Anda di halaman 1dari 6

Kasus 3 :

Pasutri dengan usia 30 tahun datang kepada anda dan berencana menggunakan alat kontrasepsi. Mereka
telah punya anak 2. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Ny. X menderita tekanan darah tinggi.

Jelaskan kontrasepsi apa yang bisa digunakan oleh pasutri tesebut, alasannya kenapa dan bagaimana
cara edukasi bagi pasien?

1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / Intrauterine Devices (IUD)

AKDR adalah suatu alat kontrasepsi yang dimaksukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-
macam, terdiri dari plastik (polietiline). Ada yang dililit tembaga (Cu), ada pula yang tidak, tetapi
adapula yang dililit dengan tembaga bercampur perak (Ag). Selain itu ada pula yang batangnya
berisi hormon progresteron.

AKDR dapat dibagi menjadi AKDR hormonal dan non hormonal. AKDR hormonal melepaskan
hormone progesterone biasanya dalam bentuk levonorgestrel sedangkan AKDR nonhormonal
mengandung tembaga dan terkadang juga perak.

Cara Kerja AKDR

- Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii


- Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
- IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD membuat sperma
sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi
- Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum
uteri)
- Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim
dalam keadaan lunak 40 hari setelah bersalin dan pada hari-hari akhir menstruasi
Efektivitas

IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Tipe
Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu
T 380A dapat untuk 8 tahun . Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun
pertama pemakaian.

Indikasi

AKDR dapat digunakan oleh: Usia reproduktif, Keadaan nulipara, Menginginkan menggunakan
kontrasepsi jangka panjang, Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi,
Setelah melahirkan dan tidak menyusui, Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi,
Risiko rendah dari IMS, Tidak menghendaki metoda hormonal, Tidak menyukai mengingat-ingat minum
pil setiap hari, Tidak, enghendaki kehamilan setelah 1 - 5 hari senggama, gemuk ataupun kurus.

Kontraindikasi AKDR

Kehamilan
Peradangan panggul
Perdarahan uterus yang abnormal
Tumor pada organ panggul
Malformasi rahim
Cacat/kelainan bentuk panggul
Tumor pada rahim terutama jika submukosa
Nyeri haid hebat
Anemi berat dan gangguan pembekuan darah
Penyakit jantung rematik
Stenosis kanalis servikalis

Harus diperhatikan bahwa AKDR non hormonal tidak boleh diberikan pada orang dengan alergi tembaga
sedangkan AKDR hormonal merupakan kontraindikasi pada wanita dengan kanker payudara. 11

Kontrol

Satu minggu setelah pemasangan


Dua minggu setelah pemasangan
Satu bulan setelah pemeriksaan pertama
Tiga bulan setelah pemeriksaan kedua
Setiap enam bulan sampai 1 tahun
Keuntungan

Karena proteksi jangka panjangnya, AKDR ini cukup digemari diseluruh dunia. Selain itu, AKDR ini
dapat memberikan wanita pilihan, apakah dia ingin menggunakan hormone atau non hormonal.

Wanita dengan penggunaan AKDR hormonal dapat mengalami pemendekan periode menstruasi dan
kram perut yang tidak begitu berat. Sekitar 30% pengguna AKDR ini akan berhenti menstruasi
walaupun periode menstruasi mereka akan segera kembali setelah AKDR ini dilepas.

AKDR tembaga juga dapat digunakan sebagai kontrasepsi emergency. Penelitian membuktikan, AKDR
ini efektif mencegah kehamilan setelah dipasangkan 5 hari setelah hubungan seksual yang tidak
terproteksi. Berikut beberapa keuntungan lain penggunaan AKDR:

- Sangat efektif. 0,6 - 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan
dalam 125 - 170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak
10 tahun
- IUD dapat efektif segera setelah pemasangan

- Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa
aman terhadap risiko kehamilan
- Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
- Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui tidak
mengganggu kualitas dan kuantitas ASI

- Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
- Dapat digunakan sampai menopause
- Tidak ada interaksi dengan obat-obat
- Membantu mencegah kehamilan ektopik
- Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur

Kerugian

Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian perut dan pendarahan
sedikit-sedikit (spoting). Ini bisa berjalan selama 3 bulan setelah pemasangan. Tapi tidak perlu
dirisaukan benar, karena biasanya setelah itu keluhan akan hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila
setelah 3 bulan keluhan masih berlanjut, dianjurkan untuk memeriksanya ke dokter. Pada saat
pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri
dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika :

- Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual, pusing, muntah-
muntah
- Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasaTerdapat tanda-tanda
infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat, mengigil, dan lain sebagainya
- Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi kedokter jika anda
menemukan gejala-gejala diatas.

B.10. Efek Samping AKDR

Efek samping yang paling sering terjadi yang berhubungan dengan AKDR adalah tidak teraturnya
menstruasi dan timbul bercak. Wanita pengguna AKDR nonhormonal dapat mengalami peningkatan
volume darah menstruasinya sehingga terkadang dapat mengakibatkan terjadi anemia. Selain itu,
tipe AKDR ini dapat mengakibatkan kram saat menstruasi. Wanita pengguna AKDR hormonal dapat
mengalami gangguan hormonal.

Ketika AKDR nonhormonal dipasang, kram dan nyeri dapat terjadi. Sebagian mengalami pusing atau
bahkan pingsan. Efek samping AKDR non hormonal yang paling terjadi adalah spotting (bercak)
yang dapat terjadi diantara periode menstruasi. Biasanya, masalah ini akan hilang dalam
beberapa bulan. Namun, jika menstruasi terjadi sangat banyak dan tidak berhenti, pengguna
harus segera pergi ke dokter. Selain itu, apabila wanita pengguna AKDR tidak mengalami
menstruasi, ia harus segera ke dokter karena ada kemungkinan hamil dan kehamilan
merupakan kontraindikasi penggunaan AKDR.

Beberapa resiko AKDR nonhormonal

Infeksi abdominal atau Perlekatan (AKDR Pelvic infection (PID),


adhesi (jaringan parut dikelilingi oleh jaringan
uterus) Perforasi uterus atau serviks
Alergi tembaga
Ekspulsi (baik Kehamilan
Anemia keseluruhan maupun
Menstruasi yang lama dan
parsial)
Nyeri punggung volumenya bertambah
Nyeri dan pingsan saat
Obstruksi saluran Keguguran terinfeksi yang
pelepasan atau
pencernaan diikuti dengan toksemia.
pemasangan AKDR
Infeksi serviks Secret vagina
Fragmentasi AKDR
Kista pada ovarium dan
tuba Bercak antara periode

Kematian Keguguran

Menstruasi yang Nyeri saat berhubungan


terhambat seksual.

Benerapa efek samping AKDR hormonal diantaranya adalah kram, pusing, atau ingin pingsan saat
pemasangan AKDR. Terkadang kram disertai dengan nyeri berat. Perubahan perdarahan menstruasi
sering terjadi dan wanita dapat mengalami perdarahan yang lebih berat saat menstruasinya
dibandingkan tanpa AKDR. AKDR hormonal mengakibatkan dinding uterus menipis dan penipisan ini
mengakibatkan periode yang lebih singkat.

Resiko pada penggunaan AKDR hormonal

Paling serius Sering terjadi Jarang terjadi

Kehamilan ektopik Nyeri abdomen Kegagalan pemasangan

Kehamilan intrauterine ISPA Migraine

Sepsis Leucorrhea Muntah

Pelvic Inflammatory Disease Mual Anemia


(PID)
Sakit kepala Servisitis
Perdarahan tidak teratur
Gelisah Dyspareunia
Amenorrhea
Vaginitis Rambut rontok
Perlekatan
Dysmenorrheal eczema
Perforasi
Nyeri punggung
Kista ovarium
Peningkatan BB
Kanker payudara
Nyeri payudara
kematian
Jerawat

Gangguan kulit

Penurunan libido

Depressi
Abnormalitas pap smear

Hipertensi

sinusitis

Komplikasi potensial

Komplikasi yang paling serius yang dapat terjadi adalah infeksi, kehamilan tuba, dan perforasi dinding
uteri.

Pemasangan AKDR dapat mengakibatkan masuknya bakteri ke uterus. Infeksi yang terjadi dari 3 minggu
hingga 3 bulan setelah pemasangan AKDR disebabkan oleh pemasangan yang tidak steril sedangkan
infeksi setelah waktu tersebut disebabkan oleh PMS.

Vaginitis dan servisitis juga sering terjadi pada pengguna AKDR. Hal ini mungkin terjadi karena benang
mengiritasi serviks dan menjadi perdisposisi pengguna hingga terjadi infeksi. Walaupun vaginitis dan
servisitis dapat dengan mudah diobati dengan antibiotic, harus diperhatikan karakteristik secret
vaginanya; apakah menandakan infeksi yang lebih serius, seperti PID.

Anda mungkin juga menyukai