Anda di halaman 1dari 2

Impotensi atau disfungsi ereksi adalah kondisi ketika alat kelamin pria (penis) tidak

mampu ereksi atau sulit bertahan di posisi ereksi. Impotensi merupakan masalah
seksual yang cukup umum di kalangan pria. Sebagian besar kasus tersebut dialami
oleh pria yang telah berumur 40 tahun ke atas.

Gagalnya seorang pria dalam memulai atau mempertahankan ereksi bisa


disebabkan oleh banyak hal, di antaranya, depresi, serangan cemas, hubungan
yang kurang harmonis dengan pasangan, gangguan hormon, penyempitan
pembuluh darah menuju penis, dan luka/cedera pada penis.

Selain hal-hal tersebut, impotensi juga bisa disebabkan oleh efek samping obat-
obatan (obat pereda nyeri, obat hipertensi, antihistamin, antidepresan), konsumsi
minuman beralkohol yang berlebihan, dan penggunaan obat-obatan terlarang.

Diagnosis impotensi
Untuk mengetahui apakah seorang pasien mengalami impotensi dan apa
penyebabnya, dokter akan bertanya seputar gejala-gejala yang dirasakan pasien,
riwayat kesehatan, serta kondisi psikologisnya. Selain itu, dokter kemungkinan akan
menanyakan apakah pasien sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, kecanduan
minuman beralkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang.
Jika dokter mencurigai bahwa impotensi pasien disebabkan oleh suatu kondisi
kronis, maka pemeriksaan lanjutan akan dilakukan guna memastikannya. Beberapa
contoh pemeriksaan lanjutan tersebut adalah adalah tes urine, tes darah,
ultrasonografi (USG), dan/atau elektrokardiogram (EKG).

Pengobatan impotensi
Pengobatan impotensi atau disfungsi ereksi akan bergantung kepada faktor
penyebab. Dokter akan menyuruh pasien berhenti merokok, menjaga berat badan
ideal, rutin berolahraga, mengurangi konsumsi minuman beralkohol, atau
menghindari obat-obatan terlarang jika impotensi disebabkan oleh gaya hidup yang
tidak sehat. Jika impotensi disebabkan oleh stres, kemungkinn dokter akan
menyarankan pasien menjalani terapi di bawah bimbingan ahli terkait.

Selain itu, tersedia juga sejumlah obat yang dapat membantu pasien impotensi
mencapai dan mempertahankan ereksi, seperti tadalafil atau sildenafil. Namun obat-
obatan tersebut tidak boleh dikonsumsi oleh pesien impotensi yang memiliki
penyakit jantung atau yang sedang mengkonsumsi obat-obat tertentu.
Ada beberapa metode penanganan alternatif untuk pasien impotensi yang tidak
disarankan meminum obat akibat menderita kondisi tertentu. Dua metode alternatif
tersebut adalah penggunaan alat pompa penis atau operasi implan penis.

Anda mungkin juga menyukai