- Banyak persetujuan kontrak yg berimplikasi pada akuntansi, dua tipe kontrak penting yaitu :
1. Hubungan kerja (employment): antar perusahaan dan manajer puncak, atau pemilik dengan
agen_GT=AT
Terbaik pertama: pemilik mendapat utilitas maksimum , dan manajer memperoleh utilitas
cadangan.
2. Peminjaman (lending): antar manajer dan kreditor, secara aktual, AT memiliki karakteristik
Keuntungan (payoff) tidak observabel oleh pemilik atau manajer hingga periode
mendatang.
- Laba bersih yang sekarang observabel oleh kedua pihak dipandang sebagai pesan rancu (noisy)
- Prediksi PAT: manajer sering menyusun Laporan Keuangan dalam manajemen laba yaitu
memungkinkan pemahaman lebih baik tentang peran laba neto sebagai ukuran kinerja.
- Kreditor rasional akan mengantisipasi perilaku manajemen tersebut, dan memunculkan tingkat
- Manajemen memiliki insentif untuk tidak bertindak dalam bentuk yang melawan kepentingan
kreditor.
- Problema ini bisa diatasi dengan menyisipkan perjanjian ke dalam persetujuan utang, sehingga
manajemen setuju untuk membatasi dividen atau pinjaman tambahan sementara loan beredar.
- Akibatnya perusahaan dapat meminjam pada tingkat bunga yang lebih rendah.
- Perusahaan mampu mensejajarkan kepentingan manajer dan pemilik, konsisten dengan versi
kompensasi manajer atas satu atau lebih ukuran kinerja, sehingga manajer memiliki insentif
2. Selama kinerja lebih tinggi menyebabkan pembayaran harapan lebih tinggi, hal ini juga
3. Sehingga dapat dipahami mengapa kebijakan akuntansi memiliki EC, meskipun berbeda dengan
- Di bawah EMH: hanya kebijakan akuntansi yang mempengaruhi arus kas harapan yang
menciptakan EC.
mengapa perusahaan masuk ke dalam kontrak kerja dan kontrak utang yang tergantung pada
informasi akuntansi.
b. Tanpa argumen ini, menyebabkan perhatian manajerial tentang kebijakan akuntansi bertentangan
- Teori berbasis berbagai konflik memiliki implikasi penting bagi teori akuntansi keuangan:
b. Implikasi AT: laba bersih memiliki peran memotivasi & memonitor kinerja manajer
- Laba bersih bersaing dengan ukuran kinerja lain, eg: harga saham.
- Dalam keadaan ekstrem, manajemen laba memungkinkan manajer lalai, yang berakibat