berperan dalam hal berinteraksi atau berkompetisi,
termasuk untuk melindungi diri dari gangguan luar seperti nyamuk atau hama. Sereh wangi
(Cymbopogon nardus) mempunyai metabolit sekunder antara lain saponin, tanin, kuinon, dan steroid
(Departemen Kesehatan, 2006).

Fungsi metabolit sekunder pada tanaman sereh wangi antara lain :


a. Saponin.
Saponin adalah suatu glikosida yang mungkin ada pada banyak macam tanaman. Fungsi dalam
tumbuh-tumbuhan antara lain sebagai bentuk penyimpanan karbohidrat, dan merupakan waste
product dari metabolisme tumbuh-tumbuhan. Kemungkinan lain adalah sebagai pelindung
terhadap serangan serangga.
Sifat-sifat Saponin adalah:
1) Mempunyai rasa pahit
2) Dalam larutan air membentuk busa yang stabil
3) Menghemolisa eritrosit
4) Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi
5) Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksisteroid lainnya
6) Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi
7) Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan formula empiris yang
mendekati.
Berdasarkan atas sifat kimiawinya, saponin dapat dibagi dalam dua kelompok:
1) Steroids dengan 27 C atom.
2) Triterpenoids, dengan 30 C atom.
Saponin bersama-sama dengan substansi sekunder tumbuhan lain berperan sebagai pertahanan
diri dari serangan insekta atau nyamuk karena nyamuk yang mengkonsumsi saponin akan
menurunkan enzim pencernaan dan penyerapan makanan. Smith dikutip oleh Nursal dan Siregar
(2005) dikutip oleh Elena (2006) menyatakan bahwa alkaloid, terpenoid, dan flavonoid
merupakan senyawa pertahanan tumbuhan yang dapat menghambat makan nyamuk dan juga
bersifat toksik.
b. Tanin
Tanin terdapat berbagai tumbuhan berkayu dan herba, berperan sebagai pertahanan dengan cara
mengahalangi insekta nyamuk dalam mencerna makanan. Nyamuk yang memakan bagian tubuh
tumbuhan dengan kandungan tanin yang tinggi akan memperoleh sedikit makanan yang
bermanfaat bagi kehidupanya, akibatnya terjadi penuruna pertumbuhan.
c. Kuinon
Kuinon merupakan salah satu jenis senyawa fenolik. Senyawa fenol biasanya terdapat dalam
berbagai jenis sayuran, buah-buahan dan tanaman. Senyawa antrakuinon dan kuinon mempunyai
kemampuan sebagai anti biotik dan penghilang rasa sakit serta merangsang pertumbuhan sel baru
pada kulit (Kristiana, 2008).
d. Steroid
Steriod merupakan senyawa saponin dengan 27 atom C. Steroid saponin dihidrolisis
menghasilkan suatu aglikon yang dikenal sebagai saraponin. Hampir sama sama se
perti saponin steroid juga bersifat toksik, dan memiliki efek anti jamur.
Manfaat steroid bagi tumbuhan antara lain :
1) meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan
2) menghambat penuaan daun (senescence)
3) mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
4) menghambat proses gugurnya daun
5) menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
6) meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan
7) menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
8) merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan
9) merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
10) menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara dan endogenus karbohidrat

2. Daun Dewa/ Sambung Nyawa (Gynura procumbens)

Daun dewa menurut Hyne merupakan tanaman obat yang berasal dari Burmadan Cina.
Perkembangan lebih lanjut mencapai negara-negara di Asia seperti juga di lndonesia. Dipantai
timur dikenal orang dengan setawar barah, di Jawa Tengah dinamakan sambung nyawa.
Tanaman daun dewa mengandung berbagai unsur kimia, antara lain : saponin, minyak
atsiri, flavonoid, koagulan dan senyawa kimia lainnya. Tanaman ini telah terkenal sebagai
tanaman antikanker. Sebuah percobaan di luar negeri terhadap tikus yang baru lahir, memperkuat
anggapan itu. Daun dewa memiliki efek menghambat pertumbuhan sel-sel penyakit mematikan itu.
Ini berkat kandungan asparaginase, semacam enzim yang menghambat protein dengan cara
menghidrolisis asparaginasam amino yang sangat dibutuhkan oleh sel-sel kanker atau tumor
menjadi asam aspartat dan amonia. Akibatnya sel-sel tak diundang itu terhambat
pertumbuhannya dan mati. Kandungan alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin juga erat
kaitannya dengan khasiat antikanker dan antioksidan.

3. Kayu Putih (Melaleuca leucadendra)


Tumbuhan kayu putih (Melaleuca leucadendra (L). L) merupakan tumbuhan perdu yang
mempunyai batang pohon kecil dengan banyak anak cabang yang menggantung ke bawah.
Bunga kayu putih berwarna merah, sedangkan kulit batang kayunya berlapis-lapis dengan
permukaan terkelupas.
Bagian yang paling berharga dari tanaman kayu putih untuk keperluan produksi minyak atsiri
adalah daunnya. Daun kayu putih yang akan disuling minyaknya mulai bisa dipangkas atau
dipungut setelah berumur lima tahun. Seterusnya dapat dilakukan setiap enam bulan sekali
sampai tanaman berusia 30 tahun. Di beberapa daerah yang subur, tanaman kayu putih telah
bisa dipungut daunnya pada usia dua tahun.
Hampir semua bagian tanaman ini (kulit batang, daun, ranting, dan buah kayu putih) dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Secara empiric, daun kayu putih berkhasiat untuk menghilangkan
bengkak dan menghilangkan nyeri (analgetika), radang usus, diare, reumatik, asma, radang kulit
eczema, insomnia, dan sakit kepala.
Daunnya yang mengandung minyak atsiri terdiri dari sineol 50%-65%, Alfa-terpineol, Alfa-
pineria, carvacrol, valeraldehida, benzaldehida, limoncna, dan melaleucin. Sedangkan buahnya
mengandung tannin. Kulit pohon tanaman ini mengandung lignin dan melaleucin. Dimana
Melaleuca berkhasiat sebagai analgesik, diaforetik, desinfektan, ekspektoran, dan
antispasmodic.

Anda mungkin juga menyukai