Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
Kebun Raya Bogor terletak di jantung Kota Bogor, dengan letak koordinat
635'53"S dan 10647'57"E. tepatnya di Jalan Ir. H. Juanda No.13, Kota Bogor,
Jawa Barat. Di Kebun Raya Bogor terdapat ribuan tumbuhan dan burung. Berbagai
macam aneka burung terdapat di Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor ini
memiliki lebih kurang 3.504 spesies dan 15.000 jenis tumbuhan dan pohon. (Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat., 2012:18)
Semenjak masa Kerajaan Pakuan Pajajaran di Bogor, kawasan Kebun Raya
Bogor telah diberdayakan untuk kegiatan menanam tumbuhan semacam pohon dan
dijadikan taman. Setelah orang-orang Eropa datang pada masa Hindia Belanda,
Thomas Stamford Raffles menjadi pengenal atau pemugar kawasan tersebut,
meskipun pada kenyataannya belum dibentuk secara resmi. Akhirnya atas gagasan
Prof. Dr. Caspar Georg L. Reindwardt seorang berkebangsaan Inggris yang kemudian
menjadi Gubernur Jawa pada tahun 1917, membuat sebuah kebun Botani yang
diresmikan pada 18 Mei 1817. Kebun botani itu mulanya dinamakan 'slands
Plantentiun te Buitenzorg'. Kebun Raya Bogor juga sempat dikenal dengan nama
Syokubutzuer, Botanical Garden of Buitenzorg, Botanical Garden of Indonesia, Kebun
Gede, bahkan Kebun Jodoh. (http://www.wisatamelayu.com/id/tour/962-Kebun-Raya-
Bogor/navcat (Diakses pada Selasa, 26 Februari 2013, pukul 10:05))
(Sumber: http://media-kitlv.nl/image/a7d020cf-289f-4ad1-b31b-9d442b096d1f,
diakses pada Minggu, 12 Mei 2013, pukul 16:57)
Setelah kemerdekaan, tahun 1949 "sLands Plantentiun te Buitenzorg"
berganti nama menjadi Jawatan Penyelidikan Alam, kemudian menjadi Lembaga
Pusat Penyelidikan Alam (LLPA) dipimpin dan dikelola oleh bangsa Indonesia,
Direktur LPPA yang pertama adalah Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Pada waktu
itu LPPA punya 6 anak lembaga, yaitu Bibliotheca Bogoriensis, Hortus Botanicus
Bogoriensis, Herbarium Bogoriensis, Treub Laboratorium, Musium Zoologicum
Bogoriensis dan Laboratorium Penyelidikan Laut. Untuk pertama kalinya tahun
1956 pimpinan Kebun Raya dipegang oleh bangsa Indonesia yaitu Sudjana Kasan
menggantikan J. Douglas. (http://www.bogorbotanicgardens.org/tentang.php
(Diakses pada Selasa, 26 Februari 2013, pukul 10:45))
Kebun Raya Bogor memiliki luas sebesar 87 hektar, cocok untuk berwisata
bersama keluarga. Suasananya yang sejuk dengan keindahan pemandangan kebun
yang memiliki banyak pohon rindang menjadikan Kebun Raya Bogor menjadi ikon
wisata Kota Bogor. Selain kaya akan tumbuhan-tumbuhan, Kebun Raya Bogor
juga kaya akan sejarah. Karena memiliki tempat yang sangat luas maka telah
diterbitkan pada tahun 1997 buku panduan Kebun Raya Bogor. Sekarang,
pengelolaan Kebun Raya Bogor ini telah berada di bawah naungan Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI). Informasi lainnya bisa didapatkan dengan
menghubungi nomor telepon 0251-8311362.(Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat, 2012:18)
(Sumber: http://collectie.tropenmuseum.nl/Default.aspx, diakses pada Minggu, 12 Mei 2013,
pukul 16:57)
Fasilitas yang dapat dinikmati dari kawasan Kebun Raya Bogor ini adalah
rumah inap, toilet, mushola, restoran, toko tanaman (Garden Shop), serta cafe.
Untuk sekedar beristirahat, wisatawan dapat mengunjungi Cafe Botanicus. Selain
itu juga terdapat taman bermain, dan tempat duduk untuk beristirahat setelah
berjalan mengeliligi kawasan kebun. Dengan Kebun Raya yang luas maka ada jasa
peminjaman bola bagi anak-anak untuk bermain di kawasan kebun. Bagi
wisatawan asing terdapat jasa pemandu wisata seperti pemandu wisata yang dapat
berbahasa Inggris, Jepang, dan Belanda. Untuk berwisata ke Kebun Raya Bogor,
pengunjung disarankan untuk membawa payung karena curah hujan yang tinggi
menyebabkan seringnya hujan terjadi.
Manajemen
Fasilitas di Kebun Raya Bogor memang cukup banyak, tetapi dengan gambar-
gambar diatas, memperlihatkan bahwa Kebun Raya Bogor yang satu ini kurang
dikelola dengan baik. Dengan adanya sampah, toilet yang tidak terawat, hingga
papan-papan pengumuman yang kotor dan berdebu, dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan atau manajemen yang dilakukan pengelola kurang maksimal. Bahkan
terdapat kantor pengelola di kawasan Kebun Raya, tetapi sepertinya tidak ada
tanggapan yang jelas. Harga tiket masuk yang cukup mahal, jika dibandingkan dengan
fasilitas yang terdapat di kawasan Kebun Raya Bogor tidak berbanding lurus karena
kebanyakan pengunjung mengeluh dengan keadaan fasilitas yang tersedia, misalnya
saja toilet yang terdapat di beberapa spot yang pengunjung diharuskan untuk
membayar biaya masuk toilet lagi. Mengingat Kebun Raya merupakan salah satu
warisan budaya, maka sangat mengherankan sekali jika pengelolaan yang ada masih
sangat buruk, petugas kebersihan juga tidak dapat membendung keberadaan sampah
yang membuat banyak pengunjung tidak nyaman. Selain itu, di Kebun Raya tidak
terdapat tempat beristirahat atau berteduh, sehingga dalam keadaan hujan atau panas,
pengunjung akan sedikit mengalami kesulitan.
Aksesibilitas
Peta
menuju
Kebun
Raya
Bogor
Ket. pada
gambar;
S:Stasiun
Kereta
Api, E: Kebun Raya Bogor
(Sumber:http://www.streetdirectory.co.id/indonesia/jakarta/zone/bogor/#journey:1
06.79868,-6.602548_to_106.920123,-6.305565/driving, diakses pada Minggu, 31
Maret 2013, pukul 19.03)
Kebun Raya Bogor buka setiap hari pada pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
Untuk dapat sampai ke Kebun Raya Bogor, bisa menggunakan angkutan kota, jika
dari Stasiun Kereta Api dapat menggunakan angkutan kota 02 dengan tujuan
Sukasari-Bubulak,atau dari Terminal dengan menggunakan angkutan kota 03
dengan tujuan Baranang Siang-Bubulak, selain itu letaknya yang berada di jantung
Kota Bogor memberikan akses lebih mudah untuk sampai ke Kebun Raya Bogor.
Jarak antara Stasiun dengan Kebun Raya Bogor sekitar 3 km.