JURNAL
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID
GABAPENTIN
Hari / Tanggal Penerima : Jumat, 16 Juni 2017
Tanggal Pengumpulan: Jumat, 16 Juni 2017
No. Ke : 70
1. PREFORMULASI
1.1 ZAT AKTIF
Nama : Gabapentin.
Struktur :
Rumus Kimia : -
Serpihan tipis,putih atau puyih
Pemerian :
kekuningan, tidak berbau, rasa lunak.
Fungsi : Pengikat tablet.
Kelarutan : Dalam air akasia melarut sangat lambat.
pH : 6,5 sampai 7,5
larutan akasia mudah terkontaminasi oleh
bakteri tetapi dapat dicegah denagn
penambahan pengawet (asam benzoat
Stabilitas :
0,1%b/v, natrium benzoat 0,1% b/v) atau
dengan pemanasan untuk menginaktifasi
enzim.
Harus disimpan dalam wadah kedap
udara, pada tempat yang kering dan
sejuk.
(Handbook of pharmaceutical Excipien, 6nd ed, 2009, hal. 1)
BM : 144,11.
Rumus Molekul : C7H5NaO2.
Granul atau serbuk hablur, putih, tidak
Pemerian :
berbau atau praktis tidak berbau, stabil di
udara.
Fungsi : Antioksidan, zat pengawet 0,02-0,5%
Mudah larut dalam air, agak sukar larut
Kelarutan :
dalam etanol dan lebih. Mudah larut
dalam etanol 90%.
pH : 7 sampai 7,5
OTT : Tidak bercampur dengan 4 campuran
yaitu : gelatin, garam garam ferri,
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
LABOLATORIUM TEKNOLOGI FAMASI
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID
SEMESTER IV - 2017
3. PERHITUNGAN
Setiap Tablet Mengandung : gabapentin 300mg
Bobot Tablet : 400 mg
Jumlah Tablet : 130.000 tablet
Berat Tablet : 130,000 x 0,4 gram = 52.000 g
4.1. Untuk Tiap tablet
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
LABOLATORIUM TEKNOLOGI FAMASI
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID
SEMESTER IV - 2017
Fasa Dalam
Furosemide = 40 mg
Amprotab = 5% x 150 = 7,5 mg
Calcium Phosphat =139,5-40-7,5 = 92 mg
Amilum = 5%
4.2. Untuk 1 Batch
3.1.1. Fasa Dalam
Gabapentin = 0,3 g x 130.000 = 39.000 g
Amprotab = 8% x 400 mg = 32 mg x 130.000
= 4.160.000 mg = 4.160 g
Avicel 102 = 400 mg (300 mg + 32 mg + 8 mg + 8 mg + 4 mg)
= 48 mg
= 48 mg x 130.000 = 6.240.000 mg = 6.240 g
3.1.2. Fasa Luar
Kalsium stearat = 2% x 400 mg
= 8 mg x 130.000 = 1.040.000 mg = 1.040 g
Gom akasia = 2% x 400 mg
= 8 mg x 130.000 =1.040.000 mg = 1.040 g
Natrium Benzoat = 1% x 400 mg
= 4 mg x 130.000 = 520.000 mg = 520 g
4.3. Bobot Granul Teoritis (Fasa Dalam dan Fasa Luar)\
-
4.4. Penimbangan
Gabapentin : 39.000 g
Amprotab : 4.160 g
Avicel 102 : 6.240 g
Kalsium stearat : 1.040 g
Gom akasia : 1.040 g
Natrium Benzoat : 520 g
Rasio Hausner
Laju alir :
A. Tujuan Pengujian
Untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam
masing- masing monografi .
B. Alat yang digunakan
Disintegration tester
C. Prosedur pengujian
Disiapkan 6 tablet, dimasukkan dalam keranjang desintergration tester.
Dinyalakan alat dan ditunggu sampai tablet hancur pertama kali. Dicatat
waktu yang dibutuhkan tablet untuk pertama kali hancur dan waktu
tablet yang terakhir hancur.
D. Parameter / syarat pengujian
Tablet biasa harus hancur kurang dari 15 menit, tablet bersalut kurang
dari 30 menit.
5.2.5 Friabilitas dan Friksibilitas (Kemenkes RI, 2014 : 323)
A. Tujuan Pengujian
Friabilitas : untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialami antara tablet dengan kemasan sewaktu
pengemasan dan pengiriman.
Friksibilitas : untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap
gesekan yang dialami antar tablet sewaktu pembuatan maupun
pengemasan.
B. Alat yang digunakan
Friabilator, friksibility tester
C. Prosedur pengujian
Diambil 20 tablet, bersihkan debunya lalu ditimbang seluruh tablet.
Dimasukkan dalam friabilator, alat diputar dengan kecepatan 25 putaran
per menit dan waktu yang digunakana dalah 4 menit. Jadi ada 100
putaran. Dikeluarkan tablet dari alat, dibersihkan dari debu dan
ditimbang berat akhirnya dengan seksama.
D. Perhitungan
GABABIN
Gabapentin Tablets
FARMAKOLOGI
Semua aksi farmakologi setelah penggunaan gabapentin tergantung
pada aktivitas komponen induk; gabapentin tidak secara bermakna
dimetabolisme oleh tubuh manusia, tidak terikat pada protein plasma,
tidak menginduksi aktivitas enzim hepatik, dan tidak mengubah
farmakokinetika dari obat-obat antikonvulsan yang biasa digunakan
(misalnya carbamazepine, phenytoin, valproate, phenobarbital,
diazepam) atau kontrasepsi oral. Sebagai tambahan, farmakokinetika
gabapentin pada dasarnya tidak berubah bila digunakan bersamaan
dengan obat-obat antikonvulsan lain.
INDIKASI
Mengendalikan gejala kejang. Obat ini tidak dapat menyembuhkan
epilepsi dan hanya berfungsi untuk mencegah kejang selama
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
LABOLATORIUM TEKNOLOGI FAMASI
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID
SEMESTER IV - 2017
KONTRA-INDIKASI
Hipersensitif terhadap obat ini.
EFEK SAMPING
1. Sistem saraf: mengantuk, pusing atau ataksia, fatigue, nistagmus,
tremor, gugup, disartria, amnesia, depresi, twitching, gangguan
koordinasi, sakit kepala, bingung, insomnia, abnormal thinking,
dan gangguan emosional.
2. Gastrointestinal: dispepsia, mulut dan tenggorokan terasa kering,
konstipasi, kelainan pada gigi, peningkatan nafsu makan, mual,
muntah, nyeri abdominal, diare dan anoreksia.
3. Kardiovaskular: edema perifer, vasodilatasi, hipertensi, hipotensi,
angina pektoris, gangguan vaskular perifer, palpitasi, takikardia,
heart murmur dan edema umum.
4. Saluran pernafasan: rinitis, faringitis, batuk, pneumonia,
epistaksis, dan dispnea.
5. Jaringan otot: mialgia, artralgia, nyeri punggung dan fraktur.
6. Kulit dan reaksi sensitif: pruritus atau abrasi, ruam atau jerawat.
7. Hematologi: leukopenia, purpura, anemia, dan trombositopenia.
8. Mata dan telinga: diplopia dan amblyopia.
INTERAKSI OBAT
1. Gabapentin tidak dimetabolisme dan tidak mempengaruhi
metabolisme obat antiepilepsi yang diberikan bersamaan.
2. Alumunium dan magnesium yang terdapat dalam antasid dapat
menurunkan bioavailabilitas gabapentin hingga 24%. Oleh karena
itu, gabapentin dianjurkan untuk digunakan setidaknya 2 jam
setelah pemberian antasid.
3. Makanan tidak mempengaruhi farmakokinetika gabapentin.
4. Pemberian bersamaan dengan kontrasepsi oral termasuk
norethisterone dan ethinyl estradiol tidak mempengaruhi profil
farmakokinetika dari gabapentin.
5. Ekskresi renal tidak dipengaruhi dengan adanya probenecid.
6. Apabila gabapentin ditambahkan pada obat antikonvulsan lain,
maka ada prosedur preparasi asam sulfosalicylic lebih spesifik
yang dianjurkan untuk menentukkan protein urin. Hal ini
diperlukan karena pernah dilaporkan adanya pembacaan positif
yang salah dengan Ames N-Multistix SG dipstick test.
PENYIMPANAN
Simpan di bawah su hu 30C, terlindung dari cahaya.
PT.BINTAN FARMA
Bandung Indonesia
7. DAFTAR PUSTAKA
Rowe, Raymond C. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition.
USA : Pharmaceutical Press and the American Pharmacists Association.
Agoes, Goeswin. 2012. Sediaan Farmasi Padat. Bandung : ITB.
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi 5. Jakarta : Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
BNF, 2007, British National Formulary 54th Edition, BMJ Publishing Group, London.
BNF, 2009, British National Formulary, Edisi 57, British Medical Association Royal
Pharmacetical of Great Britain, England
Sulaiman, T.N.S., 2007 . Teknologi & Formulasi Sediaan Tablet. Pustaka Labolatorium
Teknologi Farmasi. Fakultas Farmasi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Voigt, R., 1971. Buku Pengantar Teknologi Farmasi . Edisi V. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
LAMPIRAN
C. PENGGOLONGAN OBAT
Penggolongan obat secara luas dibedakan berdasarkan beberapa hal, diantaranya :
1. Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
1. Penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat
2. Penggolongan obat berdasarkan tempat atau lokasi pemakaian
3. Penggolongan obat berdasarkan cara pemakaian
4. Penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan
5. Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi
6. Penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya
7. Diantara banyak penggolongan obat, yang paling populer ialah berdasarkan jenis,
well kita langsung membahas penggolongan obat.
a. obat bebas
b. obat bebas terbatas
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA
LABOLATORIUM TEKNOLOGI FAMASI
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID
SEMESTER IV - 2017
c. obat keras
d. obat psikotropika dan narkotika.
LAMPIRAN GAMBAR
A. Label
B. Kemasan
GABABIN PERINGATAN
K K
DAN
komposisi
komposisi ::
Gababin Gababin PERHATIAN
Tiap
Tiap tablet
tablet mengandung:
mengandung:
Gabapentine 300mg Gabapentine 300mg Penghentian
Penghentian gabapentin
gabapentin
Gabapentine
Gabapentine 300mg
300mg atau
atau penambahan
penambahan atau
atau
Isi 200 tablet Isi 200 tablet penggantian
penggantian dengan obat
dengan obat
Aturan Pakai : lain
lain harus
harus
Dewasa
Dewasa dandan anak
anak >> 12 12 dilakukan
dilakukan bertahap
bertahap
tahun : sehari 1 x 300mg,
tahun : sehari 1 x 300mg,
Hari
Hari ke
ke 22 sehari
sehari 22 xx 300mg.
300mg. selama
selama minimal
minimal 11 minggu
minggu..
HARUS DENGAN RESEP Selanjutnya
Selanjutnya dosis
dosis dapat
dapat
DOKTER ditingkatkan
ditingkatkan sampai
sampai dengan
dengan
sehari
sehari 1200mg.
1200mg. HARUS DENGAN RESEP
SIMPANPADASUHUKAMAR
SIMPANPADASUHUKAMAR
DOKTER
DANHINDARIDARISINAR
DANHINDARIDARISINAR
Indikasi : MATAHARI
MATAHARI
Diproduksi oleh : Diproduksi oleh :
kejang
kejang parsial
parsial sederhana
sederhana NoReg:DKL1735400110A1
NoReg:DKL1735400110A1
PT. BINTANFARMA atau
atau kompleks
kompleks PT. BINTAN FARMA
NoBatch:05160101
NoBatch:05160101
Bandung - Indonesia Efek samping : Bandung - Indonesia
Expdate:Mei2020
Expdate:Mei2020
Mual,
Mual, muntah,
muntah, sakit
sakit kepala.
kepala.