a. Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang
lain ( aktualisasi ). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan
penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural. ( Menurut Pender,
1992 ).
b. Sehat atau kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan ( jasmani ), jiwa ( rohani ) dan sosial
yang memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomis. ( Menurut UU NO. 23/1992
tentang kesehatan ).
c. Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri ( self care resouses ) yang menjamin
tindakan untuk perawatan diri ( self care actions ) secara adekuat. Self care resources: mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self care actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan
diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual (
Menurut Paune, 1983 ).
2. Definisi Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.(UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 ).
3. Definisi Reproduksi
Istilah reproduksi berasal dari kata re yang artinya kembali dan kata produksi yang artinya
membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat
tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia.
Menurut ICPD ( 1994 ) kesehatan reproduksi adalah sebagai hasil akhir keadaan sehat sejahtera secara
fisik, mental, dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala hal yang terkait
dengan sistem, fungsi serta proses reproduksi.
Kemampuan ( ability ).
Keberhasilan ( success).
Keamanan ( safety ).
Keberhasilan bearti dapat menghasilkan anak sehat yang tumbuh dan berkembang. Keamanan berarti
semua proses reproduksitermasuk hubungan seks, kehamilan, persalinan, kontrasepsi, dan abortus
seyogyanya bukan merupakan aktivitas yang berbahaya.
Menurut WHO kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang
utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem
reproduksi, fungsi, dan prosesnya.
Berdasarkan berbagai urutan tentang sehat, kesehatan, reproduksi, dan kesehatan reproduksi diatas
dapat kita simpulkan bahwa kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat menyeluruh, meliputi aspek
fisik, mental dan sosial, bukan sekedar tidak ada penyakit atau gangguan di segala hal yang berkaitan
dengan sistem reproduksi, fungsinya dan proses reproduksi itu sendiri.
Dengan demikian, kesehatan reproduksi menyiratkan bahwa setiap orang dapat :
Kemampuan reproduksi
Keberhasilan reproduksi
Keamanan reproduksi
Berdasarkan penjelasan diatas diketahui pula bahwa ada empat pilar utama kesehatan reproduksi
menurut ICPD ( 1994 ), yaitu :
Women Health
Infant and Child Health
Prevention and Treatment of STDs
Fertility Regulation
Kesehatan reproduksi ibu dan bayi baru lahir meliputi perkembangan berbagai organ reproduksi mulai
dari sejak dalam kandungan, bayi, remaja, wanita usia subur, klimakterium, menopause, hingga meninggal.
Kondisi kesehatan seorang ibu hamil mempengaruhi kondisi bayi yang dilahirkanny, termasuk didalamnya
kondisi kesehatan organ-organ reproduksi bayinya. Permasalahan kesehatan reproduksi remaja termasuk
pada saat pertama anak perempuan mengalami haid atau menarche yang bisa berisiko timbulnya anemia,
perilaku seksual yang mana bila kurang pengetahuan dapat tertular penyakit hubungan seksual, termasuk
HIV/AIDS. Remaja yang menginjak masa dewasa bila kurang pengetahuan dapat mengakibatkan resiko
kehamilan usia muda yang mana mempunyai resiko terhadap kesehatan ibu hamil dan janinya.
Tujuan umum program kesehatan reproduksi adalah meningkatkan kesadaran kemandirian wanita dalam
mengatur fungsi dan proses reproduksinya, termasuk kehidupan seksualitasnya, sehingga hak-hak
reproduksinya dapat terpenuhi, yang pada akhirnya menuju peningkatan kualitas hidupnya.
Tujuan Khusus:
Meningkatnya kemandirian wanita dalam memutuskan peran dan fungsi reproduksinya
Meningkatnya hak dan tanggung jawab sosial wanita dalam menentukan kapan hamil, jumlah dan
jarak kehamilan
Meningkatnya peran dan tanggung jawab sosial pria terhadap akibat dari perilaku seksual dan
fertilitasnya kepada kesehatan dan kesejahteraan pasangan dan anak-anaknya
Dukungan yang menunjang wanita untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan proses
reproduksi, berupa pengadaan informasi dan pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan untuk
mencapai kesehatan reproduksi secara optimal.
Sedangkan sasaran program kesehatan reproduksi, antara lain adalah :
Tidak ada kelainan anatomis dan fisiologis baik pada perempuan maupun laki-laki.
Memiliki landasan psikis yang memadai agar perkembangan emosinya berlangsung dengan baik.
bebas dari kelainan atau penyakitbaik langsung atau tidak langsung mengenai organ reproduksinya.
Seorang perempuan hamil memerlukan jaminan bahwa ia akan dapat melewati masa tersebut dengan
aman.
Ovum dihasilkan di ovarium, organ berbentuk oval di pangkal paha yang juga memproduksi ormon seks.
Pada saat lahir, ovarium betina berisi ratusan ribu telur berkembang, masing-masing dikelilingi oleh
sekelompok sel untuk membentuk folikel. Namun , hanya sekitar 360-480 folikel mencapai kematangan
penuh. Selama pubertas, aksi hormon menyebabkan beberapa folikel berkembang setiap bulan. Biasanya,
hanya satu folikel matang sepenunya, pecah dan melepaskan sebuah sel telur melalui dinding ovarium dalam
proses yang disebut ovulasi. Telur yang matang memasuki salah satu tuba fallopi dipasangkan, dan mungkin
dibuahi oleh sperma dan bergerak ke rahim untuk berkembang menjadi janin. Lapisan rahim, yang disebut
endometrium, mempersiapkan untuk kehamilan setiap bulan dengan menjadi lebih tebal. Lapisan dalah
gudang saat menstruasi jika tidak terjadi pembuahan.
Uterus, atau rahim adalah organ dimana janin berkembang dan menerima nutrisi dan oksigen. Pada
dasarnya terletak leher rahim, yang melebar selama kelahiran untuk memungkinkan bagian dari janin.
Vagina adalah tabung berotot memanjang dari uterus ke luar tubuh. Ini dalah wadah untuk sperma yang
ejakulasi selama hubungan seksual dan juga merupakan bagian dari jalan lahir.
Organ genital eksternal, atau vulva, termasuk labia, klitoris, dan mons pubis. Labia adalah lipatan kulit
dikedua sisi bukaan ke vagina dan uretra. Klitoris, organ, kecil sensitif terletak di depan labia, adalah
sebanding dengan penis laki-laki. Mons pubis adalah pada dari jaringan lemak di atas clitoris.
Selama kehamilan, hormon estrogen dan progesteron merangsang wanita pembesaran payudara dan
kelenjar susu. Sekitar dua hari setelah lahir, kadar hormon ini menurun, dan kelenjar pituitari melepaskan
hormon prolaktin uang merangang produksi susu. Susu mengalir melalui lubang kecil di puting payudara
setiap menyusui bayi.
d. Klitoris
Klitoris adalah organ bersifat erektil yang sangat sensitif terhadap rangsangan saat hubungan seksual.
Klitoris memiliki banyak pembuluh darah dan terdapat banyak ujung saraf padanya, oleh karena itu Organ
ini sangat sensitif dan bersifat erektil. Klitoris Analog dengan Penis pada Alat Reproduksi Pria.
e. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh labia minora pada sisi kiri dan kanan, dibatasi
oleh klitoris pada bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora pada bagian belakang (bawah)
nya.
Vestibulum merupakan tempat bermuaranya :
Uretra (saluran kencing)
Muara Vagina (liang Senggama)
Masing Masing Dua Lubang Saluran Kelenjar Bartholini dan Skene (Kelenjar ini mengeluarkan cairan
seperti lendir saat pendahuluan hubungan untuk memudahkan masuknya penis)
a. Vagina
Vagina adalah muskulo membranasea (Otot-Selaput) yang menghubungkan rahim dengan dunia luar.
Vagina memiliki panjang sekitar 8 10 cm, terletak antara kandung kemih dan rektum, memiliki dinding
yang berlipat lipat, lapisan terluarnya merupakan selaput lendir, lapisan tengahnya tersusun atas otot-otot,
dan lapisan paling dalam berupa jaringan ikat yang berserat. Vagina berfungsi sebagai jalan lahir, sebagai
sarana dalam hubungan seksual dan sebagai saluran untuk mengalirkan darah dan lendir saat menstruasi.
Otot pada vagina merupakan otot yang berasal dari sphingter ani dan levator ani (Otot anus/dubur), sehingga
otot ini dapat dikendalikan dan dilatih. Vagina tidak mempunyai kelenjar yang dapat menghasilkan cairan,
tetapi cairan yang selalu membasahinya berasal dari kelenjar yang terdapat pada rahim.
b. Uterus (Rahim)
Uterus adalah organ berongga yang berbentuk seperti buah pir dengan berat sekitar 30 gram, dan tersusun
atas lapisan lapisan otot. Ruang pada rahim (Uterus) ini berbentuk segitiga dengan bagian atas yang lebih
lebar. Fungsinya adalah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Otot pada uterus bersifat elastis
sehingga dapat menyesuaikan dan menjaga janin ketika proses kehamilan selama 9 bulan.
Pada bagian uterus terdapat Endometrium ( dinding rahim) yang terdiri dari sel sel epitel dan membatasi
uterus. Lapisan endometrium ini akan menebal pada saat ovulasi dan akan meluruh pada saat menstruasi.
Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga oleh ligamentum dan jaringan ikat.
Uterus memiliki beberapa bagian :
Korpus Uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti segitiga pada bagian atas
Serviks uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti silinder
Fundus Uteri, yaitu bagian korpus yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi
Pada saat persalinan, rahim merupakan jalan lahir yang penting karena ototnya mampu mendorong janin
untuk keluar, serta otot uterus dapat menutupi pembuluh darah untuk mencegah terjadinya perdarahan pasca
persalinan. Setelah proses persalinan, rahim akan kembali ke bentuk semula dalam waktu sekitar 6 minggu.
Sperma diproduksi di testis, sepasang kelenjar reproduksi priayang terletak di skrotum, kulit yang di
tutupi kantung yang menggantung dari pangkal paha. Dalam setiap testis yang tubulus berongga disebut
tubulus seminiferus dimana sel sperma dihasilkan. Testis juga mengeluarkan testosteron hormon laki-laki,
yang merangsang perkembangan struktur reproduksi dan karakteristik seksual sekunder ( seperti
memperdalam suara ) pada pubertas. Setelah produksi, sel sperma bergerak ke tabung melingkar yang
disebut epididimis yang sangat, dimana mereka matang dan disimpan.
Selama ejakulasi ( pengusiran sperma dari penis saat orgasme ), sperma perjalanan dari epididimis
melalui tabung panjang yang disebut vas deferens ke uretra. Uretra adalah tabung tunggal yang memanjang
dari kandung kemih ke ujung penis ( dan melalui mana urin melewati keluar dari tubuh ). Sekresi kelenjar
yang berbeda dari tiga bercampur dengan sperma sebelum ejakulasi, membentuk cairan mani, atau air mani.
Ejakulasi air mani mungkin berisi sebanyak 400 juta sperma.
Gambar alat reproduksi pria
a. Penis, merupakan organ reproduksi yang berperan menyalurkan sel sel sperma kedalam organ
reproduksi wanita melalui proses kopulasi. fungsinya sebagai alat kopulasi (persetubuhan/senggama).
b. Skrotum (kantong pelir/buah zakar),fungsinya sebagai pelindung testis dan pengatur suhu yang sesuai
bagi spermatozoa
a. Testis, jumlahnya sepasang, bentuk bulat telur, tersimpan didalam skrotum. Fungsinya sebagai tempat
pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon kelamin (testosteron). Pembentukan sperma
oleh induk sperma (spermatogonium) terjadi dalam tubulus seminiferus. Diantara tubulus seminiferus
terdapat sel sel leydig yang menghasilkan hormon androgen lainnya.
b. Saluran reproduksi
Epididimis ,yaituh saluran yang keluar dari testis, berfungsi sebagai tempat pematangan dan
penyimpanan sementara sperma.
Vas deferens merupakan saluran lanjutan dari epididimis yang berfungsi mengangkut sperma dari
epididimis ke vesikula keminalis (kantong sperma).
Saluran ejakulasi (duktus ejakulatorius) merupakan saluran lanjutan pendek yang menghubungkan
vesikula seminalis dengan uretra.
Uretra adalah saluran yang panjang dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis. Uretra berfungsi
sebagai alat pengeluaran urine dan sebagai saluran kelamin, yaituh saluran semen dan vesikula
seminalis.
c. Kelenjar kelamin
Vesikula seminalis (kantong mani atau kantong semen), menghasilkan cairan yang
kekuninganbersifat basa yang berfungsi memberi makan sperma.
Kelenjar prostat, menghasilkan getah yang bersifat encer, mengandung kolesterol, garam, fosfolipid
yang berperan untuk kelangsungan hidup spermatozoa.
Kelenjar bulbouretral/kelenjar cowper, menghasilkan cairan kental yang berfungsi melicinkan
(lubrikasi) dalam pergerakan sperma. Sperma yang telah bercampur dengan cairan yang dihasilkan
oleh kelenjar kelamin disebut semen. Semen berfungsi sebagai memberikan media bagi sperma
untuk pergerakannya di saluran vagina, menetralkan cairan asam vagina yang dapat membunuh
bakteri.
Wanita menghadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapi pria berkaitan dengan fungsi
reproduksinya.
Kesehatan wanita secara langsung mempengaruhi keehatan anak yang dikandung dan di lahirkan.
Kesehatan wanita sering dilupakan dan ia hanya sebagai objek dengan mengatas namakan
pembangunan seperti program KB, dan pengendalian jumlah penduduk.
Masalah kesehatan reproduksi wanita sudah menjadi agenda Internasional diantaranya Indonesia
menyepakati hasil-hasil konfrensi mengenai kesehatan reproduksi dan kependudukan.
Masih adanya kebiasaan tradisional yang merugikan baik bagi kesehatan perempuan secara umum
maupun bagi perempuan hamil.
Di berbagai dunia masih teradi berbagai diskriminasi yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan
hak reproduksi perempuan.
Adanya ketidaksetaraan bagi perempuan dalam akses pendidikan, pekerjaan, pengambilan keputusan
dan sumber daya yang tersedia.
Berdasarkan pemikiran di atas kesehatan perempuan merupakan aspek paling penting di sebabkan
pwngaruhnya pada kesehatan anak-anak.
10. Cakupan Pelayanan Kesehatan reproduksi
Cakupan pelayanan kesehatan reproduksi meliputi:
Konseling dan Informasi Keluarga Berencana ( KB )
Pelayanan kehamilan dan persalinan ( termasuk pelayanan aborsi yang aman, pelayanan bayi baru lahir
inconatal )
Pengobatan infeksi saluran reproduksi dan penyakit menular seksual termasuk pencegahan kemandulan,
konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja; 4) Konseling informasi dan reproduksi mengenai
kesehatan reproduksi.
Konsepsi
Bayi dan anak
Remaja
Usia subur
Usia lanjut
Gambar Siklus Kehidupan Reproduksi Untuk Laki-laki dan Perempuan
c. Sasaran
Indonesia menyetujui ke -tujuh sasaran reproduksi WHO untuk masa 1993- 2001, karena masih dalam
jangkauan sasaran Repelita VI, yaitu:
Penurunan 33% angka prevalensi anemia pada wanita (usia 15-49 tahun)
Penurunan angka kematian ibu hingga 59%;semua wanita hamil mendapatkan akses pelayanan
prenatal, persalinan oleh tenaga terlatih dan kasus kehamilan resiko tinggi serta kegawatdaruratan
kebidanan, dirujuk kekapasilitas kesehatan
Peningkatan jumlah wanita yang bebas dari kecacatan/gangguan sepanjang hidupnya sebesar 15%
diseluruh lapisan masyarakat;
Penurunan proporsi bayi berat lahir rendah (<2,5kg) menjadi kurang dari 10%;
Pemberantasan tetanus neonatarum (angka insiden diharapkan kurang dari satu kasus per 1000
kelahiran hidup) disemua kabupaten;
Semua individu dan pasangan mendapatkan akses informasi dan pelayanan pencegahan kehamilan
yang terlalu dini, terlalu dekat jaraknya, terlalu tua, dan telalu banyak;
D. Hak-hak Reproduksi
1. Hak-Hak Reproduksi Perorangan
Hak-hak reproduksi mengacu pada hak-hak asasi manusia seperti tercantum dalam hukum internasional
dan nasional serta dokumen-dokumen HAM mencakup:
Hak dasar individu dan pasangan untuk menentukan secara bebas dan bertanggungjawab atas jumlah dan
jarak anak, mendapatkan informasi serta cara-cara untuk melaksanakan hal tersebut.
Hak untuk mencapai standar tertinggi kesehatan reproduksi dan seksual.
Hak untuk membuat keputusan yang terbatas dari diskriminasi, paksaan dan kekerasan.
Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan reproduksi yang terbaik.
Setiap orang, perempuan, dan laki-laki ( sebagai pasangan atau sebagai individu ) berhak memperoleh
informasi selengkap-lengkapmya tentang seksualitas, reproduksi dan manfaat serta efek samping obat-
obatan, alat dan tindakan medis yang digunakan untuk pelayanan dan atau mengatasi masalah kesehatan
reproduksi.
Setiap orang memiliki hak untuk memperoleh pelayanan KB yang aman, efektif, terjangkau, dapat
diterima, sesuai dengan pilihan, tanpa paksaan dan tak melawan hukum.
Setiap perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya, yang memungkinkanya
sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan dan persalinan, serta memperoleh bayi yang sehat.
Setiap anggota pasangan suami-isteri berhak memiliki hubungan yang didasari penghargaan.
Terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan dalam situasi dan kondisi yang diinginkan bersama
tanpa unsur pemaksaan, ancaman dan kekerasan.
Setiap remaja, lelaki maupun perempuan, berhak memperoleh informasi yang tepat dan benar tentang
reproduksi, sehingga dapat berperilaku sehat dalam menjalani kehidupan seksual yang
bertanggungjawab.
Setiap laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan informasi dengan mudah, lengkap, dan akurat
mengenai penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS.
Menurut BKKBN 2000, Kebijakan teknis operasional di Indonesia, untuk mewujudkan pemenuhan hak-
hak reproduksi:
Tujuan uapaya Safe Motherhood adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil,
bersalin, nifas, disamping menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir. Empat pilar dalam
upaya Safe Motherhood adalah:
Keluarga Berencana
Pelayanan Antenatal
Persalinan yang bersih dan aman
Pelayanan obsteri yang esensial
b. Alasan upaya safe motherhood menjadi prioritas
Ada dua alasan yang menyebabkan safe motherhood perlu mendapat perhatian.
besarnya masalah kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta dampak yang diakibatkannya.
safe motherhood pada hakikatnya merupakan intervensi yang efisien dan efektif dalam menurunkan
angka kematian ibu.
Ayah sebagai panutan, dapat membantu kehidupan sosialisasi anak-anaknya. Secara khusus, seorang
ayah dapat mengajarkan anak laki-lakinya agar menghormati perempuan dan memperlakukan mereka
sebagai manusia yang setara, mendukung anak perempuannya untuk bersekolah dan berperan aktif dalam
keluarga. Dengan begitu, seorang ayah ikut mewujudkan status perempuan yang setara dan menjadikan
masa depan anak perempuannya lebih baik.
E. Asuhan kesehatan reproduksi pada remaja
Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi,
psikis. Masa remaja, yaitu usia 10-19 tahun, merupakan masa yang khusus dan penting, karena merupakan
periode pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas.
Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada masa remaja terjadi
perubahan fisik (organobiologik) secara cepat, yang tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental-
emosional). Perubahan yang cukup besar ini dapat membingungkan remaja yang mengalaminya. Karena itu
mereka memerlukan pengertian, bimbingan, dan dukungan lingkungan di sekitarnya, agar tumbuh dan
berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat baik jasmani, maupun mental dan psikososial.
Dalam lingkungan soaial tertentu, masa remaja bagi pria merupakan saat diperolehnya kebebasan,
sementara untuk remaja wanita merupakan saat mulainya segala bentuk pembatasan. Pada masa yang lalu,
anak gadis mulai dipingit ketika mereka mulai mengalami haid. Walaupun dewasa ini praktek seperti itu
telah jarang ditemukan, namun perlakuan terhadap remaja pria dan wanita masih sering berbeda, yang
menempatkan remaja puteri dalam posisi yang dirugikan. Kesetaraan perlakuan terhadap remaja pria dan
wanita diperlukan dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja, agar masalahnya dapat tertangani
secara tuntas.
2. Bagi keluarga :
a. Menimbulkan aib keluarga
b. Menambah beban ekonomi keluarga
c. Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan masyarakat di lingkungannya (ejekan)
3. Bagi masyarakat :
a. Meningkatnya remaja putus sekolah, sehingga kualitas masyarakat menurun
b. Meningkatnya angka kematian ibu dan bayi
c. Menambah beban ekonomi masyarakat, sehingga derajat kesejahteraan masyarakat menurun