Anda di halaman 1dari 5

MODUL PERCOBAAN

ABSORPSI

1. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menentukan tekanan diferensial udara yang melalui kolom kering
sebagai fungsi dari laju alir udara dan untuk menentukan tekanan diferensial udara
dan air yang melalui kolom basah sebagai fungsi dari laju alir udara dan air.

2. DASAR TEORI
Absorsi adalah proses penyerapan uap dari campuran dengan gas tidak
aktif atau lembam (inert gas) dengan bantuan zat cair dimana gas terlarut (solute
gas) dapat larut banyak atau sedikit. Pada absorpsi umpan gas yang dimasukkan
dari bawah kolom dan cairan penyerap atau pelarut dimasukkan dari bagian atas
kolom. Pelarut yang telah menyerap komponen yang diinginkan dari gas keluar
dari bagian bawah sedangkan gas yang tidak terserap keluar dari atas. Kolom
untuk distilasi rektifikasi dapat digunakan untuk absorpsi dengan menggunakan
cara operasi yang berbeda. Pelepasan solute darisautu campuran dapat dilakukan
dengan cara stripping dan desorpsi.
Peristiwa perpindahan pada absorpsi yang disebabkan oleh difusi molekuler
berdasarkan hukum Fick yang dinyatakan dengan persamaan berikut :

= .(2.1)

Dalam hal ini :
NA = laju perpindahan massa zat A, massa per waktu
A = laju permukaan tegak lurus arah perpindahan
CA = konsentrasi A, massa persatuan volume
X = jarak perpindahan
DAB = koefisien difusi A ke B
Ditinjau dari segi arah gerakan komponen yang terlibat dalam proses difusi
dibedakan dua macam peristiwa difusi molekuler.
Difusi berlawana arah ekuimolar. Dua komponen A dan B berdifusi
dengan laju molar yang sama, akan tetapi dengan arah yang berlawanan (contoh :
perpindahan dalam distilasi) dalam hal ini NA = -NB. difusi melalui gas diam
(contoh : perpindahan absorpsi). KomponenA berdifusi melalui komponen B yang
diam, NB= 0.
Proses penyerapan dapat diterangkan dengan teori dua lapisan Whittman.
Menurut teori ini di dalam fasa-fasa utama dipindahkan oleh dua aliran konveksi.
Dalam fasa-fas utama ini perbedaan konsentrasi tidak berarti kecuali di dalam
lapisan tipis di sebelah menyebelah bidang antar muka. Dalam lapisan inilah
terutama terjadi hambatan terhadap perpindahan massa dan perbedaan (gradiaen)
konsentrasi tinggi. Perpindahan massa dari satu fasa ke fasa lain hanya mengalami
hambatan pada kedua film dan tidak didalam curah fasa. Oleh karena itu
konsentrasi di dalam curah PAG dan CAL adalah tetap (tidak tergantung pada jarak
perpindahan z). bila tahanan di dalam film seragam maka penurunan konsentrasi
A, PA, CA di dalam film menuruti garis lurus.
Ada satu anggapan yang diperlukan dalam teori dua film yaitu tahanan
antar muka terhadap perpindahan massa sama dengan 0. Ini berarti bahwa
konsentrasi gas dan cairan pada antar muka berada dalam keadaan setimbang,
apabial tujuan absorpsi adalah melenyapkan satu atau beberapa komponen dari
gas, maka harus dilakukan pemilihan pelarut yang tepat. Sifat-sifat berikut perlu
diperhatikan yaitu : kelarutan gas, volatilitas rendah, tidak korosif, harga cukup
murah dan tersedia,viskositas yang baik, tidak beracun, tidak mudah terbakar dan
komposisinya stabil. Seperti halnya operasi distilasi fraksionasi kontak gas cair,
pada absorpsi juga dilaksanakan secara bertahap (dalam kolom pelat) atau
berkesinambungan (dalam kolom packing). Penentuan jumlah tahap dan panjang
kolom packing untuk absorpsi juga dilakukan dengan bantuan garis
operasi(persamaan neraca bahan) dan garis kesetimbangan mirip pada distilasi.

Gambar 1 Profil konsentrasi yang terserap (Treyball,1980)


Dalam hal ini :
PAG = tekanan parsial A di dalam curah gas
CAL = konsentrasi A di dalam curah cairan
PAI = tekanan partsial gas antar gas A pada antar muka
CAI = konsentrasi cairan A pada antar muka

3. PROSEDUR KERJA
1. Kolom terlebih dahulu dikeringkan dengan melewatkan laju alir udara
maksimum sampai tanda-tanda yang menunjukkan kelembaban packing
hilang.
2. Set laju alir udara sesuai dengan penugasan yang diberikan
3. Catat perbedaan tekanan pada masing- masing manometer air.
4. Isilah tangki reservoir air sampai tiga perempat penuh dengan air.
5. Set laju alir udara dan laju alir air sesuai dengan penugasan yang diberikan
6. Catat perbedaan tekanan pada masing- masing manometer air.
7. Catat laju alir air yang keluar dari saluran buangan
8. Tampunglah sampel dari bagian buangan untuk di ukur DOnya
9. Keluarkanlah air sisa dalam kolom dan keringkanlah kembali kolom
dengan melewatkan udara dengan laju alir maksimum sampai semua
tanda-tanda yang menunjukkan kelembaban packing hilang.

(1,2) (3)

(4)

(5,6)

4. PENUGASAN (Lingkari Penugasan Yang Diinginkan)


- Laju alir udara - Laju alir air
a. 10 L/menit a. 1 L/menit
b. 20 L/menit b. 2 L/menit
c. 30 L/menit c. 3 L/menit
d. 40 L/menit d. 4 L/menit
e. 50 L/menit e. 5 L/menit
f. 60 L/menit f. 6 L/menit
- Waktu pengambilan sampel
a. 10 menit sebanyak 6 kali
b. 15 menit sebanyak 4 kali

5. Tabel Pengamatan

Kolom Kering
Laju alir udara (L/menit) P

Kolom Basah
Laju alir Lajua alir Laju alir DO
P udara P air
waktu udara air masuk air keluar (mg/L
(mmH2O) (mmH2O)
(L/menit) (L/menit) (L/menit) )
waktu Laju alir Lajua alir Laju alir P udara P air DO
udara air masuk air keluar (mmH2O) (mmH2O) (mg/L
(L/menit) (L/menit) (L/menit) )

Anda mungkin juga menyukai