Anda di halaman 1dari 24

TEORI DASAR PENGUKURAN

Definisi Pengukuran
Pengukuran adalah: membandingkan suatu
besaran yang belum diketahui nilainya dengan
besaran acuan atau besaran standar , baik
standar lokal, standar nasional maupun
standar internasional.
Syarat Besaran
Dapat diketahui secara fisik dimana besaran
dapat dilihat dan diraba.
Jelas dan tidak berubah terhadap
waktu maksudnya adalah 1 mm pada saat ini,
maka 1 mm juga setahun yang akan datang
Dapat digunakan dimana saja misalnya
Besaran yang digunakan di indonesia dapat
digunakan di negara negara eropa.
Pembagian Besaran
Besaran terdiri dari :
1. Besaran pokok yaitu besaran yang sesuai
dengan standar internasional.
2. Besaran turunan:
yaitu besaran yang diperoleh dari beberapa
variabel dalam bentuk persamaan
Metrologi dan Metrologi Industri
Metrologi merupakan disiplin ilmu yang
mempelajari tentang cara cara pengukuran
besaran teknik.
Metrologi industri adalah ilmu yang
mempelajari pengukuran karakteristik suatu
produk dengan menggunakan alat ukur
tertentu, untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang mendekati dengan nilai
sebenarnya.
Syarat Pengukuran
Agar bisa diukur, maka suatu produk teknik
harus mempunyai karakteristik geometri
seperti:
o Dimensi
o Kualitas permukaan
o Bentuk
o Posisi
Beberapa Pengukuran dalam
Meterologi
Pengukuran linier
Pengukuran sudut
Pengukuran profil
Pengukuran ulir
Pengukuran roda gigi
Pengukuran kerataan
Pengukuran kekasaran permukaan
Pengukuran poros dan lubang
Pengukuran kedataran
Pengukuran posisi
Jenis-jenis Alat Ukur
Alat ukur dapat dibagi berdasarkan :
1. Berdasarkan sifat aslinya.
2. Berdasarkan sifat turunanya.
3. Berdasarkan prinsip kerjanya
Berdasarkan Sifat Aslinya
Alat ukur langsung, yaitu alat ukur yang telah
mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi.
Kecermatannya rendah sampai menengah (1
sampai 0,002 mm). Hasil pengukuran dapat
langsung dibaca pada alat tersebut. misalnya :
jangka sorong
Alat Ukur Pembanding
Alat ukur yang mempunyai skala ukur yang telah
dikalibrasi. Umumnya memiliki kecermatan
menengah ( > 0.01 mm ; cenderung disebut
pembanding ) sampai tinggi ( > 0.001 mm ; lebih
sering dinamakan komparator) tetapi kapasitas
daerah suatu skala ukurnya terbatas.
Alat ukur ini hanya digunakan sebagai pembacaan
besarnya selisih suatu dimensi terhadap ukuran
standar. Misalnya: dial indikator
Alat ukur standar
alat ukur yang dilengkapi dengan satu skala
nominal, tdk dapat memberikan hasil
pengukuran secara langsung dan digunakan
untuk kalibrasi alat ukur lainnya. Misalnya :
blok ukur.
Alat ukur bantu
alat ukur yang tidak termasuk sebagai alat
ukur dalam artiyang sesungguhnya akan tetapi
memiliki peranan pentingdalam pelaksanaan
suatu proses pengukuran geometrik.misalnya :
stand magnetik, blok V
Berdasar Prinsip Kerjanya
Alat ukur mekanik, contohnya Mikrometer dan Jangka
sorong.
Alat ukur elektrik , contohnya LVDT ( Linier Variable
Diffrential Transformer ), bekerja dengan prinsip
transformator yaitu timbulnya tegangan imbas pada
kumparan sekunder akibat adanya tegangan listrik
pada kumparan primer.
Alat ukur optik, contohnya Autokolimator, yang bekerja
dengan suatu kondensor yang mengarahkan berkas
cahaya dari sumber cahaya diatas sumbu optik menuju
target yang berupa garis.
Berdasarkan Sifat Turunannya
Alat ukur khas
Alat ukur yang dibuat khusus untuk mengukur
geometri yang khas, misalnya kekasaran
permukaan, kebulatan, profil gigi suatu roda
gigi, dan sebagainya.
Selain mekanisme yang khas alat ukur jenis ini
dapat memiliki skala dan dapat dilengkapi alat
pencatat atau penganalisa data.
Cara Pengukuran

1. Pengukuran langsung,
2. Pengukuran tak langsung,
3. Pengukuran pemeriksaan toleransi (dengan
kaliber batas),
4. Pengukuran perbandingan dengan bentuk
acuan (standar).
5. Pengukuran geometri khusus, dan
6. Pengukuran dengan mesin ukur koordinat.
1. Pengukuran Langsung
Adalah proses pengukuran dengan memakai alat ukur
langsung.
Hasil pengukuran dapat langsung terbaca.
Merupakan cara yang lebih dipilih jika seandainya hal
ini dimungkinkan.
Proses pengukuran dapat cepat diselesaikan.
Alat ukur langsung umumnya memiliki kecermatan
yang rendah dan pemakaiannya dibatasi oleh
kemampuan alat.
Contoh pengukuran langsung adalah pengukuran tebal
objek ukur dengan memakai mikrometer
Batasan Penggunaan Alat Ukur Langsung

Karena daerah toleransi kecermatan alat ukur,


Karena kondisi fisik objek ukur yang tak
memungkinkan digunakannya alat ukur langsung,
atau
Karena tidak cocok dengan imajinasi ragam
daerah toleransi (tak sesuai dengan jenis toleransi
yang diberikan pada objek ukur misanya toleransi
bentuk dan posisi sehingga memerlukan proses
pengukuran khusus).
2. Pengukuran Tak Langsung
Merupakan proses pengukuran yang dilaksanakan dengan
memakai beberapa jenis alat ukur berjenis
pembanding/komparator, standar dan bantu.
Perbedaan harga yang ditunjukkan oleh skala alat ukur
pembanding sewaktu objek ukur dibandingkan dengan
ukuran standar (pada alat ukur standar) dapat digunakan
untuk menentukan dimensi objek ukur.
Alat ukur pembanding umumnya memiliki kecermatan yang
tinggi, sementara itu alat ukur standar memiliki kualitas
(ketelitian) yang bisa diandalkan, maka proses pengukuran
tak langsung dapat dilaksanakan sebaik mungkin untuk
menghasilkan harga yang cermat serta dapat
dipertanggungjawabkan (teliti dan tepat).
Proses pengukuran tak langsung umumnya berlangsung
dalam waktu yang relatif lama.
3. Pemeriksaan dengan Kaliber Batas
Dinamakan sebagai proses pemeriksaan karena tidak
menghasilkan data angka (numerik) seperti halnya yang
dihasilkan proses pengukuran.
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan apakah objek
ukur (objek pemeriksaan) memiliki harga yang terletak di
dalam atau di luar daerah toleransi ukuran, bentuk,
dan/atau posisi.
Objek ukur akan dianggap baik bila terletak di dalam
daerah toleransi dan dikatakan jelek bila batas materialnya
(permukaannya) berada di luar daerah toleransi yang
dimaksud.
Proses pemeriksaan berlangsung cepat dan cocok untuk
menangani pemeriksaan kualitas geometrik produk hasil
proses produksi massal. Contoh proses pemeriksaan
toleransi lubang dengan memakai kaliber poros (go & not
go gauges).
4. Perbandingan dengan Bentuk Acuan
Bentuk suatu produk (misalnya profil ulir atau
roda gigi) dapat dibandingkan dengan suatu
bentuk acuan yang ditetapkan atau dibakukan
(standar) pada layar alat ukur proyeksi.
Kebenaran bentuk konis dapat diperiksa dengan
menggunakan kaliber konis.
Pada prinsipnya pemeriksaan seperti ini tidaklah
menentukan dimensi ataupun toleransi suatu
benda ukur secara langsung, akan tetapi lebih
kepada menentukan tingkat kebenarannya bila
dibandingkan dengan bentuk standar.
5. Pengukuran Geometri Khusus
Berbeda dengan pemeriksaan secara perbandingan,
pengukuran geometri khusus benar-benar mengukur
geometri yang bersangkutan.
Dengan memperhatikan imajinasi daerah toleransinya, alat
ukur dan prosedur pengukuran dirancang dan dilaksanakan
secara khusus.
Berbagai masalah pengukuran geometri umumnya
ditangani dengan cara ini, misalnya kekasaran permukaan,
kebulatan poros atau lubang, geometri ulir, dan geometri
roda gigi.
Contoh: Kebulatan hanya bisa diukur dengan benar dengan
alat ukur kebulatan jenis sensor putar atau meja putar.
Berdasarkan profil kebulatan yang terekam pada grafik
polar bisa ditentukan harga parameter kebulatannya
6. Alat Ukur Kordinat
(Coordinate Measuring Machine/CMM)
Alat ukur yang memiliki sensor yang dapat
digerakan dalam ruang, kordinat sensor dibaca
melalui tiga skala yang disusun seperti kordinat
kartesian ( x, y ,z ).
Misalnya mesin ukur kordinat (muk).
Muk merupakan alat ukur modern dengan
memanfaatkan komputer untuk mengontrol
gerakan sensor relatif terhadap benda ukur serta
untuk menganalisa data pengukuran.
Sistem pengukuran (secara umum)

Measurand

Sensing
element

Indicator/
recorder
Signal
modification
subsystem

23
Sistem Instrumentasi
Sensor Amplifier A/D Computer
Converter

Sensor- adalah piranti yang mentransform


(mengubah) suatu nilai (isyarat/energi) fisik ke nilai
fisik yang lain
Amplifier-pengkondisi sinyal dari sensor
A/D Converter-mengubah sinyal analog menjadi
format digital.
Computer-proses, display, dan record sinyal

24

Anda mungkin juga menyukai