Anda di halaman 1dari 7

Proposal Kerja Praktek

SEKILAS JURUSAN METALURGI & MATERIAL


Jurusan Metalurgi Universitas Indonesia telah berdiri sejak tahun 1965 sebagai salah
satu program studi di Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang merupakan satu-satunya
perguruan tinggi yang mempelajari ilmu metalurgi secara murni. Namun saat ini jurusan Teknik
Metalurgi FTUI telah mengembangkan materi pendidikannya sesuai kebutuhan industri kearah
teknik material dimana mempelajari bahan teknik logam maupun nonlogam, seperti contoh:
polimer, keramik dan komposit. Hal ini dimaksudkan agar sarjana teknik metalurgi dan material
memiliki kemampuan untuk mengembangkan teknologi proses metalurgi dan material yang
dibutuhkan oleh industri manufaktur. Hal ini terlihat nyata ketika pada Bulan November 2002 lalu
secara resmi jurusan Metalurgi berubah menjadi teknik Metalurgi dan Material.
Pengembangan jurusan ini dituangkan dalam perbaikan kurikulum yang memuat
konsentrasi dari 3 ilmu penting di jurusan metalurgi dan material yaitu konsentrasi metalurgi,
konsentrasi polimer dan konsentrasi keramik. Saat ini diantara konsentrasi polimer dan keramik ini
nantinya yang akan berkembang terlebih dahulu adalah konsentrasi polimer kemudian keramik
dimana seiring dengan semakin berkembangnya sdm di jurusan ini. Dengan adanya perbaikan
kurikulum 2004 maka program studi yang sifatnya pilihan tadi diganti menjadi wajib dan
penambahan infrastruktur yang mendukung sehingga harapan akan adanya sarjana teknik
metalurgi & material yang memiliki kemampuan yang lebih dan berkualitas dapat terwujud.
Jurusan Metalurgi & Material berupaya meningkatkan kualitas lulusannya untuk bersaing
dimana saja tidak hanya pada pasar nasional melainkan juga pada pasar regional Asia Tenggara
dengan memberikan berbagai macam skill (keahliaan) yang terdapat didalam kurikulum yang
terbaru, seperti keahlian bahasa asing, komputer, perancangan produk dan infrastruktur, strategi
menjaga hubungan dengan dunia industri, serta soft skill (kemampuan lain yang bersifat
leadership, manajemen, reporting dll). Berpedoman pada tujuan pendidikan Fakultas Teknik
Universitas Indonesia, maka jurusan Metalurgi dan Material ini akan menghasilkan sarjana teknik
Metalurgi dan Material yang terampil, profesional dan berdaya kreasi serta berjiwa pembangunan
yang menguasai proses-proses metalurgi, disain engineering, pemilihan bahan, penelitian
material, pengujian bahan, failure analysis, maintenance dan juga mempunyai bekal pengetahuan
teknologi yang berkaitan dengan bahan teknik logam maupun nonlogam (keramik, polimer).

LATAR BELAKANG
Dewasa ini perkembangan yang terjadi di Dunia sangat cepat, tidak hanya dalam
kemajuan teknologi yang berbasis material saja namun hal lain seperti semakin mudahnya dan
semakin bermanfaat eksplorasi sumber daya alam yang ada di dunia. Hal ini ditandai dengan

1
Proposal Kerja Praktek

adanya pengaruh yang besar dalam peradaban manusia. Sumber daya alam di dunia yang umum
dieksplorasi adalah minyak bumi. Sejak ditemukannya emas hitam atau yang lebih dikenal
sebagai minyak bumi ini, maka banyak usaha dan cara yang dilakukan oleh para ahli untuk
mengolah minyak mentah ini sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan setelah
diketahui pemanfaatannya, maka hal ini menyebabkan timbulnya suatu peradaban baru di tengah-
tengah kehidupan manusia. Sampai saat ini manusia terus melakukan penelitian dan mencari
lladang-ladang minyak baru diberbagai penjuru dunia untuk memajukan peradabannya.
Dalam proses pencarian ladang minyak baru didunia maka Indonesia tidak luput dari
sasaran pencarian sejak tahun 1871. Produksi minyak secara ekonomis di Indonesia dimulai pada
tanggal 15 Juni 1885 oleh pemerintahan Kolonial Belanda. Seiring dengan semakin kuatnya
kedaulatan kita yang akhirnya mencapai kemerdekaan pada tahun 1945 maka beralihlah
pemanfaatan ladang minyak tersebut ke tangan Indonesia.
Ladang minyak di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar cadangannya di dunia
dan juga merupakan salah satu penghasil devisa terbesar Indonesia dalam setiap APBN yang
disusun. Hal ini menandakan bahwasanya industri minyak bumi merupakan industri vital bagi
bangsa Indonesia dan memegang peranan penting untuk mencapai salah satu tujuan nasional
bangsa Indonesia yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi bangsa Indonesia.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan usaha atau kerja profesional yang didukung oleh
peralatan industri yang modern dan baik sehingga produksi minyak bumi dapat berjalan dengan
efektif dan efisien.
PT Conoco Philips merupakan salah satu perusahan minyak di Indonesia yang mendapat
kepercayaan pemerintah untuk mengelola sumber daya alam ini. Untuk mendukung produksinya
tersebut PT Conoco Philips memerlukan beberapa tenaga ahli yang menguasai bidangnya, dan
salah satu bidang yang dibutuhkan adalah yang berhubungan dengan logam (metalurgi).
Peralatan produksi perminyakan yang berhubungan dengan logam tidaklah sedikit.
Pemeliharaan dan inspeksi yang berkelanjutan untuk menjaga jalannya produksi dan
mengantisipasi berbagai jenis kerusakan haruslah diperhatikan. Pemeliharaan atau perawatan ini
diperlukan karena bahan dari logam akan mengalami pengkorosian yaitu masa penurunan mutu
materialnya yang diakibatkan oleh berbagai faktor baik itu internal maupun eksternal. Faktor
iinternal dapat berupa kondisi mikrostruktur yang buruk dari logam atau cacat pada logam serta
design yang menurunkan kekuatan logam. Faktor eksternal dapat berupa dari adanya bakteri
dalam minyak yang bereaksi dengan logam contoh pada pipa atau tanki minyak dan juga akibat
faktor lingkungan. Analisa terhadap faktor inilah nantinya yang digunakan untuk menjaga mutu
dari suatu logam yang digunakan pada berbagai sektor dalam industri perminayakan. Hal ini erat

2
Proposal Kerja Praktek

sekali kaitannya dengan faktor safety (keselamatan pekerja), biaya produksi, design yang efektif,
kontaminasi zat lain sehingga produksi perminyakan dapat berjalan dengan lancar.

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan saya mengajukan proposal kerja praktek ini adalah untuk:
1. Memenuhi salah satu mata kuliah di jurusan Metalurgi FTUI yang merupakan prasyarat bagi
mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.
2. Mengamati secara langsung penggunaan teoriteori dasar yang telah diajarkan selama
proses perkuliahan di lapangan.
3. Memperluas wawasan dan pengalaman mengenai kondisi kerja di dunia industri sebagai
bekal untuk terjun ke dunia keja nantinya.
4. Mendapatkan kesempatan untuk menganalisa setiap permasalahan yang mungkin terjadi di
lapangan dan mengetahui tindakan penanganan yang tepat.
5. Memperoleh bahan masukan pengembangan sistem pengajaran dalam rangka
menyelaraskan dunia pendidikan dan industri.
6. Menjalin hubungan dan kerja sama yang saling menguntungkan antara pihak universitas
dengan pihak industri / penyedia lapangan kerja.

WAKTU DAN TEMPAT


Waktu : Bulan Juni / Agustus tahun 2005,
Tempat : PT. Conoco Philips Indonesia

PESERTA KERJA PRAKTEK


Nama : Adi Saputra
NPM : 040204003Y
Institusi : Jurusan Metalurgi - Fakultas Teknik Universitas Indonesia

BIDANG DAN KASUS


Bidang : Korosi
Kasus : Pengendalian Korosi pada Pipa

3
Proposal Kerja Praktek

RINGKASAN KASUS
Korosi merupakan perusakan atau penurunan mutu suatu material karena reaksi
dengan lingkungannya. Korosi terjadi menurut reaksi :
M M+ + e-
Logam akan terurai menjadi ionnya dan terlarut dalam lingkungan sekitarnya (elektrolit).
Kerusakan akibat korosi merupakan ancaman yang paling serius terhadap usia pakai
pipa-pipa, terlebih bila kondisi operasi menuntut pengendalian korosi yang mutlak harus
dilaksanakan dalam merencanakan sistem perpipaan, terutama di instalasi perusahaan
minyak dan gas, karena pipa memegang peranan yang sangat penting sebagai sarana
transportasi dan distribusi gas dan cairan ke tempat yang cukup jauh. Beberapa hal yang
dapat mengakibatkan terjadinya korosi pada pipa, yaitu :
Perbedaan Jenis Logam
Apabila suatu logam yang berbeda jenis, berhubungan langsung dengan pipa,
dengan adanya media air atau tanah sebagai elektronik, dapat mengakibatkan beda
potensial di antara keduanya. Berdasarkan deret galvanik, logam yang bersifat lebih
aktif akan menjadi anoda dan yang lebih pasif akan menjadi katodanya.
Perbedaan Komposisi Tanah
Pipa yang melewati daerah yang komposisi tanahnya berbeda-beda, akan
mempunyai reaksi yang berbeda pula sehingga akan terjadi beda potensial antara
pipa pada bagian tanah yang berbeda. Bagian pipa dengan potensial terukur lebih
tinggi akan lebih bersifat anodik dan mengalami korosi.
Pipa Baru dan Lama
Kondisi ini serupa dengan perbedaan logam dimana pipa baru memiliki beda
potensial dengan pipa lama. Pipa baru akan lebih elektronegatif dibandingkan pipa
lama sehingga akan menjadi anoda dan terkorosi.
Perbedaan Aerasi
Pada komposisi tanah yang sama namun berbeda dalam kandungan oksigennya,
daerah yang teraerasi akan bertindak sebagai katoda sementara daerah yang
kekurangan oksigen akan menjadi anodanya.

4
Proposal Kerja Praktek

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju korosi pada pipa antara lain :
- kelembaban relatif - temperatur
- pH - konsentrasi O2
- bahan pengotor padat / terlarut - laju elektrolit

Korosi dapat terjadi pada pipa baik secara internal maupun eksternal dan berdampak
negatif sehingga diperlukan metode khusus untuk melindungi pipa tersebut dari korosi.
Metode-metode untuk pengendalian korosi pada pipa antara lain adalah :
Lapisan Penghalang ( coating )
Coating umum digunakan untuk mengendalikan korosi pada sistem pipa bagian luar.
Salah satu jenis coating yang umum digunakan untuk pipa dalam industri minyak
yaitu vinyl paint. Lapisan ini kering menjadi lapisan film yang tangguh, tahan abrasi
dan tahan terhadap elektrokimia, selain itu zat ini tidak beracun, tidak berasa dan
tidak mudah terbakar. Lapisan yang terbentuk tahan terhadap minyak, lemak ( fats),
lilin, alkohol, petroleum, cairan pelarut, asam formic, asam organik, ammonium
hidroksida, dan phenols
Sambungan Terisolasi ( insulated joint )
Insulated joint digunakan untuk memutuskan hubungan listrik antara anoda dan
katoda sehingga aliran arus antara keduanya dapat dicegah. Aplikasi metode ini
cukup terbatas karena kurang efektif untuk sel korosi yang terbentuk pada permukaan
struktur.
Proteksi Katodik
Proteksi katodik merupakan teknik kontrol korosi elektrokimia yang paling umum
digunakan. Teknik ini dilakukan dengan memberikan arus listrik searah kepada
struktur yang menyebabkan potensial struktur berubah dari potensial korosi (E corr)
menjadi potensial proteksi dalam daerah yang imun. Arus proteksi katodik yang
dibutuhkan, diperoleh dari material anoda korban atau dengan sistem sistem
impressed current. Kebanyakan logam yang kontak dengan lingkungan aqueous yang
memiliki pH mendekati netral, dapat dilindungi dengan proteksi katodik.

5
Proposal Kerja Praktek

Dasar Elektrokimia Proteksi Katodik


Korosi pada larutan aqueous terjadi dengan adanya mekanisme elektrokimia
yang melibatkan perubahan elektron-elektron pada permukaan logam yang terkorosi.
M M+ + e- (anoda)
Z2+ + e- Z+ (katoda)
Elektron yang dilepaskan anoda akan ditangkap oleh katoda. Reaksi tersebut terjadi
secara simultan pada kedua permukaan elektroda sehingga logam akan terkorosi
karena atom-atom pada permukaan akan terlarut.
Berdasarkan reaksi-reaksi di atas, reaksi katodik dapat dilakukan dengan
membuat permukaan lebih negatif dan terjadi kelebihan elektron sehingga laju reaksi
katoda meningkat dan laju reaksi anoda menurun.
Dasar Termodinamis Proteksi Katodik
Kesetimbangan elektrokimia logam dengan air murni pada seluruh daerah pH
akan menghasilkan gambaran umum dalam bentuk diagram potensial elektroda
dengan pH yang dikenal sebagai diagram Pourbaix. Diagram Poubaix
memperlihatkan kesetimbangan secara termodinamis dan tidak dapat digunakan
untuk mengetahui atau meramalkan laju korosi. Diagram tersebut menunjukkan
bahwa laju korosi dapat dikontrol melalui potensial dan pH. Sebagai contoh reaksi
korosi baja dalam larutan yang mendekati netral, dapat dicegah atau dikurangi
dengan menurunkan potensialnya menjadi lebih kecil dari 0,62 volt (dalam daerah
imun). Keadaan tersebut dapat dicapai dengan menerapkan sistem proteksi katodik
pada baja tersebut.
ANODA KORBAN
Jika dalam suatu elektrolit terdapat dua jenis logam yang berbeda dan
dihubungkan satu sama lain, maka di antara keduanya akan terjadi beda potensial.
Logam yang memiliki potensial lebih negatif atau lebih aktif akan teroksidasi dan
elektron yang dilepaskan akan mengalir ke logam yang memiliki potensial lebih positif
atau lebih pasif. Hal tersebut menyebabkan logam yang lebih pasif tereduksi
sehingga menjadi lebih katodik dan terlindungi dari korosi, sedangkan logam yang
lebih aktif akan menjadi anoda dalam sistem sel korosi dan terus teroksidasi yang
kemudian dinamakan sebagai anoda korban. Contoh material anoda yang umum
digunakan untuk proteksi baja adalah aluminium (Al) dan magnesium (Mg).

6
Proposal Kerja Praktek

IMPRESSED CURRENT
Sistem proteksi ini menggunakan sumber arus listrik searah dari luar sistem yang
bertujuan untuk menghasilkan beda potensial antara anoda dan struktur pipa yang
diproteksi sehingga mendorong terjadinya pengaliran arus listrik dari anoda menuju
struktur pipa yang akan diproteksi. Anoda yang digunakan, dihubungkan dengan
kutub positif sumber arus listrik searah sedangkan struktur pipa dihubungkan dengan
kutub negatif sehingga struktur pipa yang diproteksi akan bersifat lebih katodik.
Material yang dapat digunakan sebagai anoda dalam sistem impressed current
umumnya bersifat inert atau semi-consumable seperti baja karbon atau paduan
timbal-perak.
PENUTUP
Kami berharap pihak perusahaan bersedia memberikan bantuan dan bimbingan
untuk memperlancar proses pelaksanaan kerja praktek. Demikian proposal Kerja Praktek
ini kami susun sebagai permohonan untuk melaksanakan kerja praktek di PT. Conoco
Philips Indonesia.
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami mengucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai