Anda di halaman 1dari 28

Belajar jadi Guru

Entries (RSS)
Comments (RSS)

Home
About me
About this blog
TextTypes
Materi Bahasa Inggris SMA
Referensi
PTK
Perangkat Berkarakter SD/MI
DONASI
Perangkat berkarakter SMP/MTs
RPP dan Silabus Berkarakter SMA

Modul MGMP BERMUTU mapel Bahasa Inggris SMP


Aneka rasa tentang pembelajaran bahasa

Prinsip, Pendekatan, Metode, Teknik,


Strategi, dan Model Pembelajaran
Posted by: aguswuryanto on: July 20, 2010

In: English Teaching Methods


13 Comments

NB. Saya 100 % lupa karya ini punya siapa. Seingat saya, file ini saya peroleh ketika mengikuti
pelatihan penulisan bahan ajar sebagai materi pembuka. Mengingat pentingnya materi, maka
file ini tetap saya share untuk bapak dan ibu guru semua guna menambah wawasan kita. apabila
suatu hari ada komplain dari pemilik asli file ini maka kami dengan senang hati akan
menghapusnya dari postingan.

Download :

Prinsip, Pendekatan, Metode, Teknik,Strategi dan Model Pembelajaran

Prinsip, Pendekatan, Metode, Teknik,

Strategi, dan Model Pembelajaran


1. Pengantar

Mengawali kegiatan mempelajari bagian ini, renungkan pertanyaan berikut. Apakah Saudara
termasuk pemerhati pembelajaran yang baik? Jika ya, Anda tentunya telah mencermati apa itu
prinsip, pendekatan, metode, teknik, strategi, dan model pembelajaran dengan baik. Untuk
membuktikannya, ujilah kemampuan Saudara dengan menjawab pertanyaan berkaitan dengan
hakikat hal-hal berikut ini!

1. a. Apa itu prinsip?


2. b. Apa itu pendekatan?
3. c. Apa itu metode?
4. d. Apa itu teknik?
5. e. Apa itu strategi?
6. f. Apa itu model?

Bagaimana penguasaan Saudara? Sudah mantapkah penguasaan Saudara tentang konsep dasar di
atas ataukah sebaliknya? Bila belum atau kurang mantap pelajarilah bagian berikut dengan
seksama!

Bagian berikut akan memaparkan topik-topik yang termasuk dalam ruang lingkup pembahasan
konsep dasar pembelajaran sebagai berikut.

1. a. Prinsip pembelajaran
2. b. Pendekatan pembelajaran
3. c. Metode pembelajaran
4. d. Teknik pembelajaran
5. e. Strategi pembelajaran
6. f. Model pembelajaran

2. Materi Pembelajaran

Bila kita membicarakan pembelajaran, ada beberapa hal yang selalu disinggung, yaitu 1) prinsip,
pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran. Pengertian untuk istilah-istilah itu
sering dikacaukan. Apalagi terhadap tiga istilah, yaitu pendekatan, metode, dan teknik biasanya
terkacaukan (lihat Syafii 1994:15; Badudu 1996:17). Istilah pendekatan sering dikacaukan
dengan metode, misalnya kita sering mendengar orang mengemukakan istilah pendekatan
komunikatif disamping istilah metode komunikatif. Sering pula pengertian metode dikacaukan
dengan teknik, misalnya kita sering mendengar orang menyebutkan istilah metode diskusi
disamping istilah teknik diskuasi.

Agar kita dapat melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dengan baik, seyogyanya kita
menguasai pengertian-pengertian di atas dengan baik. Untuk itu, pada bagian berikut istilah-
istilah tersebut diupayakan dipaparkan secara rinci satu per satu.

2.1 Prinsip Pembelajaran


2.1.1 Pengertian Prinsip Pembelajaran

Prinsip dikatakan juga landasan. Prinsip pembelajaran menurut Larsen dan Freeman (1986 dalam
Supani dkk. 1997/1998) adalah represent the theoretical framework of the method. Prinsip
pembelajaran adalah kerangka teoretis sebuah metode pembelajaran. Kerangka teoretis adalah
teori-teori yang mengarahkan harus bagaimana sebuah metode dilihat dari segi 1) bahan yang
akan dibelajarkan, 2) prosedur pembelajaran (bagaimana siswa belajar dan bagaimana guru
mengajarkan bahan), 3) gurunya, dan 4) siswanya.

Dengan demikian, prinsip pembelajaran bahasa adalah kerangka teoretis, petunjuk-petunjuk


teoretis bagi penyusunan sebuah metode pembelajaran bahasa dalam hal :

1) pemilihan dan peyusunan bahan pembelajaran bahasa yang akan dibelajarkan;

2) pengaturan proses belajar mengajarnya: bagaimana mengajarkan dan mempelajarinya, hal-


hal yang berhubungan dengan pendekatan, teknik, media, dan sebagainya;

3) guru yang akan mengajarkannya, persyaratan yang harus dimiliki, serta aktivitas yang harus
dilaksanakan;

4) siswa yang mempelajarinya, berkenaan dengan aktivitasnya; dan

5) Hal-hal lain yang terlibat dalam proses belajar mengajar.

2. Sumber Prinsip Pembelajaran

Prinsip pembelajaran bersumber pada teori-teori yang berkembang pada bidang yang relevan.
Prinsip pembelajaran bahasa berarti bersumber pada teori-teori yang relevan dengan
pembelajaran bahasa, seperti: 1) teori belajar, 2) teori belajar bahasa, 3) teori bahasa, dan 4) teori
psikologi.

Teori Belajar Teori Belajar Bahasa Teori Bahasa Teori Psikologi


Behaviorism Teori behavioris Teori tradisional Behaviorisme

Piagets Teori mentalis Teori struktural Kognitif


Development Theory
Teori transformasi
Vygotsky and Social
Cognition Teori tagmemik

Constructivism Teori fungsional

Neuroscience Teori relasional

Brain-Based
Learning

Learning Styles

Multiple Inteligence

Right Brain/Left
Brain Thinking

Communities of
Practice

Control Theoty

Observational
Learning

Problem-Based
Learning

Catatan:

Teori belajar di atas dikutip dari Syamsudin (1999) Teori Belajar dalam Buku Teks dalam
Bahan Pelatihan Penulisan Buku Teks tanggal 22 Nopember 24 Desember 1999 yang
diselenggarakan atas Kerja sama SEAMEO-RECSAM-DEPDIKNAS di Universitas Negeri
Semarang. Dari ke-13 teori belajar di atas, yang terpenting untuk dipahami adalah teori 1)
Behaviorism, 2) Piagets Development Theory, 3) Vygotsky and Social Cognition, 4)
Contructivism, 5) Multiple Intelligence, dan 6) Problem-Based Learning karena teori-teori
tersebut merupakan dasar dari perkembangan teori belajar lainnya.

3. Fungsi Prinsip Pembelajaran

Istilah fungsi berasal dari bahasa Inggris function yang memiliki banyak arti di antaranya:
jabatan, kedudukan, kegiatan, dan sebagainya. Fungsi atau peran adalah jabatan, kedudukan,
atau kegiatam. Jadi, prinsip pembelajaran bahasa berfungsi sebagai kerangka teori dan pedoman
pelaksanaan bagi komponen-komponen pengajaran bahasa. Sebagai pedoman/kerangka teori,
setiap butir prinsip pengajaran bahasa memberikan arah yang harus ditempuh dalam
pelaksanaan pengajaran.

4. Macam-macam Prinsip Pembelajaran

Prinsip pembelajaran dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu 1) prinsip umum dan 2) prinsip
khusus (lihat Supani, dkk. 1997/1998).
1. Prinsip umum, yaitu prinsip pembelajaran yang dapat diberlakukan/berlaku untuk semua
mata pelajaran di suatu sekolah/program pendidikan. Prinsip-prinsip umum pembelajaran
di antaranya sebagai berikut.

1) Prinsip motivasi, yaitu dalam belajar diperlukan motif-motif yang dapat mendorong siswa
untuk belajar. Dengan prinsip ini, guru harus berperan sebagai motivator siswa dalam belajar.

2) Prinsip belajar sambil bekerja/mengalami, yaitu dalam mempelajari sesuatu, apalagi


yang berhubungan dengan keterampilan haruslah melalui pengalaman langsung, seperti belajar
menulis siswa harus menulis, belajar berpidato harus melalui praktik berpidato.

3) Prinsip pemecahan masalah, yaitu dalam belajar siswa perlu dihadapkan pada situasi-
situasi bermasalah dan guru membimbing siswa untuk memecahkannya.

4) Prinsip perbedaan individual, yaitu setiap siswa memiliki perbedaan-perbedaan dalam


berbagai hal, seperti intelegensi, watak, latar belakang keluarga, ekonomi, sosial, dan lain-lain.
Dengan demikian, guru dalam kegiatan pembelajaran dituntut memperhitungkan perbedaa-
perbedaan itu.

1. Prinsip khusus, yaitu prinsip-prinsip pembelajaran yang hanya berlaku untuk satu mata
pelajaran tertentu, seperti pembelajaran bahasa Indonesia. Setiap mata pelajaran memiliki
banyak prinsip khusus. Prinsip-prinsip khusus pembelajaran bahasa Indonesia di
antaranya sebagai berikut.

1) Ajarkan bahasa, bukan tentang bahasa, yaitu pembelajaran bahasa merupakan aktivitas
membina siswa mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sebagai penutur bahasa.
Artinya, siswa dilatih keterampilan berbahasa yang hanya dikuasai melalui praktik berbahasa.
Jadi, pembelajaran bahasa merupakan kegiatan untuk menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi yang harus dilakukan melalui praktik menggunakan bahasa. Bukan sebaliknya,
pembelajaran bahasa adalah aktivitas mempelajari teori atau pengetahuan tentang bahasa.

2) Bahasa target bukan sekedar objek pembelajaran, tetapi juga wahana komunikasi
dalam proses pembelajaran atau di kelas. Artinya, kegiatan pembelajaran tidak semata-mata
ditujukan untuk mengenal dan menguasai bahasa target. Akan tetapi, proses pembelajaran harus
menjadikan bahasa itu sebagai wahana dalam berkomunikasi, yaitu dengan menggunakan bahasa
target dalam setiap kesempatan berkomunikasi tentang topik-topik di luar bahasa (pendekatan
komunikatif).

3) Sejauh mungkin gunakan bahasa otentik yang digunakan dalam konteks nyata sebagai
sumber bahan ajar, seperti bahasa di surat kabar, bahasa nyata dalam kehidupan.

4) Setiap bahasa memiliki sistem bahasanya sendiri. Untuk itu, dalam mempelajari bahasa
kedua harus menjaga jangan sampai terjadi interferensi (pengaruh) bahasa pertamanya terhadap
bahasa kedua yang dipelajari.

2.2 Pendekatan Pembelajaran


1. Pengertian Pendekatan

Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki beberapa arti di
anataranya diartikan dengan pendekatan. Di dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat
diartikan a way of beginning something cara memulai sesuai. Karena itu, istilah pendekatan
dapat diartikan cara memulai pembelajaran.

Dalam pengertian yang lebih luas, pendekatan mengacu kepada seperangkat asumsi mengenai
cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik tolak dalam memandang sesuatu, suatu
filsafat atau keyakinan yang tidak selalu mudah membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat
aksiomatis (Badudu 1996:17). Aksiomatis artinya bahwa kebenaran kebenaran teori-teori yang
digunakan tidak dipersoalkan lagi. Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu
ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu bidang
studi/mata pelajaran yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan
didasarkan pada asumsi yang berkaitan.

2. Fungsi Pendekatan

Fungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan langsung bagi
langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Sering dikatakan bahwa pendekatan
melahirkan metode. Artinya, metode suatu bidang studi, ditentukan oleh pendekatan yang
digunakan. Di samping itu, tidak jarang nama metode pembelajaran diambil dari nama
pendekatannya. Sebagai contoh dalam pengajaran bahasa. Pendekatan SAS melahirkan metode
SAS. Pendekatan langsung melahirkan metode langsung. Pendekatan komunikatif melahirkar
metode komuniatif.

Bila prinsip lahir dari teori-teori bidang-bidang yang relevan, pendekatan lahir dari asumsi
terhadap bidang-bidang yang relevan pula. Misalnya, pendekatan pengajaran bahasa lahir dari
asumsi-asumsi yang muncul terhadap bahasa sebagai bahan ajar, asumsi terhadap apa yang
dimaksud dengan belajar, dan asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan mengajar.
Berdasarkan asumsi-asumsi itulah kemudian muncul pendekatan pengajaran yang dianggap
cocok bagi asumsi-asumsi tersebut. Asumsi terhadap bahasa sebagai alat komunikasi dan bahwa
belajar bahasa yang utama adalah melalui komunikasi, lahirlah pendekatan komunikatif.

3. Perbedaan Prinsip dan Pendekatan

Supaya tidak salah pengertian antara prinsip pengajaran dengan pendekatan pengajaran, berikut
ini disajikan beberapa perbedaan penting antara keduanya.

Prinsip Pendekatan
Lahir dari teori-teori Lahir dari asumsi-asumsi
Berperan sebagai kerangka teori metode Berperan sebagai ancangan atau pedoman
pembelajaran. langsung metode pembelajaran.
Memberi pedoman kepada metode pem- Memberi pedoman kepada metode pem-
belajaran dalam banyak hal, seperti bahan, belajaran terutama dalam hal proses belajar
siswa, guru, proses belajar mengajar. mengajar.
Hubungannya dengan metode (penyusunan Hubungannya dengan penyusunan metode
metode bersifat tak lagsung dalam bentuk bersifat langsung dan menentukan wujud
saran). metode. Metode lahir dari pendekatan.

4. Macam Pendekatan

Pendekatan, seperti halnya prinsip, dibedakan menjadi 2, yaitu pendekatan umum dan
pendekatan husus.

a. Pendekatan Umum yaitu pendekatan yang berlaku bagi semua bidang studi di suatu sekolah
program. Contoh pendekatan umum yang ditetapkan kurikulum antara lain:

1. a. Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)

Pengajaran ini mengutamakan keaktifan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

1. b. Pendekatan Keterampilan Proses

Pengajaran ini tidak hanya ditujukan untuk penguasaan tujuan, tetapi juga penguasaan
keterampilan untuk mencapai tujuan tersebut (keterampilan proses).

1. c. Pendekatan Spiral

Pendekatan ini mengatur pengembangan materi yang dimulai dengan jumlah kecil yang terus
meningkat. Dengan kata lain, dari materi dasar berkembang terus hingga materi lanjut.

1. d. Pendekatan Tujuan

Pengajarannya dimulai dengan penetapan tujuan, terutama tujuan-tujuan operasional.


Berdasarkan tujuan-tujuan itulah ditentukan bahan, metode, teknik, dan sebagainya.

b. Pendekatan khusus, yaitu pendekatan yang berlaku untuk bidang studi tertentu, misalnya
pendekatan khusus pembelajaran bahasa Indonesia. Beberapa contoh pendekatan khusus yang
pernah digunakan dalam pembelajaran bahasa misalnya:

1. pendekatan komunikatif,
2. pendekatan struktural,
3. pendekatan Iisan (ora!),
4. pendekatan langsung,

e. pendekatan tak langsung,

f. pendekatan alamiah.

2.3 Strategi Pembelajaran


Istilah strategi berasal dari Yunani strategia ilmu perang atau panglima perang. Selanjutnya
strategi diartikan sebagai suatu seni merancang operasi di dalam peperangan, seperti cara-cara
mengatur posisi atau siasat berperang angkatan darat atau laut. Strategi dapat diartikan pula
sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian atau hal ikhwal (Hidayat 2000:1).

Antony (dalam Hidayat 2000: 1) menyatakan bahwa strategi adalah suatu teknik yang digunakan
untuk mencapai suatu tujuan. Secara umum strategi diartikan suatu cara, teknik, taktik, atau
siasat yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan (Pringgowidagda 2002: 88).

Dick dan Carey (1985) yang dikutip oleh Suparman (1993:155) mengatakan bahwa suatu strategi
pembelajaran menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu set bahan pembelajaran dan
prosedur-prosedur yang akan digunakan bersama bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan hasil
belajar tertentu pada siswa. Dick dan Carey menjelaskan lima komponen umum strategi
pembelajaran, yaitu: a) kegiatan prapembelajaran, b) penyajian informasi, c) partisipasi siswa, d)
tes, dan e) tindak lanjut. Kelima komponen tersebut bukanlah satu-satunya rumusan strategi
pembelajaran.

Berkaitan dengan strategi ini, ada kesepakatan beberapa ahli. Mereka menyatakan bahwa strategi
pembelajaran berkenaan dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan
pembelajaran untuk menyampaikan materi atau isi pelajaran secara sistematik sehingga
kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien.
Berdasarkan pendapat ini, konsep strategi mencakupi empat pengertian sebagai berikut
(Suparman 1993:156).

1. Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan guru dalam menyampaikan isi
pelajaran kepada siswa.
2. Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa
agar terjadi proses belajar secara efisien dan efektif.
3. Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan guru dan
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4. Waktu yang digunakan oleh guru dan siswa dalam menyelesaikan setiap langkah dalam
kegiatan pembelajaran.

Dengan demikian, strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan, serta waktu yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Dengan kata lain, strategi pembelajaran adalah cara yang sistematik dalam
mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.

Berikut ini akan dijelaskan empat komponen utama strategi pembelajaran, yaitu urutan kegiatan
pembelajaran, metode, media, dan waktu.

Urutan kegiatan pembelajaran mengandung beberapa komponen, yaitu pendahuluan,


penyajian, dan penutup. Pendahuluan terdiri atas tiga langkah, yaitu a) penjelasan singkat
tentang isi pembelajaran, b) penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan pengalaman siswa
(appersepsi), dan c) penjelasan tentang tujuan pembelajaran. Penyajian terdiri atas tiga langkah,
yaitu a) uraian, b) contoh, dan c) latihan. Penutup terdiri atas dua langkah, yaitu a) tes formatif
dan umpan balik dan b) tindak lanjut. Bila dibagankan urutan kegiatan pembelajaran sebagai
berikut.

No. Komponen Langkah Kegiatan


1 Pendahuluan a. Penjelasan singkat tentang isi pembelajaran

b. Penjelasan relevansi isi pelajaran baru dengan


pengalaman siswa (appersepsi)

1. Penjelasan tentang tujuan pembelajaran

2 Penyajian a. Uraian

b. Contoh

c. Latihan
3 Penutup a. Tes formatif dan umpan balik

b. Tindak lanjut

Metode pembelajaran terdiri atas berbagai macam metode yang digunakan dalam setiap
langkah pada urutan kegiatan pembelajaran. Setap langkah itu mungkin menggunakan satu atau
beberapa metode atau mungkin pula beberapa langkah menggunakan metode yang sama.

Media pembelajaran berupa media cetak dan atau media audiovisual yang digunakan pada
setiap langkah pada urutan kegiatan pembelajaran. Seperti halnya penggunaan metode
pembelajaran, ada kemungkinan beberapa media digunakan pada suatu langkah atau satu media
digunakan pada beberapa langkah.

Berikut ini dibagankan hubungan keempat komponen yang membentuk strategi pembelajaran
Suparman 1993:159).

Urutan Kegiatan Pembelajaran Metode Media Waktu


Pendahuluan Deskripsi singkat
Relevansi
TIK
Penyajian Uraian
Contoh
Latihan
Penutup Tes formatif
Umpan balik
Tindak lanjut
Karena itu, dalam pemilihan strategi pembelajaran ada dua pertanyaan yang harus diperhatikan.
Pertama, seberapa jauh strategi yang disusun itu didukung dengan teori-teori psikologi dan teori
pembelajaran yang ada? Kedua, seberapa jauh strategi yang disusun itu efektif dalam membuat
siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan?

2.4 Metode Pembelajaran

Istilah metode berasal dari bahasa Yunani methodos jalan, cara. Karena itu, metode diartikan
cara melakukan sesuatu.

Dalam dunia pembelajaran, metode diartikan cara untuk mencapai tujuan. Jadi, metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara-cara menyeluruh (dari awal sampai akhir) dengan
urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran. Jadi, metode merupakan cara melaksanakan pekerjaan, sedangkan pendekatan
bersifat filosofis, atau bersifat aksioma.

Dengan demikian, metode bersifat prosedural. Artinya, menggambarkan prosedur bagaimana


mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Karena itu, tepat bila dikatakan bahwa setiap metode
pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu. Kegiatan-
kegiatan sebagai bagian atau komponen metode itu bila digambarkan dalam bentuk bagan akan
tampak sebagai berikut.

Tahap Kegiatan
I. Persiapan Seleksi (pemilihan bahan ajar dengan berpedo-man
kepada kurikulum.
Gradasi (penyusunan bahan, tujuan, dan seba-gainya
sehingga menjadi rencana pembelajaran (RPP).
II. Pelaksanaan Presentasi awal (penyajian atau pengenalan bahan
kepada siswa)
Presentasi lanjut (pemantapan, latihan).
III. Penilaian Penilaian formatif (proses pembelajaran)
Penilaian sumatif sudah di luar metode

Jadi, secara keseluruhan metode pengajaran itu mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu persiapan
(preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi pula oleh
langkah-Iangkah kegiatan yang lebih spesifik. Dari bagan di atas terlihat bahwa tahap I
(persiapan) tidak kelihatan di sekolah karena biasa dilakukan guru di rumah. Ini membuktikan
bahwa metode pengajaran itu luas cakupannya, mencakup kegiatan guru yang ada di rumah
sampai ke sekolah dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah rencana pembelajaran
yang mencakup pemilihan, penentuan, dan peyusunan secara sistematis bahan yang akan
diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remidi dan bagaimana pengembangannya. Karena
itu,metode pengajaran dapat dikatan sebagai cara-cara guru mencapai tujuan pengajaran
dari awal sampai akhir yang terdiri atas lima kegiatan pokok. Kegiatan-kegiatan tersebut
sebagai berikut:

1) pemilihan bahan,

2) penyusunan bahan,

3) penyajian,

4) pemantapan, dan

5) penilaian formatif.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara prosedural sebenarnya semua metode
pengajaran itu sama. Yang membedakannya adalah pendekatan dan prinsip-prinsip yang
dianutnya. Hal itu karena keduanya, terutama pendekatan, sangat menentukan corak sebuah
metode pengajaran. Metode disusun (dilaksanakan tahap-tahapnya) dengan berpedoman kepada
pendekatan dan prinsip-prinsip yang dianut. Pendekatan (dan juga prinsip) inilah yang
mempengaruhi setiap langkah kegiatan metode, yaitu mempengaruhi pemilihan bahan,
penyusunan, pengajian, pemantapan, dan juga penilaian. Karena itu, tidak heran bila nama-nama
metode pengajaran bahasa banyak yang menggunakan nama-nama pendekatannya. Contohnya
metode komunikatif berasal dari pendekatan komunikatif dan metode SAS berasal dari
pendekatan SAS.

Sama seperti prinsip dan pendekatan, metode pengajaran juga terbagi atas dua bagian, yaitu
metode umum dan metode khusus.

a. Metode Umum (Metode Umum Pembelajaran)

Metode umum adalah metode yang digunakan untuk semua bidang studi/mata pelajaran, milik
bersama semua bidang studi. Contoh metode umum ini antara lain:

1. metode ceramah,
2. metode tanya jawab,
3. metode diskusi,

d. metode ramu pendapat,

e. metode demonstrasi,

f. metode penemuan,

1. metode inkuiri,

h. metode pemberian tugas dan resitasi, dan


i. metode latihan.

b. Metode Khusus (Metode Khusus Pembelajaran Bidang Studi Tertentu)

Metode khusus adalah metode pembelajaran tiap-tiap bidang studi, misalnya metode khusus
pengajaran bahasa. Metode khusus ini tentu sangat ditentukan oleh corak bidang studi yang
bersangkutan dan tujuan pengajarannya. Bidang studi yang mirip tentu akan memiliki metode
khusus yang mirip pula. Metode khusus pembelajaran bahasa dapat dibagi atas dua bagian besar,
yaitu:

1. metode pengajaran bahasa pertama (bahasa ibu), dan


2. metode pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing.

Di antara kedua jenis metode pengajaran bahasa ini, metode pengajaran bahasa kedualah yang
lebih banyak ragamnya, lebih berkembang berkat pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa
kedua atau bahasa asing di seluruh dunia. Istilah bahasa kedua dalam hal ini mencakup pula
bahasa ketiga, keempat, dan seterusnya yang dipelajari oleh seseorang.

Bahasa Indonesia bagi kebanyakan orang Indonesia adalah bahasa kedua. Hal itu karena sewaktu
kecil mereka telah beroleh bahasa ibu, dalam hal ini bahasa ibu. Contoh metode-metode
pengajaran bahasa kedua yang pernah populer adalah

1. metode tata bahasa terjemahan,


2. metode langsung,
3. metode eklektik,
4. metode audiolingual,
5. metode SAS (Struktural Analitik Sintetik), dan
6. metode komunikatif.

2.5 Teknik Pembelajaran

Bila Anda hanya mengenal pendekatan dan metode saja sebenarnya Anda baru mengetaui
penyampaian pelajaran secara teoretis (Hidayat dkk. 2000: 60). Karena ada suatu alat lain yang
digunakan langsung oleh guru untuk mencapai tujuan pelajaran itu, yaitu teknik.

Teknik artinya cara, yaitu cara mengerjakan atau melaksanakan sesuatu. Jadi, teknik pengajaran
atau mengajar adalah daya upaya, usaha-usaha, cara-cara yang digunakan guru untuk
melaksanakan pengajaran atau mengajar di kelas pada waktu tatap muka dalam rangka
menyajikan dan memantapkan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran (TIK/TPK
pada kurikulum sebelum 2004, indikator setelah kurikulum 2004) saat itu.

Karena itu, teknik bersifat implementasional (pelaksanaan) dan terjadinya pada tahap
pelaksanaan pengajaran (penyajian dan pemantapan). Kalau kita perhatikan guru yang sedang
mengajar di kelas, maka yang tampak pada kegiatan guru murid itu adalah teknik mengajar.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah siasat atau cara yang
dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk dapat memperoleh
hasil yang optimal. Teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan
metode disusun berdasarkan pendekatan yang dianut. Dengan kata lain, pendekatan menjadi
dasar penentuan metode, dari metode dapat ditentukan teknik. Karena itu, teknik yang
digunakan guru dapat bervariasi sekali. Untuk metode yang sama dapat digunakan teknik
pembelajaran yang berbeda-beda, bergantung pada berbagai faktor.

Karena itu, teknik pembelajaran yang digunakan guru tergantung pada kemmapuan guru itu
mencarai akal atau siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil dengan
baik. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan teknik pembelajaran di antaranya 1)
situasi kelas, 2) lingkungan, 3) kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi yang lain.

Dalam percakapan sehari-hari kata metode dan taknik ini diartikan sama, yaitu cara. Dengan
demikian, guru sering mencampuradukkan antara metode pengajaran dan teknik mengajar. Kalau
teknik mengajar disebut metode mengajar masih bisa diterima karena metode mencakup teknik.
Sebaliknya, kalau sebuah metode pengajaran disebut teknik pengajaran jelas tidak tepat sama
sekali.

Agar lebih jelas, ada baiknya kita perbandingkan metode dan teknik ini dengan menampilkan
perbedaannya sebagai berikut.

No. Metode Teknik


1 Mencakup semua tahap dalam Hanya tertuju kepada satu tahap proses
proses belajar mengajar. belajar mengajar, yaitu pada tahap
pelaksanaan.
2 Bersifat prosedural (menggam- Bersifat implementasional (meng-
barkan prosedur langkag-lang-kah gambarkan pelaksanaan pengajaran di
menyeluruh proses belajar kelas).
mengajar).
3 Tidak tampak, tidak bisa dide-teksi Tampak pada saat melihat guru yang
dengan jelas dengan melihat guru sedang mengajar di kelas.
yang sedang mengajar di kelas.
4 Ditunjukkan untuk mencapai tujuan Ditujukan untuk mencapai tujuan
umum pengajaran (TIU/ TPU pada khusus (TIK/TPK pada kurikulum
kurikulum sebelum 2004, KD pada sebelum 2004, indikator untuk
kurikulum setelah 2004). kurikulum setelah 2004) suatu
pertemuan.
5 Jumlahnya hanya satu (satu metode Jumlahnya sangat banyak untuk setiap
khusus) untuk satu bidang studi pengajaran bidang studi dalam suatu
dalam satu program. program.
6 Metode pengajaran (metode khusus) Guru bebas memilih teknik asal cocok
ditetapkan oleh kur-ikulum, guru dan dapat mencapai tujuan pengajaran
tinggal mengi-kutinya. bahan yang sedang diajarkannya.
Seperti halanya prinsip, pendekatan, dan metode, teknik pembelajaran dapat dibagi atas dua
bagian, yaitu teknik umum dan teknik khusus.

1. Teknik Umum (Teknik Umum Mengajar)

Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi. Teknik umum
di antaranya sebagai berikut.

a. teknik ceramah

b. teknik tanya jawab

c. teknik diskusi

d. teknik ramu pendapat

e. teknik pemberian tugas

f. teknik latihan

g. teknik inkuiri

h. teknik demonstrasi

i. teknik simulasi.

Nama-nama teknik umum ini sama seperti nama-nama metode umum, namun wujudnya tentu
berbeda. Misalnya ceramah. Sebagai metode, ceramah mencakup pemilihan, penyusunan, dan
penyajian bahan. Bahkan, metode ceramah juga mencakup bagaimana menyajikan bahan, dan
biasanya teknik ceramah itu hanya salah satu teknik yang dipakai dalam suatu pertemuan atau
kegiatan belajar mengajar.

b. Teknik Khusus (Teknik Khusus Pengajaran Bidang Studi Tertentu)

Teknik khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau memantapkan) bahan-bahan pelajaran
bidang studi tertentu. Teknik khusus pengajaran bahasa mempunyai ragam dan jumlah yang
sangat banyak. Hal ini karena teknik mengacu kepada penyajian materi dalam lingkup yang
keci!. Sebagai contoh, teknik pengajaran keterampilan berbahasa terdiri atas teknik pembelajaran
membaca, teknik pembelajaran menulis, teknik pembelajaran berbicara, teknik pembelajaran
menyimak, teknik pembelajaran tata bahasa, dan teknik pembelajaran kosa kata. Pembelajaran
membaca terbagi pula atas teknik pembelajaran membaca permulaan dan teknik pembelajaran
membaca lanjut. Masing-masing terdiri pula atas banyak macam. Begitulah, teknik khusus itu
banyak sekali macamnya karena teknik khusus itu berhubungan dengan rincian bahan
pembelajaran.
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, misalnya guru bahasa Indonesia, hanya menggunakan
satu metode, katakanlah metode khusus pembelajaran bahasa (yang ditunjang sejum!ah
pendekatan dan prinsip), tetapi menggunakan sejumlah teknik, baik umum maupun khusus.
Teknik ini setiap saat divariasikan.

2.6 Model Pembelajaran

1. Pengertian Model Pembelajaran

Istilah model pembelajaran sering dimaknai sama dengan pendekatan pembelajaran. Bahkan
kadang suatu model pembelajaran diberi nama sama dengan nama pendekatan pembelajaran.
Sebenarnya model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada makna pendekatan,
strategi, metode, dan teknik.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Dengan kata lain, model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap
muka di dalam kelas dan untuk menentukan material/perangkat pembelajaran termasuk di
dalamnya buku-buku, media (film-film), tipe-tipe, program-program media komputer, dan
kurikulum (sebagai kursus untuk belajar).

Hal ini sejalan dengan pendapat Joyce (1992) Earch model guides us as we design instruction
to helf students achieve various objectis . Artinya, setiap model mengarahkan kita dalam
merancang pembelajaran untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
Sejalan dengan Joyce, Joyce dan Weil (1992:1) menyatakan Models of teaching are really
models of learning. As we help student acquire information, ideas, skills, value, ways of thinking
and means of expessing themselves, we are also teaching them how to learn. Artinya, model
pembelajaran merupakan model belajar. Dengan model tersebut guru dapat membantu siswa
mendapatkan atau memperoleh informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan
ide diri sendiri. Selain itu, model belajar juga mengajarkan bagaimana mereka belajar.

Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran (kompetensi pembelajaran), dan pengelolaan kelas (Kardi
dan Nur 2000:8). Hal ini sejalan dengan pendapat Arend (1997) The term teaching model refers
to a particular aproach to instruction that includes its goals, sintax, enviroment, and management
system. Artinya, model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu,
termasuk tujuannya, langkah-langkahnya (syntax), lingkungannya, dan sistem pengelolaannya.

Arend (1997) memilih istilah model pembelajaran didasarkan pada dua alasan penting. Pertama,
istilah model memiliki makna yang lebih luas daripada pendekatan, strategi, metode, dan teknik.
Kedua, model dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang penting, apakah yang dibicarakan
tentang mengajar di kelas, atau praktik mengawasi anak-anak.

Atas dasar pendapat di atas, model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai berikut. Model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik
(teratur) dalam pengorganisasian kegiatan (pengalaman) belajar untuk mencapai tujuan
belajar (kompetensi belajar). Dengan kata lain, model pembelajaran adalah rancangan
kegiatan belajar agar pelaksanaan KBM dapat berjalan dengan baik, menarik, mudah
dipahami, dan sesuai dengan urutan yang lagis.

2. Fungsi Model Pembelajaran

Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman perancangan dan pelaksanaan


pembelajaran. Karena itu, pemilihan model sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan
dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat
kemampuan peserta didik.

3. Ciri Model Pembelajaran

Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pendekatan, strategi, metode, dan
teknik. Karena itu, suatu rancangan pembelajaran atau rencana pembelajaran disebut
menggunakan model pembelajaran apabila mempunyai empat ciri khusus, yaitu (a) rasional
teoretik yang logis yang disusun oleh penciptanya atau pengembangnya, (b) landasan
pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai),
(c) tingkah laku yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan
(d) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai (Kardi
dan Nur dalam Trianto 2007).

Suatu model pembelajaran akan memuat antara lain: (a) deskripsi lingkungan belajar, (b)
pendekatan, metode, teknik, dan strategi, (c) manfaat pembelajaran, (d) materi pembelajaran
(kurikulum), (e) media, dan (f) desain pembelajaran.

4. Macam Model Pembelajaran

Model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajaran, sintaknya


(langkah-langkahnya), dan sifat lingkungan belajarnya. Arends (1997) menyebutkan enam model
pembelajaran yang sering dan praktis digunakan guru dalam pembelajaran, yaitu: presentasi,
pengajaran langsung (direct instruction), pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif,
pembelajaran berdasarkan masalah (problem base instruction), dan diskusi kelas.

Ada banyak model pembelajaran yang dapat digunakan dalam implementasi pembelajaran di
antaranya sebagai berikut (lihat Karli dan Yuliariatiningsih 2002).

(a) model pembelajaran kontekstual (CTL),

(b) model pembelajaran berdasarkan masalah,

(c) model pembelajaran konstruktivisme,

(d) model dengan pendekatan lingkungan,

(e) model pengajaran langsung,


(f) model pembelajarn terpadu, dan

(g) model pembelajaran interaktif.

5. Cara Memilih Model Pembelajaran

Dalam pembelajarkan suatu materi (tujuan/kompetensi) tertentu, tidak ada satu model
pembelajaran yang lebih baik dari model pembelajaran lainnya. Artinya, setiap model
pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan dapat dipadukan dengan
model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam
memilih suatu model pembelajaran harus mempertimbangkan antara lain materi pelajaran, jam
pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang
yang tersedia. Dengan cara itu, tujuan (kompetensi) pembelajaran yang telah ditetapkan dapat
dicapai.

Hal itu sejalan dengan pemikiran Arends (1997:7) yaitu model pembelajaran mengacu pada
pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran,
tahap-tahapkegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan engelolaan kelas. Hal itu
dengan harapan bahwa setiap model pembelajaran dapat mengarahkan kita mendesain
pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan model pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh 1) sifat dari materi yang akan diajarkan, 2) tujuan akan dicapai dalam
pengajaran, 3) tingkat kemampuan peserta didik, 4) jam pelajaran (waktu pelajaran), 5)
lingkungan belajar, dan 6) fasilitas penunjang yang tersedia.

Kualitas model pembelajaran dapat dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan produk. Aspek
proses mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan
(joyful learning) serta mendorong siswa untuk aktif belajar dan berpikir kreatif. Aspek produk
mengacu apakah pembelajaran mampu mencapai tujuan (kompetensi), yaitu meningkatkan
kemampuan siswa sesuai dengan standar kemampuan atau kompetensi yang ditentukan. Dalam
hal ini sebelum melihat hasilnya, terlebih dahulu aspek proses sudah dapat dipastikan
berlangsung baik.

Karena itu, setiap model memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang berbeda.
Setiap model memberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada sistem
sosial kelas. Sifat materi dari sistem saraf (penerimaan/proses berpikir) banyak konsep dan
informasi-informasi dari teks buku bacaan materi ajar siswa, di samping banyak kegiatan
pengamatan gambar-gambar. Tujuan yang akan dicapai meliputi aspek kognitif (produk dan
proses) dari kegiatan pemahaman bacaan dan lembar kegiatan siswa (Trianto 2007: 5-6).

Berikut ini diberikan contoh model pembelajaran yang mengaitkan antara tema, subtema,
pembelajaran menjadi unit kegiatan pembelajaran yang terpadu dan berkesinambungan.

Contoh 1
Topik/Tema : Lingkungan

Subtopik : Beberapa subtopik yang dapat dipilih

1. Kebersihan lingkungan
2. Pencemaran lingkungan
3. Ketertiban lingkungan
4. Peran pemuda dalam melestarikan lingkungan

Aspek keterampilan bahasa yang dikembangkan

1. Membaca (menangkap isi bacaan)

2. Menulis (menggunakan kata baru dalam konteks)

3. Berwawancara

4. Menulis (menulis karangan atau surat)

5. Membaca (membaca cerpen kemudian membicarakan hal-hal yang menarik)

Apabila subtopik yang dipilih adalah kebersihan lingkungan maka pengembangannya menjadi
program belajar dapat berwujud, misalnya, seperti berikut ini.

1. Membaca bacaan tentang pentingnya kebersihan lingkungan


2. Menyusun dan menjawab pertanyaaan tentang isi bacaan
3. Mencari kata sulit, sinonim, dan lawan kata.
4. Menggunakan kata sulit dalam kalimat
5. Melakukan pengamatan tentang masalah kebersihan di lingkungan setempat
6. Mencatat hasil pengamatan
7. Membuat daftar pertanyaan tentang masalah kebersihan lingkungan
8. Berwawancara dengan penduduk setempat tentang kebersihan lingkungan
9. Mencatat dan membuat laporan hasil wawancara
10. Menulis karangan singkat tentang masalah kebersihan lingkungan
11. menulis surat pembaca atau surat kepada Kepala Desa mengenai kebersihan
12. Membaca cerpen dan mendiskusikan hal-hal yang menarik dalam cerpen itu.
Misalnya tentang pelukisan atau suasana.

Contoh 2

Tema : Teknologi

Subtema : Beberapa anak tema yang dapat dipilih

1. Teknologi untuk kepentingan sehari-hari


2. Teknologi dalam rumah tangga

3. Teknologi di pedesaan

4. Manfaat teknologi untuk meningkatkan produksi

Aspek keterampilan bahasa yang dikembangkan

1. Menyimak penjelasan dan menangkap maksudnya

2. Mengamati

3. Mencatat sesuatu yang diamati

4. Menjelaskan cara kerja atau atau cara menggunakan sesuatu alat

5. Menulis karangan

Apabila yang dipilih teknologi dalam rumah tangga maka pengembangan model
pembelajarannya dapat berwujud sebagai berikut.

1. 1. Menyimak penjelasan apa yang dimaksud dengan teknologi dan manfaatnya bagi
manusia.
2. 2. Menceritakan kembali secara lisan hasil simakannya.
3. 3. Mencatat manfaat tiap macam teknologi.
4. 4. Menjelaskan apa akibatnya jika tidak ada teknologi.
5. 5. Menjelaskan bagaimana cara kerja dan cara menggunakan alat rumah tangga
dan merawatnya (tertulis).
6. 6. Membuat karangan fiksi, misalnya apa yang terjadi apabila teknologi tidak
berkembang seperti sekarang.

PUSTAKA RUJUKAN

Arends, R. 1997. Classroom Instruction Management. New York: The Mc Graw-Hill Company.

Badudu, J.S. 1996. Pintar Berbahasa Indonesia 1: Petunjuk Guru Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama. Jakarta: Balai Pustaka.

Hastuti, Sri. 1996/1997. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjen
Dikdasmen, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D III.

Hidayat, Kosadi, dkk. 2000. Seri Pengajaran Bahasa Indonesia I: Strategi Belajar Mengajar
Bahasa Indonesia. Tanpa Kota: Putra Abardin.

Karli, Hilda dan Yuliariatiningsih, Margaretha Sri. 2002. Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi: Model-model Pembelajaran.
Sapani, H. Suardi, dkk. 1997/1998. Teori Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Dirjen Dikdasmen,
Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D III

Suparman, Atwi. 1993. Desain Intruksional. Jakarta: PAU untuk Peningkatan dan
Pengembangan Aktivitas Instruksional Dirjen Dikti.

Syafii, Imam. 1994. Terampil Berbahasa Indonesia 1: Petunjuk Guru Bahasa Indonesia
Sekolah Menengah Umum Kelas 1. Jakarta: Balai Pustaka.

Syamsudin, Hifna. 1999. Teori Belajar dalam Buku Teks, Bahan Pelatihan Penulisan Buku
Teks yang diselenggarakan atas Kerjasama SEAMEO-RECSAM-DEPDIKNAS di Universitas
Negeri Semarang tanggal 22 Nopember 24 Desember 1999.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher.

Advertisements

Share this:

Facebook
Print
Twitter
Email

Related

Ringkasan Pengertian Pendekatan, Metode, Teknik, dan StrategiIn "English Teaching Methods"

MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARANIn "English Teaching Methods"

Kumpulan Powerpoint pembelajaran bahasa Inggris SMPIn "Bahan Ajar"

13 Responses to "Prinsip, Pendekatan, Metode, Teknik, Strategi, dan


Model Pembelajaran"
1 | sri handayani
August 1, 2010 at 9:45

thanks for your information, it is interesting for teaching learning

Reply

aguswuryanto
August 1, 2010 at 9:45

Your welcome..if you have interesting materials in


EFL or ESL or in teaching and learningplease send me and Ill be glad to share them. Thanks

Reply

2 | nasrah
October 23, 2010 at 9:45

your information really helps me, as the new teacher of English. thanks Sir

Reply

aguswuryanto
October 23, 2010 at 9:45

your welcome. Trims sudah mampir ke blog saya

Reply

3 | kasdiharyanta
February 25, 2011 at 9:45

Terima kasih informasinya dalam link ini. GBU.


Reply

4 | hulta
March 12, 2011 at 9:45

terimakasih informasinya

Reply

5 | JOJOJON
March 16, 2012 at 9:45

aduuuuuuuuuuuuh trimaksih pisan massaya dapat terbantu dalam mengajar

Reply

6 | Rifa
May 10, 2012 at 9:45

syukron za akh.

Reply

7 | Ricky
September 19, 2012 at 9:45

Terima kasih penjelasannya sangat bermanfaat

Reply

8 | eva m
July 27, 2013 at 9:45
terima kasih, sangat membantu saya

Reply

9 | taufiq
August 13, 2013 at 9:45

izin unduh pa ya terima kasih ilmunya

Reply

10 | tatikminarmi
November 21, 2013 at 9:45

pak ada contoh rpp bhs inggris SMA X ??? thanx

Reply

11 | Rustam Reniwuryaan
December 17, 2013 at 9:45

SAFAKALLAH

Reply

Leave a Reply

Search:

Search for:
Email:

rppguswur@gmail.com

Belajar Inggris

Blogku

Oemah Erpepe
Video Belajar jadi Guru

Panduan Netpreneurship

Panduan Blogging
Panduan Netpreneurship
Panduan Website Untuk Pemula

Sahabat

Agus D. Priyanto
Bu NikmahNurbaity
Media Matematika dan TIK online
MGMP B Inggris SMA Kab. Jepara
RPP Bahasa Inggris SMK

Website Pendidikan

English For Teachers


Genre based Writing
Understanding Text Types
Archives

February 2014
January 2014
September 2013
November 2012
September 2012
July 2012
May 2012
February 2012
January 2012
December 2011
November 2011
September 2011
August 2011
July 2011
June 2011
May 2011
April 2011
March 2011
February 2011
January 2011
December 2010
November 2010
October 2010
September 2010
August 2010
July 2010
May 2010
December 2009
June 2009
October 2008
September 2008

Categories

Bahan Ajar
English Teaching Methods
ICT Untuk Guru
Inspiring Books or Video
Kurikulum SMK
Language Assessment
Latihan Soal
Lesson Study
Letters from the Editor
Mata Pelajaran Non Inggris
Pedagang Kaki Online
Profesi Guru
PTK Bahasa Inggris
RPP bahasa Inggris
Sertifikasi
SIlabus Bahasa Inggris
Soal Bahasa Inggris
Uncategorized

Blog Stats

3,088,420 hits

Pengunjung

blogstat

Incoming traffic
Email Subscription

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by
email.

Join 215 other followers

Top Posts

Prinsip, Pendekatan, Metode, Teknik, Strategi, dan Model Pembelajaran


Rubrik Penilaian Pembelajaran Bahasa Inggris
Materi Bahasa Inggris SMA
Permenpan No 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
RPP Bahasa Inggris kelas X semester 2 kurikulum 2013 (Teks Recount)
Recent Comments

arnawati on Kumpulan Powerpoint pembelajar

Pendekatan dalam Per on Pendekatan Whole Language

achmad yon on Kumpulan Powerpoint pembelajar

mubarock azem on RPP dan Silabus Bahasa Inggris

supari on Soal Uji Coba 2 Ujian Nasional

Anda mungkin juga menyukai