Anda di halaman 1dari 16

AKUNTANSI

Pengertian Debit dan Kredit Dalam Akuntansi


Samuelsmart Blog Monday, 4 April 2016 Akuntansi

Pengertian Debit
Dalam akuntansi, kredit (disingkat kr), yang diturunkan dari bahasa Latin credere, merupakan
lawan dari debit. Kode perkiraan (akun) jenis liabilitas, ekuitas, dan pendapatan akan bertambah
nilainya jika dikredit, sedangkan aset dan beban akan berkurang jika dikredit. Konsep ini dipakai
dalam pembukuan berpasangan.

Pengertian Kredit
Dalam akuntansi, debit (disingkat Dr), yang diturunkan dari bahasa Latin debere, merupakan
lawan dari kredit. Kode perkiraan (akun) jenis aset dan beban akan bertambah nilainya jika
didebit, sedangkan liabilitas, ekuitas, dan pendapatan akan berkurang jika didebit. Konsep ini
dipakai dalam pembukuan berpasangan.

Sejarah Singkat Munculnya Debit Dan Kredit Dalam Akuntansi


Nama Luca Pacioli, seorang pastur dari ordo Fransiskus, pada umumnya diasosiasikan dengan
pengenalan pembukuan pencatatan berpasangan untuk pertama kalinya. Pada tahun 1494 ia
menerbitkan bukunya, Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita yang
didalamnya terdapat dua buah bab-de Computis et Scripturis yang menjelaskan pembukuan
pencatatan berpasangan. Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberikan
informasi yang tidak tertunda kepada para pedagang mengenai keadaan aktiva dan utang-
utangnya. Debit (adebeo) dan kredit (credito) digunakan dalam pencatatan untuk memastikan
sebuah pencatatan berpasangan. Ia berkata, Seluruh pencatatan harus berpasangan. Yaitu, jika
Anda membuat seorang kreditor, maka Anda harus membuat seorang debitor. Tiga buku
digunakan disini : sebuah memorandum, sebuah jurnal, dan sebuah buku besar. Pada waktu yang
bersamaan, mengingat umur yang pendek dari perusahaan-perusahaan bisnis, Pacioli
menyarankan perhitungan dari laba suatu periode dan penutupan buku.

Persamaan Dasar Akuntansi


Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah catatan tentang perubahan unsur-unsur dasar posisi keuangan
perusahaan (Harta, utang, dan modal) akibat adanya transaksi dan kejadian.

Persamaan dasar akuntansi merupakan konsep dasar pencatatan akuntansi sistem berpasangan
(double entry) artinya setiap perusahaan pada satu akun akan mengakibatkan perubahan pada
akun yang lain dalam jumlah yang sama, yang dinyatakan dalam rumus persamaan dasar
akuntansi, yaitu:
HARTA = UTANG + MODAL
Harta adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat dinilai dengan uang yang
terdiri dari Harta berwujud dan tak berwujud.
Utang adalah kewajiban yang harus dilunasi oleh perusahaan kepada pihak ketiga sebagai
akibat adanya transaksi masa lalu.
Modal adalah kewajiban perusahaan kepada pemilik atau hak pemilik atas perusahaan.
Prive adalah pengambilan uang perusahaan oleh pemiliknya untuk kepentingan pribadi
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh perusahaan dalam kegiatan pemberian jasa kepada
pihak luar perusahaan.
Beban adalah pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan.
Modal dapat berubah antara lain karena adanya pendapatan dan beban.Pendapatan akan
menambah harta dan modal perusahaan atauBeban usaha akan mengurangi harta dan modal
perusahaan.

Kegunaan Persamaan Dasar Akuntansi


Persamaan dasar akuntansi berguna untuk mengethui perubahan kekayaan dalam perusahaan
setiap terjadi transaksi. Dan mengetahui berapa yang telah digunakan dan dibelanjakan dalam
satu periode akuntansi.

Pengaruh Transaksi Terhadap Persamaan Dasar Akuntansi


Setiap transaksi yang terjadi akan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Pengaruh
transaksi tersebut dapat menambah atau mengurangi komponen keungan perusahaan yaitu,
hartam utang, dan modal. Perubahan komponen posisi keuangan pada persamaan dasar akuntansi
dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta, yang terjadi akibat perubahan harta yang diikuti
dengan perubahan harta yang lain dalam jumlah yang sama.
2. Setaip transaksi dapat mempengaruhi harta dan utang dalam jumlah yang sama.
3. Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta dan modal dalam jumlah yang sama.
4. Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta dengan perubahan utang dan modal dalam jumlah
yang sama.

Pembahasan Rumus Aktiva Dalam Persamaan Dasar Akuntansi


Aktiva pada perusahaan berupa kas, piutang, peralatan kantor, kendaraan, mesin-mesin,
bangunan, tanah dan sebagainya. Dalam memperoleh aktiva tersebut, perusahaan memiliki dua
kemungkinan sumber dana yaitu dari modal pemilik atau pinjaman kreditor. Apabila harta
tersebut dibeli dengan dana yang berasal dari pemilik perusahaan, maka modal pemilik dalam
neraca akan bertambah sebesar harga aktiva tersebut. Tetapi apabila harta tersebut dibeli dengan
dana pinjaman dari kreditor, maka jumlah hutang dalam neraca perusahaan akan bertambah
sebesar harga aktiva tersebut.
Oleh karena itu, jumlah total dari aktiva akan sama dengan jumlah total pasiva. Nilai total aktiva
yang selalu sama dengan nilai total pasiva yang disebut persamaan akuntansi. Persamaan
akuntansi adalah persamaan yang menunjukkan jumlah harta kekayaan suatu perusahaan yang
sama dengan jumlah dari hutang dan modal perusahaan tersebut. Dengan formula lain yang
berarti jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan dikurangi dengan jumlah hutang (kewajiban)
sama dengan modal pemilik.
Aktiva (harta) = Kewajiban (hutang) + Modal
Aktiva (harta) Kewajiban (hutang) = Modal
Persamaan Dasar Akuntansi tidak hanya mencatat transaksi berkaitan langsung dengan aktiva,
hutang dan modal saja. Persamaan Dasar Akuntansi juga digunakan melihat pengaruh transaksi
pendapatan, pengeluaran biaya, dan prive yang dilakukan pemilik perusahaan terhadap akun-
akun aktiva maupun pasiva.
Persamaan Dasar Akuntansi menggunakan beberapa istilah-istilah yang khusus dalam mencatat
dan melaporkan transaksi atau aktivitas keuangan yang dilakukan. Walaupun banyak istilah
dalam akuntansi tersebut bukan merupakan kata-kata yang asing bagi masyarakat pada umumnya
tetapi tetap saja digunakan dalam suatu istilah akuntansi.

Istilah Dalam Persamaan Dasar Akuntansi


1. Kas adalah alat pembayaran milik perusahaan yang siap digunakan, seperti uang tunai, cek
kontan.
2. Piutang adalah hak perusahaan yang masih dibawa oleh pihak lain, seperti tagihan kepada
karyawan atas pinjamannya ke perusahaan.
3. Peralatan kantor adalah suatu alat yang dimiliki perusahaan dan digunakan dalam kegiatan
operasi jangka panjang, seperti kursi, meja, komputer, LCD, telepon, printer.
4. Perlengkapan kantor adalah suatu bahan pelengkap aktivitas perusahaan yang beroperasi
dalam jangka pendek dan habis karena pemakaian, seperti kertas, bolpoin, tinta.
5. Tanah adalah lahan yang berupa tempat suatu bangunan berdiri yang dimiliki dan digunakan
oleh perusahaan untuk aktivitas usaha.
6. Bangunan adalah gedung permanen yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk
aktivitas usaha.
7. Kendaraan adalah alat transportasi yang dimiliki oleh perusahaan dan digunakan dalam
kegiatan operasi.
8. Prive adalah pengambilan uang perusahaan oleh pemiliknya untuk kepentingan pribadi.
9. Dividen adalah bagian dari laba usaha yang dibagikan pada pemilik perusahaan sebagai
imbalan atas setoran modal pemilik;
10. Pendapatan atau penjualan adalah kenaikan suatu modal perusahaan yang timbul dari
penjualan produk perusahaan.
11. Biaya adalah pengorbanan ekonomi untuk memperoleh barang dan jasa, dimana manfaatnya
tersebut dinikmati dalam waktu lebih dari satu tahun (jangka panjang).
12. Beban adalah pengorbanan ekonomi untuk memperoleh barang dan jasa , dimana manfaatnya
tersebut dinikmati hanya dalam waktu satu tahun saja atau biaya yang tidak memiliki manfaat
pada masa mendatang.
Akun
adalah catatan akuntansi tersendiri dari kenaikan dan penurunan aset, kewajiban, dan ekuitas
pemilik tertentu. Dalam bentuk yang paling sederhana, akun terdiri atas tiga bagian : (1) nama
akun, (2) sisi kiri atau debit, (3) sisi kanan atau kredit. Oleh karena letak bagian bagian aku ini
menyerupai huruf T , maka disebut denagn akun-T (T-account). Akun-T adalah cara
penyingkatan standar dalam akuntansi yang membantu memperjelas pengaruh akuntansi pada
amsing masing akun.

Untuk setiap transaksi debit harus terdapat jumlah kredit yang sama di akun akun tersebut.
Kesamaan debit dan kredit menjadi dasar dari Sistem pembukuan berpasangan (double entry
system) dalam pencatatan transaksi. Sistem pembukuan berpasangan untuk menentukan
persamaan akuntansi menjadi jauh lebih efisien daripada prosedur plus/minus yang di gunakan di
BAB 1.
Langkah langkah dalam Proses Pencatatan
Di hampir semua bisnis, langkah langkah dasar dalam proses pencatatan mencakup :
1. Menganalisis setiap transaksi atas pengaruhnya pada akun.
2. Memasukan informasi transaksi kedalam jurnal (buku pencatatan awal Book of Original
Entry).
3. Memindahkan informasi jurnal ke akun akun yang tepat di buku besar (buku akun akun).

Meskipun dimungkinkan untuk memasukan transaksi langsung ke akun akun tanpa


menggunakan jurnal atau buku besar, tetapi hanya sedikit sekali bisnis yang melakukannya.
Urutan peristiwa di dalam proses pencatatan dimulai dengan transaksi diberikan oleh dokumen
dokumen bisnis, misalnya bukti penjualan, cek, tagihan, atau pita mesin kas. Bukti ini akan
dianalisis untuk menentukan pengaruh transaksi pada akun akun tertentu. Transaksi selanjutnya
dimasukan kedalam jurnal. Terakhir ayat jurnal dipindahkan ke akun akun yang telah
ditentukan dalam buku besar. Langkah langkah lain dalam proses pencatatan akan di jelaskan
pada bagian bagian berikutnya.
Jurnal
Transaksi pada awalnya di catat secara kronologis di buku jurnal (journal) sebelum dipindahkan
ke akun akun. Jadi, jurnal disebut dengan buku pencatatan awal. Jurnal memberikan beberapa
kegunaan yang signifikan pada proses pencatatan :
1. Mengunkan pengaruh lengkap suatu transaksi pada satu tempat.
2. Mnyediakan catatan transaksi secara kronologis.
3. Membantu mencegah atau mengetahui adanya kesalahan karena jumlah debit dan kredit untuk
setiap ayat dapat dengan mudah dibandingkan.
Buku Besar
Seluruh kelompok akun uang dimiliki sebuah perusahaan disebut dengan buku besar (ledger).
Buku besar menyimpan seluruh informasi mengenai perubahan yang terjadi pada saldo akun
akun tertentu dalam satu tempat. Prosedur pemindahan ayat ayat jurnal ke buku besar disebut
pembukuan (posting).
Neraca Saldo
Adalah daftar akun dan saldonya pada waktu tertentu. Biasanya, neraca saldo dibuat pada akhir
periode akuntansi. Akun akun disusun menurut urutannya dalam buku besar ; saldo debit
ditampilkan pada kolom kiri dan saldo kredit pada kolom kanan.
Tujuan dibuatnya neraca saldo adalah untuk membukikan (memeriksa) apakah setelah
pembukuan jumlah debit sama dengan jumlah kredit. Atau dengan kata lain, jumlah saldo akun
debit di neraca saldo seharusnya ama dengan jumlah saldo atau kredit. Jika jumlah debit dan
kredit tidak sam, neraca saldo akan dapat digunakan untuk mencari letak kesalahan dalam
penjurnalan dan pembukuan. Selain itu, neraca saldo juga berguna dalam pembuatan laporan
keuangan, Seperti yang akan di jelaskan pada dua bab berikutnya.
Langkah langkah pembuatan neraca saldo adalah :
1. Mencantumkan nanma akun dan saldonya.
2. Menjumlahkan kolom debit dan kredit.
3. Membuktikan kesamaan kedua kolom

Proses Pencatatan Akuntansi


Secara umum, akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu proses kegiatan mengolah
data keuangan (input) agar menghasilkan informasi keuangan (output) yang bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang
bersangkutan.
Akuntansi juga merupakan seni pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran dengan cara
yang sepatutnya dan dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian yang sedikitnya sebagian
atau keseluruhan mempunyai sifat keuangan serta penginterpretasian hasil pencatatan tersebut.
Akuntansi adalah suatu sistem informasi berdasarkan mana pihak-pihak yang berkepentingan
dalam usaha mengambil keputusan. Informasi sebagai hasil dari akuntansi dibutuhkan oleh
banyak pihak, baik intern maupun ekstern. Pihak-pihak yang berkepentingan dan membutuhkan
informasi keuangan antara lain adalah manajemen, pemegang saham, pegawai, debitur dan
kreditur, bank, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang membutuhkan. Secara lebih teknis,
akuntansi merupakan kumpulan prosedur-prosedur untuk mencatat, mengklasifikasikan,
mengikhtisarkan dan melaporkan dalam bentuk laporan keuangan, transaksi-transaksi yang telah
dilaksanakan perusahaan dan akhirnya menginterpretasikan laporan tersebut.
Akuntansi juga dapat diterjemahkan sebagai cara atau metode yang digunakan untuk
menyelenggarakan pencatatan-pencatatan mengenai transaksi keuangan sehingga menghasilkan
informasi yang relevan untuk pengambilan suatu keputusan.
Transaksi adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, atau
yang mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi persamaan antara kekayaan dan sumber
pembelanjaan.
Setiap transaksi akan berpengaruh paling tidak dua perkiraan dan dicatat padadua sisi
berlawanan (Debet dan Kredit). Untuk itu dalam akuntansi dikenal istilah saldo normal. Berikut
ini kelompok perkiraan dan saldo normalnya :

No Jenis Account + - Saldo Normal


1 Aset/Harta Debit Kredit Debit
2 Utang/Liabilitas Kredit Debit Kredit
3 Ekuitas Pemilik/Modal Kredit Debit Kredit
4 Pribadi/Prive Debit Kredit Debit
5 Revenue/Pendapatan Kredit Debit Kredit
6 Beban Debit Kredit Debit
7 Biaya Debit Kredit Debit

Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan
yang diinginkan, sebagai berikut :
1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi atau
perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas,
penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi
yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis kategori
yang sama yaitu transaksi rupa-rupa.
2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan. Masukkan
transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya.
sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas bisnis
semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.
Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi yaitu seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian,
jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.
Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah
memasukkan jurnal ke dalam buku besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam buku besar
tersebut akan terlihat dari rangkuman neraca percobaan.
3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan
Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan pembuatan
kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang
berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.
Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan neraca
seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan
tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi manajemen
untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi mencapai kondisi yang
diinginkan.

Jenis-jenis dokumen transaksi. Doumen transaksi dibagi menjadi dua, yaitu :


Dokumen transaksi Intern, yaitu bukti transaksi yang berasal dan dilakukan di dalam
lingkungan perusahaan itu sendiri. Contohnya adalah Bukti memorial, bukti kas masuk, dan
bukti kas keluar
Dokumen transaksi Ekstern, yaitu bukti transaksi yang melibatkan pihak luar perusahaan.
Contohnya adalah Faktur, Nota kontan, Nota Debet/Kredit, Cek, Bilyet Giro, dan Kuitansi.
1. Faktur: bukti Transaksi pembelian atau penjualan barang secara kredit.
2. Kuitansi:bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu.
3. Nota kontan: bukti transaksi suatu penjualan atau pembelian barang secara tunai
4. Nota debet: adalah dokumen transaksi pengembalian barang yang telah dibeli dengan cara
kredit atau pengurangan harga faktur karena barang sebagian rusak atau kualitas yang tidak
sesuai dengan pesanan.
5. Nota kredit: dokumen transaksi penerimaan kembali barang dagang yang telah dijual dengan
cara kredit atau pengurangan harga faktur karena barang sebagian rusak atau kualitas yang tidak
sesuai dengan pesanan.
6. Cek: surat perintah tidak bersyarat kepada bank.
7. Bilyet giro: surat perintah kepada bank dari nasabah yang bersangkutan.
8. Memo: bukti transaksi intern yang digunakan untuk pencatatan antara bagian manajer dengan
bagian-bagian yang ada di perusahaan.
Siklus akuntansi
Samuelsmart Blog Thursday, 17 December 2015 Akuntansi

Siklus akuntansi, juga biasa disebut sebagai proses akuntansi, adalah serangkaian prosedur
dalam pengumpulan, pengolahan, dan komunikasi informasi keuangan.
Sebagaimana didefinisikan dalam pelajaran sebelumnya, akuntansi melibatkan merekam,
mengklasifikasi, meringkas, dan menafsirkan informasi keuangan. Informasi keuangan disajikan
dalam laporan yang disebut laporan keuangan.

Langkah Siklus Akuntansi


1. Identflying and Analyzing Transactions and events
Tidak semua transaksi dan kejadian dimasukkan ke dalam sistem akuntansi. Hanya mereka yang
berkaitan dengan badan usaha termasuk dalam proses.
Sebagai contoh, pinjaman yang dibuat oleh pemilik dalam nama-Nya yang tidak ada
hubungannya dengan entitas tidak diperhitungkan .

2. Recording in the Journalis


Sebuah jurnal adalah buku - kertas atau elektronik - dimana transaksi dicatat. Transaksi bisnis
dicatat dengan menggunakan sistem pembukuan double-entry. Mereka dicatat dalam jurnal yang
mengandung setidaknya dua account (satu didebit dan dikredit satu).

3 Posting to the ledger


Juga dikenal sebagai Buku Kedatangan Akhir, buku besar adalah kumpulan akun yang
menunjukkan perubahan yang dibuat untuk setiap account sebagai hasil dari transaksi masa lalu,
dan saldo mereka saat ini. Ini adalah inti dari fase pengklasifikasian. Setelah proses posting,
saldo masing-masing rekening sekarang dapat ditentukan.

4. Unadjusted trial Balance


Neraca saldo disiapkan untuk menguji kesetaraan debit dan kredit. Semua saldo rekening yang
diambil dari buku besar dan diatur dalam satu laporan. Setelah itu, semua saldo debit
ditambahkan. Seluruh saldo kredit juga ditambahkan. Jumlah debit harus sama dengan total
kredit.

5. Adjusting Entries
Jurnal penyesuaian disusun sebagai penerapan akuntansi berbasis akrual. Pada akhir periode
akuntansi, beberapa biaya mungkin telah terjadi tetapi belum dicatat dalam jurnal. Beberapa
pendapatan mungkin telah diterima namun belum masuk dalam buku-buku.

6. Adjusted Trial Balance


Neraca saldo disesuaikan dapat dibuat setelah jurnal penyesuaian dibuat dan sebelum laporan
keuangan disusun. Hal ini untuk menguji apakah debit sama dengan kredit setelah jurnal
penyesuaian dibuat.

7. Financial Statements
Ketika account sudah up-to-date dan kesetaraan antara debit dan kredit telah diuji, laporan
keuangan sekarang dapat disiapkan. Laporan keuangan adalah produk akhir dari sistem
akuntansi.

8. Closing Entries
Rekening sementara atau nominal, akun yaitu laporan laba rugi, ditutup untuk mempersiapkan
sistem untuk periode akuntansi berikutnya. Akun sementara meliputi pendapatan, beban, dan
rekening penarikan. Barang-barang ini diukur secara berkala .

9. Post-Closing Trial balance


Dalam siklus akuntansi, langkah terakhir adalah untuk mempersiapkan neraca saldo sesudah
penutupan. Hal ini siap untuk menguji kesetaraan debit dan kredit setelah ayat jurnal penutup
dibuat. Karena akun sementara sudah ditutup pada saat ini, neraca saldo sesudah penutupan
berisi akun riil saja.

Macam-macam jurnal :
1. Jurnal umum
Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi dalam perusahaan
secara terperinci

2. Jurnal khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi khusus dalam
perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian.
Jurnal khusus terdiri dari :
a. Jurnal Penjualan ( Sales Journal)
Jurnal Penjualan adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan penjualan barang secara
kredit kepada Customer .

b. Jurnal Pembelian ( purchases Journal)


Jurnal Pembelian adalah jurnal yang digunakan apabila kita melakukan pembelian barang secara
kredit kepada supplier.

c. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)


Jurnal Pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
pengeluaran kas dalam suatu perusahaan .

d. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)


Jurnal Penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap penerimaan kas
dalam suatu perusahaan

e. Jurnal Umum (Memorial Journal)


Memorial Journal adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi diluar empat
jurnaldiatas.

f. Jurnal Pembalik ( Reversing Entries)


Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal
penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun jika dilakukan
memberikan manfaat.

g. Jurnal Penutup (Closing Entries)


Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup
rekening-rekening nominal/sementara.

Akuntansi Persediaan
Samuelsmart Blog Monday, 21 March 2016 Akuntansi

Pengertian Akuntansi Persediaan


Pengertian persediaan sangat tergantung pada jenis operasional perusahaan. Pada perusahaan
dagang persediaan adalah barang-barang yang dibeli dan dijual oleh perusahaan yang
bersangkutan tanpa mengadakan perubahan yang berarti terhadap barang yang bersangkutan.
Dalam perusahaan industrti istilah persediaan meliputi persediaan bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi. Pengertian persediaan berdasarkan PSAK No. 14 Butir 4 adalah:
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, misalnya barang
dagangan dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan property lainnya
untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakupi barang jadi yang telah diproduksi, atau barang
dalam penyelesaiaan yang sedang diproduksi oleh perusahaan, dan termasuk bahan serta
perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.
Dalam perusahaan industry persediaan yang dimilinya dapat dibagi sebagai beriukut:

1. Persediaan bahan baku (row material)


Adalah bahan baku yang akan digunakan untuk membuat barang jadi. Bila kita masuk kesebuah
perusahaan industry garmen, maka bahan bakunya adalah kain. Bila kita masuk kesebuah
perusahaan industry perabot (mebel), makan bahan bakunya adalah kayu.
2. Persediaan perlengkapan pabrik (supplies)
Adalah barang-barang yang mempunyai fungsi melancarkan proses produksi, misalnya oli
mesin, bahan pembersih mesin, dan lain2.
3. Persediaan bahan penolong pabrik (indirect material)
Adalah barang atau bahan yang juga menjadi bagian dari proses produksi yang nilainya kecil-
kecil, misalnya benang dan kancing pada industry garmen, atau paku, mur pada industry perabot.
4. Persediaan barang dalam proses (good in process)
Adalah bahan baku yang sudah mulai diolah kedalam proses produksi akan tetap bahan baku ini
belum selesai dikerjakan, misalnya kain yang baru selesai digunting atau dijahit krahnya pada
industry garmen, atau papapn yang sudah di seurt pada industry perabot.
5. Persediaan barang jadi (finished good)
Adalah barang-barang yang sudah selesai diproses menjadi barang dagang yang siap dijual
kepada konsumen. Misalnya, baju atau celana bagi industry garmen, atau lemari, kursi, sofa, bagi
industry perabot.

Metode pencatatan persediaan


Dalam system pencatatan persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory) yang biasa kita
pelajari adalah metode periodic, dimana pembeli barang dagangan dicatata pada rekening
pembelian (Purchase) disebelah debet dan kalau menjual dbarang dagangan kita cata pada
rekening penjualan (sales) disebelah kredit. Sedangkan system pencatatan persediaan barang
dagangan yang lain adalah metode perpetual atau permanen. Dengan demikian metode
pencatatan persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory) ada 2 metode yaitu

1. Metode Pisik/Periodic (Physical/Periodic Inventory System)


Pencatatan transaksi persediaan barang dagangan dengan metode ini tidak langsung berkaitan
dengan barang dagang yang bersangkutan. Misalnya bila terjadi pembli barang dagangan akan
dicatat pada rekening khusus yaitu pembelian (purchase) dan penjualan barang dagangan dicatat
pada rekening penjualan. Dengan cara ini bertambahnya barang dagangan atau berkurangnya
barang dagangan atau keluar masuknya barang dagangan tidak bisa diditeksi secara langsung.
Akibat dari cara ini adalah barang dagang yang tercatat dalam pembkuan perusahaan pada akhir
periode adalah barang dagang pada awal periode sehingga pada akhir periode nilanya harus
dihitung kembali dan disesuaikan kembali dengan persediaan akhir periode. Barang dagangan
akhir periode harus dihitung secara fisiknya secara langsung agar dapat menggambarkan nilai
persediaan barang dagang yang sesungguhnya dalam laporan keuangan. Dengan demikian agar
nilai persediaan barangan dagangan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan tercatat sama
dengan nilai persediaan dagangan akhir, maka harus dibuat jurnal penyesuaian pada akhir
periode akuntansi. Jurnal penyesuaian terhadap barang dagang dapat dibuat dengan dua cara
yaitu dengan metode ihktisar rugi laba dan dengan metode harga pokok penjualan.

Penyesuaian barang dagang metode ikhtisar Rugi Laba (Income Summary) adalah:

Income Summary xxx -


Merchandise Inventory (Beginning) - xxx

Merchandise Inventory (Ending) xxx -


Income Summary - xxx

Penyesuaian barang dagang metoda harga pokok penjualan (Cost Of Good Sold)

Merchandise Inventory (Ending) xxx -


Cost Of Good Sold xxx -
Purchase Dicount xxx -
Purchase Return And Allowance xxx -
Purchase - xxx
Freight in - xxx
Merchandise Inventory (Beginning) - xxx

Dalam metode ini nilai harga pokok penjualan belum bisa diketahui secara langsung dari posting
jurnal-jurnal yang kita buat diatas. Dalam penyusunan harga pokok penjualan (Cost Of Good
sold) disusun dengan susunan persediaan awal ditambah pembelian bersih (yaitu pembelian
ditambah beban angkut masuk/freight in dan dikurangi retur pembeluan dan potongan
pembelian) dan dikurangi persediaan akhir.

2. Metode Permanen/Perpetual/Terus-Menerus (Perpectual Inventory System)


Pencatatan transaksi persediaan dengan metode ini akan langsung mempengaruhi persediaan
barang dagang. Misalnya untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan langsung dicatat
pada rekening persediaan disebelah debet dan penjualan barang dagangan dicatat pula pada
rekening persediaan barangan dengan disebelah kredit. Metode pencatatan ini dibantu dengan
buku pembantu persediaan barangan dagangan dengan membuat kartu persediaan barang (Stock
Card). Dengan demikian nilai persedian barang dagangan dapat diketahui setiap saat, dank arena
nilai pada akhir periode sebesar yang tercatat dalam perkiraan persediaan barang dagangan
makan tidak perlu membuat ayat jurnal penyesuaian. Metode ini juga akan langsung dapat
menghitung nilai harga pokok penjualan barang, sehingga harga pokok penjualan barang tidak
dalam laporan rugi laba tidak perlu dihitung lagi.

Penilaian Persediaan
Penilaian dengan pendekatan arus harga pokok (cost basic flow approach) Dalam pendekatan ini
terdapat dua sistem pencatatan persediaan yaitu system periodik dan sistem perpetual yang
masing-masing ada tiga cara penilaian persediaan, yaitu:
a. FIFO (First in First Out)
masuk pertama keluar pertama Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan
awal (pertama) masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai
dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk (dibeli). Metode ini cenderung
menghasilkan persediaan yang nilainya tinggi dan berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang
dibeli.
b. LIFO (Last In First Out)
masuk terakhir keluar pertama Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan
terakhir masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai dan
dilaporkan berdasarkan nilai perolehan persediaan yang awal (pertama) masuk atau dibeli.
Metode ini cenderung menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan berdampak pada
nilai aktiva perusahaan yang rendah.
c. Metode Rata-rata (average method)
Dengan menggunakan metode ini nilai persediaan akhir akan menghasilkan nilai antara nilai
persediaan metode FIFO dan nilai persediaan LIFO. Metode ini juga akan berdampak pada nilai
harga pokok penjualan dan laba kotor.
Manfaat Penilaian persediaan dalam laporan keuangan
Persediaan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan yaitu baik laporan laba rugi dan
neraca sangat penting, karena sangat mempengaruhi nilai harga pokok penjualan, laba kotor
maupun laba bersih dan aktiva (dalam neraca). Bila salah dalam menentukan nilai perseidaan
akhir, maka jelas besar kecilnya harga pokok tidak benar dan laba kotor yang didapat tidak benar
begitu pula laba bersihpun tidak benar, sampai pada laporan keuangan berikutnya, karena
persediaan akhir nilai periode akuntansi merupakan persediaan awal periode akuntansi
berikutnya. Dengan demikian nilai persediaan yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan
harus ditentukan dengan benar sesuai dengan sesuai penilaian persediaan yang dipakai.

Anda mungkin juga menyukai