*E-mail: d.malle@faperta.unpatti.ac.id
ABSTRACT
Bioetanol can be produced through glucose fermentation using saccharomyces cerevisiae. Was done to make
coconut water contains small amount of carbohydrate. A researcher had taken research was done to make
bioetanol from coconut water waste. The result of the research shows that coconut water fermentation with
yeast has maximum speed after 70 minutes incubation. The fermentation solution was then destilated. Bioetanol
purity was about 76-80% after HPLC analysis.
155
Dominggus Malle, dkk / Ind. J. Chem. Res., 2014, 2, 155 -159
1
menit ke 70. Hal ini menunjukkan bahwa pada dilakukan hanya satu kali. Terlihat pula pada
menit ke 70, jumlah glukosa yang dapat lampiran 6 bahwa kadar etanol yang diperoleh
difermentasi oleh ragi menjadi etanol berada melalui fermentasi berkisar 73% atau 6,3 g / 10
pada jumlah konsentrasi maksimal, setelah itu mL etanol, hal ini dapat terjadi karena
konsentrasi glukosa menurun seiring dengan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi
berkurangnya gelembung. Setelah menit ke 70, jumlah etanol yang dihasilkan dari fermentasi
jumlah glukosa sebagai substrat sudah antara lain mikroorganisme dan media yang
menjadi berkurang dan konsentrasi etanol digunakan serta kemampuan fermentasi
terus bertambah yang menghambat aktivitas mikroorganisme dan kondisi selama fermentasi.
Saccharomyces cerevisiae. Dalam penelitian ini, larutan hasil
fermentasi masih berupa campuran air dengan
Destilasi Bioetanol alkohol dan untuk memisahkannya dilakukan
Untuk mendapatkan bioetanol, setelah destilasi yang merupakan proses pemisahan
proses fermentasi selesai dapat dilakukan dengan berdasarkan titik didih. Destilasi yang dilakukan
proses destilasi. Hal pertama yang dilakukan pada penelitian adalah destilasi biasa yang
adalah menyaring hasil fermentasi yang dilakukan pada suhu 80C.
bertujuan untuk memisahkan larutan hasil
fermentasi dengan pengotor atau residu yang Kesimpulan
terbentuk selama proses fermentasi. Larutan Berdasarkan tujuan, hasil penelitian dan
hasil fermentasi ini masih berupa campuran pembahasan dapat disimpulkan bahwa: bioetanol
antara air dan etanol, sehingga untuk yang merupakan alkohol dihasilkan dari
memisahkan alkohol dari air dapat dilakukan fermentasi air kelapa (Cocos nucifera), berupa
dengan cara destilasi. cairan bening dan memiliki kadar etanol 73%
Destilasi yang dilakukan dalam penelitian atau 6,3 g/10 mL.
ini adalah destilasi biasa yang dilakukan pada
suhu 80C, karena titik didih etanol adalah 78C DAFTAR PUSTAKA
sedangkan titik didih air 100C. Etanol yang Aryo Bogadenta. 2013. Manfaat Air Kelapa
dihasilkan berupa cairan bening. dan Minyak Kelapa. Pengetahuan
Etanol yang dihasilkan dari destilasi Kesehatan Indonesia. Penerbit Flash Books,
pertama, biasanya memiliki kadar yang lebih Jakarta.
rendah dari hasil redestilasi. Hal ini disebabkan Day, R. A. Jr dan Underwood, A. L. 1996.
pada destilasi yang pertama kadar air yang Analisis Kimia Kuantitaif edisi kelima,
terdapat dalam larutan fermentasi cukup banyak Quantitative Analysis, Fifth Edition,
dibandingkan kadar etanol sehingga, jumlah air Penerjemah A. H. Pudjatmaka. Penerbit
yang turut menguap dan terbawa dalam destilat Erlangga. Jakarta.
cukup banyak, maka kadar etanol menjadi Sastrohamidjojo, H. 1991. Spektroskopi. Penerbit
rendah. Pada proses redestilasi, kadar air yang Liberty, Yogyakarta.
terdapat dalam destilat pertama hanya sedikit Faoji, Y. 2007. Departement of Agroindustrial
sehingga hasil redestilasi dapat menghasilkan Teknologi.University Agricultural Bogor.
kadar etanol yang lebih baik. http://www.mahasiswadepag.wordpress.Com
/2007/0. 04/02/2012.
Analisis kadar etanol dengan menggunakan Ferdias. R dan Rahman, S. J., 1992. Study of
HPLC Etanol Production from Fungal Pretreated
Kadar etanol dari air kelapa yang diperoleh Wheat and Rice Straw. The Internet Journal
dengan cara redestilasi setelah dilakukan analisis Of Microbiology 4.
dengan High Performance Liquid Hambali, E., Mujdalipah, S., Tambunan, H .,
Chromatography (HPLC) dapat dilihat pada Patttiwi, W. A., dan Hendroko, R. 2007.
Lampiran 5, terlihat bahwa jumlah peak Teknologi Bioenergi. Penerbit Agromedia,
dalam kromatogram standar lebih tinggi Jakarta.
dibandingkan dengan kromatogram sampel. Hal Hari Purnomo, 2006 http://www.pertamina.com.
ini dikarenakan dalam proses dehidrasinya
158
Dominggus Malle, dkk / Ind. J. Chem. Res., 2014, 2, 155 -159
1
159