1. (Hasriadi) Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis
terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi
tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya
berkedip, bersin, atau batuk. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas,
yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat
saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung
dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan
pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf
penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit
pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di
dalam sumsum tulang
belakang misalnya refleks pada lutut.
2. (Erwin) Bagaimana Mekanisme NeuroTransmitter
- Neurotransmitter, Zat kimia yang berfungsi untuk meneruskan informasi antara satu neuron
ke neuron lainnya yang dikeluarkan ke rongga / celah synaps bila ada impuls saraf yang
sampai ke titik tsb
- BOUTON = kantung-kantung berisi neurotransmitter (neuron presynaps / gelembung
gelembung pada ujung akson dari neuron penyalur rangsang
4. Neurotransmitter yang telah bergabung dideaktivasi secara cepat agar sel pascasynaps siap
menerima informasi baru
3. (Hasna) terbentur pada bagian siku memang terkadang dapat menyebabkan sensasi
tersetrum dan sensasi tersebut dapat menjalar sampai ke telapak tangan, terutama pada jari
manis dan kelingking. hal tersebut terjadi karena penekanan saraf ulnaris di terowongan
cubiti yang dapat disebabkan oleh kontraksi pita fascia, subluksasi atau tergelincirnya saraf
ulnaris pada tempatnya. Benturan yang cukup keras pada persarafan menimbulkan elektrik
potensial yang disalurkan ke otak sehingga menimbulkan efek seperti tersetrum.
4. (Cindy)
5. (zebby) - Nervus cutaneus antebrachii medialis (R. posterior dan R. anterior)
- Nervus ulnaris
- Nervus medianus
Sumber: Putz, R., Pabst, R., Penerbit Buku Kedokteran, Atlas Anatomi Manusia Sobotta Edisi 22
6. (Lolita)
Istirahatkan tangan terlebih dahulu
Lakukan pijatan ringan pada daerah sekitar siku
Kompres hangat pada daerah yang terbentur
Lakukan peregangan
Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin B seperti kacang
kacangan, gandum, ikan, dll.
Sumber: alodokter.com
7. (siska) otot- otot yang bekerja pada pergerakan sendi siku adalah brachioradialis, biceps
brachii, triceps brachii, pronator teres dan supinator. Selain dari itu otor siku juga sebagai
penggerak pergelangan tangan seperti otot ekstensor corpi radialis longus yang berfungsi
untuk pergerak utama ekstensi pergelangan tangan di persarafi oleh saraf radialis akar saraf
servikal 6-7, otot ekstensor corpi radialis brevis, berfungsi sebagai penggerak utama ekstensi
dan abduksi sendi pergelangan tangan di persarafi oleh saraf radialis akar saraf servikal 6-7
Jika neuron berakhir di otot atau kelenjar, maka neuron dikatakan menyarafi atau memasok
struktur tersebut.
9. ( AQUalytta)
10. (KHusha)
1. OTOT POLOS
Bentuk: seperti gelendong, panjang, ramping, pipih dan langsing
Setiap otot memiliki 1 inti (nukleus) di tengah (center)
Sitoplasmanya tdd sarkoplasma yang mengandung miofibril (elemen yang mampu
berkontraksi sehingga dpt bergerak)
Panjang otot polos bervariasi antara 15-500 mikron, ter- gantung lokasi: plg pendek
pembuluh darah; plg pjg uterus (rahim wanita/betina)
LOKASI: terdapat pada alat atau daerah organ yang berongga saluran pencernaan
makanan (batang kerongkongan, esophagus, lambung, usus halus, usus kasar); batang
tenggorokan, bronkus, pulmo, uterus (rahim), kantung urine, kantung empedu,
pembuluh darah
INNERVASI (PERSYARAFAN): sangat dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom (bisa
simpatis, bisa parasimpatis)
Untuk otot polos peningkatan kerja otot polos seperti gerak peristaltik dilakukan
oleh syaraf parasimpatis, sedangkan penghambatan kerja otot polos dilakukan oleh
syaraf simpatis
AKSI: kontraksi lambat, berlangsung lama, kadang-kadang ritmis
2. OTOT JANTUNG
BENTUK: tdd beberapa serabut otot yg bercabang & bersatu dg serabut di sebelahnya
anastomosoma atau sinsitium; mempunyai garis gelap dan terang (tdk sejelas pd otot
rangka); intinya di tengah (center); pd interval tertentu terdapat keping-keping
interkalar (intercalar disc), pd intercalar disc terdapat jaringan Purkinye yang berfungsi
mempercepat penghantaran impuls (kecepatan 4 m/detik)
LOKASI: hanya ada di jantung
INNERVASI: sistem syaraf otonom
AKSI: kontraksi otomatis & ritmis
Otonom, bisa simpatis, bisa parasimpatis
Untuk otot jantung: peningkatan denyut jatung sangat dipengaruhi oleh syaraf simpatis,
sedangkan penguragan denyut jantung sangat dipengaruhi oleh syaraf parasimpatis
Kerja syaraf otonom, baik simpatis maupun parasimpatis kebalikan dari kerja otot polos
3. OTOT RANGKA = OTOT SADAR = OTOT LURIK = OTOT SERAN LINTANG
BENTUK: tdd banyak serabut, intinya terletak di tepi (pinggir), terdapat garis gelap
dan terang (sangat jelas), panjang otot rangka bervariasi antara 1-40 mm, sedangkan
tebalnya antara 10-100 mikron;setiap serabut otot rangka dilapisi oleh sarkolema (di
dlm sarkolema terdapat miofibril = elemen yang dapat berkontraksi), serabut otot yang
masing-masing dilapisi sarkolema berkelopok membentuk 15-30 serabut otot dan
dilapisi fasiculus. Masing-masing fasikulus dilapisi oleh jaringan ikat perimisium.
Jaringan ikat yang meliputi serabut otot rangka disebut endomisium. Masing-masing
endomisium dilapisi lagi oleh epimisium. Dalam otot rangka terdapat mioglobin
pigmen yang disebut mioglobin
LOKASI : semua otot yang melekat pada tulang, otot lidah, langit-langi (palatinum),
pharing, ujung esophagus
INNERVASI : sistem syaraf kraniospinal bekerja menurut kehendak individu
AKSI: kontraksi cepat, berlangsung sebentar
Anatomi Otot
12. (SISka)
13. (ZEBBY) SSP tampak pada permulaan minggu ke-3 sebagai lempeng penebalan ectoderm
yang berbentuk seperti sandal, lempeng saraf. Lempeng ini terletak di daerah dorsal tengah
dan di depan lubang primitif. Pinggir lateral lempeng ini segera meninggi membentuk
lipatan-lipatan saraf yang selanjutnya akan berkembang menjadi tabung saraf.
Tiap-tiap sisi tabung saraf memperlihatkan penebalan ventral (lamina basalis) dan dorsal (lamina
alaris) akibat dari bertambahnya neuroblast pada lapisan mantel. Lamina basalis ini akan
berkembang membentuk daerah motorik medulla spinalis, sementara lamina alaris akan
berkembang membentuk daerah-daerah sensorik. Keduanya dibatasi oleh suatu alur memanjang
yang disebut sulcus limitans.
Sumber: Sadler, T. W., Penerbit Buku Kedokteran, Embriologi Kedokteran Langman Edisi ke-7
14. (Khusha)
Saraf di otot tidak begitu terlindungi oleh tulang/otot pada siku sehingga saat terbentur
dengan keras sehingga menyebabkan syaraf mengirim sinyal ke SSP