Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGLI


PUSKESMAS BANGLI
Jln. Jelekungkang,Tamanbali, Bangli. Telp.( 0366) 5501052

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

I. PENDAHULUAN
Kesehatan Gigi dan Mulut memegang peranan penting bagi kesehatan tubuh
secara keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut juga berperan dalam meningkatkan
kualitas dan produktifitas sumber daya manusia. Kondisi kesehatanan yang ada dalam
rongga mulut berpengaruh pada kondisi kesehatan umum. Beberapa penyakit
sistemik bermanifestasi di rongga mulut, seperti infeksi HIV, dan Diabetes Mellitus.
Sebaliknya, penyakit gigi dan mulut dapat menjadi faktor resiko penyakit lain sebagai
fokal infeksi misalnya tonsilitis, faringitis, otitis media, bakteremia, toksemia,
diabetes mellitus, dan bacterial endokarditis.
Penyakit gigi yang banyak diderita oleh masyarakat adalah karies gigi dan
penyakit periodontal. Karies maupun Periodontitis adalah penyakit yang terjadi
karena adanya interaksi antara beberapa faktor yaitu host (gigi, gusi, ludah), penjamu
(bakteri/plak), substrat (makanan kariogenik), dan waktu. Hal ini sebenarnya mudah
dicegah apabila kebiasaan/perilaku pemeliharaan kesehatan gigi yang baik telah
ditanamkan sejak usia dini.
Manusia mempunyai dua fase pertumbuhan gigi, yaitu fase gigi susu/gigi
sulung dan fase pertumbuhan gigi permanen/gigi tetap. Gigi susu adalah gigi pada
anak-anak yang tumbuh pada usia sekitar 6 bulan s/d 36 bulan. Gigi ini kemudian
akan digantikan oleh gigi permanen yang mulai tumbuh pada usia 6 tahun s/d 14
tahun. Gigi Permanen ini bila hilang/dicabut, maka tidak akan ada gigi penggantinya
lagi. Kondisi rongga mulut yang sehat dan bebas karies pada fase gigi susu, akan
membawa pada kondisi gigi permanen/gigi tetap yang sehat pula dan bebas dari
karies. Sebaliknya, gigi susu yang banyak mengalami karies, akan membawa pada
pertumbuhan gigi permanen yang rapuh dan mudah terjadi karies. Sehingga, kondisi
kesehatan rongga mulut saat ini, adalah cermin dari kondisi rongga mulut di masa
lalu.
Pencegahan penyakit gigi dan mulut seperti diatas perlu dilakukan sejak dini,
dengan memberikan wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pemahaman terhadap
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta membentuk perilaku/kebiasaan
yang baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi. Hal ini bertujuan untuk memberikan
kesehatan yang optimal pada tubuh secara umum, dan khususnya, bertujuan untuk
mempertahankan gigi permanen sebanyak mungkin dan selama mungkin di dalam
rahang sampai dengan lanjut usia, yang sesuai dengan standar kesehatan gigi WHO
yaitu 75 % dari jumlah penduduk usia 65 tahun keatas, memiliki minimum 20 gigi
yang berfungsi. Karena itu, pemberian pengetahuan dan pembentukan perilaku
yangbaik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, berupa kegiatan Usaha Kesehatan
Gigi Sekolah, perlu ditanamkan sedini mungkin, terutama pada anak-anak usia
Sekolah Dasar, dimana pada usia tersebut anak-anak sudah dapat menyerap materi
dengan mudah serta dapat mandiri dan membentuk perilaku yang baik dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulutnya sebagai investasi bagi kesehatan tubuhnya di
masa mendatang

II. LATAR BELAKANG


a. Anak usia Sekolah Dasar adalah kelompok rawan penyakit gigi dan mulut.
Untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut sejak dini, maka pemerintah
melalui Departemen Kesehatan telah melakukan berbagai upaya pendekatan
pelayanan kesehatan, yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara terpadu
dan berkesinambungan (Herijulianti dkk., 2002). Upaya ini diwujudkan dalam
program kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
b. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah dasar di sekolah binaan . UKGS
menyelenggarakan program promotif berupa pelajaran mengenai kesehatan gigi dan
mulut, dan program preventif berupa sikat gigi masal (Herijulianti dkk., 2002),
ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan, berupa upaya kuratif bagi individu
yang memerlukan perawatan Kesehatan gigi dan mulut. Menurut Astoeti dkk. (2006),
status kesehatan gigi dan mulut yang optimal juga dapat dicapai dengan meningkatkan
upaya promotif dan preventif sedini mungkin.

III. TUJUAN UMUM :


1. Meningkatkan Wa w a s a n , Pengetahuan, Ketrampilan, dan
Pemahaman tentang Pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
s e r t a p e n c e g a h a n n y a p a d a a n a k u s i a S e k o l a h D a s a r.
2 . M e m b e n t u k K a d e r- k a d e r K e s e h a t a n G i g i d a n M u l u t p a d a s i s w a S D
agar memiliki pengetahuan tentang bagaimana pencegahan
penyakit gigi dan mulut.
3 . Te r c a p a i d a n m e n i n g k a t n y a d e r a j a t k e s e h a t a n g i g i d a n m u l u t
siswa yang optimal.

TUJUAN KHUSUS :
1 . S i s w a m e m a h a m i b a g a i m a n a p r o s e d u r m e n g g o s o k g i g i y a n g b e n a r,
meliputi waktu, frekuensi, dan cara menggosok gigi secara
berkesinambungan
2. Siswa memahami model sikat gigi yang boleh digunakan untuk
anak-anak dan jumlah pasta gigi yang digunakan.
3. Siswa memahami macam-macam penyakit gigi dan tindak lanjut
apa yang harus dilakukan bila menderita penyakit gigi dan mulut.
4 . S i s w a m e m a h a m i k a p a n h a r u s p e rg i k e D o k t e r G i g i d a n F r e k u e n s i
kunjungan ke Dokter gigi bila tidak ada masalah kesehatan gigi
dan mulut.
5 . Siswa memahami pola makan yang baik untuk kesehatan gigi dan makanan apa saja
yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan untuk pencegahan karies gigi.
6 . Siswa mempunyai sikap/kebiasaan memelihara diri terhadap kesehatan gigi dan
mulut.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut berupa penyuluhan pada siswa
SD dengan pokok bahasan :
a. Prosedur menggosok gigi yang benar, meliputi waktu, frekuensi, dan cara
menggosok gigi.
b. Model sikat gigi untuk anak-anak dan jumlah pasta gigi untuk anak-anak.
c. Macam-macam penyakit gigi dan tindak lanjut yang harus dilakukan bila
menderita penyakit gigi.
d. Frekuensi kunjungan ke Dokter gigi.
e. Menanamkan pola makan yang benar pada anak-anak meliputi makanan yang
bersifat kariogenik dan non kariogenik
f.. Menanamkan pada siswa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dan
relevansinya di masa mendatang, serta menanamkan sikap untuk memelihara
kesehatan rongga mulut secara berkesinambungan.
g. Demo cara menggosok gigi yang benar dengan menggunakan phantom.
2. Melakukan pemeriksaan pada gigi dan mulut siswa sekolah dasar, meliputi
pemeriksaan jaringan keras dan jaringan lunak dan melakukan pencatatan tentang
hasil diagnosanya secara keseluruhan.
3. Melakukan koordinasi dengan Kepala sekolah / guru untuk siswa yang memerlukan
perawatan lebih lanjut di Puskesmas, yang merupakan tindak lanjut dari pemeriksaan
gigi dan mulut
4. Melakukan kegiatan sikat gigi masal.
5. Meminta Tanda Tangan Kepala Sekolah pada bukti pendukung kegiatan.
6. Mengisi buku tamu sekolah sebagai bukti pelaksanaan kegiatan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melakukan Koordinasi dengan Tim Gemas
2. Membuat surat pemberitahuan dan jadwal kegiatan ke Sekolah
3. Mempersiapkan alat dan bahan di Puskesmas
4. Mendatangi lokasi / sekolah bersama Tim dan berkoordinasi dengan kepala
sekolah/guru.
5. Memberikan materi tentang kesehatan gigi dan mulut : penyuluhan di dalam kelas
dengan metode ceramah dan demonstrasi.
6. Pemeriksaan gigi dan mulut siswa sekolah dasar : dengan memeriksa kondisi jaringan
keras dan jaringan lunak pada siswa dan mencatat jenis diagnosanya secara
keseluruhan pada lembar pemeriksaan.
7. Koordinasi dengan kepala sekolah/guru untuk siswa yang memerlukan perawatan
lebih lanjut di Puskesmas : Memberi lembar catatan nama-nama siswa yang perlu
dirujuk ke Puskesmas dan menjelaskan pentingnya perawatan yang perlu dilakukan
pada siswa.
8. Kegiatan sikat gigi masal :
a. Siswa berbaris di halaman sekolah, diprioritaskan di tempat yang teduh/tidak
panas dengan membawa gelas berisi air untuk berkumur dan sikat yang telah
diolesi pasta gigi.
b. Dokter gigi memandu siswa menggosok gigi dengan mendemonstrasikan cara
menggosok gigi dengan phantom yang diikuti oleh seluruh siswa.
c. Setelah selesai, siswa mencuci tangan dan kembali ke kelas masing-masing.
d. Melakukan dokumentasi pada saat pelaksanaan sikat gigi masal.
9. Meminta tanda tangan kepala sekolah : Di Kantor guru/kepala sekolah
10. Mengisi buku tamu sekolah : Di kantor guru / kepala sekolah

VI. SASARAN
1. Siswa SD dengan rentang usia 6 12 tahun dapat melakukan proses menggosok
gigi dengan benar dan tindak lanjut yang dilakukan bila ada gangguan kesehatan
gigi dan mulut.

VII. JADWAL PELAKSANAAN


Pelaksanaan UKGS dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan UKS, pada bulan Juli
dan Agustus 2017 (Didanai BOK) melalui integrasi dengan program penjaringan
UKS.

No Jenis Bulan Ket


Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelaksanaan x x Penyuluhan
kegiatan dan
UKGS di Pemeriksaan
Sekolah kesehatan
gigi dan
mulut pada
anak sekolah
VIII. NAMA PEGAWAI YANG BERTUGAS :
1. Drg.Putu Sri Andari
2. Drg. Ni Made Susilawati
3. Ni Ketut Sumerati
4. Anastasia Ceda Jaura
5. Ni Nyoman Asti Widhiasih

IX. EVALUASI
Evaluasi dilakukan oleh Tim Audit Internal Puskesmas Bangli terhadap ketepatan
pelaksanaan kegiatan apakah sesuai jadual pada saat persiapan dan pelaksanaan
kegiatan
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan harus disusun pada tiap akhir kegiatan
evaluasi oleh Tim Audit Internal Puskesmas Bangli Kab. Bangli.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Dokter gigi (Penanggung jawab Program Kesehatan Gigi dan Mulut) harus
membuat laporan tiap kegiatan setelah pelaksanaan kegiatan kepada Tim Audit
Internal dan evaluasi akhir kegiatan setelah keseluruhan kegiatan selesai dilakukan
Dokter gigi (Penanggung jawab Program Kesehatan Gigi dan Mulut) melakukan
evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapan kegiatan,
dan melaporkan keseluruhan kegiatan dan evaluasinya pada paling lambat satu bulan
setelah kegiatan selesai dilakukan.

Mengetahui Bangli, 2 Januari 2017


Kepala UPT Puskesmas Bangli Pelaksana

dr. A.A. Gede Mahendra Putra Anastasia Ceda Jaura


NIP.197010102000031012 NIP. 197208241992032006

Anda mungkin juga menyukai