BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
BAB II
Pendidikan Pancasila (Sejarah Nama Bangsa Indonesia) ......................................................4
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................................................19
Saran ......................................................................................................................................20
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang
diwajibkan dari tingkat Sekolah Dasar,menengah,hingga Perguruan Tinggi. Hal ini
dimaksudkan agar dapat memupuk karakter siswa untuk memiliki rasa nasionalisme, juga
membentuk karakter sosial dan karakter bangsa sejak dini.Karakter bangsa adalah perilaku
yang diharapkan yang dimiliki oleh warga Negara sebagai cerminan pancasila dan UUD
1945.
Mahasiswa sebagai sebagai bagian dari Pendidikan tingkat tinggi di Indonesia juga
turut melaksanakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, karena mahasiswa
merupakan bibit untuk mempertanggung jawabkan Indonesia kedepannya. Karena itulah
diperlukan pendidikan moral dan akademis yang akan menunjang sosok pribadi mahasiswa.
Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu dan mengalami proses
pembebenahan, pembekalan, penentuan dan akhirnya pemutusan prinsip diri. Di masa yang
akan datang diperlukan ilmu yang cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu
Negara dan mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga Negara dengan menumbuhkan jati
diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela Negara
demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan Negara.Selain itu juga pendidikan
kewarganegaraan sangat penting agar kita semua dapat mengetahuibagaimana Sejarah
nama bangsa Indonesia.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana perjalanan sejarah nama bangsa Indonesia ?
b. Bagaimana sejarah Indonesia disebut sebagai Bangsa dan Negara?
c. Apa pengertian,makna dan ciri-ciri pancasila sebagai ideologi terbuka?
d. Bagaimana pancasila sebagai sistem filsafat?
e. Apa saja asas atau prinsip kepemimpinan pancasila?
2
3. Tujuan
a. Untuk memenuhi tugas dari dosen pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
b. Untuk mengetahui seperti apa sejarah dari bangsa Indonesia dan manfaat dari
pancasila bagi bangsa Indonesia.
4. Manfaat
a. Agar kita dapat mengetahui bagaimana perjalanan sejarah nama bangsa Indonesia.
b. Agar kita dapat mengetahui bagaimana sejarah Indonesia disebut sebagai Bangsa
dan Negara.
c. Agar kita dapat mengetahui apa pengertian,makna dan ciri-ciri pancasila sebagai
Ideologi terbuka.
d. Agar kita dapat mengetahui bagaimana pancasila sebagai sistem filsafat.
e. Agar kita dapat mengetahui apa saja asas/prinsip kepemimpinan pancasila.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
menjadi INDONESIA. Pada umumnya kalangan bangsa Eropa
menyebut/menyakini penduduk Kepala Hindia adalah orang INDIAN.
Nusantara
1. Menetapkan piagam Jakarta tgl 22 Juni 1945 sebagai hokum dasar Negara
Indonesia setelah mengganti sila pertama ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat islam bagi pemelukya menjadi ketuhanan yang maha esa.
2. Menetapkan wilayah Indonesia adalah yang semula menjadi wilkayah jajahan
Belanda.
3. Menetapkan bentuk Negara Indonesia adalah Repubik.
4. Mengangkat Bung Karno sebagai Presiden dan Bung Hatta sebagai Wakil
Presiden secara aklamasi/tidak melalui pemilu atas usul Otto Iskandar Dinata.
5
2. Sebutan Indonesia Sebagai Bangsa dan Negara
1. Tahun 1850 : seorang ilmu anantopologi berkebangsaan Inggris bernama James
Richardson Logan menggunakan kata Indonesia dalam sebuah buku
karangannya.
2. Tahun 1882 : seorang ilmuan berkebangsaan Inggris bernama Sir W.E.Maxweel
juga memakai istilah Indonesia pada sebuah bukunya berjudul penuntun
untuk Bahasa Melayu
6
3. Pengertian, Makna dan Ciri-ciri Pancasila Sebagai Ideologi
Terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah idelogi yang dapat menyesuaikan diri dari
perkembangan zaman tanpa mengubah nilai dasar pancasila.
Makna pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pancasila dapat menyesuaikan dan
ditetapkan dari dinamika di Indonesia dan didunia, tetapi tidak merubah nilai-nilai dasar
pancasila itu sendiri.Sehingga pancasila dapat digunakan dan ditetapkan dalam berbagai
zaman.
Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka, karena telah memenuhi syarat-syarat sebagai
ideologi terbuka antara lain sebagai berikut:
- Nilai Dasar : Nilai dasar yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yang tidak
berubah.
- Nilai Instrumen : Nilai-nilai dari nilai dasar yang dijabarkan lebih kreatif dan
dinamis kebentuk UUD 1945,ketetapan MPR, dan peraturan perundang-undangan
lainnya.
- Nilai Praktis : Nilai-nilai yang dilaksanakan dikehidupan sehari-hari, baik didalam
masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai praktis bersifat abstrak, seperti
menghormati, kerjasama, dan kerukunan. Hal ini dapat dioperasionalkan ke bentuk
sikap, perbuatan, dan tingkah laku sehari-hari.
7
C. Ciri-ciri Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Dalam fungsinya sebagai ideologi, Pancasila menjadi dasar seluruh aktivitas bangsa
Indonesia.Sehingga pancasila tercermin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ciri-ciri
pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut :
Menurut Moerdiono bahwa terdapat fakta-fakta atau bukti yang mendorong pemikiran
pancasila sebagai ideologi terbuka antara lain sebagai berikut :
8
Materi Yang Diajarkan :
1. Suatu tahap sejak nenek moyang Negara Indonesia mendiami Indonesia sampai
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada tahap pertama ini pancasila hanya
berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, artinya dijadikan sebagai
pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa sehari-hari.
2. Tahap kedua dimulai sejak 17 Agustus 1945 sampai dengan batas waktu yang tidak
ditentukan. Pada tahap ini pancasila berfungsi tidak hanya sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia tapi juga sebagai dasar dalam mengatur peyelenggaraan
pemerintah NKRI.
UU No 12 Tahun 2011:
a. UUD NRI 1945
b. TAP MPR RI
c. UU/PERPU
d. PP
e. PERPRES
f. PERDA
1. Fungsi utama
- Sebagai pandangan hidup bangsa
- Sebagai dasar Negara
2. Fungsi tambahan
- Sebagai jiwa bangsa Indonesia
- Sebagai Kepribadian bangsa Indonesia
- Sebagai perjanjian luhur
- Sebagai cita-cita bangsa Indonesia
- Sebagai falsafah hidup
- Sebagai sumber dari segala sumber hokum
Terdapat beragam rumusan pancasila ditengah masyarakat tapi yang sah dan benar secara
konstitusional rumusan pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945
9
alenia ke-4 dan INPRES RI No 12/1968 tanggal 13 April 1968.Yang menegaskan bahwa
pengucapan penulisan dan rumusan pancasila sebagai dasar NKRI yang sah dan benar
adalah sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD NRI 1945.
1. Pancasila
2. Proklamasi Kemerdekaan RI
3. Kepres RI No 150 tahun 1959 tanggal 5 Juli 1959 yang dikenal dengan dekrit
presiden
A. Definisi Filsafat
a. Secara Etimologi
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu : philosofia, philo/philos/philein
yang artinya incta /cinta/pencinta/mencintai dan shopia, yang berarti
kebijakan/wisdom/kearifan/hikmah/hakekat kebenaran. Jadi, Filsafat artinya
cinta akan kebijaksanaan atau hakekat kebenaran.
10
menemukan keberadaan yang hakiki(Pengetahuan, dan kearifan atau
kebenaran yang sejati).
- Pudjo Sumaedi AS.,Drs.,M.Ed. & Mustakim,S.Pd,MM.
Istilah filsafat dari bahasa Yunani:Philoshophia.Seiring perkembangan
zaman akhirnya dikenal juga dalam bahasa, seperti:Philosopic dalam
kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Prancis, Philosophy dalam
bahasa Inggris,Philoshopia dalam bahasa latin dan Falsafah dalam
bahasa Arab.
- Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan
kebenaran yang asli.
- Aristoteles
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,
ekonomi, politik, dan estetika.
- Cieero
Filsafat adalah sebagai Ibu dari semua seni (the mother of all the art).
Ia juga mendefinisikan filsafat sebagai art vitae(seni kehidupan).
- Johana Gotlict Ficte
Filsafat sebagai wissenchaftslehre(ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu umum
yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan suatu bidang atas jenis
kenyataan.Filsafat merupakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu
mencari keberadaan dari seluruh kenyataan.
- Imanuel Kant
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dalam pangkal dari
segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan, yakni :
apakah yang dapat kita kerjakan? (Jawabannya metafisika), apakah yang
seharusnya kita kerjakan?(Jawabannya Etika), sampai dimanakah
harapan kita?(Jawabannya Agama), apakah yang dinamakan
manusia?(Jawabannya antropologi).
- Notonegoro
11
Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya
yang mutlak,yang tetap tidak berubah, yang disebut hakikat.
c. Filsafat Dalam Arti Umum
Dalam arti ini, filsafat digunakan untuk menyebut berbagai pertanyaan yang
munncul dalam pikiran manusia tentang berbagai kesulitan yang dihadapinya,
serta berusaha untuk menemukan solusi yang tepat. Ketika menanyakan siapa
kita?, Mengapa Kita ada disini?, Kemana kita akan berlalu?, Apakah
kebaikan dan kejahatan itu?, Bagaimanakah karakter alam?, Apakah memiliki
tujuan?, Bagaimanakah kedudukan manusia dialam ini?, dan seterusnya.
Beginilah seorang ahli yang bernama Aristoteles memahami filsafat, ketika ia
menyebutnya sebagai sebuah nama dari ilmu dalam arti yang paling umum.
B. Sistem Filsafat
Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.Secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Suatu sistem filsafat sedikitnya mengajarkan tentang sumber
dan hakikat realitas, falsafat hidup, dan tata nilai(etika), termasuk teori terjadinya
pengetahuan manusia dan logika.
12
Kesatuan sila-sila pancasila pada hakekatnya bukanlah hanya merupakan yang
bersifat formal logis saja, namun juga meliputi kesatuan dasar otonologis, dasar
epistimologis, serta dasar aksiologis dari sila pancasila.
a. Dasar Ontologis
Dasar ontologies pancasila pada hakekatnya adalah manusia yang memiliki
hakekat mutlak. Subjek pendukung pokok-pokok pancasila adalah manusia, hal
ini dijelaskan sebagai berikut bahwa berketuhanan yang Maha Esa, yang
kemanusiaan yang adil dan beradap, yang bersatu, yang berkerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah permusyawaratan/perwakilan, serta yang berkeadilan
social adalalh manusia(Notenegoro 1975:23) demikian juga jikalau kita pahami
dari segi filsafat Negara, adapun pendukung pokok Negara adalah rakyat, dan
user rakyat adalah manusia itu sendiri, sehingga tepatlah jikalau dalam filsafat
pancasila bahwa hakekat dasat ontopologis sila-sila pancasila adalah manusia.
b. Dasar Epistemologis
Dasar epistemologis pancasila sebagai suatu sistem pada hakekatnya merupakan
suatu sistem pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari pancasila merupakan
pedoman bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam
semesta,manusia,masyarakat,bangsa dan Negara tentang makna hidup serta
sebagai dasar bagi manusia dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam
hidup dan kehidupan. Pancasila dalam pengertian yang demikian telah menjadi
suatu sistem cita-cita atau keyakinan-keyakinan yang telah menyangkut praktis,
karena dijadikan landasan bagi cara hidup manusia atau suatu kelompok
masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Hal ini berarti filsafat
telah menjelma menjadi ideology(Abdul Gani, 1998) sebagai suatu ideology
makna pancasila memiliki 3 unsur pokok agar dapat menarik loyalitas dari para
pendukungnya yaitu :
1. Logos : rasionalitas atau penalarannya
2. Pathos : penghayatan
3. Ethos : kesusilaannya (Wibisono, 1963:3)
13
c. Dasar Aksiologis
Sila-sila pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar
aksiologisnya, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pada
hekekatnya juga merupakan satu kesatuan. Pada hakekatnya segala sesuatu itu
bernilai, hanya nilai macam apa saja yang ada serta bagaimana hubungan nilai
tersebut dengan manusia.
Nilai-nilai pancasila termasuk nilai kerohanian, tetapi nilai-nilai kerohanian yang
mengakui nilai internal dan vital dengan demikian nilai-nilai pancasila tergolong
nilai kerohanian, yang juga mengandung nilai-nilai lain secara lengkap dan
harmonis, yaitu nilai, material, nilai vital, nilai kebenaran, nilai keindahan atau
estetis, nilai kebaikan atau nilai moral ataupun nilai kesatuan yang secara
keseluruhan bersifat sistematis hierarkhis, dimana sila pertama sebagai basisnya
sampai sila kelima sebagai tujuannya ( Darmo diharjo).
Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu konsep tentang dasar Negara yang terdiri
dari lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-masing dan suatu
tujuan yang sama untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bernegara
di Indonesia. Filsafat Negara kita ialah pancasila yang diakui dan diterima oleh
bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup.Dengan demikian pancasila harus
dijadikan pedoman dalam kelakuan dan pergaulan sehari-hari.
Sebagaimana telah dirumuskan oleh Presiden Soekarno, Pancasila pada
hakekatnya telah hidup sejak dahulu dalam moral, adat-istiadat, dan kebiasaan
masyarakat Indonesia.Dengan adanya kemerdekaan Indonesia, Pancasila
bukanlah lahir, atau baru diterjemahkan, tetapi sebenarnya pancasila itu bangkit
kembali.
Sebagai pandangan hidup bangsa maka sewajarnyalah asas-asas pancasila
disampaikan kepada generasi baru melalui pengajaran dan pendidikan. Pancasila
menunjukkan terjadinya proses ilmu pengetahuan, validitas dan hakikat ilmu
pengetahuan(teori ilmu pengetahuan).
Pancasila menjadi daya dinamis yang meresapi seluruh tindakan kita, dan kita
harus menunjukkan dan mencerna arti tiap-tiap sila dengan pedoman pada uraian
tokoh nasional, agar kita tidak memiliki tafsiran yang bertentangan.Dengan
pancasila sebagai filsafat Negara dan bangsa Indonesia, kita dapat mencapai
tujuan bangsa dan Negara kita.
14
Pancasila sebagai sistem filsafat memberi arah agar kesejahteraan dan
kemakmuran bertolak dari keyakinan manusia yang percaya kepada kebesaran
Tuhan, kesejahteraan yang berlandaskan paham kemanusiaan, kesejahteraan
yang memihak pada kesatuan dan persatuan serta kebersamaan sebagai kesatuan
bangsa yang utuh dan bulat.
1. Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang mencapai kebenaran yang asli.
2. Aristoteles
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung
didalamnya ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
3. Cicero
Filsafat sebagai ibu dari semua seni.Ia juga mendefinisikan filsafat sebagai Art Vitae
(Seni Kehidupan).
4. Prof. Dr. Muh. Yamin
Filsafat adalah pemusatan pikiran sehingga manusia menemui jati dirinya yang asli,
seraya didalam kepribadiannya itu dialami kesungguhan.
5. Notonegoro
Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak
yang tetap tidak berubah yang disebut hakekat.
15
Kesatuan sila-sila pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan kesatuan yang
bersifat logis dan formal saja tetapi juga meliputu kesatuan dasar yang disebut dasar
ontologies, aksiologis, epistemologis.
E. Kesimpulan
- Filsafat ialah alam berpikir atau alam pikiran. Berfilsafat berarti berpikir
secara mendalam dan berpikir sampai ke akar-akarnya dengan sungguh-
sungguh tentang hakikat sesuatu.
- Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu suatu konsep tentang dasar Negara
yang terdiri dari lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-
masing dan satu tujuan yang sama untuk mengatur dan
menyelenggarakan kehidupan bernegara di Indonesia.
- Susunan kesatuan sila-sila pancasila yang bersifat organis, yaitu unsur-
unsur hakikat manusia.
- Pancasila sebagai suatu sistem filsafat berperan sebagai pedoman
masyarakat dalam bertingkah laku.
Pancasila adalah falsafah Negara, falsafah bangsa, dasar Negara, pokok-pokok kaidah
Negara yang fundamental (Staatfundamental norm).Kepemimpinan pancasila pada
dasarnya merupakan perpaduan pola piker modern dan pola pikir yang bersumber dari
pancasila sebagai falsafah bangsa dengan bertumpu pada asas-asas.
16
Artinya, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau terjun ditengah-tengah
anak buahnya, dan merasa senasib sepenanggungjawaban, sanggup membangkitkan
semangat juang dan motivasi dan etika kerja yang tinggi. Oleh karena itu, ia berada
ditengah-tengah anak buahnya, ia tanggap, dan mampu berpikir untuk bertindak
dengan cepat dan tepat sesuai situasi dan kondisi. Pemimpin tersebut menghayati
kesulitan-kesulitan anak buahnya dan ikut merasakan peristiwa-peristiwa gawat,
sedih bersama pengikutnya.
17
6. Ambeg Paramarta
Artinya, Seorang pemimpin harus mempunyai sikap yang adil dan mampu memilih
mana yang harus didahulukan dan mana yang harus disusulkan kemudian, serta
selalu bersikap adil.
18
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
19
- 11 Asas kepemimpinan pancasila antara lain : Ing Ngarso Sing Tulodo
(Didepan Memberi Teladan), Ing Madyo Mangun Karso ( Ditengah
Membangun Motivasi dan Kemauan), Tut Wuri Handayani (Mendorong
Untuk Berprakarsa), Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Waspada
Purba Wisesa ( Waspada dan Berkuasa), Ambeg Paramarta, Ambeg
Prasaja (Bersifat Sederhana), Ambeg Satya (Setia), Gemi Nastiti (Hemat,
Teliti, dan Cermat), Belaka (Terbuka, Jujur), Legowo (Ikhlas).
2. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang laporan di atas dengan
sumber sumber yang lebih banyak.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan laporan yang telah di jelaskan.
20