Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kuningan Tahun 2012 diselenggarakan sebagai upaya pengabdian terhadap
masyarakat di bidang pendidikan. Mahasiswa diharapkan dapat membantu warga masyarakat
sesuai dengan spesifikasi program studi dan talentanya, untuk kemudian menerapkan ilmu yang
telah didapat ke dalam bentuk program kerja ketika KKN.
Berdasarkan survey dan observasi yang penulis lakukan di Desa Kubang Jero, baik dari
sektor fisik maupun non fisik, maka penulis mencoba untuk membantu masyarakat sesuai
dengan kemampuan dan spesifikasi penulis dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
program studi Bahasa Inggris.
Adapun beberapa program dan kegiatan individu yang telah dilakukan selama KKN
terbagi menjadi program utama dan program tambahan. Program utama itu sendiri terdiri dari:

1. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR

Pelaksanaan kegiatan mengajar berarti memberikan pelayanan prima terhadap manusia


dan potensi-potensi yang dimilikinya demi membawa suatu perubahan yang positif.
Pengabdian penulis dalam bidang pendidikan tersebut dilaksanakan di SDN Kubang Jero saja
sebagai satu-satunya sekolah yang ada di desa tersebut.
Melihat sasaran pengajaran adalah anak seusia 6-12 tahun, maka penulis mesti cakap
untuk memanfaatkan potensi energi mereka terhadap penyerapan teori sekaligus praktik.
Sebagai langkah awalnya tentu penulis mengalami kesulitan. Hambatan sekaligus
rekomendasi untuk kelancaran program belajar-mengajar di sekolah tersebut meliputi:
Peran multifungsi penulis ketika mengajar. Meski tersedia jadwal pelajaran yang telah
ditetapkan, namun pada praktiknya kadang penulis melaksanakan pengajaran di kelas
yang tak sesuai jadwal. Misalnya demi menjaga ketertiban sekolah, penulis mesti sigap
mengisi kelas kosong, meskipun tidak ada jadwal pelajaran yang sesuai dengan
spesifikasi penulis. Terlebih lagi tak ada pintu tertutup sebagai sekat antar kelas.
Seringkali ketika penulis mengajar di suatu kelas, murid kelas lain yang kebetulan
kosong menjejali sekat tersebut. Hal itu tentu menjadi pemecah konsentrasi dan
perhatian penulis dan para siswa yang tengah melakukan kegiatan belajar-mengajar.
Sehingga tak jarang, penulis yang merupakan jurusan Bahasa Inggris mesti siap juga
mengisi pelajaran matematika, IPS, keterampilan dan Pendidikan Agama Islam. Bahkan
penulis mesti mengisi kelas dengan beragam level, mulai dari kelas 1 s/d 6 SD. Hal
tersebut mendorong penulis untuk menjadi guru dengan persiapan diri dan ilmu secara
maksimal setiap waktu. Tak hanya itu, diperlukan juga mental yang kuat dan kesabaran
yang tinggi menghadapi situasi yang tak terduga tersebut.

Karakter pelajar seusia SD (6-12 tahun) sangatlah aktif, berkonsentrasi pendek, gemar
mencari perhatian dan kurang mampu berpikir abstrak. Ketika penulis menyampaikan
materi, maka penyampaian secara komprehensifnya hanyalah beberapa menit,
selanjutnya anak-anak akan merasa lelah atau jenuh. Mereka lebih memilih menganggu
temannya atau mencari perhatian dengan melantangkan suara atau aksi, semisal
memukul meja dan berlarian kesana-kemari. Terlebih lagi jika penjelasan penulis tidak
disertai objek dan contoh yang bisa mereka serap. Hal tersebut dapat dimaklumi, namun
tentu diperlukan metode, pendekatan dan strategi pembelajaran yang sesuai, agar
hambatan tersebut menipis.

Penulis yang menerapkan metode pengajaran pre-process, main process dan post
process pun mesti membuat variasi untuk mengatasi kejenuhan mereka. Misalnya
sesudah pembacaan doa sebagai awal pembelajaran dan sebelum penyampaian materi,
penulis melakukan ice-breaking untuk menyalurkan keaktifan sekaligus merangkul
perhatian mereka. Hal yang sering menjadi rekomendasi yaitu dengan memberikan
nyanyian beserta gerakannya yang sederhana. Lagu-lagu yang pernah penulis
presentasikan berjudul There is, Watermelon, dan Wake Up. Penulis pun
mendemonstrasikan Tepuk Semangat yang penulis dapat dari keponakan di PAUD.
Tepuk Semangat itu menjadi penyemangat sekaligus identitas tersendiri. Beruntung,
anak-anak SD menyukainya.

Kemudian ketika penyampaian materi berlangsung, penulis sering melontarkan humor


yang membuat mereka terhibur, atau contoh ketika mengajarkan nama-nama buah versi
Bahasa Inggris, penulis berusaha menggambarkan buah-buah tersebut agar menarik
perhatian, merangsang konsentrasi dan mempertajam daya ingat mereka. Di sela-sela
pengajaran tersebut pula, penulis senantiasa memberi apresiasi. Bisa berbentuk pujian,
memberikan hadiah kecil berupa pulpen atau simbol (senyum dan bintang) di buku
mereka, serta tepuk tangan dari kawan-kawan sendiri. Hal tersebut efektif untuk
memacu semangat dan menumbuhkan rasa percaya diri.

Untuk kegiatan akhir, selain dengan nyanyian-nyanyian disertai gerakan, penulis pun
sering melakukan permainan, khususnya yang bersifat team work. Selain sebagai
hiburan, penulis pun berusaha menanamkan jiwa kerjasama, solidaritas dan tenggang
rasa. Permainan yang paling mereka gemari yaitu Game Berbisik. Dengan
membisikkan potongan kalimat atau sebuah kata (penulis sering menggunakan istilah
Bahasa Inggris atau nama-nama daerah/negara berikut ibukotanya) kepada salah
seorang anak, maka anak tersebut mesti menyampaikan kepada teman satu timnya
dengan berbisik pula. Perlu skill konsentrasi, pelafalan, chemistry dan tentu kerjasama
yang baik, mengingat kesempatan untuk membisikkan kata tersebut hanya satu kali.

Sarana dan prasarana yang ada belum sepenuhnya mampu menunjang Kegiatan Belajar
mengajar (KBM). Misal, tak tersedianya satupun buku panduan Bahasa Inggris dan
pemakaian black board yang menganggu kesehatan. Oleh karena itu, penulis yang
hanya diberitahu mengenai judul materi harus mencari referensi lain untuk proses KBM,
yakni dari internet. Penulis pun lebih suka menerapkan strategi dikte, daripada
menulisnya di papan tulis. Selain menghindari debu kapur, juga sebagai latihan
pendengaran, kejelian sekaligus konsentrasi mereka.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ini berlangsung dari Hari Kamis, 06 September
2012, sampai dengan Hari Sabtu, 22 September 2012. Adapun jadwal mengajar penulis
adalah sebagai berikut:

No Waktu Kelas Materi


Jumat,
1 V (Lima) Bahasa Indonesia: Pemakaian Kata
1. 07 September 2012 Tanya dan Menulis Rangkuman dari
sebuah Percakapan.

III (Tiga) Things in the Classes (Benda-benda di


dalam Kelas)

Sabtu, III (Tiga) B. ing: Name of Fruits (Nama-nama


08 September 2012 Buah)
2.
IV
(Empat) Keterampilan: Teknik Menggambar

Senin, 10 VI IPS: Dampak Budaya Luar dan


September 2012 (Enam) Mengenal Benua
3.
VI Bahasa Inggris: Public Places (Tempat-
(Enam) tempat Umum)

Selasa, 11 V (Lima) Bahasa Inggris: Daily Activities


September 2012 (Kegiatan Sehari-hari)
4.

Rabu, 12 I (Satu) Membaca dan Menulis, tema


September 2012 Keluarga
5.
IV
(Empat) Preposition (Kata Penghubung)
LIBUR KEMAH JUMAT-SABTU, 14-15 SEPTEMBER 2012

Selasa, 18 September V (Lima) Bahasa Inggris: Introducing Verb and


2012 Making Sentences positive, negative and
6. interogative (Mengenal Kata Kerja dan
Membuat Kalimat positif, negatif dan
tanya)

Rabu, 19 IV Dating and Celebration Days


September 2012 (Empat) (Penanggalan dan Hari-hari Besar)
7.

Kamis, 20 IV Bahasa Indonesia: Memperbaiki Ejaan,


September 2012 (Empat) Pemakaian Huruf Kapital dan
8. Menentukan Pokok Pikiran dalam
sebuah Teks Bacaan.

Jumat, 21 III (Tiga) Mengenal 20 Sifat Wajib bagi Allah


September 2012 SWT dan Memaparkan 5 Sifat (Wujud,
Qidam, Baqo, Mukholafatullil hawaditsi
9. dan Qiyamuhu binafsihi).

III (Tiga) Bahasa Inggris: There is/are Usage


(Penggunaan There is/are)

2. BIMBINGAN BELAJAR
Bimbingan belajar bisa menjadi ruang belajar yang fleksibel dan menyenangkan bagi
peserta didik, terlebih jika dikemas dengan baik. Sifatnya yang non-formal menumbuhkan
keakraban tersendiri bagi pengajar maupun siswa. Sehingga, interaksi dan komunikasi yang
terbentuk pun bersifat dua arah dan aktif. Berbeda dengan pertemuan di kelas atau sekolah,
ketika bimbingan belajar, semua siswa menjadi lebih terbuka dan aktif untuk bertanya,
bahkan pada hal-hal detail yang tidak mereka pahami.
Adapun sasaran peserta Bimbel di Desa Kubang Jero yaitu
anak-anak Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
Penulis dan rekan-rekan mensosialisasikan pelaksanaannya
ketika di sekolah, di jalan maupun ketika sholat berjamaah di mesjid. Namun pada
pelaksanaannya, yang datang tidak hanya dari kalangan SD/SMP, tapi terdapat pula anak-
anak SMK/sederajat. Sehingga hal-hal yang menjadi hambatan sekaligus rekomendasi
ketika bimbel yaitu sebagai berikut:

Karena kebingungan untuk mengklasifikasikan level sekaligus bahan ajar, maka


awalnya penulis dan rekan-rekan hanya membantu pembahasan PR (Pekerjaan Rumah)
mereka saja. Namun seiring berjalannya waktu, penulis dan rekan-rekan pun membuat
absen atau daftar hadir untuk mengelompokkan mereka sesuai dengan tingkat
pendidikan dan mata pelajaran yang mereka minati.
Lokasi bimbel, yakni rumah yang menjadi posko KKN kelompok 6, tidak leluasa
menampung seluruh peserta. Sehingga lokasi bimbel mesti dibagi dalam beberapa
bagian. Ada yang di teras luar, di ruang tamu dan di ruang tengah. Penulis sendiri
menempati teras luar. Beruntung, karena cuaca di lokasi KKN memang panas, sehingga
tidak menganggu kelancaran bimbel, walau tempatnya diluar.
Ketika melakukan bimbel, penulis menggunakan beberapa lembar kertas HVS dan
sebuah pulpen untuk memaparkan materi. Namun hal tersebut dirasa kurang efektif
karena pesertanya yang banyak tentu merasa kurang nyaman untuk berdesakkan melihat
kertas HVS tersebut, serta membuat kuota kertas cepat habis. Maka demi membantu
kelancaran belajar, penulis dibantu rekan-rekan membuat semacam white board buatan.
Benda tersebut dibuat dari kertas manila yang dilapisi oleh isolatip bening. Dengan
benda sederhana serta sebuah spidol itulah penulis melaksanakan bimbel setiap
malamnya (kecuali Malam Minggu, malam yang disepakati sebagai malam libur
bimbel).
Semula, penulis selaku mahasiswi program studi Bahasa Inggris mengajarkan materi
tentang Bahasa Inggris kepada peserta bimbel yang mulai menetap, yakni anak-anak SD
kelas 4, 5 dan 6 (dan seorang anak kelas 3). Namun suatu saat, ketika penulis membantu
membahas PR matematika seorang anak kelas 4 dengan cara cepat perkalian 10 dan 11,
anak-anak lain yang memperhatikan merasa cepat mengerti dan malah meminta
penulis mengajar matematika saja. Jujur, penulis merasa kebingungan, antara tetap
melanjutkan pengajaran Bahasa Inggris yang menurut mereka susah dan lama dikuasai,
dengan menuruti kehendak mereka untuk mengajar matematika saja. Akhirnya setelah
mempertimbangkan minat dan semangat mereka, serta karena adanya rekan lain yang
mengajar Bahasa Inggris, maka penulis pun memutuskan untuk mengajar matematika.
Banyak dan beragamnya level pendidikan (kelas 4, 5, 6 dan seorang anak kelas 3)
peserta bimbel yang penulis tangani, membuat penulis sedikit kebingungan pula untuk
menentukan materi ajar. Sehingga penulis pun mengajarkan hal-hal umum tentang
matematika, tidak fokus pada materi salah satu kelas. Penulis menargetkan mereka
untuk lancar dalam perhitungan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Untuk
mendukung misi tersebut, penulis memaparkan beberapa cara cepat. Misalnya cara
cepat perkalian 9 dan 11, perkalian & pembagian angka 0 (10, 100, 1.000. dst),
perkalian belasan, perkalian 101, perkalian 99, soal cerita tentang matematika yang
menggunakan nama-nama mereka sendiri, dsb. Adapun cara cepat tersebut penulis
dapat dan pelajari dari grup dan fans page fesbuk. Namun sebelum mentransferkannya
kepada anak-anak, penulis terlebih dahulu mengujinya bersama rekan-rekan.
Untuk mengatasi sekaligus menghibur kejenuhan mereka karena terus bergelut dengan
angka, penulis senantiasa memberi soal dari yang termudah sampai tersulit dengan
bertahap (2-3 soal dulu, dicicil sampai terkumpul 10-15 soal), meminta mereka untuk
mendemonstrasikan Tepuk Semangat serta bermain Guru-guruan, yakni permainan
yang membuat mereka berperan menjadi guru. Setelah penulis memberi soal, salahsatu
dari mereka berdiri di depan anak-anak yang lain dan menerangkan jawaban beserta
caranya, layaknya seorang guru. Penulis tidak menunjuk atau memerintahkan mereka.
Aksi itu sesuai dengan keinginan mereka sendiri, yakni dengan mengacungkan tangan.
Tak jarang, peminat guru-guruan ini sangat banyak. Penulis pun mesti memilih
salahsatu yang menjadi guru dengan cara hompimpah atau suit. Kegiatan tersebut
sangat efektif sebagai bentuk apresiasi, untuk menghibur, melatih mental dan
mengetahui sedalam mana pemahaman mereka.

Adapun kegiatan bimbel ini terlaksana dari Jumat, 07 September 2012 sampai dengan
Senin, 24 September 2012. Tepatnya dari pukul 19.30 s/d 21.00 WIB.

Tujuan diadakannya bimbingan belajar yaitu sebagai berikut:


Sebagai media intimasi antara anak-anak sekolah dengan penulis dan rekan-rekan melalui
pembelajaran yang menyenangkan.
Memanfaatkan waktu luang serta potensi energi mereka dengan kegiatan yang bermanfaat.
Sebagai upaya sharing ilmu pengetahuan yang mungkin belum dipelajari di sekolah,
misalnya mengenai cara cepat matematika, cara mengeja kosa-kata Bahasa Inggris,
permainan terkait materi pelajaran, dsb.

Sedangkan program tambahan individu penulis meliputi:

1. PERLOMBAAN AKADEMIK

Perlombaan menjadi agenda yang diprioritaskan di akhir acara KKN. Ada perlombaan
akademik, olah raga dan tradisional. Penulis sendiri menjadi salah satu koordinator lomba
bidang pendidikan, yakni Lomba Cerdas Cermat. Soal-soal lomba berasal dari materi
pelajaran yang diajarkan sekolah, dari mulai kelas 4 s/d 6 SD. Mata pelajaran yang dijadikan
acuan lomba yaitu matematika, Bahasa Inggris, IPA, IPS dan Pendidikan Agama Islam.
Karena jumlah soal yang diperlukan begitu banyak, penulis meminta bantuan kepada rekan-
rekan untuk membuat soal, masing-masing pelajaran 10 soal/kelas. Sedangkan yang
mengetik dan mendesainnya menjadi amplop babak penyisihan, semi final dan final yang
terdiri dari sesi wajib, lempar dan rebutan dilakukan penulis dibantu oleh seorang rekan,
Sdri. Lisias. Perlombaan tersebut diharapkan menjadi salah satu pemacu semangat belajar
siswa/i, baik di sekolah maupun luar sekolah.
Adapun seluruh perlombaan yang dilaksanakan penulis dan rekan-rekan yaitu:
Lomba cerdas cermat untuk pelajar Sekolah Dasar/sederajat, diselenggarakan pada
Rabu, 26 September 2012 s/d Jumat, 28 September 2012 (Babak penyisihan, semi final
dan final)
Lomba futsal untuk pelajar Sekolah Dasar/ sederajat
Lomba badminton untuk pelajar Sekolah Menengah Pertama/sederajat
Lomba cipta puisi untuk pelajar Sekolah Dasar/ sederajat
Lomba lomba tradisional untuk umum (balap kelereng, jogged balon, memasukkan
paku ke dalam botol dan tarik tambang)
Sasaran program tersebut adalah seluruh lapisan masyarakat Desa Kubang Jero,
mengingat tujuan dari kegiatannya yaitu untuk memeriahkan desa sekaligus sebagai
ungkapan terima kasih atas ketersediaan masyarakat untuk saling berbagi ilmu dan
pengalaman.

2. PENTAS SENI

Pentas seni dirancang sebagai wadah minat dan bakat


siswa/i, khususnya sekolah dasar yang menjadi mayoritas
pelajar di Desa Kubang Jero, dalam bidang kesenian.
Program tersebut disisipkan berbarengan dengan acara kemah
yang berlokasi di lapangan samping SMPN Cikakak,
perlombaan cipta puisi serta perpisahan KKN UNIKU 2012.
Pentas seni ketika kemah berlangsung pada Sabtu, 15
September 2012. Perlombaan cipta puisi yaitu pada Kamis,
27 September 2012 dan saat perpisahan KKN pada Sabtu,
29 September 2012.
Penulis sendiri menjadi pencipta puisi untuk
ditampilkan ketika kemah dan perpisahan KKN. Puisi
yang penulis ciptakan berjudul Untuk Sahabat.
Penampilan deklamasi puisi dililih karena persyaratan dari panitia kemah yaitu kesenian
yang ditampilkan tidak diperkenankan memakai alat musik modern maupun kaset. Penulis
dan Sdri. Lisias pun merancang performance puisi berantai dikolaborasikan dengan
nyanyian, oleh peserta kemah yang berjumlah 16 orang (kelas 5 dan 6 SD).
Adapun ketika perpisahan KKN, penulis menciptakan 2 puisi, berjudul Perpisahan
yang dibacakan oleh Sdri. Lisias Lisnawati selaku perwakilan dari peserta KKN UNIKU
2012 dan Terima Kasih, Kak yang dibacakan oleh Adinda Sinta dari kelas 5 SD, selaku
perwakilan dari anak-anak sekolah.

3. PENGENALAN DAN SILATURAHMI

Silaturahmi dengan seluruh perangkat desa dilaksanakan pada Hari Senin, 03 September
2012, pukul 10.00 WIB s/d selesai di Aula Balai Desa Kubang Jero. Penulis juga melakukan
pendekatan sosial dengan masyarakat sekitar melalui kunjungan kepada tetangga posko,
ketua RT dan RW.
Pada Selasa, 04 September 2012, pukul 09.00 WIB s/d selesai, penulis dan rekan-rekan
mengunjungi SDN Kubang Jero yang berlokasi di depan balai desa. Kami disambut oleh Bu
Cristiani dan Pak Bambang selaku perwakilan dari Kepala Sekolah. Di sana kami
memaparkan tujuan untuk berpartisipasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar.
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut yaitu:
Mengenal sekaligus memperkenalkan diri kepada aparat desa, guru-guru dan
masyarakat Desa Kubang Jero.
Menyampaikan garis besar program yang dirancang oleh seluruh peserta KKN
UNIKU 2012.
Memohon kebijakan dan partisipasi aparat desa serta pihak sekolah dalam
pelaksanaan program kerja penulis dan rekan-rekan.
Mendiskusikan jadwal serta materi pelajaran masing-masing kelas.

4. PROGRAM BACA TULIS AL QURAN


Program Baca Tulis Al quan (BTA) menjadi pengabdian yang membantu komitmen
guru-guru serta sekolah SDN Kubang Jero agar peserta didiknya melek huruf hijaiyah dan
diharapkan mampu membaca sekaligus menulis al quran dengan baik dan benar. Sehingga
peserta BTA-pun berasal dari anak-anak sekolah dasar, tepatnya kelas 1 s/d 4 SD.
Adapun tempat pelaksanannya yaitu di Mesjid Baitul Muttaqin, bada ashar pukul 15.30
dan maghrib pukul 18.30. Penulis melaksanakan program ini bada maghrib. Dibawah
bimbingan Bapak Maskat Kusaeri, selaku tokoh agama dan guru PAI SDN Kubang Jero,
program BTA mendapat respon positif dari warga dan peserta BTA..

5. MENONTON BARENG FILM BER-GENRE PENDIDIKAN; SANG PEMIMPI


Agenda menonton bareng film ber-genre pendidikan dilaksanakan pada tanggal 16
September 2012, dari mulai pukul 19.30 WIB s/d selesai. Program ini pun diminati oleh
banyak warga. Selain memberikan motivasi pendidikan lewat film, program ini dijadikan
sebagai upaya pendekatan serta daya tarik bagi anak-anak sekolah maupun elemen
masyarakat. Penentuan judul film sempat menemui diskusi yang panjang. Penulis sendiri
mengusulkan film Perahu Kertas dan Sang Pemimpi. Setelah mempertimbangkan
ketersediaan, konten dan pesan film, maka Sang Pemimpi sebagai salahsatu rekomendasi
dari penulis, dipilih menjadi film yang diputar. Sebagai bentuk hiburan, acara itu diramaikan
dengan pemberian doorprize berupa makanan ringan. Bentuk doorprize-nya itu sendiri yaitu
dengan menjawab pertanyaan yang sesuai dengan isi film. Pembuatan soal tersebut sulit
dilakukan karena daya ingat penulis terhadap film tersebut tipis. Oleh karena itu, penulis pun
menonton filmnya terlebih dahulu sebelum pemutaran di balai desa. Selain untuk memeriksa
keadaan film, penulis juga bertujuan untuk membuat soal sebagai bahan doorprize.

6. Sosialisasi Pamflet Lomba dan Vertikultur


Vertikultur merupakan pola bercocok tanam yang menggunakan
media tanam vertikal dengan memanfaatkan lahan sempit. Tujuannya
yaitu ingin membantu masyarakat dalam memanfaatkan lahan yang
ada. Pelaksanaan program kerja ini
dimulai dari perancangan media tanam,
pemerolehan hasil
perkembangan tanam dan sosialisasi kepada masyarakat yang dilaksanakan pada hari Senin,
24 September 2012.
Sosialisasi vertikultur berbarengan dengan sosialisasi perlombaan. Tim sosialisasinya
yaitu Dian R, Lisias L, Tuti R dan Suherni. Selain menyebarkan pamflet, kami pun memberi
penjelasan kepada warga yang bertanya.
Kendala yang penulis dan rekan-rekan alami yaitu cuaca lokasi KKN yang memang
sangat panas, terlebih lagi kami mesti keliling kampung dengan jalan kaki. Namun atas
kebijaksanaan ketua, kamipun diberi dana untuk membeli minuman dan sesekali beristirahat
untuk melepas lelah dan mengumpulkan energi kembali.

Anda mungkin juga menyukai