Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap

wanita dan merupakan suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress,

tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan

dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar (Neil, 2007). Pada saat

kehamilan terjadi perubahan anatomik dan fisiologik pada seluruh tubuh. Dalam

hal ini hormon somatomammotropin, estrogen, progesterone dan hormon

chorionic gonadotropin (HCG) mempunyai peranan penting dalam perubahan

tersebut, yang salah satunya yaitu perubahan sistem pencernaan. Kehamilan

sering ditandai dengan gangguan sistem pencernaan yang terutama bermanifestasi

mual dan muntah (Winkjosastro, 2009).

Mual dan muntah pada kehamilan, umumnya disebut morning sickness

merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan paling menyebabkan

stres yang dikaitkan dengan kehamilan (Tiran, 2008). Menurut Lacroix, dkk

(2010) bahwa morning sickness ini di alami oleh 70-85% wanita hamil.

Mual muntah sering kali diabaikan karena dianggap sebagai sebuah

konsekuensi normal di awal kehamilan tanpa mengakui dampak hebat yang

ditimbulkannya pada wanita dan keluarga mereka. Akibat meremehkan rasa mual

dan muntah yang dirasakan wanita hamil terbukti mampu meningkatkan

ketegangan emosional dan stres psikologis (Munch, 2000 dalam Tiran, 2008).

Oleh karena itu tenaga kesehatan harus mengenali bahwa meskipun mual dan
muntah bersifat fisiologis, mual muntah bukanlah suatu gangguan ringan bagi ibu

hamil.

Mual dan muntah pada kehamilan biasanya bersifat ringan dan merupakan

kondisi yang dapat di kontrol sesuai dengan kondisi masing-masing individu.

Meskipun kondisi ini biasanya berhenti pada trimester pertama namun gejalanya

dapat menimbulkan gangguan nutrisi, dehidrasi, kelemahan, penurunan berat

badan, serta ketidakeseimbangan elektrolit (Runiari, 2010). Hal tersebut dapat

menyebabkan mual muntah berlebihan atau hiperemesis gravidarum yang tidak

hanya mengancam kehidupan wanita hamil, namun juga dapat menyebabkan efek

samping pada janin seperti abortus, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur,

IUGR, serta malforasi pada bayi baru lahir (Runiari, 2010).

Penatalaksanaan mual dan muntah pada kehamilan terdiri atas farmakologi

dan nonfarmakologi. Terapi nonfarmakologi merupakan jenis terapi keperawatan

komplementer yang dapat digunakan sebagai intervensi untuk mengatasi mual

diantaranya : akupresur, akupuntur, relaksasi, dan terapi (Apriany, 2010).

Akupresur adalah cara pijat berdasarkan ilmu akupuntur atau bisa juga

disebut akupuntur tanpa jarum (Anggi, 2010). Terapi akupresur menjadi salah satu

terapi nonfarmakologis berupa terapi pijat pada titik meridian tertentu yang

berhubungan dengan organ dalam tubuh untuk mengatasi mual muntah. Terapi ini

tidak memasukkan obat–obatan ataupun prosedur invasif melainkan dengan

mengaktifkan sel–sel yang ada dalam tubuh, sehingga terapi ini tidak memberikan

efek samping seperti obat dan tidak memerlukan biaya mahal. Pada prinsipnya

terapi akupresur sama dengan memijat sehingga tidak memerlukan keterampilan


khusus beda halnya dengan akupuntur yang memerlukan pelatihan. Terapi

akupresur untuk mual muntah dilakukan dengan menekan secara manual pada

Pericardium 6/Perikardium 6 (Neiguan) pada daerah pergelangan tangan

(Hartono, 2012).

Teknik akupresur ini merupakan teknik yang aman bagi ibu maupun calon

bayinya. Dalam bukunya Musbikin, (2013) menyatakan bahwa pijat adalah salah

satu cara untuk mengatasi ketidaknyamanan selama kehamilan. Terapi pijat ini

mencakup beberapa teknik seperti pijatan yang ringan dan dalam, teknik

myofascial (muka), acccupressure, refleksologi.

Penelitian sejenis telah dilakukan oleh Putri (2014) yang berjudul Pengaruh

Akupresur pada Titik ST 36 dan Pericardium 6 terhadap Penurunan Mual Muntah

pada Ibu Hamil Trimester I di Kecamatan Magelang Utara. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian terapi akupresur terhadap

penurunan mual muntah pada ibu hamil trimester pertama. Penelitian Utami

(2014), didapatkan hasil bahwa akupresur pada titik P6 dapat menurunkan mual

muntah lambat akibat kemoterapi pada anak usia sekolah dengan Leukemia

Limfoblastik Akut (LLA) di Ruang Pudak RSUP Sanglah Denpasar Bali.

1.2. Tujuan Penulisan

1.2.1. Tujuan umun

Mengetahui pengaruh akupresur terhadap morning sickness pada ibu

hamil trimester I

1.2.2. Tujuan khusus

a. Mengetahui skor morning sickness sebelum dilakukan akupresur.


b. Mengetahui skor morning sickness setelah dilakukan akupresur.

c. Menganalisis pengaruh akupresur pada titik pericardium 6 terhadap

morning sickness pada ibu hamil trimester I.

1.3. Manfaat Penulisan

1.3.1. Bagi klien

Dapat membantu klien untuk mengurangi mual muntah/morning

sickness dengan metode nonfarmakologi, yaitu dengan akupresur.

1.3.2. Bagi masyarakat

Dapat membantu masyarakat untuk menemukan salah satu alternatif

bagi anggota keluarga yang sedang hamil trimester I dan mengalami

morning sickness, yaitu dengan metode nonfarmakologi.

1.3.3. Bidan/ Instansi Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan aplikatif dalam

melakukan akupresur sebagai salah satu metode untuk mengurangi

mual muntah pada ibu hamil trimester I.


cat :

dapus BAB I

Neil, W. The Complete Handbook of Pregnancy (4th ed.),


Soekardjo, H. (2004) (Alih Bahasa), Jakarta : Dian Rakyat. 2007

Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009

Tiran, Denise. (2007). Mual dan muntah kehamilan, Jakarta : EGC

Tiran, Denise. (2008). Mengatasi mual-mual dan gangguan lain


selama kehamilan, Jakarta : Disglossia.

Runiari, 2010. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan


Hiperemesis Gravidarum. Jakarta : Salemba Medika.

Apriyani, Anggi. 2010. Pengaruh terapi akupresure pada ibu


hamil dengan hiperemesis gravidarum. Makalah Journal Reading.
Universitas Indonesia

Hartono. 2012. Akupresur untuk Berbagai Penyakit. Yogyakarta :


Andi Offset

Putri. 2014. Pengaruh Akupresur pada Titik Pericardium 6


Terhadap Penurunan Frekuensi Muntah pada Primigravida
Trimester Pertama dengan Emesis Gravidarum. Jurnal Ners
Lentera Vol 3 No. 1, September 2015.

Anggi. 2010. Efektivitas Akupresur Terhadap Penurunan Mual


dan Muntah pada Ibu Hamil Trimester Pertama di Kelurahan Jati
Karya Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai. Universitas Sumatera
Utara. Skripsi

Anda mungkin juga menyukai