Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN

Pengaruh Pengetahuan Gizi terhadap Pola Makan Penderita Diabetes


Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Rambipuji Kabupaten Jember,
Dian Pratiwi, NIM G42120784, Tahun 2016, 68 hlm, Gizi Klinik, Politeknik
Negeri Jember, Ir. Rindiani, MP (Pembimbing I) dan Agatha Widiyawati, S.ST,
M.Gizi (pembimbing II).

Diabetes mellitus (DM) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan adanya
kenaikan kadar glukosa darah (hiperglikemia), disertai dengan kelainan metabolik
akibat gangguan hormonal, yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi kronik
pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah. Kenaikan kadar glukosa darah
disebabkan karena defisiensi atau penurunan efektifitas insulin. DM tipe 2 (DM
tidak tergantung insulin) biasanya terjadi setelah usia 40 tahun. DM ini
disebabkan karena insulin tidak berfungsi dengan baik. Sebagian besar DM tipe
ini mempunyai tubuh gemuk dan sering terjadi pada wanita berkulit putih.
Probabilitas untuk terjadinya DM pada orang dengan pola makan tidak sehat
dan pola makan sehat adalah lebih kurang sama yaitu 1 banding 1. Namun,
diasumsikan sekitar 6% kasus DM dapat dicegah dengan menghilangkan faktor
risiko adanya pola makan yang tidak sehat. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi pola makan adalah pendapatan, banyaknya anggota keluarga,
budaya, dan pengetahuan. Rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan
merupakan salah satu penyebab tingginya angka kasus suatu penyakit. Beberapa
faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu pendidikan, media masa atau
informasi, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman, dan usia.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan
menggunakan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pengetahuan gizi terhadap pola makan penderita diabetes mellitus tipe 2
di wilayah kerja Puskesmas Rambipuji Kabupaten Jember. Hasil uji statistik
dengan menggunakan uji spearman menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan
antara pengetahuan gizi dengan pola makan lauk-pauk (p=0,007), sedangkan
pengetahuan gizi dan pola makan tidak berhubungan dengan pola makan makanan
pokok (p=0,253), sayuran (p=0,338), dan buah (p=0,872).

ix
Pola makan sayuran cenderung baik karena setiap harinya responden
mengkonsumsi sayur berupa bayam, kangkung, wortel, sawi, dan jagung muda.
Namun, beberapa responden membatasi sayuran kacang-kacangan karena
menderita penyakit asam urat. Pola makan buah tergolong baik disebabkan karena
sebagian besar responden setiap hari mengkonsumsi buah berupa pisang dan
pepaya sesuai dengan standart, walaupun buah yang dikonsumsi kurang bervariasi
karena harga buah dirasa cukup mahal. Walupun pengetahuan gizi responden
tergolong kurang, responden selalu menjalankan anjuran dokter bahwa penderita
DM tipe 2 dianjurkan mengkonsumsi makanan tinggi serat. Hasil uji statistik
dengan menggunakan uji regresi logistik untuk melihat pengaruh pengetahuan
gizi terhadap pola makan diperoleh nilai =0,039 dan OR= 0,09, artinya terdapat
pengaruh tingkat pengetahuan gizi responden terhadap pola makan lauk-pauk.
Jika dihubungkan dengan nilai OR, artinya pengetahuan gizi mempunyai peluang
9% terjadinya pola makan lauk-pauk terhadap penderita DM tipe 2.

Anda mungkin juga menyukai