Jurnal Einstein
Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/einstein
Abstrak
Telah dilakukan penelitian pengaruh penambahan tanah liat sebagai campuran terhadap
kekuatan beton pasca bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanah
liat dan suhu pembakaran terhadap beton dengan menggunakan 50% pasir merah sebagai
agregat halus terhadap kuat tekan dan pola keretakan beton. Metode pembuatan yang
dilakukan adalah beton dibuat berbentuk kubus 15 x 15 x 15 cm. Campuran beton yang
digunakan mengacu pada beton mutu rendah K175 dengan semen : pasir : kerikil adalah 1
: 2 : 3 dengan FAS 0,5. Beton normal sebagai pembanding dengan beton campuran tanah
liat yang masing-masing mengalami proses pembakaran. Pada penelitian ini dibuat variasi
komposisi tanah liat yaitu 0%, 5%, 10% dan 15% dari berat semen yang digunakan. Setelah
melalui masa perendaman 28 hari, kemudian dilakukan pembakaran pada mesin furnance
pada suhu 200C, 350C, dan 500C dengan waktu penahanan selama 2 jam. Setelah itu,
proses pembakaran dihentikan lalu direndam ke dalam air 4 menit, kemudian didiamkan
selama 24 jam dengan temperatur ruangan kemudian beton diuji dengan metode uji kuat
tekan dan uji pola keretakan dengan prosedur yang ada. Dari hasil penelitian diperoleh
beton pada temperatur 2000C, 3500C, dan 5000C dengan masing-masing variasi komposisi
tanah liat 0%, 5%, 10%, dan 15% mengalami penurunan kuat tekan. Kekuatan paling
optimal terdapat pada campuran 5% dengan nilai kuat tekan sekitar 27,11 MPa.
Sedangkan komposisi campuran 10% dan 15% mengalami penurunan yang cukup
signifikan. Pola keretakan beton dengan komposisi penambahan tanah liat pada
temperatur 2000C dan 3500C menunjukkan tidak adanya retakan, tetapi pada suhu
tertinggi 5000C beton terlihat sedikit retakan dan menjadi getas. Dari hasil penelitian juga
menunjukan bahwa kenaikan temperatur memberi dampak yang besar terhadap
penurunan kuat tekan. Semakin tinggi suhu maka semakin rendah pula kuat tekan
begitupun dengan sebaliknya.
Kata Kunci :Beton Pasca Bakar, Tanah Liat, Pasir Merah, Uji Kuat Tekan, Pola
Keretakan.
saat jarum penunjuk skala beban tidak gaya pada saat beton hancur ketika
naik lagi atau bertambah, maka skala menerima tekanan tersebut. Pengujian
yang ditunjukkan oleh jarum tersebut tekanan beton dilakukan setelah beton
sebagai beban maksimum yang dapat berumur 28 hari sejak pengecoran.
dipikul oleh benda tersebut. Besarnya tekanan beton dipengaruhi
oleh komposisi bahan pembentuknya,
HASIL DAN PEMBAHASAN dan lekatan pasta semen dengan
Pengujian tekanan beton dilakukan agregat. Bentuk sampel uji pada
untuk melihat apakah beton memiliki penelitian ini adalah berbentuk kubus
kekuatan yang memenuhi persyaratan dengan panjang sisi 15 cm. Tekanan
yang direncanakan. Pengujian tekanan beton adalah salah satu dari sifat dari
ini mengacu pada standar (ASTM C 39/C beton yang paling umum diuji, apabila
39M-2001). Alat yang digunakan untuk tekanannya baik maka sifat beton
menguji adalah Compession Testing lainnya pada umumnya mengikuti baik.
Machine (CTM) yaitu untuk Hasil pengujian selengkapnya disajikan
mendapatkan gaya maksimum yaitu pada Tabel 4.1.
Tabel 1. Data Hasil Tekanan dan Pola Keretakan Beton Pasca Bakar
Kode Sampel Variasi Suhu Luas Permukaan Gaya (F) (kN) Tekanan (MPa) Kondisi Retakan
Kubus (m2)
A1 200 0,02250,0015 (530 5) 23,56 Tidak ada Retakan
A2 350 0,02250,0015 (438 1) 19,48 Tidak ada Retakan
A3 500 0,02250,0015 (382 1) 16,98 Retak-retak
B1 200 0,02250,0015 (610 5) 27,11 Tidak ada Retakan
B2 350 0,02250,0015 (462 1) 20,53 Tidak ada Retakan
B3 500 0,02250,0015 (432 1) 19,20 Retak-retak
C1 200 0,02250,0015 (394 1) 17,51 Tidak ada Retakan
C2 350 0,02250,0015 (348 1) 15,47 Tidak ada Retakan
C3 500 0,02250,0015 (314 1) 13,96 Retak-retak
D1 200 0,02250,0015 (378 1) 16,80 Tidak ada Retakan
D2 350 0,02250,0015 (336 1) 14,93 Tidak ada Retakan
D3 500 0,02250,0015 (292 1) 12,98 Retak-retak
Berdasarkan tabel 1. di atas beton (13,95 17,51) MPa. Kode sampel D1,
dengan campuran 0%, 5%, 10% dan 15% D2, dan D3 menyatakan beton dengan
tanah liat dan 50% pasir merah dan campuran tanah liat sebesar 15% yang
dilakukan pembakaran pada mesin kemudian benda uji dibakar berturut-
furnance dengan suhu 200oC, 350oC, dan turut pada suhu 200oC, 350oC, 500oC
500oC selama 2 jam pada masing-masing memiliki nilai kuat tekan (12,97 16,80)
sampel uji. Kode sampel A1, A2, dan A3 MPa. Untuk lebih jelasnya ditampilkan
menyatakan beton tanpa penambahan pada grafik dibawah ini.
tanah liat yang kemudian dibakar
25
berturut-turut pada suhu 200oC, 350oC,
500oC memiliki nilai kuat tekan (16,97 20 Tidak
23,55) MPa. Kode sampel B1, B2, dan B3
Tekanan
15 Retak
menyatakan beton dengan campuran Tidak
tanah liat sebesar 5% yang kemudian 10 Retak
benda uji dibakar berturut-turut pada 5
suhu 200oC, 350oC, dan 500oC memiliki
nilai kuat tekan (19,20 27,11) MPa. 0
0 200 400 600
Kode sampel C1, C2, dan C3 menyatakan Suhu Bakaran
beton dengan campuran tanah liat
sebesar 10% yang kemudian benda uji Gambar 1. Grafik Hubungan Suhu dengan
dibakar berturut-turut pada suhu 200oC, Kuat Tekan Beton Pasca Bakar Tanpa
350oC, 500oC memiliki nilai kuat tekan Penambahan Tanah Liat (Beton Normal)
4
Jurnal Einstein 3 (2) (2015): 1-7
Tekanan
Tidak
30 10 Retak
Tidak
25 Retak
20 Retak 5
Tekanan
Tidak
15 Retak
10 0
5 0 200 400 600
Suhu Bakaran
0 Gambar 4. Grafik Hubungan Suhu dengan
0 200 400 600 Kuat Tekan Beton Pasca Bakar Tanpa
dengan Penambahan Tanah Liat 15%
Gambar 2. Grafik Hubungan Suhu dengan
Kuat Tekan Beton Pasca Bakar dengan Penambahan tanah liat 15%
Penambahan Tanah Liat 5% dengan suhu 2000C tekanannya 16,80
MPa, suhu 3500C tekanannya 14,93
Penambahan tanah liat 5% dengan MPa, suhu 5000C tekanannya 12,98
suhu 2000C tekanannya 27,11 MPa, suhu MPa. Beton dengan campuran tanah liat
3500C tekanannya 20,53 MPa, suhu 15% masing-masing pada suhu
5000C tekanannya19,20 MPa. Beton digolongkan dalam beton mutu rendah
dengan campuran tanah liat 5% pada K125 - <K175.
masing-masing suhu dapat digolongkan Berdasarkan grafik pada gambar
kedalam beton mutu sedang K250 - 4.1.1 sampai dengan grafik pada gambar
<K400. 4.1.4 pertambahan suhu berpengaruh
20 pada perubahan tekanan. menunjukkan
Tidak bahwa beton pada suhu 2000C, 3500C,
15
Retak dan 5000C mengalami penurunan kuat
Tekanan
Tidak
10 Retak
Retak tekan pada masing-masing variasi
campuran tanah liat. Kenaikan suhu
5 dengan penambahan tanah liat
diharapkan mampu memperbaiki
0 struktur dan kekuatan beton. Tetapi
0 200 400 600 hasil penelitian ini berbeda, indikasi
Suhu Bakaran adanya kenaikan kekuatan seiring
bertambahnya suhu dengan penambahan
Gambar 3. Grafik Hubungan Suhu dengan tanah liat dengan variasi 0%, 5%, 10%,
Kuat Tekan Beton Pasca Bakar Tanpa dan 15% tidak terjadi secara
dengan Penambahan Tanah Liat 10%
keseluruhan. Kenaikan kekuatan pada
masing-masing suhu bakaran hanya
Beton dengan penambahan tanah
terjadi pada penambahan tanah liat 5%,
liat 10% dengan suhu 2000C tekanannya
sedangkan pada penambahan 10% dan
5
Ekasari Malau, Mukti Hamzah Harahap dan Abd Hakim S, P e n g a r u h P e n a m b a h a n T a n a h L i a t
S e b a g a i C a m p u r a n T e r h a d a p K e ku a t a n B e t o n P a s c a B a ka r
15% tidak semua tercapai. Hal ini suhu 2000C dan 3500C digolongkan
disebabkan pada komposisi 5% tanah liat dalam beton mutu rendah K175 -<K250,
dapat menutupi rongga-rongga pada suhu 5000C mutu K125 - <K175,
beton sehingga air yang terperangkap di campuran tanah liat 15% masing-
dalam beton hanya sedikit sehingga akan masing pada suhu digolongkan dalam
memperbesar kekuatan tekan beton. beton mutu rendah K125 - <K175.
Sedangkan penambahan campuran beton Sehingga dapat disimpulkan bahwa
10% dan 15% tanah liat tidak selamanya campuran yang optimum terdapat pada
mengalami peningkatan kuat tekan penambahan 5% tanah liat masuk pada
beton disebabkan pencampuran yang kategori mutu sedang K250 - <K400,
tidak merata atau homogen sehingga di sedangkan beton dengan campuran 5%
dalam campuran itu tidak saling tersebut pembuatannya berdasarkan
mengikat. Sehingga dapat disimpulkan mutu rendah K175 -<K250 sehingga
bahwa penggantian semen dengan tanah dengan penambahan tersebut
liat sebesar 5% kuat tekan beton meningkatkan kuat tekan beton.
mencapai maksimum, yaitu 27,11 MPa, Pada pengujian pola retakan beton
sedangkan pada penambahan tanah pasca kebakaran pada variasi 0%, 5%,
sebesar 15% mengalami penurunan yang 10%, dan 15% tanah liat dengan suhu
cukup signifikan yaitu 12,98 MPa. 2000C 3500C, dan 5000C dengan lama
Berdasarkan referensi diperoleh pembakaran selama 2 jam menunjukkan
penurunan kuat tekan dari penambahan tidak adanya retakan yang terjadi pada
SiO2 yang terus menerus karena semakin suhu 2000C dan 3500C tetapi pada pada
banyak penambahan SiO2 pada beton, sampel yang dibakar pada suhu 5000C
kekuatannya juga ikut bertambah. tampak terlihat retakan seperti retak-
Tetapi pada titik tertentu, kekuatan retak rambut. Karena pemanasan pada
tekannya ini turun. Penurunan ini suhu yang cukup tinggi juga akan
timbul karena kadar SiO2 pada beton menyebabkan stabilitas ikatan jel semen
sudah jenuh sehingga kristalinitasnya pada beton menjadi hilang, sehingga
berkurang dan disebabkan pada saat terjadi penyusutan pada beton dan pada
pengadukan beton pada molen kurang proses tersebut juga terjadi suatu siklus
maksimal sehingga tidak homogen pemanasan dan pendinginan yang
(Hadiyarman, dkk.,2008). bergantian yang akan menyebabkan
Berdasarkan grafik pada gambar 1 struktur beton sehingga beton menjadi
sampai dengan grafik pada gambar 4 getas dan terdapat retakan.
pertambahan suhu bakaran berpengaruh
pada perubahan tekanan. Pada suhu KESIMPULAN
bakaran 2000C, 3500C, dan 5000Cterlihat Dari penelitian mengenai pengaruh
bahwa tekanan yang paling tinggi penambahan tanah liat sebagai
terdapat pada suhu 2000C pada masing- campuran terhadap kekuatan beton
masing variasi komposisi tanah liat jika pasca bakar dapat disimpulkan sebagai
dibandingkan pada suhu 3500C dan pada berikut:
suhu 5000C. sehingga dapat disimpulkan 1. Berdasarkan nilai kekuatan yang
bahwa semakin tinggi suhu bakaran diperoleh dari pengujian beton,
maka tekanan beton semakin rendah bahwatanah liat tidak optimal
begitu pun sebaliknya. digunakan sebagai campuran untuk
Menurut departemen pekerjaan kategori beton pasca bakar karena
umum tahun 2007 (Gunawan, 2000) hanya pada penambahan 5% tanah
beton dengan campuran tanah liat 5% liat kekuatannya lebih besar jika
masing-masing suhu dapat digolongkan dibandingkan dengan beton normal
kedalam beton mutu sedang K250 - 2. Dari keseluruhan sampel, untuk
<K400, campuran tanah liat 10% pada komposisi terbaik beton pasca bakar
6
Jurnal Einstein 3 (2) (2015): 1-7
SARAN
Dari penelitian yang telah
dilakukan dengan mengacu pada hasil
penelitian yang diperoleh, maka saran
yang dikemukakan oleh penulis adalah
bahwa Tanah liat kurang optimal
digunakan sebagai campuran pada beton
pasca bakar, jadi perlu dilakukan
penelitian selanjutnya untuk
menggunakan bahan material yang lain
pada teknolgi beton.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Aswanni. I.,Nur, AST., dan
Abdul, H.A., (2009), Analisis
Pengaruh Temperatur Terhadap
Kuat Tekan Beton, Jurnal Teoritis
Dan Terapan Bidang Rekayasa
Sipil,18 (2): 0853-2952
Departemen Pekerjaan Umum, (1971),
Peraturan Beton Bertulang
Indonesia (PBI 1971), Bandung ,
Badan Penelitian dan
Pengembangan Departemen
Pekerjaan Umum
7