Anda di halaman 1dari 27

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/316472545

Hipertensi

Presentation September 2016


DOI: 10.13140/RG.2.2.29015.88481

CITATIONS READS

0 226

1 author:

Andi Sri Suriati Amal


University of Darussalam Gontor
8 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Andi Sri Suriati Amal on 26 April 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Hipertensi

Andi Sri Suriati Amal, S.Si, M.Med.Sc., Apt.


Putri Andini, S.Farm., Apt.
Defenisi
Hipertensi merupakan gangguan sistem
peredaran darah yang menyebabkan
kenaikan tekanan darah di atas nilai normal.
Konsensus/pedoman utama seseorang
dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan
darah sistolik 140 mmHg dan atau tekanan
darah diastolik 90 mmHg, pada
pemeriksaan yang berulang (Perki, 2015)
Pengidap Hipertensi di Dunia
Jumlah orang
77.9 Amerika dewasa
mengidap hipertensi
juta (1dari 3 orang) pada
tahun 2015.

970 Jumlah kasus


hipertensi
juta diseluruh dunia.

Biaya akibat 1.56 billion


hipertensi yang Tahun kasus
$47.5 dikeluarkan
pemerintah
2025 hipertensi
di dunia.
Amerika per tahun

Alabama Pharmacy Association, Summer 2015, Continuing Education.


Bagaimana di Indonesia?

The hypertension prevalence in Indonesia based on measurements and


diseases history was 32.2%. The significant risk factors were elderly (OR
11.5), male gender (OR 1.3), low education (OR 1.6), obesity (OR 2.8),
and abdominal obesity (OR 1.4).

Maj Kedokt Indo, Volum: 59, Nomor: 12, Desember 2009


Etiologi
Primary/Essential HTN
Genetic factors
90% Cannot be cured, but it can be
controlled with appropriate therapy

Secondary HTN
Caused by a medical condition or
10% medication
Most common cause is associated with
CKD or renovascular disease.
Yang Beresiko Terkena HTN
Patofisiologi
Klasifikasi (JNC 8)
Tujuan Terapi

Mengurangi
morbiditas dan
kematian

Menghindari hipotensi dan ESO


yang lain serta mencegah
kerusakan organ

Menurunkan Tekanan Darah


Terapi Non Farmakologi
Dengan melakukan modifikasi gaya hidup, yaitu:
1) Mengurangi berat badan jika terjadi kelebihan
berat badan.
2) Melakukan diet makanan yang diadopsi dari
DASH (Dietary Approaches to Stop Hipertension).
3) Mengurangi asupan natrium sampai 2,4 g/hari (6
g/hari NaCl)
4) Melakukan aktivitas fisik, seperti aerobik atau
berolahraga secara teratur.
5) Mengurangi konsumsi alkohol.
6) Menghentikan kebiasaan merokok.
(Dipiro, J.T., et al. 2005).
Terapi Farmakologi
Prinsip dasar terapi farmakologi untuk menjaga
kepatuhan dan meminimalisasi efek samping, yaitu :

Bila memungkinkan, berikan obat dosis tunggal.


Berikan obat generik (non paten) bila sesuai dan dapat
mengurangi biaya.
Berikan obat pada pasien usia lanjut ( di atas 80 tahun)
seperti pada usia 55 80 tahun, dengan memperhatikan
faktor komorbid.
Jangan mengkombinasikan ACE I dengan ARB
Berikan edukasi yang menyeluruh kepada pasien
mengenai terapi farmakologi.
Lakukan pemantauan efek samping obat secara teratur.
Tata Laksana Farmakologis (JNC 8)
Strategi Pengobatan
Start one drug, titrate to maximum
A dose, and then add a second drug.

Start one drug, then add a second drug


B before achieving max dose of first.

Begin 2 drugs at same time, as


C separate pills or combination pill.
Obat-Obat Anti-hipertensi
1. Diuretika
2. Penghambat Angiotensin (penghambat
ACE, AT II-receptor blocker)
3. Beta-receptor blocker
4. Antagonis Kalsium
5. Vasodilator
6. Penghambat Simpatetik (agonis -
adrenergik)
7. Alfa-receptor blocker
Pilihan Obat (JNC 8)
Diuretika
Penggolongan
Mekanisme kerja Efek Samping
diuretik
Menyebabkan Thiazide Hipokalemia
diuresis, (HCT/hidroklorotia Hiperurikemia
meningkatkan zid, chlortalidon, Hiponatriemia
ekskresi Na, Cl, indapamid,
Gangguan lambung
dan air, volume metolazone)
usus (mual,
plasma berkurang Loop diuretic muntah, diare), rasa
dan terjadi (furosemid) letih, nyeri kepala,
penurunan curah Diuretika hemat pusing dan jarang
jantung kalium (amilorid) reaksi alergi kulit.
menyebabkan
Ototoksisitas dapat
penurunan tekanan
terjadi pada
darah.
penggunaan .
ACE Inhibitor
Menghambat perubahan AT I menjadi AT
Mekanisme II, dimana AT II adalah vasokonstriktor
poten yang juga merangsang sekresi
Kerja aldosteron.

Benazepril, captopril, enalapril, benazepril,


Contoh Obat fosinopril, moexipril, quianapril, lisinopril,
ramipril, trandolapril

Batuk kering (pada 20% pasien),


Hiperkalemia (monitoring),
Efek Samping Neutropenia, agranulosit, glomerulonef-ritis,
proteinuria, dan gangguan fungsi ginjal.
Antagonis Angiotensin II (ARB)
Mekanisme Kerja Contoh Obat Efek Samping

Menahan langsung Kandesartan, Insufisiensi ginjal,


reseptor angiotensin Eprosartan, hiperkalemia, dan
tipe I (AT1), Irbesartan, hipotensi ortostatik.
reseptor yang Losartan,
memperantarai efek Olmesartan,
angiotensin II. Telmisartan, dan
Valsartan
Reseptor Beta-Blocker

Contoh obat
Mekanisme kerja

Efek samping
Kelelahan,
Penurunan curah insomnia,
Bisoprolol,
jantung melalui Alprenolol, halusinasi,
kronotropik negatif dan Pindolol, hipotensi,
efek inotropik jantung Propranolol, libido,
serta inhibisi pelepasan
Labetolol, impotensi,
renin dari ginjal. Acebutolol mengganggu metabolisme
Atenolol lipid, lipoprotein HDL
dan
trigliserol plasma,efek
sentral
Calcium Channel Blockers
Mekanisme Kerja Obat Efek Samping
Menghambat influx Dihidropiridin: Dihidropiridin: pusing,
kalsium sepanjang Amlopidin, Felopidin, flushing, sakit kepala,
membran sel yang Isradipin, Lekardipin, hiperplasia gusi, edema
menyebabkan Nicardipin, Nifedipin, perifer, perubahan
vasodilatasi koroner dan Nisolpidin mood, dan gangguan
dan perifer. Non dihidropiridin: gastrointestinal.
Diltiazem dan Nifedipin dapat
Verapamil meningkatkan resiko
kardiovaskular.
Non dihidropiridin:
anorexia, nausea,
edema perifer, dan
hipotensi. Verapamil
menyebabkan
konstipasi pada 7%
pasien.
Vasodilator
Penurunan tekanan Pada pemakaian terus

Efek Samping
Obat
Mekanisme Kerja

perfusi yang kuat menerus, terjadi


Hidralazin dan takifilaksis, efek
yang mengaktifkan minoksidil
refleks hipotensi akan hilang
dengan pemakaian
baroreseptor seterusnya. Efek ini
mengakibatkan dapat diatasi dengan
meningkatnya penggunaan bersama
aliran simpatetik blocker atau
dan meningkatkan diuretik.
denyut jantung,
curah jantung, dan
pelepasan renin
Alpha-Blocker
Memblok adrenoseptor alfa1 perifer, mengakibatkan
Mekanisme efek vasodilatasi karena merelaksaasi otot polos
Kerja pembuluh darah vaskuler perifer yang memberikan efek
vasodilatasi

Obat Prasozin, terasozin dan doxasozin

Pusing,palpitasi, kehilangan tanaga, letih, dan depresi


Hipotensi ortostatik dan pusing dapat berlanjut dengan
pemberian terus-menerus
Efek Samping Penggunaan dosis tinggi atau kronik dosis rendah dapat
meretensi air dan natrium, sehingga lebih efektif jika
digunakan bersama diuretik
Agonis -adrenergik
Mekanisme Kerja Obat Efek Samping
Menurunkan tekanan Reserpin Depresi (pada dosis >
darah dengan Oksimetazolin 0,25 mg/hari),
mengosongkan Fenilefrin Hidung tersumbat,
norepinefrin dari ujung
Klonidin Meningkatnya sekresi
saraf simpatetik dan
memblok perjalanan asam lambung,
norepinefrin ke granul Diare,
penyimpanannya. Bradikardi,
Mengosongkan Dapat menyebabkan
katekolamin dari otak resistensi natrium
dan miokardium, yang signifikan
mengakibatkan sedasi, sehingga harus
depresi, dan dikombinasi dengan
berkurangnya curah diuretik tiazid.
jantung
Kondisi Khusus Terapi Hipertensi (JNC
8)
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai