Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI KULIAH

Tugas Kelompok

PENERAPAN BLUD DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Dr. Ikhsan Budi Riharjo, SE., M.Si., Ak., CA.

Disusun oleh :

Stefanny Gloria Malacoppo (1410108882)

Nathania Putri Dyastaria (1410108883)

Laila Syaadah Novitasari (1410108913)

Nurul Chotamah (1410108932)

Kelas : SA5

PROGRAM STUDI S1-AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA SURABAYA

TAHUN PELAJARAN 2016-2017


Pengertian, Tujuan dan Azas BLUD

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
atau unit kerja pada satuan kerja perangkat daerah dilingkungan pemerintah daerah yang di
bentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/ atau
jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
di dasarkan pada prinsipi efesiensi dan produktivitas.

Tujuan dibentuknya BLUD adalah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 3 yang
menyebutkan bahwa PPK-BLUD bertujuan meningkatkan kwalitas pelayanan masyarakat
untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan/ atau pemerintah daerah
dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Adapun azas
BLUD dalah memberikan pelayanan kesehatan dengan praktek bisnis yang sehat, yang
pengelolaannya dilakukan berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh Kepala Daerah.
Artinya ada prinsip-prinsip yang dibangun dalam manajemen BLUD yang tidak sama dengan
SKPD yang lain. Untuk syarat Substansi dan Teknis agak mudah karena sudah melekat pada
Rumah Sakit, sementara syarat administrasi ini harus benar-benara di godok dan di buat dengan
kajian yang lebih dalam. Ini penting sehingga tidak terkesan nantinya Penerapan BLUD hanya
dijadikan sebagai kendaraan untuk mengejar renumerasi semata.

Rumah Sakit Umum Daerah Sebagai BLUD

Sebagaimana amanah Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman teknis


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, ada 3 syarat utama yang harus di
tempuh daerah dalam rangka mewujudkan rumah sakit menuju BLUD yaitu:

1. Syarat teknis: Persyaratan terpenuhi apabila (1) kinerja pelayanan dibidang tugas dan
fungsinya layak dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya atas rekomendasi sekretaris
daerah untuk SKPD atau Kepala SKPD untuk unit kerja. (2) Kinerja keuangan SKPD sehat.
(3) memiliki potensi untuk meningkatkan penyelenggaraan pelayanan secara efektif,
efesien dan produktif. (4) memiliki spesifikasi teknis yang terkait langsung dengan layanan
umum kepada masyarakat. (5) tingkat kemampuan pendapatan dari layanan yang
cenderung meningkat dan efisien dalam membiayai pengeluaran.
2. Syarat substantif: Persyaratan ini terpenuhi apabila, (1) tugas dan fungsi SKPD atau unit
kerja bersifat operasional dalam menyelenggarakan pelayanan umum yang menghasilkan
semi barang/jasa publik, (2) penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan masyarakat, (3) pengelolaan
wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat atau
layanan umum, (4) pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi
dan/atau pelayanan masyarakat.
3. Syarat administrasi: persyaratan ini meliputi; (1) surat pernyataan kesanggupan untuk
meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan dan mamfaat bagi masyarakat, (2) pola tata
kelola, (3) rencana strategis bisnis, (4) standar pelayanan minimal, (5) laporan keuangan
pokok atau prognosa/proyeksi laporan keuangan dan (6) laporan audit terakhir atau
pernyataan bersedia untuk diaudit secara independen.
Diantara ke-3 syarat diatas, yang paling agak berat adalah syarat administrasi, untuk itu
Pemerintah Daerah yang akan menerapkan PPK-BLUD pada Rumah Sakit Daerah harus benar-
benar mempersipakan syarat administrasi dengan baik, yang nantinya akan dilakukan
penilaiaan oleh tim yang di tetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. Pengalaman selama
menjadi Tim Penilai BLUD ada 3 Dokumen yang agak berat untuk di susun meliputi: Dokumen
Tata Kelola, Rencana Strategis Bisnis dan Standar Pelayanan Minimal. Perlu diingat bahwa
Dokumen Tata Kelola dan Standar Pelayanan Minimal nantinya ditetapkan dengan Peraturan
Kepala Daerah (Gubernur/Walikota/Bupati). Ada 5 Kriteria atau Indikator dalam menyusun
Standar pelayanan minimal, yaitu :

1. Fokus pada jenis pelayanan, dalam arti mengutamakan kegiatan pelayanan yang
menunjang terwujudnya tugas dan fungsi BLUD;
2. Terukur, merupakan kegiatan yang pencapaiannya dapat dinilai sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan;
3. Dapat dicapai, merupakan kegiatan nyata yang dapat dihitung tingkat pencapaiannya,
rasional sesuai kemampuan dan tingkat pemanfaatannya;
4. Relevan dan dapat diandalkan, merupakan kegiatan yang sejalan, berkaitan dan dapat
dipercaya untuk menunjang tugas dan fungsi BLUD;
5. Tepat waktu, merupakan kesesuaian jadwal dan kegiatan pelayanan yang telah ditetapkan.

Rumah Sakit Pemerintah Daerah yang telah menjadi BLUD dapat memungut biaya kepada
masyarakat sebagai imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan. Imbalan atas barang/jasa
layanan yang diberikan tersebut ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar
perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana. Tarif layanan diusulkan oleh
rumah sakit kepada menteri keuangan/menteri kesehatan/kepala SKPD sesuai dengan
kewenangannya, dan kemudian ditetapkan oleh kepala daerah dengan peraturan kepala daerah.
Terkait penetapan tarif, nantinya dibedakan menjadi 2 bagian yaitu Tarif bisnis dan Tarif
Umum. Untuk tarif bisnis besaran nya ditentapkan dengan Peraturan Kepala Daerah, sedangkan
untuk tarif umum (Golongan III) besaranya ditetapkan dengan Qanun.

Penerapan BLUD dalam Rumah Sakit Daerah IDI KABUPATEN ACEH TIMUR

Peraturan Bupati Aceh Timur No.7 tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal
Badan Layanan Umum Derah (BLUD) dalam BAB II MAKSUD DAN TUJUAN pada
Pasal 2 menyatakan bahwa :

1. SPM BLUD RSUD Idi dimaksudkan sebagai panduan bagi daerah dalam melaksanakan
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelengaraan jenis dan mutu pelayanan kesehatan serta penunjang pelayanan kesehatan
pada BLUD RSUD Idi,
2. SPM BLUD RSUD Idi bertujuan untuk meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan
kesehatan dan penunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Dalam BAB III JENIS PELAYANAN, INDIKATOR, STANDAR (NILAI), BATAS


WAKTU PENCAPAIAN DAN URAIAN STNDAR PELAYANAN MINIMAL Bagian
Kesatu-Jenis Pelayanan pada pasal 3 menyatakan :
1. BLUD RSUD Idi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan dengan
mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif), Pemulihan (rehabilitatif) yang
dilaksanakan secara terpadu dengan upaya pencegahan (preventif), peningkatan
(promotif) serta upaya rujukan.
2. Jenis pelayanan pada BLUD RSUD Idi meliputi:
a. pelayanan gawat darurat;
b. pelayanan rawat jalan;
c. pelayanan rawat inap;
d. pelayanan bedah central;
e. pelayanan persalinan dan perinatology, dll.
Pada Bagian kedua Indikator, Standar (Nilai), Batas Waktu Pencapaian Dan Uraian Standar
Pelayanan Minimal pada pasal 4 menyatakan bahwa : Indikator, Standar (Nilai), Batas
Waktu Pencapaian, Uraian SPM dari Jenis Pelayanan sebagaimana tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.

Dalam bab IV yang berjudul PELAKSANAAN pada pasal 5 menyatakan bahwa:

1. BLUD RSUD Idi sebagai Rumah Sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) wajib melaksanakan pelayanan kesehatan
dan penunjang pelayanan kesehatan berdasarkan SPM.
2. Direktur BLUD RSUD Idi yang menerapkan PPK-BLUD bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan penunjang pelayanan kesehatan sesuai SPM.
3. Penyelenggaraan pelayanan yang sesuai dengan SPM dilaksanakan oleh tenaga dengan
kualifikasi dan kompetensi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam Bab V yang berjudul PENERAPAN pada pasal 6 menyatakan bahwa:

1. Direktur BLUD RSUD Idi yang menerapkan PPK-BLUD wajib menyusun Rencana Bisnis
dan Anggaran (RBA), target, serta upaya dan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dan penunjang pelayanan kesehatan BLUD RSUD Idi berdasarkan SPM.
2. Setiap unit kerja pelayanan kesehatan, penunjang pelayanan kesehatan dan administrasi
manajemen BLUD RSUD Idi yang menerapkan PPK-BLUD wajib menyusun rencana
kerja, target, serta upaya dan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan
penunjang pelayanan kesehatan BLUD RSUD Idi berdasarkan SPM.
3. Setiap pelaksanaan pelayanan kesehatan dan penunjang pelayanan kesehatan, wajib
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang menjadi tugasnya sesuai dengan SPM.

Dalam Bab VI yang berjudul PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Bagian kesatu-


Pembinaan dalam Pasal 7 menyatakan bahwa:

1. Pembinaan teknis BLUD RSUD Idi yang menerapkan PPK-BLUD dilakukan oleh Bupati
melalui Sekretaris Daerah.
2. Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa fasilitasi, pemberian orientasi
umum, petunjuk teknis, bimbingan teknis, pendidikan dan latihan atau bantuan teknis
lainnya yang mencakup:
a. perhitungan sumber daya dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai SPM;
b. penyusunan rencana pencapaian SPM dan penetapan target tahunan pencapaian SPM.\
c. penilaian prestasi kerja pencapaian SPM; dan
d. pelaporan prestasi kerja pencapaian SPM.

Bagian Kedua-Pengawasan dalam Pasal 8 menyatakan bahwa:

1. Pengawasan dilakukan oleh pengawas internal.


2. Pengawas internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh pengawas
internal yang berkedudukan langsung dibawah Direktur BLUD RSUD Idi.

Pasal 9 :

1. Pengawas Internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) bersama-sama jajaran
manajemen BLUD RSUD Idi yang menerapkan PPK-BLUD menciptakan dan
meningkatkan pengendalian internal.
2. Fungsi pengendalian internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membantu manajemen
dalam hal:
a. pengamanan harta kekayaan;
b. menciptakan akurasi sistem informasi keuangan;
c. menciptakan efisiensi dan produktifitas; dan
d. mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan praktek bisnis yang
sehat.

Pasal 10 :

1. Pembinaan dan pengawasan terhadap BLUD RSUD Idi yang menerapkan PPK-BLUD
selain dilakukan oleh pejabat pembina dan pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7, Pasal 8, dan Pasal 9 dilakukan juga oleh dewan pengawas berdasarkan peraturan
perundangundangan.
2. Dewan pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah organ yang bertugas
melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BLUD.

Pasal 11 :

Anggaran pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7,


Pasal 8,Pasal 9 dan Pasal 10 dibebankan pada pendapatan operasional BLUD RSUD Idi yang
ditetapkan dalam Rencana Bisnis Anggaran (RBA) BLUD RSUD Idi.

Pada BAB VII KETENTUAN PENUTUP dalam pasal 12 menyatakan bahwa Peraturan
Bupati tentang Standar Pelayanan Minimal Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit
Umum Daerah Idi berlaku surut sejak tanggal 1 Januari 2013, dan pasal 13 menyatakan bahwa
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya
memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita
Daerah Kabupaten Aceh Timur.

Anda mungkin juga menyukai