Anda di halaman 1dari 8

10/12/2017 2.

Lapisan Pada Protocol TCP/IP | antowidiansah

antowidiansah

Just another WordPress.com site


stay updated via rss

2. Lapisan Pada Protocol TCP/IP

Posted: September 27, 2011 in Uncategorized


0
TCP/IP (Transmission Control Protokol / Internet Protokol ) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh
komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan
Internet. Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol
standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas
(WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme
transport jaringan sik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.
Denisi Masing-masing Layer pada model TCP/IP

(h ps://antopriyono.les.wordpress.com/2011/09/aaa_htm_60b1d754.jpg)
GAMBAR: Susunan model OSI dan TCP/IP empat lapis
TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok
seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya dibuat atas lima lapisan saja: physical, data link,
network, transport dan application. Hanya lapisan aplikasi pada TCP/IP mencakupi tiga lapisan OSI teratas,
sebagaimana dapat dilihat pada Gambar berikut. Khusus layer keempat, Protokol TCP/IP mendenisikan 2 buah
protokol yakni Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol Protocol (UDP). Sementara itu
pada lapisan ketiga, TCP/IP mendeniskan sebagai Internetworking Protocol (IP), namun ada beberapa protokol
lain yang mendukung pergerakan data pada lapisan ini.
GAMBAR: Susunan model OSI dan TCP/IP lima lapis

(h ps://antopriyono.les.wordpress.com/2011/09/aaa_htm_2a21cc37.jpg)

https://antopriyono.wordpress.com/2011/09/27/2-lapisan-pada-protocol-tcpip/ 1/8
10/12/2017 2. Lapisan Pada Protocol TCP/IP | antowidiansah

1.
(h ps://antopriyono.les.wordpress.com/2011/09/aaa_htm_2a21cc37.jpg)
Physical Layer. Pada lapisan ini TCP/IP tidak mendenisikan protokol yang spesik. Artinya TCP/IP
mendukung semua standar dan proprietary protokol lain. Pada lapisan ini ditentukan karakteristik media
transmisi, rata-rata pensinyalan, serta skema pengkodean sinyal dan sarana sistem pengiriman data ke device
yang terhubung ke network
2. Data Link Layer. Berkaitan dengan logical-interface diantara satu ujung sistem dan jaringan dan melakukan
fragmentasi atau defragmentasi datagram. Ada juga beberapa pendapat yang menggabungkan lapisan ini
dengan lapisan sik sehingga kedua lapisan ini dianggap sebagai satu lapisan, sehingga TCP/IP dianggap
hanya terdiri dari empat lapis. Perhatikan perbandingannya pada kedua gambar di atas.
3. Network Layer Internet Protocol (IP). Berkaitan dengan routing data dari sumber ke tujuan. Pelayanan
pengiriman paket elementer. Denisikan datagram (jika alamat tujuan tidak dalam jaringan lokal, diberi
gateway = device yang menswitch paket antara jaringan sik yang beda; memutuskan gateway yang
digunakan). Pada lapisan ini TCP/IP mendukung IP dan didukung oleh protokol lain yaitu RARP, ICMP, ARP
dan IGMP.
1. Internetworking Protocol (IP) Adalah mekanisme transmisi yang digunakan oleh TCP/IP. IP disebut juga
unreliable dan connectionless datagram protocol-a besteort delivery service. IP mentransportasikan data dalam
paket-paket yang disebut datagram.
2. Address Resolution Protocol (ARP) ARP digunakan untuk menyesuaikan alamat IP dengan alamatsik
(Physical address).
3. Reverse Address Resolution Protocol (RARP) RARP membolehkan host menemukan alamat IP nya jika
dia sudah tahu alamat skinya. Ini berlaku pada saat host baru terkoneksi ke jaringan.
4. Internet Control Message Protocol (ICMP) ICMP adalah suatu mekanisme yang digunakan oleh
sejumlah host dan gateway untuk mengirim notikasi datagram yang mengalami masalah kepada host
pengirim.Internet
5. Group Message Protocol (IGMP) IGMP digunakan untuk memfasilitasi transmisi message yang simultan
kepasa kelompok/group penerima.
4. Transport Layer. Pada lapisan ini terbagi menjadi dua, UDP dan TCP
1. User Datagram Protocol (UDP) UDP adalah protokol process-to-process yang menambahakan hanya
alamat port, check-sum error control, dan panjang informasi data dari lapisan di atasnya. (Connectionless)
2. Transmission Control Protocol (TCP) TCP menyediakan layanan penuh lapisan transpor untuk aplikasi.
TCP juga dikatakan protokol transport untuk stream yang reliabel. Dalam konteks ini artinya TCP
bermakna connectionoriented, dengan kata lain: koneksi end-to-end harus dibangun dulu di kedua ujung
terminal sebelum kedua ujung terminal mengirimkan data. (Connection Oriented)
5. Application Layer. Layer dalam TCP/IP adalah kombinasi lapisan-lapisan session, presentation dan application
pada OSI yang menyediakan komunikasi diantara proses atau aplikasi-aplikasi pada host yang berbeda: telnet,
ftp, h p,dll.

(h ps://antopriyono.les.wordpress.com/2011/09/aaa_htm_m2e2a45f8.jpg)
GAMBAR: Protocol Data Unit (PDU) pada arsitektur TCP/IP
Untuk mengontrol operasi pertukaran data, informasi kontrol serta data user harus ditransmisikan, sebagaimana
digambarkan pada gambar di bawah. Dapat dikatakan bahwa proses pengiriman menggerakkan satu blok data
dan meneruskannya ke TCP. TCP memecah blok data ini menjadi bagian-bagian kecil agar mudah disusun. Untuk
setiap bagian-bagian kecil ini, TCP menyisipkan informasi kontrol yang disebut sebagai TCP header, yang
akhirnya membentuk segmen TCP. Informasi kontrol dipergunakan oleh pasangan (peer) entiti protokol TCP pada
host lainnya. Contoh item-item yang termasuk dalam header ini adalah sebagai berikut:

https://antopriyono.wordpress.com/2011/09/27/2-lapisan-pada-protocol-tcpip/ 2/8
10/12/2017 2. Lapisan Pada Protocol TCP/IP | antowidiansah

Destination port: saat entiti penerima TCP menerima segmen TCP, harus diketahui kepada siapa data tersebut
dikirimkan.
Sequence number: TCP memberikan nomor yang dikirim secara bertahap ke port tujuan, sehingga jika
destination menerima tidak sesuai dengan urutannya, maka entiti destination akan meminta untuk dikirim
kembali.
Checksum: pada pengiriman segmen TCP diikutkan pula suatu kode yang yang disebut dengan segment
remainder. Remainder TCP yang diterima akan dikalkulasi dan dibandingkan hasilnya dengan kode yang
datang. Jika terjadi ketidasesuaian, berarti telah terjadi kesalahan transmisi.

Sebagai tambahan Application merupakan Layer paling atas pada model TCP/IP, yang bertanggung jawab
untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol
Dynamic Host Conguration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP),
File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol
(SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi Stack Protocol, seperti halnya
Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows
Sockets (Winsock) atau NetBios over TCP/IP (NetBT).
3. Lapisan Model Osi Layer
Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer,
yang masing-masing layer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. OSI dikembangkan oleh badan Internasional
yaitu ISO (International Organization for Standardization) pada tahun 1977. Model ini juga dikenal dengan model
tujuh lapis OSI (OSI seven layer model). Berikut dibawah ini merupakan gambar dari model OSI 7 LayerBerikut
deskripsi Model referensi OSI:
Sebuah Model Layer
Setiap layer melakukan sekumpulan fungsi tertentu untuk mensukseskan komunikasi data
Setiap layer bergantung pada layer yang ada di bawahnya untuk melakukan fungsinya
Setiap layer akan mendukung operasi lapisan yang berada di atasnya
Implementasi pada setiap lapis seharusnya tidak bergantung pada lapisan lainnya

Denisi masing-masing Layer pada model OSI


1.Physical adalah Layer paling bawah dalam model OSI. Berfungsi untuk mendenisikan media
transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau
Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendenisikan bagaimana
Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2.Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang
disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, ow control, pengalamatan
perangkat keras seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan
bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi.
Spesikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC)
dan lapisan Media Access Control (MAC).
3. Network Berfungsi untuk mendenisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan
kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer3.
4. Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-
paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga
membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang
terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
5. Session Berfungsi untuk mendenisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau
dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
6. Presentation berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format
yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak
redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows NT) dan juga Network shell (semacam
Virtual network komputing (VNC) atau Remote Dekstop Protokol (RDP).
7. Application adalah Layer paling tinggi dari model OSI, seluruh layer dibawahnya bekerja untuk layer
ini, tugas dari application layer adalah Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian
membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.
Cara Kerja Model OSI

https://antopriyono.wordpress.com/2011/09/27/2-lapisan-pada-protocol-tcpip/ 3/8
10/12/2017 2. Lapisan Pada Protocol TCP/IP | antowidiansah

Cara Kerja : Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI. Aplication layer megirimkan data ke
presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirim ke layer
dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header dan atau tailer kemudian
dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan
melalui media transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer
paling bawah kelayer paling atas. Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media
transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link layer memeriksa data-link layer header yang
ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di
buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer,
proses ini terus berlanjut sampai ke application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini
disebut dengan peer-layer communication
4.Pengertian Masing-Masing Protocol ialah sebagai berikut:
1.HTTP (Hypertext Transfer Protocol) suatu protokol yang digunakan oleh WWW (World Wide Web). HTTP
mendenisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur
aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon atas perintah-
perintah yang ada pada protokol HTTP ini.Hingga kini, ada dua versi mayor dari protokol HTTP, yakni HTTP/1.0
yang menggunakan koneksi terpisah untuk setiap dokumen, dan HTTP/1.1 yang dapat menggunakan koneksi
yang sama untuk melakukan transaksi. Dengan demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat karena memang tidak usah
membuang waktu untuk pembuatan koneksi berulang-ulang.
2.HTTPS (Securre HTTP) merupakan bentuk protokol yang aman karena segala perintah dan data yang lewat
protokol ini akan diacak dengan berbagai format sehingga sulit untuk dibajak isinya maupun dilihat perintah-
perintah yang dieksekusi.
3.FTP (File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang
merupakan standar untuk pentransferan berkas (le) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork.
FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat
ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien
FTP dan server FTP. Pada umumnya browser-browser versi terbaru sudah mendukung FTP.
4.SMTP(Simple Mail Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang digunakan untuk mengirimkan pesan e-mail
antar server, yang bisa dianalogikan sebagai kantor pos.
5.POP atau Post Oce Protocol, sesuai dengan namanya merupakan protokol yang digunakan untuk pengelolaan
mail. POP yang sekarang lebih umum dikenal dengan POP3 (POP Version 3), dimaksudkan untuk mengizinkan
client untuk mengakses secara dinamis mail yang masih ada di POP3 server. POP3 menawarkan pada user untuk
meninggalkan mail-nya di POP3 server, dan mengambil mail-nya tersebut dari sejumlah sistem sebarang. Untuk
mengambil mail dengan menggunakan POP3 dari suatu client, banyak pilihan yang dapat digunakan seperti Sun
Microsystem Inc.s Mailtool, QualComm Inc.s Eudora, Netscape Comm. Corp.s Netscape Mail dan Microsoft
Corp.s Outlook Express.
(h p://www.blogger.com/page-edit.g?blogID=3087530898544984699&pageID=4081594578756213732)POP3 tidak
dimaksudkan untuk menyediakan operasi manipulasi mail yang ada di server secara luas. Pada POP3, mail
diambil dari server dan kemudian dihapus (bisa juga tidak dihapus). Segala sesuatu tentang protokol POP3 ini
dibahas dalam RFC (Request For Comment) 1725. Protokol yang lebih tinggi dan lebih kompleks, yaitu IMAP4,
dibahas dalam RFC 1730.
Mode POP3
Ada dua jenis mode pada POP3 yaitu mode oine dan mode inline. Pada mode oine, POP3 mengambil dan
kemudian menghapus mail yang tersimpan dari server. POP3 bekerja dengan baik pada mode ini, karena
terutama memang didisain untuk berlaku sebagai sebuah sistem mail yang memiliki sifat store-and-forward.
Server, pada mode oine, berlaku seperti sebuah tempat penampungan yang menyimpan mail sampai user
memintanya.
6.IMAP (Internet Message Access Protocol) adalah protokol standar untuk mengakses/mengambil e-mail dari
server. IMAP memungkinkan pengguna memilih pesan e-mail yang akan ia ambil, membuat folder di server,
mencari pesan e-mail tertentu, bahkan menghapus pesan e-mail yang ada.
5.Perbedaan antara UDP dan TCP
User Datagram Protocol (UDP) UDP adalah protokol process-to-process yang menambahakan hanya alamat
port, check-sum error control, dan panjang informasi data dari lapisan di atasnya. (Connectionless)

Karakteristik UDP
https://antopriyono.wordpress.com/2011/09/27/2-lapisan-pada-protocol-tcpip/ 4/8
10/12/2017 2. Lapisan Pada Protocol TCP/IP | antowidiansah

UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:


Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi
koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau
pesan . Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan
yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP
mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau
dengan menggunakan waktu yang telah didenisikan.
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses
tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi eld Source
Process Identication dan Destination Process Identication.
UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.

UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:


UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buering) dari data yang masuk ataupun data yang
keluar. Tugas buering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang
berjalan di atas UDP.
UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang
terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus
mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU
(h p://id.wikipedia.org/wiki/Maximum_Transfer_Unit)) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data
tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data
yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
UDP tidak menyediakan mekanisme ow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP
(h p://id.wikipedia.org/wiki/TCP).

Penggunaan UDP

UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:


Protokol yang ringan (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa
protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-
fungsi spesik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama
dalam protokol lapisan aplikasi.Domain Name System
Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi
menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh
TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan
Network File System (NFS)
Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol RoutingInformation
Protocol (RIP).
Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu
dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi
dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal
ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama
dalam protokol NetBIOS Name Service.

Pesan-pesan UDP

https://antopriyono.wordpress.com/2011/09/27/2-lapisan-pada-protocol-tcpip/ 5/8
10/12/2017 2. Lapisan Pada Protocol TCP/IP | antowidiansah

UDP, berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang disebut dengan segmen, melakukan
pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan UDP (UDP Messages). Sebuah pesan UDP berisi header UDP
dan akan dikirimkan ke protokol lapisan selanjutnya (lapisan internetwork) setelah mengepaknya menjadi
datagram IP. Enkapsulasi terhadap pesan-pesan UDP oleh protokol IP dilakukan dengan menambahkan header IP
dengan protokol IP nomor 17 (0x11). Pesan UDP dapat memiliki besar maksimum 65507 byte: 65535 (216)-20
(ukuran terkecil dari header IP)-8 (ukuran dari header UDP) byte. Datagram IP yang dihasilkan dari proses
enkapsulasi tersebut, akan dienkapsulasi kembali dengan menggunakan header dan trailer protokol lapisan
Network Interface yang digunakan oleh host tersebut.
Dalam header IP dari sebuah pesan UDP, eld Source IP Address akan diset ke antarmuka host yang mengirimkan
pesan UDP yang bersangkutan; sementara eld Destination IP Address akan diset ke alamat IP multicast dari
sebuah host tertentu, alamat IP broadcast, atau alamat IP multicast.
Transmission Control Protocol (TCP) TCP menyediakan layanan penuh lapisan transpor untuk aplikasi. TCP
juga dikatakan protokol transport untuk stream yang reliabel. Dalam konteks ini artinya TCP bermakna
connectionoriented, dengan kata lain: koneksi end-to-end harus dibangun dulu di kedua ujung terminal sebelum
kedua ujung terminal mengirimkan data. (Connection Oriented)
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap
jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society
(ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force
(h p://id.wikipedia.org/wiki/Internet_Engineering_Task_Force) (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di
atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didenisikan dalam dokumen yang disebut sebagai
Request for Comments (h p://id.wikipedia.org/wiki/Request_for_Comments) (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentikasikan
sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang
umumnya ditulis dalam format http://www.xxx.yyy.zzz (http://www.xxx.yyy.zzz). Dengan
menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua
bagian, yakni Network Identier (NetID) yang dapat mengidentikasikan jaringan lokal dalam sebuah
internetwork dan Host identier (HostID) yang dapat mengidentikasikan host dalam jaringan tersebut.
Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask
255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan
kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau
menggunakan Dynamic Host Conguration Protocol (DHCP) (dinamis).
Fully qualied domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama
alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk <nama_host>.<nama_domain>, di mana <nama_domain>
mengindentikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan <nama_host> mengidentikasikan
sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain
Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.org merepresentasikan sebuah host
dengan nama id yang terdapat di dalam domain jaringan wikipedia.org.Nama Domain
wikipedia.org merupakan second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar
dalam root DNs, yang memiliki nama . (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat
ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan,
FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam
alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau
dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau %systemroot%\system32\drivers\etc\hosts)
yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.

(http://www.blogger.com/page-edit.g?
blogID=3087530898544984699&pageID=4081594578756213732)Layanan

Berikut ini adalah layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
Pengiriman berkas (le transfer). File Transfer Protocol(FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu
untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang
digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan [[password]], meskipun banyak juga FTP
https://antopriyono.wordpress.com/2011/09/27/2-lapisan-pada-protocol-tcpip/ 6/8
10/12/2017 2. Lapisan Pada Protocol TCP/IP | antowidiansah

yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP
dapat dilihat pada RFC 959.)
Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in
ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna
menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih
lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)
Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai e-
mail dapat dilihat pada RFC 821 dan RFC 822.)
Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang
memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut
disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam
komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan
ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer.
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan
dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call
(h p://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Remote_Procedure_Call&action=edit&redlink=1) (RPC), yang
memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda.
(sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.)
Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet
(Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan
protokol name server yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)

(http://www.blogger.com/page-edit.g?
blogID=3087530898544984699&pageID=4081594578756213732)
Bagaimanakah bentuk arsitektur dari TCP/IP itu ?

Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan
tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur
rangkaian protokol TCP/IP mendinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.
Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol Model OSI, berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada
7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai upper level protocol sedangkan empat lapisan
terbawah dikenal sebagai lower level protocol. Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing
lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu
berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya
berhubungan dengan lapisan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau di bawahnya (misalnya
lapisan network berhubungan dengan lapisan transpor di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya).
Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu fungsi yang rumit
yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan
bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian
cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modikasi yang dilakukan atasnya tidak
akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data
dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat.
Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem
yang lain. Proses ini dikenal sebagai Peer process. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung
dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan
kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan
terdapat interface (antarmuka). Interface ini mendinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan
lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna.
Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai arsitektur jaringan.
6. Pengertian ARP
Address Resolution Protocol disingkat ARP adalah sebuah protocol dalam TCP/IP Protocol Suite yang
bertanggungjawab dalam melakukan resolusi alamat IP ke dalam alamat Media AccessControl (MAC address).
https://antopriyono.wordpress.com/2011/09/27/2-lapisan-pada-protocol-tcpip/ 7/8
10/12/2017 2. Lapisan Pada Protocol TCP/IP | antowidiansah

ARP didenisikan di dalam RFC 826.


Ketika sebuah aplikasi yang mendukung teknologi Protocol Jaringan TCP/IP mencoba untuk mengakses sebuah
host TCP/IP dengan menggunakan alamat IP, maka alamat IP yang dimiliki oleh host yang dituju harus
diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam MAC address agar frame-frame data dapat diteruskan ke tujuan dan
diletakkan di atas media transmisi (kabel, radio, atau cahaya), setelah diproses terlebih dahulu oleh Network
Interface Card (h p://id.wikipedia.org/wiki/Network_Interface_Card) (NIC). Hal ini dikarenakan NIC beroperasi
dalam lapisan sik dan lapisan data-link pada tujuh lapis model referensi OSI
(h p://id.wikipedia.org/wiki/OSI_Reference_Model) dan menggunakan alamat sik daripada menggunakan
alamat logis (seperti halnya alamat IP atau nama NetBIOS (h p://id.wikipedia.org/wiki/Nama_NetBIOS)) untuk
melakukan komunikasi data dalam jaringan.
Jika memang alamat yang dituju berada di luar jaringan lokal, maka ARP akan mencoba untuk mendapatkan
MAC address dari antarmuka router lokal yang menghubungkan jaringan lokal ke luar jaringan (di mana
komputer yang dituju berada).
7. Operator Bitwise
digunakan untuk melakukan pemanipulasian data dalam bentuk bit (bilangan biner) seluruh operator bit hanya
dapat digunakan pada operan integer atau karakte

Iklan

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

https://antopriyono.wordpress.com/2011/09/27/2-lapisan-pada-protocol-tcpip/ 8/8

Anda mungkin juga menyukai