Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Spektran

http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87

ANALISIS KUALITAS MANAJER PROYEK TERHADAP PELAKSANAAN PROYEK


KONSTRUKSI (STUDI KASUS : DI DENPASAR DAN BADUNG)

I Gde Eka Dharsika1, IN.Budiartha 2, I W.Yansen 2

Abstrak : Proyek konstruksi yang bermasalah dalam pelaksanaan pekerjaan diakibatkan oleh
adanya perpanjangan waktu kerja dan kenaikan biaya kerja. Manajemen proyek yang memiliki kemampuan
terbatas turut memberi kontribusi terhadap penurunan kualitas kerja proyek. Kualitas manajer proyek
memiliki peranan penting untuk kelancaran suatu proyek konstruksi. Dedikasi dalam profesi ini menuntut
manajer proyek untuk melaksanakan pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana. Menganalisa kualitas
manajer proyek terhadap pelaksanaan proyek konstruksi merupakan salah satu cara untuk mengukur kualitas
suatu proyek. Diperlukan suatu cara pengukuran yang tepat untuk dapat memberikan penilaian akurat
mengenai kualitas manajer proyek yang cakap dan handal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas manajer proyek konstruksi dan untuk mengetahui pengaruh
kualitas manajer proyek terhadap pelaksanaan proyek konstruksi. Penelitian menggunakan sampel sebanyak
45 responden dari beberapa proyek konstruksi di daerah Badung dan Denpasar selama periode tahun 2007 -
2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda dengan
melakukan pengujian terhadap F-test, dan t-test. Ditemukan 8 (delapan) faktor dominan yang memiliki nilai
eigen values > 1. Secara berurutan, faktor yang telah diberi nama tersebut adalah pengalaman 41,63%,
pendidikan 9,278%, pengetahuan 7,240%, kemampuan 5,088%, karakter 4,047%, jaringan 3,843%,
hubungan komunikasi 3,550%, percaya diri 3,357%. Pengaruh kualitas manajer proyek terhadap biaya
proyek sebesar 51,9%, terhadap mutu proyek sebesar 43,1%, terhadap waktu proyek, dengan nilai 57,9%.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya pengaruh kuat antara kualitas manajer proyek konstruksi
berpengaruh terhadap pelaksanaan proyek konstruksi.

Kata Kunci : Kualitas, manajer, proyek, analisis faktor

ANALYSIS OF PROJECT MANAGER QUALITY FOR IMPLEMENTING PROJECT


CONSTRUCTION

Abstract: Problems in construction projects caused by the extension of working time and an
increase in labor costs. A limited ability of project management contribute to the decline in the quality of
project work. The quality of project manager has an important role to smooth a construction project.
Dedication in this profession requires project managers to carry out the work going according to plan.
Analyzing the quality of the project manager for the implementation of construction projectsis one wayto
measure the quality of a project. It needs a right measurements way to providean accurate assessment of
qualified and reliable project managers. This study aimed to obtain and analyze the factors that affect the
quality of the project manager and its to construction projects.This used a sample of 45 respondents from
several construction projects in the area of Badung and Denpasar during the period 2007-2012. The method
used in this study is the method of multiple linear regression analysis by testing for the F-test and t-test. The
results found 8 dominant factor that has a value eigen values> 1. Sequentially, the factors that have been
named are experience 41.63%, education 9.278%, knowledge 7.240%, ability 5.088%, character 4.047%,
network 3.843%, relationship communication 3.550%, confidence 3.357%. Influence the quality of the
project manager on the performance fee of 51.9%, against 43.1% for quality performance, on-time
performance, with a value of 57.9%. The results of this study prove that the powerful influence between the
quality of the construction project manager to the implementation of construction projects.

Keywords: Quality, manager, project, factor analysis

1
Mahasiswa Program Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Denpasar
2
Staf Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Denpasar

11
Jurnal Spektran
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87

PENDAHULUAN
Kualitas manajer proyek memegang peranan faktor-faktor dari kualitas manajer proyek yang
penting dalam kelancaran suatu proyek konstruksi. berpengaruh terhadap proyek konstruksi dan
Dedikasi dan konsistensinya dalam profesi ini mengetahui hubungan kualitas manajer proyek dan
menuntutnya untuk mengendalikan pekerjaan agar pengaruhnya terhadap pelaksanaan proyek
tetap berjalan sesuai dengan rencana. Manajemen konstruksi.
proyek menjadi bekal utama untuk menyiapkan
pekerjaan proyek hingga pekerjaan diserahkan pada SISTEM MANAJEMEN MUTU
pemilik. Pekerjaan proyek dimulai dari
perencanaan dengan para konsultan, klarifikasi Teori dari ISO 8402 quality vocabulary,
bersama rekan kerja, negosiasi, pelaksanaan mengemukakan bahwa kualitas berarti semua
proyek, hingga pertanggungjawaban di akhir aktivitas dari fungsi manajeman secara keseluruhan
pekerjaan. yang menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-
Selama ini sering ditemui adanya tujuan dan tanggungjawab serta
keterlambatan pekerjaan proyek yang mengimplementasikan melalui alat-alat seperti:
menyebabkan terjadinya kerugian. Berbagai perencanaan kualitas, pengendalian kualitas,
persoalan yang terjadi karena manajemen waktu jaminan kualitas, dan peningkatan kualitas. ISO
yang kurang baik. Kemampuan manajer proyek menegaskan pada standar kualitas yang dikeluarkan
dalam mengantisipasi adanya waktu kerja yang melalui ISO 9000 tentang Implementasi Sistem
diliburkan secara nasional masih cukup lemah. Manajemen Kualitas kemudian disusul dengan ISO
Prediksi yang disiapkan masih belum cukup 9001, 9002, 9003 tentang quality management dan
mampu untuk mengatasi kekurangan sumber daya ISO 9004 tentang Quality Management and Quality
manusia pada waktu tertentu. Libur hari raya yang System Guidelines.
terjadi dalam waktu yang bersamaan dan cukup Edward Deming, mengemukakan kualitas
panjang telah memberi kontribusi besar pada sisi berarti pemecahan masalah untuk mencapai
waktu pekerjaan proyek. penyempurnaan terus menerus. Seluruh komponen
Peningkatan biaya juga sering terjadi pada yang terlibat dalam pencapaian kualitas merupakan
saat proyek telah berjalan. Kebutuhan dana untuk suatu community yang saling memberi dukungan
pengadaan material di pasaran yang harganya (Suardi, 2003) proses ini sering disebut siklus
sering meningkat mengikuti kebijakan pemerintah. Deming yaitu Plan, Do, Check, dan Action.
Kemampuan manajer proyek yang terbatas dalam Philip B. Croby mengemukakan kualitas
memilih suplier untuk dapat memberi penawaran berarti kesesuaian terhadap persyaratan. Crosby
harga yang terbaik akan memberi dampak pada memandang masalah kualitas dengan berbagi 4
peningkatan biaya. Negosiasi yang masih lemah langkah yaitu Conformance, Prevention of Defects,
dalam berbagai penawaran harga material, tenaga Zero Defect dan Performance Measurement. Empat
kerja, lingkungan di sekitar proyek turut memberi langkah yang dikemukakan oleh Philip B. Crosby
kontribusi besar penyebab biaya menjadi merupakan rangkaian Top-Down. Untuk mencapai
membengkak. kualitas yang diharapkan konsumen. Kebutuhan
Perubahan yang terjadi pada biaya dan waktu dan keinginan konsumen harus dikenali terlebih
akan berpengaruh pada kualitas proyek. Pengguna dahulu sebelum melakukan proses produksi,
jasa selaku pemilik proyek telah memiliki ukuran didalam proses harus menghindari terjadinya
kualitas yang telah disepakati dengan penyedia kesalahan yang akan meningkatkan biaya dan
jasa. Manajer proyek harus memahami mengenai waktu produksi. Pencapaian bebas cacat adalah
manajemen proyek seutuhnya, baik hal teknis mutlak karena setiap cacat yang terjadi berarti
maupun administrasi terkait pelaksanaan di biaya. Dari proses ini memerlukan tolak ukur yang
lapangan. Manajer proyek paham dengan segala digunakan sebagai pedoman dan secara terus
kebutuhan dalam melaksanakan proyek, tanpa menerus ukuran kualitas akan meningkat. Joseph
harus mengetahui penguasaan pekerjaan secara M. Juran mengemukakan kualitas berarti
total. Manajer Proyek juga dapat berperan sebagai kesesuaian dengan penggunaan berorientasi pada
seorang manajer sumber daya manusia, manajer pemenuhan harapan konsumen. Konsep Juran
keuangan, dan manajer komunikasi dalam lingkup mempengaruhi perjalanan kualitas yang dijadikan
proyeknya. Berdasarkan paparan tersebut maka sebagai tolok ukur pada dunia industri.
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis PMI (Project Management Institue)
mengemukakan dalam Project Management Body

12
Jurnal Spektran
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87

of Knowledge khususnya didalam pelaksanaan manajer area, manajer kantor, manajer departemen,
pekerjaan proyek pembangunan berbeda atau mandor (foreman).
dibandingkan dengan konsep Trilogi Juran yaitu 1. Manajemen tingkat menengah (middle
sudut pandang Quality Improvement dengan management), mencakup semua manajemen
Quality Assurance yang dirasa lebih tepat yang berada diantara manajemen lini pertama
digunakan pada industri konstruksi sehingga 3 dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
prinsip kunci yang dikemukakan PMI adalah penghubung antara keduanya. Jabatan yang
Quality Planning, Quality Assurance dan Quality termasuk manajer menengah diantaranya
Control. kepala bagian, pemimpin proyek, manajer
Mendapatkan standar kinerja mutu yang baik pabrik, atau manajer divisi.
dapat dilakukan dengan mengadopsi beberapa 2. Manajemen puncak (top management),
sistem perencanaan dan pengendalian mutu seperti dikenal pula dengan istilah executive officer.
uraian berikut ini (Husen, 2009): Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi
1. Menerapkan Sistem Manajeman Mutu ISO perusahaan secara umum dan mengarahkan
9000 dengan menjalankan prosedur sebagai jalannya perusahaan. Contoh top manajemen
bagian dari keseluruhan sistem untuk adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO
mendapatkan produk akhir yang sesuai (Chief Information Officer), dan CFO (Chief
dengan yang direncanakan. Prinsip-prinsip Financial Officer).
dasar yang dilakukan adalah membuat dan
menulis perencanaan, melaksanakan dan Meskipun demikian, tidak semua organisasi
mengendalikan sesuai dengan rencana serta dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
mencatat apa yang telah dilakukan. menggunakan bentuk piramida tradisional ini.
2. Untuk melengkapi persyaratan sistem Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan
mutu diatas sehingga didapat mutu terbaik sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh
terhadap standar produk akhir, dilakukan tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari
dengan cara membuat gambar kerja yang satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan
detail dan akurat, lalu nmembuat permintaan pekerjaan.
spesifikasi umum dan teknis terhadap Manajer Fungsional bertanggungjawab atas
pekerjaan dan material yang digunakan. hanya satu kegiatan organisasi, seperti produksi,
3. Untuk pengendalian selama proyek, pemasaran, penjualan, atau keuangan. Orang-orang
jadwal pengiriman material harus tepat dan kegiatan-kegiatan yang dikepalai oleh seorang
waktu, proses penyimpanan material aman manajer fungsional dipersatukan oleh seperangkat
dan terlindung, selain itu dibuatkan format kegiatan yang sama.
standar prosedur operasional mengikuti Manajer umum mengatur sebuah unit yang
spesifikasi yang telah ditetapkan dalam kompleks, seperti sebuah perusahaan, anak
penggunaan materialnya perusahaan, atau sebuah divisi yang beroperasi
4. Melengkapi pengendalian kinerja mutu mandiri. Manajer umum bertanggungjawab atas
dapat dilakukan dengan membuat semua kegiatan unit tersebut, seperti produksi,
prosedur dan instruksi kerja dari total pemasaran, penjualan, dan keuangan.
quality control yaitu dengan melakukan Manajer proyek merupakan individu atau
kegiatan perencanaan (plan), pelaksanaan kelompok yang bertanggung jawab untuk
(do), pemeriksaan (check), tindakan memimpin suatu organisasi proyek. Manajer
koreksi (corrective action). proyek merupakan pribadi yang cakap dalam
Manajer dapat diklasifikasikan dalam dua cara berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan dasar
yaitu : menurut tingkatnya dalam organisasi, yaitu ilmu manajemen proyek, seperti ekonomi
manajer lini-pertama, manajer menengah, serta keuangan, sumber daya manusia, hukum kontrak
manajer puncak dan menurut rentang kegiatan konstruksi, maupun berbagai hal teknis lainnya.
organisasi yang ada di bawah tanggung jawabnya, Proyek Konstruksi adalah suatu rangkaian
yaitu yang disebut manajer fungsional dan manajer kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan
umum (Stoner dan Wankel, 1986) umumnya berjangka pendek. Dalam rangkaian
Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai kegiatan tersebut, ada suatu proses yang mengelola
dari bawah ke atas : sumber daya proyek menjadi suatu kegiatan yang
Manajemen lini pertama (first-line berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam
management), dikenal pula dengan istilah rangkaian kegiatan ini tentunya melibatkan pihak-
manajemen operasional, merupakan manajemen pihak yang terkait, baik secara langsung maupun
tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin tidak langsung.
dan mengawasi karyawan non-manajerial yang Proyek Konstruksi mempunyai 3 (tiga)
terlibat dalam proses produksi. Mereka sering karakteristik yang dapat dipandang secara tiga
disebut penyelia (supervisor), manajer shift, dimensi (Ervianto, 2003) yaitu :

13
Jurnal Spektran
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87

1. Bersifat Unik mempengaruhi kinerjanya dalam melaksanakan


Proyek konstruksi tidak pernah terjadi kewajibannya sebagai penanggungjawab
rangkaian kegiatan yang sama persis, proyek pelaksanaan proyek konstruksi.
bersifat sementara dan selalu terlibat grup
pekerja yang berbeda-beda Jumlah sampel dan Teknik sampling
2. Membutuhkan Sumber Daya Teknik pengambilan sampel/ responden
Proyek Konstruksi membutuhkan sumber dilakukan berdasarkan metode purposive sampling,
daya, yaitu pekerja, uang, mesin, metoda dan yaitu teknik sampling yang digunakan peneliti
material. Pengorganisasian semua sumber berdasarkan atas kemampuan dan pengetahuan
daya dilakukan oleh manajer proyek. serta pertimbangan tertentu dalam menentukan
3. Organisasi responden yang diyakini mampu memberikan
Setiap organisasi mempunyai keragaman jawaban pada kuesioner sesuai dengan topik
tujuan dimana didalamnya terlibat sejumlah penelitian (Sugiyono, 2004).
individu dengan keahlian yang bervariasi, Pemilihan lokasi penelitian berada di wilayah
perbedaan ketertarikan, kepribadian yang area Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
bervariasi, dan ketidakpastian. Manajer Proyek yang dipilih merupakan proyek yang
Proyek harus menyatukan visi menjadi satu memiliki nilai diatas Rp 1.000.000.000,00. Subyek
tujuan yang ditetapkan oleh organisasi penelitian merupakan rekan kerja dari manajer
proyek.
Penelitian tentang analisa kinerja mandor
dalam menerapkan manajemen kualitas penah Analisis Data
dilakukan oleh Sukaratha (2006), yang menemukan Analisis data yang dilakukan meliputi:
bahwa adanya korelasi yang sangat rendah. 1. Uji Validasi: dilakukan untuk mendapatkan
Penelitian yang mengacu pada tingkat pendidikan, nilai validitasnya. Uji signifikansi dilakukan
pengalaman, motivasi dan disiplin mandor ini, dengan membandingkan nilai r hitung dengan
memberi gambaran bahwa semua item tersebut r tabel untuk degree of freedom (df) = n 2
tidak secara signifikan dapat menunjang dan alpha = 0,05. Dengan menggunakan
kemampuan mandor dalam menerapkan program SPSS dapat melihat tampilan output
manajemen kualitas. Ternyata skor yang baik, Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item
pendidikan 94%; pengalaman 86%; motivasi 67%; Total Correlation. Bandingkan nilai
disiplin 89%; belum cukup baik menunjang Correlated Item Total Correlation dengan
kemampuan mandor menerapkan manajemen hasil hitungan r tabel, jika r hitung lebih besar
kualitas. dari r tabel dan nilai positif maka butir
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Zacky pertanyaan atau indikator dinyatakan valid.
(2001), tentang pengaruh kualitas manajemen 2. Uji Reliabilitas: untuk uji reliabilitasnya
proyek terhadap kinerja waktu pelaksanaan proyek digunakan alpha Cronbach, yang merupakan
konstruksi di Jabotabek. Penelitiannya teknik yang tepat untuk menentukan suatu
membuktikan secara kualitatif analisa kualitas instrumen reliabel atau tidak reliabel. Kriteria
manajer proyek, baik itu pendidikan, pengalaman, suatu instrumen dikatakan reliabel dengan
pengetahuan dan kemampuan, serta karakter yang menggunakan teknik ini, bila koefisien
yang baik akan meningkatkan kinerja waktu realibilitasnya (r11) > 0,6.
proyek. Hal ini tampak dari analisa statistik yang
3. Analisis Korelasi: dilakukan untuk
menyatakan hubungan korelasi positif yang kuat
mengetahui hubungan antara faktor-faktor
antara variabel analisa kualitas manajer proyek
dalam lelang terhadap partisipasi dan
konstruksi.
perolehan proyek.Analisis Korelasi pada
Penelitian - penelitian tersebut menyarankan
penelitian ini dilakukan untuk mengukur
untuk manajemen proyek (kontraktor, konsultan)
kekuatan hubungan antar setiap variabel.
lebih banyak memberikan bimbingan/ pelatihan
Analisa korelasi menggunakan Measures of
manajemen kualitas seperti cara-cara menerapkan
Sampling Adequacy(MSA). Dengan
perencanaan, pemeriksaan, dan jaminan kepada
menggunakan program SPSS, perhitungan
mandor/manajer proyek yang masih kurang
metode ini yang ditampilkan pada tabel Anti-
memahami. Hasil penelitian ini akan dijadikan
image Correlation, determinant matrik
salah satu referensi bagi penelitian kinerja manajer
korelasi semuanya menunjukkan nilai selain 0
proyek.
(nol). Tabel tersebut menyimpulkan bahwa
analisis faktor dapat dilanjutkan.
METODE 4. Analisis Faktor digunakan untuk
Pendekatan yang dilakukan dalam penlitian mendapatkan faktor-faktor dari kualitas
ini untuk mempelajari dan mengetahui faktor- manajer proyek. Analisis faktor dilakukan
faktor dari seorang manajer proyek yang dengan metode Principal Component Analysis

14
Jurnal Spektran
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87

dan metode rotasi Varimax dengan criteria Uraian Kualitas


dari Kaiser yang mengambil komponen yang F V r
Manajer Proyek
mempunyai eigen values > 1.
5. Analisis Regresi Linier Berganda dilakukan Pendidikan formal
P1 0.866
dilakukan terhadap semua faktor yang akan teknik sipil
menjadi variabel penentu dalam persamaan Pendidikan formal bukan
P2 0.856
regresi. Analisis ini dilakukan untuk teknik sipil
mengetahui pengaruh faktor-faktor kualitas Pendidikan non formal
manajer proyek terhadap pelaksanaan proyek teknik sipil:
P5 0.843
konstruksi. Kursus/pelatihan
Manajemen Konstruksi
HASIL DAN PEMBAHASAN P10 Berani mengambil resiko 0.703
Uji signifikansi menunjukkan bahwa r tabel 2 Pernah dan atau sedang
adalah 0,325 Dari hasil output tersebut didapat r P14 menjadi pengajar di 0.579
hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka lembaga pendidikan
butir pertanyaan atau indikator dinyatakan valid. Pernah mengikuti
P20 0.565
Uji reliabilitas menghasilkan output nilai pelatihan kepemimpinan
Cronbachs Alpha sudah > 0,60 yaitu sebesar 0,959 Pernah mengikuti kursus
maka dari itu pertanyaan kuesioner ini dinyatakan atau seminar dari
p25 0.683
reliabel. Dari analisis faktor variabel bebas yang lembaga ahli manajemen
nilai eigen values > 1 telah menghasilkan 8 proyek
komponen atau faktor seperti terlihat pada Total Pengetahuan tentang
P27 0.46
Variance Explained maupun rotated Component manajemen waktu
Matrix. Pengetahuan tentang
P28 0.56
Tabel 1. Hasil Analisa Faktor manajemen kualitas
Pengetahuan tentang
P31 0.713
Uraian Kualitas administrasi proyek
F V r
Manajer Proyek Pengetahuan tentang
Pendidikan non formal P34 manajemen proyek 0.735
P3 teknik sipil: Manajemen 0.751 konstruksi
Konstruksi Profesional Pengetahuan teknis
3
Pernah bekerja pada P35 organisasi proyek 0.785
P11 beberapa proyek 0.776 konstruksi
konstruksi Pengetahuan tentang
Pernah bekerja pada P36 material/bahan 0.824
P13 perusahaan non 0.562 Konstruksi
konstruksi Pengetahuan tentang
Pernah bekerja sebagai P37 sistem perijinan 0.806
P17 manajer proyek 0.614 bangunan
konstruksi Pernah mengurus
Pernah bekerja di proyek P12 manajemen keuangan 0.653
P18 konstruksi sebagai 0.638 proyek
1 konsultan Pengetahuan tentang
4 P29 0.89
Pernah dan atau masih manajemen biaya
P21 aktif sebagai pengajar 0.566 Pengetahuan tentang
manajemen proyek P32 motivator dan integrator 0.869
Pernah menjadi bagi orang lain
P22 0.665 Pendidikan non formal
pemimpin proyek
Pernah bekerja di proyek P4 teknik sipil: Pendidikan 0.74
P24 dalam keadaan dibawah 0.661 Latihan Manajer Proyek
tekanan P7 Disiplin bekerja 0.622
Pengetahuan tentang Bertanggungjawab
5 P8 0.551
p30 material/bahan 0.751 menyelesaikan pekerjaan
Konstruksi Pernah bekerja di proyek
P19 0.646
Pengetahuan tentang konstruksi di luar negeri
p33 sistem kerja Mechanical, 0.515 Pernah bekerja
Electrical dan Plumbing P23 dibeberapa proyek dalam 0.5
waktu yang bersamaan

15
Jurnal Spektran
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87

Uraian Kualitas bahwa Fo > F tabel baik untuk significant level


F V r =0,01 maupun =0,05.
Manajer Proyek
Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis,
P9 Mudah beradaptasi 0.731 dikatakan menolak hipotesis nol. Hal ini berarti
Pernah atau masih koefisien dari variabel yaitu 1 dan 2 0. Dengan
memiliki komunitas demikian telah diketahui besarnya kontribusi
P16 0.44 bersama daripada semua variabel bebas terhadap
dengan sesama profesi
6 manajer proyek variabel terikat. Koefisien korelasi dari perhitungan
Pernah dan masih diatas menyatakan bahwa persamaan regresi linier
menjadi anggota asosiasi berganda adalah signifikan, terlihat dari nilai Fo
P26 0.774 lebih besar dari F tabel, walaupun diambil =0,01.
terkait dengan
manajemen proyek
Berkomunikasi baik Tabel 3. Pengujian t test
7 P6 0.848
dengan staekholder
Pernah menjadi manajer Variabel Variabel Nilai B yang Nilai
8 P15 proyek diluar bidang 0.784 Terikat Bebas signifikan t
disiplin ilmu X1 b1 2,093
Y1 X3 b3 2,288
Pada tabel diatas menunjukkan 8 faktor baru X4 b4 2,470
yang diperoleh pengolahan 37 variabel. Faktor-
X3 b3 3,098
faktor yang baru yang telah dikelompokkan
tersebut diberi identitas yang sesuai dengan
Y2 X5 b5 2,421
variabel-variabel. Adapun identitasnya ialah adalah X6 b6 2,200
Pengalaman, Pendidikan, Pengetahuan, Y3 X2 b2 2,676
Kemampuan, Karakter Diri, Komunikasi, Jaringan X7 b7 2,711
Relasi/ Networking, Hubungan Komunikasi, dan
Percaya Diri/Performance . Dengan menggunakan tabel t dapat diperoleh
Analisis regresi linier berganda dilakukan nilai t dengan dk = ( n k 1 ) = 28, maka tabel t =
terhadap semua faktor yang akan menjadi variabel 2,048. Nilai t yang didapat dari hasil SPSS di
penentu dalam persamaan regresi. Persamaan Coefficientsa, dan t tabel.
regresi bergandanya sebagai berikut: Terdapat 3 koefisien regresi yang signifikan
Y1=0,705 + 0,45.X1 + 0,84.X3 + 0,13.X4 untuk persamaan Y1, yaitu b1, b3, b4. Untuk
Y2= 0,354 + 0,13.X3 + 0,105.X5+0,279.X6 persamaan Y2, yaitu b3,b5,b6 dan untuk persamaan
Y3= (-0,131) + 0,05.X2 + 0,332.X7 Y3 yaitu b2 dan b7. Sedangkan untuk koefisien
X1 = Pengalaman regresi selain tersebut pada masing-masing
X2 = Pendidikan persamaan tidak signifikan.
X3 = Pengetahuan
X4 = Kemampuan Tabel 3. Koefisien korelasi
X5 = Karakter Diri
X6 = Jaringan Relasi Y R2 Sisa
X7 = Hubungan Komunikasi Y1 51,9% 48,1%
X8 = Percaya Diri Y2 43,1% 56,9%
Y1 = Komponen Biaya pelaksanaan proyek Y3 57,9% 42,1%
Y2 = Komponen Waktu pelaksanaan proyek
Y3= Komponen Mutu pelaksanaan proyek Pengujian koefisien korelasi dilakukan untuk
mengetahui kontribusi bersama dari seluruh
Tabel 2. Pengujian F test variabel bebas terhadap variabel terikat. Mengingat
variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya
Y Fo F0,01 (8;36) F0,05 (8;36) berkemungkinan besar tidak mandiri, masih
Y1 4,854 2,21 3,04 memiliki hubungan walaupun kecil, maka
Y2 3,414 2,21 3,04 kontribusi seluruh variabel bebas terhadap variabel
Y3 6,189 2,21 3,04 terikat tidak sama dengan jumlah kontribusi
masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikatnya.
Nilai Fo yang diperoleh dari hasil SPSS dan
Semua variabel bebas secara bersama
nilai F tabel (F0,05 (8;36) ) untuk significant level
mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap
=0,01 dan =0,05, derajat kebebasan untuk
pembentukan variabel terikat. Nilai R2 yang
pembilang (k) = 8 dan (n-1) = 36 didapatkan nilai
didapat dari penghitungan SPSS pada tabel Model
2,21 dan 3,04. Pada tabel tersebut menunjukkan
Summary menunjukkan prosentase signifikan dari

16
Jurnal Spektran
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87

variabel bebas terhadap variabel terikat. Sisa turut berpartisipasi aktif sesuai arahan
merupakan prosentase yang diakibatkan oleh manajer proyek.
variabel lain yang tidak diperhitungkan dalam 2. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan
penelitian. dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa
analisa kualitas manajer proyek sangat
SIMPULAN DAN SARAN berperan dan berpengaruh terhadap
pelaksanaan suatu proyek konstruksi.
Simpulan Kualitas manajer proyek mempunyai
Dari penelitian yang sudah dilakukan, dapat kontribusi yang signifikan terhadap
disimpulkan sebagai berikut:
1. Penelitian ini menghasilkan 8 (delapan) faktor biaya pelaksanaan proyek konstruksi,
kualitas manajer proyek yang berpengaruh dengan nilai 51,9%. Faktor dominan yang
terhadap pelaksanaan proyek konstruksi berpengaruh adalah faktor pengalaman
Delapan faktor tersebut diperoleh dari hasil (t=2,093), faktor pengetahuan (t=2,288)
pengolahan 37 variabel dari 45 responden dan faktor kemampuan (t=2,470). Dengan
dengan menggunakan analisis faktor. Faktor memiliki latar belakang sebagai proyek
dominan tersebut memiliki nilai eigen values manajer, dan wawasan yang terkait
> 1 yang secara berurutan ialah Pengalaman dengan anggaran belanja proyek,
(41,63%), Pendidikan (9,278 %), Pengetahuan diyakini seorang manajer proyek dapat
(7,240%), Kemampuan (5,088%), Karakter
(4,047%), Jaringan (3,843%), Hubungan
menggunakan budget dengan tepat.
Kualitas manajer proyek mempunyai
Komunikasi (3,550%), Percaya Diri
(3,357%). kontribusi terhadap mutu pelaksanaan
Faktor pengalaman memberi indikasi bahwa proyek konstruksi, sebesar 43,1%. Faktor
manajer proyek yang telah menyelesaikan dominan yang berpengaruh adalah faktor
beberapa proyek konstruksi akan sangat pengetahuan (t=3,098), faktor karakter diri
berpengaruh pada proyek berikutnya. Segala (t=2,421) dan faktor Jaringan relasi (t=2,200).
kesempatan yang diperoleh akan menjadi Khususnya pengetahuan tentang manajemen
pelajaran untuk dapat digunakan pada proyek kualitas, akan membantu manajer proyek
yang baru. Pengalaman selama menjadi staf untuk memberi penilaian yang lebih terukur
hingga manajer pada proyek dapat membantu dari suatu material maupun aktivitas. Karakter
proyek manajer melaksanakan proyek diri yang disiplin dalam bekerja dan
konstruksi menjadi lebih teratur dan bertanggungjawab menyelesaikan pekerjaan
terencana. serta adanya ikatan profesi yang terjalin
Faktor pendidikan, pengetahuan dan dengan baik turut membantu memberi
kemampuan diri, yang rata-rata memiliki informasi terbaru terkait aktivitas yang sedang
prosentase 5%-10%, mengindikasikan bahwa dijalankan, turut memberi pengaruh kuat pada
wawasan pengetahuan yang luas dapat mutu.
membantu manajer proyek untuk memberi Kualitas manajer proyek mempunyai
solusi praktis pada persoalan teknis. Pelatihan kontribusi yang signifikan terhadap waktu
maupun latar belakang pendidikan yang tepat pelaksanaan proyek konstruksi, dengan nilai
dan sesuai dengan kebutuhan proyek, turut 57,9%. Faktor dominan yang berpengaruh
mempengaruhi manajer proyek memberi adalah faktor pendidikan (t=2,676) dan faktor
masukan dan arahan pada semua staf pekerja hubungan komunikasi (t=2,711). Dengan
maupun pengelola proyek lainnya. Ditambah memiliki kemampuan manajemen waktu dan
pula dengan kemampuan manajer proyek kemampuan berkomunikasi yang baik sesama
sebagai motivator dan teladan bagi semua tim pengelola proyek, diyakini dapat mengurangi
proyek, akan memberi pengaruh positif bagi terjadinya keterlambatan pelaksanan proyek.
semua stakeholder.
Faktor karakter, jaringan, hubungan Saran
komunikasi dan percaya diri memiliki Dengan mengacu pada kesimpulan di atas,
prosentase rata-rata dibawah 5% memberi saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai
indikasi bahwa sifat-sifat pribadi seorang berikut :
manajer proyek turut memberi pengaruh pada 1. Untuk dapat menjadi seorang proyek manajer
pelaksanaan proyek konstruksi. Mulai dari konstruksi yang baik, dibutuhkan pengalaman
cara menyampaikan tugas, negosiasi, luas di dunia konstruksi. Pengalaman dari
pendelegasian wewenang hingga menegur berbagai multi disiplin ilmu akan justru akan
staf akan berpengaruh bagi stakeholder untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatur,
mengarahkan, dan mengendalikan proyek.

17
Jurnal Spektran
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index Vol. 5, No.1, Januari 2017, hal. 1-87

Pendidikan dasar ilmu konstruksi dan Manajemen Mutu. Cetakan kedua Jakarta:
manajemen proyek patut dipahami. Karakter Ghalia Indonesia.
pribadi sedapat mungkin bisa menjadi teladan Husen, A. 2008. Manajemen Proyek. Yogyakarta:
bagi orang lain. Andi.
2. Untuk mewujudkan keberhasilan dalam Hajek, V.G. 1988. Manajemen Proyek
proyek konstruksi dibutuhkan kerjasama Perekayasaan. Edisi Ketiga. Jakarta:
yang baik dari manajer proyek dengan Erlangga.
semua pihak/ stakeholder yaitu pemilik IAMPI, 2000. Standar Nasional Manajemen
modal, owner, konsultan, supplier, staf Proyek Indonesia. Vol. 1 Edisi Pertama.
(mandor dan pekerja). Dengan adanya Jakarta.
kerjasama yang baik maka pelaksanaan Kusumawathi, 2004. Pengawasan Masyarakat
proyek diyakini dapat mencapai dalam Mendukung terwujudnya Good
keberhasilan secara maksimal baik dari Governance (tesis). Denpasar: Universitas
segi biaya, mutu dan waktu. Udayana.
3. Seorang manajer proyek selayaknya terus Lock, D.1987. Manajemen Proyek. Edisi
meningkatkan kualitas kerjanya dengan Ketiga.Jakarta: Erlangga.
meluaskan wawasan baik pergaulan yang Nitisemito A.S. 1996. Manajemen Personalia
luas dan positif, mengikuti seminar- (manajemen sumber daya manusia). edisi
seminar yang terkait dengan dunia ketiga. Jakarta. Ghalia Indonesia.
konstruksi, menambah pengetahuan Nugraha, P. Natan, I. Sutjipto, R.1986. Manajemen
tentang ilmu pengetahuan dan teknologi Proyek Konstruksi 2. Surabaya: Kartika
agar mengetahui perkembangan dunia Yudha.
konstruksi serta untuk menghadapi Reksohadiprodjo, S. 2001. Manajemen Proyek.
persaingan dunia kerja yang semakin edisi kelima. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.
ketat. Siregar, A.B. Samadhi, A.1987. Manajemen.
Bandung. Institut Teknologi Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Soeharto, I. 1995. Manajemen Proyek. Dari
Adnyana. Swastika, Yana, A. Sudarsana. 2003. Konseptual Sampai Operasional. Jakarta:
Manajemen Proyek Konstruksi Denpasar: Erlangga.
Universitas Udayana. Sukaratha, G.S. 2006. Analisis Kinerja Mandor
Alwi,S. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Menerapkan Manajemen Kualitas Pada
(strategi keunggulan kompetitif) Yogyakarta: Proyek Pembangunan Nusadua Golf Resort
FE UGM Kawasan BTDC-Nusa Dua Bali (tesis).
Barry, R.B. 2009.Top 10 Qualities of a Project Denpasar: Universitas Udayana.
Manager. Available from: URL: Surakhmad, W. 1975. Paper Skripsi Thesis
http://www/projectsmart.co.uk/top-10- Disertasi, cara merencanakan cara menulis
qualities-project-manager.html. cara menilai. Bandung: Tarsito.
Christiawan. 1992. Manajemen Kontraktor. Santosa, B. 2003. Manajemen Proyek. edisi
Perpaduan Manajemen dan Budaya. Jakarta: pertama cetakan kedua. Surabaya: Guna
PT. Waskita Karya. Widya.
Duncan, W.R. 1996.Project Management Body Stoner, J.A.F. dan Wankel, C. 1986. Manajemen,
of Knoledge. USA: Project Management Jakarta: Intermedia.
Institute. Wahyudi, E.B. 2002. Organisasi, Prosedur, serta
Davidson, J. 2002.Manajemen Proyek. Yogyakarta: Teknik Penyelenggaraan Suatu Proyek.
Andi. (prosiding) Manajemen Proyek sebagai Kunci
Dipohusodo, I.1996. Manajemen Proyek & menuju Globalisasi dan Kebangkitan
Konstruksi. Yogyakarta: Kanisius. Ekonomi. Lab MK Teknik Sipil FT Unud,
Sanur 28 September.
Emilia, E. 2008. Menulis Tesis dan Disertasi.
Bandung: Alfabeta. Zacky, M. 2001. Pengaruh Kualitas Manajer
Proyek Terhadap Kinerja Waktu Pelaksanaan
Ervianto, W.I. 2003. Manajemen Proyek
Proyek Konstruksi bangunan Bertingkat di
Konstruksi. Yogyakarta: Andi.
Jabotabek (tesis). Jakarta: Universitas
Hadiwiardjo, dkk. 2000. Memasuki Pasar Indonesia.
International dengan ISO 9000. Sistem

18

Anda mungkin juga menyukai