Anda di halaman 1dari 253

BIANG ILMU HITAM

(HEK HOAT BO)

RAJAKELANA

Hujan turun demikian deras , angin


juga bertiup kencang diiringi suara
petir menyambar , jalan-jalan sepi
tidak ada seorang pun lewat dijalan
besar dan luas ditengah kota lijiang yang terkenal padat dan
ramai karena kota itu berada di daerah perbatasan dalam
wilayah barat ,penduduk lebih memilih bertahan di dalam rumah
walaupun hari masih sore , disebuah rumah seorang lelaki
kurus sedang terbuai meghisap madat sementara dikamar
istrinya sedang bergulung-gulung melayani seorang lelaki kekar
dan besar dan di ruang dapur seorang anak lelaki berumur
sepuluh tahun mengintip dari sebuah lobang permainan mesum
didalam kamar

Setelah hari gelap lelaki itu keluar dari dalam kamar dengan
senyum puas dan melangkah keruang tengah mendapatkan
lelaki yang asik menghisap madat , Lu-jin ! , besok lusa aku
akan datang lagi , terserah kamulah yang penting kamu
bayar , urusan akan lancar , lelaki yang bernama Lu-jin itu
menjawab sepintas saja lalu terlelap lagi dengan menghisap
madatnya

1
Setelah lelaki besar itu keluar , satu jam kemudian seorang
lelaki belia berumur delapan belas tahu masuk , ang-hoa ada
!? , ada !? , pemuda belia itu mengeluarkan beberapa
keeping uang dan meletakkan diatas meja kemudian masuk
kekamar perempuan ang-hoa , ang-hoa sedang mempaerbaiki
rambutnya didepan cermin , dia hanya memakai pakain dalam
tipis berwana merah jambu , hoa saying aku datang lagi seru
pemuda itu sambil mememeluk ang-hoa dari belakang dan
meremas buah dada ang-hoa dengan kasar , ang-hoa
membalik tubuhnya sembari tersenyum , sabarlah siauw-
kongcu bujuk ang-hoa lembut dan genit memikat , lalu ang-
hoa berdiri dan memepetkan tubuhnya ketubuh pemuda belia
itu , pemuda itu kian terbakar , lalu dia memondong tubuh ang-
hoa dan melemparkannya ke ranjang dan langsung menerkam
tubuh hangat yang tergolek menantang

Pemuda belia itu berpacu menunggang ganas tubuh hangat


dan lembut ang-hoa , suasana hujan gerimis dan angin yang
bertiup kencang menanbah semaraknya kemesuman dikamar
itu , anak lelaki berumur sepuluh tahun itu kembali mengintip
adegan itu dengan mata berbinar , dua jam pemuda itu
merejang dan memilin tubuh ang-hoa dengan ganas dan
akhirnya lelaki itu terhempas tidak berdaya dengan nafas
memburu , setengah jam kemudian pemuda itu memakai
kembali bajunya dan keluar kamar dan pamit kepada lu-jin

Malam itu ada tiga tamu yang dilayani ole hang-hoa , lelaki
ketiga adalah seorang laki-laki berumur lima puluhan , lelaki itu

2
larut malam baru keluar dari rumah lu-jin , dan anak berumur
sepuluh tahun itu juga baru berangkat tidur setalah selesai
adegan ketiga , ang-hoa juga sudah pulas tidur dengan tubuh
yang remak ngilu kecapean sementara lu-jin sudah pulas tidak
sadarkan diri di kursi goyangnya

Keluarga yang dibina oleh lu-jin memang rusak , kerusakan


keluarga ini diawali dengan kebejatan masa muda lu-jin , lujin
sejak mudanya bekerja disebuah rumah pelacuran dikota dali
selama tiga tahun ia bekerja sebagai penjaga keamanan rumah
pelacuran hwi-ma membuat lu-jin dikenal dirumah pelacuran ,
ketika ang-hoa digelandang ma-cabo (gundik-ma) dari desa
liumeng sebelah utara kota dali , lu-jin terpikat dan terpesona
melihat wajah ang-hoa , beberapa kali ia menjadi tamu ang-hoa
dan melayaninya , lujin terkesan dan tidak bisa melupakan ang-
hoa , lu-jin nekat menculik ang-hoa dan melarikan diri ke lijiang
, dilijiang dia hidup serumah dengan ang-hoa , tapi setahun
kemudian lu-jin terjerat utang judi pada teman-teman judinya
dan untuk menutupi utang tersebut lu-jin menawarkan ang-hoa
kepada teman-temannya

Sejak itu ang-hoa kembali pada pekerjaannya sebagai pelacur


di kota dali , hanya bedanya , didali dia berada durumah bordir
sementara di lijiang berada dirumah teman serumahnya lu-jin ,
selama tiga bulan setiap hari ang-hoa melayani tamu sepuluh
orang dalam sehari semalam ditambah lu-jin sendiri , awalnya
pelanggan lu-jin dari tempat judi yang sering datang , kemudian
merambat pada hartawan-hartawan yang mencari kepuasan

3
lebih , trik permainan ang-hoa memang jitu dan mengesankan ,
dan pandai memauaskan pelangganya sehingga blingsatan

Setelah tiga bulan ang-hoa terpaksa berhenti karena tiba-tiba ia


hamil , namun sebagian p pelanganya malah menggila tetap
ingin minta dilayani ole hang-hoa walaupun dalam keadaan
hamil , lu-jin yang hanya mementingkan uang tentu tidak
menolak , ang-hoa yang bagor juga meneriam tawaran tersebut
, sehingga sampai menjelang kelahiran anak tersebut bahkan
sampai air ketuban pecah dia sedang menduduki tamunya ,
ang-hoa melahirkan anak tanpa dibantu oleh dukun beranak ,
anak itu keluar nyelonong brol dari mulut rahimnya

Ang-hoa tidak mau melayani tamunya hanya sebulan , karena


merasa perih setelah melahirkan , namun bulan kedua dia
sudah efektif lagi , dan ang-hoa tidak lupa meminum ramuan
yang membuat dia demikian sehat , kuat dan awet , ramuan ini
dia dapat dari kamar ma-ca-bo , pelacuran terselubung itu
demikian digandrungi lelaki hidung belang di kota lijiang , lu-jin
merasa sangat senang dengan sumber keuangannya , lalu
rumahnya dalam jangka setahun sudah direhap dan diperbesar

Anak yang dilahirkan ang-hoa terpaksa diberi dengan nama


koai keturunan lu- , tentunya tidak ada yang tahu siapa ayah
anak itu entah janin siapa diantara pelanggannya dan lujin
sendiri yang tumbuh diperut ang-hoa dan oleh karena itulah
sehingga lujin menamakan anak itu koai (siluman) , lu-koai ,
lu-koai diasuh seorang perempuan tua , ketika umur lima tahun
selutuh aktifitas dirumah itu diperhatikan lu-koai , rasa ingin

4
tahunya pada setiap orang yang memasuki kamar ibunya
membuat dia mengintip kekamar ibunya , yang dilihat awalnya
dia tidak mengerti , namun setelah ia mulai belajar membaca
dan menulis seadanya serta bergaul dengan orang diluar maka
diapun mengerti , pembicaraan-pembicaraan kotor dari kamar
ibunya menjadi istilah yang tertanam dalam hatinya

Umur tujuh tahun pamannya lu-jin mulai kecaanduan madat


,dia tidak memanggil ayah pada lujin akan tetapi paman , pada
umur delapan tahun dia juga sudah menghisap madat dibalik
belakang lu-jin , setipa kali lujin teller dan tidak sdarakan diri ,
lu-koai menggantikan lu-jin menghisap madat ditengah larutnya
malam , dan dia selalu berhenti saat kepalanya mulai pusing
dan melarikan diri masuk kekamarnya dan menikmati fantasi
yang dia rasakan akibat ketelerannya menghisap madat

Setelah sepuluh tahun langganan ang-hoa sudah menurun ,


semalamam paling banyak ia melayani hanya tiga tamu paling
banyak , bahkan kadang tidak ada , madat yang membuat lu-jin
mabuk dan kecanduan semakin merusak tubuhnya sementara
umur ang-hoa yang sudah menginjak du puluh delapan tahun
peminatnya sudah berkurang , dan mulailah harta dan perabot
dijial untuk menutupi kebutuhan dan kecaanduan lujin

Ketika lu-koai berumur dua belas tahun ,lu-koai sudah


menginjak dewasa , fantasi didalam kamar ibunya membuat
desakan rasa ingin pada dirinya , nikmatnya rasa ketika ia
bermain dengan dirinya ingin ditumpahkan kepada lawan
jenisnya , demikinlah ketika dia mengintip ibunya sedang

5
bermain dengan seorang tamu membuat gejolak pada dirinya ,
naasnya ang-hoa dan tamunya melakukan sambil minum arak
sehingga mabuk berat dan tidak sadarkan diri , melihat
ketelanjangan ibunya yang mabuk di disamping tamunya yang
tidak sadar lu-koai keluar kamarnya , dan melihat lu-jin juga
tidak sadar dia membuka pintu kamar ibunya dengan birahi
yang meletup-letup dan diiringi rasa takut

Lu-koai dengan nafas memburu mendekati ang-hoa yang


telanjang , pemandangan itu membuat li-koai makin blingsatan
dan dan membuat pikirannya buta dan gelap dia tidak peduli
tubuh siapa yang diremas dan diraba-rabanya itu , pikirannya
cuma satu merasakan lawan jenisnya ini , maka dengan debar
jantung yang bertalu-talu seiring nafasnya yang memburu oleh
birahi dan rasa takut ketahuan dia menaiki ang-hoa yang tidak
sadar , meremas genas tubuh hangat dibawahnya , merejang
ang-hoa semampunya hanya bebrapa kali hentakan lu-koai
sudah sampai kepuncaknya dan meledakkan lahar birahinya
sambil menakan kuat tubuh ang-hoa dan diapun lemas dan
segera lari keluar kamar ang-hoa dan masuk kekamarnya lalu
merebahkan diri dengan sejuta kenikmatan yang masih
membayang di matanya

Pada har-hari berikutnya koai mengambil kesempatan dan


berusaha supaya ang-hoa mabuk dan tidak sadarkan diri , lu-
koai mencuri uang dirumahnya untuk membeli arak dan
menawarkan pada ang-hoa , sekali dua kali mimuman itu
membuat ang-hoa kecanduan , maka hampir setiap malam

6
setelah ia melayani tamu ia minum hingga tidak sadarakan diri ,
koai selalu disuruh beli arak oleh ang-hoa , koai bersemangat
setiap disuruh , kejadian mesum dan bejat layak binatang
hampir setiap malam dilakukan lu-koai , semakin hari lama lu-
koai semakin kuat dan tahan seiring berkurangnya rasa takut
yang mendera hatinya , segala fantasi yang dia lihat selama ini
yang dilakukan oleh tamu yang datang diperaktekkannya

Enam bulan berikutnya , tubuh ang-hoa sakit dan dalam dua


hari tubuhnya drastis turun sehingga kurus , seminggu
kemudian keinginan koai tida terbendung , ang-hoa yang sudah
sakit dan kurus tidak menyurutkan birahinya , namun ang-hoa
sadar dan itu tidak lagi membuat koai takut , yang penting
birahinya harus tuntas , maka sing itu ia masuk kekamar ang-
hoa , dan mengunci pintu , lalu bagai setan koai menerkam
ang-hoa yang lemah , ang-hoa meronta dan berteriak dan
membuat koai panik takut disengar lu-lu-jin , tangannya yang
memegang tangan ang-hoa spontak menghantam mulut ang-
hoa hingga beradarah dan ang-hoa saking terkejut melihat
perlakuan koai yang menindihnya , badannya yang kurus lemah
karena sakit ditambah hantaman dimulutnya membuat ia
pening dan pingsan

Koai merasa leluasa melakukan keinginanya dengan birahi


menghentak-hentak dia mempermainkan tubuh ang-hoa ,
berkali-kali ia sampai kepuncak dan lalu ia ulangi lagi selama
seminggu ia tidak mendapatkan membuat dia menggila , untuk
kesekian kalinya ia berlomba dengan birahinya merejang tubuh

7
tidak berdaya dan ditengah hentakannya yang menggila ang-
hoa sadar , matanya terbelalak melihat koai yang merejang
tubuhnya dan wajah koai yang meringis kenikmatan dan muka
merah dan akan meledak membuat ang-hoa menjerit namun
dengan cekatan dan spontan koai membekap mulut ang-hoa
sambil terus menghantamkan dirinya pada tubuh ang-hoa ,
mata ang-hoa yang mendelik karena susah bernafas , dia
megap-megap , namun bekapan itu semakin kuat seiring
gerakan tubuh koai yang berlomba dengan birahinya , ledakan
itu begitu lama karena tertunda saat koai terkejut mendengar
jeritan ang-hoa hingga birahinya meluncur kebawah , dan dia
mendaki lagi saat membekap mulut ang-hoa , dan akhirnya
hentakan-hentakan yang semakin menggila untuk meraih
kenikmatan entah untuk kebera kalinya meletus tenaganya
bertumpu pada tangan yang mebekap mulut dan hidung ang-
hoa , lalu koai tumbang sementara tubuh ang-hoa kejang
dengan nyawa putus kehabisan nafas

Mata ang-hoa terbelalak mulutnya menganga lebar , koai


menyadari setelah melihat kondisi ang-hoa seperti itu dan tidak
berubah , dia mendekatkan tanganya kehidung ingin
merasakan hembusan nafas namun tidak ada , koai terkejut
dan pucat setelah mengetahui ang-hoa mati , dengan cepat ia
keluar kamar , rasa takunya begitu menghantui bila
perbuatannya diketahui lu-jin , diruang tengah lu-jin sedang
terkapar pingsan , pikiran iblis menyelinap lagi , koai berpikir
harus membunuh lu-jin sekalian , lalu dia pergi kedapaur dan

8
mengambil golok kemudian kembali keruang tengah dan tanpa
berpikir panjang koai membacok leher lu-jin hingga putus

Koai meninggalkan rumah dan berkeliaran dipasar , sehari dua


hari dai mengemis namun tidak memenuhi kebutuhannya ,
maka koai mencuri makanan dipasar untuk memenuhi perutnya
yang lapar dan satu ketika birahinya naik dan dia termenung
diemperan toko , ibu-ibu yang belanja diperhatikan , gelora
nagsunya makin membadai , namun kekuatan ibu-ibu itu
mungkin lebih dari dia sehingga dia merasa jerih , lalu dia
melihat anak perempuan umur sembilan tahun yang belanja
dibawa seorang perempuan tua , hatinya tergerak dengan anak
perempuan kecil yang bersama neneknya yang lemah itu , koai
mengikuti buruannya , ketika nenek dan cucu itu melewati blok
yang sepi , koai beraksi dia melempar kepala nenek itu dengan
batu , nenek itu mengaduh memegangi kepalanya yang bocor
dan lebihnya lagi koai mendorong kuat tubuh yang linglung itu
keemperan toko hingga kepala sinenek terhentak ubin selasar
toko , nenek itu pingsan , sementara si anak perempuan
menjerit minta tolong , koai dengan cepat memukul muka muka
perempuan itu berkali-kali hingga bonyok dan memar , hidung
dan mulutnya berdarah , koa meraih kaki perempuan yang
terduduk kesakitan hingga terjengkang rebah , dengan nafsu
yang memburu koai atong menurunkan celana anak malang itu
, anak perempuan itu menendang-nendang , namun kaki itu
dicengkram kuat oleh koai , membuat anak perempuan itu
menjerit kesakitan

9
Koai memkasakan dirinya masuk merejang anak kecil
perempuan itu karena merasa susah karena rontaaan yang
tidak mau berhenti , koa menghantam kembali kepalannya
kemuka anak wanita kecil , karena sakit muka yang memar dan
nyeri yang bersangatan membuat rontaan itu melemah , koai
mulai lagi dengan aksinya , pengalamannya yang matang
selama enma bulan membuat ia mudah melakukan
keinginannya pada perempuan kecil itu , saat tubuhnya asik
merejang tubuh kecil itu dia dikejutjan bentakan , dia terkejut
melihat seorang lelaki dewasa memergokinya , dengan cepat
dia bangkit sambil meraih celananya dia berlari dengan
setengah telanjang menyelamatkan diri , lelaki yang mengejar
terpaksa berhenti saat melihat anak kecil yang setengah
telanjang dengan muka bengkak memar dan darah berceceran
, , sementara nenek tua juga masih diam kaku tidak bergerak ,

Koai terus berlari , dan ketika merasa ada peluang dia memakai
celananya kemudia tersu berlari keluar pasar dan terus berlari ,
hingga dia sampai keluar kota , koai tidak berani lagi masuk
kekota lijiang , maka dia putuskan untuk terus melarikan diri
sejauh mungkin dari lijiang , dia masuk hutan keluar hutan ,
selama perjalanan dia menangkap tikus atau kelinci untuk
dimakan , akhirnya sampailah lu-koai di kaki bukit kwi-ban-san ,
dia masuk kedalam hutan untuk mencari binatang buruan,
hatinya terkesiap melihat ular sebesar paha manusia dan
berkuran panjang

10
Koai menyingkir dan berlari ke arah puncak , saat sedang
berlari dia mendengar gerengan macan , semakin cepat dia
berlari dan masuk dalam sebuah goa yang ditemuinya , goa itu
dalam dan berlorong panjang dia terus menelusuri lorong yang
gelap , ia mendengar gaung diatasnya lalu merasakan
tubuhnya disengat dan sakitnya luar biasa , dia lari terus
kedalam dengan membabi buta tiba-tiba tubuhnya sebuah
benda lunak , tuubuhnya basah licin dan dia mearsakan cairan
manis memasuki rongga mulutnya dia mengecaap mereguk
madu yang sangat manis sehingga terasa pahit sejkali ,
ternyata koat menabrak sarang jeng-hong-cu sebesar kerbau
dan mebuat tubuh mandi cairan madu jeng-hong-cu , setelah
mereguk madu berkali-kali koai pun pingsan tidak sadaakan diri
dikubangan madu

Selama tiga hari koai pingsan dan ketika siuman dia mearsa
tubuhnya bengkak namun rasa nyeri tidak ia rasakan , perutnya
terasa lapar , lalu dia mereguk madu sepuas-puasnya dan
memakan bongkahan sarang tawon , tidak berapa lama suara
gaung tawon terdengar lagi lalu mengerubuti tubuhnya , dia
mearsakan tusukan sengat tawon bertubi-tubi disekujur
tubuhnya namun anehnya koai tidak merasa sakit , selama dua
minngu koai berada didalam gua mengalami persitiwa itu
hingga sarang tawon habis dilalapnya dan madu itu juga hampir
habis dan setiap hari sekujur tubuhnya dikerubuti dan disengat
jeng-hong-cu

11
Koai keluar gua tubuhnya penuh bintik-bintik merah dan baru
lima tindak dia melangkah seekor macan hitam muncul , macan
hitam itu bergerak melayang menerkamnya , koai sekenanya
mengayunkan tangan mencoba melindungi diri dan
luarbiasanya gerakan memukul sambil menghindar itu
mengeluarkan hawa ngengat berbau sangat apek kan kecut ,
macan hitam hitam itu mencium bau yang dikeluarkan tubuh
koai sehingga sebelum terkaman itu sampai macan itu bangkis
dan ambruk berkelonjotna mati , koai terkejut lalu menendang-
nendang bangkai macan yang sudah kejang namun tidak ada
reaksi , lalu koai meninggalkan bangkai harimau dan terus
masuk kedalam hutan dan selama dua hari koai berjalan masuk
lebih dalam sehingga bertemu jalan mendaki

Koai melanjutkan penelusuran dengan mendakit bukit sehingga


sampai kepuncak setelah tiga hari , koai sampai kepncak pada
malam hari , hawa dingin halimun menerpa tubuhnya namun
hawa halimun itu tidak sedikitpun mempengaruhi tubuhnya , dia
asik mengelilingi puncak yang landai dan luas yang ditumbuhi
ilalang panjang dan lebat , lalu koai merebahkan tubuh dan
tertidur pulas

Keesokan harinya koai bangun disambut matahari pagi yang


indah , dia terkejut bahwa sudah lima hari dia tidak makan tapi
sampai sekarang dia tidak pun merasa lapar , keganjilan itu
tidak terlalu ia pikirkan , koai melangkah menyusuri puncak dan
melihat tebing-tebing curam , matanya melihat sesuatu yang

12
aneh di didinding tebing , dinding tebing itu belobang dan
berjejer samapai kebawah

Karena rasa ingin tahu koai mencoba turun melalui lobang-


lobang yang ada dinding , dia turun dengan mudah , koai turun
terus sampai jauh kebawah , dasar tebing itu tidak kelihatan ,
namun rasa penasaran koai makin memuncak ketika melihat
mulut gua , dan jejeran lubang itu hanya sampai dimulut goa ,
koai memasuki mulut goad an melihat ada obor tertancap dan
juga batu api dan juga tungku serta beberapa alat masak lain
dan yang sangat membuat dia tertarik adalah dinding sebelah
dalam tergurat retak , koai meraba-raba dinding itu dan kadang
memukulnya , saat dipukul bongkahan tanah kering jatuh dari
atas , lalu koai mengambil golok berkarat yang ada ditumpukan
alat masak dan koai mencongkel tanah retak dan sekali
congkel tanah kering itu ambrol dan nampaklah dinding kayu
bulat yang berjejer sehingga sebelah dalam seperti penjara
namun ada pintunya dan terikat akar sehingga tertutup rapat

Koai memutuskan akar pengikat dengan golok ditangannya dan


pintu itu terbuka , koai melangkah masuk ternyata tanggak
tanah turun kebawah sebanyak sepuluh anak tangga dan
dibagian bawah itu sebuah ruangan yang luas dan terang
karena dibagian dinding ada empat lobang sebesar kepala
manusia dewasa tempat masuk cahaya dan udara , dan
didalam ruangan persegi itu ada sebuah lobang panjang
sedalam tiga puluh senti dan dibagian atas bulat seperti ukuran
kepala manusia , kemudian ada batu bulat tempat duduk yang

13
juga ada bekas buah pinggul menunjukkan bahwa batu itu
pernah diduduki orang sakti

Dan yang tidak kalah menariknya dibagian samping dekat anak


tangga ada empat buah kitab diatas sebuah meja batu dan juga
sebilah pedang , koai mengambil pedang dan mencabutnya
dan dia terkejut ketika tubuh pedang dicabut dari sarungnya
mengeluarkan cahaya hijau , dua sisinya berbeda , sebelah sisi
seperti hergaji dan sisi yang mata pedang yang tajam ,gagang
pedang itu terbuat dari kemala hitam dan ujung pedang ada
bandulan tenggkorak , koai menyarungkan kembali pedang
menggirsikan itu lalu melihat empat kitab disamping pedang
buku pertama diangkatnya dan membaca judul kitab toat-
beng--hoat-sut (ilmu sihir pencabut nyawa) , kemudian buku
kedua berjudul hek-lek-hoat (ilmu gaib hitam) isinya berupa
sin-kang dan gin-kang , lalu kitab ketiga berjudul jeng-in-kiam-
hoat (ilmu pedang bianglala hijau) terdiri dari dua ilmu pedang ,
dan kitab terakhir thian-te-tin-hoat-chit (tujuh ilmu kuasai
jagad)) kandungannya tujuh ilmu tangan kosong

Koai dengan rasa gembira mengambil kita hek-lek-hoat dan


mulai mempelajari halaman pertama tentang semedi , sejak itu
lu-koai tekun mempelajari empat kitab luar biasa itu , bertahun-
tahun koai berada dalam goa dan keganjilan tubuhnya yang
mengeluarkan hawa racun semakin tajam setelah ia
menamatkan hek-lek-hoat , sin-kang dalam kitab hek-lek-hoat
bernama thian-te-im-lek-kang (tenaga gaib inti jagad)
sementara ilmu gin-kang bernama thian-te-hun-lek-lie (tarian

14
gaib melintang jagad) , soal persedian makan , koai sangat
santai , karena keganjilan tubuhnya dia merasa lapar sebulan
sekali

Dunia kangowu tentram dan damai seratus tahun lebih dibawah


panji pat-hong-heng-te , hidup terkendali penuh ketenangan
walaupun bengcu kim-khong taihap menutup mata diusia
seratus satu tahun , dan sudah terkubur seratus tahun yang
silam di pulau kura-kura didampingi tujuh istri dan anak-
anaknya namun apa yang telah dimulainya sejak ia berumur
delapan belas tahun masih terasa , syair kim-khong-taihap
masih menjadi lagu nina bobo yang masih bergema di sudut-
sudut pelosok negeri

Pulau kura-kura tempat yang menjadi kebanggan dunia


kangowu , penjuru dari seleruh ketentraman negeri , istana
yang megah , ruang lian-buhtia yang luas , pesanggrahan yang
besar dan rumah likoan yang kokoh tinggi , pantainya yang
laindai dan hutannya yang hijau dan lebat membiat udaranya
sejuk segar , laut biru yang menghampar , disemaraki cecuitan
burung camar yang melintas permukaan laut , pelantaran yang
kuat dan ramai oleh kapal para tukangl penyeberangan ,
bahkan pasar apung menambah semarak pulau yang penuh
kharisma dan keagungan yang cemerlang

Siang itu serombongan keluarga yang terdiri dari tiga kepala


rumah tangga dan sepuluh lelaki kekar dan sederhana berlabuh
di pantai yang ramai , ketika mereka turun dari kapal , setiap
orang yang berpapasan menjura hormat dan dibalas ramah

15
oleh romongan itu , mereka adalah she-taihap dari wilayah
barat , kelaurga yang pertama adalah kwee-tin yang berumur
tiga puluh lima tahun cucu dari kwee-seng-tiauw dan istrinya
sim-hui beserta seorang putrinya kwee-eng yang berumur
sepuluh tahun kemudian yang kedua dan ketiga adalah kwee-
kun dank wee-teng yang berumur tiga puluh dua tahun dan tiga
puluh empat tahun dua cucu dari kwee-cun-hai dan kedua
istrinya liem-kui dan kao-mei dan kedua anak laki-laki mereka
kwee-bun tujuh tahun dank wee-sin enam tahun

Beserta mereka adalah sepuluh murid utama mereka dalam


pat-hong-heng-te di wilayah barat , mereka melangkah menuju
istana pulau kura-kura , sesampai diistana mereka disambut
hangat oleh she-taihap yang berada di pulau kura-kura , she-
taihap yang menghuni pulau kura-kura adalah kwee-san-kui
yang berumur tiga empat puluh tahun sebagai pemegang
kauwsu pat-hong heng-te wilayah selatan dan istrinya tang-hui-
bi , kwee-san-kui memiliki dua putra kwee-han dan kwee-tiog
yang berumur dua belas tahun empat belas tahun , kemudian
kwee-gun cucu yang berumur tiga puluh tujuh tahun cucu dari
kwee-pek-ma dan istrinya liem-siu-bi , kwee-gun memiliki
seorang putra bernama kwee-kin berumur sebelas tahun ,
kemudian kwee-lai-seng berumur tiga puluh empat tahun cucu
dari kwee-cin-han beserta istrinya song-in-siang dan anak
perempuannya yang bernama kwee-si-ling berumur sepuluh
tahun , kemudian lima orang kakek nenek yaitu anak-anak
bengcu yakni kwee-lun-keng berumur tujuh puluh tujuh tahun
kwee-gan-liong berumur tujuh puluh enam tahun kwee-bun-hui

16
berumur tujuh puluh lima tahun kwee-liu-bwee berumur tujuh
puluh enam tahun , kwee-hwa-mei berumur tujuh puluh enam
tahun ,

Lima hari kemudian rombongan keluarga she-taihap belabuh


lagi di pulau kura-kura , mereka adalah she-taihap yang
berdiam di wilayah timur , rombongan she-taihap itu adalah
kwee-jin-hui yang berumur tiga puluh tujuh tahun cucu dari
kwee-khong-huan dan istrinya coa-lian dan anaknya kwee-peng
berumur dua belas tahun dan putrinya kwee-ma-mei berumur
sepuluh tahun , kemudian kwee-ming berumur tiga puluh lima
tahun cucu dari kwee-bun-hui beserta istrinya tang-lu-sian dan
anak perempuannya kwee-cai-bi yang berumur sebelas tahun ,
lalu kwee-thian berumur tiga puluh empat tahun cucu dari
kwee-gan-liong beserta istrinya in-siu-bi dan putranya kwee-hai
berumur sembilan tahun , lalu kam-hong berumur tiga puluh
tiga tahun cucu dari kwee-goat-lian beserta istrinya cu-bi-hong
dan putra mereka kam-song berumur delapan tahun

Sementara tiga she-taihap dari tiga wilayah berkumpul di kota


paoteng sebuah rombongan keluaarga juga sedang beristirahat
disebuah likoan , mereka adalah she-taihap yang berdiam di
wilayah utara , mereka itu adalah kwee-an-bun berumur tiga
puluh delapan tahun cucu dari kwee-kim-hoan beserta istrinya
bu-ci-goat dan dua anaknya kwee-hui dan kwee-in-hong ,
kemudian kwee-gak berumur tiga puluh lima tahun cucu dari
kwee-lun-keng beserta istrinya sie-hwa dan anaknya kwee-
houw berumur dua belas tahun kemudian sie-han berumur tiga

17
puluh dua tahun cucu dari kwee-sim-lan beserta istrinya liem-
ceng-hwa dan anaknya sie-sin-kun berumur sepuluh tahun

Perjalanan keluarga itu menuju selatan di sambut ramah oleh


penduduk dimana mereka singga disepanjang wilayah timur ,
sepertinya she-taihap ada hal diselatan sebagaimana kami
juga melihat she-taihap yang ada di sinyang sebulan yang lalu
menuju selatan tanya pemilik likoan , benar sicu wangwe ! ,
keluarga di pulau kura-kura memanggil kami , terlebih orang-
orang tua kami berkumpul disana sahut kwee-bun-an , she-
taihap yang baik kalau tidak mendesak sudilah kiranya she-
taihap menghadiri pernikahan putra kami yang akan
dilaksanakan tiga hari lagi , oh.. demikian sicu-wangwe ,
kalau begitu kami rasa mendapat kehormatan dengan
undangan itu sahut an-bun ramah

Rombongan she-taihap bertahan di kota kunming untuk


meghadiri pernikahan putra cu-wangwe pemilik likoan , setelah
acara pesta digelar pada kesempatan itu kwee-an-bun
menyampaikan sepatah dua patah kata , sicu hadirin yang
terhormat , hari ini hari bahagia dari bu-kongcu yang telah
mengakhiri masa lajangnya dan melangkah dalam kehidupan
berumah tangga sejenak kwee-an-bun berhenti dan kemudian
melanjutkan , kehidupan rumah tangga adalah merupakan
bentuk penyatuan im-yang , den dengan kisaran dua unsur itu
kehidupan berjalan normal dan teratur

Dan munculnya keteraturan itu jika kedua hal ini saling


melengkapi dan saling mendukung , satu bagian ada kurang

18
dan ada lebih , demikian juga bagian lainnya , dan oleh karena
ada kekurangan dan kelebihan itu maka lahirlah keseimbangan
jika saling menambah yang kurang dan mengurangi yang
berlebihan semuanya hening ,endengar uraian dari kwee-an-
bun

Kwee-an-bun melanjutkan , jadi kepada dua mempelai saya


hanya ingin sampaikan , bahwa diantara kalian ada
keterbutuhan satu sama lain yang hanya dapat kalian fahami
dan atur sebaik mungkin , pemahaman yang paling pokok
adalah penempatan posisi masing-masing , sebagai suami dan
sebagai istri , kalian itu mitra dalam mengharungi balantika
kehidupan untuk menciptakan lirik indah dengan senandung
keyamanan diiringi musik di pantai harapan

Kwee-an-bun menarik nafas dan melanjutkan , dimanakah


posisi yang tepat antara suami istri !? , jawabanya adalah
melihat bagaimana thian menjadikan kedua jenis ini , oleh thian
wanita diciptakan thian dari tulang rusuk sebelah kiri , tempat itu
dekat dengan tangan , artinya istri mesti dilindungi dan juga
tulang rusuk dekat dengan hati , itu artinya istri itu mesti dicinta
dan dikasihi , dan sebaliknya tulang itu adalah penyokong
tubuh , itu artinya suami akan kokoh jika dia ada sokongan dari
sitri dan juga tulung itu adalah rusuk , itu memiliki arti bahwa
suami tidak akan lengkap dan sempurna tanpa kehadiran
seorang istri

Para hadirin manggut-manggut mendengar uraian dari kwee-


an-bun , setelah penyampaian itu , makan minum arak

19
pengantinpun dimulai , pesta menjadi semarak dan meriah ,
kedua pengantin mendapatkan salam restu dan ucapan
selamat dari hadirin undangan , dan beberapa bingkisan hadiah
sebagai rasa suka cita , pesta diadakan sampai waktu malam
tiba setelah itu kedua pengantin pun di giring kekamar
penagntin oleh kaum ibu-ibu sambil senyam-senyum dan bisik-
bisik

Keesokan harinya rombongan she-taihap melanjutkan


perjalanan menuju wilayah selatan perjalanan yang santai dan
sering singgah dimana kota dilalui dan juga tidak melewatkan
pemandangan-pemnadang alam yang mempesona dan
menyejukkan mata akhirnya dua bulan berikutnya she-tahap
sampai di pulau kura-kura , mereka disambut keluarga besar di
pulau kura-kura , pertemuan keluarga itu demikian akrab dan
semarak lima sesepuh dipulau kura-kura merasa bangga
dengan jalinan kekeluargaan yang saat itu bertemu

Dua hari setelah kwee-an-bun sanpai di pulau kura-kura ,


serombongan keluarga lagi berlabuh dipulau kura-kura yang
terdiri dari sepasang suami istri dan dua orang anaknya beserta
seorang nenek berumur tujuh tujuh puluh tahun , mereka itu
adalah nenek kwee-hong-in putri bungsu dari kwee-han-tiong
kim-khong-taihap , dan pasangan suami istri itu adalah cucunya
kwaa-san-lun dan istrinya kam-siang-lan dengan dua orang
putrinya yang berumur sepuluh tahun dan delapan tahun

Lengkaplah sudah she-taihap berkumpul di pulau kura-kura ,


disamping pembicaraan kenangan masa kecil dan mendengar

20
cerita-cerita masa lalu , mereka juga sebagaimana layaknya
pendekar tidak lekang dari pembicaraan perihal ilmu silat ,
sehingga setelah jalinan kekeluargaan dan melepaskan rindu
diatara masing-masing maka pibu pun dilakukan sebagai ajang
pembinaan dan latihan diatara sesama keluarga , selama satu
bulan pibu itu dilaksanakan dimana penampilan pertama
dimulai oleh pemegang kauwsu pat-hong-heng-te yakni kwee-
san-kui , kwee-gun , kwee-lai-seng wilayah selatan kwee-tin ,
kwee-kun , kwee-teng wilayah barat , kwee-an-bun , kwee-gak
dan sie-cun dari wilayah utara , kemudian kwee-jin-hui , kwee-
ming , kwee-thian dank am-hong dari wilayah timur

Pibu diantara kauwsu pat-hong-heng-te belangsung seru dan


dahsyat , ilmu-ilmu she-kwee yang kaya akan silat dikeluarkan ,
mata akan takjub ketika menyaksikan pertempuran demi
pertempuran , mereka semua itu tidak berlebih kurang ,
kecekatan , kekuatan dan trik-trik pancingan , dari ilmu khas
pat-hong-heng-te sampai ilmu puncak kim-khong-taihap yakni
im-yang-pat-hoat diperagakan dengan luar biasa oleh turunan-
turunan yang cemerlang

Setelah semua kauwsu selesai maka tahap kedua adalah anak-


anak mereka , cicit buyut kim-khong-taihap juga tidak kalah
mempesona , saat memeperagakan ilmu-ilmu turunan itu dalam
pibu , wajah-wajah imut dan muda serta penuh semangat
terpancar dari wajah-wajah polos dan mengharukan itu ,
kiranya cicit buyut dari kim-khong-taihap ini juga tidak kalah

21
dengan kehebatan para ciang bujin dan pendekar-pendekar
senior liok-lim

Setelah para cicicit kim-khong-taihap pada tahap ketiga tiba


giliran para murid pat-hong-hengte mengadakan pibu , pibu
belnagsung dengan seru , ilmu-ilmu khas pat-hong-hengte
dikeluarkan dengan tidak kalah dahsyatnya oleh para kauwsu
mereka , luar biasa dan membuat pandangan puas saat pibu
dilakukan dengan kelompok , perpaduan empat ilmu khas pat-
hong-hengte demikian rapi an saling melengkapi , barisan
kokoh bidang pertahanan tapi juga dahsyat dalam serangan

Setelah bagian murid pat-hong-henh-te pada tahap ke empat


tiba giliran enam senior she-taihap , tiga kakek dan tiga nenek
berhadapan , dan tentunya pibu ini amat menakjubkan , enam
anak kim-khong-taihap memepearagakan semua khazanah
ilmu keluarga kwee , ilmu-ilmu sakti zaman kiam-mo-eng dan
suling emas dikeluarkan dan kemudian ilmu ciptaan ayah
mereka baik untuk pat-hong-hengte , dan ilmu ciptaan yang
diperuntukkan untuk keluarga mereka yang diambil kim-khong-
taihap dari jurus-jurus keenam istrinya dan yang terakhir adalah
ilmu pamungkas im-yang-pat-hoat yang dua ratus tahun telah
merajai ilmu silat

Setelah itu sebulan berikutnya setelah masa pertemuan


tentunya ada masa perpisahan , para she-taihap yang berada
di wilayah barat , utara dan timur akan kembali , pulau kura-
kura yang selama lima bulan itu demikian semarak penuh
kehangatan dan rasa bahagia maka akan kembali seperti biasa

22
, yang paling terasa adalah yang dikunjungi dan yang akan
ditinggalkan dalam hal ini kwee-san-kui dan yang lain-lain yang
menetap di pulau kura-kura , namun demikianlah halnya
memang dimana ada pertemuan tentu disisi sebelahnya adalah
perpisahan

Yang paling terakhir meninggalkan pulau kura-kura adalah


kwee-hong-in dan cucunya , karena mereka masih berada di
wilayah selatan tepatnya di kota kun-leng dimana kim-khong-
taihap kwee-han-tiong lahir , demikian juga suhunya bu-kek-
siansu kwaa-sin-liong , keluarga dari kun-leng ini dilepas ditepi
pantai oleh keluarga besar di pulau kura-kura

Setelah tiga tahun , koai membuka kitab yang kedua yakni


thian-te-tin-hoat-chit , dalam kitab itu lu-koai mempelajari tujuh
ilmu tangan kosong yaitu thian-te-cio-kang (telapak
meledakkan jagat ) , thian-te-toan-jiauw (cakar pemutus
jagad) , thian-te-loh-kun (kepalan runtuhkan jagad) , thian-te-
tou-tiam (totokan tembus jagad) , thian-te-hang-ciang (tangan
penakluk jagad) , thian-te-to-twi (tendangan robohkan jagad)
dan yang terkahir thian-te-lo-poh (langkah mengacau jagad) ,
lima tahun kemudian lu-koai membuka kitab ketiga yang
mengandung dua ilmu pedang yangkni beng-cui-in-kiam
(pedang bianglala mengejar arwah) dan eng-lo-in-kiam
(pedang bianglala pengacau sukma)

Selama tiga belas tahun lu-koai menammatkan empat kitab dan


terakhir baru lu-koai ketahui bahwa pemilik kitab itu bernama
han-bu-ong , karena ketika menammatkan kitab keempat

23
tentang ilmu sihir terdapat catatan pada lembaran terakhir yang
berbunyi

Aturan norma itu omong kosong


hidup seperti dalam kepompong
hasil tidak ada kecuali melompong
pesan hidup ini dari han-bu-ong
jalankan hidup dengan sombong
berkata tiada lain hanya bohong
salurkan hasrat dengan rasa plong
jadilah manusia berperan gimlo-ong
empat jadi satu kunci kekuatan ong

lu-koai sekarang sudah berumur dua puluh lima tahun


wajahnya tidak bisa dikatakan tampan , karena hidungnya
pesek , matanya sangat cipit , terlebih muka dan tubuhnya
bertotol hitam bekas sengatan jeng-hong-cu namun tubuhnya
sangat kekar dan perawakannya tingi

Hari itu lu-koai berencana meninggalkan gua , pedang diambil


dan disandangnya lalu empat kitab dibungkus dan dibawanya ,
lu-koai keluar dan mendaki tebing dengan kecepatan luar biasa
dalam sekejap lu-koai sudah sampai dipuncak , senyumnya
demikian sinis memandang panorama alam yang indah itu ,
kemudian dia berbalik dan menurunui kwi-ban-san , hanya
setengah jam dari puncak lu-koai sudah sampai di kaki kwi-ban-
san

24
Siang yang cerah , kota lijiang yang padat dan ramai ,
kesibukan berjalan seperti biasa , likoan ramai penuh canda
dan tawa , rumah makan banyak pengunjung menikmati makan
siangnya , seorang lelaki burik memasuki pasar lijiang yang
ramai dan melangkah menuju sebuah rumah makan , seorang
pelayan menyambut dengan ramah mempersilahkan lelaki burik
yang tiada lain adalah lu-koai untuk duduk , panggang burung
dara satu porsi , arak wangi satu guci , lekas kamu hidangkan
kesini , segera kongcu pelayang itu cepat memutar haluan
menuju belakang dan kemudian datang dengan membawa
pesanan lu-koai

Lu-koai makan dengan lahap , matanya liar menatap kesana


kemari kadang menatap keluar melihat pejalan kaki , dalam
sekejap panggang burung dara habis disikat bersama nasi dan
meneguk arak wangi sepuas hati , perutnya kenyang kemudian
lu-koai bersandar sambil sesekali mereguk araknya , selama
dua jam lebih lu-koai berada didalam rumah makan dan
kemudian ia berdiri hendak melangkah pergi namun pelayan
dengan ramah mendekati mengingatkan bahwa pesanan belum
lu-koai bayar , kong-cu pesanan belum kong-cu bayar , lu-
koai menatap tajam , bayar gundulmu ! , plak bentak lu-
koai sambil menampar pipi pekayan dan tragisnya pelayan itu
ambruk berkelonjotan dan kemudian mati dengan mata
mendelik

Orang-orang berdiri dan beberapa pelayan mendekati , namun


naas pelayan yang mendekat mengalami nasib yang sama ,

25
plak.plak.plak plak empat tamparan tanpa diduga
bersarang , dalam sekejap empat pelayang ambruk
berkelonjotan dan tewas , empat orang lelaki kuat yang menjadi
tamu segera menyerang , namun plak..plakplakplak..
empat tamparan entah bagaimana mengenai empat pendekar
itu , nasibnya sama dengan lima pelayan , tubuh mereka seat
berkelonjotan dan mati , dua orang tiba-tiba menyerang dengan
gesit , terjadi pertempuran seru di halaman rumah makan ,
namun kedua pengeroyok itu hanya bertahan sampai enam
puluh jurus hawa yang keluar dari tubuh lu-koai membuat
mereka agak pening dan bangkis-bangkis , namun karena
mereka adalah murid pat-hong-heng-te masih dapat bertahan ,
namun lama-kelamaan nafas mereka sesak karena hawa
beracun yang mengental diparu-paru mereka merusak paru-
paru hingga bengkak , dan saat itu dua pukulan lu-koai
menghantam bahu dan perut keduanya tewas seketika

Lu-koai senyum sinis dan meludah kearah para tamu dirumah


makan , lalu berlalu dari tempat itu seakan tidak pernah terjadi
apa-apa , setelah lu-koai pergi , peristiwa tragis itu dikerumuni ,
orang semua merasa ngeri dalam waktu singkat sebelas orang
tewas ditangan lelaki burik yang tidak dikenal itu mereka segera
bekerjasama untuk menguburkan sebelas mayat di tanah
kosong dibelakang rumah makan , bebrapa orang diam-diam
mengikuti lu-koai yang berjalan santai menikmati pingul
seorang wanita yang mengundang birahinya berjalan
dikerumunan orang

26
Dengan gerak tangan seakan menagkap sesuatu tiba-tiba
wanita yang diincarnya itu melayang terbang kearahnya ,
wanita itu terkejut dan menjerit minta tolong , dan saat tubuh itu
telah dierima tangan kekar lu-koai entah bagaiman tiba-tiba
pakain wanita itu lepas dan terbang entah kemana , rasa takut
risih dan malu wanita itu menutup ketelanjangannya ditengah
pasar itu , lu-koai tersenyum sinis , matanya nanar berbinar
birahi melihat tubuh mulus dan putih itu , dan tanpa malu ia
menurunkan celananya sendiri dan melakukan kebejatan pada
wanita itu ditengah pasar yang ramai itu , sebagian besar orang
memalingkan wajah merasa risih dan malu tapi bebrapa orang
segera melompat menyerang untuk menolong gadis itu , lu-koai
tidak menggubris serangan enam orang itu dia terus merejang
dan mempermainkan tubuh gadis yang pingsan karena takut
dan malunya , buk.. enam pukulan berserang ditubuhnya
namun bukan lu-koai yang menjerit akan tetapi keenam orang
itu menjerit kesakitan saat merasakan tangan mereka bengkak
dan malang keenam orang itu harus meregang nyawa selama
lima belas menit lalu mati dengan mata mendelik

Selama satu jam lebih lu-koai menuntaskan birahinya pada


wanita yang pingsan itu kemudian lu-koai memakai kembali
celananya dan kemudian lu-koai menyentil hidung mancung
korbannya dan sesaat nafas itu menarik dalam dan lalu
berhenti karena nyawanya pun melayang

Kejadian di rumah makan sudah heboh ditambah lagi kejadian


yang memalukan dan tidak pantas terjadi dan juga telah

27
menelan tujuh korban , lu-koai meludah kepada orang banyak
dengan senyum sinis , orang-orang yang melihat dua kejadian
itu dan ditambah senyum sinis yang didahului dengan meludah
itu membuat aroma merinding , sejak dua kejadian itu pasar
lijiang carut marut , para pedagang menutup tokonya dan
orang-orang yang belanja pada berlarian menghindar , suasana
kacau balau penuh kecemasan yang menegangkan

Lu-koai melenggang masuk menuju rumah besar di kota lijiang ,


rumah itu adalah kedimanan pouw-wangwe , seorang penjaga
mendekat dan menyapa , selamat sore sicu !? , apa yang bisa
saya bantu !? , hehehehehehe , bantu aku menguras
harta benda dalam rumah ini , mendengar jawaban itu ,
pengawal langsung membentak , enyah kamu dari sini kalau
hendak membuat kacau ! , plak bentakan itu dijawab
dengan tamparan , pengawal itu meringis tanpa dapat
mengeluarkan suara , dia linglung roboh berkelonjotan lalu
tewas , lu-koai melangkah dan baru dua tindak sepeuluh orang
pengawal menyerang , namun dalam tiga gebrakan , sepuluh
pengawal itu terlempar dan tewas dengan wajah merah matang

Lu-koai memasuki rumah pouw-wangwe , pouw-wangwe yang


baru selesai mandi dan hendak duduk diruang tengah terkejut ,
namun itu hanya sesaat karena lu-koai sudah menotok
keningnya hingga tengkoraknya tembus dan pouw-wangwe
mati seketika , lalu lu-koai memasuki kamar dan empat selir
pouw-wangwe terkejut dan lalu tiba-tiba kaku , lu-koai
memasuki kamar , istri pouw-wang bersama dua putrinya

28
terkejut , kedua putri pouw-wangwe segera berkelabat dan
menyerang

Lu-koai tersenyum sinis dan berkelit , selama lima belas menit


lo-koai menghadapi keroyokan dua gadis cantik murid pat-
hong-heng-te , namun kedua gadis kosen itu mulai pening
dengan hawa gerakan lu-koai , hingga pada jurus keseratus
kedua gadis itu roboh pingsan , lu-koai segera menelanjangai
kedua gadis malang itu , lu-koai dengan birahi iblisnya
menggagahi kedua gadis didepan ibunya yang meringkuk
ketakutan , kedua gadis itu saat ditelanjangi sudah tewas ,
namun lu-koai tidak surut dengan keinginannya

Setelah selesai dengan kedua mayat itu lu-koai mendekati


pouw-hujin , wanita setengah tua yang msih cantik itu
dipermainkan lu-koai sampai larut malam malam lalu kemudian
membunuhnya , keesokan harinya lu-koai terbangun dari
tidurnya saat matahari sudah tinggi , lu-koai memasuki kamar
dimana emapt selir kaku dengan muka pucat , lu-koai
melepaskan totokan dan menyuruh mereka membuka baju
masing-masing , dengan senyum sinis lu-koai naik keatas
ranjang dan memperhatikan keempat selir membuka bajunya ,
keepat selir tidak berdaya terpaksa mengikuti perinta lu-koai

Setelah keempat selir itu telanjang , lu-koai menyuruh


keempatnya naik keranjang kemudian meraba dan memijit
badannya , lu-koai menikmati rabaan dan pijatan delapan
tangan lembut pada tubuhnya , setalah satu jam lu-koai
menumpahkan lagi birahi setannya pada keempat selir ,

29
keempat selir itu yang dari tadi pagi sudah lapar dan direjang
lu-koai sampai siang membuat mereka nanar menikmati
perlakuan lu-koai dan reaksi balasan itu semakin membuat lu-
koai makin ganas , keempat selir yang lupa diri mengerang-
ngerang nikmat dan menggelinjang diterpai birahi

Setelah menjelang sore keempat selir sudah kecapean dan


tertidur pulas berbantalkan tubuh lu-koai yang kekar yang juga
tertidur , meraka bangun pada malam hari , keempat selir itu
segera kedapur karena perut mereka sangat lapar , selama tiga
hari lu-koai bergulung-gulung dengan empat selir yang juga
merasa ketagihan dan pada hari keempat dua puluh lima
kauwsu di lijiang beserta murid-murid mendatangi rumah pouw-
wangwe karena keberadaan lelaki iblis itu diketahui telah
membunuh pouw-wangwe dari cerita empat pelayan pouw-
wangwe yang melarikan diri

Lu-koai menghadapi gerombolan itu dengan senyum sinis dan


meludah , lima kauwsu dan empat murid pat-hong-hengte
menerjang , keroyokan itu dihadapi lu-koai dengan tenang ,
sembilan orang kosen itu mengerahkan seluruh kepandaian
untuk membinasakan lu-koai , namun sepertinya harapan itu
hanya tinggal harapan , pewaris han-bu-ong si raja jahat bukan
hanya sekedar kosen tapi juga sakti luar biasa , menghadapi
keroyokoan itu , lu-koai juga setidaknya sibuk karena lima
kauwsu juga bukan orang sembarangan terlebih empat pat-
hong-hengte asuhan kwee-tin generasi ketiga dari kim-khong-
taihap , im-yang-jiu-lie-pat dan in-hong-kiamciptaan kim-

30
khong-taihap demikian luar biasa membentuk serangan-
serangan berbahaya dimainkan empat murid pat-hong-heng-te
, tapi keroyokan sembilan orang itu dihadapi sendirian dengan
tenang menunjukkan betapa hebat dan saktinya lu-koai ini

dua jam pertempuran luar biasa itu belangsung , maka mulailah


jurus thian-te-cio-kang memakan korban , korban berjatuhan
susul menyusul , setelah dua orang ambruk jatuh dan tewas
pada dua gebrakan berikutnya empat orang tewas menyusul ,
tinggal tiga murid pat-hong-heng-te yang terus melawan tanpa
mau menyerah , ketika melihat enam orang sudah tewas , dua
puluh murid lima kauwsu menerjang mengeroyok lu-koai
membantu tiga murid pat-hong-heng-te , dan dalam lima
gebrakan jurus thian-te-cio-kang merubuhkan dua belas orang
hingga tewas , lalu disusul ambruknya empat orang termasuk
salah satunya murid pat-hong-heng-te , dua orang pat-hong-
heng-te menyerang bertubi-tubi , namun kecepatan lu-koai
dengan ginkang thian-te-hun-lek-lie luar biasa cepat bahkan
dengan tidak terduga sebuah pukulan dan cakaran dari lu-koai
menghabisi nyawa kedua murid pat-hong-heng-te

dan tidak berapa lama lima orang yang tersisa , dengan dua
gebrakan saja telah tewas tidak bersambat , cuh! lu-koai
meludah mayat yang tergeletak dekat kakinya , lalu lu-koai
masuk kembali kedalam dan kembali minyuruh empat selir
pouw-wangwe untuk menghiburnya , seminggu kemudian
setelah pengeroyokan para kauwsu di wilayah lijiang dan kota-
kota disekitarnya digemparkan dengan kumunculan lu-koai ,

31
sehingga lu-koai dijuluki pah-sim-sai-jin (manusia rendah
berhati bengis)

sebulan kemudian kediaman pow-wangwe yang dikangkangi


oleh lu-koai didatangi enam puluh orang , terdiri dari dua puluh
kauwsu lima belas pangcu dan lima belas pat-hong-heng-te ,
dari empat kota yakni dali , kunming , guiyang dan chonqing ,
sai-jin..! sungguh kamu telah menyebar maut dalam waktu
singkat , sekarang kami datang untuk minta pertanggung
jawabanmu liok-kauwsu dari chongqing berkata lantang ,
chuh..! lu-koai senyum sinis dan meludah , heheh..hahah..
kalau mau terima mati jangan banyak bacot , tunjukkan bahwa
kalian mampu mengalahkan lu-koai mendengar tantangan itu
sepuluh kauwsu menerjang maju ,pertempuran berlangsung
sangat ramai

lu-koai dengan gin-kang thian-te-hun-lek-lie dan jurus thian-


te-cio-kang (telapak biang meledakkan jagat ) , yang dipadu
dengan thian-te-toan-jiauw (cakar biang pemutus jagad)
bergerak membalas dan menyambut keroyokan , dalam seratus
jurus kesepuluh orang itu kalang kabut karena korban mulai
berjatuhan laksana laron menerjang api jatuh ambruk susul
menyusul , setiap yang amruk alamatnya hanya satu yakni
kuburan , semua yang menonton tercengang melihat sepuluh
mayat yang bergelimpangan , lalu sepuluh pangcu menyerang ,
lu-koai kembali bergerak cepat gerakan lu-koai yang sulit diikuti
mata membuat pandangan nanar , lalu kemudian korban

32
kembali berjatuhan susul menyusul akhirnya dalam waktu
hanya lebih dua jam dua puluh jawara barat meregang nyawa

tujuh orang dari pat-hong-heng-te bergerak maju , untuk ketiga


kalinya lu-koai dengan senyum sinis dan meludah menyambut
tujuh serangan dengan empat ilmu khas pat-hong-te yakni im-
yang-jiu-lie-pat (delapan tarian lengan im-yang) ,digerakkan
empat orang , kemudian im-yan-soan-hong (angin puyuh im-
yang) , in-hong-kiam(pedang angin dan mega) dan in-tong-jit-
kiam (pedang matahari menggetar halimun) digerakkan
masing-masing satu orang , perlawanan ini amat menggigit
sehingga membuat lu-koai terkejut dan agak terdesak bebrapa
tindak tapi untungya dengan gin-kang yang sakti dan sin-kang
luar biasa , lu-koai berusaha mempaerbaiki keadaan ,
senyumnya yang sinis hilang berubah menjadi muka mengkerut
tajam karena gemas dan marah , ilmu thian-te-tin-hoat-chit
dikerahkan maksimal dan hasilnya dalam seratus jurus lo-koai
sudah berada diatas angin dan pada jurus kedua ratus , dua
orang pat-hong heng-te ambruk dan tewas berkelojotan , lalu
digantikan tiga orang dari pat-hong-heng-te

delapan orang pat-hong hengte mulai mencecar dengan luar


biasa , formasi serangan ini membuat lo-kai terdesak lima puluh
gebrakan karena ketiga yang masuk mengeluarkan in-hong-
kiam sehingga pedang yang mencecar tubuhnya ada empat
dua dua pasang ilmu in-hong-kiam dan in-tong-jit-kiam dua
orang menggunakan im-yang-jiu-lie-pat dan dua yang lain im-
yan-soan-hong dua ilmu tangan kosong dan ilmu pedang

33
digerakkan delapan orang sehingga dalam lima puluh gebrakan
lo-koai terdesak berakibat bahunya tergores pedang , tapi luar
biasanya bau ngengat apek yang keluar dari hawa tubuh lo-kai
semakin santer dan ini mempengaruhi delapan pat-hong-heng-
te , namun mereka berusaha untuk bertahan dengan sin-kang
ditubuh mereka dan terus mencecar memburu karena
setidaknya mereka telah berhasil melukai pah-sim-sai-jin lu-koai
yang luar biasa

lu-koai mencabut pedang bianglalanya dan menegluarkan jurus


saktinya beng-cui-in-kiam (pedang bianglala mengejar arwah)
gerakan yang luar biasa dan pendar sinar hijau yang
mengeluarkan hawa dingi beracun membuat barisan pat-hong-
heng-te berusaha bertahan , pertemouran laur biasa dan seru
membuat para penonton meletkan lidah melihat luar biasanya
lu-koai yang menghadapi delapan taruna pat-hong-heng-te ,
tiga ratus jurus kemudian ilmu pedang lu-koai mulai berburu
arwah , dan pada satu gebrakan gulungan sinar hijau yang
berpendar semakin mengirislan dan crascep.. trang cras
tiga pat-hong-heng ambruk dengan bersimbah darah , lima
orang pat-hong hengte yang tersisa dibantu lima orang yang
terakhir sehingga sepuluh pat-hong-heng-te melakukan formasi
serangan pedang dan kembali lu koai terdesak , pertempuran
melawan pat-hong-heng-te sudah sampai pada jurus ke tujuh
ratus , dan waktu sudah sore , dan dalam keterdesakan itu lu-
koai menerima dua tusukan dan hawa apek pun makin
menyebar sehingga membuat sepuluh orang orang pat-hong-
heng-te bangkis dan dengan gerakan luar biasa lu-koai dengan

34
jurus eng-lo-in-kiam (pedang bianglala pengacau sukma)
berpesta sasaran dan dalam empat gebrakan sepuluh orang
pat-hong-heng-te ambruk tewas seketika karena empat putus
kepala , dua orang putus pinggang dan dua orang tertusuk
jantungnya , dua orang putus bahunya dan dua orang putus
sebelah kakinya , dan kesepuluh pat-hong-heng-te mati
seketika karena racun yang mereka hirup dan hawa racu dari
pedang

lu-koai meludah sambil tersenyum sinis , senja itu tiga puluh


lima mayat orang gagah tewas dikaki lo-koai , lalu lu-koai
bergerak cepat menuntaskan pekerjaannya , dua puluh lima
orang yang tersisa dia terjang , hanya dalam seratus jurus dua
puluh lima orang itu tewas karena ketika lu-koai bergerah ,
hawa apek membuat mereka bangkis dan eng-lo-in-kiam
kembali memakan korban , enam puluh ho-han tewas
disaksikan matahari yang berangkat keperaduannya dikaki ufuk
sebelah barat dan malampun menyelimuti seakan pertanda
wilayah barat akan diselimuti kegelapan

enam puluh mayat itu ditendang hingga tertumpuk dibak


sampah yang ada dua meter di samping pagar rumah , lalu
mayat itu dibakar diiringi senyum sinis dan bengis dari lu-koai ,
baud aging terbakar menyebar , keseluruh penjuru membuat
lijiang gempar dan menagis sedih , dalam jangka sebulan lebih
seratus hohan barat terkapar tewas mengenaskan , lu-koai
masih bertahan di kediaman pouw-wangwe bersama empat
selir yang sudah manut untuk menghibur dan melayani lu-koai ,

35
tiga bulan berikutnya julukan pah-sim-sai-jin menyebar sampai
keseluruh wilayah barat bahkan sampai keutara dan selatan

wu-han dibanjiri para hohan yang dipanggil oleh kwee-tin , dua


ratus hohan berkumpul di lianbhutia pat-hong-heng-te , wajah
kwee-tin suram sesuram wilayah barat , para ho-han yang
terhormat , kita semua telah mendengar apa yang terjadi
dilijiang , seratus saudara saudara kita disana telah meregang
nyawa ditelapak kaki pah-sim-sai-jin , dan juga puluhan rakyat
tidak berdosa , kesatuan dan kerjasama harus kita teguhkan ,
she-taihap apa tindakan kita kita selanjutnya untuk meredam
kejahatan yang melampaui batas ini seru seorang kauwsu
benar she-taihap timpal yang lain

:ho-han yang terhormat , tentunya kita akan sedaya upaya


untuk meredam keberutalan pah-sim-sai-jin , namun harus
dengan hat-hati karena tidak kita nafikan bahwa kematian
seratus hohan wilayah barat menunjukkan betapa sakti dan luar
biasanya orang culas ini sahut kwee-tin , lalu bagaimana
rencana she-taihap !? seorang pangcu menyela , hohan yang
mulia , pertama menurut saya kita harus membaikot gerak pah-
sim-sai-jin tetap berada di kota lijiang dan untuk kita harus
menjaga tempat itu dan memperhatikan tindak-tanduknya ,
detailnya bagaimana she-taihap !? begini kita kerahkan
semua kekuatan kita dilijiang , kekuatan kita dibagi lima di kota
lijiang empat bagian berjaga diempat gerbang kota lijiang , dan
satu pasukan berada di dalam kota lijiang sahut kwee-tin ,
lalu kapan kita lakukan she-taihap !? , sela beberapa orang

36
kauwsu , setelah dari pertemuan ini , kita kembali ketempat
masing masing untuk mempersiapkan anggota yang dirasa
memadai untuk tugas berbahaya dan sulit , dan sebulan dari
sekarang kita berkumpul di chongqing dan disana kita akan
membagi pasukan , bagaimana apakah para hohan setuju !? ,
setujuuu jawab mereka serempak , lalu setelah makan dan
minum pertemuan itu bubar dan semua kembali ketempat
masing-masing untuk mempersiapkan anggota

sementara para hohan bertemu di wuhan , lijiang gempar


dengan ratusan keluarga yang tewas dan rata-rata keluarga
yang tewas itu anak gadisnya hilang , bahkan gak-kungcu juga
tewas dan dua putrinya hilang , dalam jangka dua bulan lijiang
sudah seperti kota mati dan sebulan berikutnya puluhan mayat
anak gadis dijumpai bertumpuk berserakan di dalam parit pasar
dan tempat sampah , ini semua dikerjakan sendiri oleh pah-sim-
sai-jin dengan tangan dingin , orang lijiang meraung menjerit
histeris mengalami bencana itu sementara itu lu-koai , berpesta
birahi dengan empat puluh gadis pilihan

semua gadis tidak berdaya terpaksa mengikuti kemauan lu-koai


, setiap malam lima enam gadis melayaninya , dan untuk
ukuran normal tidak mungkin dapat dilakukan , namun lu-koai
bukan lagi normal , nafsunya yang tinggi yang berkali-kali
menggagihi ibunya saat umur dua belas tahun menjadi akar
yang kuat dan ketika racun jeng-hongcu meracuni darahnya
dan tawar karena dia mimum dan mandi madu jeng-hong-cu
menimbulkan efek kuat luar biasa bagi kekuatan nafsunya ,

37
nagsunya laksana kawah yang mengeluarkan asap dan
menyimpan lahar yang terus menggelagak , jika nafsunya
tahan sedemikian rupa sama hal dengan tahannya ia dengan
lapar yang sekali sebulan

sebulan kemudian di kota chongqing empat ratus hohan


berkumpul , setelah tidak ada lagi yang ditunggu maka kwee-tin
memulai pertemuan , salam bertemu kembali para hohan , dan
terimaksih akan rasa keteguhan kita sehingga kita dapat
kembali bertemu dichongqin ini setelah pertemuan kita di
wuhan sejenak kwee-tin menarik nafas , rekan hohan semua
, seminggu yang lalu mungkin sebagian besar dari kita telah
mendengar bahwa , ratusan keluarga di lijian telah tewas
termasuk kungcu lijiang , anak gadis mereka diculik dan
didaparkan puluhan mayatnya berserakan diparit-parit pasar
dan bak sampah kwee-tin berhenti merasa sesak nafasnya
karena hatinya giris dan haru kemudian melanjutkan

ujian kita ini demikian berat , tirani yang menghadang kita ini
luar biasa bejat , kami she-kwee tidak mau sudah sebelum
tirani ini hilang atau nyawa kami yang melayang mendengar
ungkapan yang menggugah itu semua menjerit histeris , she-
taihap..! nyawa kami akan siap mendampingi she-taihap ,
benar she-taihap nyawa kami juga jadi taruhan dihadapan
tirani ini gema suara yang sahut menyahut dengan ungkapan
keteguhan itu mmebuat susana hiruk dan haru , lalu kwee-tin
melambaikan tangan untuk menenagkan hadirin , setelah
hadirin hening kwee berkata , rekan hohan yang mulia

38
sekarang dengarlah pembagian pasukan kita , karena jumlah
kita semua ada empat ratus , maka empat gerbang kota lijiang
akan dijaga masing-masing lima puluh pasukan , kami dari pat-
hong heng-te yang berjumlah seratus beserta seluruh kauwsu
dan pangcu akan berada didalam kota semuanya terdiam ,
sekarang kepada para kauwsu dan pangcu tolong membagi
pasukan untuk menjaga empat gerbang kota mendengar
perintah itu , empat puluh pangcu dan tiga puluh kauwsu berdiri
dan membagi pasukan menjadi empat bagian dan menyuruh
berangkat untuk menempati bagian masing-masing

setelah itu kwee-tin berkata , rekan kauwsu dan pangcu yang


mulia dan hohan yang baik , kita yang berada didalam
mempunyai dua bagian tugas , yang pertama tugas
penyelidikan yang kedua tugas penjagaan penduduk , dan
siapa-siapa diantara kita yang menempati tugas itu akan kita
tentukan setelah berada didalam kota lijiang , jadi marilah kita
berangkat rombongan itu bergerak menuju lijiang

Dua minggu kemudian rombongan kwee-tin sampai ke lijiang ,


mereka memsuki kota yang sepi dan sunyi , penduduk kota
lebih memlih diam dirumah ketimbang diluar , hal itu sangat
mengenaskan bagi kwee-tin dan rombongan , lalu disebuah
emperen toko , kwee-tin mengumpulkan rombongan , begini
rekan hohan , menurut hemat saya , bahwa untuk tim penyelidik
hanya sepuluh orang , yakni kami bertiga she kwee dan enam
orang dari kauwsu dan pangcu lainnya menyebarlah di sudut-
sudut kota , bagaimana menurut hohan yang terhormat ,

39
demikian pun bagus she taihap jawab seorang kauwsu paling
tua tua diantara rombongan itu , lalu menyebarlah para kauwsu
dan pangcu diseluruh kota lijiang sementara kwee-tin dan yang
lainnya bergerak menuju kediaman pah-sim-sai-jin

Pah-sim-sai-jin , dikediamannya sedang dihibur lima orang


gadis , rombongan yang muncul di lijiang siang-siang ia sudah
ketahui , namun dia tetap tenang-tenang saja karena ia yakin
dengan kemampuannya , dia lebih memilih bercumbu dengan
gadis-gadisnya daripada memikirkan cara menghadapi gerakan
yang ada di kota mati lijiang , dan saat malam tiba , setelah
mandi dan berganti pakaian , lu-koai duduk dikursi goyang dan
dilayani lima gadis lainnya , telinganya yang tajam mendengar
langkah empat orang , mulutnya tersenyum sinis , hehehe..
hahahha.. hahahahaa hahahahahahaha lu-koai tertawa
dan menyerang empat orang yang mengintainya , luar biasa
memang suara tawa mengandung tenaga sakti menyerang
empat orang tanpa mempengaruhi lima gadis didekatnya

Empat pangcu yang berada di sebelah luar pagar terpaksa


duduk untuk memusatkan pemikiran dan membentengi diri dari
tawa yang dahsyat yang menggoncangkan gendang telinga
dan mengaduk-aduk jantung itu , salah satu dari pangcu
memuntahkan darah dan tawa itu makin bergema , tiga yang
lainnya makin bergetar , keringat mereka sudah banjir dan dua
orang dari mereka tumbang menyusul kawannya yang pertama
, dan tiba-tiba hentikan..! suara bentakan itu membuat suara
tawa itu berhenti , namun kemudian tertawa lagi , didekat empat

40
orang itu muncul kwee-kun dan langsung berteriak , namun
tawa itu bergema lagi , lalu kwee-kun mengepos tenaga dan
hentikaaaan suara ketawa lu- koai dan berhadapan denga
kwee-kun , empat orang pangcu telah tewas

lumayan ! seru lu-koai lalu ia menyerang kwee-kun ,


pertempuran segit dan luar biasa
dahsyat terjadi , lu-koai yang memandang remeh terkejut ,
lawannya ini luar biasa dan baru kali ini ia menghadapi satu
lawan satu , halaman pagar yang luas itu jadi ajang
pertempuran tingkat tinggi , ilmu im-yang-pat-hoat bergerak
indah dan mantap , , kwee-kun tidak tidak kepalang tanggung ,
menghadapi orang luar biasa ini langsung dengan jurus puncak
keluarga kwee dan hasilnya memang luar biasa , kwee-kun
dapat mengimbangi perlawanan lu-koai dua pukulan sakti
salaing beradu membuat tempat itu begetar sementara di sisi
lain dua orang telah berdiri , yakni kwee-tin dan kwee-teng

lima ratus jurus telah berlalu , lu-koai belum dapat merubuhkan


kwee-kun , namun dia juga bukan kalah atau terdesak , dan
pada jurus ketujuh ratus dua pukulan sakti beradu untuk
kesekian kalinya , dan kali ini kwee-kun terjengkang
memuntahkan darah dan bau apek menjebolkan tenaga
perlindungan kwee-kun-hong sehingga ia terjengkang dan
muntah darah , kwee-tin maju menggantikan saudaranya ,
pertempuran kedua pun di mulai kwee-tin mencabut pedangnya
dan bergerak dengan cepat , kwee tin memadukan ilmu im-
yang-pat-hoat dengan ilmu pedang hong-lo-im-yang-kiam ,

41
kesaktian lu-koai mendapat ujian berat , pertempuran tingkat
tinggi dam luar biasa cepat terjadi , namun setelah menghadapi
kwee-kun , lu-koai semakin waspada , hal yang dia membuat
heran bahwa daya tempur lawan pertamanya dan lawannya ini
seperti sama , pedang bianglalanya bergerak dengan jurus
eng-lo-in-kiam sembari dan juga dipadukan dengan ilmu thian-
te-tin-hoat-chit

sampai matahari terbit pertempuran masih berlangsung dan


pada satu kesempatan pedang kwee-tin melukai perut lu-koai ,
lalu sebaran bau apek pun meracuni tempat pertempuran , siu-
lian-tin-liong yang digunakan jebol , namun perlawanan kwee-
tin masih dalam taraf maksimal sampai dua jam dan akhirnya
kwee-tin bangkis dan tubuhnya lunglai dan kesempatan itu di
mamfaatkan oleh lu-koai hingga dua gebrakan berikutnya
pedangnya hendak menusuk pundaknya , kwee-tin menghindar
sekuat tenaga , tapi lu-koai tidak mau melepas lawan yang
kosen ini namun saat serangan hampir kena menusuk jantung,
kwee-teng menyerang sehingga serangan itu gagal , kwee-teng
mulai menyerang , selama dua jam pertempuran berlangsung
,bau apek dan tidak sedap yang menyebar dari hawa pukulan
dan luka lu-koai membuat pusing sehinngga kwee-teng bangkis
, lalu lu-koai melancarkan serangan berbahaya , namun lu-koai
harus kalang kabut menghindar , karena tiga she-taihap sudah
maju berbareng , tiga buah pedang mencecarnya dengan segit

lu-koai terdesak hebat tidak kuasa membendung hong-lo-im-


yang-kiam yang dipadu dengan im-yang-pat-hoat yang

42
digerakkan oleh tiga she-taihap , tubuhnya jadi bulan-bulanan ,
sehingga pada satu kesempatan tubuh lokai disate tiga pedang
she-taihap , tiga pedang menusuk perut , dada dan
punggungnya , ketika pedang tercabut darah menyemprot kuat
sehingga mengenai tubuh tiga she-taihap , dan luar biasanya
betapapun parahnya luka lu-koai , dia tidak pernah mengeluh
kesakitan ,tubuh itu lunak normalnya tubuh manusia biasa
dapat terluka , dan luka itu akan sembuh sendiri jika dia sudah
berhenti mengerahkan tenaga sakti , robek dan berlobang
bagaimanapun , luka itu akan sembuh dan normal kembali ,
satu keganjilan luar biasa memang

tiga she-taihap tidak habis pikir akan keganjilan yang dimiliki


pah-sim-sai-jin ini , darah yang melekat pada tubuh mereka
membuat pertahanan mereka limbung karena bau apek yang
semakin menyengat dan mengganggu namun dengan
semangat kependekaran yang tidak akan berhenti sebelum
tergeletak dan roboh perlawanan she-taihap masih menggit
sampai sore , namun saat malam tiba keadaan she taihap
makin payah karena bau yang keluar dari luka lu-koai yang
banyak bahkan darah lu-koai menempel ditubuh mereka,
akhirnya tubuh ketiga she taihap bangkis-bangkis dan limbung ,
dan disaat puncak kelengahan itu pedang lu-koai yang
mengeluarkan hawa beracun menderu menebas bagian tubuh
tiga she-taihap sehingga ketiganya ambruk bersimbah darah ,
darah berceceran dari tangan yang putus dan perut yang robek
besar , tiga she-taihap tewas

43
tujuh orang yang dari tadi menonton merangsak maju namun
hanya dua jam berikutnya tujuh orang itupun tewas ditangan lu-
koai , dengan meludahi mayat she-taihap lu-koai tersenyum
sinis dan meninggalkan halaman luar pagar dan masuk
kedalam rumah , didalam kamar lu-koai duduk dengan tenang
menarik nafas dalam-dalam dan meniupnya perlahan , saat
tiupan itu berjalan , luka goresan , sabetan dan tusukan ,
bahkan perutnya yang robek besar menganga dalam tiba-tiba
merapat kembali , selama setengah jam lu-koai melakukan
semedinya hingga tubuhnya normal kembali

enam orang yang menyaksikan pertempuran itu dengan diam-


diam terbelalak ketiga tiga she-taihap tewas dan disusul
tewasnya tujuh orang terkuat mereka , enam orang itu segera
membawa lari sepuluh mayat itu dan masuk kedalam pasar ,
suasana berkabung yang tidak terlukiskan , akhirnya bu-
kauwsu yang tertua berkata mari kita kuburkan dulu mayat-
mayat ini dan setelah itu baru kita pikirkan langkah-langkah
berikutnya , semuanya mengangguk

keesokan harinya setelah penguburan seluruh sisa hohan yang


bertugas dibagian dalam kota , maka pat-hong-heng-te dan
para hohan lainnya berangkat ketempat pah-sim-sai-jin ,
seratus pat-hong-heng-te menyimpan duka yang mendalam
tiga kauwsu mereka tewas hal yang sulit dipercaya ,tapi hati
mereka sudah mantap bahwa perjuangan ini harus dituntaskan
, setelah sampai dikediaman lu-koai mereka disambut lu-koai
dengan senyum sinis dan meludah kedepan

44
hahaha.hahahah..hahahaha , he! Kalian semua , bunuh
orang yang didekatmu setelah bentakan itu bergema
rombongan hampir dua ratus itu saling bacok , namun bebrapa
orang menghindar dan terkesima melihat apa yang terjadi ,
kemudian terdengar lagi gema suara yang sangat menekan ,
hahahah..hahaha , terus lakukan , cepaat ..ya lakukan .
rombongan yang terkena ilmu toat-beng--hoat-sut saling
bacok tidak sadarkan diri , akhirnya hanya tinggal lima puluh
pat-hong-heng-te yang bertahan namun keadaan mereka
sangat lemah dan ketika lu-koai menyerang mereka sepuluh
dari mereka terbabat dan yang lain sudah pulih dan langsung
menyerang , dan hal ini membuat lu-koai kalang kabut
sehingga sepuluh bacokan menghantam tubuhnya namun
malangnya bagi pat-hong-heng-te , luka lu-koai bukan kerugian
dipihak lu-koai tapi racun mematikan bagi pat-hong heng-te ,
lebih separoh mereka bangkis dan disusul gerakan pedang
beng-cui-in-kiam dari lu-koai membabat mereka yang linglung
, kematian susul menyusul , tiga puluh orang tewas dalam dua
puluh gebrakan dari lu-koai

sepuluh pat-hong-heng-te bergerak melawan namun bau apek


itu telah membuat mereka linglung dan dalam lima gebrakan
pedang bianglala mencabut nyawa mereka , dalam jangka satu
hari satu malam pasukan bagian dalam yang berjumlah dua
ratus orang tewas, walhal dua ratus itu adalah pentolan yang
dua dan tiga tingkat di atas pasukan luar , lu-koai memasukkan
seluruh mayat itu kesebuah rumah kosong yang ditinggal pergi
oleh pemiliknya disamping rumah kediamannya , lalu rumah itu

45
dibakar oleh lu-koai dengan senyum jumawa , bau daging
menyengat jauh tercium keluar lijiang , dan hal ini membuat
pasukan diluar kota heran dan sebagian berlari melihat apa
yang terjadi , ketika mereka bertemu didalam pasar , mereka
melihat kepulan asap tebal sebelah utara pasar , mereka heran
karena tidak ada seorangpun pasukan yang bergerak dalam
kota kelihatan

lalu mereka bergerak menuju kepulan asap dan bau daging


terbakar makin kuat , lu-koai yang melihat kedatangan mereka
keluar dengan senyum sinis dan tidak tedeng aling-aling lima
puluh orang itu dilempari hidup-hidup kekobaran api ,
rombongan itu kocar-kacir melarikan diri namun mereka tidak
berdaya dihadapan manusia durjana ini , jeritan melolong
terdengar dari kobaran api , lima puluh orang yang datang itu
mati dibakar hidup-hidup oleh lu-koai , sorenya seratus orang
berdatangan sementara api masih berkobar walaupun tidak
sebesar tadi pagi , namun seratus orang yang datang dipergoki
oleh lu-koai dan dalam sekejap sepuluh orang dilemparkan
kekobaran api dan bara merah
luar biasa sadis manusia satu ini , rombongan yang datang itu
berserabutan lari hendak menyelamatkan diri namun sekali
bentak mereka bergulingan , dan merekapun dilempar
kukubangan api , lima puluh orang yang berkumpul dipasar
menanti kawan mereka namun sampai keesokan harinya tidak
ada satupun yang kembali , pasukan dalam tidak ada , rekan
mereka yang pergi ketempat pah-sim-sai-jin tidak ada yang

46
kembali , lalu mereka memutuskan untuk meninggalkan lijiang
dengan kecemasan yang mendalam

lima puluh orang itupun dalam jangka sebulan telah menyebar


berita duka , tionggoan bergetar selatan tersentak utara terkejut
, timur tercengang , seluruh wilayah gempar , barat
terpanggang tirani , prestasi kejahatan yang belum pernah
dicapai oleh siapaun dari golongan penjahat selama ini ,
pernahpun ada namun tidak sampai dua ratus hohan dan
itupun dilakukan oleh kelompok ,namun penjahat ini adalah
penjahat tunggal

keluarga kwee di wuhan tidak kuasa menahan tangis , sim-hui


istri kwee-tin , liem-kui istri kwee-teng dan kao-mei istri kwee-
kun berkabung sedih , seminggu kemudian ketiga janda she-
taihap itu berkemas , dua putri dari kwee-tin dan dua putra-puri
dari kewee-teng dan satu putra dari kwee-kun , rombongan itu
berangkat keselatan menuju pulau kura-kura

sebulan kemudian mereka sampai di pulau kura-kura , mereka


disambut hangat dan rasa heran , tin-te , teng-te dan kun-te
dimana dan bagaimana tidak beserta kalian ? , kwee-san-kui
bertanya heran , kui-ko ! kita mendapat musibah , ketiga suami
kami telah wafat di tangan pah-sim-sai-jin seorang penjahat
sakti yang luar biasa kejam di wilayah barat , sim-hui menyahut
dengan sedih , naik sedu sedannya hingga sim-hui menangis
demikian juga liem-kui dan kao-mei , tang-hui-bi langsung
meraih ketiga wanita itu dengan linangan air mata , semua
keluarga terkejut , bagiaman ceritanya hui-ji ! !? tanya kakek

47
kwee-lun-keng , keng-kong .. ! saat pah-sim-sai-jin muncul dan
membunuh ratusan orang di lijiang , para hohan berkumpul di
rumah untuk membicarakan perihal pah-sim-sai-jin , lalu
kemudian tin-ko ,teng-te dan kun-te berangkat ke lijiang beserta
seratus murid pat-hong-heng-te dan dua bulan kemudian dua
orang dari kalangan hohan datang menyampaikan berita duka
bahwa ketiga suami kami dan seluruh pasukan yang berjumlah
empat ratus orang tewas dan yang tersisa hanya lima puluh
orang

semua keluarga penghuni pulau-kura-kura terkejut , sadis


luar biasa .. seru kakek kwee-gan-liong , jasad sam-te
bagaimana !? , tidak tahu kui-ko , orang yang menyampaikan
berita itu mengatakan , persisnya kematian semua hohan tidak
mereka ketahui , hanya yang membuat mereka yakin bahwa
seluruh hohan mati dan dibakar karena bau daging terbakar
tercium jauh sampai keluar kota yang berasal dari tempat pah-
sim-sai-jin

kebrutalan ini tidak bisa didiamkan kui-ji , segeralah buat


langkah-langkah penanggulangan ! seru kakek kwee-gan-
liong , benar liong-kong , hal itu akan ananda laksanakan
jawan san-kui , dan keesokan harinya san-kui , gun , lai-seng
mengadakan pembicaraan , bagaimana kui-ko ! apa langkah
penanggulangan yang akan kita lakukan ? , pah-sim-sai-jin ini
sungguh mencengangkan , dia ini luar biasa saktinya , jadi kita
tidak bisa gegabah , empat ratus hohan tak ada arti didepan dia
yang hanya seorang sendiri , lalu bagaimana kui-ko ? sela lai-

48
seng , langkah pertama kita selidiki siapa , darimana dan
bagaimana pah-sim-sai-jin ini sebenarnya , dengan
mengenalnya kita akan dapat membuat langkah-langkah yang
lebih cermat untuk menundukkannya , hmh benar juga kui-
ko , jika tin-ko , kun-te dan teng-te tidak berdaya
menghadapinya itu artinya pah-sim-sai-jin ini luar biasa , dan
hal yang sudah dilakukan tin-ko tentunya juga akan berakibat
sama jika kita melakukan apa yang dilakukan tin-ko , benar
gun-te , demikianlah yang saya juga pikirkan

jadi kalau begitu penyelidikan harus dilakukan dengan


menyamar sela lai-seng , ketiganya saling pandang , hmh
trik yang patut di coba sahut san-kui , baik jika demikian biar
kami berdua yang melakukannya kui-ko , bukankah demikian
gun-ko !? , benar apa yang dikatakan seng-te , kui-ko ,
hmh baik berangkatlah besok , dan berhat-hatilah ji-te , ingat
tugasnya hanya untuk mengetahui identitas pah-sim-sai-jin ,
baik kui-ko , kami akan hati-hati dan hanya mengorek identitas
musuh kita jawab keduanya serempak

keesokan harinya berangkatlah dua she-taihap ke wilayah barat


dengan perjalanan cepat , sehingga dua bulan kemudian
sampailah mereka ke chongqing , saat mereka ada di likoan
mereka melihat iting-iringan orang keluar dari pokoan , dan
didepan seorang lelaki burik kelihatannya sebagai pemimpin ,
kemudian mereka masuk kebarisan , eh .. twako kenapa
meninggalkan pokoan , kami ini mau berjudi , kalau kalian pergi
tentu tidak ada lawan jadinya , lai-seng berkata dengan lagak

49
sembrono dan ugal-ugalan ah kita sekarang ikut pah-sim-
sai-jin yang didepan , kita sekarang anak buahnya , anak buah
? , kita mau disuruh berbuat apa !? bisik kwee-gun , tidak
tahu , mungkin dipokoan sebelah selatan baru kita tahu apa
pekerjaan kita jawab orang itu , lalu kedua-she-taihap
bergabung dengan iting-iringan itu , setelah sampai di pokoan
selatan , lima puluh orang yang ada didalam pokoan terkejut
dan ketakutan , kalian semua ! aku pah-sim-sai-jin ingin bicara
semuanya tertunduk hening dan muka pucat ,

lalu pah-sai-jin berkata siapa yang sikapnya sombong ,


pembohong , dan suka berbuat semaunya serta senang
menihat penderitaan orang lain , maka ambil barisan disebelah
kananku ! mendengar itu kelima puluh orang itu bersegera
kesebelah kanan pah-sim-sai-jin , bagus ! kalian semua
seratus lima puluh lebih , maka tugas kalian , pergi datangi
seluruh rumah di chongqing ini ambil uang dan benda
berharganya , jika ada perempuan yang layak tawan dan kalian
giring semua ke lijiang , jika ada yang melawan bunuh dua
she-taihap terkejut dan heran dengan semua penyapaian pah-
sim-sai-jin yang benar-benar jelmaan iblis , cepat segera kalian
lakukan ! , lalu pah-sai-jin menghilang ,
bagaimana pah-sim-sai-jin berada di chongqing mengumpulkan
para penjudi !? , untuk mari kita mundur sedikit kebelakang

setelah peristiwa mengenaskan bagi para pendekar itu , dua


minggu kemudian lu-koai malam itu mendatangi sebuah
pokoan , ada dua puluh orang didalamnya asik berjudi , dan

50
enam orang sedang menghisap madat , mereka rata-rata
berumur tiga puluh sampai lima puluh tahun , ketika lu-koai
memasuki pokoan , semua orang gemetar ketakutan kalian
semua ikut aku , dua puluh enam orang itu dengan pucat
mengikuti lu-koai , ternyata lu-koai membawa mereka ketaman
kota

dengar , kota lijiang ini ada dalam gengamanku , yang bersifat


sombong , pembohong , senang menurutkan keinginan ,
senang melihat orang lain menderita maka ia adalah rekanku ,
siapa diantara kalian yang bersifat seperti yang kukatakan
cepat berada dibelakangku ! mendengar itu kedua puluh
enam orang itu berlari kebelakang lu-koai , hmh baiklah ,
malam ini kalian masuki seluruih rumah dan katakan pada
pemilik rumah bahwa lijiang milik pah-sim-sai-jin , jika mau
hidup di lijiang maka peraturannya adalah sombong , bohong ,
ingin menurutkan keinginan dan suka melihat penderitaan
orang , jika dia setuju biarkan ia dirumahnya tapi jika ia tidak
mau ! maka bunuh , ambil hartanya jika ada perempuan dan
layak dipandang mata maka bawa sekalian ke tempatku

kedua puluh enam orang melonggo mendengar perintah itu ,


ayok cepat ! aku tunggu besok siang di tempatku ! lalu lu-koai
menghilang dari tempat itu , lalu dengan segera merekapun
melakuakn perintah itu , rumah-rumah dipasar itu mereka
datangi , namun nyaris tempat itu sudah kosong , karena sudah
banyak yang mengungsi kekota lain , tapi diselatan kota orang
masih banyak , maka pembacaan undang-undang kota lijiang ,

51
dari seratus kepala rumah tangga di selatan lijiang , hanya
sepuluh keluarga yang ikut peraturan pah-sim-sai-jin , lainnya
dibunuh ,hartanya dikuras dan perempuan mereka dijadikan
tawanan , pekerjaan untuk selatan kota mereka selesaikan
sampai menjelang siang

segerombolan orang berkumpul dihalaman rumah lu-koai ,


seorang dari dua puluh enam itu melapor , kong-cu ! kami
sudah bekerja semalam suntuk hingga menjelang siang , hanya
sepuluh orang ikut kita , dan yang lainnya telah dibunuh ,
hartanya ada didalam kereta kuda , dan empat puluh wanita
yang layak , bagus ! siang ini kalian istirahat sampai malam
dan nanti malam kalian pergi kebarat dan timur kota , silahkan
ambil perempuan-perempuan itu dan buatlah sesuka kalian ,
dua rumah di depan itu kosong disutulah kalian beristirahat
bersama wanita-wanita ini , lalu merekapun memasuki dua
rumah didepan

sementara orang yang berada disebelah timur sudah cepat


bergegas karena peristiwa di selatan , ditimur yang tinggal
hanya lima puluh keluarga , dan siang itu mereka sudah
mengungsi , saat bertemu ditengah jalan bersama orang
sebelah barat kota , peristiwa sebelah selatan kota diceritakan ,
segera merekapun bergegas mengemasi harta yang bisa
dibawa dan keluar dari kota lijiang , dua ratus lima puluh
keluarga keluar dari lijiang iringan kereta kuda dipacu secepat
mungkin

52
malamnya para suruhan tidak menemui seorangpun di barat
dan timur kota , hingga malam itu juga mereka kembali dan
melaporkan kepada lu-koai , hmh tidak apa ! malam ini
kalian istirahat dan bersenang-senanglah lima puluh lelaki
mengangguk dan mengundurkan diri lalu berpesta dengan
empat puluh wanita tawanan sampai pagi

keesokan harinya mereka dikumpulkan lagi , kalian semua hari


ini pergi kerumah kungcu bersihkan tempat itu , jika ada yang
mau diperbaiki maka perbaiki , jika ada yang perlu diganti maka
ganti , hal yang kalian butuhkan ada dipasar , baik kongcu !
lalu mereka bubar dan berangkat ketempat kungcu , sementara
lu-koai keluar dari kota lijiang dan menuju kota dali

seminggu kemudian lu-koai sampai ke dali , kehadiran orang


bermuka burik ini mebuat gempar , lu-koai mendatangi dua
pokoan di kota itu , kalian , apakah sudah kenal aku !? , enam
puluh orang itu menunduk , baiklah diam kalian kuanggap
kalian sudah tahu dengan aku , maka siapa yang ingin
menurutkan keinginan nafsunya maka ambil sebelah kananku
karena ia itu adalah rekanku mendengar itu enam puluh orang
segera mengambil tempat , baik , sekarang kita pergi
kepokoan yang satunya semuanya bergerak dan mengikuti lu-
koai , orang yang melihat gerombolan itu menyingkir
sesampai di pokoan satu lagi maka penawaran yang
disampaikan lu-koai diiukuti empat puluh orang yang berada di
pokoan itu , baik kalian berjumlah seratus orang , kalian kuras
harta orang di yuguan ini dan tawan wanita yang layak dan

53
bawa kelijiang , jika membandel melawan maka bunuh saja lu-
koai diam dan memandang seratus orang dihadapannya ,
segera lakukan ! mendengar teriakan itu seratus orang keluar
dari pokoan , mereka membagi diri menjadi empat kelompok
dan mendatangi seluruh rumah ,mengambil uang dan benda
berharga , dan wanita yang layak, jerit tangis dan
perlawananpun terjadi , namun yang melawan malah tewas
dikeroyok bagundal-bagundal penjudi itu

seminggu kemudian lu-koai sampai di kunming , apa yang


dilakuakn di dali , ia lakukan di kumming , dikumming ia
mendapatkan seratus lima puluh penjudi dan pemadat ,dan
semua penjudi itu disuruh mengambil benda berharga dan
uang orang dikota itu dan menawan wanita yang layak , dan
mebunuh bagi yang melawan , dan semuanya digiring kekota
lijiang , kunming geger dan tidak bisa berbuat apa-apa kecuali
menangis , ada beberapa yang melawan namun nyawa mereka
dihabisi gerombolan itu , selanjutnya lu-koai sampai dikota
guiyang dan kemudian ke chongking , dan ketika di chongqing
rombongan penjudi disusupi kedua she-taihap

kedua she-taihap terpaksa mendiamkan bagaimana tangis


sedih menyeruak atas penindasan yang dilakukan gerombolan
itu , bahkan harus berdiam ketika sebuah keluarga yang
menantang dibunuh oleh gerombolan dimana mereka ada
didalamnya , selama tiga hari pekerjaan itu selesai maka
terkumpullah harta sebanyak enam peti besar lalu dimasukkan
kereta kuda , dan enam puluh gadis cantik , lalu mereka semua

54
berangkat ke lijiang
setelah dari chongqing lu-koai kembali kelijiang , dalam jangka
dua bulan kota lijiang dihuni enam ratus penjudi dan tiga ratus
wanita muda dan cantik , lu-koai sudah pindah ketempat kung-
cu yang suda disulap jadi istana oleh lima puluh orang
suruhannya , lapangan latihan yang sangat luas sebagai
tempat enam ratus orang menerima latihan dari lu-koai

kedua she-taihap yang menyup berusaha mengorek


keterangan dengan memancing pembicaraan pah-sim-sai-jin ,
namun jawaban buntu yang keduanya dapatkan karena tidak
ada yang mengetahui darimana asal pah-sim-sai-jin , setelah
dua bulan kedua she-taihap belum mendapatkan identitas lu-
koai maka kedua she-taihap nekat menemui lu-koai setelah
memberikan latihan kepada mereka dan hendak masuk
kedalam istanannya , thian-te-ong !? keduanya duduk dan
menunduk , semua anak buah lu-koai memanggilnya dengan
sebutan thian-te-ong , lu-koai memandang keduanya dengan
tajam , hmh.. kalian mau apa !? , kami ingin menyampaikan
sesuatu kepada thian-te-ong jawab kwee-gun

cepat sampaikan , hal apa itu !? , begini thian-te-ong ! , lebih


setengah wilayah barat ini dalam genggaman thian-te-ong ,
namun kami punya ide bagaimana supaya thian-te ong dengan
cepat terkenal dan menguasai tiong-goan ! wajah lu-koai
kelihatan tertarik , hmh baik kalian ikut aku kedalam dan
sampaikan apa ide kalian ! lu-koai melangkah dan diikuti dua
she-taihap

55
siapa nama kalian !? , saya a-gun dan ini misan saya
namanya a-seng , kami she-phang sahut kwee-gun , sekarang
ceritakan ide kalian dan detailnya ! sebelumnya kami ucapkan
salam takluk kepada kesaktian dan keluar biasaan thian-te-ong
sehingga para orang yang menganggap dirinya pendekar di
wilayah barat dapat di babat habis oleh thian-te-ong
mendengar pujian itu lu-koai tersenyum jumawa dan sinis ,
heheh hahaha , a-gun dan a-seng , apa yang kalian lihat
dibarat ini baru permulaan , cita-citaku adalah menundukkan
seluruh tiong-goan , wah ..! cita-cita yang besar dan luar biasa
thian-te-ong , lalu apa ide kalian supaya mudah menguasai
tiong-goan , begini thian-te ong , selama ratusa tahun tiong-
goan ini dianuti keluarga kim-khong-taihap , keluarga ini
memiliki kesaktian luar biasa , oleh cerita kakek kami kim-
khong-taihap ini adalah bengcu liok-lim kwee-gun menatap
sejenak wajah lu-koai , kalau thian-te-ong dapat mengimbangi
saja maka harapan merebut bengcu dari keluarga kim-khong-
taihap akan dapat thian-te-ong lakukan , heheh..hehe , kalian
meremehkan aku , ketahuilah tidak ada orang yang bisa
mengalahkan aku , sejak aku turun dari kwi-ban-san sampai
sekarang aku sudah membunuh lima ratus lebih orang yang
coba-coba mengehentikanku , a-gun dan a-seng terkejut dan
melonggo , lalu cepat a-gun berkata , benar thian-te-ong , hal
dilijiang ini telah kami dengar di kota kami chongqing , dan hal
itu kami tidak habis pikir bagaimana tihian-te lakukan hal yang
luar biasa itu , padahal thian-te-ong sendirian pancing a-gun
dengan lagak takjub

56
melihat mata dan muka yang takjub itu lu-koai merasa dielus-
elus hehe..hehe , semuanya habis kuganyang dan kubakar di
rumah sebelah itu sahut lu-koai jumawa , luar biasa thin-te-
ong wal-hal kami dengar bahwa diantara mereka itu ada juga
orang-orang kosen di wuhan , , siapa orang kosen diwuhan
yang ikut pasukan waktu itu !? , kami dengar bahwa kauwsu
terkenal bernama kwee-tin dan kedua saudaranya ikut juga
pada waktu penyerangan ke lijiang menghadapi thian-te-ong ,
hmh berarti tiga orang itu mereka gumam lu-koai , ,
kemudian ia melanjutkan , hmh.. memang tiga orang itu sakti
dan lawan yang sangat kosen , seorang dari mereka tidak
selisih dengan saya, ilmu mereka mengeluarkan hawa im-
yang: dan dari sisi ilmu seorang dari mereka sama dengan aku
, tapi tidak tahu bahwa tubuhku menyimpan hawa mukjizat
sehingga walaupun mereka keroyok aku akan tetap menang
lu-koai senyum sinis dan jumawa sambil meludah kesamping

luar biasa thian-te-ong ! , ohya kembali ke ide kami thian-te-


ong , sepertinya thian-te-ong akan mudah meraih gelar bengcu
liok-lim sela a-seng , kenapa kamu berpikir begitu !? Tanya
lu-koai , karena ketiga orang yang didapai thian-te-ong adalah
salah seorang dari keluarga bengcu kim-khong-taihap , salah
seorang !? , apa kamu mau mengatakan keluarga kim-khong-
taihap itu banyak !? , benar thian-te-ong ! sahut a-seng ,
hmh mendengar gumaman lu-koai , keduanya she-taihap
saling pandang , tapi sepertinya thian-te-ong lebih sakti dan
terbukti tiga dari kelaurga itu kalah a-gun memancing dengan

57
pujian , hehehe.. benar sekali dan tiga orang keluarga kim-
khong-taihap sudah kutebas hingga tewas

kami sungguh tidak habis pikir bagaimana thian-te-ong bisa


demikian sakti sehingga dapat mengalahkan ilmu-ilmu keluarga
kim-khong-taihap walhal keluarga itu tidak tertandingi sejak dua
ratus tahun yang lalu lu-koai mendelik , dua ratus tahun !? ,
bagaimana kalian tahu benar keluarga kim-khong-taihap ini !?
suara lu-koai tajam bernada curiga , namun kedua she-taihap
itu tidak gugup , thian-te-ong , semua orang kenal belaka kim-
khong-taihap walaupun sudah dua ratus tahun karena dia
adalah bengcu yang digandrungi oleh orang yang merasa
pendekar , dan syair-syair kim-khong-taihap masih bergema
samapi sekarang , apa bunyi syairnya !? suara lu-koai
berubah lembut , syairnya begini thian-te-ong

daerah binasa oleh penindas gelap


jangan putus asa dan teruslah berharap
gundah dan bencana akan terendap
dimana hari bertemu kim khong taihap

Kim-Khong-Taihap bengcu sejati


Rupawan sakti lagi berlimpah budi
Dimana dusun dan kota dilewati
lenyaplah penindas penyebar tirani

hmhh desah nafas lu-koai , tapi walaupun demikian seperti


yang kami rasakan bahwa thian-te-ong lebih sakti dan bisa
meraih bengcu liok-lim , dan kesaktian thian-te-ong itu kami

58
akui membuat penasaran , terlebih dua ratus tahun tidak ada
yang menandingi ilmu khong-taihap , luarrr biasa a-gun tetap
pada pancingannya , pujian dan ketakjuban di obral membuat
lu-koai rasa mengapung

hhahaha.. hehehe , kalau begitu tidak sia-sia aku berada di


kwi-ban-san selama tiga belas tahun dan mempelajari kitab
peninggalan suhu han-bu-ong kedua she-taihap manggut-
manggut , memang beruntung besarlah thian-te-ong , tapi kami
juga akan merasa bagga jika satu saat thian-te-ong menguasai
liok-lim sehingga keinginan kita terpenuhi , birahi terlepas
sesukanya , hmh hal yang amat memuaskan a-gun
berlagak lugu menikmati perkatanya sehingga lu-koai
tersenyum bangga , hahaha..hehe , sudah , ide kalian merebut
bengcu dari keluarga kim-khong-taihap jika saatnya tiba akan
aku lakukan , tapi untuk apa menjadi bengcu kalau tidak
mengendalikan semua wilayah , trik yang saya lakukan lebih
hebat daripada sekedar merebut bengcu , wah..! luar biasa
thian-te-ong , kami jadi tidak enak ternyata thian-te-ong
mempunyai trik jitu a-gun tersenyum masam , sudah kalian
keluar dan belajar dengan giat , aku heran melihat kalian ,
pikiran kalian jalan namun tubuh kalian lambat , akan kami
usahakan thian-te-ong , kami sukanya hanya berjudi , jadi
pikiran jalan tapi tubuh kami kaku karena terlalu banyak diam ,
hehehe..heheh , benar juga ! tapi walaupun demikian , kalian
giat berlatih supaya kekakuan selama ini cepat lentur , karena
jika barat telah mutlak pada kita , kalian semua penghuni lijiang
akan menjadi kota hitam yang menjadi benteng dibarat , baik

59
thiante-ong , akan kami ingat pesan thian-te-ong jawan kedua
she-taihap serempak dan segera keluar

Seminggu kemudian , dua she taihap keluar dari lijiang ,


sebaiknya karena kita lebih dekat keutara , sebaiknya kita
mengunjungi bun-ko di yinchuan sekalian menyampaikan
perihal keluarga di wuhan: , benar gun-ko dan setelah itu
sekalian kita se sinyang bertemu dengan hui-ko dan keluarga
disana setelah sepakat kedua she-taihap bergerak cepat
kewilayah utara , perjalanan kedua she-taihap dilakukan
dengan tergesa-gesa dan dua bulan kemudian mereka sampai
di yinchuan , mereka disambut hangat semua keluarga dan
dijamu dengan suka cita

bagaimana kabar keng-kong dan semua keluarga di pulau


kura-kura gun-ko !? tanya kwee-gak , keluarga disana baik dan
sehat gak-te , melihat kedatangan kalian ji-sute tentunya
membawa tugas dari kui-ko ! , benar bun-ko , dan juga
sebenarnya kami membawa berita duka bun-ko ! : , hmh
apakah itu gun-te , semuanya hening dan wajah pucat , berita
duka tentang keluarga di wuhan , hmh.. apakah ini
berhubunga dengan keadaan dibarat gun-te !? tanya an-bun
tegang , benar bun-ko , tin-ko dan ji sute tewas ditangan pah-
sim-sai-jin , semua uang mendengar itu menunduk ketiga istri
she-taihap di yinchuan menangis , sudahlah , hapus air mata
kalian , thian berkehendak , tiada seorangpun yang dapat
merubahnya , selama lima belas menit kumpulan keluarga itu
dicekam kesunyian dan kesedihan

60
lalu apa tugas yang tin-ko berikan kepada kalian ji-sute !? ,
sam-soso sudah berada di pulau kura-kura dan dari mereka
berita kami dengarkan , berita yang luar biasa tentang
keberadaan pah-sim-sai-jin yang sanggup mengalahkan tiga
saudara kita bahkan menghabisi tiga ratus lima puluh pasukan
yang dibentuk tiga saudara kita , memang kami mendengar
bahwa ada gerakan besar di barat untuk menundukkan pah-
sim-sai-jin , namun bagaimana kelanjutannya kami tidak tahu
jelas sahut an-bun . wah tiga ratus lima puluh nyawa sadis
luar biasa itu gan-ko , apakah tidak ada hati didalam dada pah-
sim-sai-jin !? guman sie-can

terus bagaimana ji-sute !? , oleh karena hal itu kami berpikir


bahwa beradu depan dengan orang seperti pah-sim-sai-jin
akan merugikan dan itu sudah dilakukan oleh tin-ko dan ji sute
di wuhan dan ternyata keluarga kita tewas , maka kami ambil
trik menyusup untuk mengetahui lebih tentang siapa dan
bagaimana pah-sim-sai-jin ini , pikiran tepat juga yang kui-
koko dan ji sute ambil , lalu apakah itu sudah ji sute yang
melakukannya !? , benar bun-ko dan kami sudah berhasil
mengetahui keadaan pah-sim-sai-jin , hmhlalu apakah ji-sute
susah sampaikan hasilnya pada kui-ko !? , belum bun-ko ,
setelah keluar dari li-jiang kami memutuskan untuk
mengunjungi keluarga disini dan sekaligus ketimur menemui
keluarga di sinyang

hmh lalu apakah hasil penyelidikan ji-sute di lijiang !? ,


begini bun-ko , kami tidak tahu apakah ada hubungan

61
perguruan antara kita dengan pah-sim-sai-jin karena pah-sim-
sai-jin juga berasal dari kwi-ban-san , terkesiap an-bun
mendengar berita itu sebab diantara she-taihap yang
berhubungan langsung adalah dia dan jin-hui di sinyang karena
keduanya cucu dari kwee-kim-hoan dan kwee-khong-huan ,

hmh hal itu bisa jadi gun-te , guman an-bun , apakah


diantara kita pernah mendengar naman han-bu-ong , bun-ko !?
, hmh.. kita tidak pernah mendengar nama itu seng-te , tapi
kenapa seng-te !? , karena ilmu dari pah-sim-sai-jin adalah
warisan dari han-bu-ong jawab lai-seng , kita tidak tahu , tapi
orang tua kita masih masih ada di pulau kura-kura , mungkin
mereka ada mendengar nama ini sela an-bun

lalu apa lagi yang ji-suheng ketahui tentang pah-sim-sai-jin


tanya kwee-gak , pada dasarnya ilmu dari pah-sim-sai-jin
seimbang dan tidak berselisih dengan kita , namun dia punya
kelebihan pada dirinya , kelebihan apakah itu seng-te an-bun
menyela , katanya tubuhnya mengeluarkan hawa yang kami
juga tidak tahu hawa apa yang ia maksud namun dengan hawa
itu ia akan menang dari kita dan buktinya telah kita rasakan
langsung dengan apa yang dialami ketiga saudara kita di
wuhan , semuanya terdiam , hening dengan pikiran amsing-
masing , lalu apakah ada lagi ji-sute !? , dari hasil penyelidikan
kami bahwa pah-sim-sai-jin bukan orang yang buru-buru , cara
kerjanya bertahap , bagaiamana gun-te menyimpulkan
demikian !? , karena bun-ko , kami pancing dia untuk segera
merebut gelar bengcu namun jawabannya bahwa gelar bengcu

62
urusan kedua dan yang utama adalah pengendalian wilayah ,
jadi dari jawaban itu pah-sim-sai-jin akan tetap berada di
wilayah barat sampai barat mutlak ada ditangannya dan
memakai prinsip hidupnya semuanya manggut mendengar
analisa dari kwee-gun , tahu apaka prinsip hidup yang akan di
tanamakannya , bun-ko !? , apa itu gun-te !? , prinsip
hidupnya ada empat , yakni hidup sombong , suka berbohong ,
suka menurutkan hawa nafsu dan suka melihat penderitaan
orang , wah..wah benar jelmaan iblis dia itu gun-te ! sela
sie-can sambil geleng-geleng kepala mendengar prinsip hidup
pah-sim-sai-jin

benar can-ko , dan juga untuk menjadikan wilayah seperti yang


di inginkannya , pah-sim-sai-jin membuat satu kota yang
menjadi biang kota kejahatan dan itu telah dibentuk di lijiang ,
kota itu sekarang disebut dengan see-kek-hek-te (bumi hitam
kutub barat) , hmh.. benar-benar trik durjana yang luar biasa
sela sie-can , jadi bun-ko ! berhati-hati lah , wilayah barat
sekarang sudah delapan puluh persen di tangannya dan
sebentar lagi barat akan mutlak berada di genggamannya , dan
tentunya dia akan memasuki utara atau selatan dan
mencanangkan apa yang dia buat dibarat , hmh.. benar
sekali itu gun-te , apa yang kamu sampaikan menjadi dasar
untuk bertindak jika dia memasuki wilayah utara sahut an-bun
, ya.. dan itulah salah satu tujuan kami mengunjungi bun-ko
dan semua keluarga disini lai-seng menambahkan

63
kwee-gun dank wee-lai-seng berada diutara selama seminggu ,
lalu kemudian mereka berangkat ke timur kekota sinyang ,
perjalana cepat dan memburu waktu , dan dua bulan berikutnya
mereka sampai di-sinyang dan bertemu dengan kwee-jin-hui
,kwee-gan-liong dan kam-hong , berita duka pun disampaikan ,
dan hasil penyelidikan pun diuraikan , hmh hawa yang
dikelurkan tubuhnya itu harus kita cari tahu ji-sute , apa akibat
yang ditimbulkannya sehingga dia tetap menang sahut jin-hui
setelah mendengar uraian kwee-gun

tentunya harus berhadapan dengan dia hui-ko ! benar ,seng-


te dan itu mudah kita lakukan , karena kalau ilmunya dan ilmu
keluarga kita tidak selisih , kita bisa sekedar mencobanya ,
hmh saya setuju dengan pikiran itu hui-ko dan akan kami
sampaikan kepada kui-ko di pulau kura-kura sahut kwee-gun ,
kemudian merekapun istirahat setelah larut malam karena
perbincangan panjang yang mereka lakukan

Seminggu kemudian kwee-gun dan dan kwee-lai-seng


meninggalkan sinyang untuk kembali ke selatan dan
melaporkan tugas mereka kepada kwee-san-kui di pulau kura-
kura , perjalan pun tidak di tunda , keduanya bergerak
berlomba dengan waktu , hingga tiga bulan kemudian mereka
sudah mendarat di pulau kura-kura

mereka disambut oleh kwee-san-kui dan enam orang tua dan


semua keluarga , setelah makan malam , merekapun
melaporkan tugas mereka , kami minta maaf kui-ko bahwa
tugas kami memakan waktu lebih setahun , memang kami

64
disini cemas ji-sute , tapi ken-kong menyabarkan kami untuk
tetap menunggu , sebenarnya kui-ko kami sudah dapat
menyelesaikan tugas tujuh bulan yang lalu , hanya kami
memutuskan untuk ke utara dan timur untuk menemui keluarga
kita disana , oo , demikian rupanya ! tidak menagapa ji-sute ,
tentu ada alasan kuat dan penting sehingga kalian membuat
perjalanan sepanjang dan sejauah itu , nah ..! sekarang
sampaikanlah , apa yang kalian ketahui tentang pah-sim-sai-jin
, kui-ko sebenarnya pah-sim-sai-jin turun dari kwi-ban-san
dan mewarisi ilmu dari han-bu-ong kelima orang tua yang ikut
mendengar terkesiap , kwee-gun yang melihat reaksi dari
kelima kakek dan neneknya bertanya , apakah diantara kakek
dan nenek pernah mendengar han-bu-ong !? diantara kami
tidak pernah mendengar nama itu , tapi mungkin nenek kalian
di kunleng tahu , karena yang paling dekat dengan ibu khu-gin-
bi adalah in-moi , kalian harus kesana menanyakannya sahut
kakek lun-keng

terus bagaimana selanjutnya ji-sute !? , kemudian benar !


bahwa tin-ko dan ji sute tewas di tangan pah-sim-sai-jin , dan
kenyataanya ilmu pah-sim-sai-jin tidaklah lebih kuat dari ilmu
kita , salah seorang dari kita bisa mengimbanginya , namun ada
yang lebih darinya yakni tubuhnya yang katanya mengeluarkan
hawa , dan itu membuat dia menang walaupun dikeroyok oleh
tin-ko dan ji-sute , kalau begitu kita harus cari tahu apa efek
dari hawa tubuhnya itu gumam san-kui , benar kui-ko dan hui-
ko di sinyang juga berpendapat sama sahut kwee-gun ,

65
kemudian ia melanjutkan , kami juga telah memancing untuk
mengetaahui rencananya kui-ko ! , apa rencananya itu gun-te
!? , pah-sim-sai-jin akan mematangkan kekuasaannya disetiap
wilayah sebagaimana wilayah barat sekarang yang
ditanganinya , tujuh bulan yang lalu delapan puluh persen
wilayah barat telah dikuasainya dan tentunya sekarang seluruh
wilayah barat mutlak ada pada kendalinya , hmh. memang
jitu rencana itu untuk menanamkan kekuasaan , sepertinya ia
membuat sendiri orang-orang jahat , benar kui-ko , orang-
orang yang direkrutnya adalah para penjudi dan pemadat , dia
menamakan prinsip hidup pada anak buahnya dan akan
disebarkan untuk dicanangkan seluruh orang di wilayah barat
, wah apa prinsip hidup yang ingin ditanamkannya pada semua
orang itu gun-ji !? , sela kakek gan-liong , prinsip hidup itu
kong-kong ada empat yakni , hidup sombong , suka berbohong
, suka menurutkan keinginan dan suka melihat orang lain
menderita , lah..lah. benar-benar iblis yang mengajarinya
itu sela kakek bun-hui

lalu kwee-gun melanjutkan , pah-sim-sai-jin membentuk satu


kota yang isinya semua penjahat dan segala kemaksiatan ada
didalamnya untuk penghuni kota itu dan dibarat kota penjahat
itu adalah lijiang atau dia beri nama dengan see-kek-hek-te ,
hmh.. jika dia sudah selesai di barat maka dia akan
membentuk pak-kek-hek-te , lam-kek-hek-te dan tung-kek-hek-
te wajah san-kui berubah tajam karena merasa gemas ,
benar sekali kui-ko sahut kwee-gun , dia bergerak lambat

66
tapi pasti kui-ko sela lai-seng , ya dan itu sangat mengerikan
sahut san-kui

itulah yang dapat kami sampaikan kui-ko ! , lalu bagaimana


langkah selanjutnya !? , dari semua cerita ji-sute , intinya kita
akan berhadapan dengan bumi yang dibentuknya , barat
dengan mudah dia bentuk karena sam sute dan para hohan
disana langsung berhadapan dengan pah-sim-sai-jin yang sakti
dan nyaris seluruh hohan tewas hingga terjadi kekosongan
kekuatan , lalu bagaimana kui-ko !? , hmh hal yang dapat
kita lakukan sebelum berhadapan lansung dengan pah-sim-sai-
jin kita terlebih dahulu membentuk tandingan dari bumi yang
dibentuknya sebagai pusat kekuatan , :hmh.. benar sekali kui-
ko dan disamping itu semua pokoan kalau bisa kita tutup
karena dari situ embrio penjahat yang dibentuknya sahut lai-
seng , ya itu sangat efektif untuk menahan langkah pah-sim-
sai-jin sela kwee-gun dan saya yakin sekarang pah-sim-sai-
jin sudah berada di utara dan kita harus bergerak cepat kui-ko
, benar seng-te , dan besok kita akan adakan pertemuan
dengan semua murid sahut san-kui , lalu merekapun menutup
perbincangan itu dan istirahat

keesokan harinya semua murid pat-hong-hengte sudah


berkumpul di lianbhutia , lalu san-kui berbicara kalian semua
dengarkanlah ! , bahwa kita sedang menghadapi tirani yang
laur biasa dahsyat , dan saudara kita diwilayah barat telah
menjadi korban sejenak dia mengambil nafas lalu berkata ,
kita semua akan mengambil langkah cepat untuk mencegah

67
menyebarnya tirani itu sembari berusaha untuk
melenyapkannya , jadi sekarang kami akan membagi tugas
kepada kalian murid kepala , murid tingkat satu dan dua ,
kami siap sam-suhu jawab mereka serempak

tugas pertama untuk empat orang murid kepala , berangkatlah


kalian ketimur dan utara , berikan suratku kepada kauwsu
kalian disinyang dan di yinchuan , pesan ini sesegera mungkin
sampai kesana , jadi kalian harus memburu waktu semuanya
hening dan tertunduk , nah..! sekarang , kam-hui-bhok , phang-
liu-ta kalian berdua mendekatlah kedua orang yang dipanggil
segera berdiri dan mendekati san-kui , ini surat bawa ke utara ,
kalian berjalan dari timur keutara , sekarang kemasi persedian
kalian dan berangkatlah san-kui memberikan sepucuk surat
yang sudah dia tulis semalam didalam kamarnya

kemudian sie-hang dan pouw-teng kedua murid yang


dipanggil mendekat , kalian bawa surat ini ke sinyang di timur
, baik suhu ! apakah kami juga berangkat hari ini !? , ya
berkemas dan berangkatlah , kedua murid itupun keluar , lalu
san-kui berkata , kepasa enam murid kepala yang tinggal dan
murid pertama dan kedua , kalian berangkat kedaratan besar ,
sampaikan undangan lisan dari ku kepada seluruh kauwsu dan
pangcu serta taihap di wilayah selatan untuk berkumpul pada
je-it dua bulan akan datang disini , dan perihalnya adalah
tindakan penaggulangan tirani pah-sim-sai-jin , siap sam-
kauwsu ! , baik sekarang kalian bubar , dan enam murid kepala
mendekatlah kesini enam murid kepala itu mendekat , kalian

68
berenam ! selain dari tugas tadi kalian juga harus sampaikan
surat ini kepada tiga kuncu di kaifeng , dua kungcu di hopei dan
satu kungcu di paoteng baik suhu lalu merekapun keluar

kwee-lai-seng keesokan harinya juga keluar dari pulau kura-


kura dia hendak ke kun-leng menemui nenek kwee-hong-in ,
perjalanan yang ringan dan cepat tidak membuat ia lama
memakan waktu , dan dalam sepuluh hari dia sudah sampai di
kun-leng dirumah kwaa-san-lun dan berketepatan istri kwaa-
san-lun yakni kam-siang-lan melaahirkan anak keempatnya
bayi laki-laki sehat dan mungil , kedatangan lai-seng dan
lahirnya anak keempatnya membuat keluarga itu senang dan
semarak

seng-suheng ! langkahmu ini sungguh luar biasa , hmh


bagaimana kabar keluarga di pulau kura-kura ! , keadaan
semuanya baik-baik lun-te sahut lai-seng , hmh sepertinya
ada yang mengganjal hatimu seng-ji !? sela nenek hong-in
yang sudah berumur tujuh puluh dua tahun itu , benar kong-bo
, apa itu seng-ji ! , pertama saya ingin menyampaikan
bahwa keluarga kita di wuhan telah dipanggil thian satu
setengah tahun yang lalu , dan sam soso sekarang berada di
pulau kura-kura , hmh tentu ini berhubungan dengan pah-
sim-sai-jin yang ada dibarat !? , benar kong-bo , lalu apa
yang kedua !? , yang kedua tentang pah-sim-sai-jin sendiri
kong-bo !, hmh maksudmu bagaimana seng-ji !?

pah-sai-jin ini sangat sakti dan telah mewaskan tin-ko dan ji-
su-te dan bahkan hampir lima raus hohan di barat , saya dan

69
gun-ko telah menyelidiki ke lijiang akan keadaan pah-sim-sai-jin
dengan menyamar , lalu ..!? , dan kami dapatkan hasil
bahwa pah-sim-sai-jin turun dari kwi-ban-san dan mewarisi ilmu
dari han-bu-ong , kening nenek hong berkerinyit , kami tanya
kelima kakek dan nenek di pulau kura-kura , tidak ada yang
pernah dengar nama han-bu-ong ini , dank eng-kong menyuruh
saya untuk menanyakan kepada kong-bo , hmh. kalau dia
mewarisi han-bu-ong itu artinya ada hubungan perguruan
dengan kita melalui ibu khu-gin-bi lalu menurut kong-bo ,
bagaimana kita bisa menundukkan ilmunya yang sakti tentang
hawa tubuhnya , hawa tubuh !? , maksudnya bagaiman seng-ji
!? , kong-bo , ilmu kita dan ilmu pah-sim-sai-jin itu imbang ,
tidak berada disebelah ilmu kita , namun dia bisa mengalahkan
tiga keroyokan tin-ko dan ji-sute karena hawa tubuhnya sahut
lai-seng , tiba-tiba terdengar petikan yangkim dan kemudian
terdengarlah nyanyian

hawa busuk menyebar jauhkan diri


mamfaatkan ilmu sijahat sendiri
yang disempurnakan pendekar sejati
setidaknya itu mempertahankan diri
sebelum tiba kiprah tiga generasi

han-bu-ong memang penjahat sejati


berkubang nista dan lupa akan diri
bertabur dendam iri hati dan dengki
mewariskan ilmu puncak dari tirani

70
suhu dan subo sering menasehati
kelakuan sute yang tidak manusiawi
namun apalah daya kita manusia ini
bukankah thian? membolak balik hati

terimakasih supek atas petunjuknya ,nenek hong-in segera


berlutut dan menjura kearah datangnya suara , lalu terdengar
jawaban hehehe in-ji yang mungil jagalah diri setelah itu
suasana hening

lalu nenek hong-in bangkit dan duduk kembali kekursinya ,


siapakah tadi kong-bo !? Tanya kwaa san-lun , ya.. siapakah
tadi kong-bo !? sela lai-seng , dia adalah pek-kong-couw
kalian koai-lojin (orang tua aneh) kam-han-ki , beliau adalah
murid bukek-siansu jadi suheng dari kong-couw kalian kim-
khong-taihap jawab hong-in dan kedua cucunya manggut-
manggut

sekarang mari kita simak petunjuk supek dalam nyanyian tadi ! ,


coba apa tadi bait pertama !? hong in menatap kedua cucunya
, lalu san-lun mencoba mengulangnya

hawa busuk menyebar jauhkan diri


mamfaatkan ilmu sijahat sendiri
yang disempurnakan pendekar sejati
setidaknya itu mempertahankan diri
sebelum tiba kiprah tiga generasi
yang lahir juga pada hari ini

71
hmh pah-sim-sai-jin mengeluarkan hawa busuk melawannya
menjauahkan diri dengan menggunakan ilmu sijahat yang
disempurnakan pendekar sejati sejenak hong-in diam dan
berpikir , lalu kemudian nenek hong-in manggut-manggut ,
bagaimana kong-bo apakah kong-bo dapat mengambil hikmah
dari bait nyanyian itu !? tanya lai-seng , ya nenek sudah
dapatkan seng-ji , jawab nenek hong-in , apakah hikmahnya
kong-bo!? , hikmahnya adalah untuk bertahan dari hawa pah-
sim-sai-jin , kita harus menggunakan ilmu dasar dari ibu bonita
yang mewarisi ilmu dari salah satu delapan jahat di kwi-ban-san
, dan oleh ayah telah disempurnakan dan diberi nama in-hong-
sin-kin

lalu baris terakhir pada bait itu kong-bo !? , yakni sebelum tiba
kiprah tiga generasi

hmh artinya kita tidak akan dapat mengalahkannya kecuali


kita hanya dapat bertahan dan yang mengalahkannya ada
seseorang tapi tidak tahu siapa , mungkin orangnya sudah ada
atau mungkin belum ada

lalu bait selanjutnya begini kong-bo ! , lai-seng mengambil


nafas
han-bu-ong memang penjahat sejati
berkubang nista dan lupa akan diri
bertabur dendam iri hati dan dengki
mewariskan ilmu puncak dari tirani

72
suhu dan subo sering menasehati
kelakuan sute yang tidak manusiawi
namun apalah daya kita manusia ini
bukankah thian? membolak balik hati

han-bu-ong adalah sute dari su-kong bukek-siansu , kedua


cucunya manggut-manggut , pantaslah kalau begitu pah-sim-
sai-jin sakti dan tidak berselisih dengan ilmu kita , namun dia
lebih dengan hawa yang dikeluarkan tubuhnya ujar lai seng ,
kemudian mereka mengehentikan percakapan dan makan
siang , lai-seng dua minggu di-kunleng , bayi laki-laki yang baru
lahir buyut dalam hong-in diberi nama oleh ayahnya kwaa-Han-
bu

selanjutnya mari kita lihat keadaan pah-sim-sai-jin atau lu-koai ,


prestasinya dalam membina kejahatan memang handal ,dalam
jangka dua tahun seluruh wilayah barat mutlak pada
genggaman pah-sim-sai-jin , kedudukanya di lijiang atau see-
kek-hek-te sangat kuat , pasukan yang dibentuknya sudah
mencapai dua ribu orang , hartanya melimpah menggunung
dan terus bertambah karena setiap kungcu yang ada diseluruh
barat wajib menyetorkan bagian kekota lijiang , kota lijiang
adalah kota hitam yang semarak dengan kumpulan penjahat ,
pokoan dan tempat pelacuran tersedia disana untuk
kesenangan seluruh penjahat didalamnya , kota lijiang tidak
ada penindasan yang ada hanyalah kesenangan , kemesuman
, kota lijiang indah gemerlap , meriah dan semarak , kota yang

73
hidup dua puluh empat jam diperuntukkan untuk semua
penghuninya ,

malam itu pah-sim-sai-jin mengumpulkan dua puluh orang


murid kepala , kami sudah berkumpul semua thian-te-ong
(raja jagad) dan siap menerima perintah dua puluh orang itu
duduk sambil menunduk dihadapan lu-koai yang duduk dikursi
singasananya , oleh para pasukannya ia dia panggil dengan
thian-te-ong , lu-koai tersenyum , kalian semua dengarlah ,
besok aku akan keutara dan akan menguasainya , jadi
sementara saya diutara kalian dua puluh yang jadi pimpinan
sementara disini , tetap jaga upeti berjalan dengan lancar ,
lakukan pelawatan keseluruh kota untuk memupuk tumbuhnya
kejahatan , lakukan terus teror untuk membuat penduduk
terpuruk keputus asaan sehingga terbentuk rasa ingin bertahan
hidup dan menghalalkan segala cara untuk mewujudkannya ,
baik thian-te-ong pesan ong akan kami perhatikan jawab
mereka serempak

Kota lam-hong kota perbatasan sebelah dalam utara ,


kesibukan berjalan normal dan siang itu pah-sim-sai-jin
memasuki sebuah rumah makan , perawakannya yang kekar
tinggi dan mukanya burik dengan kepala gagang berbentuk
tengkorak membuat beberapa orang dalam rumah makan
bergetar pucat , mereka buru-buru menyelesaikan makannya ,
bahkan ada dua orang tamu tidak sempat menghabiskan
makannya sudah segera menyingkir , hal itu menjadi perhatian
beberapa orang dan pah-sim-sai-jin juga merasakan

74
kejanggalan itu , ketika seorang hendak keluar , tiba-tiba
tubuhnya kaku dan berdiri mematung di depan pintu masuk

cuh ! pah-sim-sai-jin meludah dan membuat orang


menatap dan mencibir , dua orang yang beradu pandang
dengan pah-sim-saijin tiba-tiba menjerit menutup matanya dan
mengenaskannya dari jemari yang menutup mata bersimbah
darah menandakan bahwa mata luka , pah-sim-sai-jin
tersenyum sini setelah melempar butiran nasi sehingga
memecahkan bola bata kedua orang itu , karena jeritan setinggi
langit itu membuat orang berdiri dan gempar dan berlari keluar
rumah makan , namun mereka ambruk didepan pintu dengan
keadaan kaku , orang yang masih didalam cemas takut dan
gemetaran

pah-sim-sai-jin dengan senyum jumawa menatap orang berdiri


ketakutan kalian mendekat kesini ! bentak pah-sim-sai-jin
kepada dua orang yang berada didepannya , dua orang itu
mendekat , katakan ! bukoan mana yang paling hebat di lam-
hong ini , ngo-heng-bukoan (perguruan lima unsur), tutuan
jawab salah seorang dengan terbata-bata , hmh dimana
tempatnya ! , di sebelah barat kota tuan , dengar kalian
semua ! , aku pah-sim-sai-jin dan saat ini aku penguasa wilayah
barat dan akan juga menguasai kalian diutara ini ,
hahahahahahha. pah-sim-sai-jin tiba-tiba menghilang ,
tidak lama dia sudah berada di depan bu-kauwsu yang sedang
berbicara dengan anak dan anak gadisnya yang berumur
sembilan belas tahun

75
ketiga orang itu terkejut bukan main , bu-kauwsu membentak ,
siapa kamu lancang memasuki rumahku ! , heheh..hahah ,
putrimu cantik juga kauwsu pertanyaan dengan jawaban lain
itu membuat bu-kauwsu jengkel namun kemunculan orang ini
yang luar biasa membuat dia ngeri , apa maksudmu datang
kesini ? , :heheh..hahah , dan istrimu ini juga lumayan putri
bu-kauwsu marah dan emosi , dia langsung mencabut pedang
dan menusuk kearah pah-sim-sai-jin , namun tangannya
kesemutan dan pedangnya jatuh sementara tubuhnya kaku
terduduk dipangkuan pah-sim-sai-jin , dan putri bu-kauwsu
merasa tersentak petir ketika tubuhnya diremas-remas pah-sim-
sai-jin , betapa tidak terduduk kaku juga sudah membuat dia
sangat malu terlebih anggota badannya diremas-remas oleh
tangan jail milik lelaki berwajah burik didepan kedua orang
tuanya

bu-kauwsu yang melihat putrinya di hina langsung menerjang ,


dan hughkk..braaak.. tubuh bu-kauwsu terlempar dan
terhempas ke atas meja hingga hancur , mulutnya
memuntahkan darah segar , nafasnya sesak dan satu-satu lalu
tak lama kemudian bu-kauwsu tewas , melihat suaminya
sekarat dan meregang nyawa bu-hu-jin pingsan sementara bu-
siocia terbelalak tidak berdaya , lalu pah-sim-sai-jin merobek
baju bu-siocia sampai telanjang , bu-siocia bergetar pucat
ketakutan , tapi apalah dayanya didepan manusia bejat dan
sakti ini , tubuhnya dipermainkan layaknya binatang , hatinya
perih dan terhina , jiwanya menangis tidak terperikan tubuhnya

76
yang sudah sakit , lemas dan ngilu tidak henti-hentinya direjang
oleh iblis berwujud manusia ini

selama tiga jam tubuhnya dipermainkan baru para murid yang


berada di lianbuthia menyadari keadaan ketika seorang murid
kepala hendak melapor , matanya yang menyaksikan siocianya
terlentang lemas telanjang sementara suhu dan subonya
tergeletak juga , bangsat ! murid kepala itu menerjang
namun tubuhnya terlempar menabrak tembok dan tidak ayal
kepalanya pecah dan tewas seketika , pah-sim-sai-jin
melangkah mendekati bu-saijin yang masih pingsan , dengan
muka sinis pah-sim-sai-jin menelanjangi bu-hu-jin lalu
kemesuman birahinya di tumpahkan pada tubuh telanjang itu ,
bu-hujin menggerakkan kepalanya ketika siuman dan alangkah
terkejutnya bu-hujin ketika merasakan tubuh kekar menghimpit
tubuhnya dan remasan-remasan kasar disekujur tubuhnya serta
, dia melihat wajah penuh burik menyeringai nikmat merejang
tubuhnya bu-hujin kembali pingsan

dua murid kepala yang merasa rekan mereka belum keluar dari
dalam maka mereka menyusul dan sesampai didalam mereka
menyaksikan pemandangan yang memalukan , mereka
langsung melabrak pah-sim-sai-jin yang sedang asik berlomba
dengan birahinya diatas tubuh telanjang bu-hujin , namun pah-
sim-sai-jin mengibaskan tangan tanpa mengehentikan
aktifitasnya namun akibatnya kedua murid kepala itu terlempar
lemas tidak berdaya dengan nafas sesak

77
setelah selasai dengan nafsunya , pah-sim-hujin memakai
bajunya dengan senyum sinis dan meludah , dua murid kepala
dengan mata terbealalak ketakutan menatap pah-sim-saijin
yang mendekat , pah-sim-sa-jin merengkuh tubuh keduanya
dan berjalan kearah lianbhutia lalu melempar kearah murid-
murid yang sedang istirahat , semua murid jadi gempar dan
mengambil sikap siaga namun tidak ada yang berani
menyerang pah-sim-sai-jin

pah-sim-sai-jin dengan jumawa berkata , kalian turuti


perintahku atau mati seperti suhu kalian didalam mendengar
bahwa suhu mereka tewas mereka jadi pucat dan gemetar ,
kedua murid kepala yang terduduk lemas berkata , apakah
kami berhadapan dengan pah-sim-sai-jin !? , hahahahehehe
, benar ! , yang dihadapan kalian adalah pah-sim-sai-jin
mendengar kenyataan itu makin kecut hati murid-murid , cepat
kalian nyatakan apakah kalian menuruti saya atau mati ! ,
enam puluh murid itu menunduk ketakutan , lalu murid kepala
berkata , kami menyerah dan akan menurut perintah , bagus
! sekarang kalian berdua ! berapa bu-koan di kota ini dan
berapa pangpiuawkiok , bukoan ada lima dan piauwkiok ada
tiga , hmh.. baik , kalian berdua dan tiga orang lain cepat
datangi kauwsu dan pangcu itu , sampaikan pah-sim-sai-jin
memangil meraka malam ini supaya berkumpul disini , jika
mereka membantah maka bukoan dan piauwkiok mereka
beserta mereka akan saya binasakan pah-sim-sai-jin
melangkah meninggalkan mereka dan masuk kedalam dan
tidak berapa lama dua tubuh melayang dari dalam dan jatuh

78
ketengah mereka , ternyata dua mayat , mayat suhu mereka
dan murid kepala , meremang bulu roma mereka tidak beranjak
dari situ

dua murid kepala segera mengajak tiga orang yang lain untuk
melakukan perintah pah-sim-sai-jin , dari lima kauwsu hanya
yang datang empat dan ketiga paiuwpangcu datang semuanya
, kuawsu mana yang menolak !? , , kauwsu pek-coa-bukoan
, hmh bawa aku kesana dan kalian tunggu disini ! pah-
sim-sai-jin berkelabat dan seorang murid kepala dibawa
terbang , sesampai di tempat pek-coa-bukoan , tempat itu
kosong , sialan ! perkirakan kea rah mana mereka lari ! ,
kearah barat tuan ! , segera pah-sim sai-jin berkelabat kearah
barat sambil menjinjing tubuh murid kepala , baru setengah jam
rombongan pelarian itu tersusul , tanpa bicara pah-sim-sai-jin
menghabisi mereka tujuh nyawa dalam lima kali gebrakan yang
tersisa hanya dua remaja putri umur dua belas dan empat belas
anak coa-kauwsu

setelah mereka sampai di tempat bu-kauwsu , kedua remaja


putri itu dimasukkan kedalam kamar dimana bu-hujin dan
putrinya terlentang kaku dengan tubuh telanjang , kemudian
pah-sim-sai-jin kembali keruang tengah , sembilan orang
menanti dengan pucat dan makin bergetar ketika pah-sim-saijin
datang dan duduk didepan mereka , aku ini tirani bagi
kehidupan manusia , kalian jika ikut aku akan hidup dengan
kenikmatan melimpah tapi jika tidak kalian dan keluarga kalian
akan mati , dan sekarang pilih mana yang kalian inginkan ?!

79
suara itu bergema tajam membuat kesembilan orang itu makin
gelisah ketakutan , saya memilih hidup , saya juga , dan saya
juga ! terdengar sahutan mereka susul menyusul , bagus ..!
sekarang kalian kembali ketempat kalian , kemasi persedian
sekedarnya , kita akan berangkat ke hung-cih , koknam ,
gunteng , singking dan xining , di xining kita akan membuat
markas sembilan orang itu diam tertunduk dan keluar

pah-sim-sai-jin kembali kekamar dimana bu-hujin , bu-suocia


dan dua remaja putri itu berada , pah-sim sai-jin semalam
suntuk hingga matahari tinggi keesokan harinya melakukan
kemesuman kepada empat wanita itu , sidurjana yang tiada
berhati jantung ini dengan senyum sinis dan rasa nyaman
melakukan semua itu , setelah birahinya tuntas keempat wanita
itu ditinggalkan dengan nyawa putus karena kepala mereka
remuk dengan otak terburai

dua minggu kemudian mereka sampai dikota hung-cih ,


piuawkiok dan bukoan disana mengalami hal yang sama
disamnping pembunuhan kemesuman pah-sim-sai-jin pun
bersimaharajalela , , koknam , gun-teng dan terakhir mereka
sampai dixining , jumlah anggota pah-sim-sai-jin sesampai
dixining lima puluh orang kauwsu dan sepuluh orang
piauwpangcu , dan selama perjalanan mereka dari lam-hong ke
xining yang memakan waktu sampai delapan bulan , membuat
mereka juga terbuai dan terbetik nafsu melihat pah-sim-sai-jin
melepaskan birahinya , dan merekapun awalnya terikut dan

80
mencoba , dan kemesuman itu dilakukan tanpa beban
membuat mereka ketagihan

dikota xining pah-sim-sai-jin setelah menyelidiki semua bukoan


dan paiuwkiok akhirnya memilih mendatangi sebuah piauwkiok
ternama pak-hong (angin utara) piauwkiok itu megah , rumah
liem-pangcu sangat megah , halamnnya luas dan diareal
belakang ada tanah kosong yang luas , liem-kauwsu merasa
sangat heran dengan kedatangan rombongan yang berjumlah
enam puluh satu orang itu , lalu dia menjura , ada keperluan
apa sehingga para sicu datang kemari sambutnya ramah ,
heheh..hahah heh..! pang-cu , aku adalah pah-sim-sai-jin ,
aku dan semua dan anak buahku ini akang mengambil alih
tempatmu ini ! , liem-pangcu terkejut dan ketakutan , nama
yang menjadi momok menakutkan ini berada didepannya

sekarang pilih mau mati atau mau hidup , dan kalian semua
geladah tempat ini ! pah-sim-sai-jin mengancam liem pangcu
dan memerintahkan anggotanya untuk bergerak , liem-kauwsu
terpaksa menyerah dan tidak bisa berbuat apa-apa ketika
tempatnya diambil alih , untungnya ia tidak mempunyai anak
perempuan , dia hanya dengan dua orang putranya dan istrinya
sudah meninggal , setelah pak-hong di tempati keesokan
harinya anak buah pah-sim-sai-jin yang terdiri dari pesilat-
pesilat tangguh karena level kauwsu dan pangcu membuat
xining gempar tujuh kauwsu dan enam pancu ditaklukkan ,
sehingga jumlah mereka mencapai tujuh puluh lima

81
kemudian penyitaan harta dan perempuan layakpun di jalankan
, dua kungcu dibunuh dan hartanya dirampas dan pasukannya
dibabat habis , penduduk xining kiamat , dalam jangka dua
minggu kota xining ditinggalkan penduduk , dan yang tersisa
adalah mereka yang jumlahnya sudah bertambah oleh para
penjudi dan pemadat sehingga berjumlah seratus lima puluh
orang , setelah itu perambahan kotapun terus berlanjut sampai
kekota yinchuan , dan pah-sim-sai-jin mendatangi pat-hong-
hengte yang sudah siap siaga menanti kedatangan mereka

dan berketepatan pulan surat dari kwee-san-kui diterima oleh


kwee-an-bun semalam yang menyuruh supaya pat-hong-heng-
te menggalang puasat kekuatan hohan untuk membendung
gerak pah-sim-sai-jin , namun ternyata terlambat , utara sudah
dikuasai dari lam-hong sampai kekota kenlung , bahkan siang
itu sudah berada dihalaman pat-hong-heng-te , kwee-an-bun ,
kwee-gak dan sie-can keluar , kwee-an-bun menghadapi pah-
sim-sai-jin dengan tenang , pah-sim-sai-jin sibejat tiada
tandingan , siculas tiada ketulungan , simesum tiada terlukiskan
, bersiaplah aku menantangmu ! kata-kata pedas itu membuat
pah-sim-sai-jin tercenung , sikap jantan luar biasa yang tidak
ditemuinya selama perambahannya di utara , heheh..hahhaa ,
cuh..cuh.. hiat pah-sim-sai-jin menerjang dan
pertempuran luarbiasa segit pun terjadi

pah-sim-sai-jin kecele karena mendapat perlawanan yang


luarbiasa kuatnya , tenaga berhawa im-yang menyebar
membuat dia tertahan , dia teringat tiga lawannya di lijiang yang

82
mengunakan ilmu yang sama , sampai tiga ratus jurus
perlawanan berimbang , hek-hoat-bo terbentur dengan im-
yang-pat-hoat sebenarnya im-yang-pat-hoat lebih tinggi sedikit
dari thian-te-tin-hoat-chit, namun pengaruh hawa tubuh pah-
sim-sai-jin yang menjadikan thian-te-tin-hoat-chitdapat
mengimbangi im-yang-pat-hoat , hawa im-yang yang merusak
pembuluh darah itu tawar dengan hawa racun dalam tubuh
pah-sim-sai-jin

setelah lima ratus jurus berlangsung , pah-sim-sai-jin


mengeluarkan pedangnya dan mengeluarkan jurus pedangnya
beng-cui-in-kiam , kwee-an-bun pun mencabut pedangnya
dan mengeluarkan jurus hong-lo-im-yang-kiam , pertempuran
senjatapun berlansung , suasana makin tegang di kesenjaan
yang sudah temaram , dan satu ketika , kwee-an-bun mendapat
kesempatan menyabet bahu pah-sim-sai-jin sehingga merobek
dan menyayat dagingnya hingga lepas , dan pada kesempatan
yang sama , hawa apek merebak , dan ini membuat kwee-an-
bun pening dan bangkis , dan tidak ayal gerakan dahsyat
beng-cui-in-kiam menggulung tubuh kwee-an-bung dan
cras..crass .. cep.. dua tebasan menghantam bahu dan paha
hingga putus dan tusukan menembus perut , kejadian luar
biasa cepat membuat she-taihap terkejut , hal ini memang
dapat dimaklumi , karena gerakan sebelumnya pah-sim-sai-jin
terdesak dan menerima luka dipundak dan tida menyangka
akan berbalik demikian fatal menewaskan kwee an-bun , sie-
can dank wee-gak tanpa dikomando menerjang dua pedang
mencincang tubuh pah-sim-saijin sehingga dadanya luka robek

83
besar , pahannya luka menganga , perutnya tembus
menyemprotkan darah lehernya robek menganga namun pah-
sai-jin tidak mengeluh ataupun menjerit kesakitan malah
membuat serangan berbahaya yang tidak terduga pedangnya
balas menyerang sementara dua she-taihap mabuk dengan
bau apek membuat mereka linglung dan bangkis sementara
gulungan pedang yang tidak kendur daya serangnya dari pah-
sim-sai-jin balas membabat kedua tubuh she-taihap hingga
keduanya tersebelih robek hingga tewas

dua ratus pat-hong-heng-te bergerak menyerang dan di dua


ratus kauwsu dan pangcu , ketiga istri she-taihap juga masuk
kekencah pertempuran , pah-sai-jin yang bau apeknya ngengat
menyebar membuat lawan yang mengerubutinya linglung dan
bangkis-bangkis , sementara pada kesempatan itu pah-sim-
saijin dengan kecepatan dan kedahsayatan serangannya
membabat pat-hong-heng-te laksana laksana memangkas
ujung ilalang , dan sebaliknya pat-hong-hengte dan ketiga istri
she-taihap membabat anak buah pah-sim-sai-jin yang terdiri
dari kauwsu dan pangcu

sampai malam hari pertempuran itu berlangsung , pat-hong-


hengte termasuk ketiga istri she-taihap habis tewas semua ,
sementara di pihak pah-sim-sai-jin hanya tinggal pah-sim-saijin
dan dua orang anak buahnya yang terluka parah , pah-sim-sai-
jin menampar kepala kedua anak buahnya hingga tewas dan
dia meninggalkan pat-hong-hengte , yang berjubel dengan

84
mayat , tujuh anak remaja pautra-putri she-taihap juga tewas
dalam keributan besar itu

pah-sim-sai-jin kembali kexining , didalam kota hanya tersisa


lima puluh orang anak buahnya yang terdiri dari golongan
penjudi , maka dia mengumpulkan mereka sekembalinya dari
yinchuan dan menyuruh mereka memasuki pokoan untuk
mengajak semua penjudi dan pemadat menempati xining ,
usaha itu terwujud setelah satu tahun peristiwa yinchuan ,
pembentukan kota pak-kek-hek-te (bumi hitam kutub utara)
rampung , dan selama enam bulan dia melatih anggotanya ini
menjadi pesilat kawakan untuk dijadikan pioner terror diutara ,
pemungutan upeti pun berlangsung , sehingga pak-kek-hek-te
sama persis dengan see-kek-hek-te setelah dua tahun
setengah pah-sim-sai-jin berada diutara

setelah pak-kek-hek-te mandiri dan kuat , dengan kekuatan


berjumlah hampir tiga ribu orang, jumlah ini lebih besar dari
pasukan barat karena anggota tidak hanya dari kalangan
penjudi tapi juga para anggota bukoan dan piauwkiok yang
sudah takluk pada awalnya, pasukannya dibarat dua ribu orang
lebih menjalankan prinsip hidupnya dan mengamalkannya
kepada seluruh rakyat dibarat demikian juga di utara , dua
wilayah telah dikuasai mutlak oleh pah-sim-sai-jin ketika dia
sudah berumur tiga puluh tahun dan sekarang dua puluh murid
utamanya dikumpulkan dan diserahi tanggung jawab untuk
menjalankan terror pada rakyat utara dan mengatur kelancaran

85
upeti dari seluruh kungcu karena dia hendak ketimur untuk
melakukan hal yang sama

diruang keluarga di istana pulau kura-kura , keluarga she-taihap


berkumpul , sent-te bagaimana berita kong-bo di kunleng !
san-kui membuka percakapan , keadaan kon-bo dan keluarga
sehat dan tidak kurang satu apapun malah berita gembira yang
saya dapatkan ketika sampai disana dengan kelahiran kwaa-
han-bu anak keempat dari lun-te sahut lai-seng berseri , lalu
bagaimana pendapat in-moi tentang han-bu-ong !? tanya
nenek liu-bwee , han-bu-ong memang terhubung dengan kita
melalui kong-bo-couw khu-gin-bi bahkan lebih dari itu kong-bo !
, hmh.. maksudmu lebih bagaimana seng-ji !? sela kakek
gan-liong , kong-kong ! ketika kami membicarakan hal han-bu-
ong , seseorang melintas dan bernyanyi dan orangnya tidak
saya ketahui namun in-kong-bo berlutut dan bercakap dengan
beliau ! , hmh,, apakah supek koa-lojin yang melintas !?
seru kakek lun-keng , benar kong-kong ! kalau boleh kami tahu
pernahkah kong-kong bertemu dengan supek-kong-couw koai-
lojin yang menurut hitungan saya sudah berumur dua ratus
tahun lebih malah mungkin mencapai tiga ratus

seng-ji dan kalian semua turunan kami dengarlah , koai-lojin itu


adalah supek kami dan dia tiga kali mengunjungi kita disini ,
pertama saat peng-ko berumur tujuh tahun , kemudian saat
meninggalnya ibu swat-hong dan ketika in-moi menikah
semua keluarga muda she-taihap manggut-manggut lalu lai-
seng melanjutkan

86
kong-kong dan kong-bu ! dan keluargaku semua , nyanyian
supek-kong-couw koai lojin berbunyi seperti ini
hawa busuk menyebar jauhkan diri
mamfaatkan ilmu sijahat sendiri
yang disempurnakan pendekar sejati
setidaknya itu mempertahankan diri
sebelum tiba kiprah tiga generasi

han-bu-ong memang penjahat sejati


berkubang nista dan lupa akan diri
bertabur dendam iri hati dan dengki
mewariskan ilmu puncak dari tirani

suhu dan subo sering menasehati


kelakuan sute yang tidak manusiawi
namun apalah daya kita manusia ini
bukankah thian? membolak balik hati
semuanya tercenung meresapi kata-kata nyanyian itu ,
kemudian lai-seng berkata , in-kong-bo telah memahamkan isi
nyanyian itu kepada kami bahwa , kita tidak akan mampu
mengalahkan pah-sim-sai-jin kecuali hanya mempertahankan
diri , dan untuk menghadapi hawa yang dikeluarkan pah-sim-
sai-jin maka kita dapat bertahan dengan menggunakan ilmu in-
hong-sin-kin , sejenak lai-seng berhenti dan kemudian
melanjutkan , dan juga menurut in-kong-bo bahwa akan ada
yang meredam tirani dari pah-sim-sai-jin oleh orang yang
disebut sebagai tiga generasi , benar apa yang difahamkan

87
oleh in-moi dan tahulah kita sekarang bahwa han-bu-ong
adalah sute dari su-kong bukek siansu sahut kakek bun-hui

tapi aneh ya !? nama anak lun-te yang baru lahir agak mirip
dengan han-bu-ong ini , bukankah namanya kwaa-han-bu !?
sela tang-hui-bi istri san-kui , semuanya terdiam dan sesaat
terkesiap namun nenek hwa-mei berkata , ah.. itu hanya
kebetulan saja tidak usah kita kaitkan , benar kata kong-bo bi-
moi itu hanya kebetulan ! timpal san-kui , lalu percakapan itu
dihentikan dan beralih kepercakapan masalah rencana
kedepan dan setelah larut malam she-taihap bubar dan istirahat

dua bulan kemudian pulau kura-kura di banjiri undangan yang


telah disebar dengan lisan oleh san-kui , jumlah undangan yang
hadir mencapai dua ratus orang lebih yang terdiri dari seratus
dua puluh kauwsu , tujuh puluh pangcu , dua puluh pendekar
dan dua belas kungcu , kwee-san-kui berdiri dari kursinya untuk
membuka pertemuan

terimakasih kami sampaikan kepada taijin , hohan , tai-hap ,


sicu sekalian yang berkenan hadir memenuhi undangan kami
yang walaupun berupa lisan , hal ini kami lakukan karena
terbentur keadaan dan darurat waktu , sekarang mari kita mulai
membicarakan inti permasalahan yang kita hadapi saat ini !
kwee-san-kui duduk kembali dan kemudian berkata

sicu hohan semua , keadaan barat telah berselimut tirani yang


ditancapkan oleh pah-sim-sai-jin , saya akui bahwa pah-sim-
sai-jin adalah momok luar biasa pintar , sakti dan brutal sesaat

88
san-kui menarik nafas dan lalu melanjutkan , saudara kita
dibarat bukan tidak bereaksi saat kemunculan pah-sim-saijin ,
mereka telah berbuat bahkan telah berkorban nyawa untuk itu
hingga lima ratus hohan di wilayah barat gugur ditangan pah-
sim-sai-jin semuanya hening dan menunduk terenyuh akan
kenyataan yang menyedihkan sekaligus mnegerikan , kami
sudah menyelidiki ke lijiang yang sekarang disebut dengan see-
kek-hek-te untuk menegnal lebih dekat musuh kita ini , maka
hasil yang kami dapatkan adalah bahwa pah-sim-sai-jin turun
dari kwi-ban-san mewarisi ilmu dari han-bu-ong sute dari bukek
siansu semuanya terperangah mendengar penjelasan san-kui
yang terhubung dengan bukek-siansu si manusia dewa yang
legendaris

tentunya dari penyampaian saya kita dapat menyimpulkan


bahwa tingkat musuh kita ini luar biasa , namun walaupun
demikian kita tidak undur untuk mempertahankan diri dan
norma yang kita yakini , san-kui berhenti dan menarik nafas
sejenak lalu melanjutkan , mempertahankan diri disini
maksudnya adalah mengimbangi dan mendahului gerakan pah-
sim-sai-jin sebelum memasuki wilayah kita , karena dari hasil
penyelidikan kami bahwa pah-sim-sai-jin melahirkan kejahatan
bukan mengumpulkan orang-orang jahat karena memang
nyaris tidak ada penjahat sejak kemunculan bengcu kim-khong-
taihap dua ratus tahun yang silam setelah berhenti sejenak
dan menarik nafas san-kui melanjutkan , dan adapun cara
pah-sim-sai-jin melahirkan kejahatan adalah dengan
mengumpulkan orang-orang malas , penghayal serta berbatin

89
lemah dan itu dia dapatkan di pokoan dan pelacuran , orang-
orang ini dibina di satu kota , dan dari sini makar dan
penindasan rakyat dimulai , dan dibarat kota berpenghuni
penjahat ini ada di lijiang dengan sebutan see-kek-hek-te dan
operasinya adalah menindas rakyat dan memeras kungcu
dengan upeti san-kui menarik nafas dan melanjutkan

dan adapaun cara kita menanggulanginya adalah , mari kita


galang persatuan kita dengan berkumpul disatu tempat sebagai
pusat pertahanan , dan saat pah-sim-sai-jin muncul maka kita
serempak masuk kota pusat pertahanan itu , sehingga ketika
pah-sim-sai-jin memasuki kota-kota kita dia tidak dapat
memamfaatkan kita dengan kesaktiannya semua orang masih
hening mendengarkan uraian panjang san-kui yang demikian
lugas dan terang mebuat tahap pembicaraannya

dan disamping itu juga kita berusaha menutup pokoan dan


pelacuran untuk menutup gerak pah-sim-sai-jin melahirkan
penjahat dan membentuk kota hitam di wilayah kita , dan hal ini
kami juga mengharapkan dukungan para taijin untuk menutup
izin operasional tempat tersebut dua penanggulangan itu
demikian jitu dan efektif sehingga membuat para peserta
manggu-mangut

dan selanjutnya sicu , taijin dan hohan semua ! , adapun


maksud saya dengan mempertahankan norma yang kita yakini ,
perlu kita ketahui semua bahwa dari hasil penyelidikan kami
bahwa prinsip yang akan ditanamkan oleh pah-sim-sai-jin pada
semua orang ada empat macam yakni , hidup sombong , suka

90
berbohong , suka menurutkan keinginan dan suka melihat
penderitaan orang semua undangan yang hadir melonggo dan
tercenung mendengar prisnsip hidup itu , hati mereka mengkirik
ngeri jika seandainya hal itu sudah jadi kenyataan didaerah
mereka

dan prinsip ini telah tumbuh di wilayah barat dengan berdirinya


see-kek-hek-te dan rakyat akan terus di tindas , diteror ,
dianiaya , dibunuh sehingga tentunya lambat laun ditengah
keterpurukan dan keputus asaan , rakyatpun akan memakai
prinsip itu untuk bertahan hidup , dan dapat kita bayangkan
bagaimana kehidupan jika itu terjadi di wilayah kita semua
orang menunduk tertengun

nah! sicu yang terhormat , taijin yang mulia dan para hohan
yang baik , demikian yang dapat saya sampaikan sebagai
bahan pemikiran bagi kita untuk menyepakati rencana kita
selanjutnya san-kui berhenti dan menghirup teh didepannya

she.. taihap ! apa yang barusan she-taihap ungkapkan


membuat kami merinding , dan kami sangat berterimakasih
atas usaha she-taihap yang telah menyelidiki keadaan ini
dengan demikian detail dan jelas bagi kami gak-kauwsu
seorang lelaki berumur lima puluh tahun menanggapi dan
kemudian melanjutkan tanggapannya , dan apa yang she-
taihap rencanakan dengan pebentukan pusat kekuatan
sungguh ide yang handal dan patut kita lakukan dan juga
tentang penutupan pokoan dan pelacuran saya pribadi
mendukung dan sangat setuju semua undangan pun

91
menyambut dengan setuju sehingga ruang lian-bhutia yang
luas itu bergema

kami juga para kung-cu akan melakukan harapan dari she-


taihap , dan akan kami sebar surat berantai kepada semua
para kungcu yang ada diwilayah selatan ini sela phang-
kungcu dengan lantang disambut tepuk tangan para hadirin

she-taihap jika kita sudah membentuk kota pusat kekuatan ,


apakah jika pah-sim-sai-jin memasuki kota tersebut kita dapat
merintanginya ? , seorang kauwsu berkepala botak menyela ,
sicu kauwsu dan hadirin sekalian jika pah-sim-sai-jin memasuki
kota pusat kekuatan tentu akan kita halau sehingga dia keluar
dan meninggalkan kita sebagian orang terkesima dengan
jawaban san-kui sehingga banyak dari mereka hendak bicara
namun yang suara terlantang yang mewakilinya , yakni suara
seorang pendekar bermata cipit yang dikenal dengan sin-kun
taihap (pendekat kepalan sakti) berkata , she-taihap , kenapa
dia meninggalkan kita , kenapa dia tidak tewas dihadapan kita
terlebih dengan keberadaan she-taihap yang kami akui semua
bahwa she-taihap dan pat-hong-heng-te adalah pendekar
pilihan , maaf she-taihap hal ini membuat penasaran ,

sin-kun-taihap yang baik , penasaran para taihap, sicu dan


hohan semua kami maklumi ,dan memang perkataan kami
terkesan bahwa pah-sim-sai-jin tidak bisa kita tewaskan dan hal
itu memang benar semua orang terkejut dan terkesima ! , lalu
san-kui melanjutkan , kenapa pah-sim-sai-jin tidak bisa
dikalahkan ? , tentunya itu pertanyaan sicu semua , ketahuilah

92
sicu semua dari hasil penyelidikan kami dan apa yang telah
dialami oleh keluarga kami dan pat-hong-heng-te di wuhan ,
pah-sim-sai-jin memiliki hawa yang keluar dari tubuhnya
bahkan dari petunjuk yang kami terima dari supek-kong-couw
kami koai lojin sepertinya pah-sim-sai-jin tidak boleh terluka
jawaban san-kui ini membuat undangan terbelalak heran ,
kemudian san-kui melanjutkan

jadi pah-sim-sai-jin boleh saja tidak bisa kita tewaskan , namun


setidaknya kita dapat bertahan dan tidak kalah sehingga jadi
korban semuanya manggut-manggut membenarkan , she-
taihap ! jika memang demikian , dan rencana she-taihap akan
kita sepakati , maka dimana kita akan menjadikan kota pusat
kekuatan itu ? seorang pang-piauwsu bertanya , sicu pangcu
dan hohan semua , kota pusat kekuatan kita akan ada didua
kota , yaitu di hanzhong kota perbatasan selatan dan timur dan
yang kedua adalah kota nancao kota perbatasan selatan
dengan barat sejenak san-kui diam lalu melanjutkan , adapun
dasar penempatan pada dua kota tersebut adalah kekuatan di
nancao akan mengantisipasi serangan dari see-kek-hekte , dan
kota hanzhong untuk mengantisipasi jika wilayah timur telah
dikuasai oleh pah-sim-sai-jin semua undangan mengangguk
membenarkan dan menyetujui

semoga saja gerakan kami tidak terlambat kepada keluarga


kami di timur dan utara karena dua bulan yang lalu kami telah
menuliskan surat untuk melakukan hal yang sama seperti kita
ini ujar san-kui dengan harap , kemudian pertemuan itu

93
dilanjutkan dengan makan dan minum kemudian mereka
membagi kerja terlebih penutupan pokoan dan pelacuran serta
pembagian kekuatan didua kota , setelah itu pertemuan bubar
dan para undangan istirahat di pesanggrahan pulau kura-kura

dan dua bulan kemudian ditimur oleh kwee-jin-hui juga


melakukan tindakan yang sama karena jin-hui telah menerima
surat dari san-kui , jin-hui memusatkan kekuatan di kota hehat
perbatasan timur dengan utara dan juga menutup pokoan dan
pelacuran , dan enam bulan kemudian she-taihap di timur
berkabung mendengar bahwa she-taihap di yinchuan telah
tewas binasa oleh pah-sim-sai-jin , beritapun disampaikan
keselatan oleh kam-hong

kam-hong memburu perjalanan cepat menuju selatan , ketika


sampai di kota han-zhong , tiga she-taihap berada di kota itu ,
hong-te ..! bagaimana kabar kelaurga di yinchuan !? tanya
san-kui , kabar keluarga di timur baik-baik kui-ko , dan surat
dari kui-ko telah kami terima dan telah melakukan rencana yang
kui-ko canangkan enam bulan yang lalu , hmh.. baguslah
kalau demikian hong-te , dan juga kui-ko saya membawa berita
duka , tiga she-taihap berubah tegang , berita duka apakah
itu hong-te !? , berita tentang keluarga kita di yinchuan yang
telah tewas di tangan pah-sim-sai-jin ketiga she-taihap
memajamkan mata menahan sedih dan sedu sedan , dan tidak
dari keluarga disana yang tersisa dan dapat menyelamatkan
diri , dua ratus pat-hong-te tewas berperang dengan para
kauwsu dan pangcu yang dimamfaatkan oleh pah-sim-sai-jin ,

94
semakin tergetar hati ketiga she-taihap mendengar cerita itu
dan tidak terasa air mata mereka bercucuran

kam-hong berada di han-zhong selama tiga hari , dan kam-


hong kembali ke-sinyang bersama tiga she-taihap yang ingin
memperkuat kedudukan di timur setelah utara jatuh ketangan
pah-sim-sai-jin , sebulan kemudian empat she-taihap sampai
ke-sinyang dan mereka disambut hangat oleh keluarga

hmh.. alangkah senang dan bahagianya kami kui-ko dan ji-


sute dengan kunjungan ini , demikian juga kami hui-te , selain
dari kunjungan keluarga ini hui-sute kami juga ingin
memperkuat kedudukan disini , :hmh tentu kui-ko melakukan
hal ini memiliki dasar yang amat kuat sehingga meninggalkan
selatan , benar hui-te , alasannya adalah selatan merupakan
pintu terakhir dari misi pah-sim-sai-jin dan sekarang timur
berhadapan langsung dengan pah-sim-sai-jin , dan tentu kata
memeperkuat ada sesuatu yang harus kami ketahui kui-ko !? ,
benar hui-te ! karena perlu si-te dan semua keluarga ketahui
bahwa pah-sim-sai-jin ada hubungan dekat dengan perguruan
kita tidak hanya melalui kong-bo-couw khu-gin-bi tapi juga
melalui sumber ilmu keluarga kita bukek-siansu , maksudnya
bagaimana kui-ko !? , maksudnya begini si-sute ! , pah-sim-
sai-jin mewarisi ilmu dari han-bu-ong , dan han-bu-ong ini
adalah sute dari bukek-siansu , jadi termasuk susiok dari kong-
couw kita kim-khong-taihap semua keluarga mengengguk-
angguk

95
dan juga si sute perlu ketahui bahwa menurut petunjuk dari
supek-kong-couw koai lojin bahwa sepertinya kita tidak bisa
menewaskan pah-sim-sai-jin dan hanya mampu bertahan
itupun dengan ilmu in-hong-sin-kin dan menurut yang saya
pahami jika hanya dengan in-hong-sin-kin kita dapat bertahan
dari hawa tubuh pah-sim-sai-jin itu artinya pah-sim-sai-jin tidak
boleh terluka , hmh.. luar biasa kalau begitu pah-sim-sin-jin ini
sela kwee-ming benar ming-te , lalu bagaimana rencana kui-
ko selanjutnya ? , saya dan ji sute mempunyai pemikiran , jika
kita dapat menghalau pah-sim-sin-jin dengan in-hong-sin-kin
kita akan dapat merebut utara kembali dan menekan dia
kembali kebarat setidaknya menempatkan dia hanya bertahan
dilijiang sudah merupakan hasil cemerlang bagi usaha kita
menatalisir keadaan , hmh tepat dan bagus sekali
pemikiran itu kui-ko , jadi kapan kita berangkat sahut jin-hui
bersemangat

kita akan berangkat keutara setelah memilih anak buah


disamping pat-hong-heng-te , itu bisa kita lakukan dengan
membawa seluruh kauwsu dan taihap kui-ko ! , ya.. itu benar
, jadi besok kita akan ketempat di pusat kota yang hui-te bentuk
dan membicarakan hal itu disana hmh ya.. baiklah kalau
begitu kui-ko sahut jin-hui dan kemudian percakapan
diarahkan kehal lain yang lebih kekeluatgaan lalu setelah agak
larut she-taihap beristirahat

kungcu kota pengbun yakni song-peng-in sedang mengadakan


pesta pernikahan putranya dengan putri sim-wangwe , pesta

96
diadakan di rumah sim-wangwe , undangan pesta itu tidaklah
banyak hanya sekitar tujuh puluh orang yang terdiri dari
tetangga dan aparat bawahan kungcu , keadaan itu memang
dimaklumi karena kondisi yang mereka alami yang dibawah
tekanan tirani pah-sim-sai-jin yang anggotanya selalu membuat
terror pada kehidupan mereka

ketika lie-suhu dari kelenteng selatan kota sedang memimpin


upacara dua terdengar deru lari kuda mengarah ke tempat
pesta , para undangan jadi panik dan kacau suara derap lari
kuda itu sudah menjadikan ciri khas kemunculan pasukan pak-
sek-hek-te , dan memang kecemasan itu beralasan ,
rombongan berkuda yang muncul tanpa turun dari kuda
memporak-porandakan pesta , para undangan yang tidak
sempat bersembunyi terduduk dengan gemetar , diantar
mereka itu lie-suhu , kedua mempelai dan beberapa tamu
undangan

hahahahahaha. Mempelai wanitanya boleh juga twako ,


hmh kalau lumayan angkat ! sahut yang dipanggil twako
sambil meraih panggang ayaam diatas meja dari kudanya ,
dengan rakus panggang ayam itu di lahapnya sehingga
mulutnya belepotan minyak dan gajih panggang dan bumbu ,
mempelai laki-laki yang mendengar bahwa iastrinya akan di
ciduk dia nekad berdiri , pergi kalian ! jangan ganggu kami ! ,
hahaha..hahaha , wah nekad juga laki-lakinya twako ! , ya ,
tentulah ia nekad karena malam pertamanya kita yang gantikan
! heheheh hahaha

97
nah ..! ini akibat jika kamu berlaku nekad menentang pak-kek-
hek-te ! orang itu membentak sembari pedangnya bergerak
cepat hendak menebas kepala mempelai laki-laki ,
crookadooouh terdengar jeritan anak buah pak-kek-hek-te
yang hendak menebas batang leher mempelai laki-laki namun
yang tertebas malah kakinya sendiri karena sebelum mengenai
leher mempelai laki-laki tiba-tiba pedang itu melenceng
kebawah dan membabat kakinya , reka-rekannya pada terkejut
akan kejadian itu namun tidak belalu lama dua orang muncul
dengan sikap keren keduanya adalah san-kui dan jin-hui

she-taihap sudah sampai di kota pengbun setelah hasil rapat di


hehat diputuskan bahwa sebaiknya mereka tidak berombongan
besar kalau cuma menyisir daerah dan mengahalau pah-sim-
sai-jin supaya menjauhi timur , oleh tujuh she-taihap hal itu
diterima , maka dua minggu kemudian mereka meninggalkan
hehat beserta dua puluh pat-hong-heng-te , perjalanan
dilakukan dengan lambat disetiap desa dan kota yang dilewati
rombongan she-taihap setidaknya tiga hari singgah baru
kemudian melanjutkan perjalanan

sehingga enam bulan kemudian she-taihap sampai dikota


pengbun kota ke lima dari tapal batas utara dan timur , she-
taihap sudah dua hari di kota itu dan ketika san-kui dan jin-hui
sedang bejalan-jalan melihat keadaan tiba-tiba terdengar
seruan panik , pak-kek-hek-te mendengar teriakan itu
semua orang belarian menyembunyikan diri , dua she-taihap
juga bersembunyi , tidak berapa lama dua puluh rombongan

98
berkuda dengan kecepatan tinggi memasuki kota , jalan raya
besar itu sepi dan kosong , tanpa memperlambat lari kuda
rombongan pak-kek-hek-te melintas pasar sambil tertwa-tawa
iseng merobohkan tenda-tenda pedagang jalanan

dua she-taihap mengikuti pak-kek-hek-te hingga sampai di


tempat pesta pernikahan putra song-kungcu dan ketika seorang
pak-kek-hek-te hendak menebas batang leher mempelai-laki-lai
, jin-hui mengibaskan tangannya sehingga serangkum sin-kang
melencengkan pedang dan menebas kakinya sesndiri yang
bergantung disisi kuda , bangsat orang darimana yang tidak
tahu berhadapan dengan siapa !? , hmh untuk apa
mengenal orang yang tidak tahu diri balas san-kui , dua puluh
penjahat itu mendelik marah , hingga lima dari mereka
menerjang dua she-taihap , namun hanya segebrakan lima
orang itu melayang dan terhempas dengan nafas sesak dan
meringis memegang perut yang mual dan sakit

melihat lima rekan mereka ambruk lalu mereka semua


menerjang , namun tiga gebrakan dua she-taihap telah
merobohkan mereka semua , tidak ada yang mampu berdiri
karena perut yang sakit perih dan mual , semua undangan yang
bersembunyi disekitar tempat pseta keluar , sim-wangwe dan
istrinya serta song-kungcu dan istrinya juga keluar , dua
keluarga itu menjura , terimakasih jiwi-in-kong ! anak kami
telah diselamatkan , sama-sama taijin !, silahkan dilanjutkan
pestanya dan kami juga ingin menyaksikan pernikahan ini ,
mendengar itu sim-kungcu menyuruh pengawalnya untuk

99
mendirikan kursi-kursi yang berserakan , dam tamu yang masih
ada hanya tinggal empat puluh , pesta kembali berlangsung
sampai makan dan minum , sementara dua puluh pengacau
dikumpul dan dijemur jin-hui di terik matarahari empat meter
dari lokasi pesta

setelah pesta selaesai dan para tamu kembali kerumah masing-


masing , dua she-taihap juga mohon pamit , jiwi-in-kong jika
boleh menginaplah dirumah kami barang sehari dua hari
dirumah saya , karena sebagai kungcu saya merasa perlu
berbicara dengan orang yang kiranya bisa membantu keadaan
memprihatinkan kota kami ini , taijin yang mulia , tentu
undangan itu akan kami terima , baiklah kami akan menginap
dirumah taijin malam ini sahut san-kui

setelah kedua puluh orang anak buah pah-sim-sai-jin diikat dan


digelandang pengawal kepenjara song-taijin membawa dua
she-taihap kerumahnya dan dijamu baik malam itu di rumahnya
, kalau boleh kami tahu !? , darimana dan hendak kemanakah
jiwi-taihap !?, kami dari timur taijin dan hendak menyusuri
kondisi utara ini dari makar pah-sim-sai-jin ! oooh..
demikiankah jiwi-taihap , ah senadainya tirani pah-sim-sai-jin
dapat dilenyapkan tentulah kehidupan di wilayah utara ini akan
normal kembali , hal itu patut kita usahakan semua taijin ,
karena tanggung jawab kita sebagai manusia untuk
mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan kita sahut san-kui

jiwi-taihap ! orang-orang seperti jiwi taihap sudah tidak ada lagi


di wilayah utara ini , sejak malapetaka yang terjadi di yinchuan

100
dimana keluarga she-taihap di habisi oleh pah-sim-sai-jin , yang
namanya pendekar sebagai tulang punggung kekuatan
masyarakat pudar dan hilang dan meneyedihkannya kejahatan
tumbuh dimana-mana , penindasan bersimaharajalela keluh
song-taijin

ya..! kami juga taijin ikut memprihatinkan keadaan diutara dan


dibarat yang dilanda tirani pah-sim-sai-jin , semoga saja dengan
usaha-usaha kita bersama tirani ini dapat kita atasi dan
tanggulangi , semoga saja jiwi-taihap demikian pembicaraan
keluh kesah tentang situasi memprihatinkan dan malam itu
berlalu dengan tidak ada kejadian

Keesokan harinya ketika dua she-taihap sedang makan pagi


beserta keluarga , seorang pengawal datang menghadap
dengan wajah pucat , taijin celaka ! , ada apa ! cepat
katakan ! song-taijin yang melihat pengawal yang ditempatkan
di rumah sim-wangwe datang dengan kondisi pucat seperti itu
cemas membayangkan sesuatu yang buruk terjadi dengan
putranya , celaka .. taijin , siauw-kongcu dan istrinya hilang dan
kami tahu baru pagi ini song-taijin yang mendengar berita itu
langsung berdiri dan memerintahkan pengawal untuk berangkat
kerumah besannya

song-taijin ! , kami juga akan kesana untuk menyelidiki


keadaan ! dua she-taihap bergerak cepat sgera ketempat sim-
wangwe dan istri yang panik , loya ! apakah tidak ada yang
mencurigakan semalam yang bisa dibuat petunjuk untuk
mengetahui apa yang terjadi !? san-kui bertanya pada sim-

101
wangwe , tidak ada jiwi-taihap , semalam dua puluh pengawal
bersiaga di sekitar rumah ini dan tahunya pagi ini putri dan
menantu kami tidak ada lagi dikamarnya , hmh san-kui
beralih kepada dua puluh pengawal yang juga berada disitu
berkumpul setelah kedatangan dua she-taihap

bagaimana dengan para sicu semua , apakah tidak ada


merasa hal yang mencurigakan ! semalam !? , tidak ada
taihap yang kami rasa mencurigakan semalam jawab mereka
serempak , apakah kalian juga tidak ada merasa sesuatu
yang janggal terjadi pada diri kalian !? jin-hui kembali bertanya
, kedua puluh orang itu saling pandang , lalu seorang dari
mereka berkata , kami semua seringkali menguap malam itu ,
namun taihap kami tidak tertidur dan selalu menjalankan tugas
kami berkeliling disekitar rumah , siapa diantara kalian yang
paling tahan begadang !? , saya taihap ! , sicu berapa kali
menguap semalam !? hal itu memang ganjil taihap! saya ini
jarang menguap tapi semalam saya rasa ada puluhan kali saya
menguap jawab pengawal itu

:hmh jika begitu ! adakah diantara sicu yang tahu dimana


sarang gerombolan pengacau semalam !? , tidak ada yang
tahu taihap kalau begitu bawa kesini salah seorang dari
mereka dan kita coba korek keterangan darinya dua orang
pengawal segera pergi kepenjara yang letaknya sebelah
selatan kota , namun sesampai disana lima belas petugas jaga
masih tertidur dan semua tahanan telah lenyap , setelah
semuanya dibangunkan merekapun panik mengetahui tahahan

102
hilang bahkan pucat gemetar melihat mayat siauw-kongcu
tergeletak tidak bernyawa dengan kepala pecah otak terburai

dua she-taihap yang diberi tahu juga termenung , :kalau begitu


segera kita menyebar mencarinya , segeralah kalian lakukan ,
dan kami juga akan melakukannya ! seru san-kui dan kedua
she-taihap itu berkelabat dari tempat itu menuju likoan dimana
rombongan she-taihap menginap

sesampai dilikoan dan bertemu dengan rombongan san-kui


menceritakan pengalaman mereka , dan memrintahkan dua
puluh pat-hong heng-te bersama kwee-thian berjaga di pintu
gerbang sebelah timur sementara san-kui bersama kwee-gun
dan jin-hui bersama kwee-ming lalu lai-seng dan kam-hong
menyebar ketiga pintu gerbang kota lainnya

apa sebenarnya yang terjadi dengan kedua mempelai dan para


tawananan ? , kejadian malam itu memang perbuatan pah-sim-
sai-jin , setelah pah-sim sai-jin menyerahkan penanggung
jawab pak-kek-hek-te kepada dua puluh murid utamanya ,
maka dia meninggalkan xining berangkat menuju wilayah timur
, disetiap kota yang dia lalui selalu singgah di markas cabang
pak-kek-hek-te yang tempatnya tidak didalam kota akan tetapi
di luar kota dihutan atau digunung

ketika pah-sim-sai-jin sampai dimarkas pak-kek-hek-te yang


beroperasi di kota pengbun dia hanya menemui sepuluh orang
anak buahnya , dengan sikap hormat sepuluh orang itu menjura
kami siap menerima perintah thian-te-ong , hmh. dimana

103
yang lain !? , sedang menjalankan tugas didalam menngacau
pesta pernikahan di selatan kota thian-te-ong , baiklah kalian
temui aku setelah mereka datang , lalu dia memasuki pondok
dan memasuki sebuah kamar yang disediakan untuknya ,
namun sampai larut malam dua puluh anak buahnya tidak
kembali maka pah-sim-sai-jin keluar dari markas dan memasuki
kota pengbun dan langsung keselatan kota , rumah sim-
wangwe yang masih nampak bekas pesta siang tadi dan para
pengawal hilir mudik disekitar rumah , pah-sim-sai-jin senyum
sinis , lalu pah-sim-sai-jin merapal sesuatu dari ilmunya toat-
beng--hoat-sut lalu diapun menguap , kejadian anehpun terjadi
semua pengawal menguap dan pah-sim-saijin segera masuk
kedalam kamar pengantin dan kedua mempelai tertidur pulas
dimana kedua pengantin masih berbaju lengkap

pah-sim-sai-jin memondong keduanya dan menghilang dari


tempat itu , semuanya terjadi dengan cepat sementara keduaa
puluh pengawal hanya asik menguap dan menguap karena
disaat menguap pikiran kosong gerakan-gerakan samar dan
cepat disangka hanya perubahan pandangan karena
munculnya kaca air pada mata akibat menguap

pah-sim-sai-jin membawa mempelai ke gerbang barat dan


meletakkan didalam hutan , kemudian mengetuk kepala
mempelai laki-laki sehingga seketika sadar , siauw kongcu
terkejut dan ketakutan melihat mereka berada dihutan dan
dihadapannya seorang lelaki tinggi berwajah burik , siapa
kau..!? spontan dia bertanya dalam kebingungan , kamu yang

104
jawab pertanyan saya , kemana anak buah saya yang dua
puluh orang yang mendatangi pestamu tadi siang , a..aku
tidak tahu , plak jawaban siauw-kongcu dibalas tamparan
hingga mulutnya berdarah dan giginya ambrol ,
me..me..mereka dibawa kepenjara di selatan kota jawabnya
terbata-bata , lalu dia terkejut tubuhnya melayang dibawa
terbang

pah-sim-sai-jin membawa siauw-kongcu keselatan kota dimana


penjara itu berada , sesampai di depan penjara lima belas
penjaga semua disirep oleh pah-sim-sai-jin hingga tertidur , lalu
mengambil kunci penjara dan melepaskan anak buahnya ,
melihat kehadiran raja mereka , kedua puluh orang itu merasa
gembira , setelah mereka keluar siuaw-kongcu dilemparkan
kedalam oleh pah-sim-sai-jin dengan kepala sudah pecah
berantakan tewas

pah-sim-sai-jin dan kedua puluh anak buahnya kembali


kemarkas dan tubuh sim-eng putri sim-wangwe yang masih
tidak sadar di dalam hutan dibawa kemarkas , sesampai
dimarkas , kalian ini kenapa !? kenapa kalian sampai dipenjara
! bentak pah-sim-sai-jin , , thian-te-ong , kami tidak berkutik
menghadapi dua orang yang tiba-tiba muncul ,jawab pimpinan
markas cabang kalian tahu siapa kedua orang itu !? , kami
tidak tahu thian-te-ong tapi kelihatannya mereka itu pendekar
dari wilayah timur , karena selama ini kami tidak mengetahui
ada pendekar di kota ini maupun kota lainnya yang mengarah
ketimur , sudah kalau begitu , aku akan menemui mereka

105
besok pah-sim-sai-jin kembali kekamarnya dimana sim-eng
tergeletak tidak sadarkan diri , pah-sim-sai-jin malam itu
mereguk kenikmatan birahinya diatas tubuh sim-eng yang tidak
berdaya

keesokan harinya pah-sim-sai-jin terbangun saat mendengar


keluhan sim-eng , sim-eng menyadari keadaan dirinya saat
bangun pagi itu , tubuhnya yang telanjang sesaat membuat dia
merona bersemu malu karena dia ingat semalam di digendong
suaminya keranjang pengantin , kemudian dia menatap lelaki
yang tertidur disampingnya dan betapa terkejutnya sim-eng
bahwa lelaki itu bukan suaminya sehingga ia mengeluh dan
menjerit ketakutan dan itu sudah lebih dari cukup menyadarkan
pah-sim-sai-jin , sim-eng semakin ketakutan dan menutupi
ketelanjangannya dengan selimut , dan hal ini membakar
kembali birahi pah-sim-sai-jin sehingga dia menarik selimut dan
berusaha dipertahankan sim-eng sambil menjerit ,
tidaakk..jangan. namun sim-eng tidak berdaya kembali
tubuhnya dipermainkan oleh pah-sim-sai-jin dan kali ini ia sadar
dan merasakan semuanya dan ini lebih membuat dia merana
dan menagis perih , sampai siang hari tubuhnya jadi permainan
dan setelah itu pah-sim-sai-jin menyerahkan sim-eng kepada
anak buahnya yang senyum cengengesan menerima tubuh
telanjang sim-eng ,

pah-sim-sai-jin keluar dari markas hendak melanjutkan


perjalanannya namun di tengah hutan pah sim-sai-jin bertemu
dengan lai-seng dan kam-hong yang sedang memperhatikan

106
bekas darah dan beberapa gigi yang berserakan di tanah , dan
ketika merasakan gerakan lain mereka segera berdiri dan
menatap kedatangan pah-sim-sai-jin , lai-seng yang sudah
mengenal wajah pah-sim-sai-jin segera bersiap meloloskan
sabuknya

heh.. ! wajahmu sepertinya kukenal seru pah-sim-sai-jin ,


benar kita pernah bertemu pah-sim-sai-jin , kapan dan dimana
tidak perlu kita bicarakan , yang kita bicarakan sekarang
kejahatan yang baru saja kamu lakukan ,
heheh..hahhahahha , dua pendekar picisan mau menantang
pah-sim-sai-jin , sungguh nekad dan minta mati pah-sim-sai-
jin tiba-tiba menyerang , siuut..ctar..wuut ctar. serangan
pah-sim-sai-jin disambut lencuran sabuk dan membuat pah-
sim-sai-jin terkejut berkelit dan menghindar sehingga ujung
sabuk menghantam tempat kosong

dua she-taihap kembali dengan kesiagaan dalam jurus in-


hong-sin-kin kemudian dua she-taihap membentuk pormasi
serangan yang dahsyat sehinga membuat pah-sim-sai-jin
kalang kabut , pertempuran seru berlangsung seru , keroyokan
dua she-taihap selama tiga ratus jurus masih dapat diimbangi
namun pada jurus selanjutnya pah-sim-sai-jin terdesak dan
makin terdesak, beberapa kebutan ujung sabuk telah
menghantam tubuhnya , ilmu thian-te-tin-hoat-chit miliknya
tidak berdaya di hadapan dua kekuataan im-yang-pat-hoat dari
dua she-taihap yang memadukannya dengan jurus in-hong-

107
sin-kin dan tubuhnya jadi bulan-bulanan kebutan ujung sabuk
yang membuat kulitnya panas

pah-sim-sai-jin marah lalu mencabut pedangnya segera


membalas serangan dua sabuk dengan jurus beng-cui-in-kiam
namun jarak yang jauh membuat ilmu pedangnya tidak
maksimal , sementara dua ilmu sabuk yang dimainkan kedua
she-taihap luar biasa tingginya pedangnya tidak mampu
memutuskan sabuk yang lembut namun cekatan meliuk
menghindar tebasan pedangnya , pah-sim-sai-jin hendak
menangkap sabuk namun selalu gagal karena tubuhnya selalu
dihantam sabuk lainnya , mungkin kalau hanya seorang dari
she-taihap pah-sim-sai-jin akan mampun menangkap ujung
sabuk namun kali ini dia berhadapan dengan dua she-taihap
dengan ilmu sabuk luar biasa

habis akal rasanya pah-sim-sai-jin menghadapi ilmu sabuk ini


yang juga dibentengi dengan jurus luar biasa yang
mengeluarkan hawa im-yang , lalu mulutnya komat-kamit ,
heh..! . heh ! kenapa kalian memegang ular bentaknya
dengan mengunakan ilmu sihirya , sejenak dua she-taihap
tercenung melihat kelabatan bahwa sabuk yang mereka
pegang berubah bentuk , namun itu hanya sekejab , ilmu sihir
pah-sim-sai-jin tidak berguna dihadapan dua she-taihap karena
singkang ketiganya tidak jauh berbeda , dan hal yang pasti
hawa im-yang yang keluar dari jurus im-yang-pat-hoat
manawarkan pengaruh jahat sihir tersebut

108
hari sudah berganti malam , pah-sim-sai-jin makin merasa
jengkel akibat bertubi-tubinya ujung sabuk mengenai tubuhnya ,
panas dan membuat perih , pah-sim-sai-jin melihat bahwa
kedua musuhnya ini akan mudah mengalahkannya namun sin-
kang dari ujung sabuk tidak demikian kuat untuk menjebol
dirinya sehingga muntah darah atau bahkan membuat
tubuhnya yang perih supaya berdarah , dia melihat bahwa
musuhnya ini mengenal betul keadaannya

tiba-tiba pah-sim saijin melompat tinggi dan dan cras wuut


pah-sim-sai-jin membacok tangannya dan mengayunkan
tangan yang luka itu sehingga darah muncrat dan menegnai
tubuh dua she-taihap dan terjadilah hal yang diluar dugan she-
taihap , bau apek menyebar membuat hidung meraka gatal dan
bangkis-bangkis dan saat itu serangan beng-cui-in-kiam
melanda kedua she-taihap , nyawa dua she-taihap diujung
tanduk namun untung empat larik cahaya menghantam tubuh
pah-sim-sai-jin hingga terlempar kuat menabrak pohon hingga
tumbang , sementara lai-seng dan kam-hong yang linglung dan
bangkis-bangkis dibawa lari dari oleh empat she-taihap yang
tiba-tiba muncul

empat bayangan itu segera kepintu gerbang timur , sesampai


mereka di gerbang timur kota pat-hong-heng-te menyambut
mereka , lai-seng dan kam-hong di baringkan , wajah keduanya
pucat dengan nafas sesak , san-kui segera mengeluarkan dua
buah pel dan diminumkan kepada lai-seng dan kam-hong ,tidak
berapa lama keduanya memuntahkan darah berwarna hijau ,

109
kemudian segera keduanya didudukkan san-kui menyalurkan
hawa sakti melalu punggung kam-hong sementara jin-hui
menyalurkan hawa sakti kepada lai-seng

selama tiga hari baru masa kristis lai-seng dan kam-hong lewat
, untung keluarga she-taihap ini memiliki banyak khazanah
pengetahuan baik ilmu silat dan ilmu pengobatan sehingga
mereka dapat cepat bertindak dan dua she-taihap tertolong
nyawanya , hmh. ..bagaimana sekarang perasaan kalian ji-te
!? tanya san-kui , sudah makin membaik kui-ko ! jawab lai-
seng , ceritakanlah bagaimana pertempuran kalia dengan pah-
sim-sai-jin, saat bertemu , kami sudah siang-siang
mengeluarkan in-hong-sin-kin dan membendung serangannya
yang luar biasa dahsyat namun karena perpaduan in-hong-sin-
kin dan im-yang-pat-hoat pah-sim-sai-jin tidak dapat berbuat
banyak dan ujung sabuk kami telah membuat dia jadi bulan-
bulanan , karena menjaga supaya pah-sim-sai-jin jangan
berdarah , maka tenaga kebutan kami batasi , harapan kami
supaya dia melarikan diri karena kecapean atau gerah dengan
panas kulitnya ,jawab lai-seng hmh lalu dia membacok
tangannya dan mencecarkan darahnya kepada kalian gumam
san-kui , dan efek darah itu demikian sontak membuat pikiran
kosong dan membuat gatal hidung sehingga bangkis-bangkis
kui-ko ! kam-hong menambhakan ,

sungguh berbahaya sekali kui-ko dan pantas keluarga kita di


yinchuan dan wuhan tidak berdaya menghadapinya kui-ko
sela lai-seng dengan wajah sedih dan tidak sadar menitikkan

110
air mata , kamu kenapa seng-te !? tanya jin-hui , aku dapat
merasakan bagaimana tin-ko , bun-ko dan keluarga kita saat
linglung dan tidak berdaya itu dirobek-robek pedang hijau pah-
sim-sai-jin , hui-ko ! , kengerian itu terbayang di mataku saat
aku mengalami kelinglungan akibat mencium bau apek darah
pah-sim-sai-jin , hmh sudahlah seng-te , kembalikan semua
pada thian , jangan hanyut permainan perasaan , semua jenis
kematian adalah hantaran dari kehendak thian , saudara kita di
yinchuan dan wuhan memang sudah kehendak thian , dan ji-te
juga selamat karena kehendak thian sela san-kui
mengingatkan , semuanya tertunduk hening karena pernyataan
san-kui mutlak kebenarannya , lai-seng mengusap air matanya
, maafkan aku kui-ko !? , tidak mengapa adikku , tidak ada
kesalahan dari apa yang kamu rasakan karena langsung
merasakan keadaan keluarga kita saat menerima kematian
diujung pedah pah-sim-sai-jin , kakakmu ini hanya
mengingatkan , jangan larut oleh permainan perasaan . baik-
kui-ko jawab lai-seng

lalu , bagaimana kui-ko , kita semua sudah tahu dalamnya


pah-sim-sai-jin , bahkan dia juga mempunyai ilmu sihir , hawa
tubuhnya yang bau apek serta darahnya yang berbau apek
juga menjadi kekuatan dahsyat untuk menundukkan lawannya
sela jin-hui menatap san-kui , kita tetap dengan rencana kita
hui-te , syukur kita bertemu pah-sim-sai-jin disini , itu artinya
lima kota dibelakang kita akan dapat kita kendalikan
tapi kui-ko sepertinya pah-sim-sai-jin mempunyai markas
cabang disetiap kota sela kam-hong , bagaimana hong-te

111
berpikiran seperti itu , begini kui-ko , menurut gambaran saya ,
kedua mempelai diambil dari tempat pesta , lalu dibawa
kegerbang barat dan memaksa kongcu itu memberitahu
keberadaan anak buahnya , si-kongcu membantah sehingga
ditampar dan giginya berserakan , lalu dia dibawa kepenjara
setelah mengakui , setelah anak buahnya dilepas kongcu itu
dibunuh lalu mereka pergi kemarkas cabang yang menurut
saya ada di hutan gerbang barat kam-hong menguraikan
gambarannya , hmh bisa jadi hong-te , jadi kalau begitu
sebaiknya murid-murid berpatah kebelakang mencari markas
cabang pak-kek- hek-te di kota kuiting , sinbun dan kota lainnya
yang sudah kita lewati sahut san-kui

demikian juga tepat menurut saya kui-ko , baiklah ..! kalian


semua murid-muridku ! kembalilah berpatah balik kebelakang
dan disetiap kota empat dari kalian mencari markas cabang
pak-kek-hek-te di kota itu dan yang lainnya juga demikian
dikota-kota lainnya , baik suhu akan segera kami lakukan
dua puluh pat-hong-heng-te menjura kemudian berkelabat dari
situ laksana burung garuda terbang

dan kita akan tetap di gerbang kota ini menjaga kemungkinan


pah-sim-sai-jin lewat menuju timur , seng-te , hong-te dan thian-
te , kalian tunggu disni , kami akan ke gerbang barat melihat
markas itu dan kalau seandainya kita dapat memaksa pah-sim
sai-jin keluar dari kota ini dan mundur kebelakang , baik kui-
ko kami akan menanti disini , semoga saja pah-sim-sai-jin

112
keluar dari sini dan kita menutupnya di gerbang utara sehingga
peng-bun bisa kita netralisir sahut kam-hong

kemudian berangkatlah empat she-taihap kehutan sebelah


gerbang barat , dan siangnya sampailah empat she-taihap di
markas cabang pak-kek-hek-te , pah-sim-sai-jin dan tiga puluh
anak buahnya dengan sikap siaga mengelilingi empat she-
taihap , cuh pah-sim-sai-jin meludah dan senyum dengan
sinis , apakah kalian ini yang disebut keturunan kim-khong-
taihap !? , benar ! , :lalu , kalian mau apa kesini !? , kami
ingin supaya kamu kembali ke kwi-ban-san , karena kamu tidak
layak ada di tengah masyarakat ! sahut san-kui dengan nada
lantang , phuah siapa kamu sehingga menentukan dimana
aku layak berada ! , bukan aku yang menentukan pah-sim-sai-
jin ! , tapi perbuatanmu yang menentukan kelayakanmu berada
! , kalian tahu ! bahwa siapa yang berani menghalangi pah-
sim-sai-jin akan meregang nyawa !? , soal mati dan hidup di
tangan thian , bukan ditangan pah-sim-sai-jin , kamu harus
camkan itu ! sahut san-kui dengan tenang

sialan ..! , omongan kosong di obral , ciaat .. pah-sim-sai-jin


menyerang empat she-taihap , namun empat tenaga
mendorongnya sekaligus empat ujungan sabuk menghantam
tubuhnya yang terlempar , pah-sim-sai-jin berusaha berkelit dan
memapaki empat sabuk yang mempermainkannya namun
ujung sabuk itu seperti bermata , hampir mendapatkan satu
ujung sabuk tiga ujung sabuk menghantamnya , sial..! dengus
pah-sim-sai-jin , beberapa malam yang lalu ia sudah

113
dipermainkan dan sekarang juga ia dipermainkan , panas rasa
hatinya sepanas tubuhnya yang dikepret ujung sabuk

lalu ia mencabut lagi pedangnya dan dengan cepat membacok


tangannya dan menyecarkan darahnya ke arah empat she-
taihap , namun ketika pah-sim-sai-jin mencabut pedang empat
she-taihap sudah siaga untuk melenting menjauh mengelak
cecaran darah dan mereka berhasil dan kemudian berdiri jauh ,
pah-sim-sai-jin menerjang dengan kecepatan penuh namun
empat larik pukulan im-yang-giok-hoat menghantam sehingga
tubuhnya mental kebelakang dan terduduk , keempat she-
taihap dengan sabuk ditangan yang sebagian melingkar di
leher berdiri keren

pah-sim-sai-jin tahu bahwa empat she-taihap tidak berani


melukainya , maka dia tersenyum jumawa , kalian ini pengecut
apa tidak mampu mengalahkanku 1 pah-sim-sa-jin mencoba
menyinggung harga diri empat she-taihap , tapi dia kecele
ketika san-kui menjawab , memang kamu ini manusia tidak
tahu diri ! , apa kamu tidak merasa bahwa dari tadi kamu sudah
kalah dan bulan-bulanan kami , bangsat ..! ayo dekat kesini
biar kusemebelih kalian ! bentaknya marah kembali
menerjang namun untuk kedua kalinya dia terlempar di hantam
enpat pukulan sakti

lalu pah-sim sai-jin melompat dan melarikan diri , ming-te !


urus ketiga puluh orang itu , dan kemudian susul kami yang
mengintai pah-sim-sai-jin ! , dan kamu gun-te kembali ketimur
dan ajak saudara kita bergerak keutara san-kui berkata

114
sementara tubuhnya sudah mencelat mengikukti pah-sim-sai-jin
, mendengar itu , kwee-ming meloncat kearah anak buah pah-
sim-sai-jin sementara kwee-gun mencelat keluar hutan dan
menuju ketimur dan kwee-jin-hui menyusul kwee-san-kui

pah-sim-sai-jin lari terus kebarat , dua bayangan she taihap


terus bergerak mengintainya sehingga sebulan kemudian pah-
sim-sai-jin memasuki kota ceng-kong dan terus menuju
gerbang barat dan mendaki sebuah bukit , tiga puluh
anggotanya menyambutnya , namun sambutan itu malah
membuat hatinya yang jengkel semakin mengkal , baru dua hari
dia dimarkas cabang kota ceng-kong dua she-taihap sudah
muncul , pertempuranpun berlangsung , namun tetap pah-sim-
sai-jin jadi bulan-bulanan dua she-taihap , pah-sim-sai-jin tidak
lagi melukai dirinya akan tetapi lari lagi kebarat , dua she-taihap
terus mengintai , hingga dua bulan kemudian pah-sim-sai-jin
memasuki kota yinchuan , kali ini ia tidak kegerbang barat akan
tetapi menuju sebuah hutan disebelah selatan dan sampai
pada sebuah goa , didala goa ia berhenti , sementara dua she-
taihap terus menuju barat dan menyelidiki markas pak-kek-hek-
te

menjelang sore markas tersebutpun ditemukan , tiga puluh


anngotapun di tundukkan , dan digiring kedalam kota , pah-sim-
sai-jin tidak diketahui kemana perginya , akhirnya san-kui
memutuskan untuk menetap di yinchuan di bekas rumah
keluarga mereka kwee-an-dua minggu kemudian lima she-
taihap sampai di yinchuan dan mereka berkumpul disana

115
kita kehilangan jejak pah-sim-sai-jin di kota ini , lalu apa yang
akan kita lakukan kui-ko ! tanya kwee-thian , kita tidak tahu
pasti apakah pah-sim-sai-jin terus ke barat atau bersembunyi di
kota ini , jadi kita ambil kecendrungan ke dua bahwa pah-sim-
sai-jin masih berada dikota ini , terus bagaimana rencana
selanjutnya kui-ko ? sela lai-seng , kita bagi tugas ! , hui-te ,
seng-te dan hong-te melanjutkan penyisiiran terus kebarat , dan
menetralisir setiap kota sampai kekota can-po dan berhenti
disana menunggu kedua puluh murid kita datang , sementara
saya dan ji-te akan berada disini memastikan keberadaan pah-
sim-sai-jin , semua she-taihap manggut-manggut

pah-sim-sai-jin didalam goa berpikir keras, kalau begini terus


dia akan kalah oleh she-taihap , hatinya gemas dan kecewa
dan tidak habis pikir kenapa dia tidak bisa memenangkan she-
taihap , ditengah kegundahannya pah-sim-sai-jin membolak
balik kitabnya dan kembali ia membaca tulisan gurunya di kitab
toat-beng--hoat-sut , ketika pah-sim-sai-jin sampai pada
kalimat empat jadi satu kunci kekuatan ong
dia mengulang-ngulang kata kunci , apa maksud kunci
kekuatan , empat jadi satu ,pikiran pah-sim-sai-jin
berkecamuk sampai sebulan untuk memecahkan baris terakhir
itu , sehingga satu ketika pikirannya mereka-reka , dia memiliki
empat kitab , sementara pesan hidup han-bu-ong ada empat ,
sombong , bohong , menurutkan keinginan dan menganiaya ,
apakah maksudnya kunci kekuatan suhu ada pada
penggabungan inti ilmu keempat kitab ? pikir han-bu-ong , lalu
dia coba mengambil bagian inti dari empat kitabnya

116
inti dari ilmu thian-te-tin-hoat-chit adalah thian-te-hang-ciang
dan inti dari ilmu pedangnya adalah eng-lo-in-kiam , kemudian
inti ilmu sihirnya adalah rapalan dan tarikan nafas ilmu toat-
beng--hoat-sut dan ilmu sin-kang hek-lek-hoat , selama tiga
hari pah-sim-sai-jin memikirkan gabungan empat inti ilmunya ,
maka pada pada hari keempat , pah-sim-saijin , mencoba
mengepos inti sin-kangnya , kemudian mencoba memasukkan
rafalan ilmu sihir pada tenaga sakti , dia merasakan gelombang
dingin merasuki dadanya , kemudian dia menggerakkan tangan
sesuai dengan gerak tangannya sesuai thian-te-hang-ciang
dengan posisi tangan kanan membuat lingkaran penuh tiga kali
sementara posisi tangan kiri menyembah di depan dada ,
kemudian kaki mengembil gerak kuda-kuda ilmu pedang eng-
lo-in-kiam yang mana terpancang rapat sejajar , maka hawa
ditubuhnya makin bergelombang dingin dan kadang berubah
amat panas akibat serapan kedua kaki pada inti bumi , lalu
gerak tangan yang memutar tiga kali ditarik sejajar dengan
tangan kiri lalu keduanya dihentakkan kedepan dengan posisi
tetap sementara kaki sejajar melangkah kedepan mengiringi
hentakan tangan maka sing-kang dengan dua hawa yang
tersimpan membrodol keluar menghantam dinding , dinding gua
bergeming lalu berubah jadi kaca es dan meledak , kemudian
bau apek pun menyebar ,pah-sim-sai-jin merasa gembira
akhirnya ia ketemukan jawaban setelah melihat hasil
pukulannya , walaupun dadanya sesak dan membuat dia
pening , dia yakin karena belum mahir sehingga masih mentah,
kalau dilatih tentu akan makin matang , pikirnya

117
pah-sim-sai-jin terpaksa keluar gua karena gua itu longsor
akibat percobaannya yang pertama , di luar gua ia melatih
pukulan barunya dan lama kelamaan makin ringan dan tidak
kaku , semakin lama semakin spontan gerakan itu pada
tubuhnya , dia mencoba pukulan digerakkan setelah beberapa
kedudukan yang terdesak , dari duduk , berpoksai , berbaring ,
tengkurap , dan dia dapat lakukan dengan lancar

jin-hui , lai-seng dan kam-hong memasuki kota can-po ,


penyisiran kota yang merka lakukan memang tidak
menunjukkan keberadaan pah-sim-sai-jin , sehingga tiap kota
dimana markas cabang pak-kek-hek-te dapat di kalahkan dan
di tundukkan dalam jangka tiga bulan , dikota can-po mereka
terus kepintu barat kota dan mencari markas cabang pak-kek-
hek-te , perlawanan tiga puluh orang anak buah tidak ada
artinya bagi tiga she-taihap , mereka sebagian ada yang tewas
dan yang lain tertwan , kemudian mereka diserahkan ke pada
kungcu untuk dipenjara

di kota canpo mereka menunggu kedatangan murid-murid


sebagaimana perintah san-kui , dan sebulan kemudian dua
puluh pat-hong-heng-te sampai ke can-po dan bergabung
dengan suhu mereka , setelah tiga hari merekapun melanjutkan
perjalanan menuju xining , dua minggu kemudian disebuah
hutan tiga she-taihap menyusun rencana , bagaimana menurut
kalian ji-te , apa yang akan kita lakukan den dengan kota xining
!? , sebelum kita menyerang xining , sebaiknya kita selidiki
dulu keadaan disana , benar apa yang dikatakan hong-ko ,

118
hui-ko ! , dengan menyelidiki kekuatan dan juga membaca
tempat-tempat dalam kota yang bisa menjadi kelemahan
pasukan pak-kek-hek-te sahut lai-seng menimpali , baiklah !
kita bertiga akan melakukan penyelidikan malam nanti
disambut anggukan oleh lai-seng dan kam-hong

Malamnya tiga she-taihap bergerak kekota xining , kota hitam


sebagi pusat dari pak-kek-hek-te , suasana semarak , gemerlap
kota xining luar biasa menakjubkan , lampu-lampu jalan ,
berjejer sepanjang jalan pokoan dan pelacuran dipadati banyak
orang , hingar bingar suara ketawa dan kata-kata kotor
dibarengi cekikian genit dari para wanita penghibur terdengar
disani sini , tiga bayangan she-taihap yang berpencar terus
bergerak menyusuri membaca lokasi kota , lalu setelah larut
malam mereka kembali kehutan dimana dua puluh pat-hong-
heng-te menunggu

bagaimana ji-te ! , apa yang kalian dapat dan ketahui tentang


kota xining tanya jin-hui , disebelah barat kota sampai kepintu
gerbang hanya rumah-rumah besar dan kuat dan demikian juga
bagian selatan , jawan lai-seng , lalu hong-te bagaimana ,
bagian utara dan timur juga demikian hui-ko , hanya diluar
gerbang utara jalan yang sebelah sisinya jurang dan bahka ada
jembatan layang yang lumayan panjang milintas sungai yang
mengalir kedalam kota jawab kam-hong , hmh kalau pusat
kota tiada lain hanyalah tempat hiburan yang sangat banyak
dan tidak pernah sepi , lalu bagaimana selanjutnya hui-ko !
tanya lai-seng

119
kita harus membuat mereka panik dengan membakar tiga
bagian kota yakni rumah-bagian timur , barat dan selatan ,
sehingga mereka akan mengarah keutara sahut san-kui , lalu
kapan kita lakukan hui-ko !? , besok malam akan kita lakukan
ji-te! sahut jin-hui , lalu merekapun membagi murid menjadi
tiga bagian , dan ketika sore hari merekapun bergerak menuju
kota xining , dua puluh tiga bayangan gesit mengintai kota
xining , kehidupan malam kota xining berjalan sebagaimana
biasa

saat malam sudah larut bayangan-bayangan she-taihap


memasuki dapur setiap rumah dan mulai membakar dan dalam
waktu yang bersamaan kobaran rumah di barat , selatam dan
timur menyala besar , setiap bagian ada sepuluh rumah yang
terbakar , orang-orang semua keluar dari dalam rumah , rumah
yang terbakar itu semuanya ditinggalkan pennghuninya kepusat
kota , ketika semua keluar rumah , tanpa mereka sadari dapur
rumah mereka juga terbakar sehingga menambah jumlah titik
api , she-taihap dengan bergerak cekatan dan rapi , gesit
laksana bayangan menambah titik-titik api sehingga dalam
waktu satu jam ditiap bagian kota empat puluh rumah terbakar
yang kian lama nyala api kian berkobar besar

orang di pusat kota berhamburan terkejut melihat kobaran api


yang nampak merah di tiga bagian kota , mereka berlarian
menuju lokasi , beberapa pusat hiburan nyaris kosong , dua
jam berikutnya lima pokoan , dan tujuh tempat pelacuran tiba-
tiba terbakar , sebagian orang yang berada di tempat itu

120
berhamburan kedalam untuk memadamkan api , mereka sibuk
dipokoan yang terbakar tiba-tiba pokoan lain pun tiba-tiba
berkobar api , ditiap bagian kota kobaran api tidak lagi dapat
dikendalikan saking banyanyaknya titik api sehingga sijago
merah melalap tiap rumah

penghuni yang hampir dua ribu lima ratus orang itu berlarian
keutara dan menumpuk disana ketika bagian utara dipadati
orang dan saat menjelang pagi , dua puluh tiga rumah terbakar
di utara akhirnya spontan mereka berhamburan keluar gerbang
utara , memang dua ribu orang itu seperti tikus dipermainkan
she-taihap , iringan ribuan orang dijalan besar bagian gerbang
utara bergerak menuju jembatan , dan tanpa mereka sadari
tebing sisi jalan dijebol oleh tiga she taihap sehingga longsor
dan menutup badan jalan

kemudian she-taihap kembali kedalam kota , dan didalam kota


sepi karena seribu orang lebih meninggalkan kota dari tiga
gerbang kota ketika pusat kota terbakar , keganjilan itu
membuat mereka ngeri , merekaa tidak bisa mengetahui siapa
yang membakar ditengah kepanikan itu hingga lansung ratusan
orang berhamburan lari menyelamatkan diri, api berkobar
sampai sepuluh hari , dan kota xining benar-benar menjadi kota
hitam oleh arang tumpukan rumah terbakar

she-taihap melanjutkan penyisiran kota-kota di utara kearah


barat , hingga mereka sampai di lam-hong seluruh markas
cabang di porak-porandakan she-taihap , pekerjaan menyisir
kota dari yinchuan sampai ke lamhong memakan waktu hampir

121
setahun , keadaan wilayah utara sedikit normal , wilayah barat
gempar dengan kebakaran kota xining , rakyat wilayah barat
mendapat secercah harapan , sementara see-kek-hek-te
bersiaga penuh , penjagaan ditapal batas lijiang dengan kota
lamhong diperketat , seribu pasukan ditempatkan diperbatasan
, dal hal ini membuat she-taihap berhenti di lam-hong dan
membuat rencana gerilya menyerang tenda-tenda diperbatasan
, hampir setiap malam she-taihap bagai siluman melumpuhkan
puluhan orang dan lalu menghilang

para pasukan yang banyak bekas penjudi yang baru saja


belajar silat setidaknya dua tahun dibawah asuhan pah-sim-sai-
jin bingung kehabisan akal menghadapi gerakan siluman yang
hampir setiap malam puluhan orang dari mereka lumpuh dan
luka-luka , selama dua bulan hal itu terjadi semakin ciut nyali
pasukan see-kek-hek-te , akhirnya banyak yang meninggalkan
perbatasan dan melarikan diri , dan yang bertahan hanya dua
ratus orang

tiga malam berikutnya she-taihap muncul bersama dua puluh


muridnya mennghadapi dua ratus orang yang sedang
berkumpul disebuah tenda besar , hmh kalian semua !
kenapa masih bertahan disini ! jin-hui membentak dengan sin-
kang yang kuat membuat geger tempat itu untuk puluhan
kailnya , serang! pimpinan pasukan itu memberi aba-aba ,
dua ratus orang menerjang tiga she-taihap dan dua puluh
muridnya , dua puluh tiga bayangan laksana rajawali
menyambar menyambut serbuan see-kek-hek-te , namun

122
bagaikan laron menerjang api , pasukan see-kek-hek-te
bertumbangan susul menyusul , saat menjelang pagi hampir
dua ratus orang yang tergeletak meringis dan mengeluh disana
sini , sementara yang lainnya sempat mundur dan melarikan diri
, she-taihap terus bergerak menuju wilayah barat

sebulan kemudian she-taihap memasuki sebuah hutan sebelah


utara kota lamhong , lalu jin-hui memerintahkan supaya istirahat
sebentar , beberapa murid menyipakan tenda dan dua orang
murid pergi berburu binatang untuk dimakan , keduanya masuk
kedalam hutan namun sampai satu jam mereka belum
mendapatkan binatang buruan , dan ketika mereka keluar dari
hutan , sebuah bentakan mengejutkan mereka , lalu segera
keduanya menuju tempat asal suara itu datang

setelah sampai ditempat keduanya melihat seorang lelaki


sedang meludahi dua mayat yang baru saja mati , rasakan !
berani menantang ruanmu bentaknya pada dua mayat itu ,
apa yang telah kamu lakukan saudara ! tegur cu-kek , lelaki itu
melihat kedua orang yang baru saja muncul , bukan urusan
kalian ! bentaknya , harap sicu tidak bermain-main dengan
nyawa orang cu-kek kembali menegur , heh..! kalian siapa
sehingga sok ikut campur urusan orang ! lagi-lagi lelaki berkata
ketus

apa yang anda lakukan ini sungguh telangas dan harus


ditantang , sialan..! kalian punya kebolehan apa sehingga
berani menantangku ! bentaknya sambil menyerang dengan
gesit dan berbahaya , kedua pat-hong-heng-te mengelak dan

123
membalas dengan tidak kalah hebatnya , cu-kek menyerang
dengan dahsyat ilmu khas pat-hong-heng-te dikeluarkan
dengan mantap sementara bu-ceng-bo mengangkat kedua
mayat pedagang itu dan meletaknya agak jauh dari
pertempuran

gerakan lelaki berumur lima puluh tahun demikian kuat dan


kokoh , demikian juga gerakannya sangat lincah , cu-kek
berusaha menundukkan lelaki itu tapi kenyataannya lelaki itu
sungguh kosen dan luar biasa , siapakah lelaki berumur
setengah abad ini ? , dia adalah turunan seorang yang terkenal
di kota yangsu pada zaman kwi-ban-san-hong-houw , namanya
adalah liem-houw cucu dari liem-sun dikenal dengan julukan
see-thian-liong , leim bouw wajahnya lumayan tampan dan
tubuhnya agak kurus berkulit kekuningan , liem-bouw mewarisi
ilmu-ilmu kakeknya yang tergolong sakti dan luar biasa dan
juga liem-bouw tahu bahwa kakeknya liem-sun mati ditangan
she-taihap , oleh karena itu liem-bouw memeliki dendam
kesumat kepada she-taihap

Liem-bouw selalu mengikuti perkembangan di dunia kangowu ,


sejak munculnya pah-sim-sai-jin dan membentuk see-kek-hek-
te di lijiang dia merasa gembira , apalagi setelah mendengar
bahwa she-taihap di wuhan telah tewas , semakin berkobar
semangatnya untuk ikut membentu pah-sim-sai-jin , namun dia
masih menyabarkan diri untuk melihat perkembangan
selanjutnya

124
Kemudian beberapa tahun kemudian dia mendengar she-taihap
di yinchuan wilayah utara tewas ditangan pah-sim-sai-jin , maka
dengan berita tersebut liem-bouw sudah yakin bahwa
bergabung dengan pah-sim-sai-jin merupakan satu keuntungan
besar , ilmunya yang tinggi akan bisa menjadi pembantu pah-
sim-sai-jin , maka dia berencana untuk menemui pah-sim-sai-jin
yang berada di utara

Liem-bouw dalam perjalanan melihat keadaan masyarakat yang


tertekan , hatinya sedikit terenyuh tapi sisi lain dari hatinya
berkata bahwa itu adalah resiko jika tidak punya ilmu silat , jika
kita berilmu maka kita akan dapat menguasai dunia dan bisa
berbuat apa saja seperti pah-sim-sai-jin dan tidak menutup
kemungkinan dia juga akan bisa seperti pah-sim-sai-jin jika
bergabung

Dua bulan kemudian liem-bouw memasuki kota lijiang yang


penuh semarak , luar biasa hiruk pikuknya kota itu , liem-bouw
tercengang melihat bangunan-bangunan yang indah dipenuhi
para gadis-gadis cantik yang tertawa-tawa genit mencoba
mencari perhatiannya, beberapa gadis memanggil-mannggil
manja penuh ajakan mesum padanya , dan ajakan itu membuat
liem-bouw tergoda dan terbetik birahinya sehingga dia masuk
kedalamnya

Setelah berada didalam , gadis yang tadi melambai padanya


berlari genit dan tertawa menuruni tangga dan menyambutnya
dengan senyum memikat , ayoklah kongcu , aku akan layani
kamu sepuas-puasnya , siapakah namamu nona !? ,

125
hik..hik kongcu sayang..! aku dipanggil ang-hoa , aku
dipanggil pek-hoa , aku dipanggil jeng-hoa , tiga wanita
penghibur itu memperkenalkan diri dengan senyum dan gerak-
gerik mengelus-elus birahi liem-bouw

marilah ! , kalian bertiga layani aku , aku baru dari perjalanan


jauh dan rasanya badanku lelah , hik..hik.. tenang kongcu ,
pokoknya kongcu akan merasakan kepuasan tiada tara , kami
akan memijit-mijit badan kongcu yang lelah , akan kami buat
kongcu merasa nyaman, hik..hik dan semua bagian deh
pokoknya akan dapat serpis memuaskan ketiga gadis
penghibur itu bergantian menggambarkan hal-hal yang akan
mereka lakukan sehingga fantasi liem-bouw semakin liar

liem-bouw meraih ketiga gadis penghibur dengan senyum


sementara mukanya memerah karena degupan jantungnya
yang semakin kencang , ketiga gadis penghibur tertawa
cekikian dan terus menenmpel tubuh liem-bouw yang menuju
kamar , harum semerbak menerpa hidung liem-bouw dan
membuat liem-bouw makin blingsatan , sehingga dengan nafas
memburu menciumi ketiga gadis yang tersenyum-senyum nakal
dan pandangan mata genit seiring gerakan erotis mereka
melangkah menuju ranjang

liem-bouw makin ganas ketika pakaian gadis-gadis itu dilepas


sehingga tubuh mulus , lekuk tubuh yang menyimpan sejuta
kenikmatan membuat liem-bouw semakin terpicu birahinya
yang terkobar , permaianan erotis makin memabukkan ,
kecupan-kecupan ganaspun makin liar , elusan dan remasan

126
pun makin nakal , rintihan dan lenguhan ketiga gadis bagaikan
hembusan yang makin mengobarkan bara birahi leim-bouw

liem-bouw dan ketiga gadis makin jauh dengan permainan


mereka , kuda sembrani sudah demikian siap ditunggangi ,
sementara joki memiliki semangat laksana angin badai
menghantam semua yang akan dilewatinya , desahan ,
lenguhan , rintihan , remasan , gelinjangan berpadu menjadi
satu seiring deru nafas yang berpacu birahi , ketiga gadis
dengan gerak manja , selalu mandah dipermainkan liem-bouw
dengan sikap penyerahan yang erotis

semalam suntuk liem-bouw menikmati permainan birahi yang


berkobar , sehingga menjelang pagi liem-bouw terhempas lelah
tertidur dipelukan tiga gadis penghibur . dan menjelang siang
liem-bouw terbangun kemudian dia dimandikan dan bersihkan
oleh tiga gadisnya dengan senyum memikat dengan
pandangan penuh pujian , liem-bouw merasakan seakan dia
berada disorga , pelayanan yang demikian memuaskan
membuat liem-bouw betah berlama-lama di tempat itu , selama
dua minggu liem-bouw menginap di rumah bordil dengan
pelayanan yang menyenangkan dan ketika keluar sepundi
kantong uangnya lepas , untungnya liem-bouw seorang yang
kaya , dengan senyum puas liem-bouw keluar dari rumah bordir
dan meninggalkan kota lijiang yang indah dan mengesankan

dua minggu kemudian , liem-bouw memasuki kota lamhong ,


liem-bouw memasuki rumah makan untuk mengisi perut ,
rumah makan itu agak ramai tidak seperti biasanya sepi , liem-

127
bouw melihat tamu-tamu itu para pedagang , dan cerita hanya
berkisar barang dagangan , tapi pembicaraan itu juga menyentil
keadaan utara , jika she-taihap sudah turun tangan maka
keadaan akan aman wan-sicu , benar sekali lauw-sicu ! utara
pasti aman setelah she-taihap membumi hanguskan pak-kek-
hek-te di xining , ya dan itu artinnya kita dapat berdagang
dengan aman , bukan begitu wan-sicu !? wan sicu
mengangguk tersenyum dan kedua tertawa renyah

liem-bouw yang mendengar pembicaraan itu merasa tersedak


karena xining dibumi hanguskan , dia merasa resah karena
salah satu tujuannya keutara adalah kexining ingin merasakan
nikmatnya pelayanan di xining yang tentu penghuni rumah
bordirnya gadis-gadis utara namun apa yang ia dengar bahwa
xining telah di bumi hanguskan oleh she-taihap , makin gemas
dan jengkel hatinya terhadap she-taihap , tapi liem-bouw juga
marah pada kebahagaiaan dua pedagang yang tertawa
membuat hatinya panas serasa dia dicemoohkan

dua pedagang itu keluar dari rumah makan , liem-bouw segera


juga menghentikan makannya dan membayar makanan , lalu
liem-bouw mengikuti kedua pedagang , gerakannya yang
ringan tidak membuat sedikitpun dua pedagang curiga dan
merasa diikuti , ketika memasuki hutan , liem-bouw tiba-tiba-
muncul , kedua pedagang itu berhenti dan terkejut

aih , sicu ! kamu mengejutkan kami kata she-wan lembut ,


phuah kalian cecunguk busuk tinggalkan buntalan kalian !
bentak liem-bouw , ah jangan. kalau mau kami akan bayar

128
pajak pengamanan dihutan ini sela she-wan membujuk ,
heh..! tidak ada tawaran , aku hanya ingin buntalan kalian ,
cepat tinggalkan kalau kalian masih sayang nyawa bentak
liem-bouw mengancam , dua pedagang itu saling memandang
dan lalu sama-sama menerjang liem-bouw , tapi sekali gebrak
tubuh mereka terlempar dan tewas sebelum ambruk ke tanah ,
lalu dia meludahi kedua mayat itu saat cu-kek dan bu-ceng-bo
tiba ditempat itu

pertempuran antara cu-kek dan liem-bouw semakin seru , liem-


bouw sudah mengeluarkan hauwce yang merupakan senjata
dari kakeknya see-thian-liong , cu-kek terdesak hebat hingga
suatu saat cu-kek tidak mampu mengelak dari ketukan hauwce
dikepalanya , cu-kek tewas dengan tengkorak remuk , bu-ceng-
bo menerjang liem-bouw , liem-bouw walaupun sudah tiga jam
bertempur dengan cu-kek , gerakannya masih mantap dan
serangannya masih berbahaya , bu-ceng-bo berusaha untuk
mempertahankan diri namun liem-bouw tidak memberi
kesempatan lagi , sehingga ketika ujung hauwcenya telak
menghantam tengkuk bu-ceng-bo , seketika saja bu-ceng-bo
jatuh tengkurap dan tewas

namun serangkum pukulan sakti menerpanya , dan dengan


cekatan liem-bouw berpoksai sehingga tidak terjerembab , liem-
bouw dengan amarah meledak menyerang dua orang yang
menyerangnya , untuk ketiga kalianya liem-bouw terlibat
pertempuran , dan kali ini dia ngos-ngosan merasakan tekanan
dua penyerangnya , dua dari pat-hong-heng-te disuruh jin-hui

129
untuk menacari cu-kek-dan bu-ceng-bo yang sudah lama tidak
kembali , namun mereka juga terlambat karena dua nyawa
saudaranya sudah tewas saat mereka datang

li-peng dan pouw-han mengeroyok liem-bouw , liem-bouw


masih ulet untuk bertahan dari gencarnya serangan dua pat-
hong-heng-te , tapi karena pertempurannya yang dua kali
sudah menguras tenaga membuat dia lemah , sehingga pada
jurus ke dua ratus pedang pouw-han merobek pahanya , liem-
bouw melompat dan berguling laksana terggiling dan berusaha
menyingkir

pouw-han dan li-peng membawa empat mayat itu dimana


mereka istirahat , suhu ji-sute tewas ketika menghadapi
seorang lelaki berumur , mungkin hendak menolong dua mayat
ini pouw-han berkata dengan nada sedih , hmh sebaiknya
kita kuburkan dulu mereka ini sela jin-hui , lalu segera empat
orang menggali kuburan , dan dalam dua puluh menit empat
lobang sudah selesai , lalu empat mayat itu dikubur

sekarang ceritakan tentang lelaki yang telah menewaskan


saudara kalian ! , ketika kami lewat disebelah hutan sebelah
barat kami mendengar pertempuran , lalu kami segera
ketempat tersebut , dan kami lihat seorang lelaki telah
menewaskan ji-sute , lalu kami menyerang saat bo-sute ambruk
, lelakai itu sekitar setengah abad umurnya , dan dia bersenjata
hauwce , hmh.. terus apakah kalian mengetahui namanya !? ,
tidak suhu ! katrena sebelum kami tanyai dia sudah melarikan
diri dengan luka dipahanya jawab pouw-han , siapakah dia

130
menurut ji-sute ? jin-hui memandang lai-seng dan kam-hong ,
namun keduanya diam karena tidak sedikitpun dari she-taihap
yang mengetahui tentang liem-bouw

keesokan harinya she-taihap dan rombongan memasuki kota


lam-hong , selama dua hari mereka disana sambil menyelidiki
liem-bouw namun tidak ada jejak yang mereka dapatkan ,
sudahlah kalau hari ini kita tidak bertemu orang itu ,
mungkin satu saat nanti kita akan bertemu kata jin-hui , lalu
sekarang bagaimana hui-ko !? , kita akan lanjutkan misi kita
hong-te membumi hanguskan see-kek-hek-te sahut jin-hui ,
lalu hari itu juga mereka meninggalkan lam-hong dan menuju
lijiang

di-lijiang she-taihap melakukan strategi yang sama membakar


kota sehingga membuat panik penduduk , banyak yang keluar
kota menyelamatkan diri dan kemudian she-taihap
mengadakan pertempuran terbuka dengan liam ratus penjahat
yang berada diadalam kota , pertempuran terjadi dengan seru
sampai larut malam , pasukan see-kek-hek-te tidak dapat
membendung kekuatan dan kesaktian dua puluh satu suhu dan
murid itu , seratus orang melarikan diri , hampir dua ratus orang
tewas dan yang lainnya luka-luka tidak berdaya sementara
enam orang pat-hong-heng-te tewas

kalian paksakan diri kalian untuk keluar kota ini dan bawa
masing-masing satu mayat dan menguburkannya , karena kota
ini akan kami bumi hanguskan ! teriak san-kui dengan lantang
, semua yang luka memaksa berdiri dan menyeeret mayat

131
teman mereka keluar kota , kemudian enam mayat pat-hong-
heng-te dibawa kegerbang selatan untuk di kubur , setelah itu
pat-hong-heng-te menambah titik api sehingga kota lijiang
menjadi lautan api

she-taihap terus bergerak menelusuri kota demi kota dan


menggulung markas cabang see-kek-hek-te , penyusuran ini
agak berjalan lancar , karena markas-markas cabang itu telah
ditinggal lari oleh penghuninya setelah mendengar bahwa
lijiang telah matang oleh api dibakar she-taihap , penyusuran
kota-kota dibarat sampai keselatan makan waktu sepuluh bulan
, she-taihap memasuki wilayah selatan , pasukan pendekar dan
pat-hong-heng-te yang berkedudukan di nancao menyambut
she-tai-hap dengan gembira , mendengar cerita penyusuran
wilayah utara dan barat yang boleh dikatakan sangat berhasil
membuat para pendekar lega , sehingga dua minggu kemudian
she-taihap dan para pendekar meninggalkan nancao dan
kembali ketempat mereka masing-masing , she-taihap dan pat-
hong-heng-te menyeberang ke pulau kura-kura

lima kakek nenek dan keluarga she-taihap lainnya menyambut


kedatangan mereka dengan hangat , namun tang-hui-bi istri
san-kui , dan liem-siu-bi istri kwee-gun cemas bercampur rindu
karena suami mereka yang tinggal di yinchuan dan entah
bagaimana kabar beritanya , namun kakek- dan nenek itu
menghibur bahwa jika mereka mendengar bahwa xining dan
lijiang telah dibumi hanguskan tentunya mereka akan pulang ,
kedua istri yang dirundung rindu menyabarkan diri

132
kwee-san-kui , kwee-gun dan kwee-thian sejak berada di
yinchuan terus meneyelidiki keberadaan pah-sim-sai-jin ,
namun pah-sim-sai-jin seperti di telan bumi , hingga delapan
bulan kemudian mereka mendengar bahwa kota xining terbakar
, dan san-kui yakin itu adalah hasil perbuatan dari ketiga
adiknya ,:bagaimana sekarang kui-ko ! , kita sudah sepuluh
bulan disini namun pah-sim-sai-jin tidak ada jejak tanya kwee-
gun , sepertinya hui-te sudah berhasil menguasai utara, dan itu
sangat menggembirakan , jadi kita genapkan setahun disini dan
setelah itu kita kembali ketimur sahut san-kui

Keberadaan empat she-taihap yang berada di yinchuan


menjadi perhatian para kungcu , lalu satu saat mereka
diundang oleh tan-kung-cu , keempat she-taihap memenuhi
undangan tersebut , sesampai di rumah kungcu mereka
disambut hangat oleh tan-kungcu dan keluarga dan dijamu
dengan baik

she-taihap , terus terang keberadaan she-taihap di yinchuan ini


membuat hati kami lega walaupun kami tidak sepi dari
kecemasan menghadapi hari-hari berikutnya , tan-taijin yang
mulia , sudah tugas dan kewajiban kita selaku manusia untuk
mengekang munculnya tirani , dan itu sedang kita usahakan
sekuat kemampuan kita sahut san-kui , benar she-taihap ,
dan tentunya tiga she-taihap bertahan di sini ada alas an kuat !
, ya.. kami bertahan di yinchuan ini karena hilangnya jejak pah-
sim-sai-jin di kota ini , jadi kami terpaksa berbagi , tiga saudara
saya melanjutkan penelusuran ke kota-kota lainnya dan hingga

133
ke wilayah barat sementara kami berwanti-wanti disini jika
sekiranya pah-sim-sai-jin berada di kota ini tan-tai-jin
manggut-manggut

hmh.. lalu bagaimanakah perkembangan sekarang yang kami


rasakan bahwa sudah sepuluh bulan tidak pun terdengar sepak
terjang pah-sim-sai-jin dan terlebih kami merasa tercengang
bahwa kota xining telah dibumi hanguskan , tentunya kita
harap momok yang menghantui selama ini akan hilang ,
memang apa yang terjadi di xining adalah hasil usaha dari
saudara kami , namun pah-sim-sai-jin kita tidak tahu rimbanya
sela san-kui dengan sedikit termenung

artinya kita belum bisa pastikan bahwa malapetaka ini telah


berakhir sebelum tahu jelas lenyapnya pah-sim-sai-jin ! ,
benar sekali tan-taijin sahut san-kui , lalu ! bagaimana
rencana she-taihap !? , kami akan menunggu disini selama
dua bulan lagi , jika setelah itu kami tidak mendengar berita
tentang pah-sim-sai-jin maka kami akan kembali ketimur dan
selatan sahut san-kui

she-taihap , apa yang telah she-taihap lakukan , kami sangat


berterimakasih , jadi tolong selama dua bulan ini tiga she-tai-
hap berada di rumah kami ini sebagai rasa syukur dan
terimakasih kami khusunya rakyat yinchuan , keluarga she-
taihap telah banyak berkorban terlebih kalau diingat semua
keluarga she-taihap yang berada di yinchuan tewas dalam
menantang tirani pah-sim-sai-jin kata tang-taijin dengan
segenap pengharapan , san-kui menatap kedua saudaranya ,

134
tapi sepertinya kwee-gun dan kwee-thian dan kwee-ming diam
dan menyerahkan padanya

baiklah tan-tai-jin ! kami akan penuhi dan kami sangat


berterimaksih atas perhatian tan-tai-jin ini jawab san-kui , lalu
empat she-taihap pergi kerumah saudara mereka kwee-bun-an
yang sudah kosong dimana selama delapan bulan ini mereka
tinggal untuk mengambil pakaian , setelah itu mereka kembali
ke rumah tan-tai-jin dan oleh tan-tai-jin membawa empat she-
taihap kekamar masing-masing

sementara tan-tajin mengantar empat tamunya di kamar lain


putri dari tan-tai-jin yang bernama tan-cui-sian berumur dua
puluh tahun mengalami debaran lain dihatinya , keluarga she-
taihap memiliki tempat khusus dihatinya , syair kim-khong-
taihap yang menjadi lagu nina bobok yang dilagukan ibunya
sangat membekas dalam sanuabarinya , darahnya tersirap
ketika ayahnya mengundang keluarga unggulan itu , ketika tadi
dia ikut menyambut empat tamu ayahnya membuat hatinya
tidak karuan , matanya yang menatap kwee-thian yang berumur
empat puluh tujuh tahun tapi demikian berkharisma membuat
jantungnya melompat-lompat , empat she-taihap yang ada
dihadapannya ini tidak ada cacatnya , semuanya tampan
rupawan dan matang penuh wibawa , namun matanya
tersandung pada kwee-thian

malam itu tan-cui-sian tidak bisa tidur , hingga dia keluar kamar
menuju taman bunga di belakang rumah , angin malam yang
sejuk dengan aroma bunga harum menerpa kegalauan dan

135
kegelisahannya sesaat dia terhempas pada kekosongan akan
hembusan angin sejuk yang menebar aroma bunga , lalu dia
duduk menatap bunga-bunga yang kuncup dan bayangan
kwee-thian menari dipelupuk matanya , senyumamnya yang
ramah , pembawaannya yang bersahaja , matanya yang tajam ,
hidungnya yang mancung , kumis yang tipis dan jenggotnya
bak lebah tergantung rapi dan terawat indah , semuanya sangat
jelas bagi tan-cui-san menambah hangat pusaran cinta yang
melandanya

tapi kemudian ia tersentak ketika terhempas pada kenyataan


bahwa kwee-thian bukan pemuda lajang , akan tetapi lelaki
berumur yang sudah punya istri dan anak , kwee-thian adalah
tingkat paman baginya , terasa sesak dadanya menyadari
kenyataan ini , hingga naik sedu sedannya , iba pada dirinya
yang tidak memilki harapan dan tidak terasa matanya berkaca-
kaca dan bitiran air matapun menetes didesak sedu sedannya

tiba-tiba ayahnya muncul , sian-ji ..loh kenapa malam-mala


disini dan kamu belum tidur !? , tegur tan-taijin heran , cui-sian
terkejut dan segera mengusap pipinya yang basah air mata dan
berusaha menutupi keadaan dirinya lalu berkata , ah
didalam kamar terasa panas ayah , jadi aku keluar untuk
menghilangkan kegerahan , sebentar lagi aku akan masuk
ayah , hmh.. baiklah kalau begitu jangan lama-lama nanti
kamu masuk angin sian-ji ! sahut tan-tai-jin dan meninggalkan
putrinya

136
dua malam berikutnya tan-cui-sian kembali ketaman , hatinya
makin menjeritkan cinta , suasana hatinya makin berpendar
sayang ketika makan siang dihidangkan pelayan , empat
tamunya makan semeja bersama mereka , makan siang itu
teriring dengan penuh keramahan dan keakraban , cui-sian
melirik dari sudut matanya saat kwee-thian menyuap dan
mengunyah makanannya yang tepat berhadapan dengannya ,
semuanya nampak indah , tangan yang berbulu halus dan
kekar yang memegang mangkok dan menggerakkan sumpit ,
geraham yang mengunyah , bibir yang basah , membuat cui-
sian terlena sayang

silahkan ditambah makannya she-taihap ! tan-taijin menatap


kwee-thian dengan senyum , ayo sian-ji angsurkan nasi dan
lauknya kedekat she-taihap ! cui-sian yang mendengar
perintah itu dengan senyum penuh arti dibalik denyar
sukmanya yang dipacu darahnya yang tersirap sedikit
mengangkat tubuhnya dari kursi dan mengangkat mangkok
nasi dan lauk kedekat kwee-thian , marilah ditambah
makannya she-taihap ! sepontah mukanya merona merah ,
cui-sian tidak tahu bagaimana nada suaranya saat mengatakan
itu , yang dia rasakan hanya malu dan sayang yang berpadu ,
kwee-thian memandang wajah yang cantik bujur telur cui-sian
dan dengan senyuman kwee-thian berkata , aih terimakasih
sian-siocia kwee-thian menggerakkan sumpitnya mengambil
nasi yang yang dimangkok yang sedang diangkat cui-sian dan
dipindahkan kemangkok di tangannya , saat itu cui-sian merasa
bahagia entah darimana munculnya , tekanan sumpit yang

137
mebuat tangannya ikut bergerak seiring detak jantungnya yang
bergetar mesra dan sayang

setelah makan siang selesai , dan ketika sore hari cui-sian yang
baru selesai mandi , tiba-tiba didatangi ibunya , sian-ji ! , iya
bu ! cui-sian yang sedang menyisir rambutnya yang panjang
tergerai menatap ibunya , sian-ji ! , ibu melihat sesuatu yang
aneh darimu saat makan siang tadi tan-hujin menatap dalam
kemata anaknya , apa yang aneh bu !? , tidak...tidak ada
yang aneh cui-sian mencoba membantah ibunya , sian-ji ! ,
hati ibu berkata lain bahwa kamu menyimpan sesuatu pada
she-taihap kwee-thian tan-hujin langsung menodongkan apa
yang dirasakannya akan kelakuan putrinya , cui-sian terdiam
dan tertunduk merasa tertusuk telak dengan todongan kata-
kata ibunya , benarkah apa yang ibu rasakan itu sian-ji !? , cui-
sian menatap ibunya lalu tiba-tiba matanya berkaca-kaca dan
air matanyanya pun mengalir seiring sesak dadanya , tan-hujin
mendekati anaknya

sian-ji ! apa yang kamu rasakan itu bisa melanda siapa saja ,
namun anakku jangan perasaan berakibat rasa malu ,
kenyataan adalah diatas segala impian tan-hujin merasa
terenyuh dengan apa yang dialami putrinya , ibu..! aku
menyadari kenyataan , namun gejolak yang melanda hati ini
demikian memabukkan , lalu aku harus bagaimana ibu !?
keluh cui-sian menatap ibunya , dan kemudian muncul tan-hujin
yang sedang mencari istrinya karena tidak ada dikamar

138
apa hal kalian bicarakan niocu !? ah.. tidak ada ayah .. kami
tidak membicarakan apa-apa sela cui-sian , namun tan-taijin
menatap istrinya dan menatap heran putrinya , kemudian tan-
taijin tersenyum , jika anak gadis berbicara kasak-kusuk
dengan ibunya dan siayah bertanya pada istrinya tapi dijawab
oleh putrinya , itu artinya tiada lain perkara hati , tan-hujin
berdiri dari duduknya , sudahlah suamiku ! mari..! kenapa koko
mencariku !? , tan-hujin menarik rengan suminya dan keluar
dari kamar cui-sian , tan-cui-sian setelah agak lama ibunya
pergi dia keluar dan coba mendengar hal yang jelas
dibicarakan tentang dirinya

cui-sian masuk keruang pustaka ayahnya dan menempelkan


telinganya kedinding karena ruang pustaka bersebelahan
dengan kamar ayahnya , ada apa nioucu ! sepertinya urusan
hati putri kita ada yang tidak benar , hmh. memang
demikianlah suamiku , sian-ji tidak berdaya dengan perasaanya
, dia menyukai she-taihap kwee-thian , dan tentunya hal itu
memalukan bukan ?! , hmh memalukan bagaimana
maksudmu nioucu !? , koko ! she-taihap adalah orang agung ,
pribudi mereka luar biasa cemerlang , turunan kim-khong-taihap
sang bengcu yang budiman dan kwee-thian sudah berumur dan
yang jelas sudah menikah dan punya anak sahut tan-hujin

niocu ! benar yang kamu katakan , tapi nioucu urusan jodoh


ditangan thian , kita akan melarang jika cinta itu tidak benar dan
seimbang , bukankah kim-khong-taihap bengcu yang budiaman
memahamkan satu falsafah bahwa hakikat cinta adalah benar

139
dan seimbang , dan faktanya tidak ada halangan bagi kim-
khong-taihap memiliki sembilan istri , hmh entahlah koko ! ,
saya kasihan dengan sian-ji , ya memang kasihan dia ,
mematahkan hatinya tidak tepat , jadi kita akan mengawal dia
agar tetap ingat jangan sampai berbuat nekad sahut tan-tai-jin

tan-cui-sian keluar dari pustaka , pembicaraan ayah ibunya


menerbitkan harapan pada dirinya , tidak ada halangan bagi
kim-khong-taihap memiliki sembilan istri , oleh karena itu
malamnya dia kembali kedalam taman menikmati gejolak
hatinya yang semakin menjeritkan cinta dan sayang , ketika dia
dipanggil untuk makan malam , hatinya semakin syahdu bahwa
dia akan kembali mencuri pandang pada wajah yang
dirindukannya

dua minggu kemudian gerak gerik cinta itu makin mencuat dan
tidak terkendali , bagi empat she-taihap bukan mereka tidak
mengetahui gelagat , mereka itu adalah pendekar-pendekar
sakti yang sarat dengan hikmah yang di tularkan buyut mereka ,
bagi kwee-thian apa yang dirasakan oleh tan-cui-sian sudah
diketahui terlebih pembicaraan dirumah itu apa yang mereka
tidak ketahui , sedu sedan tan-cui-sian di taman belakang jelas
bagi mereka

hingga malam itu saat tan-cui-sian mendesis lirih , thian-ko !


oh.. thian-ko , apakah kamu merasakan apa yang aku rasakan
? , tiba-tiba terdengar jawaban dimana kwee-thian muncul ,
benar sian-moi , aku merasakan dan tahu apa yang kamu
rasakan tan-cui-sian terkesiap memandang kearah suara ,

140
lelaki impiannya itu berdiri didapannya , mukanya merona
merah , darahnya tersirap menghentak dalam kepalanya
membuat dia limbung lemas tidak berdaya ah thian-ko ..
desisnya lirih tanpa tenaga , hmh sian-moi , aku juga suka
dan cinta padamu , jika perpaduan ini memang kehendak thian
, maka aku akan melamarmu kepada taijin kwee-thian duduk
didekat cui-sian , cui-sian yang mendengar pernyataan itu
bergetar bahagia , dia menapa wajah lelaki berumur didekatnya
, lelaki yang menghiasi relung sukmanya , thian-ko ! aku tidak
tahu sejauh mana hakikat cinta yang difahamkan kim-khong-
taihap tapi yang jelas mendapat tempat sedikit dari cintamu aku
sungguh merasa bahagia , kwee-thian tersenyum , jika
cintamu tidak sedikitpun terbersit untuk merebutku dari istriku
maka cintamu itu benar dan itu bagian dari hakikat cinta cui-
sian tertunduk merasakan nikmat saat kwee-thian membelai
jemarinya

keesokan harinya , kwee-thian dan saudaranya menghadap


tan-tai-jin , taijin yang mulia , saya membawa tiga saudara
saya menghadap pagi ini adalah untuk menyampaikan lamaran
saya kepada tan-tajin , jika sekiranya sudi untuk menikahkah
sian-moi dengan saya kwee-thian menyampaikan lamaran itu
dengan tegas dengan tenang , mendengar lamaran yang tidak
diduga itu membuat tan-taijin terperangah , tapi hanya sesaat
dan lalu tan-taijin menjawab , she-taihap ! , jika memang anak
kami menempati kriteria tepat untuk she-taihap hati kami
merasa senang , dan terlebih jika memang anak kami berkenan
maka kami orangtua akan mendukungnya dan dengan lapang

141
dada menerimanya , terimakasih atas kepercayaan tan-taijin
kepada kami dan merestui adik kami kwee-thian untuk menikahi
sian-moi , dan tentunya kami sebagai saudara-saudara dari
kwee-thian akan selalu berusaha mendukung dan mengingat
adik kami untuk mewujudkan kepercayaan yang diembankan
kepada adik kami sela san-kui dengana bijak , tan-tai-jin yang
mendengarnya merasa bangga dan bahagia akan jalinan yang
akan diikatkan itu

seminggu kemudian pernikahan kwee-thian dan sian-moi pun


dilangsungkan , undangan tidaklah banyak ditengah suasana
yang mencekam walaupun gerakan dari pah-sim-sai-jin dan
anak buahnya tidak ada , yang dundang hanya para tetangga
dan para stap tan-taijin , cui-sian merasa bahagia yang tidak
terlukiskan bahwa dia dapat dipersunting oleh kwee-thian lelaki
yang menempati segala hasrat lahiriah maupun batinnya ,
mendapatkan bagian tempat dihati kwee-thian membuatnya
nyaman tidak terperikan

selama tiga minggu kedua sejoli mengecap asamara madu


pernikahan , namun disela kebahagiaan keluarga tan , terselip
musiabah dimana kakek dari tan-cui-sian yakni tan-an-kui
meninggal dunia maka ketika saat bahwa empat she-taihap
akan kembali ketimur karena keberadaan pah-sim-sai-jin sudah
tidak ada selama setahun , empat she-taihap pun berkemas
hendak berangkat , namun tan-taijin meminta dengan sangat
kepada menantunya kwee-thian supaya cui-sian tidak dibawa
dulu ke timur setidaknya enam bulan setelah meninggalnya tan-

142
an-kui , oleh empat she-taihap hal itu disetujui , dan sebelum
berangkat kwee-thian mengajak istrinya kekamar dan
meninggalkan buntalannya

keempat she-taihap melakukan perjalanan kembali ketimur


dengan cepat , dua sebulan kemudian mereka sampai dikota
sin-bun , empat she-taihap singgah disebuah likoan beberapa
tamu menyambut mendekati mereka dan menjura hormat dan
seorang dari mereka berkata , she-taihap yang budiman , kami
nerasa berterimakasih atas penanggulangan tirani pah-sim-sai-
jin di wilayah ini , keempat she-taihap membalas menjura ,
berkat doa para sicu untuk sementara keadaan dapat
terkendali , namun kita harus tetap waspada karena bisa saja
satu hari nanti pah-sim-sai-jin muncul kembali sahut san-kui ,
she-taihap ! apakah pah-sim-sai-jin belum tewas !? , belum
sicu dia hanya menyembunyikan diri , oleh karena itu tetaplah
berhati-hati , dan kami juga akan tetap siap untuk ikut dengan
para sicu menghadapi semua ini , empat orang itu
mengangguk haru

diantara para tamu itu ada seorang wanita tua dan tiga gadis
cantik yang dengan serius memperhatikan dan mendengarkan
pembicaraan itu , setelah empat orang itu meninggalkan likoan
, nenek tua itu melihat tajam pada empat she-taihap , lalu dia
mendengus , huh jika tidak dikeroyok mana mungkin pah-
sim-sai-jin melarikan diri semua orang spontan melihat kearah
nenek tua itu , empat she-taihap juga menatap meja dimana
nenek itu berada dan tiga orang gadis cantik

143
siapakah engakau lo-bo !? apakah engkau pengikut pah-sim-
sai-jin !? tanya san-kui , cih siapa pengikut pah-sim-sai-jin ,
kami adalah tirani kedua yang akan merintis hek-to-ki di dunia
kangowo spontan seorang gadis berdiri dan menjawab
dengan ketus , lalu kedua gadis lainnya berdiri , sungguh niat
yang menyimpang dari gadis muda seperti kalian ini , entah
kenapa ada niat untuk melenyapkan kebaikan dan
menumbuhkan kejahatan , heh..! she-taihap simpan
pengertian kalian tentang kebaikan dan kejahatan sela gadis
yang berdiri pertama sekali

siapakah nenek dan ketiga gadis cantik itu , untuk


mengetahuinya marilah kita melihat ke wilayah timur

Suasana pagi di Im-kan-kok (lembah ahirat) di kota hailar ,


sungguh luar biasa indah , hamparan permukaan laut sebelah
utara lembah berwarna kuning keemasan dtimpa cahaya
matahari yang sedang terbit , hembusan angin pagi yang
semilir mengelus bunga-bunga dan rerumputan di lembah yang
laindai , menari bergoyang menambah pesona pemandangan
alam

Pagi itu tiga orang gadis cantik sedang bersemedi bermandi


cahaya matahari pagi didepan sebuah pondok kayu , wajah
mereka demikian cantik mempesona sangat cemerlang ,
setalah matahari agak tinggi ketiga gadis muda itu lalu berdiri
dan melakukan latihan , gerakan mereka sangat cepat luar
biasa , dan saking cepatnya , ketiganya hanya berbentuk
bayangan , hawa sakti yang keluar dari setiap pukulan yang

144
meraka lakukan membuat rerumputan disekitar mereka laksana
dilandai badai puting beliung , setelah puas dengan ilmu tangan
kosong , ketiganya mengeluarkan senjata masing-masing ,
ketiganya memiliki senjata yang berbeda , wanita yang pertama
bernama lou-si-san meloloskan sabuk warna hijau yang melilit
dipinggangnya , kemudian gadis yang kedua bernama li-ceng-si
mencabut peadangnya dan gadis ketiga yang bernama lu-eng-
hwa meloloskan cambuk yang melilit dipinggangnya , gerakan
merekan begitu mahir dan mantap sekaligus berbahaya

Ketiga gadis cantik itu menghentikan latihan setelah siang hari ,


waktu ketiganya sedang duduk melap keringat , tiba-tiba
seorang nenek berumur lebih enam puluh tahun keluar dari
dalam pondok , kalian mendekatlah kemari ! kata nenek itu
dengan suara serak dan parau , ketiganya dengan sigap
mendekati nenek tua itu dan segera berlutut dan menjura

Nenek itu adalah subo dari ketiga gadis cantik bernama ji-goat ,
dia adalah anak dari cia-caili salah seorang dari eng-hong-bi-
kwi-ji , ayahnya tidak jelas , karena mungkin ia janin dari butek-
giamlo atau toat-beng-jai-hwa-cat , dua rekan ibunya dalam
kejahatan , ji-goat ditinggal di in-tek-san oleh ibunya saat
bergabung dengan kwi-ban-san-hong-houw , setelah dia tahu
bahwa ibunya tewas ditangan she-taihap dengan api dendam
yang berkobar ji-goat memepelajari kitab-kitab dari tiga su-
kongnya giamlo-ong , im-kan-si-ci dan mo-bin-kwi-bo , setelah
merasa kuat , ji-goat turun dari in-tek-san ketika berumur dua
puluh lima tahun , namun malang apa yang dipelajarinya dari

145
ketiga su-kongnya tidak berdaya ketika dia berhadapan dengan
kwee-hung ayah dari kwee-jin-hui , sehingga harus kembali ke
in-tek-san dengan kekalahan yang menyakitkan , selanjutnya ji-
goat memperdalam ilmunya dibawah asuhan seorang pertapa
di im-kan-kok

Untuk menambah kekuatannya saat tiba masanya dia akan


kembali kedunia ramai ia mengambil tiga murid yang Ji-goat
dididik sejak umur empat tahun dan sekarang tiga murid itu
sudah berumur dua puluh dua tahun dan sedang berlutut
dihadapannya yang sudah sangat siap membantu mewujudkan
mimpinya membalaskan dendam dan sakit hatinya kepada she-
taihap

hari ini kalian sudah menamatkan pelajaran dan tiba sekarang


kita harus keluar dari lembah ini untuk menjalankan tugas
penting untuk mewujudkan cita-cita pendahulu kita ! , kami
siap su-bo menjalankan apa yang subo perintahkan ,
bagus ! tugas kita ini sangat berat dan butuh kesiapan ,
karena yang kita hadapi adalah keluarga yang sangat dikenal
kesaktian dengan berjuta kebaikan dan berjuta kebijakan ,
ketiga gadis cantik itu tertunduk mendengar betapa subo
mereka berkata dengan nada jerih

tapi walaupun demikian dengan jika kita berempat turun


bersama maka keluarga itu akan merasakan api pembalasan
yang akan menagih sekaligus dengan bunga-bunganya ! ji-
goat berkata dengan nada geram dan gemas , subo ! , kalau
boleh kami tahu keluarga siapa dan bagaimana keadaan

146
keluarga ini , sehingga subo kelihatan jerih dengan mereka
tanya lu-eng-hwa , ji-goat tersenyum mendengar komentar
muridnya yang menunjukkan ketidak senangan akan kejerihan
yang jelas pada ungkapannya diawal , dan itu artinya muridnya
ini memiliki rasa percaya dengan kepandaian sendiri

baik dan dengarkan ! , aku akan menggambarkan keadaan


musuh kita sehingga dengan lebih mengenal musuh maka kita
tahu bagaimana langkah-langkah untuk mencapai kemenangan
, ji-goat menarik nafas dan melihat ketiga muridnya yang juga
memandangnya , musuh kita dikenal dengan sebutan she-
taihap karena mereka itu adalah keturunan dari kim-khong-
taihap bengcu dua ratus tahun yang lalu , semasa kim-khong-
taihap menjadi bengcu , semuanya tunduk kepadanya , hek-to-
ki hilang dari liok-lim , yang ada hanya kebaikan dan bahkan
sampai sekarang walaupun bengcu itu sudah tertanam
seraatus tahun , tetap hek-to-ki belum mampu muncul
kepermukaan oleh karena keberadaan keturunan bengcu yang
disebut she-taihap , jadi su-bo ! keluarnya kita dari im-kan-kok
memiliki dua tujuan yakni melenyapkan she-taihap dan
mendirikan hek-to-ki sela lo-si-san , benar sekali san-ji sahut
ji-goat

kalau demikian subo ! cita-cita ini tidak lagi ditunda , marilah


kita keluar untuk mewujudkannya ! sela li-ceng-si , ya benar
subo ! kami siap membantu subo mewujudkan mimpi para
pendahulu kita sahut si-san dan eng-hwa bersamaan , ji-goat

147
tersenyum bangga , melihat hasil usahanya menanamkan
kecintaan pada kejahatan terhadap ketiga muridnya

Baik dan sekarang berkemaslah malam ini sehingga besok


kita akan berangkat , ketiga muridnya berdiri dan masuk
kedalam pondok untuk membersihkan diri dan mempersipakan
perbekalan untuk perjalanan besok , semua itu tidak luput dari
pandangan ji-goat sehingga hatinya merasa bangga dan
merasa hangat dengan cita-citanya

keesokan harinya empat bayangan gesit keluar dari im-kan-kok


, sebulan kemudian mereka sampai di qihar , dan disebuah
likoan mereka beristirahat untuk makan , di meja yang ada
dibelakang mereka terdengan obrolan yang membuat mereka
sangat tertarik
kita semua sangat bersyukur ji-sute bahwa she-taihap telah
mengambil tidakan penanggulangan yang cepat , sehingga apa
yang terjadi di barat dan utara tidak memasuki wilayah kita ,
benar suheng ! dan saya dengar pah-sim-sa-jin terpukul
mundur dipeng-bun sehingga melarikan diri terus kearah barat
, ya ..! ji-sute semoga saja utara dapat normal kembali

memang kalau dipikir sungguh menyeramkan apa yang


menjadi prinsip hidup pah-sim-sai-jin memangnya apa yang
menjadi prisnsip hidup dari pah-sim-sai-jin suheng !? kata she-
taihap ketika mengadakan pertemuan di sinyang bahwa prinsip
yang akan ditanamakan oleh pah-sim-sai-jin pada semua orang
adalah hidup dengan sombong , suka berbohong , suka
menurutkan keinginan dan suka melihat penderitaan orang

148
sahut si suheng , kedua sutenya bengong melonggo , aneh..
dan sungguh sangat keluar dari norma yang kita ketahui
selama ini suheng ! , benar sekali ji-sute , oleh karena itu kita
patut untuk mendukung gerakan yang dibuat she-taihap
kedua sutenya mengannguk dan lalu mereka melanjutkan
makan dengan kecamuk pikiran masing-masing

ji-goat dan ketiga muridnya saling pandang , su-bo !? apakah


subo tidak pernah mendengar nama pah-sim-sai-jin !? ji-goat
menatap lo-si-san yang bertanya , aku dan kalian tidak pernah
keluar dari im-kan-kok , tapi jika benar apa yang kita dengar
tentang prinsip pah-sim-sai-jin , orang ini patut kita dukung dan
baik diajak kerjasama untuk mewujudkan hek-to-ki , subo !
memang prinsip itu luar biasa dan sangat tepat dengan hek-to-
ki , namun alangkah baiknya jika kita lebih banyak tahu tentang
sepak terjang pah-sim-sai-jin , benar hwa-ji , jadi coba kamu
korek keterangan lebih jelas apa yang telah dilakukan oleh pah-
sim-sai-jin dan apa yang berlaku di barat dan utara , baik su-
bo malam ini akan ku korek informasi dari ketiga sauadara
seperguruan itu jawab eng-hwa

malam itu eng-hwa mengendap-endap di atas kamar tiga


saudara seperguruan itu , eng-hwa melihat ketiganya sedang
mempersiapkan diri untuk tidur dilantai karena mereka hanya
menyewa satu kamar dengan satu ranjang , jadi si suheng akan
tidur di atas ranjang sementara kedua sutenya tidur dilantai ,
dan baru hendak mebaringkan diri ketiganya terkejut melihat
seorang gadis luar biasa cantik berdiri didepan mereka , kamu

149
siapa ! ketiga saudara seperguruan itu segera berdiri dengan
cekatan , hik..hik tidak perlu kalian tahu siapa aku ! eng-hwa
tertawa tapi kemudian membentak membuat ketiganya makin
berhati-hati

saya ingin menukar informasi dengan nyawa kalian , jadi kalian


harus menjawab apa yang ingi kuketahui , huh..! siapa kamu
yang dengan seenak perutmu mau memaksa kami ! sahut si
suheng dengan lantang , hik. hik.. hmh.. apakah kalian
merasa mampu mengalahkan aku !? eng-hwa tertawa dengan
sombong , si-suheng menerjang dan diikuti kedua sutenya ,
namun entah bagaimana ketiganya malah terlempar dengan
tubuh kaku , hik..hik kalian belum kenal aku tapi sudah
berani menantangku , aku dengan mudah membunuh kalian ,
tapi tidak karena aku ingin mendapatkan informasi dari kalian
a..apa .. yang ingin kamu ketahui ?! , bagus..! sekarang
jawab pertanyaanku jika kalian masih sayang nyawa ! bentak
eng-hwa sehingga membuat ketiga orang itu gemetar ketakutan

nah..sekarang ! kamu ceritakan tentang sepak terjang pah-sim-


sai-jin ! eng-hwa menatap tajam pada si suheng , kami tidak
tahu banyak tentang pah-sim-sai-jin karena dia baru muncul
lima tahun yang lalu , apa yang dilakukanya dibarat dan utara
, kembali eng-hwa bertanya , dia..dia telah menguasai barat
dan utara dan membunuh semua pendekar serta mendirikan
see-kek-hek-te dan pak-hek-te , apa itu see-kek-hek-te !? ,
kumpulan orang-orang jahat yang dibina oleh pah-sim-sai-jin
dari kalangan penjudi dan pemadat dalam satu kota yang

150
khusus , untuk wilayah utara kota yang di gunakan sebagai
kumpulan itu adalah xining disebut dengan pak-kek-hek-te ,
semntara dibarat adalah kota lijiang yang disebut dengan see-
kek-hek-te , hmh.. kalian tahu dimana sekarang pah-sim-sai-jin
!? , tidak .. kami tidak tahu , terakhir kami dengar dia dip eng-
bun tapi sudah melarikan diri karena bertemu dengan she-
taihap

hmh.. baik , karena kalian telah memberikan informasi yang


saya butuhkan maka kali ini saya ampuni nyawa kalian eng-
hwa tiba-tiba hilang membuat ketiga orang itu makin merinding
ketakutan , eng-hwa kembali ke kamar mereka dan menemui
subonya
subo aku telah dapat informasi tentang pah-sim-sai-jin ,
ceritakan apa yang telah kita dapat tentang pah-sim-sai-jin
sahut ji-goat bergairah , pah-sim sai-jin baru muncul lima tahun
dan sudah menguasai dua wilayah barat dan utara , dan dibarat
pah-sim-sai-jin telah membentuk kumpulan orang yang terdiri
dari penjudi dan pemadat dalam satu kota yang disebut see-
kek-hek-te dan demikian juga di utara , see-kek-hek-te berada
di kota lijiang dan pak-kek-hek-te berada di kota xining

ji-goat , si-san dan ceng-si terkejut dan takjub akan cerita yang
baru saja mereka dengar , luar biasa sepak terjang pah-sim-
sai-jin itu hwa-ji ! sahut ji-goat dengan nada gembira dan
bangga , ah sepertinya cita-cita ji-sukong dan kong-bo tidak
berapa lama lagi akan terwujud dengan munculnya pah-sim-
sai-jin , tapi subo ! pah-sim-sai-jin dipukul mundur oleh she-

151
taihap dan terakhir katanya dia terpukul mundur di peng-bun
sela eng-hwa , benar ! tapi kita akan ada untuk membantu
pah-sim-sai-jin sahut ji-goat dengan mata berbinar , lalu ji-goat
berkata , jadi kita akan keutara dan jika dapat bertemu dengan
pah-sim-sai-jin

keesokan harinya ji-goat membawa ketiga muridnya menuju


utara dan tiga bulan kemudian mereka sampai di hehat , di
likoan dimana mereka istirahat banyak sekali orang yang
mereka tahu semuanya adalah kalangan pendekar yang
memiliki ilmu silat tinggi , sungguh berita baik sicu sekalian !
setelah xining dibumi hanguskan dan dua bulan yang lalu lijiang
juga telah di bumi hanguskan oleh she-taihap teriak seorang
lelaki berumur lima puluh tahun , banswee..banswee she-
taihap ! bergema suara menyambut berita suka cita itu ,
semua orang dengan muka gembira dan memuji-muji she-
taihap

ji-goat dan ketiga muridnya itu tercenung , mereka melanjutkan


makan dengan terburu-buru , lalu keluar , mereka luar biasa
heran dengan keberadaan banyak para pendekar di hehat
sepertinya kota itu dijadikan tempat berkumpul , dua hari
kemudian ji-hoat memasuki wilayah utara dan disebuah hutan
mereka istirahat dan membakar daging binatang buruan ,
setelah selesai melahap makanan daging panggang , ji-goat
berkata , hmh ini memang resiko yang dialami oleh setiap
generasi hek-to , ketika dia muncul akan menghadapi orang
sedunia , lalu apa yang kita akan lakukan su-bo !? tanya

152
hwa-eng , kita tetap akan menelusuri utara untuk mencari jejak
pah-sim-sai-jin , subo !? kenapa kita harus tergantung
dengan pah-sim-sai-jin !? tanya si-sian bernada tidak senang

ji-goat tersenyum maklum , heheh.. sian-ji prinsip untuk


mendirikan hek-to kembali adalah kemauan dan kerjasama ,
jika ada rekan sehaluan yang memiliki peluang maka kita akan
mendukung sepenuhnya pada rekan sehaluan itu , tapi subo !
pah-sim-sai-jin dan usahanya sudah terbentur dengan she-
taihap , xining dan lijiang telah di bumi hanguskan itu artinya
pah-sim-sai-jin telah kalah sela si-sian masih dengan nada
kecewa akan berita yang mereka dengar dan gemas dengan
pemikiran subonya

san-ji ! kalian tidak melihat apa yang dapat kulihat dari semua
rangkaian cerita tentang pah-sim-sai-jin ini , apa itu subo !
beritahukanlah pada kami sela ceng-si , pah-sim-sai-jin
katanya mundur oleh kekuatan she-taihap , dan mundurnya itu
sangat aneh menurut saya , apanya yang aneh subo !?
tanya eng-hwa , ingat..! bahwa pah-sim-sai-jin telah menguasai
dua wilayah yakni barat dan utara dalam jangka lima tahun , itu
prestasi besar bagi seorang perintis hek-to terlebih bahwa di
dua wilayah itu ada she-taihap mata ji-goat berseri-seri ,
bagimana subo! apakah menurut subo pah-sim-sai-jin belum
kalah walaupun pak-kek-hek-te dan see-kek-hek-te telah dibumi
hanguskan dan pah-sim-sai-jin sendiri lari terbirit-birit ? sela si-
sian dengan nada ketus

153
belum sian-ji , malahan menurut saya she-taihap yang kalah !
, ha.. !? bagaimana subo berpikiran demikian !? ketiga
muridnya terperangah sehingga si-sian bertanya spontan ,
kalian semua dengar baik-baik , di wilayah barat ada she-
taihap kwee-keng dan keturnanannya sekaligus didampingi pat-
hong-heng-te sementara di utara ada kwee-kong dengan
keturunananya sekaligus juga pat-hong-heng-te ketiga
muridnya mendengarkan penuh perhatian , jadi jika pah-sim-
sai-jin berhasil dibarat dan di utara berarti she-taihap dibarat
maupun diutara telah ditewaskan oleh pah-sim-sai-jin ketiga
muridnya tercengang , lalu su-bo kenapa dia mundur ketika
bertemu dengan she-taihap yang lain kalau dia sudah mampu
menewaskan she taihap di barat dan utara !? eng-hwa
bertanya dengan nada bingung

mundurnya itu bukan berarti kalah hwa-ji , ada yang janggal


disini , she-taihap di barat dan utara saya yakin sudah tewas ,
karena pantang bagi she-taihap untuk mundur dan melarikan
diri dan kalau mereka masih ada tidak mungkin kedua wilayah
itu dalam genggaman pah-sim-sai-jin , hmh. berapa
bayakkah she-taihap itu subo!? , tanya si-sian penasaran ,
sian-ji ! she-taihap itu lumayan banyak , karena mereka
memiliki ibu yang banyak , istri kim-khong-taihap ada sembilan
untuk menurunkan keturunananya

kalau begitu subo menurut subo kenapa pah-sim-sai-jin


mundur !? , mundur karena mungkin dikeroyok she-taihap ,
dan tindakan itu sangat tidak pernah dilakukan she-taihap dan

154
hal itu telah mereka lakukan itu berarti pah-sim-sai-jin luar biasa
sakti apalagi dapat selamat dari keroyokan itu , bukankah
sebaiknya kita yang membuka celah munculnya hek-to dan
pah-sim-sai-jin nantinya membantu kita sela si-sian , pikiran
itu juga bagus si-sian dan aku setuju sekali sahut eng-hwa ,
ya aku juga sependapat sela ceng-si , ji-goat memandang
ketiga muridnya yang demikian bersemangat , baik hal
demikian juga tepat , jadi sambil menunggu jejak pah-sim-sai-jin
kita akan kexining dan kita akan mengumpulkan sisa-sisa dari
apa yang telah di lakukan pah-sim-sai-jin

kemudian ji-goat dan tiga muridnya melanjutkan perjalanan ,


dan bulan kemudian mereka sampai di kota sin-bun dan
bertemu dengan empat she-taihap di likoan dimana mereka
mendengar bahwa pah-sim-sa-jin bersembunyi sehingga
membuat hati ji-goat gemas dan mengeluarkan perkataan
sebagaimana diawal

siapakah kalian yang begitu getol dengan kejahatan sehingga


berusaha menyemaikannya ditengah orang banyak !? san-kui
masih dengan tenang menjawab gadis yang bernada ketus itu ,
lalu ji-goat berdiri , she-tai-hap ada utang harus dibayar maka
sekarang utang itu harus dilunasi sekaligus dengan bunganya
, san-kui tersenyum , lo-bo !? katakana utang apa yang harus
dilunasi oleh keluargaku , she-taihap aku adalah ji-goat anak
dari eng-hong-bi-kwi-ji , oo.. ternyata demikian jawab san-
kui karena nama ini pernah mereka dengar dari cerita orang tua

155
mereka , terlebih san-kui tahu bahwa kakeknya kwee-sin-peng
yang menewaskan eng-hong-bi-kwi-ji

bagaimana kalian hendak menagih !? tantang san-kui ,


phuah. si-sian gemas dengan ketenangan yang ditunjukkan
she-taihap , lalu dengan gerakan indah dan cepat dia
menerjang she-taihap , empat she-taihap mengelak dan
melayang ke luar rumah makan , jangan lari pengecut ! teriak
si-sian sambil menyusulkan serangan , namun empat she-
taihap yang berada dihalaman likoan menyambut serangan
yang ganas dan berbahaya , san-kui dan yang dua saudaranya
membiarkan kwee-ming yang menghadapi si-sian ,
pertempuran dahsyatpun berlangsung seru , sampai sekian
lama pertempuran berlansung belum ada yang mendesak dan
terdesak , san-kui takjub bahwa gadis itu memiliki ilmu yang
tidak rendah bahkan melebihi ciang-bujin

kwee-ming mengeluarkan ilmu pamungkas keluarganya , im-


yang-pat-hoat dengan jurus im-yang-tiauw-hoat , dan dalam
dua puluh gebrakan si-sian merasakan tekanan berat luar biasa
, gerakan yang laksana rajawali itu membuat dia kewalahan
menghadapi cakaran dan kibasan tangan kwee-ming yang
mengeluarkan hawa im-yang luar biasa , lalu eng-hwaa
memasuki pertempuran membentu si-sian , si-sian selamat dari
tekanan , dua gadis cantik itu mengeroyok kwee-ming , kisuran
angin pukulan beradu bertubi-tubi , namun kwee-ming masih
menguasai keadaan , dan bahkan ketika memasuki jurus kedua
ratus , si-sian dan eng-hwa mulai kalang kabut , tiba-tiba ceng-

156
si memasuki pertempuran , kwee-ming dengan tenang
menghadapi keroyokan tiga gadis itu dengan ilmu puncak
keturunananya , serangan ketiga gadis itu demikian dahsyat
dan berbahaya , ketiga lawannya telah mengeluarkan senjata
berupa pedang , sabuk dan cambuk

kwee-ming mengeluarkan pedangnya dan menghadapi tiga


senjata itu dengan hong-lo-im-yang-kiam dan untuk
mengimbangi keroyokan kwee-ming tidak kekurangan ilmu ,
sin-tiauw-poh-chap-sha digunakan dengan indah dan kokoh ,
hingga sampai ratusan jurus senjata ketiga gadis itu tidak dapat
menyentuh kwee-ming , hal ini membuat ketiga gadis yang baru
muncul kedunia ramai ini merasa terkejut dan takjub , makin
ciut hati mereka bahwa mereka harus bertiga dapat
mengimbangi seorang she-taihap , namun apakah pertempuran
seimbang ini akan diadu dengan ketahanan daya tempur , ya
tentunya harus demikian , lalu siapakah yang akan kalah ,
ketiga gadis itu mempergencar serangan mereka , namun luar
biasa langkah-langkah kwee-ming dan juga sangat kokoh
pertahanan pedang yang mengeluarkan hawa im-yang itu

lima jam pertempuran itu berlangsung , kwee-ming masih


dengan stamina prima dan luar biasa , sementara ketiga gadis
cantik itu sudah mandi keringat , ji-goat bergerak memasuki
pertempuran namun kwee-thian menghalanginya , pertempuran
tunggalpun berlangsung dengan cepat , serangan ji-goat
dikerahkan , ilmu-ilmu dari suhunya di im-kan-kok dikeluarkan
pertempuran itu seimbang dan luar biasa seru , namun ketika

157
malam sudah tiba jurus yang dilalui ji-goat telah mencapai tiga
ratus jurus , dan pada satu gebrakan ji-goat tidak dapat
mengelak dari tendangan kaki kwee-thian yang menggunakan
im-yang-ma-hoat , bughh. perut ji-hoat rasa terpilin ususnya
es membuat kepalanya pening dan mual yang tidak tertahan ,
dan pada gerakan selanjutnya dua pukulan berbareng yang
dilancarkan oleh kwee-thian dalam rangkain jurus im-yang-ma-
hoat , menghantam dada ji-hoat brughh .. tak ayal lagi ji-hoat
terlempar lima tindak dua hawa yang bersarang didadanya
menjebol pertahanan hawa sakti miliknya dan memporak-
porandakan peredaran darahnya hingga jantungnya berhenti
berdetak , ji-goat tewas sebelum terhempas ketanah

ketiga muridnya terkejut bukan main melihat subo mereka


terkapar tidak bernyawa , eng-hwa melompat dan melarikan diri
disusul kedua saudara seperguruannya , she-taihap
membiarkan ketiganya melarikan diri , eng-hwa dengan sisa
tenaga yang ada terus berlari dan saat malam sudah sangat
larut eng-hwa menggeloso rebah ditanah dan tidak lama
kemudian si-sian dan ceng-si tiba dengan kondisi yang sama
bahkan ceng-si muntah karena capeknya , mereka rebah
terdiam suara nafas yang memburu terdengar bertalu-talu ,
kondisi itu berlangsung sampai pagi hari

paginya ketiganya bangkit dengan tubuh lemas namun kondisi


nafas mereka sudah normal , rasa lapar mendera , mereka
harus makan , lalu eng-hwa memaksa tubuhnya berdiri , aku
akan cari buruan eng-hwa berkata sambil melangkah

158
meninggalkan si-sian dan ceng-si , satu jam kemudian eng-hwa
kembali dengan membawa ular besar , daging ular itu di
panggang setelah matang merekapun makan dengan lahap ,
setelah kenyang mereka merasakan tenaga mereka pulih

hmh tidak dinyana bahwa kita akan dipecundangi begini


eng-hwa berkata dengan kesal , kedua saudaranya diam
tertunduk , eng-hwa menatap keduanya , kenapa kalian diam
!? , menyesali kekalahan tiada gunanya dan lebih baik kita
memikirkan langkah selanjutnya sahut si-sian , hmh
baiksi-sian apa langkah kita selanjutnya !? , menurut saya
benar apa yang dikatakan subo , dan subo tidak berlebihan jika
mengagumi pah-sim-sai-jin , maksudmu kita akan
mendukung jika pah-sim-sai-jin muncul kembali !? , benar
sekali , dan itu peluang kita untuk melanjutkan cita-cita subo ,
ya ..! aku juga sependapat dengan si-sian , dan saya makin
kagum dengan pah-sim-sai-jin yang tentunya lebih sakti dari
kita , terlebih kalau benar empat she-taihap itu harus
mengeroyoknya jika berhadapan sela ceng-si

benar pah-sim-sai-jin memang sakti , untuk mengimbangi


seorang she-taihap saja kita bertiga harus mengeroyoknya dan
untuk menghadapi pah-sim-saijin empat she-taihap harus
mengeroyoknya , suatu yang sangat luar biasa kata si-sian
menimpali , hmh.. hal itu juga dapat aku rasakan , namun
kemana kita dapar menemui pah-sim-sai-jin !? , kita tidak
usah mencarinya , lebih baik kita menunggu , tentu kalau dia
muncul akan membuat gempar dan saat itu kita datang

159
menemuinya sahut si-sian , ketiganya terdiam dengan pikiran
masing-masing tentang pah-sim-sai-jin

She-taihap melanjutkan perjalanan menuju timur dan sebulan


kemudian kemudian mereka sudah sampai di hehat dan
bergabung dengan pasukan , karena sudah merasa aman lalu
mereka kembali ketempat masing-masing , berita sepak terjang
she-taihap diutara membuat para pendekar , kauwsu dan
pangcu merasa bersyukur dan terenyuh , lebih dua ratus tahun
keluarga ini menjadi ujung tombak liok-lim , tanggung jawab
yang turun temurun yang tidak dapat disangkal oleh siapa saja

kwee-san-kui dank wee-gun kembali keselatan setelah


seminggu berada di sinyang dan lima bulan kemudian mereka
sudah sampai di pulau kura-kura setelah jin-hui berada sebulan
di pulau kura-kura , pertemuan itu sungguh membuat bahagia ,
terlebih kedua istri san-kui dan kwee-gun , namun kebahagiaan
itu berganti dengan musibah dimana kakek kwee-lun-keng yang
berumur delapan puluh lima tahun meninggal dunia , beberapa
pendekar dan kauwsu datang menghadiri kemalangan itu tidak
terkecuali nenek-hong-in dan keluarganya

setelah sebulan kwee-jin-hui dan kam-hong kembali ketimur ,


mereka mengadakan perjalanan cepat sehingga lima bulan
kemudian mereka sudah sampai di sinyang , istri tercinta
menyambut mereka dengan segenap bahagia dan rindu ,
namun tiga hari kemudian ketika keluarga she-taihap beserta
dua ratus pat-hong-hengte mengadakan jamuan syukur atas
kedatangan kwee-jin-hui dan kam-hong , tiba-tiba seorang

160
lelaki berwajah burik muncul , empat she-taihap berdiri dan
para murid pat-hong-heng-te bersiaga menunggu perintah ,
empat istri she-taihap yang juga jebolan pat-hong-heng-te
bersiap menghadapi segala kemungkinan

hehehe..hahahahahaha , luar biasa memang keluarga kim-


khong-taihap suara yang mengandung sin-kang-itu
menggetarkan sukma , namun untungya penghuni pat-hong-
heng-te adalah turunan bengcu kawakan sehingga suara itu
tidak demikian berpengaruh walaupun beberapa orang dari pat-
hong-hengte harus duduk kembali bersila memusatkan
perhatian , hentikan pah-sim-sai-jin ..! seru jin-hui dan
sekejap suara tawa itu berhenti berganti dengaan seyum sinis
yang didahului dengan meludah

pah-sim-sai-jin setelah lebih dua tahun menyempurnakan ilmu


gabungannya yan menghasilkan pukulan luar biasa dahsyat
bahkan hawa ditubuhnya dapat membonceng luncuran pukulan
yang keluar dari telapaknya membuat pukulan itu bukan saja
dahsyat bahkan amat mengerikan , setelah merasa sangat
matang ilmu barunya dia beri nama dengan hek-hoat-bo
(biang ilmu hitam) , pah-sim-sai-jin keluar dari hutan yang gelap
lagi lebat dan masuk kembali ke yinchuan , kehidupan
masyarakat yang kembali normal demikian terasa terbukti kota
sibuk dengan berbagai urusan , likoan dan rumah makan marak
, para pedagang asongan memadati jalan-jalan kota

pah-sim-sai-jin memasuki likoan dan kehadirannya itu membuat


orang terheyak , hampir dua tahun keadaan normal dirasakan

161
masyarakat yinchuan tapi dengan munculnya momok yang
sangat dikenal perawakannya ini membuat terbang semangat
orang yang melihat pah-sim-sai-jin dan kenyataannya
semangat hidup itu makin terhempas saat pah-sim-sai-jin
memporak-porandakan likoan dan menyebar maut yang
mengerikan , dan pasar yang tadinya normal dengan kesibukan
, gempar dan hiruk pikuk dan pasar sekejap sunyi karena orang
berusaha menyelamatkan diri , pah-sim-sai-jin dengan senyum
sinis dan jumawa meninggalkan kota yinchuan dan menuju
ketimur dan disetiap kota pah-sim-sai-jin menunjukkan
kebrutalannya terlebih ketika dia mendengar bahwa dua kota
hitam yang dibentuknya di xining dan lijiang telang di bumi
hanguskan

tangannya makin ganas menebar maut disetiap kota hingga ia


memsuki wilayah timur dan tiga bulan kemudian pah-sim-sai-jin
memasuki sinyang , di rumah makan pah-sim-sa-jin sedang
bersantap , beberapa orang memperhatikan pah-sim-sai-jin
dengan tatapan curiga , pah-sim-sai-jin menampar seorang
pelayan hingga tewas dan menangkap orang yang menatapnya
curiga , kamu kenal aku !? , ti.tidak , cih aku adalah
mautmu ,prak kepala orang itu pecah ditampar pah-sim-sai-
jin hingga tewas seketika
beberapa orang menerjang , namun sekali kibas tangannya
telah melemparkan tubuh empat orang yang hendak
menyerangnya dan sadisnya tubuh orang itu menghijau ,
hahaha..heheh .. aku adalah pah-sim-sai-jin , cepat kalian
katakan dimana tempat keturunan kim-khong-taihap ! semua

162
orang tertunduk dan bergetar ketakutan , dan seseorang
melayang kearahnya , kamu katakan dimana keturunan kim-
khong-taihap ! , di..di.. barat kota tuan , huh..! ,, prak..
sambil mendengus pah-sim-saijin menampar orang itu tewas
dan berkelabat dari tempat itu , semua orang berhamburan
menyelamatkan diri kembali kerumah masing-masing , dalam
waktu yang tidak berapa lama pasar gempar dan beberapa
murid kauwsu dan pangcu yang berada dipasar segera melapor
akan kemunculan pah-sim-sai-jin yang mencari tempat she-
taihap

beberapa kauwsu dan pangcu segera berangkat berduyun-


duyun ke tempat pat-hong-heng-te , sementara pah-sim-sai-jin
berdiri jumawa dihadapan she-taihap , kalian telah membumi
hanguskan kekuatanku di utara dan barat , sekarang bersiaplah
kalian semua , ke empat she-taihap sudah meloloskan sabuk
mereka dan memasang kuda-kuda , pah-sim-sai-jin bergerak
menyerang dengan thian-te-tin-hoat-chit , gerakan im-yang-
pat-hoat diiringi meluncurnya sabuk dengan jurus in-hong-sin-
kin menyambut serangan pah-sim-sai-jin , pertempuran seru
dan luar biasa cepat berlangsung , ketiga ujung sabuk bergerak
demikian indah bagai empat naga mengurung tubuh pah-sim-
sai-jin

semua murid pat-hong-heng-te siaga demikian juga empat istri


she-taihap sementara anak-anak mereka sudah disuruh masuk
kedalam dibawa dua orang pelayan , pada jurus keseratus pah-
sim saijin berhasil menangkap sabuk kam-hong , namun saat

163
keduanya saling membetot tiga ujung sabuk dari kwee-thian
dan jin-hui menghantam siku dan perut dan lambung , sehingga
pah-sim-sai-jin melepaskan kembali sabuk kam-hong dan
kembali empat sabuk itu mengurungnya , pah-sim-sai-jin
tersenyum jumawa dan kemudian meludah , hehehe.. apakah
kalian akan mengira aku akan terus kelabakan oleh ilmu sabuk
kalian ini , nah sekarang kalian rasakan ini pah-sim-saijin
memutar tangan kananya yang tepaknya menghadap lawannya
semntara tangan kirinya bersikap menyembah dengan posisi
kuda-kuda rapat sejejar mulutnya berkomat kamit sambil
menarik nafas mengepos tenaga lalu ilmu barunya hek-hoat-
bo berkeredapan menghantam empat she-taihap dan hasilnya
empat tubuh itu melayang bagai layangan putus dan ambruk
ditanah dengan tubuh menghijau dan bau apek menyebar
membuat empat istri she-taihap yang berada didekat empat
mayat itu dan celakanya mereka mendekati suami masing-
masing dan keempat istri she-taihap bangkis-bangkis dan
linglung karena keracunan yang luar biasa tidak lama empat
istri she-taihap ambruk diatas suami masing-masing dalam
keadaan tewas menghijau , dua puluh pat-hong-heng-te
menerjang , namun gerakan pedang bianglala pah-sim-sai-jin
memapaki semua serangan

bau apek yang membuat mereka bangkis-bangkis jadi sasaran


lunak pedang pah-sim-sai-jin , pembantaianpun nyawapun
berlangsung , gerakan ganas beng-cui-in-kiam dalam sekejap
menghantar sepuluh nyawa pat-hong-heng-te , ketiga istri she-
taihap jatuh pingsan tak kuasa menahan keracunan yang

164
mereka alami karena bau apek ketiga mayat suami mereka
yang terhempas didepan mereka , dalam dua jam , pat-hong-
heng-te telah delapan puluh yang tewas , pah-sim-sai-jin
tersenyum sinis dan menyarungkan pedangnya , dan dia ingin
melihat bagaimana hasil ilmu barunya bila dihadapakan kepada
keroyokan yang mengurungnya , dengan gerakan khas hek-
hoat-bo mulai menderu menghantam puluhan pat-hong-heng-te
, dan hasilnya enam orang melayang dan ambruk dengan
tubuh menghijau dan bau apek dari sembilan mayat makin
membuat porak poranda barisan pat-hong heng-te yang tinggal
empat puluh orang dan kembali pedang pah-sim-sai-jin
berpesta nyawa

beberapa kauwsu datang menyerbu dan membantu , namuan


mereka terbentur bahkan menghantar nyawa dalam dua
gebrakan jurus pedang luar biasa dari pah-sim-sai-jin , dan
dalam satu jam empat puluh pat-hong-heng-te terjunkal tewas ,
dua belas rombongan kauwsu bergerak menerjang , namun
mereka tiba-tiba dihantam pukulan aneh yang membuat tenaga
meraka hilang pikiran mereka kosong , darah mereka sessat
beku dan dan tiba-tiba darah mereka mendidih membuat tubuh
mereka serasa bengkak , ilmu hek-hoat-bo untuk ketiga kalinya
dikeluarkan pah-sim-saijin , hasilnya tubuh kedua belas kauwsu
menjadi kaca es dan tiba-tiba meledak bau apek pun menyebar

memprihatinkan nasib she-taihap , perjamuan rasa syukur itu


ternyata merupakan akhir kehidupan mereka , dua ratus pat-
hong-heng-te , empat she-taihap beserta istri dan puluhan

165
kauwsu dan pangcu tergeletak bergelimpangan berserakan di
lianbhutia pat-hong-heng-te , hanya empat jam huru hara
pertempuran itu berlangsung dan sekarang sepi , sunyi
mencekam dan mengerikan , pah-sim-sai-jin memasuki rumah
lima orang anak-anak she-taihap yang berada dikamar
bersama dua pelayan digorok pah-sim-sai-jin sambil tersenyum
sinis

kekejaman luar biasa dari seorang anak manusia , pah-sim-sai-


jin meninggalkan pat-hong-heng-te saat malam tiba setelah
kediaman she-taihap dibakar dan semua mayat dilemparkan
kedalam , kota sinyang gempar , pembantaian sadis di pat-
hong-heng-te membuat semua hati ngeri dan ketakutan , pah-
sim-sai-jin masih berada di sinyang ,kantor kediaman sim-
kungcu didatangi , semua pengawal ditebas oleh pedangnya
yang berhawa dingin , sim-kungcu di bunuh dan anak istrinya
dipermainkan

dalam jangka tiga hari hari sinyang telah sunyi sepi di tinggal
mengungsi oleh penduduknya , pah-sim-sai-jin mulai dengan
pembentukan kota hitam yang baru , bukoan dan piauwkiok
yang berada kota-kota berdekatan didatangi dan mereka
digelandang kekota sinyang , pah-sim-sai-jin menanamkan
prinsip hidup yang harus diterapkan bebrapa orang yang
awalnya terpaksa lama kelamaan jadi biasa dan merasa suka ,
dalam jangka satu tahun kota tung-kek-hek-te terbentuk ,
wilayah timur dilanda badai hitam , pemerasan , pemerkosaan ,
teror dan penganiayaan berlaku setiap hari

166
bahkan pah-sim-sai-jin memerintahkan dua ratus anak buahnya
merekrut dan menculik para pemuda belia umur empat belas
sampai tujuh belas , hingga dalam jangka setahun itu lebih
seratus pemuda belia dibina pah-sim-sai-jin di kota sinyang ,
pemuda-pemuda itu disuguhkan kemesuman dan kenikmatan
birahi , setelah setahun membina ratusan pemuda belia dengan
ilmu dan perinsip hidup maka pah-sim-sai-jin meninggalkan
sinyang berangkat menuju selatan

berita petaka di timur membuat selatan heboh dan gempar ,


berita kematian she-taihap sampai kepulau kura-kura setelah
setahun , she-taihap dipulau kura-kura berkabung ditambah lagi
dengan meninggalnya kwee-gan-liong , para kauwsu dan
pangcu yang melayat kepulau kura-kura sambil untuk
membicarakan penanggulangan bahaya yang mengancam ,
setelah dua minggu pemakaman kakek gan-liong tiga she-
taihap dan kwaa-san-lun cucu nenek in-hong yang juga berada
di pulau kura-kura melayat kakek gan-liong mengikuti misannya
untuk mendukung penanggulangan akan tirani yang disebar
pah-sim-sai-jin sementara neneknya hong-in dan istrinya serta
empat anaknya tinggal di pulau kura-kura

she-taihap dan dua ratus pat-hong-te keluar dari pulau kura-


kura untuk kedua kalinya kali ini kekuatan mereka di pusatkan
di han-zhong , kota perbatasan timur dan selatan , empat she-
taihap memasuki kota timur sejauh mungkin hingga sampai
kekota kunming , sepertinya tidak ada markas cabang yang
dibentuk pah-sim-sai-jin , penghuni tung-kek-hek-te di sinyang

167
sangat ramping hanya berjumlah lima ratus yang terdiri dari
seratus lebih pemuda belia dan tiga ratus lelaki bekas kauwsu
dan pangcu beserta murid-murid yang sudah ketagihan oleh
suguhan nikmat hidup oleh pah-sim-sai-jin
empat she-taihap dan seratus pat-hong-heng-te berada di kun-
ming sementara seratus tetap di han-zhong beserta ratusan
pendekar dari kalangan kauwsu dan pangcu , setelah empat
bulan berada di kun-ming , momok yang menakukan dan tirani
luar biasa olot itu pun muncul , pah-sim-sai-jin ketika masuk
kota disambut empat she-taihap dan seratus pat-hong-heng-te ,
pah-sim-sai-jin melidah kemudian tersenyum sisnis , heh..!
keturunan kim-khong-taihap aku sangat menikmati ketika
keluargamu di sinyang kubantai dan anak-anak mereka
kugorok , mendengar perkataan menyeramkan itu san-kui
menjawab, apakah kamu bangga dengan perbuatanmu itu
pah-sim-sai-jin !? , hahah , tentu aku bangga ! jawab pah-
sim-sai-jin tertawa puas , gurumu han-bu-ong memang rajanya
kejahatan tapi walaupun demikian tetap saja dia mati , apakah
dialam sana ia dapat berbangga dengan perbuatannya selama
hidup ? , jawabnya tentu tidak bahkan dia sengsara dengan
perbuatannya , heheh.. omongan picisan lagi yang kamu
obral , darimana kamu tahu bahwa guruku sengsara ! hah..! ? ,
apakah kamu sudah melihatnya dialam sana !? , tidak ..! tapi
pribahasa mengatakan segala perbuatan akan dituai ,
perbuatan han-bu-ong adalah jahat , apakah menurutmu dia
akan menuai kebaikan !? sahut san-kui dengan tenang

168
cuhcih urusan sekarang ya sekarang , urusan nanti
adalah nanti , hal yang tidak diketahui jelasnya mengapa harus
dipaksakan supaya sesuai dengan omong kosong , ya
terserah kamu saja , gurumu juga telah dinasehati oleh
sukongcouw kami bu-kek-siansu namun jika hati sudah tertutup
akan sulit untuk terbuka , heh siapa itu bukek siansu !? ,
bukek-siansu adalah suheng dari han-bu-ong gurumu , posisi
kita sekarang sama , kami pewaris dari bu-kek-siansu
menasehati pewaris dari han-bu-ong , dan apa yang didapati
hasilnya sama-sama , bahwa suhu dan murid memang sudah
hati membatu , heheh..heheh , hmh , ternyata begitu , tapi
hari ini seluruh pewaris dari bukek-sian-su akan mati
ditanganku ! pah-sim-sai-jin tertawa jumawa , , sekarang
bersiaplah kalian , akan kukirim menemui saudara kalian yang
lain pah-sim-sai-jin menyerang dan pertempuran segitpun
terjadi , empat sabuk dari she-taihap bergerak cepat dan indah
, cuh ilmu sabuk ini sudah tidak berguna lagi , kalian akan
tetap mati ditanganku pah-sim-sai-jin meludah dan mencela ,
san-kui sudah merubah taktik penyerangan , sabuk mereka
tidak lagi menjeprat tubuh pah-sim-sai-jin , tetapi malah
membelit dua tangan dan dua kaki pah-sim-sai-jin , dan jika
sudah terbelit mereka menghantam pukulam im-yang-giok-hoat
dengan kekuatan penuh

hal itu karena san-kui yakin bahwa keempat keluarganya tidak


mungkin tewas kalau bukan karena pah-sim-sai-jin memiliki
ilmu yang dapat menyebarkan hawa apeknya lewat pukulan ,
dan trik ini membuat pah-sim-sai-jin kalang kabut , berkali-kali

169
pukulan im-yang-giok-hoat menghantam telak dadanya , hingga
dadanya berguncang dan memuntahkan darah , bau apek pun
menyebar namun karena pukulan itu susul menyusul mebuat
hawa itu berbalik terbawa serangkum hawa pukulan
menghantam pah-sim-sai-jin , pah-sim-sai-jin berusaha
melepaskan diri , namun sangat sulit

darahnya sudah muncrat-muncrat dari mulutnya , dan hawa


apek makin terasa menyebar jauh , dan satu ketika empat
sabuk lepas dan empat she-taihap bergerak dengan sebuah
pukulan yang sama yakni im-yang-sian-hoat , empat pukulan
dahsyat menghantam tubuh pah-sim-sai-jin hingga terlempar
sepuluh meter dan menghantam tembok rumah hingga jebol ,
pah-sim-sai-jin pingsan dengan isi dada remuk redam darah
mengalir dari kedua matanya , hidung dan telinga , empat she-
taihap menjauh dari tempat itu untuk dan segera meminum
obat lalu kemudian bersemedi mengusir pengaruh hawa yang
tidak demikian kuat , sementara dua puluh pat-hong-heng-te
menjaga tubuh pah-sim-sai-jin yang tergeletak pingsan dari
kejauhan , sampai keesokan paginya pah-sim-sai-jin masih
pingsan , tidaj ada yang berani memastikan keadaan pah-sim-
sai-jin , karena hawa disekitar pah-sim-saijin sangat berbahaya
, ketika matahari sudah naik tinggi , tubuh pah-sim-sai-jin
bergerak dan luar biasanya dia sudah berdiri dalam kondisi
yang sehat

pah-sim-sai-jin bergerak cepat menerjang dua puluh pat-hong-


heng-te yang bersiaga setelah melihat pah-sim-sai-jin berdiri ,

170
pertempuran segit berlangsung pagi itu , dua puluh pat-hong-
heng-te bertahan dengan gigihnya , menjelang waktu siang dua
puluh pat-hong-heng-te mulai porak-poranda , dan dalam satu
gebrakan jitu , tiga orang pat-hong-heng-te terjungkal ambruk
oleh tusukan pedang dan serangkum sin-kang hek-lek-hoat
menghantam dua yang lainnya , ketiganya sesaat sesak dan
kemudia tewas , pat-hong-heng te terus melawan dengan
sekuat daya membendung iblis yang kosen dan alot ini tidak
berapa lama pedangnya lagi-lagi memakan kirban , dua pat-
hong heng-te , tewas seketika , saat pedang bianglala hijau
pah-sim sai-jin menembusa dada keduanya

tiba-tiba empat she-taihap muncul bersama puluhan pat-hong-


heng-te ; pah-sim-sai-jin yang melihat keempat she-taihap
muncul langsung melancarkan pukulan terbarunya hek-hoat-bo
, srangkum cahaya hijau berkeredapan menghantam barisan
pat-hong-hengte yang menegroyok , dan enam dari mereka
langsung ambruk tewas dengan tubuh menghijau , empat she-
taihap terpana melihat hasil pukulan luar biasa itu , dan mereka
langsung menyerang dengan sabuk menghalangi pengeposan
tenaga yang akan melancarkan pukulan itu untuk kedua kalinya
, dan pah-sum-sai-jin berusaha untuk mengelak dan berkelit
dengan berpoksai , dan ketika kakinya menjejak tanah , posisi
sudah kaki merapat dam sejajar , pengeposan tenaga dengan
rapalan juga sudah dilakukan saat masih di udara , sikap kedua
tangan sudah siap melancarkan pukulan , blaam pukulan hek-
hoat-bo beradu dengan im-yang-giok-hoat , pah-sam-sai-jin
terlempar dengan memuntahkan darah sementara empat she-

171
taihap linglung , segera mereka duduk bersemedi mengisir
hawa apek yang jahat , namun pah-sim-sai-jin yang ganjil
tubuhnya , melancarkan hek-hoat-bo dengan tenaga penuh

serangkum cahaya hijau melabrak tubuh kearah empat she-


taihap , dan tidak ayal tubuh mereka bergeming dan hawa apek
membuat mereka bangkis lalu ambruk dengan tubuh menghijau
, takdir empat she-taihap sudah tiba lalu merekapun
menghembuskan nafas terakhir , puluhan pat-hong heng-te
segera menerjang , disambut tawa sihir dari pah-sim-sai-jin ,
gerakan serangan tertahan , pedang pah-simn-saijin
berkeredapan membantai pat-hong-heng-te , puluhan pat-hong-
heng-te bukan pesilat rendahan , dengan kekuatan penuh ilmu-
ilmu ciptaan kim-khong-taihap dipadukan

tapi memang dasar tubuh iblis ini menyimpan keajaiban luar


biasa , tubuhnya yang tercincang pedang pat-hong heng-te
lunak dan alot darah bersimbah menebar hawa apek membuat
barisan pat-hong-heng-te kavau-balau sementara pedang
bianglala hijau pah-sim-saijin bergerak cepat membagi bacokan
, sabetan tusukan , barisan pat-hong-heng-te susul menyusul
bertumbangan amburuk ketanah , lukanya yang menaganga
bersimbah darah merupakan senjata ampuh yang melemahkan
seluruh daya tahan pat-hong-heng-te , akhirnya pertempuran
selesai dengan kemenangan telak di pihak pah-sim-sai-jin ,
empat she-taihap dan seratus pat-hong-heng-te tewas , pah-
sim-sai-jin tersenyum sinis dan meludahi empat mayat she-
taihap

172
kemudian pah-sim-sa-jin meninggalkan kunming dan terus
menuju selatan , dan dua bulan kemudian pah-sim-sai-jin
sampai ke hanzhong , pertempuran luar biasa hebat , dimana
dua ratus pasukan yang terdiri dari seratus pat-hong-heng-te
dan seratus pendekar , namun ilmu sihir pah-sim-sai-jin
membuat kalangan pendekar saling membacok , sementara
pat-hong-heng-te yang tidak seberapa berpengaruh namun
membuat mereka lemah dan lengah , pah-sim-saiji laksana
menuai padi menyabit rumpun demi rumpun barisan pat-hong-
hengte , sampai sore pertempuran unik dan luar biasa itu ,
semua pat-hong-heng-te tewas dan seratus pendekar tewas
saling menghantam dan yang tersisa dituntaskan oleh pah-sim-
saijin

dengan tertawa jumawa pah-sim-saijin meninggalkan han-


zhong , dan dikota lokyang pah-sim-sai-jin membentuk
kekauatnya , bebrapa kauwsu yang masih hidup ditawan dan
dibawa ke-lokyang , teror pun marak , rakyat lokyang di aniaya ,
hartanya dirampas dan anak wanita mereka jadi permainan ,
dalam jang ka tiga bulan lokyang ditinggal penduduknya ,
masyarakat bentukan pah-sim-sai-jin pun dibentuk , enam
puluh kauwsu dan seratus murid yang dipaksa berbuat jahat
akhirnya prinsip baik uang selama ini di yakini pudar berganti
dengan prisnsip pah-sim-sai-jin

lalu penculikan pemuda-pemuda belia-pun di mulai , demikian


juga penculikan wanita-wanita untuk dijadikan penghibur , para
pemuda disuguhkan permainan mesum , dan prinsip bejat dan

173
nista pun di hembuskan , para pemuda belia yang masih labil ,
dengan mudah masuk perangkap pah-sim-sai-jin , dua ratus
pemuda belia selama dua tahun sejak pembentukan lokyang
menjadi lam-kek-hek-te (bumi hitam kutub selatan) wilayah
selatan ambruk peradabannya , mereka terkulai di bawah tirani
pah-sim-sai-jin yang unik luar biasa , seluruh wilayah selatan
mutlak pada genggaman pah-sim-sai-jin kecuali pulau kura-
kura

burung camar bercuitan di permukaan laut .angin laut berhebus


sepoi-sepoi , riak gelombang kecil ibarat musik alam menyahut
cecuitan burung camar sebuah perahu beris enam orang
melaju cepat menuju pulau kura-kura , mereka adalah pah-sim-
sai-jin dan lima anak buahnya gemblengannya selama dua
tahun , ketika hampir kepantai sing cerah itu mendadak hujan
lebat , enam orang itu melompat kepelantaran yang sunyi

sementara didalam istana keluarga she-taihap yang sudah


mengetahui keadaan daratan besar telah ambruk ditangan pah-
sim-sai-jin , kematian emnpat she-taihap di kunming juga sudah
mereka dengar , walaupun duka nestapa muncul , namun
keluarga gembelngan ini tidak larut , mereka semua besiap-siap
dengan tenang untuk menghadapi segala kemungkinan bahwa
akan tiba saatnya pah-sim-sai-jin akan mendatangi pulau
mereka

dan hari itu kakek kwee-bun-hui , tiga nenek kwee-liu-bwee


kwee-hwa-mei dank wee-hong-in sedang berada di teras istana
sambil menikmati hujan , hujan yang turun lebat bercampur

174
deru angin yang kuat serta hentakan petir yang mengkilat dan
tiba-tiba berhenti , hujan itu hanya tercurah dan bergolak
selama setengah jam , enam orang mendekati istana dan
ditatap ke empat sesepuh pulau-kura-kura itu , kwee-bun-hui
berdiri , sementara seratus pat-hong-heng-te sudah
bermunculan berbaris membentangi pintus istana

hehehe keluarga kim-khong-taihap memang benar-benar


mengesankan , keluarga mempesona dan unggulan , tapi
sayang riwayat keluarga ini akan habis sampai disini , ditangan
pah-sim-sai-jin pah-sim-sai-jin angkat bicara menatap juma
dan tersenyum sinis melihat seratus pagar betis itu tujuh
perempuan istri dari she-taihap keluar dari dalam istana dengan
pakaian ringkas , empat belas gadis muda dan remaja putra
dan putri juga berdiri sigap dengan gagah

melihat keagungan keluarga ini sedikit banyaknya membuat


pah-sim-sai-jin bergetar , kwee-bun-hui menyahut dengan
senyum , pah-sim-sai-jin pewaris han-bu-ong siraja tirani yang
melegenda , ajukanlah apa maksud kedatanganmu ke sini ! ,
pah-sim-sai-jin melihat kakek yang berbicara , heheh..hahah ,
masih berlagak tenang tiada kecemasan sikapmu kakek jelek ,
aku kesini akan menumpas habis keturunan kim-khong-taihap !
, luar biasa anak muda yang jumawa lagi sakit , cita-citamu
mungkin hari ini akan tecapai , tapi tiadalah lama kemegahan
yang kamu bina , karena kamu membina diatas kerapuhan nilai
hidup laksana mendirikan binaan diatas pasir , cih..phuah ,

175
simpan saja filsafatmu kakek peot ! pah-sim-sai-jin tidak suka
omong kosong jawab pah-sim-sai-jin sambil meludah ,

tiba-tiba kakek berumur delapan puluh tahun lebih itu melayang


dan berdiri dihadapan pah-sim-sai-jin , majulah anak muda !
tubuh renta ini sudah sangat siap jadi mayat ditanganmu pah-
sim-sai-jin langsung menyerang , dengan ringan bagai kapas
tubuh kakek bun-hui mengelak dan membalas dengan tidak
kalah jitunya , pertempuran berlangsung seru dan segit ,
ditangan kakek bun-hui sebuah kipas bergerak cepat dengan
jurus lo-hai-san-hoat sementara tangan kiri bergerak dengan
kurus im-yang-sian-hoat , gerakan kipas yang menderu
menerpa menahan dan mengecauakan gerak pah-sim-sai-jin
dengan perubahan-perubahan yang jitu dan cepat , dalam jurus
ketujuh puluh pah-sim-sai-jin terdesak hebat , hampir sepuluh
tototokan gagang kipas sudah dia terima membuat tubuhnya
kebas dan ngilu-ngilu

pada jurus keseratus pah-sim-sai-jin harus mengakui bahwa


kakek ini sangat kosen , ilmu pedangnya mencoba
membendung serangan kakek bun-hui , hanya dua puluh jurus
dia bisa bertahan namun jurus berikutnya dia terdesak bahkan
pedangnya terkulai dan jatuh dari tangan yang terasa sangat
ngilu dan kaku , pah-sim-sai-jin berusaha menjauh namun
kakek itu seperti bayangannya menotol-notol tubuhnya, untung
saja tubuhnya itu ganjil , kareba jangankan totokan , luka
bacokan bahkan luka dalam yang parahpun tidak akan pernah
membahayakan nyawanya walaupun rasa sakit tetap ada

176
pertempuran sudah berlansung dua jam lebih , pah-sim-sai-jin
tidak kuasa menegluarkan jurus ampuhnya karena kakaek itu
terus menempelnya , dia bingung bagaimana menghadapi
kakek kosen yang luar biasa ini , dan parahnya lagi kakek itu
tidak sedikitpun kecapean padahal sudah mapir tiga jam
bergerak , tubuhnya juga sudah berkali-kali jatuh terhempas
dan terjengkang , hawa apeknya sperti tidak mempengaruhi
kakek kosen ini , pucat wajah pah-sim-saijin , kalau sempat
kakek ini menotolnya dan mempermainkan satu harian
walaupun tidak berbahaya tapi ngilu-ngilu dan kebas pada
tubuhnya bisa membuat air matanya mengalir

karena merasa tidak berdaya , pah-sim-sai-jin membacok


tangannya , crass darah muncrat dari luka menganga itu ,
aroma apek pun membuat kakek bun-hui bangkis-bangkis dan
linglung dan dengan mudahnya pedang bianglala hijau pah-
sim-sai-jin membacok leher kakek bun-hui hingga putus , tubuh
renta itu jatuh tanpa kepala , tiga orang nenek melayang dan
berdiri dihadapannya , nenek hong-in mengambil jasad dan
kepala kakek bun-hui dan membawanya kedalam istana

sementara dua nenek menyerang pah-sim-sai-jin dengan dua


cambuk , sungguh luar biasa serangan dua nenek itu , dalam
empat gebrakan tubuh pah-sim saijin sudah puluhan kali
disebat membuat pah-sim-sai-jin menggeliat namun tidak ada
keluhan dari mulutnya , tadi pah-sim-sai-jin tubuhnya ngilu dan
kebas di totok habis oleh kakek bun-hui , sekarang tubuhnya di
cambuki dan ditotok oleh kedua nenek sakti , kedua nenek itu

177
demikian cekatan memainkan jurus goat-tiam-hong-pian
ciptaan ayah mereka kim-khong tai-hap

selama tujuh puluh jurus pah-sim jadi bulan-bulanan , dan


karena pertempuran itu renggang maka pah-sim-sai-jin dapat
mengeluarkan ilmu ampuhnya , segera posisi dan pengeposan
tenaga dengan rapalan di lancarkan dan hentakan dahsyat
serangkum cahaya hijau menghantam kedua nenek renta itu ,
tubuh mereka bergeming kemudia amburuk tewas dengan
muka hijau

nenek hong-in sudah berdiri didepan pah-sim-sai-jin dan


dengan keren dia berkata , pah-sim-sai-jin! tahukan engakau
siapa han-bu-ong bagi kami !? , heheh.. , aku tahu bahwa
suhuku sute dari sucouw kalian bukek siansu , lalu tahukah
kamu bahwa kamu punya suci yang menjadi istri kim-khong-
taihap !? itu adalah tetek bengek dan aku tidak akan sudi
memikirkannya ! , baiklah pah-sim-sai-jin , sepertinya keluarga
saya tidak tahan dengan bau apekmu , ilmu mu sih tidak
seberapa , namun bau apek mu ini memang menyebalkan
mendengar sindiran pedas itu membuat pah-sim-sai-jin marah

pah-sim-sai-jin menyerang dengan ganas , namun nenek hong-


in tiba-tiba bergerak lincah mengelak kesana kemari , makin
panas hati pah-sim-saijin dikerahkan gin-kangnya untuk
menangkap dan memukul nenek honng-in namun sampai dua
jam dia tidak bisa menyentuh sedikitpun tubuh nenek hong-in ,
nenek hong-in tidak membalas hanya mencerca gerakan silat
pah-sim-sa-jin , jurus yang digunakan nenek hong-in adalah

178
kim-peng-hok-te-pat , pah-sim-sai-jin sangat marah sehingga
membuat nafasnya tersegal-segal mendengar cercaaan pada
jurusnya yang tiada guna , ditengah kemarahan yang melanda
dan tahu-tahu sabuk nenek hong-in mengikat kakinya

pah-sim-sai-jin hendak melepaskan sabuk yang mengikat


kakinya namun tangan itu tertahan karena terbelit sabuk dan
dengan gerakan luar biasa nenek-hong-in melompat sana sini
dan akhirnya pah-sim-sa-jin terikat dan bergedebuk diatas ,
empat sabuk entah bagaimana telah membuat pah-sim-sai-jin
tidak berdaya bahkan lehernya tercekik dimana tanganya
memeluk lehernya karena tangan itu terikat yang mana
kelanjutannya melilit kepunggungnya lalu keperutnya beberapa
lilitan , lalu tangan kirinya tertarik kebawah kena telikung dan
sabuk terus melilit kakinya sehingga karena tidak seimbang dia
terjatuh

kan sudah kukatakan ! bahwa ilmumu tiada guna ,


jumawamu hanya modal bau saja anak goblok ! cih tidak tahu
diri nenek hong-in mencela dan meludahi pah-sim-sai-jin ,
setelah itu nenek hong-in memerintahkan lima murid untuk
menyeret pah-sim-sai-jin dan membawanya kekapal kemudian
menyuruh lempar ketengah laut , kelima rekannya berlutut
ketakutan , kalian ini sebagai apa dalam pasukan lam-kek-hek-
te !? , kami lima pimpinan dibawa thian-te-ong jawab mereka
berlima , hmh.. baik , kalian semua kembali kedaratan dan
cepat kalian bubarkan kumpulan kalian itu , aku tidak ingin

179
mendengar ada lam-kek-hek-te diselatan ! , mengerti !?
bentak nenek hong-in

mengerti she-taihap ! , kalian cepat kembali dan lima puluh


dari pat-hong-te akan mengukuti kalian , jadi jangan coba-
macam-macam bentak nenek-hong-in kemudian nenek hong-
in menghadap murid-murid , dan kalian anak-anakku ! lima
puluh dari kalian , ikuti lima orang ini untuk membubarkan lam-
kek-hehk-te , setelah itu bawa kelimanya ke sinyang untuk
membubarkan tung-kek-hek-te , segera semua pat-hong heng-
te menjura , dan dua murid kepala memimpin misi itu ke
lokyang

tiga bulan kemudian nenek hong-in jatuh sakit , dan hanya tiga
hari sakit yang dia derita nenek yang kosen dan bijak ini pun
menghembuskan nafas terakhir , diantara anak-anak kim-
khong-taihap yang persis menyerupai kim-khong-taihap hanya
dua orang dari putrinya yakni kwee-goat-lian dan anak
bungsunya ini kwee-hong-in , dan diantara kwee-goat lian
dengan kwee-hong-in memiliki sifat yang berbeda yang diambil
dari dua sifat ayah mereka , kwee-goat-lian sangat mudah
terenyuh sementara kwee-hong-in sangat periang dan tegas
seperti ayahnya , lunak sangat lunak , keras sangat keras , jadi
tidak heran ketika ia mempermainkan pah-sim-sai-jin dia lebih
sombong lagi dari kesombongan pah-sim-sai-jin sebagaimana
ayahnya dulu ketika menghadapi kesombongan para penjahat
untuk menyentil kesombongan itu

180
pekuburan she-taihap disebelah belakang istana tertata rapi ,
semua anak-anak kim-khong-taihap terkubur di area
pemakaman itu , kuburan kim-khong-taihap sendiri didampingi
ketujuh istrinya , kemudian delapan belas orang anaknya serta
tiga puluh dua cucu dalamnya , setelah pemakaman nenek
hong-in putri bungsu kim-khong-taihap selesai , semua
keluarga dan murid kembali kedalam istana yang sekarang
hanya di huni tujuh orang istri she-taihap , dua orang anak
kwee-san-kui , dua orang anak kwee-tin , seorang anak kwee-
gun , dua orang anak kwee-lai-seng , dua orang anak kwee-kun
, seorang anak kwee-teng , dan empat orang anak kwaa-san-
lun , yang terkecil dari penghuni istana pulau kura-kura adalah
kwaa-han-bu berumur tujuh tahun buyut luar dari kim-khong-
taihap

disebuah muara yang payau dan warnanya yang kekuning-


kuningan disekelilingnya pohon-pohon bakau nampak sosok
tubuh tersangkut dipermainkan ombak , sosok itu adalah pah-
sim-sai-jin yang semingg lalu di buang ketengah laut , setelah
tubuh dilempar dia berusaha untuk melepaskan empat sabuk
yang mengikatnya dengan kuat dan belitan yang rumit ,
untungnya keganjilan tubuhnya yang luar biasa walaupun
sudah tiga hari terombang-ambing bahkan dibenamkan oleh
gelombang laut sehingga tidak muncul seharian dia masih tetap
hidup , hingga ketika tubuhnya diseret gelombang kearah
muara seekor buaya mencaploknya , gigi yang tajam bak
gergaji itu merobek ikatan sabuk hingga lepas , namun keika

181
tubuh pah-sim-sa-jin berdarak oleh robekan taring buaya , tiba-
tiba buaya itu menggelepar dan akhirnya kejang mati

tubuh pah-sim-sai-jin dilempar gelombang kearah rumpunan


bakau , dua hari kemudian pah-sim-sai-jin siuman lalu dia
bergerak diantara rerumpunan bakau terus kedalam hingga
sampai kedarat , pah-sim-saijin berdiri dan masuk kedalam
hutan , hatinya kecewa karena ilmunya yang ampuh masih
punya kelemahan , tidak bisa dilancarkan ketika dalam kencah
pertempuran yang seru terbukti melawan kakek bun-hui yang
dekat sekali dengannya ilmunya tidak bisa dikelurkan , kemudia
nenek hong-in malah menghinanya dan mengikatnya
sedemikian rupa

pah-sim-sai-jin berdiri dan bergerak mengeluarkan thian-te-tin-


hoat-chit kemudian jurus pedangnya eng-lo-in-kiam dan
beng-cui-in-kiam , pah-sim-saijin berusaha memecahkan
supaya ilmunnya hek-hoat-bo tidak hanya terdiri dari satu jurus
, maka setelah dua bulan merangkai-rangkai perpaduan gerak
tangan thian-te-tin-hoat-chit dan posisi kaki menurut kedua
ilmu pedanganya maka dia menemukan tujuh jurus serangan
yang bisa mengeluarkan hawa pukulan mautnya

dengan semangat yang menyala-nyala dia melatih tujuh jurus


serangan itu hingga mahir dan tidak terasa dia berada di hutan
itu selama setahun , setelah merasa cukup lalu pah-sim-sai-jin
keluar dari hutan dan menuju aliran sungai yang bermuara
kelaut , sungai itu dia susuri hingga sampai kegerbang kota
kaifeng sebelah barat , lalu ia memasuki kota kaifeng , siapa

182
yang melihatnya kaget dan terperanjat , kenapa tidak ! sejak
dua bulan yang lalu lam-kek-hek-te sudah bubar dan terdengar
isu bahwa pah-sim-sai-jin telah tewas dilempar kelaut

namun tiba-tiba muka khas itu muncul , membuat orang pucat


ketakutan , tapi pah-sim-sai-jin tidak mengobrak-abrik pasar .
hanya lewat saja menuju pantai dan mengambil kapal nelayan
yang sedang asik memperbaiki jalannya , pah-sim-sai-jin pada
malamnya mendarat di pulau kura-kura , dan gerakan dia yang
memasuki pulau telah tercium oleh lima puluh pat-hong-te ,
pecahlah pertempuran di pantai pulau kura-kura , ketujuh istri
she-taihap beserta anak-anaknya bergerak kepantai , hanya
kwaa-han-bu yang tidak ikut walaupun ia juga seorang
pendekar cilik yang tidak boleh dipandang ringan , namun
karena karena umurnya baru delapan tahun , ibunya
menyuruhnya mempertahankan istana dan dikuatkan oleh pek-
bonya tang-hui-bi , sehingga kwaa-han-bu menurut

pertempuran yang penuh-hati-hati itu membuat pah-sim-sai-jin


tidak bisa segera menundukkan lima puluh pat-hong-heng-te ,
pat-hong-heng-te menyerang bergantia-gantian , sekali serang
sepuluh orang , sehingga membuat pah-sim-sai-jin
kebingungan dan harus bersabar , ketujuh istri she-taihap juga
bukan tidak kalah beratnya dengan gerak formasi serangan
yang dilancarkan dengan tujuh helai sabuk

pah-sim-sai-jin mengeluarkan jurus hek-hoat-bo yang baru yang


terdiri dari tujuh jurus , dan pada jurus ketiga pukulan mautnya
telah menghantam empat pat-hong-heng-te dan pada jurus

183
ketujuh menghantam empat anak she-taihap , dalam tujuh jurus
delapan korban telah dia dapatkan , bau apek segera
menyebar , pat-hong-heng-te dan she-taihap bergerak menjauh
kesisi pantai sebelah utara , dan keroyokan bergerak kembali
dengan formasi yang sama ,

pat-hong-heng-te lebih hati-hati , pertempuran suda hampir


menjelang pagi , dan beberapa pukulan hek-hoat-bo
dilancarkan , sepuluh kelompok pengeroyok segera berpencar
sehingga kadang tidak mengenai sasaran dan tekadang
mengenai satu orang , kemudian pertempuran bergerak terus
keutara menjauhi istana , saat matahari muncul dan pah-sim-
sai-jin melancarkan hek-hoat-bo , dan dua tamparannya
mengenai dua tubuh pat-hong-heng-te dan rangkum sinar hijau
menerpa empat istri she-taihap hingga tewas dan pada jurus
ketujuh pukulan hek-hoat-bo menghantam lima anak she-taihap

pertempuran berlanjut dan bergerak menjauh dari kumpulan


mayat-mayat beracun tersebut , jurus hek-hoat-bo semakin
mangis setelah menelan banyak korban , jurus yang digerakkan
dengan hati sombong yang diselimuti kebohongan sihir serta
keinginan nafsu menang yang memuncak dan kebahagiaan
melihat banyaknya nyawa melayang , gerakan hek-hoat-bo
menemukan intinya hinga dalam satu jurus menghantam
sepuluh pat-hong-heng-te yang walaupun mereka berpencar ,
pendar hijau itu menyambar laksana kilat membuat mereka
ambruk tewas seketika ,

184
sepuluh pat-hong-heng-te menyusul serangan , tapi jurus
kedua hek-hoat-bo menyambut gerakan mereka sehingga
mereka jatuh bergelimpangan dan lima anak she-taihap yang
masih hidup menyusul gerak berikutnya dan tubuh mereka juga
tidak kuasa membendung kilat cahaya jurus ketiga hek-hoat-bo
, akhirnya tersisalah sepuluh orang pat-hong-hengte , jurus
keempat hek-hoat-bo berkeredapan menghantam tubuh
kesepuluh pat-hong hengte tapi tubuh pahsim-saijin menerima
dua puluh pukulan sakti jarak jauh , lima puluh utusan yang
diperintahkan nenek-hong-in untuk menutup tung-kek-hek-te
dan lam-kek-hek-te sudah mendarat pagi itu dan terkejut
melihat tujuh mayat saudara-saudara mereka

mereka lalu melihat jejak yang banyak menuju utara , lalu


mereka ikuti dan mendapatkan sepuluh rekan mereka dihantam
pukulan menyilaukan dan spontan mereka menghantamkan
pukulan jarak jauh , pah-sim-sai-jin tersenyum sinis dan
bergerak melanjutkan jurus kelima , keenam dan ketuju , luar
biasa memang , lima puluh pat-hong-heng-te dalam tiga
gebrakan roboh dua puluh lima orang , bau apek ditempat itu
tak dapat lagi dihindarkan menjebol pertahanan sin-kang pat-
hong-hengte membuat mereka bangkis-bangkis dan ilmu hek-
hoat-bo yang ganas berpendar menyapuh dua puluh lima tubuh
pat-hong-heng-te , tubuh yang kosong karena linglung
menerima pukulan maut membuat tubuh dua puluh lima pat-
hong-heng-te membekuk menjadi kaca es dan kemudian
meledak

185
pah-sim-saijin menyambut ledakan itu dengan tertawa sepuas-
puasnya , pulau kura-kura bergetar , suhu..! sekarang muridmu
akan merajai dunia pekiknya sehingga terdengar bergema
keseluruh bagian pulau , lalu pah-sim-sai-jin bergerak menuju
istana , ingin mengetahui apakah masih ada yang hidup , dia
heran kenapa nenek cantik itu tidak ikut kepantai meyambutnya
, sesampai di istana dia mencari kesana kemari , kemudian dia
pergi kelianbhutia yang teramat besar dan luas membuat dia
berdecak kagum kemudian pesanggrahan dan rumah likoan
dibelakangnya , tidak ada tanda-tanda kehidupan , lalu pada
malamnya dia meninggalkan pulau kura-kura yang tidak
berpenghuni

setelah tiga bulan pah-sim-sai-jin mendapatkan lokyang hanya


tumpukan puing-puing terbakar , jengkel benar hatinya , tapi
semangatnya kembali bahwa penghalangnya tidak ada lagi ,
tewasnya segala yang berhubungan dengan kim-khong-taihap
merupakan kemenangan mutlak seluruh wilayah , tidak ada lagi
kekuatan yang akan menghalangnya untuk mewujudkan
mimpinya menyemai prinsip kejahatan

pah-sim-sai-jin bergerak menuju han-zhong , di han-zhong dia


mulai membuat teror , anak-anak renaja diculik wanita-wanita
dipermainkan , dalam jangka setahun lam-kek-hek-te telah
dibentuk di kota hanzhong , lima ratus pemuda belia dan
seratus anak-anak perempuan menjadi penghuni han-zhong ,
selama setahun itu lima puluh murid pertamanya telah
menunjukkan kekuatan dan keculasan

186
cia-long ! pah-sim-sai-jin memanggil seorang pemuda berumur
delapan belas tahun , , saya , ong ! segera kamu kumpulkan
lima puluh rekanmu aku ingin menyampaikan sesuatu ! , baik
, ong , cia-ong keluar dan satu jam kemudian lima puluh
pemuda umur enam belas sampai delapan belas berkumpul ,
bagaimana kalian harus hidup !? pah-sim-sai-jin berseru lalu
terdengar jawaban serempak , hidup sombong ! , suka
berbohong ! suka menurutkan keinginan ! dan suka melihat
penderitaan orang , hehehe..hahaha , bagus..bagus sela
pah-sim-sai-jin senang

sekarang kalian dengar , besok saya akan meninggalkan


kalian , dan han-zhong sementara kalian atur dengan baik ,
kalian giat melatih ilmu thian-te-tin-hoat-chit bagian pertama
yang sudah kalian pelajari , dan sekarang kalian perhatikan
bagian kedua yakni thian-te-toan-jiauw lalu pah-sim-sai-jin
memperagakan jurus tersebut , setelah itu cia-long dan sepuluh
rekannya bergerak meniru gerakan pah-sim-sai-jin, pah-sim-
sai-jin memperhatikan dengan seksama dan tersenyum puas ,
bagus..bagus , kalian sebelas orang sangat membuat aku
bangga puji pah-sim-sai-jin , sepuluh orang itu menjura , nah
kalian sepuluh tuntun rekanmu yang lain untuk memainkan
jurus thian-te-toan-jiauw sampai mahir dan jangan lupa
melatih jurus bagian pertama thian-te-cio-kang , baik , ong !
jawab mereka serempak

keesokan harinya pah-sim-sai-jin berangkat meninggalkan han-


zhong , tujuannya adalah ke hengsan-pai , , pah-sim-sai-jin

187
berencana untuk menundukkan delapan partai besar dan
tujuan pertamanya adalah heng-san-pai , sepanjang perjalanan
si wajah burik berperawakan tinggi ini dikenal belaka oleh
semua orang , terlebih kalau sudah melihat gagang pedang
yang berkepala tengkorak itu tersampir dipunggungnya ,
senyumnya yang sinis tidak pernah lepas dari bibirnya , dimana
pah-sim-sai-jin singgah semua wajah menunduk , dimana
likoan dia singgahi dia dilayani dengan rasa cemas dan
gemetar , pelayanan kamarnya juga harus tersedia setidaknya
empat wanita cantik sehingga dalam setahun kekuasaanya di
selatan terbentuk pola hidup masyarakat untuk bertahan hidup
sehingga menghalalkan segala cara , dimana pemiliki likoan
menyewa tukang-tukang pukul untuk mendapatkan wanita-
wanita jika pah-sim-sai-jin singgah diloannya , demikian pula
para kungcu , untuk menyenangkan hati pah-sim-sai-jin dan
keselamatan dirinya , para pengawal disuruh untuk
mewujudkan pelayanan maksimal pada pah-sim-sai-jin

pajak yang tinggi pun di bebankan kepada rakyat untuk menaati


aturan pah-sim-sai-jin dan semuanya harus diantar han-zhong
sebagai upeti , demikianlah ketika pah-sim-sai-jin sampai di
kota paoteng , pemilik likoan melayani pah-sim-sai-jin dengan
menyembah-nyembah , segala makanan terbaik disediakan ,
para tukang pukul sudah beraksi siang itu mencari wanita-
wanita cantik karena pah-sim-sai-jin akan bermalam dan
menginap di likoan , para orang tua yang didatangi para tukang
pukul itu hanya menagis kedalam ketika anak perempuan
mereka dipaksa ikut

188
mereka melawan tidak mampu , para tukang pukul juga jawara
yang bertahan hidup ditengah kemelut tirani pah-sim-sai-jin ,
hingga kadang mereka tidak segan-segan memukul para orang
tua yang menolak dan bertahan hingga babak belur , empat
wanita cantik sudah digiring ke likoan , dan ketika pah-sim-sai-
jin memasuki kamarnya empat , perempuan paksaan itu pun
disuruh masuk , bagaimana sikap empat perempuan itu
didalam kamar mereka tidak mau tahu , dan pah-sim-sai-jin
juga tidak pernah mempermasalahkan , karena pah-sim-sai-jin
sendiri sama saja menerima atau menolak wanita yang
sisuguhkan tetaplah mereka jadi korban keberutalan birahi pah-
sim-sai-jin , bergerak menggelinjangpun wanita yang digagahi
bagi pah-sim-sai-jin menemukan kepuasan , dan sebaliknya ,
tidak bergerak bagai mayatpun wanita yang digagahi , pah-sim-
sai-jin tetap mencapai kepuasan

malam itu empat wanita yang tidak berdaya itu melayani birahi
pah-sim-sai-jin , mereka hanya menagis saat pah-sim-sai-jin
mempermainkan tubuh mereka , menjeritpun tiada gunanya
apalagi melawan , selama tiga hari pah-sim-sai-jin menginap
dilikoan ditemani empat wanita yang melayaninya , setelah itu
ia melanjutkan perjalanan ke hengsan-pai

hengsan-pai dipimpin oleh bu-ciangbujin yang berumur tujuh


puluh tahun , dan dua wakilnya pouw-han-kong dan cia-ki-teng
, kemudian dibawahnya tiga murid kepala dan empat murid
pertama yang menjadi pengajar dua ratus murid , hari itu bu-

189
ciangbujin mengadakan pertemuan berasama dua wakil tiga
murid kepala

dunia kita sekarang amat memprihatinkan , entah kapan lagi


akan seperti dulu , liok-lim kehilangan pegangan dengan
tewasnya semua she-taihap , suhu..! kita mungkin tidak
sehebat pat-hong-heng-te dalam ilmu silat , namun dalam
kebenaran kita tetap sama teguh mempertahankannya sela
seorang murid kepala , benar yang dikatakan suheng ! apapun
yang terjadi prinsip kebenaran haruslah yang didahulkukan
walaupun nyawa jadi taruhan sela yang lain menimpali

ya tekad itu bagus muridku dan dengan itu menjalani hidup


bagaimanapun nanti akhirnya , sahut bu-ciangbujin , tiba-tiba
pah-sim-sai-jin muncul ditengah pertemuan di ruang dalam
hengsan-pai , hehehehahaha , omongan murah dan kosong
kenapa dijadikan pegangan , manusia jenis kalian ini memang
goblok pah-sim-sai-jin berdiri jumawa menatap enam orang
pentolan heng-san-pai , pah-sim-sai-jin ! mana yang
menurutmu omongan kosong !? bu-ciangbujin berdiri dan
diikuti yang lainnya , hahha,..hehe , omongan kosong itu rela
mati untuk sebuah yang dikatakan benar , kamu tahu tidak
kakek bangkotan bahwa benar manusia memiliki keinginan
senang , menang dan kenyang , benar bahwa manusia ada
akal untuk berusaha bertahan hidup , lalu kenapa asasi
manusia itu seakan mandul hanya karena sesuatu yang
katanya benar , bukankah itu omong kosong !?

190
pah-sim-sai-jin benar adalah sesuatu yang mutlak ,
hehehe..hahah , phuah..! bagi saya benar tapi bagi kalian
salah , lalu mana kebenaran mutlak itu ?, hahahah sela pah-
sim-sai-jin benar tetawa jumawa , heh..! orang hengsan-pai
aku kesini untuk mencari bibit manusia yang semangat dalam
mewujudkan mimpinya , keingiananya dan yang bangga atas
dirinya , niatmu sungguh menyesatkan pah-sim-sai-jin !
tegur bu-ciangbujin , hahah..heheh , tua bangkotan apa kamu
akan sanggup menghalangiku !? , untuk mempertahankan
hidup dan prinsipnya aku akan melupakan kebodohanku
menghadapimu ! , hahha, hehehe, kalau begitu matilah
kamu kakek bangkotan ! pah-sim-sai-jin melepas pukulan sakti
dan ditangkis bu-ciangbujin , hingga tubuhnya terlempar dan
memuntahkan darah segar , sementara pah-sim-sai-jin senyum
sinis sambil berkacak pinggang , lima murid menerjang
bersama , pertempuranpun terjadi dengan seru

keributan disebelah dalam mengundang para murid mendekat


dan berkumpul dihalaman , empat murid pertama bersiaga
disekitar pertempuran dimana suhu dan lima suheng mereka
mengeroyok manusia yang amat dikenal dengan sebutan pah-
sim-sai-jin , dalam lima puluh jurus keenam orang tua heng-
san-pai itu terjungkal tidak berdaya dan tiga diantaranya tewas
dengana isi dada ambrol tidak kuasa menahan jurus thian-te-
cio-kang dan tiga yang lain terluka parah dan tanpa diduga
kepala ketiga pentolan hengsan-pai itu pecah di hantam
pukulan pah-sim-sai-jin , hingga ketiganya tewas seketika

191
empat murid utama dan dua ratus murid segera menyerang ,
namun bagi pah-sim-sai-jin mereka itu selunak tahun , empat
kali pukulan saktinya menghantam telah menewaskan lima
puluh murid , sehingga yang lain undur ketakutan , kalian tentu
tahu dengan aku ! aku adalah pah-sim-sai-jin orang paling
bahagia dengan dirinya , semua keingianku tercapai segala
hasratku terpenuhi , jika kalian mau mengikuti akan aku berikan
kesenangan hidup pada kalian , cih manusia murka ,
simpan tawaranmu yang tiada guna itu , sela seorang murid
utama dan langsung menyerang diikuti murid-murid yang lain ,
hahhaha..hehehe , memilih mati , terimalah ini ! pah-sim-sai-
jin bergerak gesit menghantam pukulan-pukulan mematikan ,
kadang memukul , kadang mencakar , kadang menotok ,
kadang menendang , semua rangkaian gerak itu adalah ilmu
thian-te-tin-hoat-chit yang sakti dan hasilnya dalam lima puluh
jurus seratus orang ambruk tewas , sehingga tersisa tiga puluh
orang dan dua murid utama

bagaimana !? apakah kalian lebih memilih mati hanya untuk


sesuatu yang hanya omong kosong !? , dua murid utama dan
tigapuluh murid itu berlutut menyerah , baik..! kalian telah
membuat pilihan tepat , jadi tinggalkan perguruan ini dan
berangkat ke hanzhong , kalian bergabung dengan murid-
muridku disana ! tiga puluh orang itu segera turun gunung
bersama pah-sim-sai-jin , pelajaran pertama yang ditanamkan
pah-sim-sai-jin bahwa manusia yang sudah mati biarkan
tergelatak dan alam yang akan mengursunya , mungkin
melalaui pembusukan atau jadi santapan binatang buas ,

192
seratus lebih mayat teronggok di hengsanpai dibiarkan begitu
saja , murid-murid rekrutannya menuju han-zhong sementara
pah-sim-sai-jin menuju khoting-pai

perjalanan berlanjut , pah-sim-sai-jin menatap dunia dalam


genggamannya , disetiap kota dia dilayani , perempuan-
perempuan menjadi tumpahan birahinya disediakan ,
perjalanannya lancar menuju khotong-pai , niatnya untuk
merekrut bibit dari kedelapan partai dilakukan dengan telaten
penuh percaya diri dan bangga akan dirinya

khotong-pai dipuncak indah diselatan kota nanning dimana


empat murid kepala sedang melatih seratus murid , gerakan
mereka demikian kokoh dan kuat , mereka bergerak sesuai
aba-aba murid kepala , khotong-pai di asuh oleh sim-ciangbujin
yang berumur delapan puluh tahun dibantu wakilnya lou-ji dan
lima orang senior yang disebut ngo-heng-lojin orang tua lima
unsur

suasana hikmat latihan para murid terganggu ketika pah-sim-


sai-jin muncul ditempat itu , suruh keluar ciangbujin untuk
bertemu pah-sim-sai-jin ! , gema suara belum hilang , pah-sim-
sai-jin sudah muncul , tiga murid kepala bersiapa hendak
menyerang , tapi ngoheng-lojin yang berada di tempat lansung
menyerang pah-sim-sai-jin , lima senior itu bergerak cepat dan
teratur rapi membentuk ngo-heng-tin , pah-sim-sai-jin meludah
dan tersenyum sinis , ilmu gin-kangnya thian-te-hun-lek-lie
yang luar biasa cepat berusaha menembus pertahanan ngo-
hen-tin , dan dalam waktu yang tidak lama barisan sakti itupun

193
ambrol dan porak-poranda , serangan jitu berubah menjadi
pertahahanan namun tetap terdesak dan akhirnya dua diantara
ngo-heng-lojin terjungkal memuntahkan darah , sesaat tubuh
mereka menggeliat dan lalu mati

tiga rekannya berusaha membangun serangan dengan


serangan sendiri-sendiri , namun bagi pah-sim-sai-jin serangan
itu tiada arti , dalam lima gebrakan ketiga orang senior itu
ambruk tewas , sim-ciang-bujin dan lou-ji muncul , sungguh
luarbiasa kejam tanganmu pah-sim-sai-jin !? tegur sim-
ciangbujin , hahahah..hahaha , lalu kamu mau apa kakek
bangkotan ! , sim-ciang-bujin langsung menyerang dengan
dahsyat setelah mendengar tantangan bernada hinaan itu ,
pertempuran seru dan dahsyat pun berlangsung , pah-sim-sai-
jin yang jumawa tersenyum sinis menghadapi kakek sim , dan
pada jurus ketiga puluh pah-sim-sai-jin mendesak sim-
ciangbujin , lalu lou-ji bergerak membatu suhunya , pah-sim-sai-
jin dikeroyok habis-habisan oleh ciangbijin dan wakilnya

Pah-sim-sai-jin dengan tenang tanpa meninggalkan seyum


sinisnya menghadapi keroyokan itu , dan pada satu
kesempatan , pukulannya menghantam punggung lou-ji hingga
terhempas ketanah , dan disusul tendangan menghantam
lambungnya sehingga ia terlempar dan ambruk kebumi dan
tewas seketika , sim-ciang-bujin dengan gigih menghadapi pah-
sim-sai-jin , dan tiga murid kepala datang membantu namun
dua gebrakan ketiganya terlempar dengan luka parah , dan
sim-ciangbujin tidak dapat menghindar ketika tendangan pah-

194
sim sai-jin menghantam selengkangannya , sim-ciang bujin
tewas seketika

Para murid menerjang , pah-sim-sai-jin membagi-bagi pukulan


seperti orang dewasa membagi-bagi peremen pada anak-anak
, dan dalam sepuluh gebrakan , lima puluh orang terluka parah
dan sebagian besar tewas , siapa diantara kalian yang ingin
hidup senang , keinginana terpeniuhi , hidup tanpa ikatan !?
serunya kepada lima puluh orang murid yang undur ketakutan ,
semuanya diam , baik .. ! kalau kalian tidak menjawab matilah
kalian ! pas-sim-sai-jin hendak melanxarkan pukulan , namun
lima puluh orang itu berlutut menyembah-nyembah , dan mau
menuruti keinginan pah-sim-sai-jin

Oleh pah-sim-sai-jin kelima puluh orang itu disuruh ke han-


zhong sementara ia melanjutkan perjalanan menuju hoasan-pai
, pah-sim-sai-jin dengan senyum jumawanya melangkah
melengang memasuki kota lengkok , disebelah barat kota
puncak hoasan sudah kelihatan ,, hari itu pah-sim-saijin
menginap dirumah ouw-kungcu , dengan mewah pah-sim-sai-
jin di layani , lima wanita sudah disediakan untuk menghibur
pah-sim-sai-jin

Dengan hati puas dan gembira pah-sim-saijin menerima


suguhan dan hiburan yang menyenangkan hatinya , seminggu
pah-sim-saijin membuat sibuk ouw-kungcu , walaupun sibuk dia
tidak bisa mengeluh , mau bagaimana mengeluh sementara
hatinya kabat-kebit tidak karuan , takut-takut membuat pah-sim-
saijin marah yang bisa jadi akhir dari hidupnya , para pengawal

195
pun tidak bisa berkutik , selama raja hitam itu berada di rumah
kungcu mereka hanya siap menerima perintah untuk
menyenangkan hati pah-sim-sai-jin

Hoasan-pai hari itu sedang mengadakan persidangan kepada


dua orang tosu yang melakukan pelanggaran , li-tosu
diserahkan oleh liem-tosu untuk mengadil perkara dan
menjatuhkan hukuman , liem-tosu dan empat tosu murid kepala
sudah hadir , demikian juga seratus murid yang mondok di
puncak hoasan , dua pesakitan yang cu-tosu dan in-tosu sudah
berlutut di tengah ruangan

kalian berdua didakwa she-bu yang berdiam didesa kaki bukit


hoasan bahwa kalian berbuat hal tidak senonoh pada anak
gadisnya ! , bagaimana dan apa pembelaan kalian ! li-tosu
membuka persidangan , suheng ! kami menyatakan bahwa
kami tidak bersalah , dan bukti tidak ada yang menyatakan
kami bersalah jawab cu-tosu , hmh bagaimana bu-sicu !? ,
apa dasar bu-sicu menjatuhkan dakwaan pada kedua murid
hoasan-pai ? , tojin yang terhormat ! , buktinya adalah kancing
baju salah seorang dari dua terdakwa yang sempat direnggut
oleh anak gadis kami orang she-bu itu menunjukkan sebuah
kancing baju , apakah ini kancing baju salah seorang dari
kalian !? , dua orang itu melihat kancing baju itu , sesaat
keduanya pucat namun tiba-tiba in-tosu berkata , suheng!
Apa yang bisa dibuktikan dengan kancing baju , kancing baju
itu milik siapa saja dan menurut saya ini hanya usaha untuk
mencoreng nama kita

196
hmh bu-sicu selain kancing baju ini adakah hal lain yang
lebih kuat membuktikan dua murid hoasanpai ini salah !? ,
tojin yang terhormat ! , kedua terdakwa kenal dengan kami dan
anak gadis kami juga kenal mereka , dan anak saya tidak
mungkin menjatuhkan fitnah untuk hal yang memalukan ini ,
namun walaupun begitu , tolong tojin minta kepada keduanya
untuk menunjukkan baju yang mereka pakai seminggu yang
lalu yang mana she-in itu memakai baju warna putih ,
sementara she-cu itu memekai baju warna kuning , kedua
tosu itu langsung menyela , she-bu ! jangan membuat fitnah ,
kalian diam dan berbicara jika ditanya ! , tegur li-tosu tajam ,
coba kalian liang-sute ambil baju kedua tosu ini yang berwarna
putih dan kuning ! perintah li-tosu pada salah satu murid
kepala , liang tosu pun keluar , setengah jam kemudian tujuh
helai baju dibawa , empat helai baju dua warna putih dan dua
warna kuning milik cu-tosu dan tiga helai baju satu warna putih
dan dua warna kuning milik in-tosu

lalu diperiksalah ketujuh helai baju itu , dan ternyata salah satu
baju warna kuning milik in-tosu kancingnya hilang satu , dan
kancing yang ditunjukkan oleh she-bu di cocokkan dengan dua
kancing yang melekat dibaju warna kuning itu dan ternyata
sama , kedua pesakitan berubah jadi pucat , memang benarlah
mereka seminggu yang lalu ketika memasuki desa dibawah
kaki hoasan untuk membeli sayuran dan rempah di toko she-bu
mereka yang sudah lama menyimpan rasa mesum kepada bu-
ling putri she-bu , keduanya mendapat kesempatan ketika

197
hendak kembali ke puncak , mereka melihat bu-ling sedang
berjalan mendaki dari sumber air dibawa badan jalan setapak

lalu mereka segera turun mendekati bu-ling , baru selesaia


mencuci bu-siocia !? tanya in-tosu , benar twako ! jawab bu-lin
meragu karena merasakan pandangan kedua orang tosu ini
melenajanginya , , sesaat kedua tosu saling pandang , lalu in-
tosu menyergap tubuh bu-siocia sehingga keduanya berguling
sampai kebawah dipinggir sumber air , dengan dengus nafas
memburu in-hong melepas pakaian bu-ling , bu-ling menjerit-
jerit minta tolong , namun karena keadaan sunyi tidak ada yang
mendengar jeritan itu , in-tosu yang panik mendengar jeritan itu
segera menampar mulut bu-ling hingga berdarah , dengan
tangis pilu bu-ling dipermainkan in-tosu , setela itu in-tosu
digantikan oleh cu-tosu , hampir mendekati malam keduanya
selesai dan meninggalkan bu-ling yang meringis kesakitan

ayah bu-ling cemas , ketika malam sudah tiba anak gadisnya


yang oleh istrinya dikatakan pergi mencuci pakaian , maka dia
dengan dua pelayan tokonya pergi kesumber air dan
mendapatkan putrinya tergeletak lemas dalam keadaan
telanjang dipinggir sumber air itu , meldak amarah dan rasa
sedih akan malapaetaka yang menimpa putrinya , maka setelah
anaknya dibawa dan dirawat beberapa hari maka she-bu naik
kepuncak hoasan untuk menuntut keadilan

muka li-tosu berubah merah ketika bukti tidak terbantah itu


membuktikan kedua murid itu bersalah , maka li-tosu berkata ,
kalian berdua , apakah kalian akan menyangkal bukti ini !? ,

198
kedua tosu pucat dan gemetar terdiam didera takut dan sesal ,
karena tidak ada jawaban maka li-tosu melanjutkan dengan
nada lantang karena kedua murid hoasan-pai telah terbukti
bersalah dan ini sudah merupakan tanggung jawab hoasan-pai
, kesalahan ini mencoreng dan memalukan nama hoasanpai
maka hukumannya adalah mati suasana hening dan tegang ,
lalu li-tosu berkata , karena hal memalukan ini tesangkut
dengan bu-sicu sebagai korban , maka kami ingin menanyakan
apakah hukuman hoasanpai ini sesuai tuntutan bu-sicu ? ,
saya setuju dengan hukuman hoasan pai jawab she-bu

tiba-tiba terdengar ketawa dan pah-sim-sai-jin muncul , semua


terkejut , liem-ciang-bujin segera berdiri , hmh apakah kami
berhadapan dengan pah-sim-sai-jin !? , hahaha..heheh , benar
sekali ciangbujin jawan pah-sim-sai-jin, apa maksud anda
datang kemari !? , saya suka dengan kedua orang ini , dan
tidak ada yang boleh menghukumnya pah-sim-sai-jin
menunjuk in-tosu dan cu-tosu , hal itu tidak ada sangkut
pautnya dengan anda jawan liem-ciangbujin , hahaha..hahah
, heh..! tosu bau , aku datang kesini tidak hanya mencampuri
sidang yang penuh omong kosong ini , tapi juga akan mengajak
kalian semua meraih kesenangan hidup , apa maksudmu
pah-sim-sai-jin !? , bentak liem-ciangbujin

dengarlah kalian semua ! aku ini adalah pah-sim-sai-jin


sebagai thian-te-ong mengajak siapa saja yang ingin hidup
sesuai dengan keinginan dan dapat meraih segala hasrat , dan
siapa yang tidak setuju dan manut kepada saya maka

199
nyawanya harus dicabut hari ini mendengar ancaman itu
semakin geger ruang sidang itu , jangan kamu menyebar
kebuskanmu pah-sim-sai-jin ! bentak liem-ciangbujin ,
hahha..heheh cih ,..! kamu tosu bau sebagai pembuka jalan
pah-sim-sai-jin bergerak dan menyerang liem-ciangbujin , liem-
ciangbujin mengelak dan membalas , pertempuran segit
berlangsung , li-tosu dan empat murid kepala bersiaga

pada jurus ke tujuh puluh liem-ciangbujin terdesak hebat dan


tujuh jurus berikutnya sebuah cakaran dari pah-sim-saijin
memutuskan usus liem-ciangbujin dan disusul sebuah
tendangan yang menghantam kaki hingga patah , leim-ciang-
bujin menggeliat dan tewas , li-tosu dan empat murid kepala
menyerbu , dengan senyum sinis pah-sim-sai-jin menghadapi
keroyokan pentolan hoasan-pai , tapi memang dasar jumawa ,
pah-sim-sai-jin ingin menunjukkan kehebatannya di depan
seratus tosu maka ilmu hek-hoat-bo dilancarkan , dalam satu
jurus cahay hijau gemilang berpendar menghantam lima
pentolan hoasan-pai , dan akibatnya , empat murid kepala
membeku berubah jadi kaca es lalu meledak , sementara li-tosu
tergeletak tidak bernyawa dengan tubuh menghijau

sebagian besar tosu bergerak menyerang , tamparan dan bunyi


tengkorak pecah terdengar susul menyusul , dalam sepuluh
gebrakan tiga puluh tosu tergelimpang tidak bernyawa , yang
lain undur ketakutan dan rasa ngeri , heheh..hahaha , apakah
kalian lebih memilih mati dari pada menjalani hidup penuh
kesenangan !? bentak pah-sim-sai-jin , tujub puluh tosu tidak

200
berkutik dan akhirnya menyerah dan tunduk pada pah-sim-sa-
jin , bagus sekarang tinggalkan tempat ini dan bergabung ke
hanzhong disanalah surga dunia kalian kata pah-siim sai-jin
dengan sinis , tujuh puluh tosu muda bergerak turun dari
puncak hoasan-pai menuju kota hanzhong

Pah-sim-sai-jin melanjutkan perjalanan kebarat dan ketika


sampai yinchang , kota itu diteror habis-habisan dan para
pemuda belianya serta anak wanitanya diambil paksa , kota
yinchang menjerit kemelut maut , yang sempat lari maka
melarikan diri , akhirnya kota yinchang hanya dihuni oleh
binaan pah-sim-sai-jin , pembentukan see-kek-hek-te untuk kali
keduanyapun dimulai , jumlah anak asuh pah-sim-saijin saat
pembentukan berjumlah tujuh puluh orang yang terdiri dari tiga
puluh pemuda belia dan empat puluh anak remaja putri , dan
sisanya adalah gadis dewasa dan setengah baya yang
berwajah lumayan sebanyak seratus orang

wilayah barat yang baru saja hendak bangkit dari keterpurukan


terlindas lagi , kemabali para kungcu tidak berdaya dan kembali
menjalankan upeti yang dulunya di antar ke lijiang sekarang
kekota yinchang , para pemuda belia dan anak remaja putri
serta perempuan-perempuan yang layak digelandang ke kota
lijiang , dan dalam jangka setahun enam ratus murid , dan tiga
ratus perembuan dewasa dan sebaya menjadi penghuni see-
kek-hek-te

Kembali pahsim-sai-jin menitipkan see-kek-hek-te kepada


murid-murid utamanya dan kali ini pah-sim-sai-jin hendak ke

201
gobipai , perjalanan dilakukan cepat ke gunung gobi, ketika
memasuki hutan gobi , pah-sim-sai-jin bertemu seorang pertapa
yang sedang berlatih , pah-sim-sai-jin tersenyum sinis , pertapa
itu berhenti ketika melihat kemunculan pah-sim-sai-jin

anak muda kenapa lancang memasuki tempat ini ! tegur lelaki


berumur enam puluh tahun yang berwajah putih dan jenggot
panjang sampai kedada , hahahheheh , kakek bau untuk
apa kamu bertapa disini menjauhi dunia ! , hmh.. anak muda
lancang siapa kamu yang tidak hanya lancang tapi juga usil
dengan urusan orang ! , segera kamu tinggalkan tempat ini !? ,
bagaimana kalau aku tidak mau tinggalkan tempat ini , apa
yang bisa kamu lakukan !? tantang pah-sim-sai-jin

kakek itu mendelik heran dan kesal , hmh anak muda !


sepertinya kamu seorang yang sombong dan tidak tahu sopan
santun , hahaha..hahaha kakek bau yang pucat , karena
kamu telah menyiksa diri dan keinginan kamu disini hingga
tidak meneganal aku , dan itu sangat salah maka kamu harus
diberi hukuman , terperangah kakek pertapa itu
mendengarnya , memang kamu harus dikasih ajar supaya tahu
menghormat orang dan tidak berlaku sombong ! kakek itu
bergerak hendak menampar kepala pah-sim-sai-jin , namun
alangkah terkejutnya ia ketika tubuh pah-sim-saijin mengelak
dengan mudah , lalu kakek itu menyusul serangannya dan
dielak lagi oleh pah-sim-sai-jin

kakek itu terlalu memnadang remeh pada pah-sim-sai-jin ,


setelah menyadari keadaan kakek itu bergerak dengan gesit

202
menyerang , pah-sim-sai-jin merasa kecelik ketika perubahan
gerak yang luar biasa menyerangnya sehingga dia tidak
sempat mengelak dan bajunya robek kena cengkram tangan
yang kurus dan lembut itu , pah-sim-sai-jin membalas dan
terjadilah pertempuran luar biasa hebat , sampai dua ratus jurus
pertempuran tangan kosong keduanya seimbang , bahkan
ketika pah-sim-sai-jin mengeluarkan pedangnya menerjang
kakek pertapa , kakek itu mengeluarkan tongkat kayunya ,
pertempuran senjata itu berlangsung dengan cepat dan seru ,
angin berkesiuran membuat tempat itu porak-poranda

pah-sim-sai-jin mengerahkan kekuatan ilmu eng-lo-in-kiam


dan ketika menginjak jurus ke lima ratus , kakek itu mulai
terdesak , pah-sim-sai-jin semakin semangat mendesak
sehingga pada satu kesempatan kakek itu tidak berdaya
mempertahan tongkatnya ketika sebuat sabetan pedang
menggores urat nadinya , darah menyembur dan tongkat itu
jatuh , dan tiba-tiba pah-sim-sai-jin menggerakkan pedangnya
dan menempel ditenggorokan kakek pertapa itu ,
hehehe..hahah , kalau aku inginkan nyawamu kakek bau maka
akan mudah bagiku mencabutnya dari tubuh keropsmu ini !
pah-sim-sai-jin tertawa dan senyum sinis , lalu kenapa kamu
tidak lakukan ! tantang kakek pertapa itu, cih jangan berlaku
gagah-gagahan didepanku kakek bau sela pah-sim-sai-jin
sambil meludah , siapa yang gagah-gagahan , aku sudah siap
mati ditanganmu ! tantang kakek itu , ooh , demikiankah kakek
bau !? pah-sim-sai-jin melototkan matanya mengancam , baik

203
! aku akan kuliti kamu biar kamu rasakan sakit setiap inci
tubuhmu lanjut pah-sim-sai-jin mengancam

kakek itu terbelalak , heheh..hahah , apa kamu takut kakek


bau !? pah-sim-sai-jin mendapat angin setelah melihat mata
sikakek yang terbelalak , kenapa kamu sekejam itu !? tanya si
kakek , aku ini pah-sim-sai-jin , kamu tentu tidak kenal aku ,
namun orang sejagat kenal aku di luar sana , akulah penguasa
dunia , kamu tahu kakek bau , seluruh keluarga kim-khong-
taihap telah kubasmi sampai keakar-akarnya sahut pah-sim-
sa-jin jumawa

kakek itu terperanjat dengan rasa tidak percaya , lalu kenapa


kamu ceritakan hal itu padaku pah-sim-sai-jin !? , kamu luar
biasa kakek tua , ilmumu lumayan , dan aku ingin mencari
pembantu yang kuat seperti kamu , jadi jika kamu mau maka
kamu akan selamat tapi jika tidak pengulitanmu akan kumulai ,
membantumu dalam hal apa !? , membantuku menyukseskan
tujuan hidup ! , apa tujuan hidup itu !? , hidup sombong
suka berbohong , suka menurutkan keinginan dan suka melihat
penderitaan orang si kakek melonggo mendengar empat
tujuan hidup yang diutarakan pah-sim-sai-jin

mungkin kamu tidak sudi karena sudah bertapa disini puluhan


tahun , namun kesakitan yang akan kamu alami sebentar lagi
apakah tidak bisa merobah cara berpikirmu !? kakek itu
terdiam sampai lama , mati tidak mengapa , tapi kesakitan saat
kulitnya akan dibeset mengerikan hatinya , pikir punya pikir
akhirnya pertahanannya jebol , baiklah , aku sudah kalah dan

204
akan ikut perintahmu , hahah..heheh bagus kakek tua ,
siapakah namamu !? , aku lu-tiok.. , hahah..hahha ,
kebetulan sekali kita satu she .. aku juga she-lu dan namaku
koai sela pah-sim-sai-jin senang , malam ini kita bermalam di
pondokmu untuk melanjutkan perjalanan besok lalu keduanya
memasuki pondok karena hari sudah malam

bagaimana bisa kamu mengalahkan she-taihap lu-koai !?


tanya lu-tiok , jangan panggil aku lu-koai , tapi panggil aku
thian-te-ong tegur pah-sim-sai-jin , mendengar teguran dingin
itu membuat lu-tiok meremang , , baik bagaimana thian-te-
ong bisa mengalahkan she-taihap sementara mereka itu adalah
keturunan kim-khong-taihap !? , heheh..hahah , mereka boleh
sakti didepan orang tapi didepan thian-te-ong mereka itu jadi
pecundang , kamu tahu bahwa aku pewaris dari han-bu-ong
sute dari bukek-siansu sahut pah-sim-sai-jin sambil tertawa
sombong , lu-tiok terperangah , pantas kalau begitu pikirnya ,
lalu apa rencana yang akan dikerjakan besok !? , saya ingin
menaklukkan pertapa-pertapa di puncak gobi ini sebelum
mendatangi gobi-pai ! tentu kamu tahu tempat-tempat mereka
bukan !? , lu-tiok manggut-manggut , yang aku tahu ada
beberapa tempat , tapi aku tidak tahu apakah masih dihuni atau
sudah ditinggalkan , hmh .. besok kita datangi tempat-tempat
itu sela pah-sim-sai-jin , lalu keduanya istirahat

keesokan harinya pah-sim-sai-jin dan lu-tiok menuju tempat-


tempat pertapaan yang lain , dan dalam jangka sebulan mereka
mendatangi tempat-tempat itu , pah-sim-sai-jin dapat

205
menaklukkan empat pertapa sakti sementara sepuluh yang lain
lebih baik menyabung nyawa daripada harus tunduk , adapun
empat pertapa yang tunduk pada pah-sim-sai-jin adalah phang-
keng , ouw-gin , toan-sin dan in-kokcu , rata-rata umur mereka
enam puluh tahun sepantaran dengan lu-tiok

besok kita akan ke gobipai , dan malam ini kalian akan kuikat
sumpah setia padaku kata pah-sim-sai-jin tersenyum jumawa ,
kemudian pah-sim-sai-jin mengambil mangkok dan
menyembelih serigala yang sudah ditangkapnya tadi siang
ketika mereka turun dari pertapaan orang terakhir yang
meregang nyawa ditangan pah-sim-sai-jin yang menguliti
tubuhnya

darah serigala itu di ditampung didalam mangkok ,


nah.sekarang kalian berlima bersumpahlah setia padaku
sampai mati kemudian minumlah darah serigala ini satu teguk
pah-sim-sai-jin memerintahkan kelima kakek itu untuk
bersumpah dan minum darah serigala , setelah itu pah-sim-sai-
jin menggelari mereka dengan ngo-ok-hengcia (lima paderi
jahat) . keesokan harinya pah-sim-sai-jin dan ngo-ok-hengcia
berangkat menuju gobi-pai

diantara puncak yang menjulang tinggi di gobisan , perguruan


gobi-pai demikian anggun kelihatan dari puncak lainnya ,
bagunana yang kokoh dan atapnya berwarna merah begitu
menonjol dikelilingi hijaunya hutan , gobi-pai memliki seratus
lebih murid yang mondok didalamnya , gobi-pai diasuh oleh
tan-siansu yang berumur tujuh puluh lima tahun , ia diwakili

206
oleh dua orang sutenya kao-losuhu dan kwaa-losuhu keduanya
dijuluki gobisan-ji-lojin (dua orang tua gunung gobi) kemudian
tiga murid kepala yang membawahi semua murid dikenal
dengan sebut gobi-liong-sam (tiga naga gobi)

pagi itu gobisan-ji-lojin menghadap tan-siansu ciangbujin ,


suheng..! keadaan wilayah barat telah kembali di pencundangi
oleh pah-sim-sai-jin setelah tiga tahun aman dalam kendali she-
taihap , baru-baru ini saya dengar pah-sim-sai-jin telah
membentuk see-kek-hek-te di kota yinchang , hmh pah-
sim-sai-jin memang iblis berwujud manusia dengan
pencanangan prisipnya sahut tan-siansu , dan satu lagi berita
yang luar biasa mengejutkan suheng , bahwa wilayah selatan
sudah mutlak dikuasai pah-sim-sai-jin dan she-taihap telah
ditumpas habis olehnya , hmh liok-lim akan gelap , dunia
kangowu akan banjir maksiat , sela tan-siansu

lalu bagaimana suheng !? , ji-sute !.... thian telah


berkehendak , kita tidak bisa berbuat banyak kecuali hanya
bertahan untuk menyelamatkan prisnsip kebaikan dan
kebenaran dari gilasan prisnsip tirani yang diusung oleh pah-
sim-sai-jin , tapi suheng ! setidaknya kita bisa membuat
gerakan pendam untuk mengacaukan pah-sim-sai-jin sela
kao-losuhu , benar ! dan itu akan kita rencanakan sebaik dan
serapi mungkin , jadi kumpulkanlah semua , dan nanti siang kita
akan bicarakan sahut tan-siansu

siangnya pertemuan di lianbhutiapun digelar , dan kao-losuhu


pun mmebuka pertemuan , para murid sekalian , hari ini kita

207
berkumpul untuk membicarakan rencana penting segubungan
keadaan wilayah kita yang memprihatinkan semua murid
hening mendengarkan , kita tahu bahwa kemunculan pah-sim-
sai-jin delapn tahun yang lalu telah membuat geger wilayah kita
ini kejahatan yang tak dapat ditakar lagi , dan ternyata pah-sim-
sai-jin muncul lagi dan telah menguasai wilayah selatan dan
wilayah barat ini kao-losuhu berhenti untuk menarik nafas dan
kemudian melanjutkan

kita juga tidak pungkiri bahwa kesaktian dari pah-sim-sai-jin


melebihi kita , namun kita semua tidak takut , maka oleh karena
itu pertemuan kita kali ini adalah merencanakan pasukan
pendam , yang akan mengacau gerakan see-kek-hek-te yang
merupakan pasukan pah-sim-sai-jin , semua murid dengan
serius mendengarkan rencana yang akan dibuat , benar
bahwa para kungcu tidak bisa kita suruh menghentikan upeti ,
namun kita dapat mencegah penganiayaan dan teror yang
dilakukan see-kek-hek-te kepada masyarakat , bagaimana
kita melakukan pengendalian teror yang dilakukan see-kek-hek-
te suheng !? tanya sim-ceng salah satu dari gobi-liong-sam

kita akan berbaur dengan masyarakat dan ketika pasukan itu


beraksi , lalu kita menentang mereka dan memancing mereka
kesatu tempat yang sudah disepakati dan ditempat itu kita akan
tundukkan pasukan itu sahut kao-losuhu , saat orang
mencerna strategi dari kao-losuhu , tiba-tiba
hahahaha..heheheh..hahahha , tidak usah capek-capek
berpikir rencana ! hari ini gobi-pai akan berakhir ! , semua

208
hadirin berdiri siaga , dan muncullah pah-sim-sai-jin dan ngo-
ok-hengcia

pah-sim-sai-jin ! tentu niatmu datang kesini umtuk membuat


kami tunduk pada prinsipmu , maka sebelum kamu lanjutkan
maka hadapilah pinto dulu ! tan-siansu bergerak cepat namun
serangan itu ditepis oleh pah-sim-sai-jin sehingga tubuh tan-
siansu bergetar , kamu hadapi kakek bau tanah ini phang-
hengcia ! pah-sim-sai-jin menyuruh phang-keng untuk
menghadapi tan-siansu , phang-keng pun bergerak melayani
serangan tan-siansu , pertempuran dahsyat berlansung seru ,
deru angina pukulan memekakkan telinga , dua senior lioklim
saling mengerahkan kesaktiannya , dan mereka seimbang ,
lama sekali , kalian tuntaskan cepat ! kata pah-sim-sai-jin
kepada ngo-ok-hengcia , toan-sin melompat memasuki
pertempuran , dan hal itu tidak dibiarkan oleh gobisan-ji-lojin ,
mereka menyambut terjangan toan-sin , namun ouw-gin masuk
gingga pertempuran terbagi tiga

dua jam kemudian gobisan-ji-lojin terdesak berat dan akhirnya


terkapar , kao-losuhu retak kepalanya oleh ketukan hauwce
dari toan-sin sementara kwaa-losuhu jantungnya ditusuk
pedang ouw-gin , lalu toan-sin menerjang tan-siansu , dan
membuat tan-siansu makin repot , sementara gobi-liong-sam
menerjang ouw-gin , lalu in-kokcu dan lu-tiok memasuki
pertempuran dan malang bagi tan-siansu , hanya dua puluh
gebrakan dia dikeroyok oleh dua dari ngok-ok-hengcia rosario
dari phang-kek telah menghantam lehernya sehingga tulang

209
leher itu patah dan ditambah lagi totokan hauwce dari toan-sin
menghantam ulu hatinya , tan-siansu tewas seketika

gobi-liong-sam juga tidak berdaya digempur musush setingkat


ciangbujin mereka ini akhirnya merekapun tewas diujung
senjata tiga lawannya , tongkat , pedang dan cambuk besi ,
semua murid bergerak menyerang ngo-ok-hengcia , namun
mereka terjungkal bertaburan tumbang dihantam lima senjata
ditangan ngo-ok-hengcia , dalam waktu kurang dari satu jam ,
seratus murid gobipai tewas , yang tersisanya hanya dua puluh

keduapuluh murid itu menyerah dan terpaksa ikut perintah pah-


sim-sai-jin , dan disuruh bergabung dengan see-kek-hek-te di
yinchang , kedua puluh murid bergerak ke yinchang ,
sementara pah-sim-sai-jin dan ngo-ok-hengcia bergerak
menuju utara , dalam perjalanan itu ngo-ok-hengcia dimabuk
birahi , mereka dilayani para wanita-wanita yang disediakan
oleh kungcu dimana mereka singgah dan menginap

di utara pah-sim-sai-jin membentuk pak-kek-hek-te di kota


yuguan , karena dibantu oleh ngo-ok-hengcia , pemebntukan itu
berjalan cepat , pengumpulan calon-calon manusia bejat tidak
memakan waktu lama , hanya dalam setengah tahun pak-kek-
hek-te sudah mulai beroperasi , namun tetap pah-sim-sai-jin
membina dua ratus muridnya sampai setahun , setelah itu baru
dia meninggalkanya untuk melanjutkan tugasnya mebentuk
kembali tung-kek-hek-te , namun sebelum pah-sim-sai-jin
memasuki wilayah timur , pah-sim-sai-jin mengajak ngo-ok-
hengcia untuk mendatangi siauwlimpai

210
pah-sim-sai-jin dan ngok-ok-hengcia sampai di siauwlimpai
ketika siauwlimpai berkabung atas meninggalnya bhok-kiangsi
ciang-bujin , tujuh sesepuh siawlimpai yang dikenal dengan
hohan-lo-chit (tujuh orang tua gagah) menyambut mereka

salam bertemu liok-sicu ! , hmh phuah.. siapakah yang


meninggal losuhu !? : tanya pah-sim-sai-jin sinis dan meludah ,
melihat hal yang tidak sopan itu seorang dari mereka berkata
tegas , apa urusan boleh diselesaikan setelah masa
berkabung dan tolong jangan membuat kacau ! ,
hahahah..heheheh ..hahahah , pah-sim-sai-jin suka membawa
kehendak hati , siapa yang coba melarang itu artinya cari mati
mendengar suara tertawa yang luar biasa kuat dan dahsyat itu
membuat semua orang terperangah apalagi setelah mendengar
bahwa yang orang yang bicara adalah pah-sim-sai-jin

hohan-lo-chit bergerak menyerang pah-sim-sai-jin , dan


dengan luarbiasa dan cekatan pah-sim-sai-jin menghadapi
keroyokan dengan formasi luar biasa tersebut , setelah seratus
jurus barulah pah-sim-sai-jin dapat memecahkan gerakan
pormasi dari hohan-lo-chit , dengan pedang bianglalanya dia
mulai menekan dan mendesak , ilmu eng-lo-in-kiam yang
gaungnya saja membuat tubuh merinding dan sukma melayang
membuat kalang kabut hohan-lo-chit akhirnya seratus jurus
kemudian dua dari hohan-lo-chit terjungkal tewas lalu sepuluh
jurus kemudian dua orang lagi ambruk tiada berkutik dan dua
puluh jurus kemudian hohan-lo-chit sudah tinggal nama saja

211
dua puluh murid kepala langsung menerjang pah-sim-sai-jin ,
dan ngo-ok-hengcia bergerak maju ikut berpesta maut bersama
pah-sim-sai-jin , hanya sepuluh gebrakan dua puluh murid
kepala tewas , dan serbuan murid-murid pun membanjir ,
namun bagi pah-sim-sai-jin , banjir serangan itu dihadapi
dengan jumawa dan culas , terdengar terikan dan jerit kematian
sambung menyambung serta disusulnya bergelimpangan tubuh
yang ambruk , dua jam pesta maut itu berlangsung , tiga ratus
nyawa murid siauwlimpai gugur , yang tersisa hanya sepuluh
orang dan melarikan diri ditengah sibuknya pah-sim-sai-jin dan
ngo-ok-hengcia
Pah-sim-sai-jin meningalkan siaulimpai yang menjadi banjir
darah , kemana lagi thian-te-ong !? , tanya lu-tiok , kita akan
ke kunlun-pai dan setelah itu baru masuk kewilayah timur
sahut pah-sim-sai-jin dengan senyum sinis dan jumawa ,
perjalanan menuju kunlun-pai dilakukan dengan santai sambil
bersenang-senang dengan kenikmatan yang memabukkan

Pegunungan kunlun diamana berdiri kokoh kun-lunpai yang


menjadi sumber para pendekar yang bijak dan pembela
kebenaran , sedang merayakan pernikahan cia-peng putra dari
cia-han ciangbujin , cia-peng sudah sejak umur sepuluh tahun
di ikat pertunangan dengan tang-siu-lan putri dari tang-kuan-cin
ciangbujin dari thaisan-pai di wilayah timur , sekarang cia-peng
sudah berumur dua puluh tiga tahun sementara tang-siu-lan
berumur dua puluh tahun

212
Pernikahan sudah dilaksanakan di thai-san-pai , hanya karena
rasa gembira akan hadirnya menantunya cia-han mengadakan
pesta , dua wakilnya yang dijuluki swat-liong-ji (dua naga
salju) menjadi ketua panitia pesta , dan empat murid utama
yang dijuliki kunlun-hiap-si ( empat pendekar kunlun) menata
ruang untuk tempat pesta , pesta untuk kalangan sendiri itu
berlansung meriah

Namun malang tidak ditolak untung tak dapat diraih , pesta


yang seharusnya menyenangkan dan membahagiakan itu akan
menjadi ajang keluh jerit nyawa yang melayang , karena tiba-
tiba pah-sim-sai-jin dan ngo-ok-hengcia muncul pada pesta
tersebut , perwakan pah-sim-sai-jin yang sudah demikian khas
dengan wajah buriknya dan ujung gagang berbentuk tengkorak
cia-han sudah langsung kenal

apa urusan pah-sim-sai-jin datang kesini !? cia-han menegur


lantang , hehehhahah , pesta yang menyenangkan , dan
mempelai wanitanya laksana bidadari jawaban yang tidak
menyambung itu membuat cia-han marah , jangan kurangajar
pah-sim-sai-jin ! , jangan dikira kami takut kepadamu ,
hahha..heheh , anda takut atau tidak , bukan urusan dengan
saya , hari saya sangat senang melihat bidadari ini ! pah-sim-
sai-jin melayang kearah tang-siu-lan , spontan swat-liong-ji
bergerak untuk menghalangi sementara cia-peng dan tang-siu-
lan bergerak menghindar , namun yang akan mereka hadapi itu
adalah pah-sim-sai-jin yang kemencer melihat tang-siu-lan ,
swat-liong-ji tergetar dan terjengkang ketika dua tangan pah-

213
sim-sai-jin mengibaskan tangan sementara tubuhnya tersu
melayang menyusul gerakan menghindar kedua mempelai dan
tangan pah-sim-sai-jin dapat mencengkram baju tang-siu-lam ,
breet desss baju tang-siu-lan robek dan tangan pah-sim-sai-
jin di pukul oleh cia-peng

namun yang meringis kesakitan adalah cia-peng seakan


memukul baja licin , cia-peng dan siu-lan bersiaga namun pah-
sim-sai-jin sudah sibuk bertempur dengan cia-han yang
bergerak cepat ketika kedua muridnya terjengkang , luar biasa
pertemouran tingkat tinggi yang terjadi , angina berkesiran
merobohkan dan memporak-porandakan kursi dan meja , dan
malangnya bagi kunlun-pai , ngo-ok-hengcia bergerak juga
menyerang swat-liong-ji , dan hal itu tidak dibiarkan kunlun-
hiapsi , semakin ramai pertempuran yang terjadi , khu-lan-eng ,
istri cia-han menarik anaknya kebelakang dan menyuruh
keduanya melarikan diri ke thai-san-pai , tidak ibu ! aku harus
membantu ayah menghadapi pah-sim-sai-jin cia-peng
bersikeras , peng-ji ..! ibu tidak mau dibantah , bawa istrimu ke
thaisan-pai mendengar suara ibunya yang tegas cia-peng
tidak lagi menolak , segera keduanya turun dari kunlusan
sementara cia-hujin keluar dan membantu suaminya

bantuan dari cia-hujin yang juga kosen itu membuat pah-sim-


sai-jin sibuk , namun pah-sim-sai-jin bukan orang sembarangan
, dia adalah sutit dari bukek siansu karena ia mewarisi kitab
pusaka dari han-bu-ong , satu jam setelah cia-hujin membantu
suaminya mulailah kedua suami istri itu terdesak , sementara

214
swat-liong dan kunlun-hiap-si sudah jadi bulan-bulanan ngo-ok-
hengcia , dan pada satu kesempatan kelima ngo-ok-hengcia
bersamaan menumbangkan lima dari lawan mereka , sehingga
yang tersisa adalah seorang dari swat-liong-ji , tapi dia juga
tidak lama sudah menyusul rekanya yang lain di penggal
pedang ouw-gin

cia-han akhirnya terjungkal muntah darah ketika pukulan


tendangan pah-sim-sai-jin bersarang di perutnya hingga hancur
, cia-han menggeliat dengan nafas satu-satu dan tewas , cia-
hujin nekat menyerang namun tangannya ditangkap dan
tubuhnya ditotok hingga kaku , pah-sim-sai-jin menggendong
cia-hujin yang pucat kedalam kamar , cia-hujin berumur lima
puluh dua namun rias kecantikannya masih jelas , pah-sim-sai-
jin dengan birahi meletup-letup menciumi cia-hujin , cia-hujin
tidak berdaya , tubuhnya kaku dan mulutnya bisu , air matanya
berderai ketika bajunya dirobek-robek pah-sim-sai-jin

pah-sim-sai-jin dengan brutal merejang tubuh wanita yang


menjelang tua itu , selama dua jam pah-sim-sai-jin
menumpahkan nafsu binatangnya seiring rasa sakit dan nyeri
yang tidak terperikan bertalu-talu mendera hati cia-hujin , ia
ingin mati saja menyusul suaminya , namun tidak ada
kesempatan baginya , setelah pah-sim-sai-jin selesai ia
ditinggalkan teronggok telanjang di atas ranjang , cia-hu-jin
berusaha melepas totokan itu , namun alangkah sulitnya ,
namun usahanya sedikit berhasil karena tubuhnya yang kaku
dapat bergerak kembali , namun saat itu lu-tiok mendatanginya

215
, dengana segenap kekuatan dia menghantam dada lu-tiok
yang gregetan meremas-remas dadanya

lu-tiok terjungkal muntah darah , namun dia berditi lagi dengan


mata gelap dia meraih tubuh telanjang itu dan melemparkannya
ke tembok prak kepala cia-hujin pecah dan tewas seketika
terhempas kelantai , lu-tiok keluar dari kamar masih
memuntahkan darah , pah-sim-sa-jin yang melihatnya heran ,
kamu kenapa tiok !? tanya phang-keng , perempuan sial itu
tiada diduga memukul , lalu dia dimana !? , sudah mati
kulemparkan kedinding

sudah , dibanyak tempat kita masih punya wanita sela pah-


sim-sai-jin menghibur , lalu kemudian mereka turun dari kunlun-
san meninggalkan seluruh murid kunlun-pai tewas dan ada
beberapa otang yang melarikan diri ,pah-sim-sai-jin bergerak
cepat untuk mengejar kedua mempelai , namun sampai mereka
sampai kekota terdekat kedua memoelai itu tidak dijumpai ,
akhirnya pah-sim-sai-jin istirahat disebuah likoan dengan
pelayanan tamu istimewa untuknya dan ngo-ok-hengcia

cia-peng dan tang-siulan melarikan diri tidak menuju kw wilayah


timur tapi kedua suami istri itu tetap berada di sebuah dusun
dikaki bukit , setelah dua minggu suami istri itu kembali
kepuncak kunlunsan , dan alangkah ngeri hati keduanya ketika
melihat pemandangan didalam rumahnya , mayat-mayat busuk
bergelimpangan dan hati cia-peng lebih hancur ketika meleihat
mayat ibunya yang telanjang , selama empat hari cia-peng dan
istrinya menyelesaikan penguburan semua mayat , setelah dua

216
minggu keduanya turun dari kunlun-pai , cia-peng mengajak
istrinya ke yinchuan dan menetap disana

kondisi wilayah utara yang dibawah cengkaraman pak-kek-hek-


te membuat cia-han memelih bekerja sebagai pedagang
rempah daripada membuka bukoan atau piauwkiok , dan
pekerjaan itu membuat hidup pasangan itu lebih aman , tiga
bulan kemudian tang-siul-lan hamil , membuat pasutri itu
merasa gembira , cia-han yang akan menjadi ayah merasa
berdebar akan terlebih tang-siu-lan yang merasakan langsung
pertumbuhan janin suaminya dalam rahimnya , akhirnya hamil
tang-siulan genap sembilan bulan dan buah hati sibiran tulang
itu pun lahir

seorang bayi perempuan yang mungil dan sehat , cia-han


dengan suka menyambut kelahiran putrinya , tidak jemu ia
menegcupi istrinya yang juga merasa bahagia , dukun beranak
menyerahkan bayi mungil itu kepada cia-han setelah
membersihkannya , cia-han menerima bayi itu dengan gemetar
bahagia , oleh cia-han putrinya diberi nama cia-sian-li
,kebahagiaan cia-peng dan tang-siu-lan semakin bertambah
semarak dengan kehadiran cia-sian-li

Pah-sim-saijin dan ngo-ok-hengcia memasuki wilayah timur ,


dua bulan kemudian mereka memasuki kota ki-bun dan
beristirahat disebuah likoan , pemilik likoan pucat pias ketika
melihat pah-sim-sai-jin memasuki tempatnya , segera dia
menyuruh empat pelayannya melayani pah-sim-sai-jin dengan
rasa takut dan cemas , kalian sediakan makanan dan arak

217
teriak lu-tiok , empat pelayan itu segera melakukan perintah
dan dalam waktu yang tidak lama , puluhan lau piring dan
mangkok telah berada diatas meja pah-sim-sai-jin

Pah-sim-sai-jin sengan senyum sinis mulai makan , demikian


jiga ngo-ok-hengcia , mereka makan dengan lahap , thian-te-
ong , dimanakah lam-kek-hek-te akan dibina!? , tanya ouw-gin
, kita akan membina lam-kek-hek-te disini jawab pah-sim-sai-
jin dengan senyum , lalu seorang lelaki memasuki likoan namun
ketika matanya melihat pah-sim-sai-jin hatinya bergetar , ciri
khas yang dia dengar selama ini ada didepan matanya , apalagi
setelah melihat gagang pedang yang tersembul dari balik
belakang pah-sim-sai-jin

Liem-bouw mendekati pah-sim-sai-jin dan menjura , benarkah


saya berhadapan dengan yang mulia pah-sim-sai-jin , hmh.
siapakah kamu !? , apa kita pernah bertemu !? , tidak pernah
yang mulia ! , hahaha..heheh.. , bagaimana kamu
memanggil saya demikian akrab seakan engkau mengenal
saya , siapa yang tidak kenal dengan nama pah-sim-sai-jin
sejak sepuluh tahun yang lalu membuat gempar dibarat dan
membina see-kek-hek-te di kota lijiang , hmh lalu apa
maksudmu menemuiku !? , maksud saya yang mulia adalah
tiada lain untuk memberikan dukungan penuh terhadap
gerakan dan misi yang mulia yang telah membuat saya
terkagum-kagum

hmh.. penawaran yang menarik , siapakah namamu !? , saya


bernama liem-bouw berasal dari kota yangsu yang mulia ,

218
heheh..hahah , saya senang dengan niatmu yang akan
memberikan dukungan padaku , tapi panggil aku thian-te-ong
, baik thian-te-ong , hahaha..heheh hahhaha , jika engkau
ingin membantuku tentunya engakau mempunya kebolehan
yang cukup , saya siap diuji yang thian-te-ong , hmh baik
kalau begitu , coba hadapi hadapi salah seorang pembatuku ini
sahut pah-sim-sai-jin sambil menatap lu-tiok

lu-tiok mengambil secangkir air lalu mengisinya sampai melebih


bibir cangkir setinggi dua jengkal namun air tetap tidak tumpah
setetspun dan air yang lebih dua jengkal diatas bibir cangkir
demikian lurus dan sejajar sebesar lingkaran mangkok , lalu lu-
tiok memberikan cangkir itu kepada liem-bouw sambil berkata,
karena bouw-sicu baru datang dan tentu haus , silahkan
diminum barang seteguk dua teguk , liem-bouw senyum dan
menerima cangkir diangsurkan lu-tiok dan berkata, terimakasih
twako ! memang benar saya haus sekali dan tawaran ini
sungguh melegakan dan dapat memuaskan kehausan saya ,
dan luar biasa air itu tetap dengan posisinya dan lalu diminum
oleh liem-bouw glekkk..glekkkk..glekkk terdengar suara air
memasuki tenggorokan kemudian liem-bouw menyerahkan
kembali cangkir yang sudah tinggal sejengkal tapi
permukaannya tidak hanya bergoyang tapi malam berpusar
cepat , lu-tiok menerima cangkir itu balik dan meletakkan diatas
meja diaman sejengkal air itu sudah membeku jadi es

luar biasa bouw-sicu tapi tolonglah sambung tulisan saya ini


sejumlah kata yang sama lu-tiok mencelat keatas dan ditiang

219
kuda-kuda atap dia menulis tanpa memegang tiang atau kusen
yang ada , tulisan itu dengan telunjuk jari dengan kalimat
keturunan bengcu telah tewas kemudian dia melayang dan
duduk kembali kekursinya , liem-bouw sejenak berpikir lalu
melompat keatas dan menulis sambungan kalimat lu-tiok .
thian-te-ong berkuasa sangatlah pantas ! liem-bouw melayang
turun kembali , pah-sim-sai-jin mengannguk sambil tersenyum

sin-kang dan gin-kang telah diuji , sekarang mari kita berolah


raga sedikit lu-tiok melayang keluar dan menunggu liem-bouw
di halaman likoan , liem-bouw mencelat dan tiba-tiba lu-tiok
menyerang , dan pertempuran pun berlansung luar biasa seru ,
hingga seratus jurus pertempuran tangan kosong antara
keduanya seimbang , lalu lu-tiok mengeluarkan tongkat
kayunya dan memulai menyerang dengan ilmunya yang luar
biasa , liem-bouw menegluarkan hauwcenya dan keluarkan
ilmu kebanggaan kakeknya , pertempuran semakin seru dan
dahsyat , sampai seratus jurus keduanya juga masih seimbang
, sudahlah ..! kalian berhenti dan kemarilah ! seru pah-sim-
sai-jin , lu-tiok dan liem-bouw masuk kembali kedalam likoan

hmh kepandaianmu lumayan dan pantas menjadi


pembantuku liem-bouw , terimakasih thian-te-ong , jangan
berterimakasih , karena kamu pantas dan memiliki kebolehan
sela pah-sim-sai-jin tegas , bouw sicu apakah kamu ada
hubungan dengan see-thian-liong !? tanya toan-sin , benar
twako , saya adalah cucunya , pantas kalau begitu sahut
toan-sin , , kenalkah kamu toan-sin dengan kakek liem-bouw ?

220
tanya pah-sim-sai-jin , saya pernah mendengar cerita see-
thian-liong dari suhu saya , keduanya dulu akrab karena
memiliki ilmu hauwce , dan see-thian-liong makin terkenal saat
dia bergabung dengan kwi-ban-san-hong-houw , hmh kwi-
ban-san-hong-houw , siapakah dia !? , tanya pah-sim-sai-jin
tertarik , karena julukan itu memakai nama darimana ia turun

kwi-ban-san-hong-houw adalah seorang wanita yang sakti dan


menguasai wilayah barat , dia bercita-cita untuk mendirikan
hek-to-ki diseluruh wilayah , namun cita-cita itu kandas ketika
berhadapan dengan she-taihap , apalagi dengan kim-khong-
taihap yang ternyata adalah suaminya pah-sim-sai-jin teringat
perkataan seorang nenek yang mempecundanginya di pulau
kura-kura dan membuangnya kelaut bahwa sucinya adalah istri
kim-khong-taihap , jadi julukan sucinya adalah kwi-ban-san-
hong-houw

baik..! sekarang kita istirahat dan besok kita kumpul di selaras


ruang atas untuk membicarakan pembentukan tung-kek-hek-te
di kota ini , baik thian-te-ong jawab mereka serempak , lalu
merekapun naik keruang atas untuk beristirahat , pelayanan
kamar yang mengasikkan membuat liem-bouw betah didalam
kamar , dia merasa bangga dan kagum kepada pah-sim-sai-jin
yang dua belas tahun tahun lebih muda darinya

keesokan harinya pah-sim-sai-jin memangil ngo-ok-hengcia dan


liem-bouw , mereka berkumpul diruagan selasar atas sambil
menikmati keramaian orang yang hilir mudik dijalan raya , nanti
malam kita mulai membuat kekacauan di kota ini , dan setiap

221
pemuda belia dan remaja putri yang diculik tempatkan disini ,
sementara wanita-wanita dewasa kumpulkan di rumah kungcu
, ngo-ok-hengcia dan liem-bouw mengaangguk-angguk , dan
untuk menguasai rumah kungcu saya serahkan kepada liem-
bouw dan menampung perempuan-perempuan yang diculik
,kata pah-sim-sai-jin sambil menatap liem-bouw , baik thian-te-
ong ! sahut liem-bouw , pah-sim-sai-jin tersenyum dan
menatap kebawah dan matanya berbinar ketika melihat tiga
orang gadis cantik

kalian lihat tiga gadis cantik itu !? , ya .. thian-te-ong ! , coba


kamu liem-bouw paksa kesini ketiga gadis itu ! , liem-bouw
berkelabat dan melayang kebawah lalu mencegat ketiga gadis
cantik itu , ketiga gadis cantik adalah lou-si-san , li-ceng-si dan
lu-eng-hwa , lou-si-san menatap tajam pada liem-bouw yang
cengar-cengir didepan mereka

kenapa kamu mencegat kami !? , hehehhahaha , wajah


kalian laksana bunga yang mempesona dan kumbang datang
ingin mengisap madunya , hik..hik si-san , sepertinya
kumbang ini mau mati tenggelam dilautan madu dijepit sesak
oleh kelopak bunga sela ang-hwa tertawa lepas , hik..hik ,
benar juga , sekuat apakah gerangan kumbang yang madu
yang ingin menghisapku ini , heh..! kumbang lisut ! berapa
hentakan kamu mampu ! bentak si-san sambil senyum genit
dan mata berkedip

mendengar itu liem-bouw melonggo , jawaban dan sindiran itu


menunjukkan bahwa ketiga gadis ini selalu menurutkan

222
keinginan dan biasa juga dalam permainan asmara
hahaha..hahah , dikira bunga melati ternyata rupanya mawar
berduri , tapi walaupun berduri tetaplah kumbang akan kuasai
, :hik..hik si-sian coba aja setajam apa sengatan kumbang
lisut ini sela ceng-si

hik..hik boleh juga , ayok kumbang lisut tunjukkan bahwa


engaku pantas menjadi temanku malam ini si-san tiba-tiba
menerjang dengan cepat , liem-bouw berkelit dan membalas
dengan tidak kalah serunya , orang-orang yang berada
disekitar mereka berlarian menyingkir dan menonton dari
kejauahan , liem-bouw terkejut bahwa gadis ini tidak boleh
dipandang ringan , serangannya sangat berbahaya dan ganas ,
liem-bouw mengerahkan seluruh kemampuannya , namun dia
belum mampu mendesak si-sian , sementara si-sian juga makin
takjub bahwa lelaki berumur setengah abad ini boleh juga

sampai dua ratus jurus pertempuran itu berlangsung , tiba-tiba


dua orang kakek berumur enam puluh tahun melayang dari
ruangan atas likoan , tapi di sambar oleh eng-hwa dan ceng-si
sehingga pertempuran terbagi pada tiga kelompk , kedua kakek
itu adalah toan-sin dan ouw-gin , pasar itu jadi ajang
pertempuran luar biasa dahsyat , hawa pukulan sakti
berkesiuran mengobrak-abrik tenda pasar dan tempat jualan
pedagang jalanan

pah-sim-sai-jin yang menonton dari atas makin terbetik


birahinya melihat kekosenan tiga gadis berumur dua puluh
limaan itu , lalu pah-sim-sai-jin bergerak dan melayang

223
kebawah dan tiba-tiba menyerang si-san yang bertempur
dengan liem-bouw , liem-bouw mengundurkan diri , sehingga si-
san berhadapan dengan sisan , toan-sin- dan kamu ouw-gin
mundurlah kalian biar aku bermain-main sebentar dengan tiga
mawar berduri ini , baik thian-te-ong ouw-gin dan toan-sin
mundur , ketiga gadis menatap kepada pah-sim-sai-jin , lalu
bersamaan menerjang pah-sim-sai-jin , pertempuran itu luar
biasa dan membuat pah-sim-sai-jin makin gembira , tapi
kegembiraan itu tidak berlangsung lama , saat ketiganya
mengeluarkan senjata

tiga buah senjata demikian kuat menekannya , :hmh luar


biasa , pikirnya , tapi si-san dan kedua saudaranya juga tidak
kalah takjubnya bahwa lelaki burik ini demikian kosen sehingga
dapat menghadapi mereka , dan karena merasa tekanan tiga
senjata itu makin ketat mengurung dan menekannya , pah-sim-
sai-jin mengeluarkan pedang bianglalanya , dan mengeluarkan
ilmu beng-cui-in-kiam , dan pah-sim-sai-jin baru dapat
mengatasi ketiga lawannya , dan dia berada diatas angin
sehingga lima puluh jurus kemudian pah-sim-sai-jin mulai
mendesak , gelombang pedangnya makin gemilang , sehingga
satu kesempatan pedang itu akan menusuk dada ceng-si ,
namun tidak dilanjutkan akan tetapi merobek kancing baju
sehingga sebagaian buah dada ceng-si jelas kelihatan karena
baju dalamnya yang berwarna merah juga ikut sobek

ceng-si berhenti dengan muka merah dan tersenyum genit , si-


san dan eng-hwa makin gencar menyerang , tap dengan

224
berhentinya ceng-si , pah-sim-sai-jin makin mudah
menundukan keduanya , sehingga pada dua puluh jurus
kemudian pedang pah-sim-sai-jin merobek kembali kancing
baju , kali ini kancing baju si-san , otomatis keduanya berhenti ,
hik..hik boleh juga kumbang-kumbang ini eng-hwa ,
siapakah kalian !? eng-hwa bertanya tanpa menggubris
perkataan si-san dan menatap tajam pada pah-sim-sai-jin , pah-
sim-saijin tersenyum sinis dan meludah

eng-hwa yang melihat gerakan meludah itu sontak marah ,


bangsat ! eng-hwa menyerang sambil menyumpah , namun
gerakanya tetahan oleh dorongan pukulan yang amat dahsyat
hingga eng-hwa terjengkang , masih untung nyawa kalian
kuampuni , karena kalian disamping bisa menghiburku juga
bisa menjaadi pembantuku , eng-hwa yang sesak dadanya
karena tekanan tenaga yang mendorongnya terdiam pucat
cih.. ! siapa kamu ini sehingga kamu mengangap dirimu tinggi
! sela ceng-si dengan ketus karena merasa tersinggung juga
dengan sikap meludah pah-sim-sai-jin

hahaha..hehehe . hahahaha kalian mau tahu aku siapa !? ,


aku adalah pah-sim-sai-jin mendengar nama ini konta
ketiganya terperangah , hik..hikselama dua tahun dicari-cari
diikuti jejak seperti siluman dan taunya ketemu disini sela si-
san sambil tertawa , heh..! kenapa kalian mencariku ! tanya
pah-sim-sai-jin heran , mencarimu untuk menjalin kerjasama
mendirikan hek-to-ki , namun ternyata kamu sudah berhasil di
tiga wilayah dengan istilah hek-te sahut si-san senyum

225
kalian siapakah dan darimana !? , kami dari im-kan-kok di
kota hailar sahut si-san , hmh.. apakah ada hubungan
dengan in-tek-san !? sela ouw-gin , benar ! subo kami adalah
ji-goat putri dari seorang eng-hong-bi-kwi-ji , wah kalau
begitu tepat kalian menghadap thian-te-ong , :siapa thian-te-
ong tanya si-sian , saya thuan-te-ong tiba-tiba pah-sim-sai-jin
menjawab , dan saya senang dengan niat kedatangan kalian ,
untuk itu marilah kita kembali keatas dan kita mengadakan
pesta malam ini pah-sim-sai-jin mencelat keatas dan disusul
oleh ngo-ok-hengcia , liem-bouw dan si-san serta dua
saudaranya

dengar ! rencana malam ini kita tunda karena saya sangat


senang dengan kehadiran kalian berempat , dan sekarang kita
akan berkenalan lebih dekat semuanya menatap pah-sim-sai-
jin terlebih ngo-ok-hengcia , saya adalah lu-koai , turun dari
kwi-ban-san , guru saya adalah han-bu-ong sute dari bu-kek-
siansu dan saya memiliki seorang suci yang berjulukan kwi-
ban-san-hong-houw mendengar ungkapan diri yang tegas dan
jelas itu membuat semuanya melonggo menatap pah-sim-sai-jin

luar biasa ! ternyata thian-te-ong adalah sute dari kwi-ban-san-


hong-houw sela toan-sin takjub , sungguh tidak dinyana
bahwa thian-te-ong adalah sute dari pimpinan sukong-bo
bahkan sukong-bo-couw dalam hek-to-ki sela eng-hwa
dengan senyum penuh arti , oo demikiankah eng-hwa !? ,
benar sekali yang mereka katakan thian-te-ong bahwa
pendahulu mereka adalah bawahan dari suci thian-te-ong sela

226
ouw-gin , pah-sim-sai-jin merasa makin akrab dengan liem-
bouw dan tiga gadis cantik dihadapannya

dengan kenyataaan itu maka semakin terasa kokoh jalinan


kerjasama kita ini sahut pah-sim-sai-jin , dan semuanya
mengangguk membenarkan , lalu pah-sim-sai-jin berkata , dan
kalian berempat kalian ketahuilah bahwa empat orang tua ini
saya namakan ngo-ok-hengcia , mereka ini adalah pertapa-
pertapa di puncak-puncak gobisan , yakni lu-tiok , toan-sin ,
phang-keng dan ouw-gin ngo-ok-hengcia berganti-ganti
menjura ketika nama mereka disebut

pertemuan itu makin akrab ketika malam itu mereka berpesta ,


dan ketika larut malam pah-sim-sai-jin menggiring si-sian ,
ceng-si dan eng-hwa kekamarnya , dan pesta pun berlanjut tapi
tidak lagi pesta minum melainkan pesta mesum , malam itu
pah-sim-saijin benar-benar mendapatkan tiga wanita bangor
yang membuatnya terhempas kenikmatan berkali-kali , sampai
menjelang sore keesokan harinya pah-sim-sai-jin keluar dari
kamarnya bersama tiga rekan wanitanya

bagaimana thian-te-ong ! apakah rencana akan kita lakukan


malam ini ? , Ya , kita akan kerjakan malam ini , dan tugasnya
sebagaimana kemarin kita sepakati bahwa penculikan akan
dilakukan oleh ngo-ok-hengcia , namun pekerjaan itu akan
dibantu oleh im-kan-sian-li-sam (tiga dewi dari lembah ahirat)
sahut pah-sim-sai-jin , eng-hwa dan dua saudaranya
tersentyum mendengar julukan spontan yang diberikan pah-
sim-sai-jin kepada mereka

227
dan untuk bagian penguasaan rumah kungcu tetap akan di
jalankan see-kwi-liong (naga iblis dari barat) liem-bouw , liem-
bouw manggut-manggut bangga dengan julukan yang diberikan
pah-sim-sai-jin kepadanya karena berdekatan dengan julukan
kakeknya dan saya sendiri akan mengosongkan likoan ini dan
menunggu pemuda belia dan remaja wanita yang nantinya
kalian bawa semuanya mengangguk dan menyatakan
kesiapannya
malamnya semua sudah bergerak dan tinggallah pah-sim-sai-
jin di likoan , pah-sim-sai-jin keluar dari kamar , likoan itu
sebenarnya tidak ada tamu selain mereka , hanya malam itu
pah-sim-sai-jin akan mencabut nyawa pemilik likoan dan
keluarganya yang tinggal di belakang likoan dan enam pelayan
, pah-sim-sai-jin mendatangi enam pelayan yang berada
didapur , enam pelayan itu terkejut , ada apa kongcu !? tanya
seorang pelayan setengah tua , kalian mau mati atau ikut
perintahku , ancam pah-sim-sai-jin dengan mata melotot ,
ka..kami akan ikut perintah kongcu ! , bagus kalau begitu ,
malam ini akan ada banyak pemuda belia dan remaja
perempuan yang akan dibawa kesini dan kalian semua akan
melayaninya , baik-kong-cu jawab mereka serempak

kemudian pah-sim-sai-jin meninggalkan mereka dan menuju


kerumah belakang likoan , didalam rumah pemilik likoan yang
tua sedang dikelonin istri mudanya , namun keasyikan itu
berubah menjadi ketakutan liar biasa ketika pah-sim-sai-jin
muncul dalam kamar itu , a..a..ada apa kongcu ?! namun
jawaban yang diterimanya adalah sekilas tamparan yang

228
seketika menerbangkan nyawanya kealam lain , istri muda
pemilik likoan menjerit ketakutan namun apalah dayanya
didepan kebringasan dan ketelengasan pah-sim-sai-jin , wanita
itu dipermainkan sampai larut malam oleh pah-sim-sai-jin dan
setelah itu membunuhnya

liem-bouw dengan gerakan ringan mengendap-endap di atap


rumah song-kungcu , beberapa pengawal meronda mengitari
rumah memasuki halaman rumah kungcu , laksana seekor
kucing see-kwee-liong masuk kedalam rumah kungcu , song-
kungcu dan istrinya sedang berada di ruang tengah
berbincang-bincang , dan seorang anak gadisnya yang
berumur sembilan belas tahun sedang berada didalam kamar
demikian juga dua putranya yang berumur lima belas dan tujuh
belas berada dikamar lain

see-kwi-liong bergerak cepat turun kedalam kamar song-


kungcu , heh. Siapa kamu pengawal. bentak song-
kungcu cemas , takut dan berteriak memanggil pengawal ,dan
dalam sekejap beberapa pengawal sudah masuk memenuhi
teriakan itu , namun mereka langsung menerima serangan
bahaya dari see-kwi-liong sehingga empat dari mereka
tumbang dengan nafas sesak dan tidak bisa bangkit karena
pingsan , pengawal yang lain segera mengepung dan
menerjang mengeroyok see-kwi-liong , namun bagi see-kwi-
liong mereka itu tidak ada arti , gerakan yang cepat dan gesit
membagi-bagi pukulan dan tendangan sehingga para pengawal
terlempar dan ambruk

229
dalam waktu satu jam seluruh pengawal yang berjumlah tiga
puluh pingsan bergelim pangan dan sebagian dari mereka
tewas dan sebagian yang lain luka parah , see-kwi-liong
mendekati song-kungcu yang meringkuk ketakutan bersama
istrinya disudut kamar , dengan senyum menyeringai see-kwi-
liong menarik baju song-kungcu dan prakk.. kepala song-
kung-cu ditampar hingga tewas , kemudian dengan birahi yang
meletup-letup see-kwi-liong mempermainkan song-hujin

setelah tuntas dengan song-hujin , see-kwi-liong meninggalkan


kamar menuju kamar anak gadis song-kungcu , tapi kamar itu
kosong , lalu dia pergi kekamr dua putra song dan kamar itu
juga kosong , ternyata ketiga anak song-taijin sudah melarikan
diri ketika terjadi huru hara dan pertempuran , see-kwi-liong
kesal dan jengkel sehingga menendangi mayat mayat
sehingga berserakan diseluruh ruangan tengah , kota ki-bun
malam itu geger dengan jerit tangis pilu , beberapa keluarga
yang mencoba mempertahankan diri berakhir dengan
meregang nyawa , sampai menjelang pagi enam puluh pemuda
belia dan dua puluh remaja putri di ambil paksa dan
ditempatkan di likoan dan seratus wanita dewasa yang layak di
tempatkan di rumah kungcu

Selama satu minggu teror berlangsung , membuat rakyat kibun


merasa bak dineraka , mereka bersegera keluar dari ki-bun
mengungsi kedesa atau kota yang lebih aman , pah-sim-sai-jin
menetapkan rumah kungcu yang besar dan memiliki lapangan
latihan yang luas untuk dijadikan markas , selama satu bulan

230
kibun sudah kosong hanya dihuni pah-sim sai-jin dan sembilan
rekannya , kemudian dua ratus pemuda belia , seratus remaja
putri dan dua ratus wanita dewasa

hahaha. Tung-kek-hek-te telah terbentuk dengan calon tiga


ratus generasi hitam masa depan , selanjutnya kita akan
mengumpulkan biaya untuk menyokong pembiayaan kota tung-
kek-hek-te , maka pembagian tugas selanjutnya ! , ngo-ok-
hengcia akan mendatangi seluruh kungcu yang ada di wilayah
timur ini untuk memaksa mereka mengirimkan upeti ke sini ,
kemudian see-kwi-liong akan melanjutkan pengumpulan
generasai hek-te , dan dibantu oleh dua dari im-kan-kok-sianli-
sam sementara saya akan membina tiga ratus generasi kita
dibantu oleh si-san , kapan kita bergerak thian-te-ong !? , tiga
hari lagi rencana dikerjakan semuany mengangguk lalu
mereka bubar

pah-sim-sai-jin berpesta dengan im-kan-sianli-sam , ngo-ok-


hengcia dan see-kwi-liong berpesta dengan beberapa wanita
dewasa yang ditawan yang tentunya akan menjadi wanita
penghibur nantinya , selama tiga hari itu pesta mesum
berlangsung dan setelah itu rencana pun dilaksanakan , ngo-
ok-hengcia keluar dari ki-bun untuk mendatangi para kungcu
sementara eng-hwa , ceng-si dan liem-bouw menculik dan
memaksa para pemuda belia dan remaja putri untuk di bina di
kibun

Tang-kuan-cin ciangbujin dari thaisan-pai menjelang siang itu


mengadakan pertemuan dengan seluruh sute dan muridnya ,

231
murid thaisanpai berjumlah seratus lebih diajar oleh tiga murid
kepala , kwaa-kun , khu-peng-tek , coa-kang , ketiganya dijuliki
thaisan-tiauw-sam (tiga rajawali thaisan) , diatas mereka
adalah tiga sute dari tang-kuan-cin yang ketiganya berumur
enam puluh tahun , phang-bun , in-bouw-sin dan cu-liong-tin ,
phang-bun dan in-bouw dijuluki thaisan-sian-ji dua dewa
thaisan sementara cu-liong-tin berjulukan thaisan-lojin (si tua
dari thaisan)

Sam-sute dan murid-murid sekalian ! , dari laporan thaisan-


sian-ji bahwa keadaan kangowu telah diambang kehancuran ,
para ciangbujin partai besar telah gugur kebumi yang dimulai
dengan gugurnya she-taihap di empat wilayah seiring
tumbuhnya hek-te di tiga wilayah , dan itu semua adalah
rangkaian perbuatan dari seorang yang kita kenal dengan pah-
sim-sai-jin semuanya hening menambah suasana semakin
mencekam , lalu ciangbujin melanjutkan

usaha yang dibangun she-taihap dalam menanggulanginya


hanya bertahan hampir tiga tahun dan bahkan kemunculan
pah-sim-sai-jin yang kedua kali menewaskan she-taihap dan
disusul tewasnya para ciangbujin sejenak ciangbujin berhenti
kemudian melanjutkan , dan berita terakhir yang diperoleh
bahwa pah-sim-sai-jin bercokol di wilayah ini untuk
menancapkan tirani untuk kedua kalinya , jadi untuk itu hari ini
kita berkumpul disini untuk mengambil tindakan yang layak dan
dapat kita lakukan ciangbujin diam menatap semua yang hadir
, adapun hal yang akan kita lakukan adalah memberikan

232
perlawanan maksimal kepada pah-sim-sai-jin , dan dalam
rencana perlawanan ini maka tin-sute kami serahkan untuk
menyusun langkah dan strateginya ciang-bujin lalu diam dan
kemudian thai-san-lojin mengambil

ji-sute dan murid sekalian kita tahu bahwa lawan kita telah
mencapai puncak prestasi luar biasa dalam kesaktian , keuletan
, perencanaan dan kebrutalan , musuh ini sakti tidak kita
pungkiri , demikian juga ia ulet karena betapapun ia
menghadapi rintangan dari kalangan kita yang dipimpin she-
taihap dia tetap pada misinya , kemudian ia memiliki
perencanaan dalam menegakkan misinya yang hasilnya kita
tahu sangat mencengangkan dan terakhir ia brutal karena
nyawa yang sudah tewas ditangannya hampir ribuan sejak
kemunculannya dua belas tahun yang lalu

semuanya diam mendengarkan uraian kenyataan yang


dipaparkan oleh thaisan-lojin , dan sekarang pah-sim-saijin
berada diwilayah ini dan kita sebagai pagar yang tersisa akan
berusaha untuk melakukan yang terbaik dan patut kita lakukan
, suhu..! apa yang akan kita lakukan dan bagimana hal itu kita
lakukan, kami semua murid thaisan-pai akan menyediakan diri
sela kwaa-kun

kesediaan itu kun-ji sudah merupakan modal terbaik untuk kita


melakukan rencana dan tindakan , nah adapun rencana
adalah seratus dari murid akan turun menyebar kepelosok
wilyah timur ini , dan penyebaran itu terbagi dua puluh karena
masing-masing akan kelompok terdiri dari lima orang ,

233
kemudian lima puluh orang bertahan di sini bersama suheng ,
kemudian thaisan-tiauw-sam satu kelompok , thaisan-sian-ji
satu kelompok dan kemudian saya sendiri thaisan-lojin
menarik nafas dan melanjutkan , hmh kita semua turun dan
melakukan penentangan terhadap makar dan teror yang
dilakukan oleh pah-sim-sai-jin

baik.. suhu , lalu kapan kita akan memulai , mulai hari ini dan
besok kita sudah turun dari thaisanpai, kun-ji semuanya
mengangguk , lalu pertemuan itupun bubar , dan oleh thaisan-
tiauw-sam setelah makan siang membagi yang akan berangkat
dan yang akan tinggal , dan kemudian membagi yang akan
berangkat sejumlah dua puluh kelompok sehingga beberapa
kelompok sudah turun gunung sore itu

thaisan tiauw-sam bergerak memasuki kota kunming


disepanjang perjalanan mereka banyak melihat iring-iringan
penduduk , lopek ! darimana dan hendak kemanakah tujuan
dari rombongan penduduk ini tanya kwa-kun , kami dari kibun
dan sudah sebulan menempuh perjalanan hendak ke kunming
, hmh. ada apa di kibun lopek sehingga penduduk
meninggalkan kota itu ? , aih tak tahulah kenapa dengan
negeri kita ini , kejahatan dan penindasan merajalela , kota
kibun dikuasai iblis keluh orang tua itu , hmh..apakah maksud
lopek pah-sim-sai-jin !? orang tua itu mengannguk , thaisan-
tiauw-sam mendahului rombongan itu sehingga dua kemudian
mereka memasuki kota kunming , ketiganya menyewa kamar
disebuah likoan dan berencana seminggu akan menetap untuk

234
melihat keadaan , dan pada hari ketiga dua orang perempuan
cantik dan seorang lelaki setengah tua memasuki kunming ,
mereka adalah eng-hwa , ceng-si dan liem-bouw

kota kumning adalah kota kelima yang mereka datangi untuk


tugas yang diperintahkan pah-sim-sai-jin , dua minggu yang lalu
mereka baru dari kota leng-kong dan sedang mengadakan
aksinya pemuda belia dan remaja putri dipaksa untuk ikut
mereka kemudian wanita-wanita dewasa yang layak juga tidak
ketinggalan , orang tua yang menentang mereka bunuh
kemudian mereka kumpulkan disebuah likoan , pada hari ketiga
mereka beraksi lima orang pendekar menghalangi mereka
ketika mereka memaksa dua anak perempuan cungcu bagian
selatan kota dan menebas kepala cungcu tersebut

hentikan perbuatan keji ini bentak suara dan lima orang telah
menyerang mereka , serangan tiba-tiba itu mereka elakkan dan
memandang dengan senyum kelima pendekar yang berusaha
menghalangi , hik..hik cih.. apakah kalian hendak mampus
ikut campur urusan kami !? bentak eng-hwa , kalian sudah
melampaui batas dan hal ini tidak boleh didiamkan sela
seorang dari lima pendekar itu , hik.hik.. , dua dari kalian
lumayan berharga untuk hiburan malam nanti ceng-si berkata
tertawa genit dan seketika menyerang kelima pendekar

lima pendekar bergerak dengan mantap mengelak dan


menyerang dengan tidak kurang berbahayanya , namun yang
mereka hadapi adalah ceng-si yang tarap ilmunya melebihi
suhunya sendiri , dalam tiga puluh gebrakan tiga orang dari

235
pendekar sudah dibacok dan ditusuk pedang ceng-si
sementara dua pendekar terjerembab di bawah ancaman
pedang , hik..hik.. mari kita bersenang-senang malam ini sela
eng-hwa dengan tawa genit , tidak baik kalian bunuh kami
teriak seorang pendekar dan menagkap pedang ceng-si , ceng-
si terkejut dengan gerakan nekad itu , lalu ia melepaskan
pedangnya dan bergerak menotok pemuda itu , pemuda itu
seketika kaku dan dengan senyum ceng-si mengambil
pedangnya dari genggaman pemuda pendekar itu

hik..hik.. kalau mau mati nanti saja , tampan , kita bermain-


main terlebih dahulu ceng-si mengelus pipi pemuda ganteng
itu , kalian ini siapa !? bentak eng-hwa pada seorangnya lagi ,
tidak perlu kalian tahu kami dari mana sahut pemuda itu
tegas , kalau kamu tidak jawab maka nyawamu akan kucabut
! , baik..bunuhlah ! tantang pemuda itu , eng-hwa merasa
panas akan ketegaran hati dua pemuda ini , sudah ! untuk apa
dikorek darimana mereka datang , kan mereka tetap akan mati
juga tapi mereka mendapat kesenangan sebelum mati sela
liem-bouw , hik..hik.. see-kwi-liong merasa cemburu juga
walhal sudah sebulan kita bermain-main sahut ceng-si , ah ..
siapa yang cemburu , di likoan banyak wanita yang akan jadi
hiburanku nanti malam bantah liem-sun dengan muka masam

hikhik ya sudah kalau begitu , mari kita lanjutkan


pekerjaan kita sela eng-hwa , lalu merekapun menggiring dua
remaja putri dan dua pendekar menuju rumah lain , sehingga
sampai sore enam belas remaja perempuan dan sepuluh

236
pemuda belia
serta tiga wanita dewasa yang cantik mereka dapatkan dan
kemudian ketika malam tiba mereka sudah sampai di likoan
diaman ada lima puluh pemuda belia dan tiga puluh remaja
putri dan dua belas wanita dewasa , tawanan yang baru datang
itu digabungkan dan kemudian eng-hwa dan ceng-si
membersihkan diri demikian pula dengan liem-bouw

eng-hwa setelah makan malam mengambil seorang dari


pendekar yang kita tahu dari thai-san dan seorang lagi dibawa
ceng-si kekamarnya , keduanya digelitik untuk melayani birahi
kedua wanita mesum itu sementara liem-bouw membawa tiga
wanita dewasa yang baru saja mereka tangkap kekamarnya ,
pesta maksiat itu berlangsung sampai menjelang pagi

keesokan harinya kedua pendekar sudah meregang nyawa dan


dibuang kebelakang likoan , kemudian liem-bouw dan dua
rekannya mengumpulkan semua tawanan dan tiga orang lelaki
piauwsu yang juga berada disitu dan mereka diciduk dari
tempat mereka tiga hari yang lalu , piuawkiok mereka yang
sudah hampir bangkrut habis diobrak-abrik oleh ketiga durjana
itu dan hanya mereka bertiga yang menyerah

hari ini kalian bertiga giring semua tawanan ini menuju kibun
dan jumpai thian-te-ong disana ! , ketiga lelaki itu mengangguk
, lalu semua tawanan keluar dari likoan dan berangkat
meninggalkan leng-kong menuju kibun sementara liem-bouw ,
eng-hwa dan ceng-si bergulung-gulung di likoan yang kosong
itu berpacu permainan nafsu dan saling berlomba menuju

237
puncak kepuasan , dua hari mereka di likoan lalu mereka
meninggalkan kota menuju kun-ming

pelayan sediakan makanan dan arak seru liem-bouw ,


thaisan-tiauw-sam memperhatikan gerak-gerik ketiga tamu
yang baru datang itu , dan setelah liem-bouw dan kedua
rekannya keluar dari likoan , thaisan-tiauw-sam mengikutinya ,
namun gerakan ketiga thaisan-tiauw-sam tidak luput dari
pengetahuan liem-bouw dan rekannya , akhirnya thaisan-tiauw-
san kepergok di sebuah lorong , hik..hik penguntit terinjak
ekor sindir eng-hwa , thaisan-tiauw-sam berdiri tegap dan
berkata , kejahatan merajaleala dimana-mana , sesuatu yang
mencurigakan jadi perhatian demi untuk mencegah berlakunya
tindakan brutal yang mungkin saja terjadi

hahha..hahah .. , kalian ini siapa sehingga lancang menguntit


kami karena dasar curiga ! sela liem-bouw geram , kami dari
thaisanpai berusaha untuk menghalangi hal yang merugikan
orang lain sahut kwa-kun , hahaha..hahha , aku ingin lihat
bagaimana kalian mau menghalangi kami liem-bouw segera
menerjang kwa-kun , kwa-kun menyambut plak..des.. dua
tangan kekar beradu membuat kwaa-kun terlempar dua meter
sementara liem-bouw bergeser lima langkah , liem-bouw
kembali menerjang , dan disambut khu-peng-tek dan coa-kang

thaisan-tiauw-sam mengeroyok liem-bouw , pertempuran


berlangsung dahsyat dan seru , gerakan thaisan-tiauw-sam
sangat mantap dan saling mendukung menekan pertahanan
liem-bouw , namun liem-bouw pesilat kosen dan dapat

238
mengimbangi keroyokan thaisan-tiauw-sam , jurus demi jurus
belalu hingga tiga ratus jurus sudah kedudukan masih
seimbang , tapi dua puluh jurus berikutnya thaisa-tiauw-sam
mulai tertekan saat hauwce dari liem-bouw menegenai pundak
khu-peng-tek sehingga membuat gerakannya lambat karena
nyeri , dan akibatnya gerakan susulan yang datang bertubi-tubi
membuat thaisan-tiauw-sam terdesak hebat hingga pada satu
gebrakan hauwce dari liem-bouw mengetuk kepala coa-kang
hingga remuk dan ia tewas seketika

kwa-kun dan khu-peng-tek merangsak maju dengan sedaya


upaya , namun lawan ini sangat kosen dan luar biasa , dan
pada gebrakan selanjutnya hauwce dari liem-bouw
menghantam dada khu-peng-tek hingga jantungnya pecah dan
diapun tewas seketika , kwa-kun tetap gigih melawan sampai
titik darah terakhir , saat hauwce liem-bouw hendak
menghantam kepala kwaa-kun pedang ceng-si menghalangi

heh..! ada apa ini !? kenapa si-moi menghalangi , pemuda ini


sangat tampan dan kalau bisa kita ajak dia bergabung sahut
ceng-si , namun dengan tidak diduga kwaa-kun bertindak nekat
menghabisi nyawanya dengan menusuk pedangnya sendiri
kejantungnya , dan kwaa-kun tewas , hahaha..hahaha , dia
lebih mati daripada bergabung dengan kita liem-bouw tertawa
sementara ceng-si kecewa , harapannya untuk bercinta dengan
kwaa-kun pupus sudah , sial pemuda goblok ! ceng-si
menggerutu

239
sudah kita lanjutkan tugas kita , jangan kecewa si-moi kan
masih ada aku , hahah,,,haha , iih kamu ini ! barang lama
ceng-si gemas dan langsung berkelabat pergi dan disusul liem-
bouw dan ang-hwa , sehari mereka bergerak di kumming
suasana sudah gempar , kekejaman pun bergulir selama empat
hari , para pemuda belia dan remaja putri yang jadi buruan di
kumpul dan wanita-wanita dewasa ditarik paksa dari orang
tuanya maupun dari suaminya

kota changchung dirumah coa-kungcu terjadi pembantaian ,


seratus pengawal mengurung seorang kakek yang bergerak
cepat membagi-bagi pukulan maut , kakek itu adalah lu-tiok
salah satu dari ngo-ok-hengcia , mereka berlima berpencar
dalam menjalankan tugasnya dan hari lu-tiok beroperasi di kota
changchung , ketika lu-tiok berpesta maut , sebuah bayangan
menerjangnya , bayangan itu adalah seorang kakek seumuran
dengan lu-tiok ,thaisan-lojin , thaisan-lojin yang dalam
perjalanannya membawa dia ke changchung dan ketika lewat
rumah kungchu pembantaian itu disaksikan dari jalan raya
sehingga ia pun bergerak cepat menghalangi

hmh.. sudah tua kenapa harus berbuat yang tiada guna dan
menambah dosa tegur thaisan-lojin , wajah lu-tiok berubah
merah , heh! urusan orang kenapa usil mencampuri
sungutnya geram , urusan ini bukan pribadi maka patut untuk
dicampuri , phuah! Apa kebolehan yang kamu andalakan
untuk hingga berani menghalangiku ! bentak lu-tiok sambil
menyerang , thaisan-lojin menyambut pukulan keras dengan

240
keras dan blaam.. terdengar ledakan keras sehingga
membuat temapt itu bergetar , keduanya sama-sama mundur
tiga langkah

lalu pertempuranpun dilanjutkan , para pengawal menyingkir


menjauh dan sipa dengan segala kemungkinan , pertempuran
dua kakek sakti itu sangat luar biasa , cepat dan lincah , hawa
pukulan berkesiuran membuat tempat itu laksana diterpa badai
, jurus-jurus sakti dikeluarkan , gerak pancingan dan tipu-tipu
berbahay dikeluarkan , namun pertempuran berlangsung
seimbang hingga menjelang sore , pertempuran sudah hampir
lima ratus jurus namun sepertinya belum mencapai titik akhir
karena pertempuran semakin luar biasa gencar

namun saat malam tiba pasukan kungcu tiba-tiba diserang oleh


tiga orang pendatang , dua oraang membantai pasukan
seorang membantu lu-tiok , ketiganya adalah liem-bouw , eng-
hwa dan ceng-si yang ternyata sudah sampai pula
dichangchung , liem-bouw dan lu-tiok mengeroyok thaisan-lojin
, dan akibat masuknya tokoh berimbang ini drastis thaisan-lojin
terdesak kuat namun thaisan-lojin dengan sedaya kekuatan
bertahan dari tekanan berat , tongkat dan hauwce mengintai
nyawanya pada pertempuran tidak seimbang itu

akhirnya pada satu kesempatan dua senjata maut itupun


mendapatkan sasaran , tongkat lu-tiok menghantam punggung
thasan-lojin sementara hauwce liem-bouw menghantam perut ,
thaisan-lojin terduduk dengan memuntahkan darah segar ,
nafasnya sesak , dia memeramkan matanya untuk menyambut

241
kematian yang sebentar lagi menjemputnya , lima belas menit
kemudian , loncinpawe itupun tewas dalam posisi duduk

pasukan kungcu hanya tinggal enam orang dengan luka serius


sementara coa-kungcu berlutut dengan pucat dan takut , coa
kungcu .. ! sekarang pilih kamu memilih mati atau tunduk
pada peraturan thian-te-ong di kibun dengan mengirimkan upeti
tiap tahun bentak lu-tiok , sa..sa.saya akan tunduk pada
aturan thian-te-ong jawab coa-kungcu terbata-bata , bagus
kalau begitu , bulan depan kamu mulai berikan upeti pertama
ke kibun ! , baik .. baik , aku akan lakukan angguk coa-
kungcu

lu-tiok dan ketiga rekannya meninggalkan kediaman kungcu


dan menuju sebuah likoan , hmh bagaimana urusan kalian ,
apa berjalan dengan baik dan lancar !? tanya lu-tiok , urusan
kami lancar dan besok kami akan memulai operasi disini sahut
liem-bouw , baguslah , saya juga akan melanjutkan perjalanan
kekota harbin dan qihar , dan malam ini aku bermalam disini
lu-tiok menatap eng-hwa , eng-hwa tersenyum centil , kalau
begitu ayoklah kita istirahat sela eng-hwa memandang kakek
lu-tiok dengan kerling menggoda

lu-tiok berdiri dan mengikuti eng-hwa , keduanya memasuki


kamar saling elus salin remas , permainan mesum pun
berlangsung membuat kakek itu ngos-ngosan namun dasar
memang kakek kosen . tidak hanya ilmu silatnya yang kosen
ternyata ilmu ranjangnya juga tidak mengecewakan , eng-hwa

242
yang umur puncak dalam birahi menggelinjang tidak karuan
dikenyot sama kakek tua itu

dikota tianjin , toan-sin salah seorang dari ngo-ok-hengcia


memasuki kota tian-jin dan memasuki sebuah rumah makan ,
tidak lama kemudian dua tamu berumur lima puluhan juga
memasuki rumah makan , kedua lelaki separuh abad itu adalah
thaisan-sian-ji , para tamu menikmati hidangan , suasana masih
nyaman

toan-sin menyulut hauwcenya setelah selesai bersantap lalu


toan-sin menggerakkan tangannya , tiba-tiba seorang pelayan
yang sedang membawa nampan kosong melayang mendekat
padanya , semua tamu terkejut tidak terkecuali thaisan-sian-ji ,
beritahu aku dimana letak kediaman kungcu ! bentaknya ,
a..ada disebelah utara kota jawab pelayan itu pucat , thaisan-
sian-ji yang mendengar pertanyaan memaksa tentang kungcu
timbul kecurigaan pada toan-sin , karena selama perjalanan
mereka , para kungcu dipaksa untuk membayar upeti kepada
tung-kek-hek-te di kibun

sepertinya orang itu anak buah pah-sim-sai-jin bouw-suheng !


bisik phang-bun , benar bun-sute , jadi bagaimana suheng !?
apakah kita langsung menghadapinya ? , sebaiknya sute ! kita
mendahuluinya ketempat kungcu dan meminta kung-cu untuk
bersiap-siap menjaga diri in-bouw mengangguk menyetujui ,
lalu thaisan-sian-ji membayar makanan dan meninggalkan
rumah makan dan segera kerumah kungcu

243
siapa kalian dan apa maksud datang kesini !? tanya dua
orang pengawal jaga , kami datang dari thaisan , dan
kedatangan kami kesini ingin memberi tahu bahwa seorang
utusan pah-sim-sai-jin akan mendatangi tempat ini , jadi hati-
hatilah ! sahut in-bouw , seorang pengawal langsung memukul
kentungan sehingga para pengawal berkumpul di pintu gerbang
untuk mengetahui hal apa yang terjadi

gak-kung-cu juga keluar bersama empat orang pengawal dalam


, ada apa pengawal !? tanyanya cemas , begini tai-jin ! kata
dua saudara ini , bahwa utusan pah-sim-sai-jin ada di kota ini
dan hendak menuju kemari , gak-kungcu menatap thaisan-
sian-ji , apakah itu benar !? dan siapakah kalian ? , kami dari
thaisan-pai , dan benar apa yang kami katakan, utusan pah-
sim-sai-jin seorang berumur enam puluh tahun dan kami juga
ingin membantu menghadapi segala kemungkinan yang akan
terjadi sahut in-bouw

satu jam berikutnya , toan-sin memasuki gerbang kediaman


gak-kungcu ,para pengawal yang melihat laki-laki seperti yang
digambarkan thaisan-sian-ji segera mengurung toan-sin ,
sepuluh orang lansung menyambutnya dengan berbagai
senjata , hahahah..hahaha , sepertinya kalian sudah membuat
penyambutan untuk saya , segera tinggalkan tempat ini !
bentak kepala pengawal , hahaha..hahha , apa kalian dapat
mengusirku !? toan-sin langsung menerjang sepuluh
pengawal , tubuh toan-sin disambut sepuluh senjata , namun
semua senjata itu terpental oleh hawa sakti yang berkesiuran

244
ketika toan-sin hendak membagi-bagi pukulan maut pada
sepuluh orang pengawal yang terjengkang dan terlempar ,
thaisan-sian-ji muncul menghalangi maksud keji toan-sin ,
heh.. ada juga isinya dengus toan-sin dan mengerahkan
jurus-jurus saktinya , thaisan-sian-ji juga tidak mau kalah ,
mereka mengeluarkan seluruh kepandaiannya untuk menekan
kakek kosen itu , pertempuran berimbang sampai dua jam , tapi
lama kelamaan thaisan-sian-ji sudah tidak bisa membalas
kecuali hanya bertahan

empat kepala pengawal terjun membantu thaisan-sian-ji ,


sesaat kedudukan thaisan-sian-ji kembali normal , namun tidak
bertahan karena dua puluh jurus kemudian dua kepala
pengawal ambruk tewas dengan kepala remuk diketuk hauwce
toan-sin , kedua kepala pengawal terus merangsak maju
bersama thaisan-sian-ji , sepuluh jurus kemudian dua pengawal
abruk tewas menyusul dua temannya karena dada mereka
dihantam hauwce toan-sin

thaisan-sian-ji kembali terdesak hebat dan akhirnya lima puluh


kemudian phang-bun subuah pukulan dahsyat menghantam
perutnya hingga ambruk dan pingsan , in-bouw dengan
semangat tidak kendur bertahan sekuat tenaga dan sesekali
nekat menyerang , namun tetap jugalah toan-sin yang sakti
mengendalikan keadaan sehingga ketukan totokan hauwce dan
sepuah pukulan sakti yang menghantam tubuhnya membuat
dia terlempar muntah darah dan beberapa saat kemudian
nyawanya pun lepas

245
phang-bun yang pingsan ditendang toan-sin hingga jawara
thaisanpai itupun tewas seketika , para pengawal bergerak
serempak menyerang namun toan-sin menghantam keroyokan
itu hingga porak-poranda , satu jam toan-sin keroyokan itu
berhenti dengan lebih lima puluh mayat bergelimpangan ,
hanya dua puluh orang yang tersisa dengan wajah pucat dan
gemetar ketakutan

gak-kungcu yang sembunyi di rumahnya diseret toan-sin dan


melemparkannya keluar hingga kakinya patah , gak-kungcu
meringis kesakitan , kungcu! Jika kamu mau mati hal itu
mudah kulakukan tapi kalua kamu masih mau hidup maka
kamu harus tunduk pada peraturan thian-te-ong untuk
mengirimkan upeti ke tung-kek-hek-te di kota kibun ba..baik ,
aku akan turuti kehendak pah-sim-sai-jin dan akan mengirimkan
upeti ke kibun sahutnya terbata-bata sambil menyembah-
nyembah pada toan-sin , bagus..! bulan depan kamu harus
kirimkan upeti pertama kata toan-sin sambil berkelabat cepat
meninggalkan kediaman gak-kungcu

kota ki-bun dalam jangka hampir setahun sudah banyak


menerima kiriman upeti dari kungcu , pembangunan tempat-
tempat hiburan dan lampu-lampu jalan sudah dimulai, pah-sim-
sai-jin yang tinggal di kibun bersama si-sian untuk membentuk
dan membina para pemuda belia dan remaja putri , empat
prinsip han-bu-ong ditanamkan kepada semua murid disamping
diajarkan ilmu-ilmu silat , bahkan nistanya perbuatan pah-sim-
sai-jin seluruh murid deperkenalkan dengan kemesuman

246
diantara murid laki-laki dan perempuan , sehingga dalam
setahun saja manusia-manusia berumur labil itupun terjebak
dengan nafsunya

setelah setahun ngo-ok-hengcia , liem-bouw , ceng-si dan eng-


hwa kembali kekibun , jumlah murid yang terkumpul sebanyak
lima ratus orang terdiri dari tiga ratus pemuda belia dan dua
ratus remaja putri sementara wanita dewasa dan matang serta
layak sejumlah dua ratus orang , pembangunan kota kibun
selesai para wanita calon penghiburpun di tempatkan dirumah-
rumah border yang indah dan megah , pokoan-pokoan besar
berdiri kokoh

pah-sim-sai-jin dan sembilan pembantunya berkumpul di istana


tung-kek-hek-te , satu lagi tugas yang harus dikerjakan ! ,
apakah itu thian-te-ong !? tanya liem-bouw , tugas itu adalah
menutup thaisan-pai sahut pah-sim-sai-jin , dan untuk
melakukannya itu saya serahkan kepada liem-bouw dan ouw-
gin lanjut pah-sim-sai-jin , liem-bouw dan ouw-gin
menyanggupi , lalu keesokan harinya mereka berangkat
menuju thaisan-pai

Tang-kuan-cin ciangbujin thaisanpai sedang melatih lima puluh


murid yang tinggal hingga tengah hari , setelah itu ciang-bujin
membrikan wejangan pada murid-muridnya , dengarlah murid-
muridku semua , tetaplah kokoh memepertahankan nilai-nilai
kebenaran dan kebaikan walaupun apa yang terjadi , dan
ketahuilah bahwa demi kebenaran maka patut nyawa
disediakan sebagai tumbalnya , suhu ! bagaimana bisa

247
dikatakan bahwa thian mengehendaki bahwa pembunuhan
seorang baik oleh penjahat ! sela seorang murid

apapun yang terjadi dalam jagad raya ini adalah kehendak


thian dan itu meliputi segala hal , entah itu yang kita fahami
buruk maupun baik , lalu bagaimana dikatakan sesuatu yang
jahat mengalahkan kebaikan dikatakan kehendak thian ? ,
dengarlah kalian semua ! thian itu maha baik dan pasti
cendrung pada kebaikan , kalahnya kebaikan diatas kejahatan
yang kita lihat saat ini pasti itu untuk sementara waktu dan
keadaan sementara itu mungkin patut untuk terjadi menurut
kehendak thian , kenapa patut !? , itu merupakan rahasia thian

suhu ..! menurut suhu mana sisi patut dan baiknya kebaikan
kalah atas kejahatan , karena hal itu merupakan rahasia thian
, dan kita hanya mampu meraba untuk memahaminya dengan
olah hikmah yang dimiliki dengan membuat beberapa
kemungkinan , dan jika kalian bertanya mana sisi patut dan
baiknya kebaikan kalah atas kejahatan , maka jawaban yang
dapat saya berikan pada taraf mungkin adalah , pertama , thian
sedang memberikan ajaran kepada kita supaya mawas diri
bahwa kejahatan selalu mengintai diri kita dan tidak menutup
kemungkinan kita akan disergapnya sebagaimana yang kita
rasakan saat ini kebaikan kalah atas kejahatan

lalu yang kedua , suhu ! , kemungkinan kedua , thian hendak


menguji kita sejauh mana kita mampu bertahan dikala
kejahatan itu menguasai keadaan disekitar kita dan
kemungkinan yang ketiga , thian hendak memahamkan kepada

248
kita bahwa kebaikan itu tetaplah diatas dari kejahatan walaupun
sesaat tenggelam oleh tirani kejahatan sehingga dengan
demikian kita dapat cendrung pada kebaikan itu , hal ini dapat
kita lihat dari perjalanan sejarah masa lalu , awalnya pada
zaman dynasti tang sampai awal dynasti sung-selatan dimana
kejahatan dan kebaikan berlaku imbang walhal pada zaman itu
ada bukek-siansu , kiam-mo-taisu dan kim-siauw-eng yang
terkenal sebagai pentolan kalangan pendekar tapi saat itu juga
ada ratu pulau es dan anaknya , ban-pi-kocia dan thian-te-liok-
koai semua murid mendengarkan penuh perhatian

dan setelah pertengahan dynasti sung sampai hari ini


masuknya mancuria kejahatan tidak ada , melainkan hanya
kebaikan , kenyamanan dan keharmonisan yang ditenggarai
oleh munculnya bengcu taisu kim-khong-taihap dan
penyebaran she-taihap , dan hal itu kita rasakan hampir dua
ratus tahun , walaupn dalam perjalanan itu ada muncul iblis
turunan kwi-ban-san namun itu hanya sekedar percikan , lalu
kesimpulannya bagaimana suhu !? , kesimpulannya adalah ,
munculnya tirani saat ini patut menurut thian untuk menguji
apakah kecendrungan kita tetap pada kebaikan dan apakah
kebaikan yang kita rasakan selama hampir dua ratus tahun ini
kita mampu bertahan dengan tumbal nyawa kita jika diuji
beberapa saat dengan tirani yang menguasai kita semua
murid manggut-manggut

seminggu kemudian ketika murid sedang berlatih dibawah


bimbingan ciangbujin , liem-bouw dan ouw-gin muncul , tang-

249
ciangbujin berdiri tenang menghadapi kedua tamu tidak
diundang itu , siapakah jiwi-sicu !? , kami hendak menemui
ciangbujin thai-san-pai !? , saya sendiri , ada apakah gerangan
? tang-ciangbujin menjawab lebut , hmh hari ini thaisanpai
harus ditutup dan penghuninya harus tewas sahut ouw-gin
ketus , urusan nyawa itu kehendak thian , kalau begitu
mampuslah ! bentak liem-bouw sambil menyerang dengan
kuat , dan ouw-gin menerjang murid-murid dengan serangan
cepat dan berbahaya , dua kelompok pertempuran terjadi ,
murid-murid melawan mati-matian

tapi yang mereka hadapi adalah tokoh kosen dan sakti


sehingga dalam jangka satu jam saja lima puluh murid
thaisanpai itu bergelimpangan tidak bernyawa , sementara
pertempuran antara liem-bouw dan tang-ciangbujin masih
imbang dan seru , setelah empat ratus jurus , liem-bouw
terdesak , dua pukulan tang-ciangbujun sudah mengenai
pundak dan lambungnya , namun saat itu muridnya telah tewas
semu dan ouw-gin menerjangnya dengan cepat dan berbahaya
sehingga serangan susulan yang mungkin bisa mengakhiri
nyawa liem-bow tidak bisa dilanjutkan

pertempuran dengan ouw-gin berlangsung cepat , liem-bouw


yang sudah dapat mengendalikan diri sudah menerjang lagi
sehingga tang-ciangbujin dikeroyok oleh dua tokoh yang boleh
dikatakan seimbang dengannya , dua puluh gebrakan
berikutnya tang-ciang-bujin sudah sangat terdesak hingga dua
pukulan dari ouw-gin dan satu ketokan hauwce liem-bouw

250
menghantam tubuh tang-ciangbujin , namun dengan kekuatan
penuh dia masih dapat mencakar lengan liem-bouw hingga
tangan itu remuk , lalu cianpwe yang gagah itupun tewas

liem-bouw mencak-mencak kesakitan dan rasa hati gemas


sehingga tubuh ciangbujin ditendang hingga terlempar sepuluh
meter , liem-bouw memegang tangan yang berdarah dan remuk
itu setidaknya lukanya itu akan sembuh dua bulan , liem-bouw
dan ouw-gin meninggalkan thaisanpai yang sudah porak
poranda , mayat bergelimpamgan dibiarkan begitu saja , suasa
yang mencekam dan meggiriskan ulah perbuatan manusia

Sebulan kemudian pah-sim-sai-jin mengadakan pesta karena


tugasnya sudah berjalan lancar , hahah..hahaha ..hahah
hari ini adalah puncak kegemilangan dimana seluruh impian
dapat diwujudkan , hek-to telah mencapai masa jaya , kalian
sembilan rekanku telang memberikan dukungan dan saya
bangga dengan kalian dan untuk itu marilah kita bersulang tiga
kali untuk merayakan kemenangan ini seru pah-sim-sai-jin
dengan bangga penuh jumawa , semua penghuni kota kibun
yang merupakan tung-kek-hek-te mengangkat cangkir dan lalu
minum bersama-sama

Hari ini juga aku akan membagi komando disetiap wilayah ,


saya sendiri akan berada di kota yuguan untuk memimpin pak-
kek-hek-te , see-kwi-liong akan jadi komando see-kek-hek-te di
yinchang , ngo-ok-hengcia sebagai komando lam-kek-hek-te di
hanzhong dan disini tung-kek-hek-te akan dikomandoi oleh im-

251
kan-sianli-sam sembilan rekan pah-sim-sai-jin merasa
gembira dengan pembagian wilayah tersebut

dan setiap tanggal satu tahun ketiga kita akan mengadakan


pertemuan di yuguan untuk membicarakan tentang
perkembangan hek-te diseluruh wilayah , kalian mengerti
semua !? mengerti thian-te-ong jawab sembilan rekannya
serempak , lalu pestapun berlanjut sampai tiga hari tiga malam
dengan berbagai jenis pesta dari pesta mabuk-mabukan , pesta
judi dan pesta mesum

setelah pesta selesai , see-kwi-liong meninggalkan wilayah


timur menuju wilayah barat , dan dua hari kemudian ngo-ok-
hengcia meninggalkan wilayah timur menuju selatan sementara
pah-sim-sai-jin sebulan kemudian baru meninggalkan wilayah
timur karena pesta mesumnya dengan im-kan-sianli-sam
seakan tidak pernah selesai dan mengenal kata puas

seluruh tionggoan dikuasai pah-sim-sai-jin saat berumur empat


puluh dua tahun , runtuhnya thaisan merupakan lambang
runtuhnya pula kegagahan , tionggoan yang dulunya
bertatahkan kekokohan sekarang terkulai tiada kekuatan , tirani
telah berada dipuncak kejayaan yang akan memuntahkan lahar
nista dan kejahatan yang akan menerpa seluruh jagad
tionggoan dan akan melenyapkan norma dan aturan , manusia
akan saling memakan untuk menjalani neraka kehidupan ,
manusia terjebak lingkaran setan , penindasan akan menjadi
kebiasaan , nafsu lepas tidak terkendalikan merobek nilai-nilai
kemanusian

252
Demikian berakhirlah cerita hek-hoat-bo , Semoga bermamfaat
disamping menjadi hiburan

Rajakelana , 05 Mei 2012

akankah dilema kehidupan yang mengiriskan itu akan berakhir


? , benarkah pandangan tang-ciangbujin bahwa kejahatan itu
hanya sementara dan tetaplah kebaikan yang menang ?
siapakah bubeng siauw-cut yang akan melenyapkan tirani pah-
sim-sai-jin dan antek-anteknya ? jika jawabanya benar bahwa
dilema kehidupan akan berakhir , kebaikan tetaplah diatas
kejahatan , lalu bagaimanakah ceritanya dan apakah maksud
kam-han-ki koai-lojin dengan unkapan kiprah tiga generasi ,
rekan pembaca yang budiman ingin tahu ? maka nantikan
serial kim-khong-taihap berikutnya dengan judul

IM-YANG-SIN-TAIHAP
(PENDEKAR SAKTI IM-YANG)

253

Anda mungkin juga menyukai