Pengertian Debit
Dalam akuntansi, kredit (disingkat kr), yang diturunkan dari bahasa Latin credere, merupakan
lawan dari debit. Kode perkiraan (akun) jenis liabilitas, ekuitas, dan pendapatan akan bertambah
nilainya jika dikredit, sedangkan aset dan beban akan berkurang jika dikredit. Konsep ini dipakai
dalam pembukuan berpasangan.
Pengertian Kredit
Dalam akuntansi, debit (disingkat Dr), yang diturunkan dari bahasa Latin debere, merupakan
lawan dari kredit. Kode perkiraan (akun) jenis aset dan beban akan bertambah nilainya jika
didebit, sedangkan liabilitas, ekuitas, dan pendapatan akan berkurang jika didebit. Konsep ini
dipakai dalam pembukuan berpasangan.
Persamaan dasar akuntansi merupakan konsep dasar pencatatan akuntansi sistem berpasangan
(double entry) artinya setiap perusahaan pada satu akun akan mengakibatkan perubahan pada
akun yang lain dalam jumlah yang sama, yang dinyatakan dalam rumus persamaan dasar
akuntansi, yaitu:
HARTA = UTANG + MODAL
Harta adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat dinilai dengan uang yang
terdiri dari Harta berwujud dan tak berwujud.
Utang adalah kewajiban yang harus dilunasi oleh perusahaan kepada pihak ketiga sebagai
akibat adanya transaksi masa lalu.
Modal adalah kewajiban perusahaan kepada pemilik atau hak pemilik atas perusahaan.
Prive adalah pengambilan uang perusahaan oleh pemiliknya untuk kepentingan pribadi
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh perusahaan dalam kegiatan pemberian jasa kepada
pihak luar perusahaan.
Beban adalah pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan.
Modal dapat berubah antara lain karena adanya pendapatan dan beban.Pendapatan akan
menambah harta dan modal perusahaan atauBeban usaha akan mengurangi harta dan modal
perusahaan.
Untuk setiap transaksi debit harus terdapat jumlah kredit yang sama di akun akun tersebut.
Kesamaan debit dan kredit menjadi dasar dari Sistem pembukuan berpasangan (double entry
system) dalam pencatatan transaksi. Sistem pembukuan berpasangan untuk menentukan
persamaan akuntansi menjadi jauh lebih efisien daripada prosedur plus/minus yang di gunakan di
BAB 1.
Langkah langkah dalam Proses Pencatatan
Di hampir semua bisnis, langkah langkah dasar dalam proses pencatatan mencakup :
1. Menganalisis setiap transaksi atas pengaruhnya pada akun.
2. Memasukan informasi transaksi kedalam jurnal (buku pencatatan awal Book of Original
Entry).
3. Memindahkan informasi jurnal ke akun akun yang tepat di buku besar (buku akun akun).
Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan
yang diinginkan, sebagai berikut :
1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi atau
perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas,
penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi
yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis kategori
yang sama yaitu transaksi rupa-rupa.
2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan. Masukkan
transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya.
sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas bisnis
semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.
Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi yaitu seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian,
jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.
Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah
memasukkan jurnal ke dalam buku besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam buku besar
tersebut akan terlihat dari rangkuman neraca percobaan.
3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan
Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan pembuatan
kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang
berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.
Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan neraca
seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan
tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi manajemen
untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi mencapai kondisi yang
diinginkan.
Siklus akuntansi, juga biasa disebut sebagai proses akuntansi, adalah serangkaian prosedur
dalam pengumpulan, pengolahan, dan komunikasi informasi keuangan.
Sebagaimana didefinisikan dalam pelajaran sebelumnya, akuntansi melibatkan merekam,
mengklasifikasi, meringkas, dan menafsirkan informasi keuangan. Informasi keuangan disajikan
dalam laporan yang disebut laporan keuangan.
5. Adjusting Entries
Jurnal penyesuaian disusun sebagai penerapan akuntansi berbasis akrual. Pada akhir periode
akuntansi, beberapa biaya mungkin telah terjadi tetapi belum dicatat dalam jurnal. Beberapa
pendapatan mungkin telah diterima namun belum masuk dalam buku-buku.
7. Financial Statements
Ketika account sudah up-to-date dan kesetaraan antara debit dan kredit telah diuji, laporan
keuangan sekarang dapat disiapkan. Laporan keuangan adalah produk akhir dari sistem
akuntansi.
8. Closing Entries
Rekening sementara atau nominal, akun yaitu laporan laba rugi, ditutup untuk mempersiapkan
sistem untuk periode akuntansi berikutnya. Akun sementara meliputi pendapatan, beban, dan
rekening penarikan. Barang-barang ini diukur secara berkala .
Macam-macam jurnal :
1. Jurnal umum
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi dalam perusahaan
secara terperinci
2. Jurnal khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi khusus dalam
perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian.
Jurnal khusus terdiri dari :
a. Jurnal Penjualan ( Sales Journal)
Jurnal Penjualan adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan penjualan barang secara
kredit kepada Customer .
Akuntansi Persediaan
Samuelsmart Blog Monday, 21 March 2016 Akuntansi
Penyesuaian barang dagang metode ikhtisar Rugi Laba (Income Summary) adalah:
Penyesuaian barang dagang metoda harga pokok penjualan (Cost Of Good Sold)
Dalam metode ini nilai harga pokok penjualan belum bisa diketahui secara langsung dari posting
jurnal-jurnal yang kita buat diatas. Dalam penyusunan harga pokok penjualan (Cost Of Good
sold) disusun dengan susunan persediaan awal ditambah pembelian bersih (yaitu pembelian
ditambah beban angkut masuk/freight in dan dikurangi retur pembeluan dan potongan
pembelian) dan dikurangi persediaan akhir.
Penilaian Persediaan
Penilaian dengan pendekatan arus harga pokok (cost basic flow approach) Dalam pendekatan ini
terdapat dua sistem pencatatan persediaan yaitu system periodik dan sistem perpetual yang
masing-masing ada tiga cara penilaian persediaan, yaitu:
a. FIFO (First in First Out)
masuk pertama keluar pertama Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan
awal (pertama) masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai
dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk (dibeli). Metode ini cenderung
menghasilkan persediaan yang nilainya tinggi dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang
dibeli.
b. LIFO (Last In First Out)
masuk terakhir keluar pertama Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan
terakhir masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai dan
dilaporkan berdasarkan nilai perolehan persediaan yang awal (pertama) masuk atau dibeli.
Metode ini cenderung menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan berdampak pada
nilai aktiva perusahaan yang rendah.
c. Metode Rata-rata (average method)
Dengan menggunakan metode ini nilai persediaan akhir akan menghasilkan nilai antara nilai
persediaan metode FIFO dan nilai persediaan LIFO. Metode ini juga akan berdampak pada nilai
harga pokok penjualan dan laba kotor.
Manfaat Penilaian persediaan dalam laporan keuangan
Persediaan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan yaitu baik laporan laba rugi dan
neraca sangat penting, karena sangat mempengaruhi nilai harga pokok penjualan, laba kotor
maupun laba bersih dan aktiva (dalam neraca). Bila salah dalam menentukan nilai perseidaan
akhir, maka jelas besar kecilnya harga pokok tidak benar dan laba kotor yang didapat tidak benar
begitu pula laba bersihpun tidak benar, sampai pada laporan keuangan berikutnya, karena
persediaan akhir nilai periode akuntansi merupakan persediaan awal periode akuntansi
berikutnya. Dengan demikian nilai persediaan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan
harus ditentukan dengan benar sesuai dengan sesuai penilaian persediaan yang dipakai.