Anda di halaman 1dari 1

Filsafat di tarik ke ranah pendakwahan islam di indonesia

Sedikit resuman dari stadium general AFI, sebenarnya ketika mendengar kata dakwah akan merujuk
pada satu hal yang sifatnya fleksible karena menimbang jika seorang pendakwah ini udah berada
dan di posisikan di depan dan bertatap muka dengan masyarakat maka dengan argumen ini saya
menegakkan bahwa isi dari pada yang di dakwahkan ini harus berfaedah guna untuk menunjang
pada masyarakat yang berkehidupan kompeten dan profit sifatnya, dan jika boleh juga saya
mengambil dari satu buku analogi NU yang pada halaman 15 merujuk pada kemakmuran
menjunjung tinggi tingkat moderatisme Al Muslimu Akhul Muslim lebih menyetarakan dan
menyandarkan pada sifat sosialisme tidak peduli dari mana asalmu. namun jika anda masih ada rasa
kemanusiaan maka dalam tatanan negara anda suda masuk dalam daftar HAM, mempunyai
perlindungan dan wajib untuk di lindungi, kembali lagi pada soal dakwah, dakwah inikan persoalan
menyeru, menyeru sebuah pesan-pesan yang sifatnya moralis dan positif jauh dari yang bersifat
gebrakan fundamentalisme, wahabisme dan kawan-kawan islam puritanisme, jika anda berada
dalam satu negara yang berada dalam berbagai macam kaum beragama yang macam-macam artinya
masyrakat yang multikulturalisme akan lebih layaknya berdakwah dengan membawa sifat yang
ta'addul, tasamuh dan tawazun satu contoh pada satu kaum yang apabila hati-hati mereka berselisih
dan hawa nafsu mempermainkan, maka meraka tidak akan melihat sesuatu tempatpun bagi ke
maslahatan bersama. Meraka bukanlah bangsa yang bersatu, tapi hanya individu-individu yang
berkumpul dalam arti jasmani belaka. Engkau mengira mereka menjadi satu, padahal hati mereka
berbeda-beda. Satu analogi mengatakan mereka telah menjadi seperti kata orang "kambing-
kambing" yang berpencaran di padang terbuka. Berbagai binatang buas telah menggepungnya.
Kalau sementara mereka tetap selamat, mungkin karena binatang buas belum sampai kepada
mereka (dan pasti suatu saat akan sampai). Atau karena saling berebut, telah menyebabkan
binatang-binatang buas itu saling berkelahi sendiri antar mereka l. Lalu sebagian mengalahkan yang
lain. Dan yang menangpun akan menjadi perampas dan pencuri.

Hayatkhoirul
17:35
Senin, 6 november 2017

Anda mungkin juga menyukai