Anda di halaman 1dari 15

NAMA :

JULIZAR RAHMAN
NIM :
1610811310013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemantauan pH, TDS, Elektrolisa air sangat penting dilakukan untuk
mengetahui baik buruknya kualitas air khususnya air minum. Kualitas air minum
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kesehatan masyarakat.
Penyediaan air bersih dengan kualitas yang kurang memenuhi standar dapat
mengakibatkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Contoh akibat
penggunaan air yang tercemar untuk kegiatan sehari-hari misalnya mencuci
peralatan makan, memasak dll. Oleh karena itu, sistem penyediaan air bersih
harus dapat memasok air untuk masyarakat dengan kualitas yang memenuhi
standard kesehatan. Lembaga kesehatan dunia seperti WHO telah menetapkan
standard kualitas air minum yang aman bagi kesehatan. Air minum dengan
kualitas yang baik memiliki standar ph 6,5-8,5 dan TDS memiliki standar 10-100
untuk kualitas air minum. Untuk mengetahui tingkat kadar pH, TDS, dan
Elektrolisa dalam air, maka diperlukan pengukuran konsentrasi pH, TDS, dan
Elektrolisa air. Ada berbagai metode dalam pengukuran pH salah satunya yaitu
dengan menggunakan alat elektronik (pH dan TDS meter. Harga pH. TDS air
dapat dilihat pada angka yang terdapat di layar alat pengukur. Pengukuran air
menggunakan pH dan TDS meter ini hanya bisa dilakukan secara manual.
Artinya, pengukuran ini dilakukan dengan cara mengambil sampel air di instalasi
pengelohan air dan diuji untuk mengetahui apakah air itu layak didistribusikan ke
masyarakat atau tidak. Alat monitoring pH air berbasis Arduino Uno R3 yang
mudah digunakan, praktis dan mempunyai akurasi baik diharapkan dapat
membantu laboran PDAM dalam memonitoring kadar pH air agar terhindar dari
kerugian ekonomi yang lebih besar akibat terjadinya pemasokan air yang
tercemar.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penyusunan makalah ini terdapat perumusan masalah, yaitu
menguji menggunakan pengukuran konsentrasi pH, TDS, Elektrolisa air pada air
sungai, air pengisian ulang.

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mengetahui kadar PH,
TDS, dan Elektrolisa pada air.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dilakukan percobaan ini adalah untuk mengetahui apakah
air itu layak didistribusikan ke masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengujian Ph Air
pH adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen dari larutan. Pengukuran pH
(potensial Hidrogen) akan mengungkapkan jika larutan bersifat asam atau alkali
(atau basa). Jika larutan tersebut memiliki jumlah molekul asam dan basa yang sama,
pH dianggap netral. Air yang sangat lembut umumnya asam, sedangkan air yang
sangat keras umumnya basa, meskipun kondisi yang tidak biasa dapat
mengakibatkan pengecualian.

Skala pH bersifat logaritmik dan ada dalam kisaran 0,0-14,0 sampai 7,0
dianggap netral. Pembacaan kurang dari 7,0 mengindikasikan bahwa larutan bersifat
asam, sementara angka lebih besar menunjukkan larutan bersifat alkali atau basa.
Beberapa zat yang ekstrim bisa mencetak lebih rendah dari 0 atau lebih besar dari
14, tetapi kebanyakan jatuh dalam skala ini.

Sebuah skala logaritmik berarti bahwa ada perbedaan sepuluh kali lipat
antara setiap nomor penuh berturut-turut pada skala. Larutan asam yang terbaca 4.0
merupakan peningkatan lebih sepuluh kali lipat dalam molekul larutan asam 5.0.
Perbedaan antara asam larutan 4.0 dan 6.0 adalah larutan 100 kali lebih besar
(1010).

Asam klorida atau asam muriatic adalah larutan yang sangat kaustik yang
duduk di ujung ekstrim dari skala asam. Bahan kimia ini sering digunakan untuk
menurunkan pH air yang sangat basa, seperti dalam pengobatan kolam renang dan
akuarium. Hanya sejumlah kecil asam klorida yang diperlukan, relatif terhadap
jumlah air yang dirawat.

Juga asam rendah pada skala antara 1,5-2,0 adalah asam lambung, atau asam
lambung yang membantu kita mencerna makanan. Cola termasuk dalam kisaran 2,5,
bahkan lebih asam dari cuka sekitar 3,0! Mungkin juga mengejutkan untuk
mengetahui bir yang sedikit lebih asam daripada hujan asam, dan kopi hanya sedikit
kurang asam.

Air murni memiliki pH netral dan air liur manusia melayang dekat dengan
netral, sementara darah kita adalah sedikit basa. Air laut berada pada skala antara 7,7
dan 8,3, dan produk-produk seperti sabun tangan, amonia dan pemutih skor tinggi
pada skala basa berjalan antara 9,0-12,5. Sangat basa adalah baking soda atau
sodium bikarbonat sering digunakan untuk meningkatkan basa air asam.

Para penggemar aquarium sangat bergantung pada pengukuran yang tepat


terkait untuk ikan menjaga tetap sehat. Tubuh besar air seperti danau dan lautan
memiliki fluktuasi pH yang sangat kecil, sehingga ikan tidak toleran terhadap
fluktuasi asam basa. Tanaman yang membusuk, sisa makanan ikan dan bahkan
limbah ikan semua memiliki kecenderungan untuk menciptakan keasaman dalam
akuarium, sedangkan beberapa jenis batu dan kerang dapat terus melepaskan
sejumlah jejak kalsium, meningkatkan alkalinitas.

Karena perlakuan kimia air dan faktor-faktor lain, air keran di banyak kota-
kota besar di seluruh Amerika Serikat cenderung basa dengan pH mendekati 8,0.
Meskipun minum air keran dengan alkalinitas tidak berbahaya, menurunnya kualitas
air keran selama bertahun-tahun telah menghasilkan banyak orang memilih untuk
menyaring keran atau filter untuk menghilangkan klorin, chloramin, pestisida dan zat
lainnya. Filter ini tidak mengubah pH air.

pH = 7 menunjukkan keadaan netral


0 < pH < 7 menunjukkan keadaan asam
7 < pH < 14 menunjukkan keadaan basa (alkalis)

Air minum sebaiknya netral, tidak asam/basa, untuk mencegah terjadinya


pelarutan logam berat dan korosi. Air adalah bahan pelarut yang baik sekali, maka
dibantu dengan pH yang tidak netral, dapat melarutkan berbagai elemen kimia yang
dilaluinya. Berdasarkan SNI AMDK dan EC rules air yang baik ph-nya antara 6
sampai 8, air mineral 6,5 sampai 8,5 dan air demineral 5,0 sampai 7,5.

Pengukuran pH dapat dilakukan menggunakan kertas lakmus, kertas pH


universal, larutan indikator universal (metode Colorimeter) dan pHmeter (metode
Elektroda Potensiometri). Pengukuran pH penting untuk mengetahui keadaan larutan
sehingga dapat diketahui kecenderungan reaksi kimia yang terjadi serta pengendapan
materi yang menyangkut reaksi asam basa.
Berikut sampel air yang di uji besaran nilai pH :

1. Sungai Belitung dengan pH : -


2. Sungai Mandastana dengan pH : -
3. Depo Isi Ulang dengan pH : -
4. Advance dengan pH : -
Pengujian terhadap pH tidak dilakukan karena alat yang digunakan kurang
spesifik dalam pembacaan angka pH. Jadi untuk semua sampel air tidak diketahui
besaran nilai pH.

Gambar 2.1 Pengujian terhadap nilai pH


2.2 Pengujian TDS Air

Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar bagi
perikehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat
berlangsung. Oleh karena itu, penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan
utama bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor penentu dalam
kesehatan dan kesejahteraan manusia.

Sumber daya air dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain
kepentingan rumah tangga, industri, perikanan, pertanian, dan sarana angkutan air.
Sesuia kebutuhan akan air dan kemajuan tekhnologi air permukaan dapat
dimanfaatkan lebih luas lagi untuk baku mutu sumber air minum dan air industri
(Arif, 2010).

Tersedianya persediaan air yang cukup dalam hal jumlah dan kualitas sangat
penting bagi manusia. Sejak awal manusia mengakui pentingnya air dari segi
jumlah. Peradaban berkembang disekitar badan air sehingga dapat mendukung
pertanian dan transportasi sebaik menyediakan air minum. Kesadaran pentingnya
kualitas air berkembang lebih perlahan. Sejak awal manusia menilai kualitas air
hanya melalui penampakan fisik, rasa dan bau. Tidak hingga ilmu pengetahuan
biologi, kimia, dan medis berkembang berbagai cara tersedia untuk mengukur
kualitas air dan menentukan pengaruhnya pada kesehatan manusia (Arif Sumantri,
2010).

Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air


menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Asapun penggolongan air
menurut peruntukannya adalah sebagai berikut :

1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum


secara langsung, tanpa penggolongan terlebih dahulu.

2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku minum.

3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan


dan peternakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian,
usaha diperkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air.

Total Suspended Solid(TSS) dan Total Dissolved Solid (TDS)

Uji TSS (Total suspended Solid) merupakan suatu cara untuk


menguji kadar total padatan terlarut dalam suatu bahanmakanan. Bahan makanan
yang dicuciterlalu lama akan menyebabkan hilangnyakandungan gizi dalam jumlah
banyak, selainitu pemanasan yang terlalu lama juga dapatmenyebabkan hilangnya
kandungan gizidalam bahan makanan tersebut.Larutan adalah campuran homogen
yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam
larutan disebut (zat) terlarut atau solute, sedangkan zat yang jumlahnya lebih
banyak dari pada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.

Zat Padat Tersuspensi dapat bersifat organis dan inorganis. Zat Padat
Tersuspensi dapat diklasifikasikan sekali lagi menjadi antara lain zat padat
terapung yang selalu bersifat organis dan zat padat terendap yang dapat bersifat
organis dan inorganis. Jumlah padatan tersuspensi dapat dihitung menggunakan
Gravimetri, padatan tersuspensi akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam
air sehingga akan mempengaruhi regenerasi oksigen serta fotosintesis (Misnani,
2010).

Material tersuspensi mempunyai efek yang kurang baik terhadap kualitas


badan air karena dapat menyebabkan menurunkan kejernihan air dan dapat
mempengaruhi kemampuan ikan untuk melihat dan menangkap makanan serta
menghalangi sinar matahari masuk ke dalam air. Endapan tersuspensi dapat juga
menyumbat insang ikan, mencegah telur berkembang. Ketika suspended solid tenang
di dasar badan air, dapat menyembunyikan telur dan terjadi pendangkalan pada
badan air sehingga memerlukan pengerukan yang memerlukan biaya operasional
tinggi. Kandungan TSS dalam badan air sering menunjukan konsentrasi yang lebih
tinggi pada bakteri, nutrien, pestisida, logam didalam air (Margareth, 2009).

Sedangkan TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat
organic maupun anorganic) yang terdapat pada sebuah larutan. Umumnya
berdasarkan definisi di atas seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan) harus
dapat melewati saringan yang berdiameter 2 mikrometer (210-6 meter). Aplikasi
yang umum digunakan adalah untuk mengukur kualitas cairan biasanya untuk
pengairan, pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses kimia, dan pembuatan air
mineral. Setidaknya, kita dapat mengetahui air minum mana yang baik dikonsumsi
tubuh, ataupun air murni untuk keperluan kimia misalnya pembuatan kosmetika,
obat-obatan, dan makanan (Misnani, 2010).

Total padatan terlarut merupakan bahan-bahan terlarut dalam air yang tidak
tersaring dengan kertas saring millipore dengan ukuran pori 0,45 m. Padatan ini
terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang terlarut dalam air, mineral
dan garam-garamnya. Penyebab utama terjadinya TDS adalah bahan anorganik
berupa ion-ion yang umum dijumpai di perairan. Sebagai contoh air buangan sering
mengandung molekul sabun, deterjen dan surfaktan yang larut air, misalnya pada air
buangan rumah tangga dan industri pencucian.

Banyak zat terlarut yang tidak diinginkan dalam air. Mineral, gas, zat
organik yang terlarut mungkin menghasilkan warna, rasa dan bau yang secara estetis
tidak menyenangkan. Beberapa zat kimia mungkin bersifat racun, dan beberapa zat
organik terlarut bersifat karsinogen. Cukup sering, dua atau lebih zat terlarut
khususnya zat terlarut dan anggota golongan halogen akan bergabung membentuk
senyawa yang bersifat lebih dapat diterima daripada bentuk tunggalnya (Misnani,
2010).

Pengukuran TDS dan TSS

1. Gravimetri

Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil


reaksi pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang paling
tua dan paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya.
Kesederhanaan itu kelihatan karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan dengan
cara menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain. Analisis
gravimetri sangat penting dalam bidang kimia analisis, meskipun telah didengar
bahwa teknik gravimetrik telah digantikan oleh metode instrumen. Masih banyak
kasus dimana teknik gravimetrik merupakan pilihan terbaik untuk memecahkan
suatu problem analisis yang khusus.

Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi


transformasi unsur atau radikal kesenyawaan murni stabil yang dapat segera diubah
menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetri memakan
waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu
faktor-faktor koreksi dapat digunakan. Langkah pengukuran pada gravimetri adalah
pengukuran berat. Analit secara fisik dipisahkan dari semua komponen lainnya
maupun dengan solvennya. Persyaratan yang harus dipenuhi agar garvimetri dapat
berhasil ialah terdiri dari proses pemisahan yang harus cukup sempurna sehingga
kualitas analit yang tidak mengendap secara analit tidak ditentukan dan zat yang
ditimbang harus mempunyai susunan tertentu dan harus murni atau mendekati
murni (Irha, 2011).

Elektrikal Konduktiviti

Konduktivitas listrik air secara langsung berhubungan dengan konsentrasi


padatan terlarut yang terionisasi dalam air. Ion dari konsentrasi padatan terlarut
dalam air menciptakan kemampuan pada air untuk menghasilkan arus listrik yang
dapat diukur menggunakan konduktivity meter. Elektrikal konduktiviti ini adalah
mengukur konduktivitas listrik bahan-bahan yang terkandung dalam air. Semakin
banyak bahan (mineral logam maupun nonlogam) dalam air, maka hasil
pengukuran akan semakin besar pula. Sebaliknya, bila sangat sedikit bahan yang
terkandung dalam air maka hasilnya mendekati nol, atau yang kita sebut dengan air
murni (pure water) (Insan, 2008).

Konduktiviti meter adalah alat yang digunakan untuk menentukan daya


hantar suatu larutan dan mengukur derajat ionisasi suatu larutan elektrolit dalam air
dengan cara menetapkan hambatan suatu kolom cairan selain itu konduktivity
meter memiliki kegunaan yang lain yaitu mengukur daya hantar listrik yang
diakibatkan oleh gerakan partikel di dalam sebuah larutan. Menurut literatur faktor-
faktor yang mempengaruhi daya hantar adalah perubahan suhu dan konsentrasi.
Dimana jika semakin besar suhunya maka daya hantar pun juga akan semakin besar
dan apabila semakin kecil suhu yang digunakan maka sangat kecil pula daya hantar
yang dihasilkan dan begitu dengan sebaliknya antara konsentrasi dan daya hantar.
Oleh sebab itu pengaruh suhu dan konsentrasi dapat mempengaruhi daya hantar
(Anonim, 2010).

Prinsip kerja elektrikal konduktiviti adalah dua buah probe dihubungkan ke


larutan yang akan diukur, kemudian dengan rangkaian pemprosesan sinyal akan
mengeluarkan output yang menunjukkan besar konduktifitas/daya hantar listrik
sampel air tersebut. (Endrah, 2010)

Pembagian kategori air menurut total zat padat yang terkandung di dalamnya
(TDS) adalah:
> 100 ppm : bukan air minum
10 - 100 ppm : air minum
1 - 10 ppm : air murni
0 ppm : air organik

Berikut sampel air yang di uji nilai besaran nilai TDS :

1. Sungai Belitung dengan nilai TDS : 175 ppm (bukan air minum)
2. Sungai Mandastana dengan nilai TDS : 399 ppm (bukan air minum)
3. Depo Isi Ulang dengan nilai TDS : 2 ppm (air murni)
4. Advance dengan nilai TDS : 13 ppm (air minum)

Jadi, untuk Air Sungai Mandastana dan Air Sungai Belitung apabila ingin
dijadikan air minum maka harus diolah terlebih dahulu karena melebihi nilai TDS
untuk air minum yaitu 10-100 ppm. Sedangkan Depo Isi Ulang dan Advance
keduanya sudah bisa digunakan untuk air minum jika ditinjau dari besaran nilai
TDS.
Gambar 2.2 Pengujian TDS Gambar 2.3 Pengujian TDS

2.3 Pengujian Elekrolisa Air

alat ini sangat efektif untuk menguji kualitas air, dan digunakan oleh FDA (Food and Drug
Administration) Biro Pengawasan Obat dan Makanan Amerika)

Hasil pengujian beberapa sumber air menggunakan alat Elektrolisa

Air Mineral 1 Air Mineral 2 Air Mineral 3 Air Mineral 4 Air Mineral 5 AIR
GIN (bersih bening)

Gambar diatas adalah hasil uji kualitas air dengan menggunakan Elektrolisa dari berbagai
macam merk air minum mineral kemasan yang kini berada di pasaran. Endapan yang
terlihat diatas adalah bahan pencemar dan/mineral anorganik yang larut di dalam air.
Tanpa alat Elektrolisa ini, kita tidak bisa mengetahui pollutant yang larut di dalam air,
yang secara tidak sadar kita konsumsi.

ARTI dan PENGARUH WARNA ENDAPAN setelah diuji dengan ELEKTROLISA AIR

WARNA
BAHAN PENCEMAR PENGARUH TERHADAP KESEHATAN
ENDAPAN

HIJAU Kuprum teroksida Klorin Penyakit Ginjal, Sistem Saraf Pusat,


Bahan Karsinogenik
HITAM Raksa, Plumbum, Logam Penyakit Ginjal, Sistim syaraf pusat,
Berat, Kalsium, Magnesium merusak sel darah merah, Batu
teroksida, Seng Ginjal, Hati, sistem saraf

PUTIH Aluminium, Arsenik, Hati, sistem saraf, bahan


Mucilage / Getah, Asbestos karsinogenik, Bakteri, Virus, Alga

BIRU Alumina sulfat, Organik Sistem saraf, hati, Ginjal


fosfat, Pestisida

JINGGA Besi teroksida Gangguan pada pembuangan air seni,


ketidak-seimbangan metabolisme

Bahan pencemar yang larut di dalam air sering mengandung logam berat, besi, seng,
mangan, yang terlarut dalam air kemasa n yang sering anda minum, dapat mengakibatkan
kanker, dan penyakit berbahaya lainnya. Air Minum GIN bebas dari semua mineral
anorganik yang dapat membahayakan tubuh manusia.

1. Pengujian Elektrolisa Sungai Belitung


Setelah dilakukan Pengujian Elektrolisa pada air sungai belitung
maka didapatkan hasil sebagai berikut :
~ Air Sungai dominan berwarna Hijau artinya didalam air banyak
mengandung Alga sehingga membuat air sungai berwarna hijau.
~ Air Sungai berwarna Kuning artinya sungai tersebut mengandung kadar
lumpur atau air becampur dengan tanah.
~ Air Sungai berwarna Hitam artinya sungai tersebut mengandung logam
berat yang sangat berbahaya.
~ Air Sungai juga memiliki Lendir/Gelembung artinya sungai tersebut
mengandung Kuman, Bakteri, dan Banyak zat Organik.
Gambar 2.4 Pengujian terhadap sungai Belitung dan Mandastana

2. Pengujian Elektrolisa Sungai Belitung


Setelah dilakukan Pengujian Elektrolisa pada air sungai mandastana
maka didapatkan hasil sebagai berikut :

~ Air sungai dominan berwarna Hijau ke atas artinya sungai tersebut banyak
mengandung alga sehingga membuat air sungai berwarna hijau.

~ Air sungai juga sedikit berwarna Hitam dan Coklat artinya sungai
tersebut juga tercemar logam berat.

~ Air sungai berwarna Putih artinya air sungai mengandung mineral yang
sangat bagus untuk tubuh.

Gambar 2.5 Pengujian terhadap sungai Belitung dan Mandastana


3. Pengujian Elektrolisa Depo Isi Ulang
Setelah dilakukan Pengujian Elektrolisa pada pengisian air galon
(Depo Isi Ulang) maka didapatkan hasil airnya berwarna jernih hanya sedikit
berwarna kekuningan artinya air di pengisian ini baik untuk dikonsumsi
karena setelah diuji air tersebut berwarna bening atau jernih. Dari air yang
diuji tidak ditemukan mineral pada Air.

Gambar 2.6 Pengujian terhadap Depo Isi Ulang dan Advance

4. Pengujian Elektrolisa Air Dispenser Advance


Setelah dilakukan Pengujian Elektrolisa pada air Dispenser Advance
maka didapatkan hasil airnya berwarna jernih hanya sedikit berwarna
kekuningan artinya air di pengisian ini baik untuk dikonsumsi karena setelah
diuji air tersebut berwarna bening atau jernih, air juga berwarna Putih artinya
air tersebut mengandung Mineral.
Gambar 2.9 Pengujian terhadap Dispenser Advance
2.4 Kesimpulan
Dari hasil pengujian TDS dan Elektrolisa Air minum dari Dispenser
Advance dan Depo Isi Ulang sudah layak untuk diminum terbukti dengan
hasil TDS yang memenuhi standar dengan jarak 0-100 ppm, dan hasil
Elektrolisa setelah diuji air tersebut Jernih atau Bening. Sedangkan untuk
air Sungai Belitung dan Mandastana tidak bisa langsung diminum karena
nilai TDS diatas >100 ppm (bukan air minum), dan hasil Elektrolisa air
tersebut banyak mengandung alga, kadar organik, kadar lumpur, limbah
rumah tangga, bahkan mengandung logam berat yang semua itu dapat
menimbulkan penyakit yang sangat berbahaya
DAFTAR PUSTAKA

http://goelanzsaw.blogspot.co.id/2013/02/analisa-tds-dan-tss-dalam-air.html

http://usaha321.net/pengertian-ph.html

https://mc-tester.com/uji-kualitas-air/

Anda mungkin juga menyukai