Anda di halaman 1dari 12

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok Bahasan : Teknik Menyusui


Hari/Tanggal : Rabu, 22 November 2017
Pukul/Waktu : 11.00 / 30 menit
Tempat : Ruangan Nifas (RSMD)
Sasaran : Ibu menyusui
A. Tujuan Umun

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tenang teknik menyusui yang benar

diharapkan peserta memahami dan bisa mempraktekan cara menyusui yang

benar.

B. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang teknik menyusui yang benar

diharapkan peserta mampu :

1. Menentukan bagaimana posisi yang baik bagi ibu menyusui

2. Mengetahui bagaiman cara memasukan puting yang benar

3. Mengetahui bagaimana melepaskan hisapan bayi

4. Mengetahui cara menyendawakan bayi

5. Mengetahui apakah tanda-tanda menyusui telah baik dan benar.

C. Materi

1. Pengertian Teknik menyusui yang benar

2. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar

3. Langkah-langkah menyusui yang benar

4. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar

5. Lama dan frekuensi menyusui


D. SETTING TEMPAT

Keterangan :

: Pembawa Acara ( Moderator)


: Pemateri
: Notulen
: Dokumentasi
: Peserta

E. PETUGAS-PETUGAS ACARA
Pembawa Acara
Penyaji
Notulen
Dokumentasi
F. Metode

Diskusi

G. Media

1. Leaflet

2. Lembar Balik
3. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

H. Alat dan Bahan

Kursi

Bantal

I. Kegiatan Penyuluhan

NO Tahap/Waktu Kegiatan Kegiatan Sasaran


Penyuluhan
1. Pembukaan : - Memberi salam pembuka - Menjawab salam
5 Menit - Memperkenalkan Diri - Memperhatikan
- Menjelaskan maksud dan - Memperhatikan
tujuan penyuluhan
2 Pelaksanaan - Menjelaskan pengertian - Memperhatikan
15 menit teknik menyusui yang benar
- Mensimulasikan posisi dan - Memperhatikan dan
perlekatan menyusui yang mempraktekan
benar
- Mensimulasikan langkah- - Memperhatikan dan
langkah menyusui yang benar mempraktekan
- Menjelaskan cara - Memperhatikan
pengamatan teknik menyusui
yang benar
- Menjelaskan lama dan - Memperhatikan
frekuensi menyusui
- Membagikan leaflet
3 Penutup - Mengucapkan terima kasih - Mendengarkan
5 menit atas atas peran serta dari
peserta
- Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
J. Evaluasi
1. Standar Persiapan

Kesiapan media alat untuk penyuluhan kesehatan, pengaturan tempat

sudah disesuaikan dan materi sudah dipersiapkan.

2. Standar proses

a. Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan dengan baik sampai

selesai

b. Peserta memberikan respon dengan bertanya dan menjawab pertanyaan

yang diberikan penyaji

3. Standar hasil

a. Ibu mampu menjelaskan teknik menyusui yang benar

b. Ibu mampu mempraktekkan posisi menyusui yang baik dan benar

c. Ibu mampu mempraktekkan langkah-langkah menyusui yang benar

d. Ibu mampu menjelaskan bagaimana melihat pengamatan teknik

menyusui yang benar

e. Ibu mampu menjelaskan lama dan frekuensi menyusui

K. Materi : Terlampir
Materi Penyuluhan
Teknik Menyusui yang Benar

A. Pengertian Teknik Menyusui

Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan oleh

seorang ibu kepada bayinya dengan perlekatan dan posisi bayi yang benar

demi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi tersebut (Walyani, Endang, 2015).

B. Posisi dan perlekatan menyusui

Terdapat beberapa macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong

bisa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri, atau berbaring.

1. Posisi Berdiri

Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar

2. Posisi Duduk

Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar


3. Posisi Rebahan

Gambar 3. Posisi menyusui sambi rebahan yang benar

4. Posisi Berbaring

Gambar 4. Posisi Menyusui sambil berbaring

Ada posisi yang khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti, bayi

kesulitan menempelkan mulutnya keputing susu karena payudara ibu yang

besar sementara mulut bayi kecil, ibu pasca operasi sesar.

1. Posisi Menjepit

Gambar 5. Posisi Menjepit


2. Posisi Berbaring

Gambar 6. Posisi bila ASI penuh

C. Langkah-langkah Menyusui yang benar

1. Cuci tangan dengan air bersih dengan menggunakan sabun

2. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada

putting dan sekitar kelang payudara. Cara ini mempunyai manfaat sebagai

desinfektan dan menjaga kelembapan putting susu.

3. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.

Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik mengunakan

kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan punggung ibu bersandar

pada sandaran kursi. Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu

lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu (kepala bayi tidak boleh

menengadah, dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan). Satu tangan

bayi diletakan dibelakang badan ibu dan yang satu didepan. Perut bayi

menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya

membelokan kepala bayi). Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis

lurus.

4. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menipang

dibawah, jangan menekan putting susu.


5. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting refleks) dengan cara

: menyentuh pipi dengan putting susu atau menyentuh sisi mulut bayi.

Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke

payudara ibu serta areola payudara di masukan ke mulut bayi.

6. Bayi disususi secara bergantian dari payudara sebelah kiri lalu kesebelah

kanan sampai bayi merasa kenyang.

7. Setelah selesai menyusui bayi disendawakan dulu supaya udara yang

terhisap bisa keluar.

Gambar 7. Cara meletakan bayi

Gambar 8. Cara memegang payudara

Gambar 9. Cara merangsang mulut bayi


Gambar 10. Perlekatan yang benar

D. Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar

Untuk mengetahui bayi telah menyusu dengan teknik yang benar :

1. Bayi dalam keadaan tenang

2. Mulut bayi terbuka lebar

3. Bayi menempel betul pada ibu

4. Mulut dan dagu bayi menempel pada payudara

5. Sebagian besar areola mamae tertutup oleh mulut bayi

6. Bayi nampak pelan-peelan mengisap dengan kuat

7. Kuping dengan lengan bayi berada pada satu garis

E. Lama dan Frekuensi Menyusui

Payudara mengenali kebutuhan berdasar banyak ASI yang dkeluarkan

semakin banyak ASI dikeluarkan, semakin banyak pula diproduksi. Jika tidak

dikeluarkan sedikit demi sedikit akan mengurangi produksi. Sebaliknya dalam

menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan disetiap

saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu

harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain ( kencing,

kepanasan/ kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu
menyusui bayinya. Bayi sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7

menit dan pada ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan oleh

seorang ibu kepada bayinya demi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi, dengan

langkah-langkah yang benar yaitu mencuci tangan dengan air bersih dengan

menggunakan sabun kemudian sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit dan

dioleskan pada putting. Selanjutnya bayi diletakkan menghadap perut

ibu/payudara dengan duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik

mengunakan kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan punggung ibu

bersandar pada sandaran kursi. Kemudian bayi dipegang pada belakang bahunya

dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu, setelah itu perut

bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara dan telinga dan

lengan bayi terletak pada satu garis lurus. Kemudian payudara dipegang jangan

menekan putting susu. Selanjutnya bayi diberi rangsangan agar membuka mulut

(rooting refleks) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi

didekatkan ke payudara ibu serta areola payudara di masukan ke mulut bayi. Bayi

disususi secara bergantian dari payudara sebelah kiri lalu kesebelah kanan sampai

bayi merasa kenyang. Setelah selesai menyusui bayi disendawakan dulu supaya

udara yang terhisap bisa keluar.

B. Saran

Setelah mengetahui cara menyusui yang baik dan benar diharapkan kepada ibu

menyusui agar dapat menyusui bayinya dengan baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, R.E. dan Diah, W. 2010 Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Nuha
Offset
Bayu, M. 2014. Pintar ASI Dan Menyusu. Jakarta Selatan : Panda Media
Cadwell dan Turner-Maffei. 2008. Manajemen Laktasi. Jakarta : EGC
Handayani, E., Wahyu, P. 2016. Asuhan Holistik Masa Nifas dan Menyusui.
Yogyakarta: Trans Medika
Kristiyanasari, W. 2011. ASI Menyusui dan Sadari. Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai