Keuangan Daerah
Akuntan Publik menurut Undang-Undang No.5 Tahun 2011 ialah seseorang yang telah
memperoleh izin untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam pasal 3 UU tersebut. Jasa-
jasa yang diberikan oleh akuntan public antara lain jasa audit atas informasi keuangan historis,
jasa revieu atas informasi keuangan historis, dan jasa asurans lainnya yang berkaitan dengan
akuntansi, keuangan, dan manajemen. Oleh karena itu, akuntan public memiliki peran yang besar
dalam mendukung perekonomian nasional yang sehat, efisien, serta meningkatkan mutu dan
transparansi informasi dalam bidang keuangan. Dalam hal ini, akuntan public mengemban
kepercayaan masyarakat untuk memberikan opini pada laporan keuangan suatu entitas.
Tanggung jawab akuntan public terletak pada opini atau pernyataannya mengenai laporan
keuangan, sedangkan penyajian laporan atau informasi keuangan merupakan tanggung jawab
manajemen entitas.
Akuntan Publik
Fungsi Umum :
Menyajikan informasi bagi para pengambil keputusan tentang kejadian-kejadian ekonomi yang
penting dan mendasar serta menyajikan atau membantu mempersiapkan informasi tentang
bagaimana cara mereka mengalokasikan sumber-sumber yang serba terbatas, seperti modal,
tenaga kerja, tanah dan bahan baku guna mencapai tujuan yang diinginkan oleh pemerintah.
Fungsi Khusus :
1. Menghitung layanan yang dicapai oleh pemerintah kemudian menilai apakah pimpinan
pemerintah telah melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban yang telah ditugaskan kepadanya oleh
para pemilik.
2. Membantu mengamankan dan mengawasi semua hak dan kewajiban pemerintah, khususnya
dari segi ukuran finansial.
3. Memberikan informasi yang sangat berguna kepada para pihak yang berkepentingan seperti
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah pertumbuhan pendidikan, pertumbuhan pendapatan per
kapita dan lain sebagainya.
4. Mengukur efektivitas dan efisiensi kinerja ekseklusif di dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya.
Peranan :
1. Membuat keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya yang terbatas termasuk
identifikasi bidang keputusan yang rumit dan penetapan tujuan serta sasaran organisasi.
2. Mengarahkan dan mengendalikan secara efektif sumber daya ekonomi dan sumber daya
manusia yang ada di dalam organisasi.
3. Menjaga dan melaporkan kepemilikan atas sumber daya yang dikuasai organisasi.
Peran akuntan public ini juga terdapat dalam penyelenggaraan otonomi daerah. Adanya peluang
dalam melibatkan akuntan public dalam melaksanakan pemeriksaan keuangan, pemeriksaan
kinerja, dan pemeriksaan tertentu diatur dalam pasal 4 ayat 1 Undang-Undang No.15 Tahun
2004. Dalam pasal 9 ayat 3 UU No.15/2004 tsb disebutkan bahwa akuntan publik dapat
melaksanakan pemeriksaan untuk dan atas nama BPK.
1. Regulasi yang tidak konsisten sebagai akibat rancu nya aturan tentang keuangan daerah
2. Kontrak terselubung diantara berbagai pihak
3. Akuntan Publik dapat terseret jika hasil auditnya tidak menemukan penyimpangan dan
ditangani KPK
Oleh karena akuntan public harus bisa selalu menjaga independensi nya demi mewujudkan
transaparasi dalam pelaporan keuangan daerah.
Adzkiah An Nisaa
153060021727
01