Allah berfirman,
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan,
dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di
antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..
(QS. At-Taubah: 36)
. .
Ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau
melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya,
Hari apa ini? Mereka menjawab, Hari yang baik, hari di mana Allah
menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa
pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Kami (kaum muslimin) lebih
layak menghormati Musa dari pada kalian. kemudian Nabi shallallahu
alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk
puasa. (HR. Al Bukhari)
Puasalah hari Asyura dan jangan sama dengan model orang Yahudi.
Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya. (HR. Ahmad, Al
Bazzar).
Hadis ini dihasankan oleh Syaikh Ahmad Syakir. Hadis ini juga
dikuatkan hadis lain, yang diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Sunan Al-
Kubra dengan lafadz:
Rasulullah bersabda, Siapa yang puasa hari Asyura, dia seperti puasa
setahun. Dan siapa yang bersedekah pada hari itu, dia seperti bersedekah
selama setahun.