Anda di halaman 1dari 5

DINAMIKA ORGANISASI

November 23rd, 2010 Related Filed Under


manusia melakukan kegiatan dan bereaksi terhadap kegiatan orang lain dalam
organisasi baik dari pimpinan atau sesama anggota,menimbulkan bermacam-macam
dinamika perilaku dalam organisasi.

Dinamika organisasi yang harus dikelola secara cerdas dan konstruktif ialah terletak
pada konflik yang sering timbul di suatu organisasi, karena dalam kenyataannya konflik
tidak selamanya bersifat destruktif akan tetapi akan mampu meningkatkan produktifitas
suatu organisasi apabila dapat di atasi dan dikelola dengan baik.

Manusia merupakan satu dari jutaan Makhluk Allah yang hidup dengan berkelompok.
semakin maju peradaban, semakin maju pula cara manusia berkelompok. Seperti yang
kita lihat ahir-ahir ini, banyak sekali muncul kelompok, komunitas, ataupun organisasi
dengan berbagai latar belakang. Agama, kepentingan, nasib merupakan beberapa
alasan yang kerap melandasi terbentuknya suatu kelompok.
Himpunan Mahasiswa Teknik Computer-Informatika (HMTC), organisasi mahasiswa
yang berdomisili di kampus perjuangan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
(ITS Surabaya), misalnya, merupakan salah satu bentuk organisasi yang (mungkin)
awalnya dibentuk karena persamaan nasib. karena itulah, hanya mahasiswa-
mahasiswa yang bernasib sama yang bisa menjadi anggota HMTC, yaitu mahasiswa
yang kebetulan menuntut ilmu di Jurusan Teknik Informatika ITS.
Sebuah organisasi, tentu tidak akan pernah menjadi besar jika anggotanya hanya
berfikir bahwa keberadaanya dalam organisasi tersebut hanya didasarkan atas
kesamaan nasib belaka. Tentu dalam perjalananya anggota organisasi yang seperti itu
haruslah melakukan redefinisi atas eksistensinya tersebut. Persamaan tujuan, salah
satu hal yang bisa memacu semua anggota organisasi untuk lebih memajukan
organisasinya.
Ketika semua anggota sudah memiliki pandangan yang sama tentang goal set yang
akan dicapai organisasinya, maka dinamika organisasi barulah dimulai. bukan berarti
persamaan kepentingan dan tujuan hanya akan melahirkan sebuah bentuk kerjasama
yang solid, justru memungkinkan sekali timbul friksi tentang bagaimana cara
pencapaian tujuan tersebut. Di HMTC misalkan, ketika tujuanya adalah lebih
menyejahterakan anggotanya, maka akan banyak benturan atas metode yang akan
digunakan, pun juga ketika HMTC bertujuan untuk mengenalkan Teknik Informatika ITS
ke dunia luar, pasti ada cara dan konsep yang mungkin menimbulkan pro dan kontra.
Dinamika dalam pencapaian suatu tujuan merupakan hal yang wajar, selama masing-
masing pihak masih punya ghiroh untuk duduk bersama dengan azas kekeluargaan
yang profesional. karena jika disikapi dengan arif, sebuah konflik bisa menjadi elemen
yang konstruktif untuk memajukan organisasi. Dan konflik apabila di-manage dengan
baik, maka buka hal yang mustahil akan lahir sebuah kompetisi yangsehat. Dan sudah
menjadi tanggung jawab seorang pemimpin organisasi untuk menjaga semangat
kompetisi yang sehat dalam organisasinya.

PENGERTIAN KONFLIK

Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah


komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi. Karakteristik-karakteristik
kepribadian tertentu, seperti otoriter atau dogmatis juga dapat menimbulkan konflik.

Arti konflik banyak dikacaukan dengan banyaknya definisi dan konsepsi yang saling
berbeda. Pada hakekatnya konfilk dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi
pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak.

Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau


lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan
bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau
kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan
status, tujuan, nilai dan persepsi.

JENIS-JENIS KONFLIK

Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :

1.Konflik dalam diri individu

Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan

yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.

2.Konflik antar individu dalam organisasi yang sama

karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi

antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.

3.Konflik antar individu dan kelompok

seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk


mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.

4.Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama

Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam


organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
5.Konflik antar organisasi

konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.

SEBAB-SEBAB TIMBULNYA KONFLIK.

Setelah mengapa ada konflik, biasanya ada sumber-sumber yang menjadikan konflik
tersebut muncul, secara umum biasanya terjadi karena tersebut dibawah ini:

1. Adanya aspirasi yang tidak ditampung.

2. Saling ketergantungan tugas.

3. Ketergantungan satu arah.

4. Ketidakpuasan, perasaan ketidakadilan.

5. Distorsi komunikasi.

6. Tidak ada pedoman.

7. Aturan yang kurang jelas.

8. Kurang transparannya beberapa hal.

MENGENDALIKAN KONFLIK

Konflik agar tidak mengarah ke destruksi harus bisa dikendalikan, antara lain dengan
cara sebagai berikut:

1. Harus sering mengadakan musyawarah.

2. Adanya komunikasi dua arah yang enak dan luwes.

3. Memberi keadilan pada semua lini.

4. Transparan dalam semua hal.

5. Ada pedoman yang jelas.

6. Ada aturan yang jelas.

7. Semua aspirasi dianggap penting dan dikomunikasikan

TEORI MOTIVASI
Motivasi dapat diartikan sebagai faktor pendorong yang berasal dalam diri manusia,
yang akan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Dengan demikian, motivasi kerja
akan berpengaruh terhadap performansi pekerja.Menurut Hilgard dan Atkinson, tidaklah
mudah untuk menjelaskan motifasi sebab :1.Pernyataan motif antar orang adalah tidak
sama, budaya yang berbeda akan menghasilkan ekspresi motif yang berbeda
pula.2.Motif yang tidak sama dapat diwujudkan dalam berbagai prilaku yang tidak
sama.3.Motif yang tidak sama dapat diekspresikan melalui prilaku yang sama.4.Motif
dapat muncul dalam bentuk-bentuk prilaku yang sulit dijelaskan5.Suatu ekspresi prilaku
dapat muncul sebagai perwujudan dari berbagai motif.Berikut ini dikemukakan huraian
mengenai motif yang ada pada manusia sebagai factor pendorong dari prilaku manusia.

Motif Kekuasaan

Merupakan kebutuhan manusia untuk memanipulasi manusia lain melalui keunggulan-


keunggulan yang dimilikinya. Clelland menyimpulkan bahwa motif kekuasaan dapat
berfifat negatif atau positif. Motif kekuasaan yang bersifat negatif berkaitan dengan
kekuasaan seseorang. Sedangkan motif kekuasaan yang bersifat positif berkaitan
dengan kekuasaan social (power yang dipergunakan untuk berpartisipasi dalam
mencapai tujuan kelompok).

Motif Berprestasi

Merupakan keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan suatu tugas secara


sempurna, atau sukses didalam situasi persaingan (Chelland). Menurut dia, setiap
orang mempunyai kadar n Ach (needs for achievement) yang berlainan. Karakteristik
seseorang yang mempunyai kadar n Ach yang tinggi (high achiever) adalah :1.Risiko
moderat (Moderate Risks) adalah memilih suatu resiko secara moderat2.Umpan balik
segera (Immediate Feedback) adalah cenderung memilih tugas yang segera dapat
memberikan umpan balik mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mewujudkan
tujuan, cenderung memilih tugas-tugas yang mempunyai criteria performansi yang
spesifik.3.Kesempurnaan (accomplishment) adalah senang dalam pekerjaan yang
dapat memberikan kepuasaan pada dirinya.4.Pemilihan tugas adalah menyelesaikan
pekerjaan yang telah di pilih secara tuntas dengan usaha maiksimum sesuai dengan
kemampuannya.

Motif Untuk Bergabung

Menurut Schachter motif untuk bergabung dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk
berada bersama orang lain. Kesimpulan ini diperoleh oleh Schachter dari studinya yang
mempelajari hubungan antara rasa takut dengan kebutuhan berafiliansi.

Motif Keamanan (Security Motive)


Merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari hambatan atau gangguan yang akan
mengancam keberadaannya. Di dalam sebuah perusahaan misalnya, salah satu cara
untuk menjaga agar para karyawan merasa aman di hari tuanya kelak, adalah dengan
memberikan jaminan hari tua, pesangon, asuransi, dan sebagainya.

Motif Status (Status Motive)

Merupakan kebutuhan manusia untuk mencapai atau menduduki tingkatan tertentu di


dalam sebuah kelompok, organisasi atau masyarakat. Parsons, seorang ahli sosiologi
menyimpulkan adanya beberapa sumber status seseorang yaitu :1.Keanggotaan di
dalam sebuah keluarga. Misalnya, seorang anggota keluarga yang memperoleh status
yang tinggi oleh karena keluarga tersebut mempunyai status yang tinggi di
lingkungannya.2.kualitas perseorangan yang termasuk dalam kualitas perseorangan
antara lain karakteristik fisik, usia, jenis kelamin, kepribadian.3.Prestasi yang dicapai
oleh seseorang dapat mempengaruhi statusnya. Misalnya, pekerja yang berpendidikan,
berpengalaman, mempunyai gelar, dsb.4.Aspek materi dapat mempengaruhi status
seseorang di dalam lingkungannya. Misalnya, jumlah kekayaan yang dimiliki oleh
seseorang.5.Kekuasaan dan kekuatan (Autoriry and Power). Dalam suatu organisasi,
individu yang memiliki kekuasaan atau kewenangan yang formal akan memperoleh
status yang lebih tinggi.

MOTIVASI/KESIMPULAN

Kebiasaan selama ini dimana konflik ditempatkan dalam destructive zone perlu
direformasi kedalam dinamis zone. Konflik yang bersifat positif harus dimanage secara
cerdas, tepat dan profesional. Sehingga ada peningkatan performance dan dinamika
organisasi. Akhirnya konflik bisa didesign sebagai mesin dinamika organisasi

Adanya konflik jangan dianggap sebagai suatu kemunduran tapi bisa dianggap sebagai
dinamika organisasi dan juga agar organisasi tidak menjadi stagnan. Dan yang lebih
penting lagi untuk belajar bersama dari adanya konflik tersebut, dengan konflik
menjadikan anggota maju dalam berpikir, maju dalam wawasan, maju dalam wacana
dan bisa menghargai beda pendapat. Dan yang terakhir agar organisasi bisa menjadi
hidup.

Pelaku konflik tidak dianggap sebagai musuh, pelaku konflik jangan dianggap sebagai
perusak organisasi tapi harus ditempatkan sebagai motor dinamika organisasi.

Anda mungkin juga menyukai