Panduan UK
Panduan UK
I. PENDAHULUAN
Sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan RI dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor 36 tahun 2013 dan Nomor 1/IV/PB/2013 tentang Uji Kompetensi
bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi Bidang Kesehatan, maka untuk mahasiswa Program
Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners Uji Kompetensi (UK)
tenaga kesehatan akan dimulai tahun 2013.
Untuk memperjelas pelaksanaan Uji Kompetensi perlu disusun Panduan pelaksanaan Uji
Kompetensi sebagai acuan bagi semua pihak terkait, yaitu MTKI, MTKP, Organisasi Profesi
(OP), Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan (AIP), Badan PPSDM Kesehatan
KemKes, serta calon peserta UK. Dalam panduan ini diuraikan proses pelaksanaan Uji
Kompetensi mulai Pra Uji, Pelaksanaan Uji dan Paska Uji, peran dan fungsi serta kewajiban
dan tanggungjawab dari seluruh pihak (Stake Holder) dari setiap fase kegiatan UK.
1
B. PRA SYARAT TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK).
1. Tempat Uji Kompetensi Paper Based Test (TUK-PBT) dengan syarat :
a. Institusi pendidikan kesehatan.
b. Mampu menampung minimum 200 peserta.
c. Memiliki ruangan yang dapat menampung minimum 50 peserta dengan kriteria
jarak antar kursi peserta masing-masing 1 meter.
d. Ruangan dapat digunakan sejak H-1.
e. Syarat lain :
1) Lokasi ujian dapat dicapai dengan mudah oleh peserta ujian
2) Ruang ujian harus tenang dan memiliki pencahayaan yang cukup terang.
3) Ruang ujian dilengkapi sarana pendingin ruangan dan/ atau ventilasi yang
cukup pada saat ujian.
4) Ruang ujian yang besar harus dilengkapi dengan sarana audio untuk
membacakan pengumuman kepada peserta ujian.
5) Tempat duduk harus cukup nyaman memiliki meja untuk peserta mengisi
lembar jawaban.
6) Tersedia penunjuk waktu yang bisa dilihat oleh seluruh peserta serta papan
tulis atau flipchart untuk menuliskan hal-hal yang diperlukan.
7) Terdapat penunjuk arah menuju ruang ujian yang informatif dan dapat
dipahami peserta ujian.
8) Terdapat kamar kecil/toilet di dekat ruang ujian.
9) Terdapat tempat yang cukup luas di ruang ujian untuk menyimpan barang
pribadi peserta.
10) Tersedia ruangan untuk briefing kepada peserta yang terpisah dari ruang
ujian.
f. Penetapan TUK PBT dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Institusi pendidikan mengirimkan surat permohonan menjadi TUK kepada
MTKP dengan melampirkan denah ruangan dan kelengkapan ruang yang
dimiliki (sesuai ceklist)
2) MTKP melakukan evaluasi dokumen, jika memenuhi syarat dilanjutkan
dengan visitasi
3) MTKP mengusulkan kepada MTKI/ Panitia Nasional calon TUK yang telah
memenuhi syarat dokumen dan fisik.
4) Panitia Nasional menetapkan TUK PBT.(lampiran 4 : penetapan TUK)
g. Pengaturan ruang dan kursi dilakukan dengan cara :
1) Kursi peserta uji diatur sedemikian rupa dengan jarak minimal satu meter ke
depan, belakang dan ke samping kiri dan kanan.
2) Kursi diberi nomor urut berurutan seperti contoh dibawah.
MEJA PP/PL
7 6 5 4 3 2 1
2
8 9 10 11 12 13 14
POSISI
PENGAWAS
POSISI
PENGAWAS
dst 15
h. Ruangan untuk briefing peserta uji (pada hari H-1) harus berada di lokasi TUK.
i. Penanggung jawab TUK PBT disebut Penanggung Jawab Lokasi (PJL)
4
3) Surat persetujuan dari institusi pendidikan pemilik CBT center untuk
menggunakan CBT center pada uji kompetensi ditujukan ke MTKI dengan
tembusan ke CBT center dan MTKP.
4) Surat persetujuan dari lembaga pengembangan strategi, metodologi serta
perangkat uji Ditjen Dikti untuk menggunakan CBT center untuk uji
kompetensi ditujukan ke MTKI dengan tembusan ke CBT center dan MTKP.
5) Berdasarkan surat tembusan dari lembaga pengembangan strategi,
metodologi serta perangkat uji Ditjen Dikti tersebut, MTKP berkoordinasi
dengan CBT center untuk memastikan kesiapan.
C. KOMPARTEMEN UJIAN
1. PENGAWAS PUSAT (PP).
a. Persyaratan PP adalah sebagai berikut :
1) Staf pendidik/dosen
2) Calon PP dapat diusulkan oleh MTKI/MTKP/OP/AIP
3) Memiliki jenjang pendidikan minimal satu tingkat dari pendidikan peserta uji
kompetensi
4) Bersedia menandatangani pakta integritas pelaksanaan uji kompetensi.
(lampiran 5 : pakta integritas)
5) Memiliki pengalaman sebagai PP/ atau telah mengikuti pelatihan/ workshop
PP.
6) Wajib menghadiri briefing pada waktu yang telah ditentukan MTKI (H-2 atau
H-3)
7) Khusus untuk PP CBT dipersyaratkan memiliki pengetahuan dan
keterampilan pada computer dan jaringan intra internet, serta mengikuti
standarisasi atau pelatihan IT aplikasi CBT.
b. Rasio PP peserta ujian
a) PBT - 1: maksimum 200 per sesi
b) CBT - 1: maksimum 150 per sesi
c. Pengusulan dan penetapan PP:
1) AIP/OP/MTKP/MTKI mengusulkan calon PP ke panitia nasional
2) Panitia nasional meminta calon PP mengisi CV
3) Panitia nasional melakukan verifikasi calon PP dan menetapkan calon PP yang
memenuhi syarat
4) Penetapan PP yang akan bertugas pada setiap uji kompetensi dilakukan oleh
Panitia Nasional
d. Tugas PP :
1) Sebagai penanggung jawab ujian di TUK
2) Memastikan TUK telah sesuai dengan pedoman dan siap digunakan
3) Memimpin briefing peserta ujian, PJ lokasi/Koordinator CBT, pengawas lokal
dan panitia lokal
4) Mengawasi distribusi kartu tanda peserta ujian
5) Membawa dan menjaga materi ujian yang diterima dari panitia pelaksana
ujian
6) Menyaksikan pembukaan segel materi ujian oleh PJ lokasi/Koordinator CBT,
bersama 2 peserta uji kompetensi.
7) Mendistribusikan buku soal kepada PL sesuai pembagian tugas masing-
masing
8) Memandu peserta mengisi LJK/LogIn ujian
9) Berkoordinasi dengan PJ lokasi/Koordinator CBT dan pengawas lokal untuk
memantau seluruh penyelenggaraan ujian
10) Mengisi berita acara:
5
a) Pembukaan segel materi ujian. (Lampiran 6 : Berita acara pembukaan
segel)
b) Pelaksanaan ujian (mencatat seluruh kejadian yang baik maupun yang
tidak baik yang terjadi selama ujian berlangsung) (Lampiran 7 : BA
pelaksanaan ujian)
11) Memantau pengembalian buku soal yang tidak terpakai kedalam amplop
yang telah disediakan untuk disimpan kedalam koper/dus materi ujian
12) Memantau pengisian daftar hadir peserta yang dilakukan oleh pengawas lokal
(PL)
13) Mempersilahkan peserta untuk memulai mengerjakan soal ujian sesuai
waktu yang ditentukan.
14) Mengingatkan sisa waktu ujian pada menit ke 60, 30 dan 10 terakhir (khusus
PBT)
15) Memerintahkan peserta untuk berhenti mengerjakan soal ketika waktu telah
habis
16) Mengawasi pengembalian, pengecekan dan pengepakan buku soal oleh
masing-masing pengawas lokal
17) Mengawasi pengembalian, penghitungan dan penyusunan LJK oleh masing-
masing PL
18) Memastikan materi ujian yang telah digunakan tersegel dengan baik
19) Bertanggung jawab untuk mengembalikan materi ujian ke lokasi yang telah
ditentukan oleh panitia nasional
20) Menyaksikan pemusnahan buku soal dan menandatangani berita acara
pemusnahan bersama panitia ujian.(Lampiran 8 : BA Pemusnahan buku soal)
d. Tugas PL :
1) Bekerjasama dengan PP dalam persiapan dan pelaksanaan ujian
2) Mengawasi distribusi kartu tanda peserta ujian
3) Membawa dan menjaga materi ujian yang diterima dari panitia pelaksana
ujian
6
4) Menyaksikan pembukaan segel materi ujian oleh PJ lokasi/Koordinator CBT
center, bersama 2 peserta uji kompetensi.
5) Membagikan soal dan lembar jawaban untuk masing-masing peserta
berdasarkan ketentuan dari Pengawas Pusat
6) Mengawasi peserta mengisi LJK/LogIn ujian
7) Berkoordinasi dengan PJ lokasi/Koordinator CBT dan pengawas pusat untuk
memantau seluruh penyelenggaraan ujian
8) Mengedarkan daftar hadir (absensi) peserta ujian sambil memeriksa
kecocokan kartu identitas peserta (KTP, SIM, Pasport, Tanda Pengenal lain
yang mengandung foto) dengan Kartu Peserta Ujian.
9) Mengawasi peserta ujian yang menjadi tanggung jawabnya serta
mengingatkan peserta untuk tidak melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan peraturan.
10) Melaporkan kepada pengawas pusat bila ditemukan perilaku peserta yang
melanggar peraturan.
11) Mendampingi peserta yang ingin keluar ruangan ujian dengan alasan yang
dapat diterima selama ujian berlangsung.
12) Setelah selesai ujian, mengumpulkan, memeriksa kelengkapan serta
menghitung jumlah buku soal dan lembar jawaban (sesuai dengan yang
hadir).
13) Menyusun buku soal dan lembar jawaban sesuai urutannya
14) Menyerahkan buku soal dan lembar jawaban yang telah lengkap dengan
memasukkan serta menyegel ke dalam amplop yang tersedia.
15) Membantu PP untuk menyegel materi ujian.
16) Mengisi berita acara:
a) Pembukaan segel materi ujian. (Lampiran 6 : Berita acara pembukaan
segel)
b) Pelaksanaan ujian (mencatat seluruh kejadian yang baik maupun yang
tidak baik yang terjadi selama ujian berlangsung)(Lampiran 7 : BA
pelaksanaan ujian)
17) Bertanggung jawab untuk mengembalikan materi ujian ke lokasi yang telah
ditentukan oleh panitia nasional
18) Menyaksikan pemusnahan buku soal dan menandatangani berita acara
pemusnahan bersama panitia ujian.(Lampiran 8 : BA Pemusnahan buku soal)
7
1) Mengkoordinir penyelenggaraan (persiapan, pelaksanaan dan pasca) ujian di
lokasi ujian pada aspek penunjang (prasarana dan sarana) dan komponen
pelaksana ujian sesuai dengan ketetapan Panitia Nasional.
2) Menyampaikan informasi (laporan) kesiapan penyelenggaraan ujian, meliputi
kesiapan ruang ujian, ruang karantina kepada Panitia Nasional melalui MTKP
selambatnya pada 7 (tujuh) hari sebelum pendaftaran ujian (H -7 Pendaftaran
Ujian).
3) Menyampaikan laporan hasil konfirmasi kesiapan ujian terhadap distribusi
peserta ujian di lokasi ujian yang dimaksud kepada Panitia Nasional
selambatnya pada 10 (sepuluh) hari sebelum pelaksanaan ujian.
4) Bekerjasama dengan pengawas pusat dalam persiapan dan pelaksanaan
ujian.
5) Bertanggung jawab terhadap penyediaan dan kesiapan ruang ujian, ruang
karantina yang ditetapkan Panitia Nasional.
6) Apabila ujian dilaksanakan lebih dari 1 sesi, PJL bertanggung jawab dalam
persiapan ruang karantina termasuk sarana penunjang di dalamnya untuk
kemudahan pengawasan peserta ujian.
7) Bertanggung jawab dalam persiapan ruang ujian termasuk menempelkan
kartu peserta ujian di tiap meja ujian untuk kemudahan pembagian soal serta
mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan ruang ujian.
8) Bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban peserta ujian selama
di ruang karantina serta akses komunikasi peserta ujian gelombang ke-1
dengan ke-2, pada waktu antara gelombang yang bersangkutan.
9) Bertanggung jawab terhadap penyediaan fasilitas ujian dan koordinasi
dengan pengawas lokal dalam menunjang pelaksanaan ujian.
10) Bertanggung jawab dalam menyiapkan sistem serta mekanisme penyimpanan
barang-barang pribadi peserta ujian yang tidak boleh/dilarang dipergunakan
selama di ruang karantina dan ruang ujian.
11) Bertanggung jawab terhadap kesiapan dan berfungsinya prasarana listrik,
termasuk pembangkit listrik alternatif (UPS/Genset), sesuai dengan
kriteria/syarat minimal yang ditetapkan Panitia Nasional.
12) Menerima Materi soal dan kelengkapan ujian yang akan dipakai dari
pengawas pusat.(Lampiran 9 : BA penerimaan materi ujian)
13) Menyerahkan kembali Materi soal dan kelengkapan ujian yang sudah
digunakan kepada pengawas pusat dalam keadaan tersegel.(lampiran 10 : BA
penyegelan materi ujian)
14) Menjamin kelancaran pelaksanaan teknis ujian.
e. Tugas Penanggung Jawab Lokasi (Koordinator CBT)
1) Mengkoordinir penyelenggaraan (persiapan, pelaksanaan dan pasca) ujian di
lokasi ujian pada aspek penunjang (prasarana dan sarana) dan komponen
pelaksana ujian sesuai dengan ketetapan Panitia Nasional.
2) Menyampaikan informasi (laporan) kesiapan penyelenggaraan ujian, meliputi
kesiapan ruang ujian, ruang karantina, jumlah komputer workstation (beserta
cadangan), server dan topologi jaringan serta sumber daya manusia, kepada
Panitia Nasional melalui Koordinator/Manajer Ujian kompetensi selambatnya
pada 7 (tujuh) hari sebelum pendaftaran ujian (H -7 Pendaftaran Ujian).
3) Menyampaikan laporan hasil konfirmasi kesiapan ujian terhadap distribusi
peserta ujian di lokasi ujian yang dimaksud kepada Panitia Nasional
selambatnya pada 10 (sepuluh) hari sebelum pelaksanaan ujian.
4) Bekerjasama dengan pengawas pusat dalam persiapan dan pelaksanaan
ujian.
5) Bertanggung jawab terhadap penyediaan dan kesiapan ruang ujian, ruang
karantina, komputer workstation, server dan topologi jaringan serta sumber
8
daya manusia sesuai dengan kriteria/spesifikasi minimal pelaksanaan CBT
yang ditetapkan Panitia Nasional.
6) Apabila ujian dilaksanakan lebih dari 1 sesi, PJL bertanggung jawab dalam
persiapan ruang karantina termasuk sarana penunjang di dalamnya untuk
kemudahan pengawasan peserta ujian.
7) Bertanggung jawab dalam persiapan ruang ujian termasuk menempelkan
kartu peserta ujian di tiap meja ujian untuk kemudahan pembagian soal serta
mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan ruang ujian.
8) Bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban peserta ujian selama
di ruang karantina serta akses komunikasi peserta ujian gelombang ke-1
dengan ke-2, pada waktu antara gelombang yang bersangkutan.
9) Bertanggung jawab terhadap keamanan akses ruang ujian yang menjadi
tempat pelaksanaan CBT pada waktu antara setelah persiapan sampai
dengan dimulainya proses ujian.
10) Bertanggung jawab terhadap penyediaan fasilitas ujian dan koordinasi
dengan pengawas lokal dalam menunjang pelaksanaan ujian.
11) Bertanggung jawab dalam menyiapkan sistem serta mekanisme penyimpanan
barang-barang pribadi peserta ujian yang tidak boleh/dilarang dipergunakan
selama di ruang karantina dan ruang ujian.
12) Bertanggung jawab terhadap kesiapan dan berfungsinya prasarana listrik,
termasuk pembangkit listrik alternatif (UPS/Genset), sesuai dengan
kriteria/syarat minimal yang ditetapkan Panitia Nasional.
13) Menerima Materi soal dan kelengkapan ujian yang akan dipakai dari
pengawas pusat untuk dipasangkan pada komputer server.(lampiran 9 : BA
penerimaan materi ujian)
14) Menyerahkan kembali Materi soal dan kelengkapan ujian yang sudah
digunakan kepada pengawas pusat dalam keadaan tersegel.(lampiran 10 : BA
penyegelan materi ujian)
15) Menjamin kelancaran pelaksanaan teknis ujian.
4. PETUGAS IT PUSAT
a. Persyaratan IT Pusat adalah sebagai berikut :
1) Tenaga IT yang ditunjuk oleh Panitia Nasional
2) Operator IT Pusat adalah staf kependidikan yang membantu pengawas pusat
ketika bertugas di lokasi ujian dan memahami aspek instalasi software atau
aplikasi CBT, persyaratan minimal work station dan jaringan intra internet
serta troubleshootingnya dalam menunjang pelaksanaan CBT
3) Memiliki latar belakang pendidikan dibidang IT
4) Bersedia menandatangani pakta integritas.(lampiran 5 : pakta integritas)
5) Memiliki pengalaman sebagai operator IT ujian kompetensi yang berstandar
nasional
B. Perangkat Pengawas :
1. Pencetakan kartu tanda pengenal PP, PJL/Koordinator CBT, IT pusat dilakukan oleh
Panitia Nasional
2. Kartu tanda pengenal PP dan IT pusat berisi informasi tentang nama dan TUK
3. Kartu tanda pengenal PJL/Koordinator CBT hanya bertuliskan PJL/Koordinator CBT
dan TUK
4. Pencetakan kartu tanda pengenal PL dilakukan oleh Panitia Nasional
5. Kartu tanda pengenal PL berisi tulisan PL/nama PL dan TUK
C. Perangkat Materi Ujian :
1. Perangkat materi ujian terdiri atas buku soal, LJK, berita acara pembukaan segel
materi, berita acara pelaksanaan ujian (PBT)
2. Perangkat materi ujian terdiri atas hardisk demo, hardisk soal, hardisk cadangan,
berita acara pembukaan segel materi, berita acara pelaksanaan ujian dan flashdisk
back up hasil ujian
3. Seluruh perangkat materi ujian disediakan oleh Panitia Nasional
11
e. Selanjutnya, Panitia Nasional membuat jadwal rapat standar setting untuk
menentukan Nilai Batas Lulus (NBL).
4. Panitia nasional merekapitulasi berita acara ujian dan mengolahnya srbagai salah
satu bahan untuk penetapan hasil ujian dan monitoring dan evaluasi uji kompetensi.
13
n. PP menandatangani surat pernyataan/janji. Formulir surat pernyataan/janji PP
sebagaimana lampiran 5.
2. Pada akhir briefing PP akan menerima :
a. Bukti pengiriman dan surat kuasa pengambilan kiriman paket materi UK di
tempat yang ditentukan MTKI.
b. Berkas administrasi pelaksanaan UK yaitu :
1) Daftar nama peserta uji masing-masing TUK.
2) Daftar nama PP dan PL di MTKP bersangkutan per TUK.
3) Formulir Instrumen Monitoring Buku Soal.
4) Formulir BA pembukaan bungkusan buku soal.
5) Instrumen monitoring.
6) Formulir BA Pelaksanaan UK.
7) Name tag.
8) Daftar hadir (absensi) peserta UK masing-masing TUK.
9) Tata tertib PP, PL dan peserta uji.
10) Bahan presentasi PP kepada PL dan peserta uji berupa soft/hard copy
dalam file PowerPoint (PPt).
c. Berkas administrasi dan keuangan, yaitu surat tugas, SPPD, tiket perjalanan,
voucher hotel, uang harian, dan transport lokal.
D. PADA HARI H-1, Briefing Kepada Peserta Uji dan Persiapan TUK
1. Pada hari H-1, PP dibantu PL menyelenggarakan briefing kepada peserta uji di TUK.
Briefing ini difasilitasi oleh PJL dan dihadiri oleh PL dan semua peserta uji.
14
2. Agenda briefing adalah sebagai berikut :
a. Menjelaskan tata tertib peserta uji dan menjelaskan cara mengerjakan soal uji,
menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh peserta uji. Juga
dijelaskan supaya peserta mempersiapkan secara fisik dan mental. Peserta uji
dapat minta keterangan apabila penjelasan yang disampaikan PP kurang/tidak
jelas, atau minta keterangan lain yang diperlukan.
b. Penyerahan name tag kepada peserta uji dan kepada petugas lainnya (bila ada).
c. Pengaturan tempat uji, yaitu pengaturan ruang uji, pengaturan penempatan
kursi,meja peserta, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan di TUK.
d. Penempelan tanda pengenal peserta uji di kursi/meja peserta.
e. Menempelkan petunjuk lokasi TUK dan fasilitas lain seperti toilet, dll.
3. Dalam satu TUK dilakukan briefing kepada peserta uji sekaligus dalam satu ruang
yang berbeda dengan ruang uji.
4. PP melakukan pengecekan seluruh persiapan SDM, sarana, prasarana, peralatan
ruang uji dan harus yakin bahwa persiapan sudah dilakukan dengan baik.
1. PP dan PJL mengambil paket materi uji di tempat yang telah ditentukan pukul 05.00
WIB/06.00 WITA/07.00 WIT dan membawanya ke TUK.
2. PL dan panitia lainnya harus sudah tiba di TUK paling lambat pukul 07.00 WIB/08.00
WITA/09.00 WIT. Semua petugas (PP, PJL/Koordinator CBT, PL dan petugas lainnya)
menandatangani daftar hadir.
3. PP, PJL/Koordinator CBT, PL mengadakan pertemuan koordinasi, memberikan
penjelasan tambahan yang diperlukan, membuka paket materi, dan membagi
bungkusan buku soal per ruangan yang di peruntukan pada setiap PL.
4. UK dimulai pukul 08.30 WIB/09.30 WITA/10.30 WIT secara serentak di seluruh
Indonesia. Jumlah soal uji adalah 180 soal dikerjakan dalam waktu 180 menit (tiga
jam) berturut-turut tanpa jeda.
5. Sekitar pukul 07.45 WIB/08.45 WITA/09.45 WIT, PL membuka segel bungkusan buku
soal, disaksikan dua orang peserta. Pembukaan bungkusan buku soal dibuatkan
berita acara yang ditandatangani oleh para pihak tersebut. Formulir BA sebagaimana
lampiran 12.
6. PL meletakkan buku soal dan lembar jawaban di kursi peserta. Lembar jawaban
diselipkan di dalam buku soal, dan diletakkan di kursi dengan posisi telungkup.
7. Buku soal lebih dan cadangan harus disimpan oleh PP. Kerahasiaan buku soal
tersebut merupakan tanggungjawab PP.
8. Peserta harus masuk ruang uji paling lambat 30 (tiga puluh) menit sebelum ujian
dimulai, yaitu pukul 08.00 WIB/09.00 WITA/10.00 WIT. Peserta masuk ke ruang uji
secara tertib dengan menunjukkan tanda pengenal peserta uji yang sah. Peserta
masuk ruangan uji satu per satu secara berurutan sesuai nomor urut peserta.
Peserta berdiri di sebelah kiri kursi masing-masing, tidak diperkenankan duduk
terlebih dahulu sebelum semua peserta masuk ke ruangan uji.
9. PP/PL mempersilahkan peserta duduk di kursi masing-masing dengan tertib. Peserta
tidak diperbolehkan membuka buku soal dan LJU. PP/PL memimpin doa bersama
sebelum mulai aktifitas.
10. Peserta uji hanya boleh membawa masuk ke ruang uji alat tulis berupa pinsil 2B dan
karet penghapus, rautan (khusus peserta PBT). Tas, buku dan/atau catatan lainnya,
jam tangan dan HP dan/atau alat komunikasi lainnya tidak boleh dibawa masuk ke
ruang uji dan harus disimpan di tempat yang sudah disediakan panitia.
11. Pukul 08.15 WIB/09.15 WITA/10.15 WIT, peserta dipersilahkan membuka LJU dan
membaca cara pengisian LJU. Selanjutnya PP/PL mulai memandu peserta untuk
mengisi identitas peserta di LJU. Perlu dipahami oleh PP/PL bahwa kemampuan
peserta dalam mengisi identitas sangat beragam, sementara identitas peserta sangat
15
penting dalam UK ini, maka PP/PL harus menaruh perhatian serius dalam memandu
peserta mengisi identitas supaya tidak terjadi kesalahan. Kesalahan dalam mengisi
identitas peserta uji dapat berakibat fatal karena tidak terdeteksinya LJU oleh mesin
scanner. Mengingat hal tersebut, maka waktu antara pukul 08.00 WIB/09.00
WITA/10.00 WIT sampai dengan pukul 08.30 WIB/09.30 WITA/10.30 WIT adalah
merupakan waktu yang sangat kritis. PP/PL diharapkan dapat mengelola waktu
tersebut sebaik-baiknya sehingga tidak menimbulkan kepanikan bagi peserta uji.
12. Tepat pukul 08.30 WIB/09.30 WITA/10.30 WIT, PP/PL memberitahukan kepada
peserta uji bahwa saat mengerjakan soal dimulai.
13. Pukul 09.00 WIB/10.00 WITA/11.00 WIT, PL mulai mengedarkan daftar hadir kepada
peserta sambil memeriksa kecocokan identitas peserta (kartu pengenal yang tertera
foto, misal KTP) dengan kartu tanda pengenal peserta. Ballpoint untuk
menandatangani daftar hadir peserta disediakan oleh panitia.
14. Selama ujian dilaksanakan peserta uji harus menjaga tata tertib yang ditetapkan
oleh MTKI dan tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu peserta uji
lainnya. Pelanggaran tata tertib dapat menyebabkan peserta uji didiskualifikasi.
Peserta dilarang meninggalkan ruang uji kecuali untuk keperluan mendesak dan
setelah mendapat izin pengawas. Peserta yang sudah selesai mengerjakan soal ujian
sebelum waktu habis diperbolehkan meninggalkan ruang uji, kecuali pada 10
(sepuluh) menit terakhir peserta tetap tinggal di ruang uji walaupun sudah selesai
mengerjakan soal.
15. Selama uji kompetensi dilaksanakan, PP/PL melakukan pengawasan dan/atau
monitoring jalannya ujian. PP/PL harus tetap berada di ruang/tempat tugasnya.
Semua kejadian penting selama UK berlangsung (misalnya pertanyaan tentang soal
uji, peserta curang, dll) dicatat dalam BA penyelenggaraan UK sebagaimana
lampiran 13. PP/PL dilarang membaca soal uji dan dilarang memberikan
pendapat/komentar terhadap pertanyaan tentang soal uji. Pertanyaan terhadap soal
uji hanya dicatat dalam BA yang ditandatangani oleh PP/PL.
16. Pada pukul 11.30 WIB/12.30 WITA/13.30 WIT waktu ujian dinyatakan berakhir.
PP/PL memberitahukan kepada seluruh peserta bahwa waktu ujian sudah habis,
semua peserta tidak diperkenankan lagi mengerjakan soal. Semua buku soal dan LJU
harus diletakkan di atas kursi/meja peserta dengan posisi telungkup. Peserta
dilarang meninggalkan ruang uji sebelum buku soal dan LJU diambil dan
dikumpulkan oleh PL.
17. Pada saat PL mengambil dan mengumpulkan buku soal dan LJU harus
memperhatikan dan memeriksa buku soal untuk mengetahui apakah buku soal
masih dalam keadaan baik/lengkap. Bila ditemukan buku soal rusak/tidak lengkap,
misalnya hilang satu atau beberapa halaman, maka harus dicatat dalam BA
penyelenggaraan UK, lampiran 13. Buku soal yang sudah digunakan dan buku soal
cadangan dikumpulkan menjadi satu kemudian dimaksukkan kedalam amplop dan
disegel. Sebelum buku soal (termasuk buku soal cadangan) dimasukkan kedalam
amplop dan disegel, PL harus menghitungnya untuk memastikan jumlah buku soal
sama dengan jumlah semula pada saat pertama kali dibuka. PL harus memastikan
bahwa tidak ada buku soal yang hilang. LJU harus disusun berdasarkan nomor urut
kemudian dimasukkan kedalam amplop bersama daftar hadir peserta uji dan
disegel. Sebelum LJU dan daftar hadir peserta dimasukkan kedalam amplop dan
disegel, PL harus menghitungnya untuk memastikan bahwa jumlah LJU sama
dengan jumlah peserta uji yang menandatangani daftar hadir. Penyegelan amplop
buku soal yang sudah digunakan dan amplop LJU dilakukan diruang yang di tentukan
dan ditandatangani oleh PL dan PP disaksikan oleh PJL.
18. Bungkusan buku soal yang telah dipakai dan bungkusan LJU dalam keadaan tersegel
diserahkan oleh PP kepada Koordinator PP di MTKP. Buku soal yang sudah dipakai
16
disiapkan untuk dimusnahkan di MTKP. Sementara LJU disiapkan untuk dibawa oleh
(Koordinator) PP ke MTKI di Jakarta.
17
DAFTAR PUSTAKA
Panduan Penyelenggaraan Computer Based Test. Proyek HPEQ Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2011
18