Contoh :
Jam kerja reguler per minggu adalah 40 jam. Bila bekerja melebihi 40 jam per minggu maka dianggap
lembur jika :
v Biaya periode bila dikeluarkan dari hpp dan lembur terjadi karena ketidakefisienan/pemborosan
Contoh soal :
Karyawan yang bekerja melebihi 7 jam per hari dihitung sebagai jam lembur yang tarifnya sama
dengan tarif jam kerja biasa. Premi lembur 50% dari upah regular. Upah karyawan per jam Rp. 500.
Jika karyawan Andi bekerja selama 12 jam pada suatu hari, berapakah upah yang diterimanya pada
hari tersebut?
Jawab :
1. Perusahaan X menetapkan kebijakan bahwa, jika karyawan bekerja lebih dari 45 jam dalam
seminggu, maka mereka memiliki hak untuk memperoleh premi lembur. Dalam hal ini, tarif lembur
adalah 50% dari tarif upah. Jika dalam seminggu seorang karyawan bekerja selama 50 jam dengan
tarif upah Rp 1.500 per jam, maka berapakah total upah yang diperoleh oleh karyawan tersebut ?
Jawab :
Jam Biasa 45 x Rp 1.500 = Rp 67.500
Lembur 5 x Rp 1.500 = Rp 7.500
Premi Lembur 5 x Rp 750 = Rp 3.750 +
Total Upah Karyawan Tersebut Dalam Satu Minggu = Rp 78.750
Dalam suatu perusahaan, jika karyawan bekerja lebih dari 50 jam dalam seminggu, maka mereka
memiliki hak untuk memperoleh premi lembur. Dalam hal ini, tarif lembur adalah 50% dari tarif upah.
Jika dalam seminggu seorang karyawan bekerja selama 52 jam dengan tarif upah Rp 1.000 per jam,
maka berapakah total upah yang diperoleh oleh karyawan tersebut ?
Jawab:
Jam Biasa 50 x Rp 1.000 = Rp 50.000
Lembur 2 x Rp 1.000 = Rp 2.000
Premi Lembur 2 x Rp 500 = Rp 1.000 +
Total Upah Karyawan Tersebut Dalam Satu Minggu = Rp 53.000
Cash 7.475
Payroll 10.000
d)
Gross FICA State 4 FUTA Total
earning 8% %
Non factory
Employes :
Sales and Adm 1.500 120 60 15 195
Factoy employess :
Direct 5.100 408 204 51 663
Indirect 3.400 272 136 34 442
8.500 680 340 85 1.105
Total 10.000 800 400 100 1.300
Factory Overhead 1.105
Cash 800
Cash 1.000