Abstrak : Proyek konstruksi yang bermasalah dalam pelaksanaan pekerjaan diakibatkan oleh
adanya perpanjangan waktu kerja dan kenaikan biaya kerja. Manajemen proyek yang memiliki kemampuan
terbatas turut memberi kontribusi terhadap penurunan kualitas kerja proyek. Kualitas manajer proyek
memiliki peranan penting untuk kelancaran suatu proyek konstruksi. Dedikasi dalam profesi ini menuntut
manajer proyek untuk melaksanakan pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana. Menganalisa kualitas
manajer proyek terhadap pelaksanaan proyek konstruksi merupakan salah satu cara untuk mengukur kualitas
suatu proyek. Diperlukan suatu cara pengukuran yang tepat untuk dapat memberikan penilaian akurat
mengenai kualitas manajer proyek yang cakap dan handal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas manajer proyek konstruksi dan untuk mengetahui pengaruh
kualitas manajer proyek terhadap pelaksanaan proyek konstruksi. Penelitian menggunakan sampel sebanyak
45 responden dari beberapa proyek konstruksi di daerah Badung dan Denpasar selama periode tahun 2007 -
2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda dengan
melakukan pengujian terhadap F-test, dan t-test. Ditemukan 8 (delapan) faktor dominan yang memiliki nilai
eigen values > 1. Secara berurutan, faktor yang telah diberi nama tersebut adalah pengalaman 41,63%,
pendidikan 9,278%, pengetahuan 7,240%, kemampuan 5,088%, karakter 4,047%, jaringan 3,843%,
hubungan komunikasi 3,550%, percaya diri 3,357%. Pengaruh kualitas manajer proyek terhadap biaya
proyek sebesar 51,9%, terhadap mutu proyek sebesar 43,1%, terhadap waktu proyek, dengan nilai 57,9%.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya pengaruh kuat antara kualitas manajer proyek konstruksi
berpengaruh terhadap pelaksanaan proyek konstruksi.
Abstract: Problems in construction projects caused by the extension of working time and an
increase in labor costs. A limited ability of project management contribute to the decline in the quality of
project work. The quality of project manager has an important role to smooth a construction project.
Dedication in this profession requires project managers to carry out the work going according to plan.
Analyzing the quality of the project manager for the implementation of construction projectsis one wayto
measure the quality of a project. It needs a right measurements way to providean accurate assessment of
qualified and reliable project managers. This study aimed to obtain and analyze the factors that affect the
quality of the project manager and its to construction projects.This used a sample of 45 respondents from
several construction projects in the area of Badung and Denpasar during the period 2007-2012. The method
used in this study is the method of multiple linear regression analysis by testing for the F-test and t-test. The
results found 8 dominant factor that has a value eigen values> 1. Sequentially, the factors that have been
named are experience 41.63%, education 9.278%, knowledge 7.240%, ability 5.088%, character 4.047%,
network 3.843%, relationship communication 3.550%, confidence 3.357%. Influence the quality of the
project manager on the performance fee of 51.9%, against 43.1% for quality performance, on-time
performance, with a value of 57.9%. The results of this study prove that the powerful influence between the
quality of the construction project manager to the implementation of construction projects.
1
Mahasiswa Program Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Denpasar
2
Staf Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Denpasar
11
Jurnal Spektran
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87
PENDAHULUAN
Kualitas manajer proyek memegang peranan faktor-faktor dari kualitas manajer proyek yang
penting dalam kelancaran suatu proyek konstruksi. berpengaruh terhadap proyek konstruksi dan
Dedikasi dan konsistensinya dalam profesi ini mengetahui hubungan kualitas manajer proyek dan
menuntutnya untuk mengendalikan pekerjaan agar pengaruhnya terhadap pelaksanaan proyek
tetap berjalan sesuai dengan rencana. Manajemen konstruksi.
proyek menjadi bekal utama untuk menyiapkan
pekerjaan proyek hingga pekerjaan diserahkan pada SISTEM MANAJEMEN MUTU
pemilik. Pekerjaan proyek dimulai dari
perencanaan dengan para konsultan, klarifikasi Teori dari ISO 8402 quality vocabulary,
bersama rekan kerja, negosiasi, pelaksanaan mengemukakan bahwa kualitas berarti semua
proyek, hingga pertanggungjawaban di akhir aktivitas dari fungsi manajeman secara keseluruhan
pekerjaan. yang menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-
Selama ini sering ditemui adanya tujuan dan tanggungjawab serta
keterlambatan pekerjaan proyek yang mengimplementasikan melalui alat-alat seperti:
menyebabkan terjadinya kerugian. Berbagai perencanaan kualitas, pengendalian kualitas,
persoalan yang terjadi karena manajemen waktu jaminan kualitas, dan peningkatan kualitas. ISO
yang kurang baik. Kemampuan manajer proyek menegaskan pada standar kualitas yang dikeluarkan
dalam mengantisipasi adanya waktu kerja yang melalui ISO 9000 tentang Implementasi Sistem
diliburkan secara nasional masih cukup lemah. Manajemen Kualitas kemudian disusul dengan ISO
Prediksi yang disiapkan masih belum cukup 9001, 9002, 9003 tentang quality management dan
mampu untuk mengatasi kekurangan sumber daya ISO 9004 tentang Quality Management and Quality
manusia pada waktu tertentu. Libur hari raya yang System Guidelines.
terjadi dalam waktu yang bersamaan dan cukup Edward Deming, mengemukakan kualitas
panjang telah memberi kontribusi besar pada sisi berarti pemecahan masalah untuk mencapai
waktu pekerjaan proyek. penyempurnaan terus menerus. Seluruh komponen
Peningkatan biaya juga sering terjadi pada yang terlibat dalam pencapaian kualitas merupakan
saat proyek telah berjalan. Kebutuhan dana untuk suatu community yang saling memberi dukungan
pengadaan material di pasaran yang harganya (Suardi, 2003) proses ini sering disebut siklus
sering meningkat mengikuti kebijakan pemerintah. Deming yaitu Plan, Do, Check, dan Action.
Kemampuan manajer proyek yang terbatas dalam Philip B. Croby mengemukakan kualitas
memilih suplier untuk dapat memberi penawaran berarti kesesuaian terhadap persyaratan. Crosby
harga yang terbaik akan memberi dampak pada memandang masalah kualitas dengan berbagi 4
peningkatan biaya. Negosiasi yang masih lemah langkah yaitu Conformance, Prevention of Defects,
dalam berbagai penawaran harga material, tenaga Zero Defect dan Performance Measurement. Empat
kerja, lingkungan di sekitar proyek turut memberi langkah yang dikemukakan oleh Philip B. Crosby
kontribusi besar penyebab biaya menjadi merupakan rangkaian Top-Down. Untuk mencapai
membengkak. kualitas yang diharapkan konsumen. Kebutuhan
Perubahan yang terjadi pada biaya dan waktu dan keinginan konsumen harus dikenali terlebih
akan berpengaruh pada kualitas proyek. Pengguna dahulu sebelum melakukan proses produksi,
jasa selaku pemilik proyek telah memiliki ukuran didalam proses harus menghindari terjadinya
kualitas yang telah disepakati dengan penyedia kesalahan yang akan meningkatkan biaya dan
jasa. Manajer proyek harus memahami mengenai waktu produksi. Pencapaian bebas cacat adalah
manajemen proyek seutuhnya, baik hal teknis mutlak karena setiap cacat yang terjadi berarti
maupun administrasi terkait pelaksanaan di biaya. Dari proses ini memerlukan tolak ukur yang
lapangan. Manajer proyek paham dengan segala digunakan sebagai pedoman dan secara terus
kebutuhan dalam melaksanakan proyek, tanpa menerus ukuran kualitas akan meningkat. Joseph
harus mengetahui penguasaan pekerjaan secara M. Juran mengemukakan kualitas berarti
total. Manajer Proyek juga dapat berperan sebagai kesesuaian dengan penggunaan berorientasi pada
seorang manajer sumber daya manusia, manajer pemenuhan harapan konsumen. Konsep Juran
keuangan, dan manajer komunikasi dalam lingkup mempengaruhi perjalanan kualitas yang dijadikan
proyeknya. Berdasarkan paparan tersebut maka sebagai tolok ukur pada dunia industri.
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis PMI (Project Management Institue)
mengemukakan dalam Project Management Body
12
Jurnal Spektran
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87
of Knowledge khususnya didalam pelaksanaan manajer area, manajer kantor, manajer departemen,
pekerjaan proyek pembangunan berbeda atau mandor (foreman).
dibandingkan dengan konsep Trilogi Juran yaitu 1. Manajemen tingkat menengah (middle
sudut pandang Quality Improvement dengan management), mencakup semua manajemen
Quality Assurance yang dirasa lebih tepat yang berada diantara manajemen lini pertama
digunakan pada industri konstruksi sehingga 3 dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
prinsip kunci yang dikemukakan PMI adalah penghubung antara keduanya. Jabatan yang
Quality Planning, Quality Assurance dan Quality termasuk manajer menengah diantaranya
Control. kepala bagian, pemimpin proyek, manajer
Mendapatkan standar kinerja mutu yang baik pabrik, atau manajer divisi.
dapat dilakukan dengan mengadopsi beberapa 2. Manajemen puncak (top management),
sistem perencanaan dan pengendalian mutu seperti dikenal pula dengan istilah executive officer.
uraian berikut ini (Husen, 2009): Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi
1. Menerapkan Sistem Manajeman Mutu ISO perusahaan secara umum dan mengarahkan
9000 dengan menjalankan prosedur sebagai jalannya perusahaan. Contoh top manajemen
bagian dari keseluruhan sistem untuk adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO
mendapatkan produk akhir yang sesuai (Chief Information Officer), dan CFO (Chief
dengan yang direncanakan. Prinsip-prinsip Financial Officer).
dasar yang dilakukan adalah membuat dan
menulis perencanaan, melaksanakan dan Meskipun demikian, tidak semua organisasi
mengendalikan sesuai dengan rencana serta dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
mencatat apa yang telah dilakukan. menggunakan bentuk piramida tradisional ini.
2. Untuk melengkapi persyaratan sistem Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan
mutu diatas sehingga didapat mutu terbaik sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh
terhadap standar produk akhir, dilakukan tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari
dengan cara membuat gambar kerja yang satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan
detail dan akurat, lalu nmembuat permintaan pekerjaan.
spesifikasi umum dan teknis terhadap Manajer Fungsional bertanggungjawab atas
pekerjaan dan material yang digunakan. hanya satu kegiatan organisasi, seperti produksi,
3. Untuk pengendalian selama proyek, pemasaran, penjualan, atau keuangan. Orang-orang
jadwal pengiriman material harus tepat dan kegiatan-kegiatan yang dikepalai oleh seorang
waktu, proses penyimpanan material aman manajer fungsional dipersatukan oleh seperangkat
dan terlindung, selain itu dibuatkan format kegiatan yang sama.
standar prosedur operasional mengikuti Manajer umum mengatur sebuah unit yang
spesifikasi yang telah ditetapkan dalam kompleks, seperti sebuah perusahaan, anak
penggunaan materialnya perusahaan, atau sebuah divisi yang beroperasi
4. Melengkapi pengendalian kinerja mutu mandiri. Manajer umum bertanggungjawab atas
dapat dilakukan dengan membuat semua kegiatan unit tersebut, seperti produksi,
prosedur dan instruksi kerja dari total pemasaran, penjualan, dan keuangan.
quality control yaitu dengan melakukan Manajer proyek merupakan individu atau
kegiatan perencanaan (plan), pelaksanaan kelompok yang bertanggung jawab untuk
(do), pemeriksaan (check), tindakan memimpin suatu organisasi proyek. Manajer
koreksi (corrective action). proyek merupakan pribadi yang cakap dalam
Manajer dapat diklasifikasikan dalam dua cara berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan dasar
yaitu : menurut tingkatnya dalam organisasi, yaitu ilmu manajemen proyek, seperti ekonomi
manajer lini-pertama, manajer menengah, serta keuangan, sumber daya manusia, hukum kontrak
manajer puncak dan menurut rentang kegiatan konstruksi, maupun berbagai hal teknis lainnya.
organisasi yang ada di bawah tanggung jawabnya, Proyek Konstruksi adalah suatu rangkaian
yaitu yang disebut manajer fungsional dan manajer kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan
umum (Stoner dan Wankel, 1986) umumnya berjangka pendek. Dalam rangkaian
Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai kegiatan tersebut, ada suatu proses yang mengelola
dari bawah ke atas : sumber daya proyek menjadi suatu kegiatan yang
Manajemen lini pertama (first-line berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam
management), dikenal pula dengan istilah rangkaian kegiatan ini tentunya melibatkan pihak-
manajemen operasional, merupakan manajemen pihak yang terkait, baik secara langsung maupun
tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin tidak langsung.
dan mengawasi karyawan non-manajerial yang Proyek Konstruksi mempunyai 3 (tiga)
terlibat dalam proses produksi. Mereka sering karakteristik yang dapat dipandang secara tiga
disebut penyelia (supervisor), manajer shift, dimensi (Ervianto, 2003) yaitu :
13
Jurnal Spektran
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87
14
Jurnal Spektran
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87
15
Jurnal Spektran
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87
16
Jurnal Spektran
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87
variabel bebas terhadap variabel terikat. Sisa turut berpartisipasi aktif sesuai arahan
merupakan prosentase yang diakibatkan oleh manajer proyek.
variabel lain yang tidak diperhitungkan dalam 2. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan
penelitian. dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa
analisa kualitas manajer proyek sangat
SIMPULAN DAN SARAN berperan dan berpengaruh terhadap
pelaksanaan suatu proyek konstruksi.
Simpulan Kualitas manajer proyek mempunyai
Dari penelitian yang sudah dilakukan, dapat kontribusi yang signifikan terhadap
disimpulkan sebagai berikut:
1. Penelitian ini menghasilkan 8 (delapan) faktor biaya pelaksanaan proyek konstruksi,
kualitas manajer proyek yang berpengaruh dengan nilai 51,9%. Faktor dominan yang
terhadap pelaksanaan proyek konstruksi berpengaruh adalah faktor pengalaman
Delapan faktor tersebut diperoleh dari hasil (t=2,093), faktor pengetahuan (t=2,288)
pengolahan 37 variabel dari 45 responden dan faktor kemampuan (t=2,470). Dengan
dengan menggunakan analisis faktor. Faktor memiliki latar belakang sebagai proyek
dominan tersebut memiliki nilai eigen values manajer, dan wawasan yang terkait
> 1 yang secara berurutan ialah Pengalaman dengan anggaran belanja proyek,
(41,63%), Pendidikan (9,278 %), Pengetahuan diyakini seorang manajer proyek dapat
(7,240%), Kemampuan (5,088%), Karakter
(4,047%), Jaringan (3,843%), Hubungan
menggunakan budget dengan tepat.
Kualitas manajer proyek mempunyai
Komunikasi (3,550%), Percaya Diri
(3,357%). kontribusi terhadap mutu pelaksanaan
Faktor pengalaman memberi indikasi bahwa proyek konstruksi, sebesar 43,1%. Faktor
manajer proyek yang telah menyelesaikan dominan yang berpengaruh adalah faktor
beberapa proyek konstruksi akan sangat pengetahuan (t=3,098), faktor karakter diri
berpengaruh pada proyek berikutnya. Segala (t=2,421) dan faktor Jaringan relasi (t=2,200).
kesempatan yang diperoleh akan menjadi Khususnya pengetahuan tentang manajemen
pelajaran untuk dapat digunakan pada proyek kualitas, akan membantu manajer proyek
yang baru. Pengalaman selama menjadi staf untuk memberi penilaian yang lebih terukur
hingga manajer pada proyek dapat membantu dari suatu material maupun aktivitas. Karakter
proyek manajer melaksanakan proyek diri yang disiplin dalam bekerja dan
konstruksi menjadi lebih teratur dan bertanggungjawab menyelesaikan pekerjaan
terencana. serta adanya ikatan profesi yang terjalin
Faktor pendidikan, pengetahuan dan dengan baik turut membantu memberi
kemampuan diri, yang rata-rata memiliki informasi terbaru terkait aktivitas yang sedang
prosentase 5%-10%, mengindikasikan bahwa dijalankan, turut memberi pengaruh kuat pada
wawasan pengetahuan yang luas dapat mutu.
membantu manajer proyek untuk memberi Kualitas manajer proyek mempunyai
solusi praktis pada persoalan teknis. Pelatihan kontribusi yang signifikan terhadap waktu
maupun latar belakang pendidikan yang tepat pelaksanaan proyek konstruksi, dengan nilai
dan sesuai dengan kebutuhan proyek, turut 57,9%. Faktor dominan yang berpengaruh
mempengaruhi manajer proyek memberi adalah faktor pendidikan (t=2,676) dan faktor
masukan dan arahan pada semua staf pekerja hubungan komunikasi (t=2,711). Dengan
maupun pengelola proyek lainnya. Ditambah memiliki kemampuan manajemen waktu dan
pula dengan kemampuan manajer proyek kemampuan berkomunikasi yang baik sesama
sebagai motivator dan teladan bagi semua tim pengelola proyek, diyakini dapat mengurangi
proyek, akan memberi pengaruh positif bagi terjadinya keterlambatan pelaksanan proyek.
semua stakeholder.
Faktor karakter, jaringan, hubungan Saran
komunikasi dan percaya diri memiliki Dengan mengacu pada kesimpulan di atas,
prosentase rata-rata dibawah 5% memberi saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai
indikasi bahwa sifat-sifat pribadi seorang berikut :
manajer proyek turut memberi pengaruh pada 1. Untuk dapat menjadi seorang proyek manajer
pelaksanaan proyek konstruksi. Mulai dari konstruksi yang baik, dibutuhkan pengalaman
cara menyampaikan tugas, negosiasi, luas di dunia konstruksi. Pengalaman dari
pendelegasian wewenang hingga menegur berbagai multi disiplin ilmu akan justru akan
staf akan berpengaruh bagi stakeholder untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatur,
mengarahkan, dan mengendalikan proyek.
17
Jurnal Spektran
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87
Pendidikan dasar ilmu konstruksi dan Manajemen Mutu. Cetakan kedua Jakarta:
manajemen proyek patut dipahami. Karakter Ghalia Indonesia.
pribadi sedapat mungkin bisa menjadi teladan Husen, A. 2008. Manajemen Proyek. Yogyakarta:
bagi orang lain. Andi.
2. Untuk mewujudkan keberhasilan dalam Hajek, V.G. 1988. Manajemen Proyek
proyek konstruksi dibutuhkan kerjasama Perekayasaan. Edisi Ketiga. Jakarta:
yang baik dari manajer proyek dengan Erlangga.
semua pihak/ stakeholder yaitu pemilik IAMPI, 2000. Standar Nasional Manajemen
modal, owner, konsultan, supplier, staf Proyek Indonesia. Vol. 1 Edisi Pertama.
(mandor dan pekerja). Dengan adanya Jakarta.
kerjasama yang baik maka pelaksanaan Kusumawathi, 2004. Pengawasan Masyarakat
proyek diyakini dapat mencapai dalam Mendukung terwujudnya Good
keberhasilan secara maksimal baik dari Governance (tesis). Denpasar: Universitas
segi biaya, mutu dan waktu. Udayana.
3. Seorang manajer proyek selayaknya terus Lock, D.1987. Manajemen Proyek. Edisi
meningkatkan kualitas kerjanya dengan Ketiga.Jakarta: Erlangga.
meluaskan wawasan baik pergaulan yang Nitisemito A.S. 1996. Manajemen Personalia
luas dan positif, mengikuti seminar- (manajemen sumber daya manusia). edisi
seminar yang terkait dengan dunia ketiga. Jakarta. Ghalia Indonesia.
konstruksi, menambah pengetahuan Nugraha, P. Natan, I. Sutjipto, R.1986. Manajemen
tentang ilmu pengetahuan dan teknologi Proyek Konstruksi 2. Surabaya: Kartika
agar mengetahui perkembangan dunia Yudha.
konstruksi serta untuk menghadapi Reksohadiprodjo, S. 2001. Manajemen Proyek.
persaingan dunia kerja yang semakin edisi kelima. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.
ketat. Siregar, A.B. Samadhi, A.1987. Manajemen.
Bandung. Institut Teknologi Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Soeharto, I. 1995. Manajemen Proyek. Dari
Adnyana. Swastika, Yana, A. Sudarsana. 2003. Konseptual Sampai Operasional. Jakarta:
Manajemen Proyek Konstruksi Denpasar: Erlangga.
Universitas Udayana. Sukaratha, G.S. 2006. Analisis Kinerja Mandor
Alwi,S. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Menerapkan Manajemen Kualitas Pada
(strategi keunggulan kompetitif) Yogyakarta: Proyek Pembangunan Nusadua Golf Resort
FE UGM Kawasan BTDC-Nusa Dua Bali (tesis).
Barry, R.B. 2009.Top 10 Qualities of a Project Denpasar: Universitas Udayana.
Manager. Available from: URL: Surakhmad, W. 1975. Paper Skripsi Thesis
http://www/projectsmart.co.uk/top-10- Disertasi, cara merencanakan cara menulis
qualities-project-manager.html. cara menilai. Bandung: Tarsito.
Christiawan. 1992. Manajemen Kontraktor. Santosa, B. 2003. Manajemen Proyek. edisi
Perpaduan Manajemen dan Budaya. Jakarta: pertama cetakan kedua. Surabaya: Guna
PT. Waskita Karya. Widya.
Duncan, W.R. 1996.Project Management Body Stoner, J.A.F. dan Wankel, C. 1986. Manajemen,
of Knoledge. USA: Project Management Jakarta: Intermedia.
Institute. Wahyudi, E.B. 2002. Organisasi, Prosedur, serta
Davidson, J. 2002.Manajemen Proyek. Yogyakarta: Teknik Penyelenggaraan Suatu Proyek.
Andi. (prosiding) Manajemen Proyek sebagai Kunci
Dipohusodo, I.1996. Manajemen Proyek & menuju Globalisasi dan Kebangkitan
Konstruksi. Yogyakarta: Kanisius. Ekonomi. Lab MK Teknik Sipil FT Unud,
Sanur 28 September.
Emilia, E. 2008. Menulis Tesis dan Disertasi.
Bandung: Alfabeta. Zacky, M. 2001. Pengaruh Kualitas Manajer
Proyek Terhadap Kinerja Waktu Pelaksanaan
Ervianto, W.I. 2003. Manajemen Proyek
Proyek Konstruksi bangunan Bertingkat di
Konstruksi. Yogyakarta: Andi.
Jabotabek (tesis). Jakarta: Universitas
Hadiwiardjo, dkk. 2000. Memasuki Pasar Indonesia.
International dengan ISO 9000. Sistem
18