Anda di halaman 1dari 5

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Rencana tikndakan
No. Diagnosa keperawatan Rasional
Tujuan/criteria hasil Intervensi
1. Gangguan perfusi serebral b/d Setelah 4x24 jam dilakukan - Observasi adanya regiditas - Merupakan indikasi
suplai O2 keotak menurun d/d : tindakan keperawatan,sakit nukal, gemetar, kegelisahan adanya iritasi
DS : Klien mengeluh sakit kepala hilang dengan KH : yang meningkat, peka meningeal dan
kepala. - Klien mengatakan sakit rangsang dan adanya mungkin juga
DO : Klien nampak meringis. kepala hilang. serangan kejang. terjadi dalam
- Wajah klien nampak periode akut atau
tenang. - Observasi TTV tiap 8 jam. penyembuhan dari
trauma otak.
- Peningkatan tanda
vital merupakan
indikator yang
menunjukan
sakitnya kepala.

2. Hipertermi b/d inflamasi d/d: Setelah 2x24 jam dilakukan - Observasi TTV tiap 2 jam. - Membantu dalam
DS : Klien mengatakan tindakan keperawatan, suhu pemilihan
badannya terasa panas. badan menurun dengan KH: - Berikan kompres hangat. intervensi.
DO : - Klien tampak menggigil. - Klien mengatakan - Dapat membantu
- Suhu 38C. badannya sudah tidak mengurangi
panas. - Berikan selimut pendingin. demam, suhu
- S= 37C secara actual.
- Untuk mengurangi
demam.

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d Setelah 4x24 jam dilakukan - Anjurkan banyak minum. - Untuk mengganti
intake yang inadekuat. tindakan keperawatan nafsu cairan yang hilang.

23
DS : Klien mengatakan tidak ada makan klien bertambah - Observasi kemampuan - Kelemahan otot
nafsu makan. dengan KH : mengunyah. dan refleks yang
DO : - Porsi makan tidak - Klien menghabiskan hipoaktif.
dihabiskan (1-2 sendok). porsi makanan yang di - Catat masukan kalori klien - Mengidentifikasi
- Klien tampak kurus. berikan. setiap hari. kekurangan makan
- BB menurun. - BB bertambah 1kg. dan kebutuhannya.
- Berikan makan dalam porsi - Meningkatkan
kecil tapi sering. proses pencernaan.
- Untuk mengetahui
- Timbang BB setiap hari. keefektifan aturan
diet.

4. Kerusakan integritas kulit b/d Setelah 4x24 jam dilakukan - Ajarkan kepada keluarga - Melancarkan
tirah baring lama d/d : tindakan keperawatan, menepuk-nepuk punggung sirkulasi ke
DS : Keluarga klien mengatakan kerusakan integritas kulit klien setiap kali pergantian jaringan.
luka pada daerah punggung. teratasi dengan KH: dari posisi terlentang ke - Menghindari abrasi
DO : Klien nampak lemah dan - Luka nampak posisi miring. atau triksi kulit.
terbaring terus. mengering. - Pertahankan agar seprei dan
selimut tetap kering, bersih
dan bebas dari kerutan,
serpihan atau material
lainnya yang dapat
mengiritasi.

5. Resiko cedera b/d kejang d/d: Setelah 4x24 jam dilakukan - Mempertahankan tirah - Untuk menjaga
DO : Klien mengalami kejang. tindakan keperawatan resiko baring klien. kestabilan kolumna
cedera tidak terjadi dengan vertebra.
KH:
- Klien tidak mengalami
kejang.

24
6. Gangguan mobilitas fisik b/d Setelah 4x24 jam dilakukan - Ubah posisi klien tiap 24 - Meningkatkan
tonus otot menurun d/d: tindakan keperawatan jam. sirkulasi tonus otot
DS : Keluarga klien mengatakan gangguan mobilitas fisik serta mengurangi
klien tidak dapat memenuhi teratasi dengan KH: - Observasi kembali derajat keparahan.
kebutuhannya sendiri. - Klien nampak bergerak. kemampuan pada kerusakan - Mengidentifikasi
DO : - KU: lemah. yang terjadi. kemungkinan
- Klien nampak berbaring - Observasi derajat secara fungsional.
terus. imobilisasi klien. - Klien mampu
mandiri
- Bantu pasien dengan 0 = mandiri
program latihan 1 = memerlukan
penggunaan alat mobilisasi. bantuan
2 = bantuan sedang
3 = bantuan
peralatan
4 = tergantung
kepada alat
- Sebagai proses
penyembuhan.

7. Intoleransi aktivitas b/d Setelah 4x24 jam dilakukan - Tingkatkan tirah baring atau - Meningkatkan
kelemahan d/d: tindakan keperawatan duduk, berikan lingkungan istirahat dan
DO : - Klien nampak berbaring aktivitas klien dapat teratasi tenang, batasi pengunjung ketenangan.
terus di tempat tidur. dengan KH: sesuai kebutuhan.
- KU : lemah. - Klien dapat beraktivitas - Ubah posisi dengan sering - Meningkatkan
tanpa bantuan. berikan perawatan kulit fungsi pernafasan
dengan baik. dan meminimalkan
tekanan pada area
tertentu untuk
menurunkan resiko
kerusakan jaringan.

25
8. Gangguan pola eliminasi BAB Setelah 4x24 jam dilakukan - Auskultasi bising usus. - Penurunan
b/d absorbsi cairan dan makanan tindakan keperawatan peristaltic usus
terganggu d/d: konstipasi teratasi dengan - Bantu klien melakukan menunjukkan
DS : Kelurga klien mengatakan KH: pergerakan/ambulasi sesuai fungsi defekasi
BABnya tidak lancar. - Klien BAB normal. kemampuan. yang menurun atau
DO : - Peristaltik usus menurun - Peristaltik usus 3-15x/mnt hilang.
(2-3x/mnt). - Perut teraba normal. - Anjurkan klien untuk - Menstimulasi
- Perut teraba keras. banyak minum 2-3 ltr/hr peristaltic yang
- Klien nampak baring - Anjurkan kepada keluarga memfasilitasi
terus klien untuk memberi klien kemungkinan
makan makanan berserat terjadinya platus.
juga buah-buahan, seperti - Melunakkan feses.
papaya dan pisang. - Melunakkan feses.

9. Gangguan komunikasi verbal b/d Setelah 4x24 jam dilakukan - Observasi alasan kurangnya - Kadang-kadang
perubahan fungsi bicara d/d: tindakan keperawatan berkomunikasi. pasien tidak ingin
DO : - Suara klien pelan dan kerusakan komunikasi verbal bicara, berharap
kurang jelas. dapat teratasi dengan KH: - Anjurkan keluarga untuk orang lain untuk
- Klien tampak kaku - Bicara klien jelas. sering mengajak klien untuk mengetahui apa
dalam bicara. bicara. yang dia inginkan.

- Buat kontak mata, - Melatih


rendahkan diri setinggi kemampuan
pasien dan bicara dari muka verolisasi klien
ke muka. secara bertahap.

- Menunjukkan
minat dan
meningkatkan
kontak.

26
10. Defisit perawatan diri b/d Setelah 2x24 jam dilakukan - Dorong perawatan diri. - Meningkatkan
keterbatasan rentang gerak d/d: tindakan keperawatan klien perasaan harga diri.
DO : klien nampak kotor. mampu melakukan - Berikan keramas atau gaya - Membantu
perawatan diri sendiri. rambut sesuai kebutuhan mempertahankan
klien. penampilan.

27

Anda mungkin juga menyukai